Jawaban:
Dalam layanan bimbingan dan konseling, standar kompetensi dikenal dengan istilah
Standar Kompetensi Kemandirian Peserta Didik (SKKPD). Dimana aspek perkembangan
yang terdapat dalam SKKPD pada dasarnya dirujuk dari tugas perkembangan yang akan
dicapai oleh peserta didik/konseli. Ada 10 aspek perkembangan dalam SKKPD yang
selanjutnya menjadi rumusan kompetensi dan dikembangkan lebih rinci menjadi tugas-
tugas perkembangan yang harus dicapai oleh peserta didik dalam berbagai tataran
internalisasi tujuan yaitu pengenalan, akomodasi dan tindakan. 1) pengenalan, untuk
membangun pengetahuan dan pemahaman peserta didik/konseli terhadap perilaku atau
standar kompetensi yang harus dipelajari dan dikuasai; 2) akomodasi, untuk membangun
pemaknaan, internalisasi, dan menjadikan perilaku atau kompetensi baru sebagai bagian
dari kemampuan dirinya; dan 3) tindakan, yaitu mendorong peserta didik/konseli untuk
mewujudkan perilaku dan kompetensi baru itu dalam tindakan nyata sehari-hari. Rincian
tugas-tugas perkembangan tersebut dideskripsikan dalam tabel berikut.
STANDAR KOMPETENSI KEMANDIRIAN PESERTA DIDIK (SKKPD) PADA SEKOLAH LANJUTAN
PERTAMA
5 Kesadaran tanggung Mempelajari cara- cara Menghargai nilai- nilai persahabatan Berinteraksi dengan orang lain
jawab sosial memperoleh hak dan dan keharmonisan dalam kehidupan atas dasar nilai-nilai
memenuhi kewajiban dalam sehari-hari persahabatan dan keharmonisan
lingkungan kehidupan sehari- hidup.
hari
6 Kesadaran gender Mengenal peran- peran sosial Menghargai peranan diri dan orang Berinteraksi dengan lain jenis
sebagai laki-laki atau lain sebagai laki-laki atau perempuan secara kolaboratif dalam
perempuan dalam kehidupan memerankan peran jenis
sehari-hari
7 Pengembangan diri Mengenal kemampuan dan Menerima keadaan diri secara positif Meyakini keunikan diri sebagai
keinginan diri aset yang harus dikembangkan
secara harmonis dalam
kehidupan
8 Perilaku Mengenal nilai-nilai perilaku Menyadari manfaat perilaku hemat, Membiasakan diri hidup hemat,
kewirausahaan hemat, ulet sungguh-sungguh ulet sungguh-sungguh dan konpetitif ulet sungguh-sungguh dan
(kemandirian perilaku dan konpetitif dalam dalam kehidupan konpetitif dalam kehidupan
ekonomis) kehidupan sehari-hari. sehari-hari. sehari -hari.
9 Wawasan dan Mengekspresikan ragam Menyadari keragaman nilai dan Mengidentifikasi ragam
kesiapan karier pekerjaan, pendidikan dan persyaratan dan aktivitas yang alternatif pekerjaan, pendidikan
aktivitas dalam dengan menuntut pemenuhan kemampuan dan aktifitas yang mengandung
kemampuan diri tertentu relevansi dengan kemampuan
diri
10 Kematangan Mempelajari norma- norma Menyadari keragaman latar belakang Bekerja sama dengan teman
hubungan dengan pergaulan dengan teman teman sebaya yang mendasari sebaya yang beragam latar
teman sebaya sebaya yang beragam latar pergaulan belakangnya
belakangnya
+ -
1 Kematangan Perilaku Asertif (I am Peserta didik mengenal cara- Disajikan kasus yang berkaitan 1
Emosi Ok, You are OK) cara berperilaku yang asertif dengan asertif, peserta didik dapat L3
(Pengenalan) memprediksi alternatif
PG
tindakan/perilaku yang sesuai
dengan perilaku asetif.
Peserta didik dapat menunjukan L2 2
perilaku yang sesuai dengan PG
kemampuan asertif secara langsung,
jujur, bertanggung jawab
Disajikan kasus permasalahan L2 PG 1
dikelas peserta didik dapat
menentukan jenis perilaku yang
sesuai dengan permasalahan
tersebut
Jumlah soal pilihan ganda tentang Perilaku Asertif 4
Peserta didik memahami Menerima dan tidak 1 2,3 3
ekspresi perasaan diri sendiri menghindari resiko atas
dan orang lain (Akomodasi) pengekspresian perasaan
Tidak mengesampingkan 4,5 6 3
perasaan oranglain
Tidak melukai perasaan orang 7,8, 10,11 6
lain 9 ,12
Peserta didik mampu Mengungkapkan tanpa ada 13,1 15,16 5
mengungkapkan perasaan , unsur memanipulasi orang lain Skala 4 ,17
pikiran dan pendapat secara Likert
asertif (I am Ok, You are
Ok). (Tindakan)
Menyatakan secara langsung 18,1 22,23 7
tidak melalui perantara pihak 9,20 ,24
lain ,21
Menerima dan tidak 25,2 27,28 4
menghindari resiko atas 6
pengungkapan pikiran dan
pendapat
Jumlah total item Skala perilaku asertif 28
2 Kesadaran Tanggung Komunikasi yang Efektif Peserta didik/konseli Disajikan kasus yang berkaitan
Jawab Sosial mengetahui elemen-elemen dengan komunikasi, peserta didik
(Jadi Aku Sebentar Saja)
terjadinya komunikasi yang mampu menunjukan hambatan L2 PG 1
efektif. (Pengenalan) yang di akibatkan dari elemen
komunikator
4. Di suatu kelas dihadapkan pada sebuah persoalan, yaitu ada seorang siswa
yang merasa bahhwa hasil ulangannya ada yang mengambil dan menaruhnya
tidak pada tempat semula, sehingga menimbulkan kecurigaan pada dirinya
terhadap teman yang lain. Salah seorang siswa yang bernama Wawan merasa
tidak tenang karena dialah yang mengambil jawaban soalnya. Tanpa
menunggu lama sebelum temannya tau, dia langsung menghampiri teman yang
sudah dia contek dan berkata jujur dengan apa yang telah dia perbuat.
Perbuatan wawan tersebut merupakan perilaku?
a. Pasif
b. Agresif
c. Pesimis
d. Asertif
e. Pemberani
Jawaban: d
b. Soal Pilihan Ganda tentang Komunikasi yang efektif
1. Dalam suatu acara, Jammal sebagai ketua kelas diminta untuk memberikan
pengarahan. Sekertaris kelas sudah menyiapkan poin-poin penting yang harus
disampaikan kepada teman-teman sekelasnya. Ketika memberikan pengarahan
tersebut jammal menggunakan bahasa yang jarang diketahui dan terkesan bertele-
tele, lama dan membuang-buang waktu, sehingga teman-temannya bosan dan
suasana menjadi gaduh. Sehingga, informasi dari pengarahan tersebut menjadi
tidak jelas. Kasus tersebut merupakan contoh dari penerapan komunikasi yang
kurang efektif karena terhambat oleh faktor yang berasal dari...
a. Komunikan
b. Pesan
c. Media
d. Feedback
e. Komunikator
Jawaban: e
Petujuk Pengerjaan:
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar, dengan cara memberikan tanda silang
(X) pada pilihan jawaban a, b, c, d, atau e. Selamat mengerjakan
4. Di suatu kelas dihadapkan pada sebuah persoalan, yaitu ada seorang siswa yang
merasa bahhwa hasil ulangannya ada yang mengambil dan menaruhnya tidak pada
tempat semula, sehingga menimbulkan kecurigaan pada dirinya terhadap teman
yang lain. Salah seorang siswa yang bernama Wawan merasa tidak tenang karena
dialah yang mengambil jawaban soalnya. Tanpa menunggu lama sebelum
temannya tau, dia langsung menghampiri teman yang sudah dia contek dan berkata
jujur dengan apa yang telah dia perbuat. Perbuatan wawan tersebut merupakan
perilaku?
a. Pasif
b. Agresif
c. Pesimis
d. Asertif
e. Pemberani
Soal Pengetahuan tentang Komunikasi yang Efektif
1. Dalam suatu acara, Jammal sebagai ketua kelas diminta untuk memberikan
pengarahan. Sekertaris kelas sudah menyiapkan poin-poin penting yang harus
disampaikan kepada teman-teman sekelasnya. Ketika memberikan pengarahan
tersebut jammal menggunakan bahasa yang jarang diketahui dan terkesan bertele-
tele, lama dan membuang-buang waktu, sehingga teman-temannya bosan dan
suasana menjadi gaduh. Sehingga, informasi dari pengarahan tersebut menjadi
tidak jelas. Kasus tersebut merupakan contoh dari penerapan komunikasi yang
kurang efektif karena terhambat oleh faktor yang berasal dari...
a. Komunikan
b. Pesan
c. Media
d. Feedback
e. Komunikator
2) INSTRUMEN SKALA
Skala yang digunakan dalam pengukuran/penilaian ini yaitu skala sikap model
likert dengan alternatif jawaban yaitu selalu (SL), sering (SR), jarang (JR) dan tidak
pernah (TP). Skala ini digunakan untuk mengumpulkan data dan mengungkapkan
kemampuan perilaku asertif peserta didik dalam komponen kognitif (pikiran) dan
komponen (perasaan). Dalam menskor skala likert, jawaban diberi bobot atau
disamakan dengan nilai kuantitatif 4, 3, 2, 1, untuk empat pilihan pernyataan positif
dan 1, 2, 3, 4, untuk pernyataan yang bersifat negatif (Sukardi, 2009: 147).
Skala tentang perilaku asertif dan skala tentang komunikasi efektif. Terlampir.
Daftar Pustaka
Nana Syaodih Sukmadinata. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Sukardi. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta:
Bumi Aksara.
Tim Penyusun. (2016). Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling
Sekolah Menengah Pertama (SMP). DITJEN Guru dan Tenaga Kependidikan
KEMDIKBUD.
Elin Ernawati. (2011). Efektifitas Sosiodrama Untuk Meningkatkan Perilaku Asertif Pada
Siswa Kelas X Di SMAN 11 Yogyakarta. Skripsi: tidak diterbitkan. Yogyakarta: FIP
UNY.
http://repository.upi.edu/13714/10/T_BP_1200997_Appendix.pdf . akses internet 6 Februari
2019.
LAMPIRAN
KATA PENGANTAR
Angket ini bertujuan untuk mengetahui perilaku asertif. Terdiri dari beberapa butir
pernyataan yang harus diisi oleh peserta didik dengan membenrikan jawaban sesuai
dengan keterangan pada lembar jawaban yang telah disediakan.jawaban dari peserta
didik sangat membantu guru BK dalam memperoleh informasi, dan tidak
mempengaruhi nilai atau prestasi. Semata-mata hanya digunakan untuk kepentingan
layanan BK. Kami akan menjaga kerahasiaan atas data yang diperoleh, sehingga dalam
pengisian angket ini peserta diidk diharapkan untuk memberikan jawaban yang
sebenar-benarnya sesuai dengan kondisi diri sendiri. Tidak perlu mencocokan dengan
teman lain, sebab tidak ada jawaban yang benar dan salah. Jawaban yang paling benar
adalah sesuai denggan keadaan mmasing-masing yang sebenarnya.
Atas kesediaan dan waktu yang telah peserta didik luangkan untuk mengisi angket ini,
kami sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Elin Ernawati
Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru
Universitas Pendidikan Indonesia
2019
IDENTITAS DIRI
1. Nama Lengkap : ..............................................................................
2. Jenis Kelamin : L/P
3. Kelas : .....................
4. Tanggal Pengisian :...............................................................................
PETUNJUK PENGISIAN
1. Isilah identitas diri secara lengkap pada bagian yang telah disediakan
2. Bacalah terlebih dahulu butir pernyataan pada kolom pernyataan dengan cermat dan
teliti, kemudian jawablah dengan memberikan tanda cheklist (√) pada salah satu
pilihan jawaban yang sesuai dengan keadaan masing-masing yang sebenarnya pada
kolom jawaban yang telah disediakan.
Berikut keterangan pilihan jawaban:
Keterangan:
SL = Selalu
SR = Sering
JR = Jarang
TP = Tidak Pernah
Contoh:
NO Pernyataan Jawaban
SL SR JR TP
1 Saya menyapa teman-teman,ketika bertemu
mereka. √
NO Pernyataan Jawaban
SL SR JR TP
1 saya bertanggung jawab atas pengekspresian
perasaan saya
2 Saya menghindari untuk mengungkapkan
perasaan
3 Saya menghindari hal-hal yang menuntut
tanggung jawab atas apa yang telah saya rasakan
4 Saya perhatian terhadap perasaan teman
5 Lebih baik saya tidak respek terhadap perasaan
teman daripada saya harus merasakan akibat dari
perasaan tersebut
6 saya peduli dengan perasaan orang lain
7 Saya menghargai teman yang mengungkapkan
perasaannya
8 Saya merasa tidak senang dengan teman yang
berlebihan dalam mengungkapkan perasaannya
9 Sayamenghargai teman yang perhatian terhadap
perasaan yang sedang saya rasakan
10 Saya menyatakan kepada teman saya “jangan
ikut campur” terhadap apa yang saya rasakan
11 Saya berusaha menghargai teman yang
mengungkapkan perasaannya
12 Saya merasa bosan apabila ada teman yang
mengungkapkan perasaannya
13 Saya mampu memperbaiki diri, apabila
mengalami kegagalan
14 Saya pesimis dalam persaingan dengan teman
saya
15 Saya terbuka dan senang terhadap kritikan dari
orang lain
16 Saya tidak suka dikritik oleh orang lain
17 Saya tidak mau mengkritik orang lain
18 Saya berpikir dan merasa bahagia dengan apa
yang telah saya lakukan
19 Saya merasa cemas dan tertekan dengan apa
yang telah dan akan saya lakukan
20 Saya berpikir, saya adalah orang yang dapat
melakukan sesuatu dengan baik
21 Saya berpikir, saya mampu menyesuaikan diri
dalam segala situasi
NO Pernyataan Jawaban
SL SR JR TP
22 Saya berpikir, saya sulit untuk beradaptasi
23 Saya beranggapan bahwa saya ditolak oleh
teman-teman saya, sehingga saya berusaha untuk
diterima
24 Saya beranggapan bahwa saya ditolak oleh
teman-teman saya, sehingga saya menjaga jarak
25 Saya berpikir bahwa saya bisa diterima oleh
teman-teman saya
26 Saya berpikir bahwa saya tidak mampu berteman
27 Saya merasa bahwa diri saya menarik dan
berharga di mata orang lain
28 Saya berpikir bahwa saya tidak mempunyai
potensi apa-apa untuk menjadi orang yang
berguna
KATA PENGANTAR
Angket ini bertujuan untuk mengetahui Komunikasi yang Efektif. Terdiri dari beberapa
butir pernyataan yang harus diisi oleh peserta didik dengan membenrikan jawaban
sesuai dengan keterangan pada lembar jawaban yang telah disediakan.jawaban dari
peserta didik sangat membantu guru BK dalam memperoleh informasi, dan tidak
mempengaruhi nilai atau prestasi. Semata-mata hanya digunakan untuk kepentingan
layanan BK. Kami akan menjaga kerahasiaan atas data yang diperoleh, sehingga dalam
pengisian angket ini peserta diidk diharapkan untuk memberikan jawaban yang
sebenar-benarnya sesuai dengan kondisi diri sendiri. Tidak perlu mencocokan dengan
teman lain, sebab tidak ada jawaban yang benar dan salah. Jawaban yang paling benar
adalah sesuai denggan keadaan mmasing-masing yang sebenarnya.
Atas kesediaan dan waktu yang telah peserta didik luangkan untuk mengisi angket ini,
kami sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Elin Ernawati
Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru
Universitas Pendidikan Indonesia
2019
IDENTITAS DIRI
1. Nama Lengkap : ..............................................................................
2. Jenis Kelamin : L/P
3. Kelas : .....................
4. Tanggal Pengisian :...............................................................................
PETUNJUK PENGISIAN
1. Isilah identitas diri secara lengkap pada bagian yang telah disediakan
2. Bacalah terlebih dahulu butir pernyataan pada kolom pernyataan dengan cermat dan
teliti, kemudian jawablah dengan memberikan tanda cheklist (√) pada salah satu
pilihan jawaban yang sesuai dengan keadaan masing-masing yang sebenarnya pada
kolom jawaban yang telah disediakan.
Berikut keterangan pilihan jawaban:
Keterangan:
SL = Selalu
SR = Sering
JR = Jarang
TP = Tidak Pernah
Contoh:
NO Pernyataan Jawaban
SL SR JR TP
1 Saya menyapa teman-teman,ketika bertemu
mereka. √