Anda di halaman 1dari 4

BAB 1.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tanaman pertanian sering diganggu atau dirusak oleh organisme pengganggu
yang secara ekonomis sangat merugikan para petani. Organisme Pengganggu
Tanaman ini dikenal sebagai hama tanaman, penyakit tanaman dan gulma
(Tumbuhan pengganggu). Organisme Pengganggu tanaman sering disingkat OPT.
Untuk menghindari kerugian karena serangan OPT, tanaman perlu dilindungi
dengan cara mengendalikan OPT tersebut. Dengan istilah “mengendalikan”, OPT
tidak perlu diberantas habis karena memang tidak mungkin. Dengan usaha
pengendalian, populasi atau tingkat kerusakan karena OPT ditekan serendah
mungkin karena secara ekonomis tidak merugikan.
Semua upaya pengendalian OPT dipelajari dalam perlindungan tanaman,
yakni semua upaya untuk melindungi tanaman dari gangguan OPT dengan
mempertimbangkan factor-faktor teknis, ekonomi, ekologi, dan social, agar
tanaman tumbuh dan berkembang secara sehat sehingga mampu memberikan hasil
dan keuntungan yang optimal. Salah satu pengendalian OPT yang dilakukan ada
pemberian pestisida untuk melindung tanaman dari gangguan hama dan penyakit
tumbuhan.
Pembasmi hama atau pestisida adalah bahan yang digunakan untuk
mengendalikan, menolak, memikat, atau membasmi organisme pengganggu.
Nama ini berasal dari pest ("hama") yang diberi akhiran -cide ("pembasmi").
Sasarannya bermacam-macam, seperti serangga, tikus, gulma, burung, mamalia,
ikan, atau mikrobia yang dianggap mengganggu. Pestisida biasanya, tapi tak
selalu, beracun. dalam bahasa sehari-hari, pestisida seringkali disebut sebagai
"racun". Penggunaan pestisida tanpa mengikuti aturan yang diberikan
membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan, serta juga dapat merusak
ekosistem. Dengan adanya pestisida ini, produksi pertanian meningkat dan
kesejahteraan petani juga semakin baik. Karena pestisida tersebut racun yang
dapat saja membunuh organisme berguna bahkan nyawa pengguna juga bisa
terancam bila penggunaannya tidak sesuai prosedur yang telah ditetapkan.
menurut depkes riau kejadian keracunan tidak bisa di tanggulangi lagi sebab para
petani sebagian besar menggunakan pestisida kimia yang sangat buruk bagi
kesehatan mereka lebih memilih pestisida kimia dari pada pestisida botani
(buatan) kejadian keracunan pun sangat meningkat di provinsi tersebut. mMnurut
data kesehatan pekan baru tahun 2007 ada 446 orang meninggal akibat keracunan
pestisida setiap tahunnya dan sekitar 30% mengalami gejala keracunan saat
menggunakan pestisida Karena petani kurang tau cara menggunakan pestisida
secara efektif dan penggunaan pestisida secara berlebihan.
Salah satu pestisida yang digunakan secara umum oleh petani adalah
insektisida. Insektisida adalah bahan-bahan kimia bersifat racun yang dipakai
untuk membunuh serangga. Insektisida dapat memengaruhi pertumbuhan,
perkembangan, tingkah laku, perkembangbiakan, kesehatan, sistem hormon,
sistem pencernaan, serta aktivitas biologis lainnya hingga berujung pada kematian
serangga pengganggu tanaman Insektisida termasuk salah satu jenis pestisida.

1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui efektivitas Insektisida dalam mengendalikan hama pada
tanaman padi.
BAB 3. METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum Aplikasi Pestisida dengan acara Aplikasi Insektisida Pada
Tanaman Padi dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 17 November 2013 pukul
09.45 WIB sampai dengan selesai, bertempat di Desa Kreongan Kabupaten
Jember.

3.2 Alat dan Bahan


3.2.1 Alat
1. Alat semprot
2. Gelas ukur
3. Kayu kecil
4. Stopwatch
5. Plastik
6. Jaring penangkap serangga
7. Alat tulis

3.2.2 Bahan
1. Air
2. Insektisida

3.3 Cara Kerja


1. Melakukan kalibrasi dengan cara :
a. Menetukan luas lahan percobaan
b. Menentukan waktu yang diperlukan untuk mengcover lahan percobaan
c. Menentukan volume air
d. Menentukan volume semprot per ha.
2. Membuat petak contoh dengan menggunakan kayu kecil dengan ukuran 0,5 x
0,5 cm sebanyak 5 petak contoh.
3. Mulai melakukan penyemprotan dengan Insektisida.
4. Melakukan pengamatan 3 jam setelah aplikasi.
5. Pengamatan dilakukan dengan menjaring serangga sebanyak 20 kali ayuanan
dengan metode pengambilan sample secara diagonal atau acak sebanyak 10 kali
ulangan
6. Mencatat hama atau musuh alami yang tertangkap dalam jaring

Anda mungkin juga menyukai