Anda di halaman 1dari 2

Alat Pencernaan Manusia Usus Besar Dan Anus

Alat Pencernaan Manusia Usus Besar Dan Anus SYAMS SHARE

Pada kesempatan ini kita akan belajar mengenai alat pencernaan makanan pada manusia yang terakhir,
yaitu setelah pada kesempatan yang lalu kita telah belajar mengenai alat pencernaan mulai dari mulut,
kerongkongan, lambung dan usus halus, kini kita akan belajar mengenai alat pencernaan yang terakhir
yaitu usus besar dan anus. Setelah melalui beberapa tahap, makanan akan sampai pada usus besar dan
dikeluarkan melalui anus, untuk lebih lengkapnya mari kita lihat pada uraian berikut ini.

letak usus besar dan saluran anus

A. USUS BESAR

Sari-sari makanan dan zat yang berguna telah diserap oleh usus halus, sisanya akan diteruskan menuju
usus besar. Usus besar (large intestine) atau kolon (colon) merupakan persambungan usus halus yang
panjangnya sekitar 1 m dan berdiameter 6,5 cm. Fungsi utama usus ini ialah mengontrol kadar air sisa
makanan. Air pada sisa makanan yang berlebihan akan diserap (reabsorpsi), sedangkan bila kurang akan
ditambah. Selain itu, pada usus besar juga terjadi proses pembentukan feses yang selanjutnya dibuang
melalui anus.

Usus besar terbagi atas beberapa bagian. Ada bagian usus besar yang naik (askenden), ada yang
mendatar (transversum), dan ada pula bagiannya yang menurun (deskenden). Pada bagian perbatasan
antara usus halus dan usus besar terdapat bagian yang dinamakan sekum atau usus buntu. Supaya sisa
makanan dari usus halus yang menuju usus besar tidak kembali lagi, sekum ini memiliki klep yang
disebut klep ileosekum. Adanya klep ini dapat mencegah bakteri-bakteri kembali ke usus halus.

Di bagian ujung sekum ada bagian yang dinamakan umbai cacing (apendiks). Ditaksir umbai cacing bisa
mencegah infeksi. Namun, umbai cacing bisa pula mengalami peradangan, yang disebut apendisitis.

Di dalam usus besar terdapat bakteri yang menguntungkan. Bakteri yang dimaksud yakni Escherecia coli
(E. coli). Bakteri ini membusukkan sisa makanan menjadi feses. Feses yang terbentuk menjadi lunak
sehingga mudah dikeluarkan. Bakteri ini juga dapat menghasilkan zat yang bermanfaat bagi tubuh,
misalnya biotin, asam folat, vitamin K, dan beberapa vitamin B. Sebelum dikeluarkan, feses terkumpul
dalam rektum. Rektum merupakan bagian akhir dari usus besar.

Jika dalam dinding usus besar seseorang terinfeksi, akibatnya penyerapan air akan terganggu, sehingga
wujud feses dalam keadaan cair yang disebut dengan gejala diare. Apabila seseorang menahan buang air
besar, maka akan menyebabkan penyerapan air yang berlebihan sehingga feses menjadi keras yang
disebut dengan konstipasi (sembelit) yang dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah vena sekitar
anus yang gejalanya disebut dengan hemoroid (ambeien). Agar Anda lebih memahami struktur usus
besar, perhatikan gambar berikut ini.

usus besar dan saluran anus

Alat Pencernaan Manusia Usus Besar Dan Anus SYAMS SHARE

B. ANUS

Feses yang terkumpul dalam rektum dikeluarkan melalui saluran pengeluaran yang dinamakan anus.
Proses pengeluaran feses lewat anus ini disebut proses defekasi. Pada anus terdapat otot sfi ngter anus
yang berupa otot polos dan otot lurik. Masing-masing otot ini berturut-turut berada di dalam dan bagian
luar lubang anus. Saat feses menyentuh dinding rektum, otot lurik terangsang melakukan proses
defekasi. Akibatnya, secara sadar kita akan melakukan mengejan (berkontraksi). Tindakan kita ini akan
menjadikan otot polos mengendur, sehingga feses keluar dari tubuh.

Feses yang dihasilkan dari organ pembuangan dipengaruhi oleh jenis makanan. Makanan yang banyak
mengandung serat tumbuhan lebih banyak menghasilkan feses, karena sulit dicerna. Makanan yang lain
umumnya 95% dapat diserap oleh usus halus dan 5% menjadi kotoran dalam bentuk feses. Sekitar 75%
kandungan feses terdiri dari air. Sisanya adalah berupa zat.

Anda mungkin juga menyukai