Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pendidikan dipercaya sebagai alat strategis untuk meningkatkan taraf hidup
manusia, karena melalui pendidikan ini manusia menjadi cerdas, memiliki skill,
memiliki sikap hidup yang baik, sehingga dapat bergaul dengan baik di
masyarakat dan dapat menolong diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Pendidikan
menjadi investasi yang memberi keuntungan, baik dalam kehidupan sosial
maupun pribadi yang menjadikan bangsa ini bermanfaat dan menjadikan
individunya menjadi manusia yang memiliki derajat. Oleh karena pendidikan,
kemampuan manusia terus diasah agar memiliki ketajaman dalam memecahkan
berbagai masalah dalam kehidupan sehari-harinya, sehingga memiliki kepribadian
yang mandiri dan mampu bertanggung jawab, serta memiliki pemahaman,
toleransi dan apresiasi terhadap orang lain.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Administrasi Kurikulum?
2. Apa Pengertian Administrasi Personal?
3. Apa Pengertian Administrasi Sarana?
4. Apa Pengertian Administrasi Keuangan?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Administrasi Kurikulum
a. Pengertian Administrasi Kurikulum
Istilah kurikulum berasal dari bahasa Latin yaitu curricular yang berarti jarak
yang harus ditempuh oleh seorang pelari. Dengan demikian dalam pengertian
sempit kurikulum diartikan dengan sejumlah mata pelajaran yang harus dipelajari
oleh peserta didik dalam jangka waktu tertentu. Selanjutnya dalam pengertian luas
kurikulum diartikan dengan semua pengalaman belajar yang diberikan kepada
peserta didik, selama mereka mengikuti pendidikan dan pembelajaran di sekolah
atau lembaga pendidikan tertentu.1

Webster’s Third New Internasional Distionery menyebutkan


curriculum berasal dari kata curere. Dalam bahasa latin currerre berarti berlari
cepat, tergesa-gesa, menjalin. Currerre dikata bendakan menjadi
curriculum berarti lari cepat, pacuan, balapan berkereta, berkuda, berkaki,
perjalanan, satu pengalaman tanpa berhenti. Menurut satuan pelajaran kurikulum
berasal dari bahasa Yunani, yang berarti jarak yang ditempuh.2

Sedangkan dalam bahasa Perancis, istilah kurikulum berasal dari kata


courieryang berarti berlari. Kurikulum berarti suatu jarak yang harus ditempuh
oleh seorang pelari dari garis start sampai dengan garis sampai dengan garis
finish untuk memperoleh medali atau penghargaan. Jarak yang ditempuh tersebut
kemudian diubah menjadi program sekolah dan semua orang yang terlibat di
dalamnya.3

Jadi dapat disimpulkan bahwa administrasi kurikulum adalah seperangkat


mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga

1 Asnawir, Administrasi Kurikulum, ( Padang : IAIN IB Press, 2004 ), Hal 211.


2 Hendyat Soetopo dan Wasty Soemanto, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum, ( Jakarta: Bina Aksara,
1986 ), Hal 12
3 Zainal Arifin, Konsep dan Model PengembanganKurikulum, ( Bandung : Rosda, 2011 ), Hal 2.

2
penyelenggara pendidikan berisi rencana – rencana pembelajaran yang diberikan
untuk peserta didik dalam suatu periode pendidikan.

b. Kegiatan-kegiatan Administrasi Kurikulum


Kegiatan administrasi dititikberatkan pada usaha-usaha pembinaan situasi
belajar-mengajar di sekolah agar selalu terjamin kelancarannya.4 Kegiatan
administrasi kurikulum yang terpenting disini dapat disebutkan dua hal yaitu
sebagai berikut :
1. Kegiatan yang berhubungan dengan tugas guru
a. Pembagian tugas pengajar dan tugas piket.
b. Pengaturan bimbingan guru terhadap siswa.
c. Penyusunan satuan pelajaran.
d. Penyusunan program kegiatan mgbs (majelis guru bidang studi)
e. Pembagian tugas/tanggung jawab dalam membina ekstrakulikuler.
f. Koordinasi penyusunan persiapan mengajar
2. Kegiatan yang berhubungan dengan proses pelaksanaan belajar-mengajar.
a. Penyusunan jadwal pelajaran.
b. Penyusunan program (rencana) berdasar satuan waktu tertentu
c. Pengisian daftar kemajuan murid.
d. Penyelenggaraan evaluasi hasil belajar.
e. Laporan hasil evaluasi.

B. Administrasi Personal ( Kepegawaian )


a. Pengertian Administrasi Personal ( Kepegawaian )
Administrasi personal atau biasa juga disebut sebagai administrasi
kepegawaian adalah suatu seni untuk memilih pegawai-pegawai baru dalam
mempekerjakan pegawai-pegawai yang telah ada ( pegawai-pegawai lama )
sedemikian rupa, sehinga diperoleh atau dicapai hasil atau faedah dan pelayanan
yang sebesar-besarnya, baik mengenai kualitas maupun mengenai kuantitas dan

4 Ahmad Sabri, Administrasi Pendidikan, ( Padang: IAIN IB Press, 2000 ), Hal 54.

3
tenaga kerja itu.5 Adapun pengertian administrasi kepegawaian dalam arti luas
dan sempit adalah sebagai

1. Administrasi kepegawaian dalam arti luas, yakni yang


menyangkut kebijaksana (policy) penerimaan (seleksi), penempatan,
pembinaan dalam menciptakan perangkat kepegawaian yang stabil,
berprestasi, berkelangsungan dan setia pada organisasi kerja.
2. Administrasi kepegawaian dalam arti sempit, yakni kegiatan yang menyangkut
tata usaha kepegawaian dalam memenuhi haknya antara lain mengenai
memproses surat-menyurat pengangkatannya, pemindahannya, kenaikan
pangkatnya, pemberhentiannya dan lain. Jadi dapat disimpulkan bahwa
administrasi personal adalah serangkaian proses kerja sama mulai dari
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan dalam bidang
personalia dan mendyagunakan sumber yang ada secara efektif dan efesien.

Tugas tiap Setiap personal sekolah mempunyai tugas yang sudah digariskan
dan ditetapkan oleh sekolah.Tugas ini merupakan personal disusun berdasarkan
pekerjaan dan kedudukannya.Oleh karena itu, tiap personal memiliki tugas yang
berbeda.Dengan demikian tugas personal sekolah yang dikemukakan di
siniMeliputi tugas kepala sekolah, tugas guru, dan tugas tata usaha
sekolah. Rincian tugas-tugas iu adalah sebagai berikut;

1. Tugas kepala sekolah


Peranan kepala sekolah adalah sangat penting dalam menentukan operasional
kerja harian,mingguan,bulanan,semesteran,dan tahunan yang dapat memecahkan
berbagai problematika pendidikan di sekolah. Pemecahan problematika msalah ini
sebagai komitmen dalam meningkatkan mutu pendidikan melalui supervisi
pengajaran,konsultasi,dan perbaikan-perbaikan penting guna meningkatkan
kualitas pembelajaran

5 Moekijat, Manajemen Kepegawaian, ( Bandung: Alumni Bandung, 1976 ), Hal 67.

4
2. Tugas guru
Keseluruhan proses pendidikan menyangkut tiga bidang yaitu bidang
pengajaran,administrasi, dan bimbingan siswa. Pengajaran sering dipandang
sebagai bidang utama, karena secara langsung berfungsi membina perkembangan
siswa, baik segi intelektual,fisik, social maupun emosional. Administrasi dan
bimbingan sebagai penunjang bagi optimalisasi perkembangan siswa.6

Sejak sekolah atau lembaga pendidikan formal ada, ketiga bidang tadi telah ada
atau telah dilaksanakan. Terutama bimbingan siswa, pelakunya adalah guru, guru
sebagai pendidik,pengajar,administrator dan juga pembimbing siswa. Guru
mempunyai tugas pokok melaksanakan pendidikan dan pengajaran di sekolah
berdasarkan kurikulum yang berlaku. Untuk memberikan gambaran mengenai
ruang lingkup tugas guru yang membantu kepala sekolah di bawah ini
dikemukakan beberapa contoh kegiatan:

a. Guru yang mendapat tugas tambahan membantu kepala sekolah di bidang


program pengajaran melakukan kegiaan
a) Penyusunan jadwal kegiatan sekolah
b) Penyusunan pembagian tugas guru
c) Penyusunan jadwal pelajaran
d) Penyusunan jadwal evaluasi belajar
e) Penyusunan laporan pelaksanaan pengajaran secara berkala

b. Guru yang mendapat tugas tambahan membantu kepala sekolah sebagai wali
kelas melakukan kegiatan :
a) penyusunan laporan keadaan kelas pada akhir tahun ajaran
b) pembuatan statistik bulanan murid
c) penyusunan jadwal pelajaran kelas
d) pencatatan jumlah kehadiran murid mingguan dan bulanan
e) pengisian daftar nilai murid dan pendataan alamat murid

6 Drs. M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan supervisi pendidikan, ( Bandung: Rosda Karya, 2012 ),
Hal 106-112.

5
f) pembuatan catatan khusus tentang murid
g) pencatatan mutasi murid

c. Guru yang mendapat tugas tambahan membantu kepala sekolah dibidang


bimbingan dan penyuluhan melakukan kegiatan :
a) penyusunan dan pelaksanaan program bimbingan dan penyuluhan karir dan
agama meliputi: waktu kegiatan, metode, peralatan dan biaya teknik, serta
petugas bimbingan.
b) koordinasi dengan wali kelas penanggung jawab bidang pembinaan murid
dan wali murid
c) penyusunan dan pelaksanaan program bekerja sama dengan instansi lain
yang relevan
d) evaluasi pelaksanaan dan bimbingan dan penyuluhan, penyusunan statistik
hasil evaluasi, penyusunan dan pemberian salam

3. Tugas Tata Usaha Sekolah


Pegawai tata usaha sekolah tergolong tenaga administrasi yang diangkat
secara formal. Kedudukannya dalam administrasi ada di bawah kepala sekolah.
Pekerjaannya menjalankan kegiatan administrasi tertentu yang telah di tetapkan
oleh struktur dan fungsi sekolah secara formal, di bawah pengaturan kepala
sekolah. Tugasnya adalah mengatur dan melaksanakan kegiatan administrasi yang
berhubungan dengan ketatalaksanaan kantor sekolah.7

a. Pengolahan Surat
Kegiatan administrasi kantor sekolah dilaksanakan oleh tata usaha sekolah dan
pelaksanaanya mencakup, antara lain hal-hal sebagai berkut :
Surat masuk untuk mencatat semua surat masuk (buku agenda)
a) Surat keluar untuk mencatat semua surat keluar (buku perbal)
b. Pengolahan Arsip
Arsip-arsip sebagai pusat ingatan, sumber informasi dan sumber penelitian bagi
sekolah harus dikelola dengan baik, dengan cara sebagai berikut :

7 Ahmad Sabri, Administrasi Pendidikan, ( Padang: IAIN IB Press, 2000 ), Hal 74.

6
a. Sistem penataan atau penyimpangan arsip yang dapat dipergunakan
sebagai dasar penataan atau penyimpangan dapat berupa sistem
abjad, sistem tanggal atau sistem wilayah.
b. Arsip-arsip yang penting dan permanen (tetap), harus dirawat dan
dijaga agar terjamin keamanannya, antara lain arsip-arsip yang
menyangkut akte tanah, gedung, akte status sekolah dan lain-lain.

C. Administrasi Sarana dan Prasarana


a. Pengertian Administrasi Sarana dan Prasarana
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia sarana adalah segala sesuatu yang
dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan. Sedangkan
prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang
utama terselenggaranya suatu proses( usaha, pembangunan, proyek).8

Sedangkan secara etimologis (bahasa) prasarana berarti alat tidak langsung


untuk mencapai tujuan dalam pendidikan. misalnya: lokasi/tempat, bangunan
sekolah,lapangan olahraga, uang,dsb. Sedangkan sarana berarti alat langsung
untuk mencapai tujuan pendidikan. misalnya; ruang, buku, perpustakaan,
laboratorium dsb[9]. Menurut rumusan Tim Penyusun Pedoman Pembakuan Media
Pendidikan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, maka yang dimaksud
dengan: “Sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam proses
belajar mengajar baik yang bergerak maupun tidak bergerak agar pencapaian
tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan efisien”.

Dengan demikian dapat di tarik suatu kesimpulan bahwa Administrasi sarana


dan prasarana pendidikan adalah semua komponen yang sacara langsung maupun
tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan untuk mencapai tujuan
dalam pendidikan itu sendiri. Sarana pendidikan diklasifikasikan menjadi tiga
macam, yaitu :

8 Mulyani Sri, Dkk, Modul Memahami Prinsip-Prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran, (


Jakarta: Erlangga, 2008 ), Hal 55

7
1. Ditinjau dari habis tidaknya dipakai
2. Ditinjau dari bergerak tidaknya pada saat digunakan
3. Ditinjau dari hubungannya dengan proses belajar mengajar

b. Proses administrasi sarana dan prasarana


Menurut Sutjipto aktivitas administrasi dalam bidang sarana dan prasarana
pendidikan meliputi; perencanaan, pengadaan, inventarisasi, penyaluran,
pemanfaatan dan pemeliharaan, penghapusan, dan pengawasan sarana dan
prasarana pendidikan. Dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Perencanaan
Perencanaan sarana dan prasarana pendidikan merupakan suatu proses analisis
dan penetapan kebutuhan yang diperlukan dalam proses pembelajaran sehingga
muncullah istilah kebutuhan yang diperlukan (primer) dan kebutuhan yang
menunjang. Dalam proses perencanaan ini harus dilakukan dengan cermat dan
teliti baik berkaitan dengan karakteristik sarana dan prasarana yang dibutuhkan,
jumlahnya, jenisnya dan kendalanya (manfaat yang didapatkan), beserta harganya.

2. Pengadaan
Pengadaan adalah semua kegiatan penyediaan sarana dan prasarana untuk
menunjang pelaksanaan tugas. Karena fungsi dan kegiatan setiap organisasi
berbeda, maka pengadaan sarana dan prasarana kantor juga tidak selalu sama
antara organisasi yang satu dengan organisasi yang lain. Dalam mengadakan
sarana dan prasarana tersebut harus dilakukan perencanaan terlebih dahulu.

c. Peran guru dalam administrasi sarana dan prasarana


Kebijakan pemerintah tentang pengelolaan sarana dan prasarana sekolah
tertuang di dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 45 ayat (1) yaitu
”setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan
prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan
perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional dan
kejiwaan peserta didik.

8
D. Administrasi Keuangan
a. Pengertian Administrasi Keuangan
Administrasi Keuangan Adalah kegiatan yang berkenaan dengan pencatatan,
penggolongan, pengolahan, penyimpanan, pengarsipan terhadap seluruh kekayaan
Negara termasuk di dalamnya hak dan kewajiban yang timbul karenanya baik
kekayaan itu berada dalam pengelolaan bank-bank pemerintah, yayasan-yayasan
pemerintah.
Menurut mulyuno, MA. Administrasi keuangan adalah seluruh proses
kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan atau diusahakan secara sengaja dan
sungguh-sungguh, serta pembinaan secara kontinu terhadap biaya operasional
sekolah sehingga pendidikan lebih efektif dan efesien serta membantu pencapaian
tujuan pendidikan. 9
Dengan status hukum public ataupun privat, badan-badan usaha Negara dan
badan-badan usaha lainnya dimana pemerintah mempunyai kepentingan khusus
serta terikat dalam perjanjian dengan penyertaan pemerintah ataupun penunjukkan
pemerintah. Administrasi keuangan terdiri dari serangkaian langkah-langkah
dimana dana-dana disediakan begi pejabat-pejabat tertentu dibawah prosedur-
prosedur yang akan menjamin sah dan berdaya-gunanya pemakaian dana-dana itu.
Bagian utama ialah menyusun anggaran belanja, pembukuan, pemeriksaan
pembukuan, pembelian dan persediaan.10
Jadi dapat disimpulkan administrasi keuangan adalah sebuah analisis terhadap
sumber-sumber pendapatan dan penggunaan biaya yang diperuntukan sebagai
pengelolaan pendidikan yang secara efektif dan efesien dalam rangka mencapai
tujuan yang telah ditentukan.

b. Sistem Administrasi Keuangan


1. Pendekatan Ketatalaksanaan keuangan
Dengan pendekatan ketetatalaksanaan keuangan (financial management)
maka pembahasan administrasi keuangan mencakup fungsi perencanaan
keuangan, ketatalaksanaan penggunaan dana, penyediaan atau penggunaan

9 Mulyono, Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan, ( Yogyakarta: AR-RUZZ Media, 2009
), Hal 181.
10 Mulyasa, Administrasi Sekolah, ( Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002 ), Hal 47.

9
dana yang diperlukan. Menurut Robert W Johnson, fungsi ketatalaksanaan
adalah perencanaan keuangan (financial planning)
Hakekat perencanaan adalah analisa, baik analisa intern maupun ekstern,
baik jangka pendek. Sedang maupun jangka panjang sebagai landasan menyusun
serangkaian tindakan pada masa mendatang dalam usaha mencapai tujuan
tertentu. Perancangan keuangan mencakup proyeksi terhadap kebutuhan investasi
pada masa mendatang (cash flows) serta royeksi terhadap kebutuhan investasi
pada masa mendatang (capital budgeting).
Perencanaan atas aliran masuk dan keluar dari kas dan proses pengambilan
keputusan terhadap alokasi dana di antara berbagai kemungkinan merupakan dua
fungsi ketatalaksanaan keuangan yang erathubungannya. Jika alira keluar dari kas
melebihi aliran masuk ke kas sebagaimana yang diperkirakan akan terjadi pada
masa mendatang dan saldo kas tidak mencukupi untuk menyerap kekurangan,
maka perlu diperoleh atau ditarik dana dari luar melalui berbagai bentuk dan
kemungkinan pemilihan dan pinjaman yang ada.

2. Organisasi sebagai sistem terbuka.


Organisasi keuangan, yang ada dalam batas-batas dan kendala-kendala
lingkungan luar, mencakup lima unsur pokok yang saling berhubungan dan
pengaruh mempengaruhi. Infut dari luar – diubah – disajikan kepada lingkungan
luar (sebagai sebuah sistem terbuka).11
Organisasi keuangan terdiri atas 5 unsur :
a. unsur tujuan dan nilai (diperoleh dari lingkungan sosial budaya).
b. unsur teknis (spesialisasi pengetahuan, kecakapan, dan ketrampilan yang
diperlukan untuk menjalankan fungsi-fungsi organisasi keuangan.
unsur psikososial (menunjukkan hubungan sosial vertikal maupun
horisontal faktor motivasional).

11 M. Hadi, Administrasi Keuangan, ( Jakarta: s,n, 1981 ), Hal 21.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
kurikulum berarti segala pengalaman dan kegiatan belajar yang direncanakan
dan diorganisir untuk diatasi oleh para siswa/mahasiswa untuk mencapai tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan bagi suatu lembaga pendidikan. Administrasi
personal atau biasa juga disebut sebagai administrasi kepegawaian adalah suatu
seni untuk memilih pegawai-pegawai baru dalam mempekerjakan pegawai-
pegawai yang telah ada ( pegawai-pegawai lama ) sedemikian rupa, sehinga
diperoleh atau dicapai hasil atau faedah dan pelayanan yang sebesar-besarnya,
baik mengenai kualitas maupun mengenai kuantitas dan tenaga kerja itu.

Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai
maksud atau tujuan. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan
penunjang utama terselenggaranya suatu proses( usaha, pembangunan,
proyek). Administrasi Keuangan yang dimaksud adalah seluruh kekayaan sekolah
dalam bentuk apapun, yang dipisahkan atau yang tidak dipisahkan, termasuk
didalamnya segala bagian

11
DAFTAR PUSTAKA

Asnawir, 2004,.Administrasi Kurikulum, Padang : IAIN IB Press.


Arifin, Zainal. 2011, Konsep dan Model PengembanganKurikulum, Bandung :
Rosda.
Burhanudin, Yusak, 2005, Administrasi Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia.
Gunawan, Ary, 2011, Administrasi Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta.
Hadi, M. 1981, Administrasi Keuangan, Jakarta: s,n.
Moekijat, 1976 , Manajemen Kepegawaian, Bandung: Alumni Bandung.
Mulyasa, 2002, .Administrasi Sekolah, Bandung: Remaja Rosdakarya
Mulyono, , 2009. Manajemen Administrasi dan Organisasi
Pendidikan, Yogyakarta: AR-RUZZ Media
Ngalim M. Purwanto, 2012, Administrasi dan supervisi pendidikan, Bandung:
Rosda Karya
Sabri, Ahmad, 2000, Administrasi Pendidikan, Padang: IAIN IB Press.
Soetopo, Hendyat dan Soemanto,Wasty. 1986, Pembinaan dan Pengembangan
Kurikulum, Jakarta: Bina Aksara.
Sutjipto dan Mukti, Basori, 1993, Administrasi Pendidikan, Jakarta: Depdikbud
Dirjen Dikti.
Sri, Mulyani Dkk, 2008, Modul Memahami Prinsip-Prinsip Penyelenggaraan
Administrasi Perkantoran, Jakarta: Erlangga

12

Anda mungkin juga menyukai