Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH NUZULUL QUR’AN

Tugas mata kuliah Perkembangan Ulumul Qur’an

Dosen: M.Soffan Rizky,Alh, S.Pd.I,M,Pd.

Disusun oleh:

Nama :
 Ali imron (2016147019)

 Ngabdul Khamid (201614723)

 Budi Eriyanto (2016147051)

 Ina Mustofa (2016147018)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL NON REGULER


FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER (FASTIKOM)
UNIVERSITAS SAINS AL QUR’AN (UNSIQ)
JAWA TENGAH DI WONOSOBO
2018

Nuzulul Qur’an 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lahirnya agama Islam yang dibawa oleh Rasulullah SAW,
pada abad ke-7 M, menimbulkan suatu tenaga penggerak yang luar
biasa, yang pernah dialami oleh umat manusia. Islam merupakan
gerakan raksasa yang telah berjalan sepanjang zaman dalam
pertumbuhan dan perkembangannya. Dalam membahas masalah
agama Islam, kita tidak bisa lepas dari Al-Quran kitab suci umat
Islam, yang merupakan firman-firman Allah SWT, yang diturunkan
dengan perantara malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW.
Sebagai peringatan, petunjuk, tuntunan, dan hukum bagi kehidupan
umat manusia.
Ayat-ayat Al-quran yang diterima Nabi muhammad SAW. diterima
secara berangsur-angsur selama kurang lebih sekitar 23 tahun, yakni
sejak ia berusia 40 tahun sampai belau wafat. Oleh karena itu, perlu
diadakan pembahasan lebih lanjut mengenai masa turunnya Al-quran.
Melalui makalah ini, kami mencoba untuk memberikan informasi
mengenai masalah tersebut, sehingga pembaca dapat mengetahui
sedikit informasi tentang masa turunnya Al-quran.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Nuzulul Qur’an?
2. Bagaimana tahap-tahap turunnya Al-Qur’an?
3. Kapan waktu dan periodisasi turunya Al-Qur’an?
4. Bagaimana cara Al-Qur’an diturunkan?

Nuzulul Qur’an 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Nuzulul Qu’ran
Nuzul Qur’an terdiri dari dua kata yakni Nuzul dan Al-
Quran. Kata nazala dalam bahasa Arab berarti meluncur dari
tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Dalam konteks ini,
misalnya bisa ditemui kalimat dalam salah satu ayat al-quran
yang berbunyi:
‫ب أنننززنلِني ممنننزلا ممبُانركَا ا نو أننن ن‬
‫ت نخنيمر انلِممننززلِينن‬ ‫نو قمنل نر ب‬
Artinya: Dan katakan pula: Ya Tuhan, turunkanlah padaku
suatu berkah, karena Engkau adalah Zat pemberi berkah yang
paling baik.
(Q.S. Al-Mu’minun:29)
Sedangkan menurut Syekh Abd Al-Wahhab Abd Al-Majid
Ghazlan yang dimaksud dengan nuzul adalah turunnya sesuatu
dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah dan sesuatu
itu tidak lain adalah Al-Qur’an. Kemudian Syekh Ghazlan
berkomentar, “oleh karena yang turun itu bukan bentuk fisik,
maka pengertian nuzul disini bisa mengandung pengertian
kiasan, dan apabila yang dimaksud turun adalah lafaz, maka
nuzul berarti Al-Ishal (penyampaian) dan Al-I’lam
(penginformasian).
Sedangkan pengertian Al-Qur’an secara etimologi berarti
bacaan kerena makna tersebut diambil dari ‫ ﻗﺮﺃﺓ‬atau ‫ﻗﺮﺁﻥ‬. Secara
teminologi Al-Qur’an sudah banyak diberikan pengertian oleh
para mufassir. Antara lain, Ali Ash-Shobani menyatakan bahwa

Nuzulul Qur’an 3
Al-Qur’an adalah firman Allah yang mu’jiz, diturunkan kepada
nabi Muhammad melalui malaikat Jibril yang ditulis dalam
Mushaf, diriwayatkan secara mutawatir, menjadi ibadah bagi
yang membacanya, diawali dari Surah Al-Fatihah dan diakhiri
dengan Surah An-Naas.
Jadi, pengertian Nuzulul Qur’an menurut bahasa berarti
turunya Al-Qur’an. Dan secara istilah Nuzulul Qur’an adalah
pemberitahuaan Allah tentang Al-Qur’an kepada sgenap
penghuni langit dan bumi dalam semua segi dan aspeknya.
B. Tahap-Tahap turunnya Al-Qur’an
Secara kronologis, cara Allah menurunkan Al-Qur’an kepada
Nabi Muhammad dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Tahapan Pertama
Tahapan pertama, penyampaian Al-Qur’an dari Allah
kepada Lauh al-Mahfuzh. Maksudnya, sebelum Al-qur’an
disampaikan kapada Rasulullah saw. sebagai utusan Allah
terhadap manusia, Al-Qur’an terlebih dahulu disampaikan
kepada Lauh al-Mahfuzh, yakni suatu tempat lembaran yang
terpelihara dimana Al-Qur’an pertama kali ditulis pada
lembaran tersebut.
Tidak ada manusia yang tahu bagaimana cara
penyampaian al-Qur’an dari Allah ke Lauh al-Mahfuzh.dan
manusia tidak wajib mengetahuinya, tetapi wajib
mempercayainya kerena begitu yang dikatakan Allah.
Sebagaimana firman Allah SWT:
.‫بننل مهنوُ قمنرآْدن ممزجيدد‬. ‫ح ممنحمفوُظظ‬
‫زفي لِننوُ ظ‬

Nuzulul Qur’an 4
Artinya: “Tetapi ia (yang didustakan mereka) itu ialah Al-
Qur’an yang mulia yang (tersimpan) dalam Lauh al-
Mahfuzh” ( Q.S. Al-Buruj:21-22)
2. Tahapan Kedua
Tahapan kedua, turunnya Al-Qur’an ke langit pertama dengan
sekaligus. Dilangit pertama itu, Al-Qur’an disimpan pada bayt
al-‘izzah. Penurunan tahap kedua ini bertepatan dengan malam
qadar. Adapun dalil tentang penurunan Al-Qur’an pada tahapan ini
adalah:
‫إزمنا أننننزنلِنناهم زفي لِننيلنظة ممنبُانرنكَظة ۚإزمنا مكَمنا ممننزذزريِنن‬
Artinya: “Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu
malam yang diberkahi dan Sesungguhnya Kami-lah yang
memberi peringatan.” (Q.S. Ad-dukhaan:3)

3. Tahapan Ketiga
Tahapan ketiga, Al-Qur’an diturunkan dari bayt
al-‘izzah kedalam hati Nabi dengan jalan berangsur-angsur sesuai
dengan kebutuhan. Ada kalanya satu ayat, dua ayat, dan bahkan
kadang-kadang satu surah. Dalilnya Surah Asy-Syu’ara’ ayat 193-
195:
. ‫نننزنل بززه الِررومح انلنزميمن‬. ‫نعلنىى قننلبُزنك لِزتنمكوُنن زمنن انلِممننزذزريِنن‬. ‫ساظن نعنربزيي ممزبُيظن‬
‫بزلز ن‬
Artinya : “Dia dibawa turun oleh ar-ruh al-amin (Jibril),
kedalam hatimu (Muhammad)agar kamu menjadi salah seorang
diantara orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab
yang jelas ”
(Q.S. Asy-Syu’ara’: 193-195)

Nuzulul Qur’an 5
Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.
melalui malaikat Jibril, tidak secara sekaligus, melainkan turun
sesuai dengan kebutuhan. Bahkan, sering wahyu turun untuk
menjawab pertanyaan para sahabat yabg dilontarkan kepada Nabi
atau untuk membenarkan tindakan Nabi saw. disamping itu,
banyak pula ayat atau surat yang diturunkan tanpa melalui latar
belakang pertanyaan atau kejadian tertentu.
C. Waktu dan Periodesasi Turunnya Al-Qur’an
1. Waktu Turunnya Al-Qur’an
Didalam Al-Qur’an terdapat beberapa ayat yang
menyatakan bahwa Al-Qur’an turun:
1. Pada bulan Ramadan.
‫ضانن الِمزذيِ أمننززنل زفيزه انلِقمنرآْنمن‬
‫شنهمر نرنم ن‬
‫ن‬
Artinya: “Bulan Ramadhan dimana diturunkan Al-
Qur’an....” (Q.S. Al-Baqarah:185)
2. Pada malam yang diberi berkah.
‫إزمنا أننننزنلِنناهم زفي لِننيلنظة ممنبُانرنكَظة‬
Artinya: “Sesungguhnya Kami menurunkannya pada
suatu malam yang diberkahi.” (Q.S. Ad-dukhaan:3)
3. Pada malam Al-Qadar.
‫إزمنا أننننزنلِنناهم زفي لِننيلنزة انلِقنندزر‬
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al
Quran) dimalam Qadr” (Q.S. Al-Qadar:1)
Menurut tiga ayat diatas, Al-Qur’an turun sekaligus pada
bulan Ramadan dimana terdapat malam Al-qadar, suatu malam
yang penuh berkah. Akan tetapi, bila ketiga ayat tersebut ditakwil

Nuzulul Qur’an 6
dengan mengatakan bahwa yang dimaksud ketiga ayat tersebut
adalah permulaan turunnya wahyu Al-Qur’an, maka takwil
semacam iu mengandung kelemahan, karena yang dimaksud
ketiga ayat tersebut menyangkut turunnya al-Qur’an secara
keseluruhan. Ayat-ayat tersebut bukan menbicarakan tentang
permulaan turunnya Al-Qur’an secara kesluruhan. Jumhur ulama
sepakat bahwa pengertian yang dimaksud ketiga ayat tersebut
menyangkut turunnya Al-Qur’an sekaligus dari lauh al-
mahfuizh, kesuatu tempat yang disebut sama’ al-
daunya. Dari sama’ al-daunya itulah kemudian Al-Qur’an
diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. secara berangsur-
angsur.

2. Periodisasi Turunnya Al-Qur’an


Masa turunnya Al-Qur’an selama 22 tahun lebih tersebut
terbagi dalam dua periode, yaitu.
a. Periode pertama adalah periode Mekah. Yaitu periode
dimana Nabi saw. masih tinggal di Mekah. Menurut ahli
peneliti, masa Nabi tinggal di Mekah adalah selama 12 tahun
5 bulan 13 hari. Terhitung mulai turun pertama pada tanggal
17 Ramadan tahun ke 41 dari kelahiran Nabi Muhammad
saw., bertepatan dengan 6 Agustus 610 M. sampai dengan
Rabi’ul Awal tahun ke 54 kelahiran Nabi saw. Julmah surat
yang diturunkan pada periode pertama adalah berjumlah 86
surah.

Nuzulul Qur’an 7
b. Periode kedua adalah periode Madinah. Yaitu periode
dimana Nabi Muhammad saw. telah berhijrah ke Yatsrib kota
Madinah sekarang. Rasulullah hidup di Madinah selama 9
tahun 9 bulan 9 hari, terhitung sejak awal Rabi’ul Awal tahun
54 kelahiran Nabi saw. yang bertepatan dengan 27 Oktober
632 M. Julmah surat yang diturunkan pada periode pertama
adalah berjumlah 28 surah.
Perbedaan antara kedua periode ini ditandai dengan
perjalanan akwah Islam oleh rasulullah, yaitu yang terdiri
dari sebelum hijrah yang disebut dengan periode Mekkah dan
ayat-aayatnya disebut dengan ayat-ayat Makkiyah. Dan
setelah hijrah yang disebut dengan periode Madinsh dan ayat-
ayatnya disebut dengan ayat-ayat Madaniyah.
D. Cara-Cara Al Qur'an Diturunkan
Al-Qur’an menyebutkan, ada tiga cara penyampaina misi ilahiah
kepada para nabi dan rosul, yaitu melalui wahyu, pembicaraan
dibalik tabir, dan atau Allah mengirim seorang utusannya. Firman
allah SWT. dalam Surah Asy-Syura ayat 51:
‫سيوُلا فنمييوُزحني‬ ‫ب أننو يِمنر ز‬
‫سينل نر م‬ ‫اي إزلل نونحييا ا أننو زمين نونرآْزء زحنجيا ظ‬
‫شظر نأن يِمنكللنميهم ل م‬
‫نونما نكَانن لِزبُن ن‬
‫إزنلهم نعلزلي نحزكيدم‬ ‫بزإ زنذنززه نما يِن ن‬
‫شآَمء‬
Artinya:”Dan tidak mungkin bagi seorang manusiapun bahwa
Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan
wahyu atau dibelakang tabir atau dengan mengutus seorang
utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-
Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi
lagi Maha Bijaksana.”(Asy-Syura : 51)

Nuzulul Qur’an 8
Dari tiga penyampaian misi ilahiah itu, dua diantaranya
langsung dari Allah kepada Nadi dan satu lainnya melalui
perantara malaikat. Adapun yang langsung dari Allah kepada
para nabi adalah melalui wahyu dan pembicaraan dibalik tabir.
Wahyu menurut Az-Zarqani adalah pemberitahuan Allah
kepada hamba pilihannya mengenai macam hidayah dan ilmu
yang ingin disampaikan dengan cara tersembunyi dan tidak
terjadi pada manusia biasa. Sedangkan pembicaraan dibalik tabir
merupakan salah satu cara allah menyampaikan risalah-Nya
kepada Nabi. Nabi tidak melihat Allah, tetapi ia dapat menerima
hidayah atau risalah tersbut, seperti yang dialami oleh Nabi Musa
as.
Cara lainnya adalah melalui perantara malaikat. Hal ini
meliputi empat cara, yaitu:
1. Malaikat menyampaikan kedalam hati Nabi, dimana Nabi
tidak melihatnya.
2. Malaikat datang kepada Nabi seperti seorang laki-laki dan
lalu menyampaikan misi ilahiah itu kapadanya.
3 Malaikat datang kepada Nabi seperti bunyi bel. Hal ini sangat
susah bagi Nabi, sehingga ia berkeringat walaupun pada saat
cuaca dengin.
4. Malaikat datang kepada Nabi dalam betuk asli sebagai
malaikat. Kemudian ia menyampaikan misi ilahiah itu kepada
Rasul sesuai dengan apa-apa yang Allah kehendaki. Hal ini
tersebut dalam Al Qur’an Surah An-Najm ayat 13 dan 14.

Nuzulul Qur’an 9
BAB III
KESIMPULAN
Nuzulul Qur’an menurut bahasa berarti turunya Al-Qur’an. Dan
secara istilah Nuzulul Qur’an adalah pemberitahuaan Allah tentang
Al-Qur’an kepada sgenap penghuni langit dan bumi dalam semua segi
dan aspeknya.
Tahapan-tahapan turunnya Al-Qur’an antara lain: Tahapan
pertama, penyampaian Al-Qur’an dari Allah kepada Lauh al-
Mahfuzh. Tahapan kedua, turunnya Al-Qur’an ke langit pertama
dengan sekaligus. Dilangit pertama itu, Al-Qur’an disimpan pada bayt
al-‘izzah.Tahapan ketiga, Al-Qur’an diturunkan dari bayt
al-‘izzah kedalam hati Nabi dengan jalan berangsur-angsur sesuai
dengan kebutuhan.
Waktu turunnya Al-Qur’an pada bulan ramadan, malam yang
diberi berkah, malam al-qadar. Dan ada periodisasi turunnya Al-
Qur’an yaitu periode Mekkah sebelum Nabi hijrah ke Madinah dan
periode Madinah setelah Nabi hijrah ke Madinah.
Ada tiga cara penyampaina misi ilahiah kepada para nabi dan
rosul, yaitu melalui wahyu, pembicaraan dibalik tabir, dan atau Allah
mengirim seorang utusannya. Cara lainnya adalah melalui perantara
malaikat, yaitu Malaikat menyampaikan kedalam hati Nabi, dimana
Nabi tidak melihatnya. Malaikat datang kepada Nabi seperti seorang
laki-laki dan lalu menyampaikan misi ilahiah itu kapadanya. Malaikat
datang kepada Nabi seperti bunyi bel. Hal ini sangat susah bagi Nabi,
sehingga ia berkeringat walaupun pada saat cuaca dengin. Malaikat
datang kepada Nabi dalam betuk asli sebagai malaikat.

Nuzulul Qur’an 10
DAFTAR PUSTAKA

Al-Hafidz , Ahsin W., 2008. Kamus Ilmu Al-Qur’an, Jakarta: Amzah.

Anwar, Abu, 2009. Ulumul Qur’an, Jakarta: Amzah.

Anwar, Rosihoh, 2012. Ulum Al-Quran, Bandung: Pustaka Setia.

Hermawan, Acep, 2011. ‘Ulumul Quran, Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya.

Yusuf, Kadar M., 2012. Studi Alquran, Jakarta: Amzah.

Acep Hermawan, ‘Ulumul Quran (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,


2011) hlm. 29-30
Abu Anwar, Ulumul Qur’an (Jakarta: Amzah, 2009) hlm. 13

Ahsin W. Al-Hafidz, Kamus Ilmu Al-Qur’an (Jakarta: Amzah, 2008)


hlm. 228
Kadar M. Yusuf, Studi Alquran (jakarta: Amzah, 2012) hlm. 16-17
Rosihoh Anwar, Ulum Al-Quran (Bandung: Pustaka Setia, 2012) hlm.
35-36
Ibid, hlm. 30-31

Ibid, hlm. 27-28

Ibid, hlm. 23-25

Nuzulul Qur’an 11

Anda mungkin juga menyukai