Anda di halaman 1dari 1

dKabupaten Belitung merupakan salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Kepulauan

Bangka Belitung dengan luas wilayah lautan sebesar 6363 km2, dan daratan sebesar 2293,69 km2.
Hal ini menjadikan Kabupaten Belitung menjadi salah satu daerah yang memiliki potensi
kepesisiran dan bahari yang melimpah. Berdasarkan Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW)
Kabupaten Belitung Tahun 2000-2010, wilayah pesisir dan lautnya ditetapkan sebagai potensi
utama yang harus dioptimalkan dalam pengembangan Kawasan Wisata Bahari (KWB). Adapun
potensi yang dimiliki meliputi pertanian dan perkebunan, hutan mangrove, dan terumbu karang.
Kecamatan Selat Nasik adalah satu dari lima kecamatan yang dimiliki oleh Kabupaten
Belitung, Provinsi Kep. Bangka Belitung. Luas kecamatan ini hanya mencapai 5,8% dari luas
wilayah Kabupaten Belitung, yakni 133,5km2. Ditinjau dari lokasi geografisnya, Kecamatan Selat
Nasik merupakan wilayah kepualauan yang terdiri dari 26 pulau kecil dan besar dengan Pulau
Mandanau sebagai konsentrasi utamanya. Kecamatan ini dikelilingi oleh wilayah perairan seperti
Laut Natuna di sebelah utara, Laut Jawa di sebelah selatan, Selat Gaspar di sebelah barat, dan
Kecamatan Badau di sebalah timur.
Kecamatan Nasik memiliki potensi alam dan keanekaragaman hayati yang dapat dikelola
dalam pembangunan berbasis nilai lingkungan melalui agrowisata dan wisata bahari. Siburian dan
Haba (2016) menyebutkan, Kecamatan Selat Nasik memiliki potensi alam yang besar dengan
rincian: (1) Hutan Mangrove seluas 7.664,47 hektar yang tersebar di Pulau Bakau, Mandanau,
Kalanbau, Naduk, Sebangkok, (l) Sekutai, dan Pilling; (2) Terumbu Karang (coral reef) dengan
luas 2.329,7 hektar dengan potensi terbesar adalah di Pulau Mandanau yakni seluas 790,12 hektar;
(3) Potensi perikanan yang besar dibuktikan dari jumlah rumah tangga yang bergantung pada
perikanan mencapai 538 rumah tangga; dan (4) Perkebunan karet seluas 757,6 hektar dengan
produksi mencapai 232 ton per tahun, produksi tanaman lada mencapai 63 toin dengan luas tanam
161,64 hektar, dan perkebunan kelapa seluas 118,45 ha dengan produksi mencapai 20 ton per tahun
(Badan Pusat Statistik , 2015).

Anda mungkin juga menyukai