Anda di halaman 1dari 4

BAB I

LANDASAN TEORITIS

A. KONSEP DASAR

1. Anatomi Fisiologi
Dalam proses metabolisme,insulin memegang peran yang sangat penting yaitu
bertugas memasukkan glukosa ke dalam sel. Insulin adalah suatu zat yang dikeluarkan
oleh sel beta di Pankreas.
a. Pankreas
Pankreas adalah sebuah kelenjar yang letaknya di belakang lambung. Di
dalamnya terdapat kumpulan sel yang disebut pulau-pulau Langerhans yang berisi sel
beta. Sel beta mngeluarkan hormon insulin untuk mengatur kadar glukosa darah.
Selain sel beta ada juga srl alfa yang memproduksi glukagon yang bekerja sebaliknya
dengan insulin yaitu meningkatkan kadar glukosa darah. Juga ada sel delta yang
mngeluarkan somastostatin.
b. Kerja Insulin
Insulin diibaratkan sebagai anak kunci untuk membuka pintu masuknya glukosa
ke dalam sel, untuk kemudian di dalam sel, glukosa itu dimetabolismekan menjadi
tenaga.

2. Pengertian
Diabetes melitus tipe 2 atau sering juga disebut dengan Non Insuline Dependent
Diabetes Melitus (NIDDM) merupakan penyakit diabetes yang disebabkan oleh karena
terjadinya resistensi tubuh terhadap efek insulin yang diproduksi oleh sel beta pankreas.
Keadaan ini akan menyebabkan kadar gula dalam darah menjadi naik tidak terkendali.
3. Etiologi
Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan gangguan sekresi
insulin pada diabetes tipe II masih belum diketahui. Faktor genetik memegang peranan
dalam proses terjadinya resistensi insulin.
Faktor-faktor resiko :
a. Usia (resistensi insulin cenderung meningkat pada usia di atas 65 th)
b. Obesitas
c. Riwayat keluarga (herediter)
d. Diet tinggi lemak dan rendah karbohidrat
e. Kurang gerak badan

4. Patofisiologi
Pada DM Tipe 2 jumlah insulin normal, malah mungkin lebih banyak
tetapir e s e p t o r i n s u l i n ya n g t e r d a p a t p a d a p e r m u k a a n s e l k u r a n g .
R e s e p t o r inulin ini diibaratkan sebagai lubang kunci pintu masuk ke dalam sel.
Padakeadaan tadi jumlah lubang kuncinya yang kurang, hingga meskipun anak
kuncinya (insulin) banyak, tetapi karena lubang kuncinya
( r e s e p t o r ) kurang, maka glukosa yang masuk sel akan sedikit,
s e h i n g g a s e l a k a n kekurangan glukosa dan glukosa di dalam darah akan meningkat.
Dengandemikian keadaan ini sama dengan pada DM Tipe 1. Perbedaanya adalahDM
Tipe 2 disamping kadar glukosa tinggi,juga kadar insulin tinggi atau normal.
Keadaan ini disebut resistensi insulin.

5. Manifestasi klinik
Kelelahan yang luar biasa merupakan gejala yang paling awal dirasakan oleh
penderita diabetes melitus tipe 2. Pasien akan merasakan tubuhnya lemas walaupun tidak
melakukan aktifitas yang tidak terlalu berat. Jadi, bila anda selalu merasa lelah dan
mengantuk meskipun sebelumnya anda tidak begadang, ada baiknya anda segera
menemui dokter.
Penurunan berat badan secara drastis. Jika anda memakan makanan yang
berlebihan maka tubuh anda akan semakin gemuk. Kelebihan lemak dalam tubuh akan
menyebabkan resistensi tubuh terhadap insulin meningkat. Pada orang yang telah
menderita diabetes, walaupun ia makan makanan secara berlebihan tubuhnya tidak
menjadi gemuk dan malah mengurus hal ini disebabkan karena otot tidak mendapatkan
cukup energi untuk tumbuh.
Gangguan penglihatan. Kadar gula yang tinggi dalam darah akan menarik cairan
dalam sel keluar, hal ini akan menyebabkan sel menjadi keriput. Keadaan ini juga terjadi
pada lensa mata, sehingga lensa menjadi rusak dan penderita akan mengalami gangguan
penglihatan. Gangguan penglihatan ini akan membaik bila diabetes melitus berhasil
ditangani dengan baik. Bila tidak tertangani, gangguan penglihatan ini akan dapat
memburuk dan menyebabkan kebutaan.
Sering terinfeksi dan bila luka sulit sekali sembuh. Keadaan ini bisa terjadi karena
kuman tumbuh subur akibat dari tingginya kadar gula dalam darah. Selain itu, jamur juga
sangat menikmati tumbuh pada darah yang tinggi kadar glukosanya.

6. Komplikasi
a. Hipoglikemia
Hipoglikemia (kadar gula darah yang abnormal rendah) terjadi apabila kadar
glukosa darah turun dibawah 50 mg/ dl. Keadaan ini dapat terjadi akibat pemberian
insulin atau preparat oral yang berlebihan, konsumsi makanan yang terlalu sedikit
atau karena aktivitas fisik yang berat. Hipoglikemia dapat terjadi setiap saat pada
siang atau malam hari. Kejadian ini dapat terjadi sebeum makan, khususnya jika
makan yang tertunda atau bila pasien lupa makan camilan.
b. Diabetes Ketoasidosis
Diabetes ketoasidosis disebabkan oleh tidak adanya insulin atau tidak cukup
jumlah insulin yang nyata. Keadaan ini mengakibatkan gangguan metabolisme
karbohidrat, protein dan lemak. Ada tiga gambaran klinik yang penting pada diabetes
ketoasidosis :
1) Dehidrasi
2) Kehilangan elektrolit
3) Asidosis
Apabila jumlah insulin berkurang, maka jumlah glukosa yang memasuki sel akan
berkurang pula. Selain itu prroduksi glukosa oleh hati menjadi tidak terkendali, kedua
faktor tersebut akan mengakibatkan hiperglikemia. Dalam upaya untuk
menghilangkan glukosa dalam tubuh, ginjal akan mensekresikan glukosa bersama-
sama air dan elektrolit (natriun dan kalium). Diuresis osmotik yang ditandai oleh
urinasi yang berlebihan (poliuria) ini akan menyebabkan dehidrasi dan kehilangan
elektrolit.

c. Syndrom Hiperglikemia Hiperosmolar Non Ketotik (SHHNK)


Merupakan keadaan yang didominasi oleh hiperosmolaritas dan hipergklikemia
yang disertai perubahan tingkat kesadaran (Sense of Awareness). Keadaan
hiperglikemia persisten menyebabkan diuresis osmotik sehingga terjadi kehilangan
cairan dan elektrolit. Untuk mempertahankan keseimbangan osmotik, cairan akan
berpindah dari intrasel keruang ekstrasel. Dengan adanya glukosuria dan dehidrasi,
maka akan dijumpai keadaan hipernatremia dan peningkatan osmolaritas.

7. Penatalaksanaan Medis
Tujuan utama terapi diabetes mellitus adalah mencoba menormalkan aktivitas
insulin dan kadar glukosa darah dalam upaya untuk mengurangi komplikasi vaskuler
serta neuropati. Tujuan terapeutik pada setiap tipe diabetes adalah mencapai kadar
glukosa darah normal
Ada 5 komponen dalam penatalaksanaan diabetes :
a. Diet
b. Latihan
c. Pemantauan
d. Terapi (jika diperlukan)
e. Pendidikan

Anda mungkin juga menyukai