Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut cara pengumpulan data, metode penelitian dapat dibedakan antara
sensus dan penelitian sampel. Metode sensus biasanya dilaksanakan 10 tahun
sekali dan mencacah seluruh populasi. Di banyak negara, termasuk Indonesia,
kegiatan ini seringkali dimonopoli oleh suatu instansi semacam Biro Pusat
Statistik yang melaksanakan antara lain Sensus Penduduk dan Sensus Ekonomi
(Naseh, 1993).
Untuk penelitian kesehatan, penelitian sampellah yang kerap digunakan.
Metode ini mengamati sebagian kecil dari populasi yang ada. Pada dasarnya,
penelitian ini dapat dibedakan antara penelitian eksperimental dan non
eksperimental (Naseh, 1993).
Untuk penelitian eksperimental, biasanya peneliti memberikan intervensi
atau manipulasi, seperti dikatakan Rothman (1986): "Set of observations,
conducted under controlled circumstances, in which the scientist manipulates the
conditions to ascertain what effect such manipulation has on the outcome".
Percobaan klinik (clinical trials) yang menggunakan pasien klinik sebagai subyek,
percobaan lapangan (field trials) yang meneliti subyek yang sehat dan
"community intervention trials" adalah beberapa bagian penelitian eksperimental
ini. Metode penelitian itu adalah penelitian kohor (cohort studies), penelitian
kasus kelola (case-control studies) dan penelitian "cross-sectional" (Naseh, 1993).

1.2 Rumusan Masalah


1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pelayanan Kesehatan


Kesehatan adalah elemen penting dalam kehidupan yang sangat dibutuhkan
oleh manusia sesuai dengan UU Kesehatan No.36 Tahun 2009 pasal 5 yang
berbunyi “setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas
sumber daya dibidang kesehatan serta setiap orang mempunyai hak dalam
memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau (Masita,
2015).
Menurut Badan kesehatan dunia World Health Organization (WHO) pada
tahun 2014 menyebutkan, jumlah masyarakat yang memanfaatkan pelayanan
kesehatan di India adalah 60,4 juta orang. Di China sebanyak 98,5 juta orang
yang memanfaatakan pelayanan kesehatan. Sedangkan di bagian lain ASIA
tercatat sebesar 38,4 juta orang yang memanfaatkan pelayanan kesehatan masih
kurang (Masita, 2015).
Pelayanan kesehatan adalah segala kegiatan yang secara langsung
berupaya untuk menghasilkan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan atau yang
dituntut oleh mastarakat untuk mengatasi kesehatannya. Tujuan pelayanan
kesehatan adalah tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang memuaskan
harapan dan derajat kebutuhan masyarakat (Consumer saticfaction) melalui
pelayanan yang efektif oleh pemberi pelayanan yang juga akan memberikan
kepuasan dalam harapan dan kebutuhan pemberi pelayanan (Provider
satisfaction) dalam institusi pelayanan yang diselenggrakan secara efisien
(Institusional satisfaction) (Wulandari dkk, 2016).
Pemanfaatan pelayanan kesehatan sangat penting bagi masyarakat untuk
memelihara, meningkatkan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan perseorangan atau keluarga di Puskesmas, mencakup
kegiatan pelayanan kedokteran (medical services) dan pelayanan kesehatan
masyarakat (public health services) seperti: Promosi Kesehatan, Kesehatan
Lingkungan, Kesehatan Ibu Dan Anak/KB, Upaya Perbaikan Gizi,
Pemberantasan Penyakit Menular dan pengobatan (Masita, 2015). .

2.2 Studi Desain Cross-Sectional


Desain Potong Silang (cross sectional study) yaitu variabel sebab atau risiko
dan akibat atau kasus yang terjadi pada objek penelitian diukur atau dikumpulkan
secara simultan atau dalam waktu yang bersamaan (Wulandari dkk, 2016).
Kalau pada penelitian kohor dan kasus kelola ada pendekatan periode waktu
tertentu (period time approach) baik secara prospektif (ke depan) maupun
retrospektif (ke belakang), pada penelitian cross-sectional waktunya hanya pada
saat observasi saja (point time approach). Oleh karenanya, metode ini sering pula
disebut sebagai penelitian prevalensi atau kadang-kadang disebut sebagai survai.
Disebut sebagai penelitian prevalensi karena hasil penelitian hanya dapat
menghitung angka prevalensi yaitu angka yang menggambarkan banyaknya kasus
(baru dan lama) pada periode tertentu saja (Naseh, 1993).
Penelitian ini yang merupakan penelitian yang paling lemah diantara
penelitian epidemiologik lainnya, dapat dipakai sebagai tahap pertama dalam
penelitian kohor atau dapat pula digunakan untuk mencari kelompok kasus dan
kelompok kontrol dalam penelitian kasus kelola. Akan tetapi, biasanya penelitian
inilah yang paling sering dilakukan, umpamanya dalam Survai Kesehatan Rumah
Tangga dan Survai Demografi Kesehatan Indonesia. Dari survei-survei tersebut,
dapat diketahui umpamanya data tekanan darah ibu hamil, proporsi akseptor KB
dan prevalensi penyakit kencing manis (Naseh, 1993).
Keunggulan metode penelitian ini antara lain mudah dilaksanakan, relatif
murah, menghasilkan angka prevalensi dan dapat mengamati banyak variabel.
Sedangkan keterbatasannya tidak dapat meneliti kondisi atau kasus penyakit yang
sedikit (rare), banyak "bias" yang timbul, kurang baik untuk meramalkan
kecenderungan, memerlukan sampel besar, kurang akurat untuk menggambarkan
suatu penyakit dan faktor risiko serta tidak dapat menghitung angka insidensi
(Naseh, 1993).
2.3 Review Jurnal Penelitian
Jurnal 1 Jurnal 2
Judul Faktor-Faktor yang Faktor-Faktor yang
Berhubungan dengan Berhubungan Dengan
Pemanfaatan Pelayanan Tingkat Kepuasan Pasien
Kesehatan pada Rawat Inap terhadap
Masyarakat Desa Pelayanan Keperawatan
Tanailandu di Wilayah Di Ruang Interna RSUD
Kerja Puskesmas Kanapa- Noongan
Napa Kecamatan
Mawasangka Kabupaten
Buton Tengah Tahun
2015
Tahun 2015 2014
Penulis Andriana Masita, Nani Merryani E. Oroh, Sefti
Yuniar & Lisnawaty Rompas & Linnie
Pondaag
Reviewer Kelompok 1 Kelompok 1
Tujuan Penulisan - -
Latar Belakang Pemanfaatan pelayanan Pelayanan kesehatan
kesehatan sangat penting mencakup pelayanan
bagi masyarakat untuk medik, pelayanan
memelihara, penunjang medik,
meningkatkan, mencegah rehabilitasi medik dan
dan menyembuhkan pelayanan perawatan.
penyakit serta Pelayanan tersebut
memulihkan kesehatan dilaksanakan melalui unit
perseorangan atau gawat darurat, unit rawat
keluarga di Puskesmas, jalan dan unit rawat inap.
mencakup kegiatan Fokus perhatian rumah
pelayanan kedokteran sakit adalah pasien yang
(medical services) dan datang atau yang dirawat
pelayanan kesehatan sebagai individu dan
masyarakat (public health bagian dari keluarga dan
services) seperti: Promosi masyarakat umum.
Kesehatan, Kesehatan
Lingkungan, Kesehatan Faktor penentu tingkat
Ibu Dan Anak/KB, Upaya kepuasan pelanggan atau
Perbaikan Gizi, konsumen juga
Pemberantasan Penyakit dipengaruhi oleh
Menular dan pengobatan karakteristik dari
konsumen tersebut yang
merupakan ciri-ciri
seseorang atau kekhasan
seseorang yang
membedakan seorang
yang satu dengan yang
lain. Karakteristik
tersebut berupa nama,
umur, jenis kelamin, latar
belakang pendidikan,
suku bangsa, agama,
pekerjaan, dan lain-lain.

Metode Penelitian Metode penelitian yang Penelitian ini


digunakan adalah menggunakan desain
deskriptif dengan penelitian cross sectional.
pendekatan survei dengan
rancangan Cross
sectional study
Pembahasan Populasi pada penelitian Populasi dalam penelitian
ini sebanyak 864 Kepala ini adalah jumlah rata-rata
Keluaraga, sampel pada pasien perbulan yang
penelitian ini Kepala dirawat di ruang Interna
Keluarga masyarakat RSUD Noongan. Populasi
Desa Tanailandu untuk pasien laki-laki
sebanyak 69 responden. sebanyak 59 orang,
Teknik pengambilan sedangkan populasi untuk
sampel menggunakan pasien perempuan
simple random sampling. sebanyak 83 orang.
Pengumpulan data pada Sampel dalam penelitian
penelitian ini ini adalah pasien rawat
menggunakan data primer inap yang dirawat di
dan data sekunder, ruang Interna RSUD
sumber data primer yaitu Noongan yang diambil
sumber yang lansung secara purposive
memberikan data atau sampling, dengan jumlah
informasi kepada sampel laki-laki 47 orang
pengumpulan data serta dan sampel perempuan 53
data primer diperoleh orang, sehingga total
peneliti dari masyarakat sampel yang digunakan
Desa Tanailandu dengan adalah 100 orang.
menggunakan kuisioner.
Data sekunder merupakan Analisis univariat
data yang diperoleh digunakan untuk
peneliti berasal dari Menggambarkan
puskesmas Kanapa-Napa karateristik pasien
dan kantor Desa berdasarkan umur, jenis
Tanailandu. kelamin dan lama
perawatan, serta variabel
kepuasan pasien.
Untuk analisis bivariat
menggunakan uji statistik
yang digunakan adalah uji
chi square dengan tingkat
kemaknaan 95 %
(a=0,05) dengan
menggunakan bantuan
SPSS.

Kesimpulan Karena sebagian petugas Hasil penelitian


yang memperlihatkan berdasarkan tingkat
sikap – sikap yang kurang kepuasan pasien
komunikatif terhadap menyebutkan bahwa
pasien, petugas kesehatan terdapat 73 pasien
sering terlambat dalam (73,0%) yang merasa
memberikan pelayanan puas dengan pelayanan
sehingga waktu keperawatan yang ada.
konsultasi sangat singkat
yang mengakibatkan
kurangnya kepuasan
pasien atas pelayanan
yang diberikan.
Kelebihan Tingkat Kepuasan pasien Tingkat Kepuasan pasien
diukur dari keyakinan, rawat inap terhadap
akses dan kepemilikan pelayanan keperawatan di
kartu kesehatan. ruang Interna RSUD
Noongan diukur dari
melalui jenis kelamin,
umur dan lama
perawatan.
Kekurangan Tidak menjelaskan tujuan Tidak menjelaskan tujuan
penelitian penelitian

2.4 Perbandingan Jurnal Penelitian

Masyarakat Rumah Sakit


Populasi 864 kk  Sampel 69 kk Jumlah rata-rata pasien perbulan yang
L = 61 orang rawat inap
P = 8 orang Populasi 142 orang  Sampel 100
orang
L = 47 orang
P = 53 orang
Analisis univariat dan bivariat Analisis univariat/ bivariat
Tingkat Kepuasan pasien diukur dari Tingkat Kepuasan pasien rawat inap
keyakinan, akses dan kepemilikan kartu terhadap pelayanan keperawatan di
kesehatan. ruang Interna RSUD Noongan diukur
dari melalui jenis kelamin, umur dan
lama perawatan.
Simpulan : Simpulan :
Menjelaskan tentang tingkat kepuasan Menjelaskan tentang hubungan variable
pasien. penyebab dengan variable akibat
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Desain Potong Silang (cross sectional study) yaitu variabel sebab atau risiko
dan akibat atau kasus yang terjadi pada objek penelitian diukur atau dikumpulkan
secara simultan atau dalam waktu yang bersamaan.
Keunggulan metode penelitian ini antara lain mudah dilaksanakan, relatif
murah, menghasilkan angka prevalensi dan dapat mengamati banyak variabel.
Sedangkan keterbatasannya tidak dapat meneliti kondisi atau kasus penyakit yang
sedikit (rare), banyak "bias" yang timbul, kurang baik untuk meramalkan
kecenderungan, memerlukan sampel besar, kurang akurat untuk menggambarkan
suatu penyakit dan faktor risiko serta tidak dapat menghitung angka insidensi.

3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

Masita Dkk. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Pelayanan


Kesehatan pada Masyarakat Desa Tanailandu di Wilayah Kerja Puskesmas
Kanapa-Napa Kecamatan Mawasangka Kabupaten Buton Tengah Tahun
2015. [Jurnal] Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo.

Naseh, S. “Keunggulan dan Keterbatasan Beberapa Metode Penelitian


Kesehatan”. Puslit Ekologi Kesehatan, Badan Litbang Kesehatan. Media
Litbangkes Vol III No. 01/1993

Oroh. Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Tingkat Kepuasan Pasien Rawat


Inap terhadap Pelayanan Keperawatan Di Ruang Interna RSUD Noongan.
[Jurnal] Universitas Sam Ratulangi Manado, 2014.

Wulandari Dkk. Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Pelayanan


Kesehatan di UPTD Puskesmas Langara Kecamatan Wawonii Barat
Kabupaten Konawe Kepulauan Tahun 2016. Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Halu Oleo

Anda mungkin juga menyukai