Tanaman pertanian sering diganggu atau dirusak oleh organisme pengganggu yang secara ekonomis sangat merugikan para petani. Organisme Pengganggu Tanaman ini dikenal sebagai hama tanaman, penyakit tanaman dan gulma (Tumbuhan pengganggu). Organisme Pengganggu tanaman sering disingkat OPT. Untuk menghindari kerugian karena serangan OPT, tanaman perlu dilindungi dengan cara mengendalikan OPT tersebut. Dengan istilah “mengendalikan”, OPT tidak perlu diberantas habis karena memang tidak mungkin. Dengan usaha pengendalian, populasi atau tingkat kerusakan karena OPT ditekan serendah mungkin karena secara ekonomis tidak merugikan. Semua upaya pengendalian OPT dipelajari dalam perlindungan tanaman, yakni semua upaya untuk melindungi tanaman dari gangguan OPT dengan mempertimbangkan factor-faktor teknis, ekonomi, ekologi, dan social, agar tanaman tumbuh dan berkembang secara sehat sehingga mampu memberikan hasil dan keuntungan yang optimal. Salah satu pengendalian OPT yang dilakukan ada pemberian pestisida untuk melindung tanaman dari gangguan hama dan penyakit tumbuhan. Pembasmi hama atau pestisida adalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan, menolak, memikat, atau membasmi organisme pengganggu. Nama ini berasal dari pest ("hama") yang diberi akhiran -cide ("pembasmi"). Sasarannya bermacam-macam, seperti serangga, tikus, gulma, burung, mamalia, ikan, atau mikrobia yang dianggap mengganggu. Pestisida biasanya, tapi tak selalu, beracun. dalam bahasa sehari-hari, pestisida seringkali disebut sebagai "racun". Penggunaan pestisida tanpa mengikuti aturan yang diberikan membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan, serta juga dapat merusak ekosistem. Dengan adanya pestisida ini, produksi pertanian meningkat dan kesejahteraan petani juga semakin baik. Karena pestisida tersebut racun yang dapat saja membunuh organisme berguna bahkan nyawa pengguna juga bisa terancam bila penggunaannya tidak sesuai prosedur yang telah ditetapkan. menurut depkes riau kejadian keracunan tidak bisa di tanggulangi lagi sebab para petani sebagian besar menggunakan pestisida kimia yang sangat buruk bagi kesehatan mereka lebih memilih pestisida kimia dari pada pestisida botani (buatan) kejadian keracunan pun sangat meningkat di provinsi tersebut. mMnurut data kesehatan pekan baru tahun 2007 ada 446 orang meninggal akibat keracunan pestisida setiap tahunnya dan sekitar 30% mengalami gejala keracunan saat menggunakan pestisida Karena petani kurang tau cara menggunakan pestisida secara efektif dan penggunaan pestisida secara berlebihan. Salah satu pestisida yang digunakan secara umum oleh petani adalah insektisida. Insektisida adalah bahan-bahan kimia bersifat racun yang dipakai untuk membunuh serangga. Insektisida dapat memengaruhi pertumbuhan, perkembangan, tingkah laku, perkembangbiakan, kesehatan, sistem hormon, sistem pencernaan, serta aktivitas biologis lainnya hingga berujung pada kematian serangga pengganggu tanaman Insektisida termasuk salah satu jenis pestisida.
1.2 Tujuan 1. Untuk mengetahui efektivitas Insektisida dalam mengendalikan hama pada tanaman padi. BAB 3. METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum Aplikasi Pestisida dengan acara Aplikasi Insektisida Pada Tanaman Padi dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 17 November 2013 pukul 09.45 WIB sampai dengan selesai, bertempat di Desa Kreongan Kabupaten Jember.
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat 1. Alat semprot 2. Gelas ukur 3. Kayu kecil 4. Stopwatch 5. Plastik 6. Jaring penangkap serangga 7. Alat tulis
3.2.2 Bahan 1. Air 2. Insektisida
3.3 Cara Kerja
1. Melakukan kalibrasi dengan cara : a. Menetukan luas lahan percobaan b. Menentukan waktu yang diperlukan untuk mengcover lahan percobaan c. Menentukan volume air d. Menentukan volume semprot per ha. 2. Membuat petak contoh dengan menggunakan kayu kecil dengan ukuran 0,5 x 0,5 cm sebanyak 5 petak contoh. 3. Mulai melakukan penyemprotan dengan Insektisida. 4. Melakukan pengamatan 3 jam setelah aplikasi. 5. Pengamatan dilakukan dengan menjaring serangga sebanyak 20 kali ayuanan dengan metode pengambilan sample secara diagonal atau acak sebanyak 10 kali ulangan 6. Mencatat hama atau musuh alami yang tertangkap dalam jaring