Anda di halaman 1dari 2

USULAN PPNI KEPADA PRESIDEN RI

1. PPNI mendukung program pemerintah (NAWACITA) yang berfokus pada upaya preventif
dan promotif untuk mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Bahwa
ketersediaan dan potensi perawat (baik dalam jumlah, kompetensi, dan sebarannya
diseluruh Indonesia) perlu ditingkatkan pendayagunaannya dalam mensukseskan
program unggulan pemerintah. Untuk itu diperlukan:
a. Kebijakan penempatan perawat di desa dan kelurahan
b. Pemanfaatan dana desa/kelurahan untuk perawat di desa dan kelurahan
2. Untuk mendukung peningkatan kualitas pelayanan keperawatan, perlu adanya Struktur
Keperawatan di tingkat Kementerian Kesehatan yang dapat merumuskan dan
menentukan kebijakan strategis terkait dengan keperawatan.
3. Peningkatan kuota penerimaan ASN yang memadai dari profesi Perawat, dan perlunya
kebijakan dalam bentuk keputusan Presiden untuk perawat yang bekerja di instansi
pelayanan kesehatan milik Pemerintah sebagai Non-PNS sebelum adanya PP No 48/2005
untuk diangkat sebagai PNS seperti teman sejawat Bidan PTT dan Dokter PTT.
4. Mendukung Program Jaminan Kesehatan Nasional dan Implementasi Universal Health
Coverage (UHC) dengan azas adil dan wajar. Saat ini perawat belum sepenuhnya
mendapatkan sesuai dengan Kontribusinya di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Pemerintah
merevisi peraturan terkait prosentase pembagian jasa pelayanan secara nasional.

5. Praktik mandiri perawat adalah sangat membantu dalam meningkatkan derajat


kesehatan masyarakat, untuk itu harus masuk dalam skema pelayanan kesehatan yang
dijamin oleh BPJS dan mendapat dukungan kebijakan Pemerintah dalam
Implementasinya.

6. Memberikan perhatian kepada Perawat dalam memberikan pelayanan di daerah


bencana/kondisi bencana sebagai mana profesi lainnya: Bidan dan Guru.

7. Mempercepat terbitnya peraturan pelaksanaan UU No. 38 tahun 2014 tentang


Keperawatan yang saat ini telah 4 tahun, untuk menjamin perlindungan dan kepastian
hukum perawat dalam memberikan pelayanan termasuk adanya KONSIL KEPERAWATAN.
8. Mendukung Program Pemerintah untuk pengiriman perawat professional yang bekerja
di luar negeri dengan penguatan:
a. Adanya kebijakan terhadap Retourney (perawat yang kembali dari luar negeri)
mendapat pengakuan dalam dunia kerja di dalam negeri
b. Kebijakan pemberian insentif bagi institusi pendidikan yang berorientasi pada pasar
kerja Luar negeri
c. Regulasi berkaitan kebijakan fasilitas pelayanan kesehatan sebagai inkubator bagi
perawat yang akan bekerja di Luar Negeri, karena setiap Negara mempersyaratkan
pengalaman kerja minimal 2 (dua) tahun.
d. Pemerintah perlu menetapkan kebijakan dengan melibatkan PPNI terutama
menyangkut penetapan kualifikasi, kompetensi, dan sertifikasi keahlian perawat
dalam perekrutan perawat ke luar negeri
9. Perlu peraturan Presiden yang mewajibkan fasyankes milik pemerintah dan swasta
memberikan kompensasi kepada Perawat sesuai dengan kelayakan sebagai profesi
Perawat, dan pemerintah memberikan pengawasan terhadap upah perawat di sektor
tersebut, sebagai hasil perhitungan dan perbandingan dengan profesi lain dan perawat di
regional ASEAN, maka kelayakan upah perawat adalah 3 kali Upah Minimum Provinsi
(UMP).
10. Mengusulkan tanggal 17 Maret ditetapkan sebagai Hari Perawat Nasional melalui
ketetapan/keputusan Presiden.
Jakarta, 4 Desember 2018
Dewan Pengurus Pusat
Persatuan Perawat Nasional Indonesia
Ketua Umum Sekretaris Jendral

Harif Fadhillah Mustikasari


NIRA : 31730002030 NIRA ; 31730001926

Anda mungkin juga menyukai