Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Penentuan Lokasi, Waktu dan Sasaran Penelitian

1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di RSUD Ulin Banjarmasin di Ruang Poliklinik

Kaki Diabetik. Alasan pemilihan lokasi RSUD Ulin Banjarmasin karena

ditemukan masalah diabetes melitus dengan komplikasi ulkus kaki

diabetik. Penelitian ini dilakukan setelah etika clearance dan dilakukan

selama 3 bulan pada bulan Februari 2018 - April 2018.

2. Sasaran Penelitian

Sasaran pada penelitian ini adalah pasien yang melakukan perawatan

ulkus kaki diabetik di Poliklinik kaki diabetik RSUD Ulin Banjarmasin.

B. Metode penelitian

Penelitian ini adalah deskriptif analitik dimana Peneliti akan melakukan

pengukuran variabel independen dan dependen, kemudian akan

menganalisa data yang terkumpul untuk mencari hubungan antara variabel..

Metode penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Hasil penelitian ini

adalah mengetahui hubungan motivasi dengan self efficacy pengobatan

dalam pelaksanaan perawatan ulkus kaki diabetik tipe 2 di Poliklinik kaki

diabetik RSUD Ulin Banjarmasin.

30
31

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2012) Populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas

dakarakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan Populasi dalam penelitian

ini adalah pasien yang melakukan perawatan ulkus kaki diabetik di

Poliklinik kaki diabetik RSUD Ulin Banjarmasin berjumlah 131 orang.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari seluruh objek yang akan diteliti yang

mewakili populasi. Pada pengambilan sampel ini dilakukan dengan

teknik accidental sampling dengan jumlah populasi sebanyak 131 orang

dan rumus yang digunakan untuk menentukan sampel yaitu

Rumus Slovin:

N Keterangan:
𝑛 = 1+N (d)2
n : jumlah sampel

N : jumlah populasi

d : tingkat signifikan (0,1)


n= 131
1+131 (0,1)2

= 56,70 responden

= 57 responden

Untuk menghindari sampel yang drop out maka dilakukan koreksi

sebesar 10% dari populasi agar besar samper terpenuhi (Sastroasmoro,

2010). Rumus perhitungan antisipasi drop out yaitu :

n = n/ (1-f) Keterangan :
n = besar sampel yang dihitung
n = 57/(1-0,1)
f = perkiraan proporsi drop out (10%)
= 57/(0.9)
32

= 63,33 responden

= 64 responden

Kriteria inklusi pada penelitian ini sebagai berikut :

1. Pasien dengan diabetes melitus tipe ll

2. Memiliki komplikasi ulkus kaki diabetik

3. Mau dan bersedia berpartisipasi dalam penelitian

4. Bisa menulis dan membaca

5. Kooperatif

Kriteria eksklusi pada penelitian ini sebagai berikut :

1. Pasien dengan komplikasi penyerta lain nya seperti jantung, ginjal,

gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, gangguan motorik)

2. Penurunan tingkat kesadaran

3. Tidak kooperatif

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala


Operasional Ukur
Variabel Independen
Motivasi Dorongan dari Kuesioner Total skor Ordinal
Pengobatan diri sendiri terdiri dari, motivasi : 10 –
ulkus kaki (internal) dan 10 item 40
diabetik orang lain pertanyaan dikelompokan
(eksternal) yang tentang menjadi 2 yaitu
dimiliki pasien motivasi, :
diabetes melitus penilaian 1. Baik
sebagai upaya menggunaka (> 50% nilai
untuk n skala likert total atau >
melakukan 1 : sangat 26 )
perawatan tidak setuju 2. Kurang
secara mandiri. 2 : tidak (< 50%
setuju nilai total
3 : setuju atau <25 )
4 : sangat
setuju
33

Variabel Dependen

Self keyakinan Kuesioner Total skor Ordinal


Efficacy individu tentang terdiri dari 15 motivasi : 15 –
pengobatan kemampuan diri item 60
sebagai upaya pernyataan dikelompokan
untuk tentang menjadi 2 yaitu
melakukan efikasi diri, :
perawatan luka menggunaka 1. Baik
ulkus kaki n skala likert (> 50% nilai
diabetik secara 1 : sangat total atau >
mandiri tidak setuju 38 )
2 : tidak 2. Kurang
setuju (< 50%
3 : setuju nilai total
4 : sangat atau <37 )
setuju

E. Pengumpulan Data

Adapun cara pengumpulan datanya dibagi menjadi 2 yaitu:

1. Sumber data

a. Data primer dalam penelitian ini yaitu motivasi, self efficacy

pelaksanaan perawatan luka kaki diabetik yang diperoleh dari

jawaban kuesioner yang dibagikan.

b. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh melalui catatan

adminisator poliklinik kaki diabetik, rekam medik mengenai data

pasien penderita ulkus kaki diabetik.

2. Instrumen Penelitian

Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

angket/ kuesioner yang berupa daftar pernyataan yang akan diamati

peneliti pada responden.


34

Kuesioner digunakan untuk mengukur motivasi terhadap self

efficacy dalam pelaksanaan perawatan ulkus kaki diabetik. Kuesioner

untuk variabel motivasi merupakan kuesioner yang menggunakan 18

item pertanyaan dengan menggunakan skala likert, dijawab sangat

setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju. Pada variabel self

efficacy menggunakan 15 item pernyataan merupakan kuesioner

dengan menggunakan skala likert, dijawab sangat setuju, setuju, tidak

setuju, sangat tidak setuju. Jawaban kuesioner motivasi Penderita

Luka Kaki Diabetik pada pertanyaan nomor 1,3,4,6,7,10 yaitu SS

(sangat setuju), pertanyaan nomor 2 yaitu S (setuju) dan pertanyaan

nomor 5,8,9 yaitu STS ( sangat tidak setuju). Sedangkan pada

kuesioner self efficacy pengobatan pernyataan pernyataan

1,3,4,5,9,11,13,15 yaitu SS (sangat setuju), pernyataan 2,7,8,10,12,14

yaitu S (setuju) dan nomor 6 yaitu STS ( sangat tidak setuju).

F. Uji Kualitas Data

Sebelum dilakukan pengambilan data dengan kuesioner maka

terlebih dahulu kuesioner harus diuji agar kuesioner valid dan reliabel. Uji

validitas dan realibilitas dilakukan dengan cara uji coba instrument

kepada polulasi yang mempunyai karakteristik yang hampir sama dengan

responden yang digunakan dalam penelitian sebenarnya.

1. Uji Validitas

Uji coba kuesioner dilakukan di RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh

Banjarmasin dengan jumlah responden sebanyak 20% dari jumlah

keseluruhan sampel yaitu 13 responden dengan karakteristik yang

hampir sama dengan responden yang digunakan dalam penelitian

sebenarnya.
35

Validitas adalah suatu ukuran yang harus menunjukan tingkatan-

tingkatan kevalidan atau keaslian suatu instrumen. Sifat valid

memberikan pengertian bahwa alat ukur yang digunakan mampu

memberikan nilai yang sesungguhnya dari nilai yang diinginkan. Uji

validitas dilakukan pada 13 orang responden. Kuesioner akan

dilakukan uji validitas dengan kolerasi antar skor dari masing-masing

pernyataan dibandungkan dengan skor total dengan menggunakan uji

kolerasi product moment person. Untuk mengetahui nilai kolerasi tiap

pernyataan valid maka dapat dilihat pada tabel nilai dengan product

moment dengan ketentuan apabila r hitung > r tabel maka instrumen

itu valid artinya instrumen diterima, tapi bila r hitung < r tabel, maka

instrumen tidak valid artinya instrumen ditolak dan perlu diperbaiki.

2. Reliabilitas

Reliabiltas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu

alat ukur dapat dipercaya dengan menunjukan hasil pengukuran itu

tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap

gejala yang sama dengan alat ukur yang sama. Uji reliabilitas

dilakukan dengan menggunakan rumus Alfa Cronbach dengan

menggunakan bantuan computer. Untuk mengetahui reabilitas adalah

dengan cara membandingkan nilai Cronbach Alpha dengan standar

yaitu 0,60. Ketentuannya adalah bila Cronbach Alpa > 0,60 maka

pertanyaan pada masing-masing kuesioner tersebut reliabel.

G. Metode Analisis Data

Data yang disajikan agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai

dengan tujuan yang diinginkan. Analisis data meliputi langkah-langkah

sebagai berikut:
36

1. Penyusunan Data

a. Editing, yaitu memeriksa kembali kelengkapan jawaban dari

responden setelah menerima hasil kuesioner yang diisi oleh

responden, peneliti melakukan pengecekan isian kuesioner,

mencakup kelengkapan, kejelasan, relevan, konsisten. Apabila

masih ada yang belum terisi maka peneliti meminta responden

untuk mengisi kembali poin pernyataan yang belum terisi tersebut.

b. Cooding, yaitu kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi

data berbentuk angka atau bilangan, peneliti memberi kode tiap

kuesioner yang tlah diisi oleh reponden secara berurutan.

c. Scoring, yaitu menentukan skor atau nilai untuk tiap item

pertanyaan dan menentukan nilai terendah atau tertinggi. Peneliti

memberikan nilai pada kuesioner berdasarkan setiap kategori

soal. Untuk variabel motivasi pernyataan menggunakan rentang

baik = 51%-100%, kurang < 50%. Dan untuk variabel self efficacy

dalam pelaksanaan perawatan luka kaki diabetik menggunakan

lembar kuesioner : negatif = < 50%, positif > 51%.

d. Tabulating, yaitu setelah semua kuesioner terisi penuh dan benar,

serta sudah melewati pengkodean, maka selanjutnya data

dimasukkan kedalam tabel, untuk di processing.

e. Entry, yaitu memasukan data yang telah dikumpul dari kuesioner

ke dalam program komputer.

f. Cleaning, yaitu memeriksa kembali data yang ada diprogram

komputer untuk memastikan bahwa tidak ada kesalahan dalam

entri data.
37

2. Teknik Analisis

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dengan

menggunakan data primer dan data sekunder yaitu dengan kuesioner

dan meminta data responden.

Analisis data meliputi langkah-langkah sebagai berikut :

a. Analisis Univariat

Analisa data yang digunakan adalah analisis deskriptif untuk

mendeskripsikan distribusi frekuensi.

Karakteristik responden, dari koesioner ini, karakteristik dihitung

hasil pencapaian yang diperoleh, kemudian diubah dalam bentuk

presentase dengan rumus :

P=f x 100%
n
keterangan :

p : hasil presentase

f : hasil pencapaian

n : skor maksimal

Hasil skor motivasi, dimasukan dalam rentang skor sebagai berikut:

1) Baik : 26-40 (51 -100%) =2

2) Kurang : < 25 (< 50%) =1

Self efficacy pengobatan dalam pelaksanaan perawatan luka kaki

diabetik. Hasil perhitungan dari hasil kuesioner pencapaian setiap

responden kemudian diinterpretasikan ke dalam kategori menurut

sebagai berikut :

Dengan kriteria :

1) Baik : 38-60 (51-100%) =2

2) Kurang : 15-37( 0-50%) =1


38

b. Analisis Bivariat

Analisis bivariat yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga

berhubungan atau berkolerasi. Tahap akhir adalah melakukan uji

kolerasi spearman rho dimana uji ini digunakan untuk mengukur

tingkat atau eratnya hubungan antara variabel yang berskala ordinal

menggunakan spss caranya adalah sebagai berikut :

1) Buka spss

2) Masukan data berdasarkan analisis kuesioner

3) Klik analyze

4) Klik correlate

5) Klik bivariat

6) Beri tanda (√) pada spearman dan flag significant correlations

7) Klik OK

8) Interpretasi data Membuat kesimpulan

Apabila Zhitung > Ztabel maka Ho ditolak artinya signifikan

Apabila Zhitung < Ztabel maka Ho diterima artinya tidak signifikan

Dari uji statistik diatas dapat disimpulkan :

1) Hipotesis penelitian Ha diterima dan Ho ditolak jika dengan p value

lebih kecil dari alpha 0,01. Artinya Ada Hubungan antara motivasi

dengan self efficacy dalam pelaksanaan perawatan ulkus kaki

diabetik.

2) Hipotesis penelitian Ha ditolak dan Ho diterima jika p value lebih

besar dari alpha 0,01. Artinya, tidak Ada Hubungan antara motivasi

dengan self efficacy dalam pelaksanaan perawatan ulkus kaki

diabetik.
39

H. Etika penelitian

Etika penelitian merupakan suatu pedoman etika yang berlaku untuk

setiap kegiatan penelitian yang melibatkan antara pihak peneliti, pihak

yang diteliti (subjek penelitian) yang akan memperoleh dampak hasil

penelitian tersebut. Menurut Hidayat (2009) masalah etika yang harus

diperhatikan antara lain :

1. Informed Concent

Informed Concent merupakan bentuk persetujuan antara

peneliti dan responden penelitian dengan memberikan lembar

persetujuan. Informed Concent tersebut diberikan sebelum penelitian

dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi

responden. Tujuan Informed Concent adalah agar subjek mengert

maksud dan tujuan penelitian, serta mengetahui dampaknya. Jika

subjek bersedia maka mereka harus menandatangani lembar

persetujuan. Jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus

menghormati hak pasien.

2. Anomity (tanpa nama)

Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang

memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan

cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada

lembar alat ukur dan hanya menuliskan nama (inisial) pada lembar

pengumpulan data atau hasil penelitian yang disajikan.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan

jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun

masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan

dijamin kerahasiaannya oleh peneliti.


40

DAFTAR PUSTAKA

Albikawi, Z.F. and Abuadas, M. (2015). Diabetes Self Care Management


Behaviors Among Jordanian Type Two Diabetes Patients. American
International Journal of Contemporary Research

Alwisol.2016.Psikologi Kepribadian.Universitas Muhammadiyah Malang:Malang

Anik.2013.Perawatan Luka Modern (Modern Woundcare) Terkini dan


Terlengkap.Jakarta;In Media.

Ariani,Yesi.2011.Hubungan antara motivasi dengan efikasi diri pasien DM tipe 2


dalam konteks asuhan keperawatan di RSUP H. Adam Malik Medan
(tesis).Depok : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Bilotta Kimberly. 2012. Kapita Selekta Penyakit dengan Implikasi


Keperawatan.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Chadwick P, et al.2013.Best Practice Gudelines: Wound Management in Diabetic


foot Ulcer. Wounds International.London,UK

Hamzah.2014.Teori Motivasi dan pengukurannya.Jakarta:Bumi Aksara

http://www.depkes.go.id/article/print/414/tahun-2030-prevalensi-diabetes-melitus-
di-indonesia-mencapai-213-juta-orang.html

Hidayat, Aziz Alimul.2009.Metode penelitian keperawatan dan teknik analisi data.


Jakarta : Salemba medika

Infodatin.2014.Waspada diabetes. Pusat data dan informasi kemenkes


RI.Jakarta

Jamdafrizal. (2006). Mengeksplorasi motivasi dari pembelajaran. Diunduh pada


tanggal 23 Agustus 2017 dari http://www.scribd.com/doc/.

Khasanah, M.2012.Gaya Hidup pada penderita diabetes melitus (internet),


tersedia dalam : http://digilib.uinsby.ac.id/9768/4/skripsi%20full.pdf
(diakses tanggal 29 juli 2017)

Kompri.2015.Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru dan Siswa.Bandung:


Remaja Rosda Karya

Kott, K.B. (2008). Self-efficacy, outcome expectation, self-care behavior and


glycosylated hemoglobin level in persons with type 2 diabetes. Diunduh
tanggal 30 Juli 2017 dari http://proquest.umi.com/pqdweb

Kusuma, Henni Dan Wahyu Hidayati, 2013. Hubungan Antara Motivasi Dengan
Efikasi Diri Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Persadia Salatiga.
Jurnal Keperawatan Medikal Bedah

Mahdalena, Endang Sri Purwanti Ningsih.2016. Effectivity of Foot Care


Education Program in Improving Knowledge, Self-Efficacy and Foot Care
41

Behavior among Diabetes Mellitus Patients in Banjarbaru Indonesia.


Kesmas: National Public Health Journal

Mandana G., et all. Impact of distance education via mobile phone text
messaging on knowledge, attitude, practice and self efficacy of patients
with type 2 diabetes mellitus in Iran

Maulana, Mirza.2015. Mengenal Diabetes Melitus : Panduan Praktis Menangani


Penyakit Kencing Manis. Jogjakarta:Kata Hati

Mohebi S., et all. (2013). Review The Key Role Of Self- Efficacy In Diabetes
Care. Journal of Education and Health Promotion 2:36.

Mystakidou, et all. (2010). Self efficacy beliefs and level of anxiety in advanced
cancer patient. European Journal of Cancer Care 19, 205-211. Diunduh
pada tanggal 24 Agustus 2017 dari http:// www.ebscohost.com

Ngurah, I & Sukmayanti, M. (2014). Efikasi Diri pada Pasien Diabetes Melitus
Tipe 2. Jurusan Keperawatan. Politeknik Kesehatan Denpasar

Pertiwi, Intan.2015.Hubungan Dukungan Pasangan Dan Efikasi Diri Dengan


Kepatuhan Menjalani Pengobatan Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe
Il.Universitas Muhammadiyah Surakarta

Praptiningsih, Sri. 2006.Kedudukan Hukum Perawat Dalam Upaya Pelayanan


Kesehatan di Rumah Sakit. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Profil Kesehatan Indonesia.2015. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Restyana Noor. (2015). Diabetes Melitus Tipe 2. J Majority vol 4 no 5 (101-93)

Riskesdas.2013.Riset Kesehatan Dasar. badan penelitian dan pengembangan kesehatan


kementerian kesehatan RI. Jakarta

Ryan, R. (2009). Self-detemination theory and wellbeing. WeD Research Review


1 Juni 2009. Diunduh tanggal 10 September 2017 dari
http://www.welldev.org.uk

Sardiman.2007.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar: Bandung,Rajawali Pers

Sastroasmoro, S Dan Ismael, S. 2010.Dasar Dasar Metodologi Penelitian Klinis.


Jakarta:Binapura Aksara

Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : ALFABETA.

Wantiyah, Sitorus, R., Gayatri, D. (2010). Faktor-faktor yang mempengaruhi


efikasi diri pasien penyakit jantung koroner dalam konteks asuhan
keperawatan di RSD dr. soebandi jember. Depok: FIK UI.

Widyahenning IS, et al. 2014. Awareness, agreement, adoption and adherence to


type 2 diabetes mellitus guidelines: a survey of Indonesian primary care
physicians. BioMed Central Family Practice. 15:72.

Anda mungkin juga menyukai