Anda di halaman 1dari 19

STUDIO PROSES PERENCANAAN

PROPOSAL TEKNIS KAWASAN STRATEGIS PERTUMBUHAN EKONOMI


KAWASAN STRATEGIS INDUSTRI

OLEH :

RAMADHANA

MUH. SYAFAAT DANISH

ABDUL AZIZ

ADIL SUPARMAN

GAURI MUTMAINNA

PROGRAM STUDI S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS TADULAKO

2017
Daftar Isi

Daftar Isi................................................................................................................................i

Daftar Gambar....................................................................................................................iii

Daftar Tabel.........................................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................................1
1.2 Tujuan......................................................................................................................2
1.3 Sasaran....................................................................................................................2
1.4 Ruang Lingkup Substansif dan Teritorial................................................................2
1.4.1 Ruang Lingkup Substansif..................................................................................3
1.4.2 Ruang Lingkup Teritorial....................................................................................3
1.5 Sistematika Penyususnan........................................................................................4

BAB II KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI...............................................................6


2.1 Posisi Geografis......................................................................................................6
2.2 Karakteristik Fisik Wilayah.....................................................................................6
2.2.1 Topografi.............................................................................................................6
2.2.2 Klimatologi..........................................................................................................6
2.2.3 Penggunaan Lahan...............................................................................................7
2.2.4 Populasi/Demografi.............................................................................................7
2.2.5 Karakteristik Kegiatan Ekonomi.........................................................................8
2.2.6 Kultur dan Kondisi Sosial...................................................................................9
2.2.7 Kebijakan Pemerintah.........................................................................................9
2.2.8 Potensi dan masalah..........................................................................................10

BAB III TEKNIK PENGUMPULAN DATA...................................................................12


3.1 Kebutuhan Data dan Tabel Kebutuhan Data.........................................................12

2
Daftar Gambar

Gambar 1.1 Peta Administrasi Kecamatan Palu Utara..........................................................4

3
Daftar Tabel

Tabel 1. Penduduk Kecamatan Palu Utara Berdasarkan Agama...........................................8


Tabel 2. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan
Usaha (Jutaan Rupiah) Kecamatan Palu Utara Tahun 2003 - 2007.........................8

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perencanaan Wilayah dan Kota merupakan suatu disiplin ilmu yang memiliki ruang
lingkup yang luas dan mencakup berbagi hal yang ada didalam suatu wilayah dan
perkotaan. Untuk dapat mendalami permasalahan yang ada dalam suatu wilayah dan dapat
melakukan perumusan solusi yang terbaik untuk suatu wilayah berdasarkan analisis yang
sistematis adalah suatu tujuan yang ingin dicapai dalam studi ini. Untuk mendapatkan
keahlian dan kemampuan untuk bisa melakukan perencanaan yang baik maka diperlukan
pendalaman materi melalui berbagai praktek yang dilakukan secara intensif. seorang
perencana harus mampu memikirkan dan memilih tindakan-tindakan yang sesuai agar
suatu rencana dapat berjalan secara lebih efektif dan efisien melalui penyusunan proses
perencanaan.
Proses perencanaan merupakan suatu rangkaian tindakan yang disusun dalam
mendukung tercapainya tujuan dalam suatu kegiatan perencanaan. Proses perencanaan ini
merupakan tahapan awal dalam kegiatan perencanaan, yang dimulai dari menentukan batas
wilayah perencanaan, identifikasi karakteristik fisik dan non fisik, penyusunan alokasi
waktu, kegiatan, mobilisasi, instrumen serta target-target yang harus dicapai dalam
kegiatan perencanaan dengan menghimpun seluruh data yang memiliki informasi,
sehingga dapat mendukung perencana dalam kegiatan perencanaan.
Perencanaan adalah rangkaian tindakan yang sistematis yang didasarkan pada
kerangka pemikiran tertentu dengan mempertimbangkan perkembangan kondisi hingga
saat ini untuk mencapai tujuan atau penyelesaian persoalan-persoalan di masa dating
(Ammar, 2016). Dalam UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, disebutkan
bahwa dalam penataan ruang terdapat 3 (tiga) tahapan yang perlu dilakukan, yaitu
perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian. Perencanaan yang sistematis adalah
perencanaan yang tersusun dengan baik dan terarah dengan jelas oleh karena itu tahapan
awal merupakan tahapan yang perlu dimaksimalkan agar tahapan selanjutnya dapat
berjalan dengan baik. Berdasarkan hal inilah maka dirasa perlu untuk menyusun suatu
Proposal Teknis yang kedepannya akan dijadikan acuan dalam melakukan perencanaan
agar suatu rencana dapat berjalan dengan baik dan terarah. Penyusunan proposal teknis
dimaksudkan untuk memberikan rincian tentang berbagai tindakan yang akan dilakukan
dalam survey yang akan dilaksanakan kedepannya agar perencanaan dapat berjalan dengan
efektif dan efisien.

1
1.2 Tujuan
Pengenalan lapangan atas bagian kegiatan proses perencanaan yang akan dipraktekkan
oleh mahasiswa merupakan salah satu tujuan dalam Studio Proses Perencananaan.
Kegiatan yang akan di lakukan merupakan serangkaian kegiatan survey serta analisis dan
identifikasi terhadap kawasan strategis dan isu-isu serta masalah yang sedang berkembang
di Kecamatan Palu Utara. Sehingga kedepannya akan mengarah kepada review Kawasan
Strategis Perumbuhan Ekonomi di kawasan industri yang ditetapkan di wilayah Kelurahan
Pantoloan, Kelurahan Baiya, dan Kelurahan Lambara di Kecamatan Palu Utara Kota Palu.
Dalam proses melakukan analisis terkait potensi dan masalah kemudian dilakukanlah
perumusan perencanaan, dan untuk memudahkan hal tersebut maka disusunlah Proposal
Teknis yang bertujuan untuk merumuskan segala tindakan sebelum dan selama
perencanaan berupa proses pengumpulan data, survey, pengolahan data, analisis potensi
dan masalah, hingga pada laporan akhir nantinya agar proses perencanaan di Kawasan
Strategis Perumbuhan Ekonomi di kawasan industri wilayah Kecamatan Palu Utara dapat
berjalan dengan lancar.

1.3 Sasaran
Untuk mencapai tujuan dalam perencanaan sebagaimana yang telah dijabarkan, maka
sasaran yang ingin di capai yaitu sebagai berikut :
1. Menentukan batas wilayah perencanaan sebagai wilayah studi dalam proses
perencanaan.
2. Merumuskan konsep dan rencana pengumpulan data untuk memenuhi kebutuhan
data.
3. Menyusun rencana alokasi mobilisasi dan manajemen lapangan agar berjalan lebih
efektif dan efisien.
4. Menyusun dan mengelola data yang telah terkumpul dari berbagai sumber.
5. Menysusun identifikasi terkait segala aspek yang ada agar dapat mengindikasikan
potensi dan permasalahan yang terdapat di lokasi studi.

1.4 Ruang Lingkup Substansif dan Teritorial


Dalam perencanaan wilayah dan kota, ruang lingkup yang digunakan sebagai
pembahasan dalam penyusunan Proposal Teknis mencakup dua macam, yaitu ruang
lingkup substansif dan teritorial. Ruang lingkup substansif merupakan lingkup identifikasi
materi yang menjadi sasaran perencanaan. Sedangkan ruang lingkup teritorial merupakan
ruang lingkup yang mencakup luasan kawasan perencanaan.

2
1.4.1 Ruang Lingkup Substansif
Ruang lingkup substansif atau dapat dikatakan sebagai ruang lingkup materi dalam
kegiatan ini adalah membahas mengenai proses perencnaan yang berupa serangkaian
tahapan atau tindakan perencanaan, yang meliputi aspek :
A. Aspek fisik
Aspek fisik merupakan kondisi fisik wilayah studi, seperti kondisi topografi,
morfologi, klimatologi, litologi, penggunaan lahan, infrastruktur dan fasilitas,
sumber daya alamiah dan lingkungan dan kondisi sarana prasarana di Kecamatan
Palu Utara. Aspek fisik dapat memberikan gambaran umum mengenai kondisi
fisik wilayah eksisting sehingga dapat diketahui potensi dan permasalahan yang
ada.
B. Aspek non fisik
Aspek non fisik wilayah studi yang akan dibahas adalah sebagai berikut ini:
a) Kependudukan
Meliputi jumlah penduduk dan mata pencaharian penduduk yang dapat
menjadi informasi mengenai aktivitas dan kegiatannya.
b) Kegiatan Ekonomi
Dari aspek ekonomi dapat diketahui kontribusi sektor-sektor ekonomi dan
tingkat
pertumbuhan ekonomi di Kecamatan Palu Utara.
c) Organisasi dan Kelembagaan Masyarakat dan Pemerintah
Dari aspek ini dapat diketahui organisasi dan lembaga yang ada di
Kecamatan Palu Utara dalam mendukung aktivitas yang ada.
d) Kebijakan Pemerintah

Aspek ini memberikan informasi mengenai kebijakan pemerintah yang ada di


Kecamatan Palu Utara.

1.4.2 Ruang Lingkup Teritorial


Adapun ruang lingkup teritorial membahas mengenai lingkup kawasan
perencanaan yaitu Kecamatan Palu Utara yang merupakan salah satu kecamatan di
Kota Palu. Dengan luas wilayah 89,69 Km2 (8669 ha) atau 22.7 % dari luas wilayah
Kota Palu. Kecamatan Palu Utara terletak memanjang dari selatan ke utara sepanjang
15 Km.

3
Gambar 1.1 Peta Administrasi Kecamatan Palu Utara

Sumber :BPS (Kecamatan Palu Utara dalam angka 2010)

1.5 Sistematika Penyususnan

Proposal teknis ini disusun dalam empat bab, dengan sistematika penyusunan sebagai
berikut :
BAB I Pendahuluan
Bab ini mencakup latar belakang kedudukan kegiatan ini dalam kerangka
perencanaan, menentukan tujuan dan sasaran, menentukan ruang lingkup yang
mencakup ruang lingkup substansif dan ruang lingkup teritorial serta sistematika
laporan.

BAB II Karakteristik Wilayah


Penulisan bab ini memberi penjelasan tentang konteks wilayah studi, posisi
geografis, karakteristik fisik wilayah, karakteristik penggunaan lahan, karakteristik

4
populasi/demografi, karakteristik kegiatan ekonomi, karakteristik infrastruktur dan
fasilitas, serta kondisi atau profil aspek lain.

BAB III Rancangan Kegiatan


Bab Rancangan kegiatan memberi penjelasan mengenai kebutuhan data, metode dan
teknik yang digunakan, pemilihan alat bantu untuk kegiatan lapangan dan detail lain
yang diperlukan.

BAB IV Rencana Kerja


Bab ini memberikan arahan seperti jadwal waktu kegiatan, alokasi personil, dan
organisasi kerja agar proses pengerjaan lebih terarah dan sistematis.

BAB II
KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI

2.1 Posisi Geografis

Kecamatan Palu Utara merupakan salah satu bagian kecamatan di Kota Palu.
Berdasarkan letak geografisnya, Kecamatan Palu Utara berada di bagian utara Kota Palu

5
terletak pada posisi antara 0o43’48” dan 0o50’00” Lintang Selatan serta 119051’00” dan
119055’10” Bujur Timur. Palu utara terletak pada bagian Utara Kota Palu dengan batas
batas wilayah dengan sebagai berikut :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kec. Tawaili Kab. Donggala


b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kec. Tawaili Kab. Donggala
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kec. Palu Timur
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Laut Sulawesi

Kecamatan Palu Utara terletak memanjang dari selatan ke utara sepanjang 15 Km


terdiri dari 8 Kelurahan. Jenis tanah di Kecamatan Palu Utara termasuk lempung berpasir
dengan ketinggian dari permukaan air laut 6.5 – 26.5 m.

2.2 Karakteristik Fisik Wilayah

2.2.1 Topografi

Karakteristik wilayah Kecamatan Palu Utara menurut elevasi/ketinggian di atas


permukaan laut (DPL) yaitu berada di antara 0 – 27 m. Seluruh wilayah merupakan
daratan dan morfologinya relatif datar. Wilayah yang memiliki daerah perbukitan dan
pegunungan yaitu Kayumalue Ngapa, sedangkan wilayah lainnya bukan daerah
perbukitan. Topografi Kecamatan Palu Utara menunjukkan bahwa bagian barat
merupakan daerah paling rendah sekitar 7 m di atas permukaan laut, sedangkan di
bagian timur mencapai 25 m di atas permukaan laut.

2.2.2 Klimatologi
Data curah hujan pada Kecamatan Palu Utara dalam angka 2010, dimana terlihat
curah hujan bervariasi antar bulan curah hujan, curah hujan tertinggi terjadi pada
bulan Agustus yang mencapai ketinggian 199,80 mm. Sementara itu curah hujan
terendah terjadi pada bulan Februari, yang hanya mencapai 12,80 mm.

6
2.2.3 Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan di Kecamatan Palu Utara terbagi menjadi dua, adapun
penggunaan lahan sebagai berikut :
a. Pertanian
Pertanian adalah merupakan salah satu sektor ekonomi yang diharapkan akan
dapat bertahan dalam situasi ekonomi yang kurang menguntungkan.
Berdasarkan hasil pemantauan bahwa beberapa komoditi (Tanaman Bahan
Makanan) pada Tahun 2009 mengalami sedikit penurunan baik luas panen
maupun produksi.
b. Perdagangan

Pasar adalah merupakan pusat perdagangan dimana terjadi transaksi barang


ataupun jasa antara penjual dan pembeli. Dari 8 Kelurahan yang ada di
Kecamatan Palu Utara, 4 Kelurahan diantaranya memiliki sarana pemasaran
berupa pasar Kelurahan yang aktivitasnya berlangsung setiap minggu.

Di samping pasar, pada setiap Kelurahan juga terdapat warung/kios yang


merupakan tempat-tempat pelayanan kebutuhan pokok sehari-hari. Keberadaan
warung/kios hampir merata pada setiap Kelurahan.

2.2.4 Populasi/Demografi
a. Proporsi dan kepadatan penduduk

Penduduk di Kecamatan Palu Utara pada Tahun 2009 sebesar 36.849 jiwa.
Dengan luas wilayah 89,69 Km², maka kepadatan penduduk di daerah ini
sebesar 411 orang/ Km². Kepadatan penduduk per Kelurahan bervariasi. Rasio
Jenis kelamin di Kecamatan Palu Utara sebesar 102, menunjukkan bahwa
diantara 102 orang laki-laki terdapat 100 orang perempuan yang berarti pula
bahwa di wilayah Kecamatan Palu Utara jumlah penduduk laki-laki lebih
banyak dibanding jumlah penduduk perempuan.

7
b. Penduduk Menurut Agama

Penganut agama Islam merupakan yang paling dominan di Kecamatan Palu


Utara, dengan persentase sebesar 97,24 persen sedangkan sisanya sebanyak
2,76 persen penduduk menganut agama selain Islam.

Tabel 1. Penduduk Kecamatan Palu Utara Berdasarkan Agama


No Kelurahan Islam Protestan Katolik Hindu Budha
1 Mamboro 7828 556 25 146 3
2 Taipa 3789 34 4 16 -
3 Kayumalue Pajeko 2931 52 - - -
4 Kayumalue Ngapa 3354 31 8 - 16
5 Panau 3513 106 17 - -
6 Lambara 2594 20 - - 3
7 Baiya 3971 101 49 10 12
8 Pantoloan 7852 274 50 30 -
Sumber :BPS (Kecamatan Palu Utara dalam angka 2010)

2.2.5 Karakteristik Kegiatan Ekonomi


Berdasarkan perkembangan distribusi PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2007
dengan tahun dasar 2000 menunjukan terdapat tiga sektor ekonomi yang mempunyai
peranan terbesar dalam PDRB Kecamatan Palu Utara. Sektor industri pengolahan
merupakan sektor paling dominan dalam pembentukan PDRB Kecamatan Palu Utara
dengan peranan sebesar 24,85 persen, sedangkan sektor jasa-jasa berada di urutan ke
dua dengan peranan sebesar 20,67 persen, kemudian urutan ketiga sektor angkutan
dan komunikasi sebesar 12,78 , sektor bangunan di urutan ke empat dengan peranan
sebesar 11,74 persen, untuk sektor keuangan, persewaan dan jasa-jasa di urutan ke
lima dengan peranan 11,09 persen. Sektor lainnya yang cukup dominan seperti
penggalian sebesar 9,22 persen, dan sektor lainnya di bawah 5 persen.

8
Tabel 2. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan
Usaha (Jutaan Rupiah) Kecamatan Palu Utara Tahun 2003 - 2007

N
Lapangan Usaha 2003 2004 2005 2006 2007
o
1 Pertanian 13.747 14.450 15.942 17.299 18.825
2 Penggalian 37.502 40.350 47.275 53.089 59.498
Industri Pengolahan 128.70 144.68 160.80
3 98.805 108.259
0 4 9
4 Listrik dan Air Bersih 5.251 6.936 8.236 9.977 12.099
5 Bangunan 47.616 52.618 62.386 68.330 75.739
Perdagangan, Hotel &
6 12.682 19.174 22.893 27.070 31.713
Restauran
7 Angkutan dan Komunikasi 41.713 48.016 58.333 69.331 82.494
Keuangan, Persewaan dan
8 77.738 42.691 49.337 59.995 71.24
Jasa Perusahaan
Jasa-jasa 133.39
9 70.155 83.841 99.311 115.276
2
Produk Domestik Regional 492.41 565.05 645.40
360.938 416.334
Bruto 2 1 9
Sumber :BPS (Kecamatan Palu Utara dalam angka 2010)

2.2.6 Kultur dan Kondisi Sosial


Kondisi sosial budaya yang ada di Kecamatan Palu Utara hampir sama dengan
kecamatan lain yang berada di Wilayah Kota Palu. Kultur Kaili yang kental serta
masyarakatnya yang masih terasa kekeluargaan. Hal tersebut dapat dilihat dari
interaksi antar satu dengan yang lainnya, interaksi dapat berupa aktivitas atau kegiatan
sehari-hari yang dilakukan oleh penduduk sekitar. Misalnya melakukan kerja bakti
tiap minggunya, mengadakan pengajian bersama, mengadakan arisan PKK,
melakukan kumpul rutin kelompok kegiatan, dan lain sebagainya. Selain itu, kondisi
sosial juga dapat dilihat melalui kelompok kegiatan salah satu bentuknya yaitu
kegiatan olahraga.

2.2.7 Kebijakan Pemerintah


Beberapa kebijakan pemerintah Kecamatan Palu Utara telah tertuang dalam
Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota
Palu Tahun 2010 – 2030

9
1. Rencana pengembangan sistem sub pusat pelayanan Kota Palu sebagaimana
dimaksud dalam pasal 11 ayat 2 huruf b meliputi kawasan dengan fungsi
perkantoran pemerintahan, perdagangan jasa, serta pelayanan sosial dan budaya
yang tersebar di 4 (empat) kecamatan, yaitu Kecamatan Palu Utara, Kecamatan
Palu Timur, Kecamatan Palu Selatan, dan Kecamatan Palu Barat.

2. Rencana pengembanganTerminal Tipe A, yang meliputi Terminal Mamboro di


Kecamatan Palu Utara yang melayani Angkutan Kota Antar Propinsi (AKAP),
Angkutan Kota Dalam Propinsi (AKDP) dan Angkutan Kota (ANGKOT).

3. Rencana Terminal Tipe C, rencana Terminal Pasar Tawaeli di Kecamatan Palu


Utara yang melayani Angkutan Perdesaan (ANDES) dari daerah belakang bagian
utara-timur dan Angkutan Kota (ANGKOT)

4. Rencana pengembangan jembatan timbang yang sudah ada di Kelurahan


Kayumalue Ngapa, Kecamatan Palu Utara.

5. Rencana Jaringan Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP)


sebagaimana dimaksud dalam pasal 15 ayat (1) huruf d, adalah pengembangan
pelabuhan penyeberangan Taipa yang telah ada di Kelurahan Taipa, Kecamatan
Palu Utara.

6. Pelabuhan laut meliputi ruang untuk kegiatan pelabuhan yang fungsinya sebagai
pelabuhan penumpang dan peti kemas di Kelurahan Pantoloan, Kecamatan Palu
Utara. Rencana sistem jaringan transportasi laut sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) meliputi:

a. Pengembangan Pelabuhan Pantoloan di Kecamatan Palu Utara sebagai


pelabuhan internasional/ utama sekunder;

7. Rencana pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Kelurahan


Mpanau, Kecamatan Palu Utara.

10
8. Rencana pengembangan jaringan transmisi tenaga listrik sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) huruf c terletak di Kecamatan Palu Utara dan Kecamatan Palu
Timur.

9. Jaringan air baku di Kota Palu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c
dikembangkan secara terpisah sesuai dengan perkembangan kebutuhan
penyediaan air baku, meliputi:

a. Kecamatan Palu Utara, terdiri dari: Sumur Dalam Mamboro, Sungai Wombo,
Sungai Tawaeli, dan Sungai Taipa.

2.2.8 Potensi dan masalah


Kecamatan Palu Utara yang mempunyai potensi sebagai basis industri pengolahan
kayu dan hasil hutan lainnya, perdagangan ekspor hasil agribisnis seperti coklat,
kelapa, cengkeh dan lainnya. Demikian pula adanya Pelabuhan laut serta terminal luar
kota mempunyai nilai tambah terhadap perekonomian pada Kecamatan Palu Utara.
Kemiskinan merupakan masalah multi-dimensi yang memerlukan kebijakan dan
program intervensi multi-dimensi pula agar supaya kesejahteraan individu meningkat
sehingga membuatnya terbebas dari kemiskinan. Kebutuhan pangan dan sandang,
perumahan dan fasilitas tempat tinggal merupakan salah satu indikator yang dapat
mencerminkan tingkat kesejahteraan.
Kota Palu adalah salah satu kota admistratif yang ada di provinsi Sulawesi Tengah.
Kota Palu terletak di tepi teluk Palu dan memiliki jumlah penduduk (2006) 256.037
Jiwa yang tersebar di empat Kecamatan, yakni Kecamatan Palu Utara (29.596 Jiwa),
Palu Selatan (88.088 jiwa), Palu Timur (50.634 jiwa) dan Palu Barat (87.719 jiwa).
Keadaan ekonomi masyarakat Kota Palu tergolong memprihatinkan. Data Pemerintah
Kota Palu menyebutkan, tercatat sekitar 31,39 % penduduk miskin. Jumlah tersebut
tersebar di empat kecamatan. Di Kecamatan Palu Utara, tercatat 3,595 rumah tangga
miskin dari total penduduk 29,596 jiwa. Jika diporsentase, jumlah penduduk miskin di
Kecamatan Palu Utara sekitar 52,98% atau 15.681 jiwa.

11
BAB III
TEKNIK PENGUMPULAN DATA

3.1 Kebutuhan Data dan Tabel Kebutuhan Data


Data merupakan salah satu elemen penunjang terpenting dalam sebuah proses
perencanaan. Data berperan sebagai input dalam proses perencanaan yang kemudian
diolah menjadi sebuah informasi yang dapat digunakan dalam analisis lebih lanjut yang
dilakukan sesuai kebutuhan. Data yang dibutuhkan terbagi atas data primer dan data
sekunder. Membuat kebutuhan data merupakan langkah pertama yang ditempuh dalam
proses perencanaan. Isi dari kebutuhan data itu sendiri adalah list dari data-data apa saja
yang dibutuhkan dalam proses perencanaan suatu wilayah, yang dalam hal ini adalah
Kecamatan Palu Utara. Kebutuhan data juga berisi mengenai deskripsi data secara lebih
detail seperti:

a. Substansi yang dibahas

b. Nama dari data yang dibutuhkan

12
c. Manfaat dan tujuan pengumpulan data yang dibutuhkan

d. Unit data

e. Jenis/bentuk data

f. Tahun Data

g. Sumber Data

h. Cara pengumpulan data

Kebutuhan data tersebut kemudian disusun menjadi tabel kebutuhan data yang
ditampilkan dalam laporan kegiatan lapangan. Berikut ini adalah tabel kebutuhan data
yang dibutuhkan dalam proses perencanaan di Kecamatan Palu Utara :
Nama Data Jenis Data Bentuk Data Sumber Data Teknik
Telaah
Batas Administrasi Sekunder Peta BPS
Dokumen
Lokasi Bahaya Telaah
Sekunder Peta Bappeda
Geologi Dokumen
Telaah
Persebaran Jenis Tanah Sekunder Peta Bappeda
Dokumen
Telaah
Persebaran Kelerengan Sekunder Peta Bappeda
Dokumen
Persebaran
penggunaan lahan Primer Peta Lapangan Pemetaan
industry
Luas penggunaan
Primer Peta Lapangan Pemetaan
lahan industri
Gambar/Deskrips
Kondisi jalan arteri Primer Lapangan Observasi
i
Telaah
Panjang jalan arteri Sekunder Angka Kelurahan
Dokumen
Kondisi jalan kolektor Primer Gambar/Deskrips Lapangan Observasi
13
i
Telaah
Panjang jalan kolektor Sekunder Angka Kelurahan
Dokumen
Gambar/Deskrips
Kondisi jalan local Primer Lapangan Observasi
i
Telaah
Panjang jalan lokal Sekunder Angka Kelurahan
Dokumen
Gambar/Deskrips
Kondisi drainase Primer Lapangan Observasi
i
Telaah
Jumlah TPA Sekunder Angka BPS
Dokumen
Telaah
Jumlah TPS Sekunder Angka BPS
Dokumen
Jumlah usaha industri Telaah
Sekunder Angka BPS
pengolahan Dokumen
Telaah
Jumlah Industri kecil Sekunder Angka BPS
Dokumen
Telaah
Jumlah indusrti RT Sekunder Angka BPS
Dokumen
Telaah
Tenaga kerja industri Sekunder Angka BPS
Dokumen

14

Anda mungkin juga menyukai