2015-2017)
PROPOSAL
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Oleh:
NIM: 1402150001
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TELKOM
BANDUNG
2018
ABSTRACT
The objective of this research was to examine the influence of the fee audit,
audit rotation, size of company and audit quality on financial sector enterprise.
Fee audit, audit rotation and size of company as the independent variable. Audit
Quality as the dependent variable. This study uses the basic theory is the agency
theory.
This study used secondary data obtained from the Indonesia Stock Exchange
(IDX) during the period 2012-2014. The sampling process was done by using
purposive sampling method and this study used 141 observations. The analyzing
method to examine hypothesis was logistic regression analysis. The results shows
that the size of company influence the audit quality. But for the fee audit, audit
Keywords: Agency theory, fee audit, audit rotation and size of company.
ii
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh fee audit, rotasi
audit, ukuran perusahaan klien dan kualitas audit pada perusahaan sektor
keuangan. Fee audit, rotasi audit dan ukuran perusahaan klien sebagai variabel
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek
berpengaruh terhadap kualitas audit. Tapi, untuk fee audit, rotasi audit tidak
Keywords: Teori keagenan, fee audit, rotasi audit dan ukuran perusahaan klien.
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan kita
nikmat iman dan kesehatan, sehingga saya diberi kesempatan yang luar biasa
banyaknya untuk Ibu Elly selaku dosen mata kuliah Seminar Audit yang telah
Selain itu kami juga sadar bahwa pada makalah kami ini dapat ditemukan
banyak sekali kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami
benar-benar menanti kritik dan saran untuk kemudian dapat kami revisi dan
kami tulis di masa yang selanjutnya, sebab sekali kali lagi kami menyadari
bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa disertai saran yang konstruktif.
Di akhir kami berharap makalah sederhana kami ini dapat dimengerti oleh
setiap pihak yang membaca. Kami pun memohon maaf yang sebesar-besarnya
apabila dalam makalah kami terdapat perkataan yang tidak berkenan di hati.
iv
Bandung, 11 Oktober 2018
Penulis
v
Daftar Isi
JUDUL ....................................................................................................................................... i
ABSTRACT ...............................................................................................................................ii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
BAB II ..................................................................................................................................... 14
D. Hipotesis ......................................................................................................................... 38
vi
BAB I
PENDAHULUAN
maka audit atas laporan keuangan juga semakin meningkat. Laporan keuangan
internal dan eksternal agar memperoleh suatu kewajaran dan kehandalan suatu
perusahaan dan informasi dari seorang akuntan publik yang memiliki kualitas
ketat, khususnya dibidang bisnis pelayanan jasa akuntan publik harus dapat
masyarakat luas, oleh karena itu menuntut para auditor tetap memiliki kualitas
1
Kepercayaan dari pihak-pihak yang berkepentingan sangatlah penting bagi
Dalam hal ini, Wallman (1996) dan Francis (2004) berpendapat bahwa
penilaian independensi auditor perlu lebih fokus pada tingkat kantor individu
pemeriksaan dengan klien tertentu yang dibuat dalam setiap kantor individu.
Bukti nyatanya terlihat pada runtuhnya Enron, yang telah diaudit oleh Kantor
Houston dari Arthur Andersen, adalah contoh yang baik yang menunjukan
Secara umum bahwa perusahaan yang besar membutuhkan jasa audit dari
KAP Big Four atau keahlian industri menyediakan jasa audit berkualitas
tinggi daripada perusahaan kecil yang tidak menggunakan jasa audit dari KAP
Big Four.
Kualitas audit adalah totalitas jasa dimana seorang auditor dituntut untuk
audit yang telah ditetapkan oleh Insitut Akuntan Publik Indonesia (IAPI),
yaitu standar umum, standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan. Selain
2
itu, seorang auditor juga harus menerapkan dan mematuhi prinsip dasar etika
signifikan sehingga pihak ketiga yang paham dan berfikir rasional dengan
untuk melakukan rotasi audit. Rotasi audit adalah peraturan perputaran auditor
yang harus dilakukan oleh sebuah entitas. Hal itu menyebabkan Pemerintah
3
telah direvisi dalam KMK Nomor 359/KMK.06/2003. Peraturan tersebut
atas laporan keuangan dari suatu entitas dilakukan oleh Kantor Akuntan
Publik paling lama untuk 6 (enam) tahun buku berturut-turut dan oleh seorang
Akuntan Publik paling lama untuk 3 (tiga) tahun buku berturut-turut. Atas
Pasalnya perusahaan berusia 140 tahun telah membohongi publik dan investor
dilakukan bukan jumlah kecil dan tidak dalam tempo setahun dua tahun.
Toshiba melakukan overstated profit 1,2 Milliar US Dollar sejak tahun fiskal
Besarnya angka, rentang waktu yang tidak sebentar, juga keterlibatan Top
sistematis dan cerdas. Sekian lapis sistem kontrol dari mulai divisi akuntansi,
4
berfungsi, bahkan oknumnya dari staff senior mereka yang sudah hafal seluk
kecurangan dan berusaha melaporkan tapi malah dianggap angin lalu oleh
rapi dan cerdasnya hingga tim auditor eksternal sekelas Ernst & Young (EY)
tak mampu mencium aroma busuk dari laporan keuangan Toshiba. Belum ada
cara baik mengakui pendapatan lebih awal atau menunda pengakuan biaya
pada periode tertentu namun dengan metode yang menurut investigator tidak
Satyam ini terdapat beberapa kesamaan dengan kasus enron, dimana terjadi
Coopers (PWC).
5
meningkatkan neracanya hingga lebih dari US $ 1 miliar dan juga mengakui
dan tidak reliable karena dilakukan berdasarkan informasi yang diperoleh dari
Ini bukan pertma kalinya PWC tersangkut masalah di India. Pada 2005,
The Reserve Bank of India melarang PWC untuk mengaudit bank selama 8
tahun karena melakukan audit yang tidak memadai atas non-performing asset
perusahaan Greencore.
keempat di India. Kliennya terdiri atas Nestle, General Electric dan General
Motors. Akibat kasus ini perusahaan kemudian diambil alih oleh Tech
September 2009 dan melaporkan kerugian US $27,6 juta pada tahun fiscal
6
Selain kasus tersebut, terdapat juga kasus pelanggaran profesi akuntan
publik juga pernah terjadi di Kota Palembang. Menteri Keuangan Sri Mulyani
pada tahun 2008 menetapkan sanksi pembekukan izin usaha atas akuntan
publik dan kantor akuntan publik. Salah satu yang dijatuhi sanksi tersebut
adalah Akuntan Publik Drs. Muhammad Zen selaku Pemimpin Rekan KAP
Drs. Muhammad Zen & Rekan. Sanksi pembekuan izin Akuntan Publik Drs.
Publik (SPAP) dalam pelaksanaan audit umum atas laporan keuangan PT.
Pura Binaka Mandiri tahun buku 2007 yang berpengaruh cukup signifikan
tersebut melibatkan perusahaan besar dan KAP besar. Kualitas audit menjadi
harapan bagi pengguna jasa audit terutama publik atau pemegang saham yang
menaruh laporan keuangan yang bebas dari salah saji material, baik yang
2010).
Ada beberapa bank yang melakukan kesalahan namun gagal diperiksa oleh
yang dikenal juga dengan BMPK pada Bank Dagang Nasional Indonesia,
Bank Umum Nasional, Bank Danamon, Bank BCA. Kasus di atas merupakan
7
kasus yang terjadi dan melibatkan kualitas audit. Pelanggaran tersebut
seharusnya tidak hanya sekedar mengikuti prosedur audit yang tertera dalam
program audit, tetapi juga harus disertai dengan sikap independen agar tidak
terjadi hubungan yang tidak sehat dan ketergantungan yang tinggi antara
auditor dengan klien maupun KAP dengan klien. Auditor juga harus bisa
menjaga hubungan yang baik kepada para klien yang diauditnya dimana
akan mampu memberikan kontribusi yang baik bagi KAP dan memberikan
pelayanan yang optimal bagi kliennya karena auditor dibayar oleh klien untuk
8
dan oleh seorang Akuntan Publik paling lama 3 (tiga) tahun buku berturut-
turut. Hal ini bertujuan agar menjaga hubungan yang profesionalisme agar
terjalin cukup lama. Disini para klien, KAP, dan auditor harus mentaati
diri karena kalau tidak maka laporan yang diaudit nantinya tidak akan
faktor internal, tetapi juga faktor eksternal diantaranya pengaruh dari fee audit,
penelitian ini diasumsikan bahwa auditor yang berkualitas lebih tinggi akan
mengenakan fee audit yang lebih tinggi pula, karena auditor yang berkualitas
9
Faktor kedua adalah rotasi audit. Ferbriyanti dan Mertha (2014),
audit adalah ukuran perusahaan klien. Menurut (O’Brien dan Bhushan, 1990
perusahaan berukuran besar akan cenderung memilih jasa auditor besar yang
audit yang lebih baik (Watts dan Zimmeman,1986 dalam Nasser, Wahid,
dan kegiatan ekonomi yang ada di dalam negeri maupun di luar negeri, dan
ekonomi.
penelitian untuk mengetahui pengaruh fee audit, audit tenure, rotasi audit dan
10
maka peneliti melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Fee Audit,
B. Perumusan Masalah
audit?
Tujuan Penelitian
11
Manfaat Penelitian
a. Kontribusi Praktis
b. Kontribusi Teoritis
12
keuangan dapat bermanfaat bagi peneliti dimasa yang akan datang
audit.
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Literatur
menghasilkan kualitas audit yang tinggi pula, selain itu auditor juga
14
Manajemen menunjuk auditor untuk memberikan jasa audit untuk
ketiga yang dituntut untuk independen dalam menjalankan audit dan dalam
memberikan pendapat atas laporan keuangan klien, oleh karena itu untuk
15
yang menunjuk auditor untuk melakukan audit terhadap kepentingan
principle. Tapi manajer juga lah yang membayar fee dan menanggung jasa
klien dengan auditor untuk membuat suatu perikatan yang lama dan
membuat hubungan auditor dengan klien semakin dekat, dan karena itulah
2. Kualitas Audit
oleh pihak yang kompeten, profesional, dan tidak memihak atau dapat
sebab itu, kualitas audit merupakan hal yang sangat penting untuk
16
pelanggaran atau salah saji harus memiliki kompetensi serta sikap
Manajemen atau klien akan puas jika audit yang dilakukan oleh
akuntan publik memiliki kualitas yang baik. Terdapat 7 kualitas audit yang
dengan standar umum audit, (5) atribut komitmen kuat terhadap kualitas
audit, (6) atribut keterlibatan pimpinan audit terhadap pemeriksaan dan (7)
tersebut auditor berpedoman pada standar auditing dan kode etik akuntan
dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan
17
laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalitasnya
internal atau eksternal atau tim audit. Dari pengertian kualitas audit diatas
18
Kualitas merupakan merupakan profesionalisme kerja yang harus
sangat penting dimiliki oleh auditor dalam menjaga kualitas audit dimana
oleh auditor atas laporan keuangan yang diaudit sesuai dengan standar
kualitas audit juga dapat dilihat dari orang yang melaksanakan audit
3. Fee Audit
Hay dan Davis (2002), menemukan bahwa fee audit merupakan salah
19
akuntan publik, ukuran dari kantor akuntan publik, professionalisme
akuntan publik.
hubungan antara kualitas audit dan biaya jasa audit dilihat dari hasil biaya
merupakan biaya atau imbalan yang diberikan klien kepada akuntan publik
sebagai imbalan jasa yang diberikan akuntan publik berupa jasa audit. fee
audit yang lebih tinggi maka kualitas audit yang diterima juga akan lebih
baik.
4. Rotasi Auditor
auditor baik secara tampilan maupun secara fakta. Rotasi mandatory ini
2010).
20
Untuk menjaga sikap independen sebagai auditor maka perusahaan
perputaran auditor yang harus dilakukan oleh sebuah entitas. Hal itu
laporan keuangan dari suatu entitas dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik
paling lama untuk 6 (enam) tahun buku berturut-turut dan oleh seorang
Akuntan Publik paling lama untuk 3 (tiga) tahun buku berturut-turut. Atas
dan Kantor Akuntan Publik setelah terdapatnya jangka waktu yang telah
menjadi maksimal.
bahwa rotasi audit adalah peraturan untuk menjaga sikap independen dari
auditor agar kualitas audit yang di dapat maksimal dan tidak terjadi
21
5. Ukuran Perusahaan Klien
pasar maka semakin besar pula ukuran perusahaan itu. Semakin besar
peran informasi dan pengawasan audit. Oleh karena itu, dampak dari
kualitas audit yang lebih tinggi akan lebih besar bagi perusahaan-
al., 2010).
22
Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat diambil kesimpulan
beberapa cara, antara lain seperti total aktiva, nilai pasar saham, log size,
yang besar mempunyai aktiva yang besar pula sehingga kepastian untuk
besar untuk mendapatkan kualitas audit yang lebih baik dibanding ukuran
cenderung memilih ke KAP yang kecil kerena untuk menekan cost tetapi
kualitas audit yang di dapat juga baik tapi tidak sebanding dengan KAP
besar.
B. Penelitian Terdahulu
23
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
24
No. Penelitian
Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil
(Tahun) Persamaan Perbedaan Penelitian
2 Margi Kurniasih dan Abdul Pengaruh Fee audit, Audit Variabel Fee Variabel Ukuran Variabel fee audit
Rohman (2014) Tenure, Rotasi Audit audit, Audit Perusahaan Klien. dan rotasi audit
Terhadap Kualitas Audit. Tenure, Rotasi Periode yang berpengaruh positif
audit dan Kualitas digunakan 2008- terhadap kualitas
Audit. 2012. audit, sedangkan
audit tenure
berpengaruh negatif
terhadap kualitas
audit.
25
No. Penelitian Metode Penelitian Hasil
Judul Penelitian
(Tahun) Persamaan Perbedaan Penelitian
3 Ni Made Dewi Febriyanti dan I Pengaruh Masa Perikatan Variabel Masa Variabel Ukuran Hasil menunjukkan
Made Mertha Audit, Rotasi KAP, Ukuran Perikatan Audit, KAP dan Periode bahwa masa
(2014) Perusahaan Klien, dan Rotasi KAP, yang digunakan perikatan audit,
Ukuran KAP pada Kualitas Ukuran 2009-2012. rotasi kap, ukuran
Audit. Perusahaan Klien kap tidak
dan Kualitas berpengaruh
Audit. signifikan terhadap
kualitas audit.
Sedangkan, ukuran
perusahaan klien
berpengaruh
signifikan terhadap
kualitas audit.
Bersambung pada halaman selanjutnya
26
No. Penelitian Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil
(Tahun) Persamaan Perbedaan Penelitian
4 Winda Kurnia, Khomsiyah, Pengaruh Kompetensi, Variabel Kualitas Variabel Hasil menunjukkan
Sofie Independensi, Tekanan Audit. Kompetensi, bahwa Kompetensi,
(2014) Waktu, dan Etika Auditor Independensi, Independensi,
terhadap Kualitas Audit. Tekanan Waktu, Tekanan Waktu,
dan Etika dan Etika Auditor
Auditor. signifikan terhadap
Kualitas Audit.
Bersambung pada halaman selanjutnya
27
Penelitian Metode Penelitian
Hasil
No. Judul Penelitian Persamaan Perbedaan
(Tahun) Penelitian
28
Metode Penelitian
No. Penelitian Hasil
Judul Penelitian Persamaan Perbedaan
(Tahun) Penelitian
6 Abdul Hamid Pengaruh Tenure KAP dan Variabel Tenure Variabel Ukuran Hasil menunjukkan
(2013) Ukuran KAP Terhadap dan Kualitas KAP. bahwa KAP dengan
Kualitas Audit Audit. masa perikatan 3
tahun tidak lebih
berkualitas dari
pada KAP dengan
masa perikatan
kurang dari 3
Tahun dan KAP
Big Four lebih
berkualitas dari
pada KAP non Big
Four.
Bersambung pada halaman selanjutnya
29
No. Penelitian Metode Penelitian Hasil
Judul Penelitian
(Tahun) Persamaan Perbedaan Penelitian
7 Malem Ukur Tarigan Pengaruh Kompetensi, Etika, Variabel Fee Audit Variabel Hasil menunjukkan
dan Primsa Bangun dan Fee Audit Terhadap dan Kualitas Kompetensi, bahwa KAP dengan
Susanti (2013) Kualitas Audit Audit. Etika. masa perikatan 3
tahun tidak lebih
berkualitas dari
pada KAP dengan
masa perikatan
kurang dari 3 Tahun
dan KAP Big Four
lebih berkualitas
dari pada KAP non
Big Four.
30
Metode Penelitian
No. Penelitian Hasil
Judul Penelitian Persamaan Perbedaan
(Tahun) Penelitian
31
Metode Penelitian
No. Penelitian Hasil
Judul Penelitian Persamaan Perbedaan
(Tahun) Penelitian
32
Metode Penelitian
No. Penelitian Hasil
Judul Penelitian Persamaan Perbedaan
(Tahun) Penelitian
10 Bambang Hartadi (2012) Pengaruh Fee Audit, Rotasi Variabel Fee Variabel Reputasi Hasil menunjukkan
KAP dan Reputasi Auditor Audit, Rotasi Auditor. bahwa fee audit
Terhadap Kualitas Audit Audit dan Kualitas berpengaruh
Audit. terhadap kualitas
audit sedangkan
rotasi auditor dan
reputasi auditor
tidak berpengaruh
terhadap kualitas
audit.
Bersambung pada halaman selanjutnya
33
Metode Penelitian
No. Penelitian Hasil
Judul Penelitian Persamaan Perbedaan
(Tahun) Penelitian
11 Daud M.T. Sinaga dan Prof. Dr. Analisis Pengaruh Audit Variabel Audit Variabel Ukuran Hasil menunjukkan
H. Imam Ghozali Tenure, Ukuran KAP dan Tenure, Ukuran KAP. bahwa ukuran KAP
(2011) Ukuran Perusahaan Klien Perusahaan Klien dan ukuran
Terhadap Kualitas Audit dan Kualitas perusahaan klien
Audit. Berpengaruh
terhadap kualitas
Audit
34
NO Nama (Tahun) Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil
Penelitian
Persamaan Perbedaan
12 (Mironiuc and Robu Empirical study on Audit Fee
2012) the analysis of the
influence of the
audit fees and non
audit fees ratio to
the fraud risk
36
C. Kerangka Pemikiran
gambar 2.2.
Variabel Independen
Model Analisis:
Regresi Logistik
Gambar 2.2
Skema Kerangka Pemikiran
37
D. Hipotesis
kualitas audit, karena biaya audit yang diperoleh dalam satu tahun dan
terhadap kualitas audit. Hal ini disebabkan karena audit fee yang lebih
dengan audit fee yang lebih rendah. Terdapat intensif bagi auditor untuk
opininya tapi di sisi lain auditor juga memperoleh imbalan atas jasa yang
diberikan dari klien tempat dia mengaudit. Dan penelitian ini berpengaruh
terhadap kualitas audit dikarenakan semakin tinggi fee audit yang dimiliki
besar karena fee audit sangat berpengaruh terhadap kualitas audit nantinya
38
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kurniasih dan
Rohman (2014), Arisinta (2013) dan Tarigan dan Susanti (2013) maka
dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Ha1: Fee audit
antara rotasi auditor KAP dengan kualitas audit yang terkait dengan
39
Menurut Febriyanti dan Mertha (2014), bahwa rotasi audit tidak
auditor, rotasi auditor yang diterapkan suatu KAP tidak diikuti dengan
rotasi seluruh anggota tim audit yang bekerja dilapangan atau di klien
masih rendah.
pada laporan keuangan tahunan tersebut pernah di rotasi audit atau tidak.
Rotasi audit harus dilakukan agar kualitas audit dapat lebih baik dan
(2012) dan Hartadi (2013) diduga bahwa rotasi audit berpengaruh terhadap
berikut:
40
3. Pengaruh Ukuran Perusahaan Klien terhadap Kualitas Audit
ukuran perusahaan yang besar menginginkan kualitas audit yang lebih baik
oleh karena itu perusahaan ini menyewa KAP yang independen dan
profesional.
41
Daftar Pustaka
Baader, Galina, and Helmut Krcmar. 2018. “Reducing False Positives in Fraud Detection:
Combining the Red Flag Approach with Process Mining.” International Journal of
Accounting Information Systems, no. July 2016: 1–16.
https://doi.org/10.1016/j.accinf.2018.03.004.
Duréndez Gómez-Guillamón, Antonio Luis, and Mariluz Maté Sanchez-Val. 2012. “The
Geographical Factor in the Determination of Audit Quality.” Revista de Contabilidad 15
(2): 287–310. https://doi.org/10.1016/S1138-4891(12)70046-8.
Furiady, Olivia, and Ratnawati Kurnia. 2015. “The Effect of Work Experiences,
Competency, Motivation, Accountability and Objectivity towards Audit Quality.”
Procedia - Social and Behavioral Sciences 211: 328–35.
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.11.042.
Mironiuc, Marilena, and Ioan-Bogdan Robu. 2012. “Empirical Study on the Analysis of the
Influence of the Audit Fees and Non Audit Fees Ratio to the Fraud Risk.” Procedia -
Social and Behavioral Sciences 62: 179–83.
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2012.09.028.
Petraşcu, Daniela, and Alexandra Tieanu. 2014. “The Role of Internal Audit in Fraud
Prevention and Detection.” Procedia Economics and Finance 16 (May): 489–97.
https://doi.org/10.1016/S2212-5671(14)00829-6.
Rahmina, Listya Yuniastuti, and Sukrisno Agoes. 2014. “Influence of Auditor Independence,
Audit Tenure, and Audit Fee on Audit Quality of Members of Capital Market
Accountant Forum in Indonesia.” Procedia - Social and Behavioral Sciences 164
(August): 324–31. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014.11.083.
Rusmanto, Toto, and Stephanus Remond Waworuntu. 2015. “Factors Influencing Audit Fee
in Indonesian Publicly Listed Companies Applying GCG.” Procedia - Social and
Behavioral Sciences 172: 63–67. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.01.336.
Salleh, Kalsom, and Hazlina Jasmani. 2014. “Audit Rotation and Audit Report: Empirical
Evidence from Malaysian PLCs over the Period of Ten Years.” Procedia - Social and
Behavioral Sciences 145: 40–50. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014.06.009.
Sarwoko, Iman, and Sukrisno Agoes. 2014. “An Empirical Analysis of Auditor’s Industry
Specialization, Auditor’s Independence and Audit Procedures on Audit Quality:
Evidence from Indonesia.” Procedia - Social and Behavioral Sciences 164 (August):
271–81. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014.11.077.
42
Xie, Zanchun, Chun Cai, and Jianming Ye. 2010. “Abnormal Audit Fees and Audit Opinion
– Further Evidence from China’s Capital Market.” China Journal of Accounting
Research 3 (1): 51–70. https://doi.org/10.1016/S1755-3091(13)60019-2.
Zhao, Ziye, and Bin Zhang. 2008. “The Association between Audit Business Scale
Advantage and Audit Quality of Asset Write-Downs.” China Journal of Accounting
Research 1 (1): 51–81. https://doi.org/10.1016/S1755-3091(13)60005-2.
43