Anda di halaman 1dari 14

PANDUAN HAK DAN

KEWAJIBAN PASIEN

Revisi 0
Tahun 2018
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

PERATURAN DIREKTUR ..................................................................................... 1

BAB I DEFINISI ..................................................................................................... 3

BAB II RUANG LINGKUP


A. Prinsip Dalam Pelayanan Kesehatan ......................................................... 4
B. Hak Pasien dan Keluarga ........................................................................... 4
C. Kewajiban Rumah Sakit Sesuai Permenkes Nomor 4 tahun 2018 ............. 5
D. Kewajiban Pasien ....................................................................................... 6

BAB III TATA LAKSANA


A. Pada Saat Pendaftaran .............................................................................. 7
B. Pada Saat Pengobatan ............................................................................... 7
C. Pada Saat Perawatan ................................................................................. 8

BAB IV DOKUMENTASI ........................................................................................ 9


Jln. W.R. Supratman No. 183 Cangkrep Lor,
Purworejo, Jawa Tengah
Telepon : (0275) 3128272
Email : rumahsakit.budisehat@gmail.com

PERATURAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT BUDI SEHAT PURWOREJO
NOMOR : 118/KPTS/DIR/RSBS/I/2018

TENTANG
PANDUAN HAK PASIEN DAN KELUARGA
DI RUMAH SAKIT BUDI SEHAT PURWOREJO

DIREKTUR RUMAH SAKIT BUDI SEHAT PURWOREJO,

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan RS


Budi Sehat Purworejo, maka diperlukan panduan Hak
Pasien dan Keluarga;
b. Bahwa agar di RS Budi Sehat Purworejo dapat terlaksana
dengan baik, perlu adanya Keputusan Direktur RS Budi
Sehat Purworejo sebagai landasan bagi penyelenggaraan
pelayanan RS Budi Sehat Purworejo;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam a dan b perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur
RS Budi Sehat Purworejo.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009


tentang Kesehatan;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004
tentang Praktek Kedokteran;
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2014
tentang Keperawatan;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1966 tentang Wajib
Simpan Rahasia Kedokteran;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2018 tentang
Kewajiban Rumah Sakit dan Kewajiban Pasien;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT BUDI SEHAT
PURWOREJO TENTANG PANDUAN HAK PASIEN DAN
KELUARGA.
Pasal 1
Panduan Hak Pasien Dan Keluarga di RS Budi Sehat
Purworejo adalah sebagaimana yang terlampir dalam surat
keputusan ini.

Pasal 2
Pembinaan dan pengawasan Hak Pasien Dan Keluarga di RS
Budi Sehat Purworejo dilaksanakan oleh Direktur RS Budi
Sehat purworejo.

Pasal 3
Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan
ketentuan apabila ternyata terdapat kekeliruan dalam
penetapan keputusan ini, akan diperbaiki sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di : Purworejo
Pada Tanggal : 01 November 2018

dr. Putri Sayekti Mahanani, M.P.H.


Lampiran : peraturan Direktur RS Budi Sehat Purworejo
Tentang : Panduan Hak Pasien dan Keluarga

BAB I
PENDAHULUAN

A. Pengertian
Hak dan kewajiban pasien dan keluarga merupakan sesuatu yang harus
diketahui dan di implementasikan oleh tenaga kesehatan, oleh karena itu semua
tenaga kesehatan harus mempunyai etika karena etika merupakan pengetahuan
moral dan susila, falsafah hidup, kekuatan moral, sistem nilai, kesepakatan, serta
himpunan hal-hal yang diwajibkan, larangan untuk suatu kelompok/masyarakat dan
bukan merupakan hukum atau undang-undang. Dan hal ini menegaskan bahwa
moral merupakan bagian dari etikdan etika merupakan ilmu tentang moral
sedangkan moral merupakan satu kesatuan nilai yang dipakai manusia sebagai
dasar prilakunya.
Hak adalah tuntutan seseorang terhadap sesuatu yang
merupakankebutuhan pribadinyasesuai dengan keadilan, moralitas dan legalitas.
Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan dan tidak boleh bila
tidakdilaksanakan.
General Consent atau Persetujuan Umum adalah pernyataan kesepakatanyang
diberikan olehpasien terhadap peraturan rumah sakit yang bersifatumum.
Informed Consentadalah pernyataan setuju atau ijin dari seseorang(pasien)
yang diberikan secara bebas, rasional, tanpa paksaan (voluntary)terhadap tindakan
kedokteran yang akan dilakukan terhadapnya sesudahmendapatkan informasi
yang cukup tentang tindakan kedokteran yangdimaksud.
Pasien adalah penerima jasa pelayanan kesehatan di Rumah Sakit baikdalam
keadaan sehatmaupun sakit.
Dokter dan Dokter Gigiadalah dokter, dokter spesialis, dokter gigi dandokter gigi
spesialis lulusan pendidikan kedokteran dan kedokteran gigi baikdi dalam maupun
di luar negeri yang diakui Pemerintah Republik Indonesiasesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Keluarga adalah suami atau istri, ayah atau ibu kandung, anak-anakkandung,
saudara-saudara kandung atau pengampunya.
Keluarga inti adalah ayah atau ibu, suami atau istri dan anak. Bagi pasien yang
tidak memiliki keluarga inti diperbolehkan menggunakan wali atau pangganti kuasa.

B. Tujuan
1. Sebagai pedoman pasien atau penanggung jawabnya untuk mendapatkan hak-
hak dan kewajibannya sebagai pasien di dalam rumah sakit.
2. Mewujudkan atau tercapainya kenyamanan pasien dalam berobat di rumah
sakit.
3. Tercapainya keharmonisan antara pasien, keluarga dan rumah sakit sebagai
pemberi pelayanan kesehatan karena adanya pengetahuan tentang hak dan
kewajiban pasien dalam berobat di rumah sakit.
BAB II
RUANG LINGKUP

Hak pasien selalu dihubungkan dengan pemeliharaan kesehatan yang bertujuan


agar pasien mendapatkan upaya kesehatan, sarana kesehatan, dan bantuan dari
tenaga kesehatan yang memenuhi standar pelayanan kesehatan yang optimal sesuai
dengan Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Maka dari itu
Rumah Sakit Budi Sehat bertanggung jawab dan mendukung hak pasien dan keluarga
selama dalam asuhan pelayanan.
A. Prinsip dalam pelayanan kesehatan
1. Bahwa upaya kesehatan yang semula dititik beratkan pada upaya
penyembuhan penderita, secara berangsur-angsur berkembang kearah
keterpaduan upaya kesehatan yang menyeluruh.
2. Bahwa dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi seluruh
masyarakat perlu adanya perlindungan hak pasien dan keluarga.
3. Bahwa keberhasilan pembangunan di berbagai bidang dan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi telah meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat
dan kesadaran akan hidup sehat.
4. Bahwa meningkatnya kebutuhan pelayanan dan pemerataan yang mencakup
tenaga, sarana, prasarana baik jumlah maupun mutu.
5. Bahwa pelayanan kesehatan amat penting apabila dihadapkan pada pasien
yang sangat membutuhkan pelayanan kesehatan dengan baik dan dapat
memuaskan para pasien.
6. Perlindungan merupakan hal yang essensial dalam kehidupan karena erupakan
sifat yang melekat pada setiap hak yang dimiliki.
7. Bahwa seseorang dapat menuntut haknya apabila telah memenuhi
kewajibannya, oleh karena itu kewajiban menjadi hak yang paling utama
dilakukan.
8. Bahwa perlindungan bagi tenaga kesehatan maupun pasien merupakan hal
yang bersifat timbal balik artinya pihak-pihak tersebut dapat terlindungi atas
hak-haknya bila melakukan kewajibannya.
9. Bahwa dalam kondisi tertentu pasien tidak memiliki kemampuan untuk
mendapatkan informasi atau penjelasan mengenai haknya sehingga akan
disampaiakn melalui keluarga.
10. Bahwa untuk mengatur pemenuhan perlindungan hak pasien dan keluarga
harus ada pedoman sebagai acuan bagi seluruh personil rumah sakit.

B. Hak Pasien dan Keluarga


1. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di
rumah sakit.
2. Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien.
3. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur dan tanpa diskriminasi.
4. Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi
dan standar prosedur operasional.
5. Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari
kerugian fisik dan materi.
6. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan.
7. Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan
peraturan yang berlaku di rumah sakit.
8. Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang
mempunyai Surat Izin Praktik ( SIP ) baik di dalam maupun di luar rumah sakit.
9. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-
data medisnya.
10. Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis,
tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin
terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya
pengobatan.
11. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh
tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya.
12. Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.
13. Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya selama
hal tersebut tidak mengganggu pasien lainnya.
14. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di
rumah sakit.
15. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan rumah sakit terhadap
dirinya.
16. Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan
kepercayaan yang dianutnya.
17. Menggugat dan atau menuntut rumah sakit apabila rumah sakit diduga
memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata
ataupun pidana.
18. Mengeluhkan pelayanan rumah sakit yang tidak sesuai standar pelayanan
melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

C. Kewajiban Rumah Sakit sesuai Permenkes Nomor. 4 tahun 2018


1. Memberikan informasi yang benar tentang pelayanan Rumah Sakit kepada
masyarakat;
2. Memberi pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, antidiskriminasi, dan
efektif dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar
pelayanan Rumah Sakit;
3. Memberikan pelayanan gawat darurat kepada pasien sesuai dengan
kemampuan pelayanannya;
4. Berperan aktif dalam memberikan pelayanan kesehatan pada bencana, sesuai
dengan kemampuan pelayanannya;
5. Menyediakan sarana dan pelayanan bagi masyarakat tidak mampu atau miskin;
6. Melaksanakan fungsi sosial;
7. Membuat, melaksanakan, dan menjaga standar mutu pelayanan kesehatan di
Rumah Sakit sebagai acuan dalam melayani pasien;
8. Menyelenggarakan rekam medis;
9. Menyediakan sarana dan prasarana umum yang layak meliputi sarana ibadah,
parkir, ruang tunggu, sarana untuk orang cacat, wanita menyusui, anak-anak,
lanjut usia;
10. Melaksanakan sistem rujukan;
11. Menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan standar profesi dan etika
serta peraturan perundang-undangan;
12. Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai hak dan kewajiban
pasien;
13. Menghormati dan melindungi hak pasien;
14. Melaksanakan etika Rumah Sakit;
15. Memiliki sistem pencegahan kecelakaan dan penanggulangan bencana;
16. Melaksanakan program pemerintah di bidang kesehatan baik secara regional
maupun nasional;
17. Membuat daftar tenaga medis yang melakukan praktik kedokteran atau
kedokteran gigi dan tenaga kesehatan lainnya;
18. Menyusun dan melaksanakan peraturan internal Rumah Sakit (hospital by
laws);
19. Melindungi dan memberikan bantuan hukum bagi semua petugas Rumah Sakit
dalam melaksanakan tugas; dan
20. Memberlakukan seluruh lingkungan rumah sakit sebagai kawasan tanpa rokok.

D. Kewajiban Pasien
1. Mematuhi peraturan yang berlaku di Rumah Sakit;
2. Menggunakan fasilitas Rumah Sakit secara bertanggung jawab;
3. Menghormati hak Pasien lain, pengunjung dan hak Tenaga Kesehatan serta
petugas lainnya yang bekerja di Rumah Sakit ;
4. Memberikan informasi yang jujur, lengkap dan akurat sesuai dengan
kemampuan dan pengetahuannya tentang masalah kesehatannya;
5. Memberikan informasi mengenai kemampuan finansial dan jaminan kesehatan
yang dimilikinya;
6. Mematuhi rencana terapi yang direkomendasikan oleh Tenaga Kesehatan di
Rumah Sakit dan disetujui oleh Pasien yang bersangkutan setelah
mendapatkan penjelasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
7. Menerima segala konsekuensi atas keputusan pribadinya untuk menolak
rencana terapi yang direkomendasikan oleh Tenaga Kesehatan dan/atau tidak
mematuhi petunjuk yang diberikan oleh Tenaga Kesehatan untuk penyembuhan
penyakit atau masalah kesehatannya; dan
8. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.
BAB III
TATA LAKSANA

1. Pada Saat Pendaftaran.


Pada saat pendaftaran rawat inap, petugas admisi memberi penjelasan kepada
pasien dengan bahasa yang mudah dimengerti mengenai 18 butir hak pasien
berdasarkan Undang – Undangno 44 tentang Rumah Sakit selama pasien dirawat
di RS Budi Sehat Purworejo. Pasien diberi pemahaman bahwa pasien
sesungguhnya adalah penentu keputusan tindakan medis bagi dirinya sendiri.
Seperti yang tertera pada Undang-Undang No.44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit,
dimana Undang –Undang ini bertujuan untuk “memberikan perlindungan kepada
pasien”,“mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan
medis”,dan“memberikan kepastian hukum bagi pasien maupun dokter”.
Adanya hak pasien membantu meningkatkan kepercayaan pasien
denganmemastikan bahwa sistem pelayanan di RS Budi Sehat bersifat cukup adil
danresponsif terhadap kebutuhan mereka. Memberitahukan kepada pasien
mekanisme untuk memenuhi keinginan mereka dan mendorong pasien untuk
mengambil peran aktif serta kritis dalam meningkatkan kesehatan mereka. Selain
itu, hak dan kewajiban juga dibuat untuk menegaskan pola hubungan yang kuat
antara pasien dengan dokter.

2. Pada Saat Pengobatan


Pada saat pasien berkunjung ke poliklinik atau sedang dirawat di
ruangperawatan,akan berlangsung tanyajawab antara
pasiendandokter(anamnesis),pasien harus bertanya (berusaha mendapatkan
hakpasien sebagai konsumen). Bila berhadapan dengan dokter yang tidak
maumembantu mendapatkan hak pasien, itu saatnya pasien mencari dokter
lainatau mencari second opinion ditempat lain.Pasien menjadikan dirinya sebagai
”partner” diskusi yang sejajar bagidokter.
Ketika pasien memperoleh penjelasan tentang apapun, dari pihakmanapun,
tentunya sedikit banyak harus mengetahui, apakah penjelasan tersebut benar atau
tidak. Semua profesi memiliki prosedur masing-masing dan semua kebenaran
tindakan dapat diukur dari kesesuaian tindakan tersebut dengan standar prosedur
yang seharusnya. Karena, tindakan medis apapun harusnya disetujui oleh pasien
(informed consent) sebelum dilakukan setelah dokter memberikan informasi yang
cukup. Bila pasien tidak menghendaki, maka tindakan medis seharusnya
tidakdapatdilakukan.
Pihak dokter atau RS seharusnya memberikan kesempatankepada pasien
untuk menyatakan persetujuan atau sebaliknya menyatakanpenolakan. Persetujuan
itu dapat dinyatakan secara tulisan.Selanjutnya, UU no. 29/2004 pada pasal 46
menyatakan dokter wajib mengisi rekam medis untuk mencatat tindakan medis
yang dilakukanterhadap pasien secara clear, correct dan complete. Dalam pasal
47,dinyatakan rekam medis merupakan milik rumah sakityang wajib
dijagakerahasiannya, tetap isinya merupakan milik pasien. Artinya, pasien
berhak mendapatkan salinan rekam medis dan pasien berhak atas kerahasiaan dari
isi rekam medis miliknya tersebut, sehingga rumah sakittidak bisa memberi
informasi terkait data – data medis pasien kepada orangpribadi/perusahaan
asuransi atau ke media cetak / elektronik tanpa seizin dari pasiennya.

3. Pada Saat Perawatan


Selama dalam perawatan, pasien berhak mendapatkan privasi baik
saatwawancara klinis, saat dilakukan tindakan ataupun menentukan siapayang
boleh mengunjunginya. Begitu pula untuk pelayanan rohani, pasienberhak
mendapatkan pelayanan rohani baik secara rutin maupun secarai nsidensial
manakala dibutuhkan.
BAB IV
DOKUMENTASI
Dokumentasi Hak Pasien dan keluarga adalah:
1. Formulir hak dan kewajiban pasien
2. Formulir pelayanan kerohanian
3. Formulir sumpah simpan rahasia
4. Formulir identifikasi kebutuhan privasi pasien
5. Formulir permintaan pembatasan pengunjung
6. Formulir informasi penyimpanan harta benda milik pasien
7. Formulir penitipan barang milik pasien
8. Formulir laporan kehilangan
9. Formulir identifikasi pasien rentan
10. Fromulir permintaan second opinion
11. Formulir permintaan second opinion keluar rumah sakit
12. Formulir alternatif tindakan medis lain
13. Formulir catatan edukasi pasien dan keluarga
14. Formulir catatan edukasi pasien dan keluarga terintegrasi
15. Fromulir penolakan / tidak melanjutkan pengobatan
16. Formulir APS
17. Formulir alternatif pelayanan dan pengobatan
18. Formulir DNR
19. Formulir assesment nyeri
20. Formulir assesment nyeri ulang
21. Formulir pengkajian tahap terminal
22. Formulir catatan monitoring tahap terminal
23. Formulir pengaduan komplain
24. Formulir keluhan kotak saran
25. Formulir kepuasan rawat inap
26. Formulir kepuasan rawat jalan
27. Formulir general consent
28. Formulir persetujuan tindakan medis
29. Formulir penolakan tindakan medis
30. Formulir persetujuan atau penolakan konsul rujuk pasien
31. Formulir persetujuan dan penolakan pindah ruang perawatan
32. Formulir persetujuan tindakan anestesi
33. Formulir persetujuan / penolakan tindakan kedokteran terkait biaya
34. Formulir pengganti pemberi persetujuan.
Ditetapkan di : Purworejo
Pada Tanggal : 01 November 2018

dr. Putri Sayekti Mahanani, M.P.H.

Anda mungkin juga menyukai