Anda di halaman 1dari 2

1. Diketahui fungsi g: Sumbu X  V yang didefinisikan: apabila P(x,0) maka g(P) = (x,x2).

a. Tentukan peta A(3,0) oleh g.

Peta A (3,0) oleh g  g(A) = (3,32)= (3,32) = ( 3,9)

b. Apakah R(-14,196) anggota daerah nilai g?

R (-14,196) adalah daerah nilai g, karena R mempunyai prapeta yaitu (-14,0)

c. apakah g surjektif?

Ambil titik A’ ∈V dengan A’(a,b) dan b = a2 Jelas terdapatA (a,0) sehingga g(A) = A’ jadi g
surjektif

d. gambarlah daerah nilai g.

g(P)=(x,x2)

(0,0) P(x,0)

2. Diketahui sebuah garis g, T suatu fungsi yang didefinisikan untuk setiap titik P pada bidang V
sebagai berikut:

Jika P  g maka T(P) = P

Jika P  g maka T(P) = P' sehingga P' adalah titik tengah ruas garis ortogonal dari P ke g.

a. Apakah T suatu transformasi? .

T dikatakan suatu transformasi apabila T merupakan Surjektif, Injektif, dan Bijektif

1. T merupakan fungsi surjektif


Ambil sebarang titik A’ anggota V. Jika A’ anggota g maka A’ = T(A) = A. Jika A’
bukan anggota g maka melalui A’ dapat dibuat A’Q yang tegak lurus g (Q anggota g.
Karena V bidang Euclides, maka pada A’Q dapat ditentukan sebuah titik A sedemikian
sehingga |A’Q | = |AA’| atau A’ tengah-tengah AQ). Berdasarkan definisi maka A’ =
T(A). Karena A’ sebarang titik di V maka dapat disimpulkan bahwa setiap titik di V
punya prapeta. Dengan demikian terbukti bahwa T surjektif.

2. T merupakan fungsi Injektif

Ambil sebarang dua titik di V, misalkan P dan Q (P tidak = Q, P bukan angota g, Q


bukan anggota g). Akan dibuktikan : P tidak sama dengan Q P’ tidak sama
dengan Q’.
Andaikan P’ = Q’. Karena P’anggota PP’ dan Q’anggota QQ’ maka PP’ = QQ’. Karena
P’ adalah titik tengah ruas garis yang tegak lurus dari P pada g, Q’ adalah titik tengah
ruas garis yang tegak lurus dari Q pada g, maka P = Q (kontradiksi). Maka
pengandaian P’ = Q’ tidak benar, sehingga terbukti P tidak sama dengan Q P’
tidak sama dengan Q’. Dengan demikian terbukti bahwa T injektif.
Karena T surjektif dan T injektif maka T bijektif sehingga T merupakan suatu
transformasi. Terbukti

b. Apakah suatu Isometri?

Sesuai definisi, ambil sembarang P dan Q. Dipunyai P Q akan ditunjukkan T(P)


T(Q). Andaikan T(P) T(Q) maka terdapat sudut antara T(P) dengan T(Q) yang tidak
sama dengan 90o. Karena isometri mengawetkan besarnya sudut antara dua garis maka
sudut yang dibentuk oleh P dan Q tidak sama dengan 90 o. Hal ini kontradiksi dengan P
Q. Jadi pengandaian harus dibatalkan. Artinya T(P) T(Q). Jadi apabila P Q maka T(P)
T(Q) sehingga T suatu isometri.

Anda mungkin juga menyukai