Anda di halaman 1dari 5

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA USAHA

Pada hari ini, Selasa tanggal sembilan belas bulan Februari tahun dua ribu sembilan belas bertempat di
Kota Baubau, telah ditandatangani perjanjian kerjasama antara :

A. PIHAK PERTAMA
Nama Lengkap : ZULFITRAH YUSUF
No. Identitas (KTP) : 7314052504910001
Tempat / Tgl Lahir : Salotungo, 25-04-1991
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Wiraswasta
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Alamat (KTP) : BTN Rappang Permai LT.Salo
No. Telepon (HP) : 0853-9711-5770
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT. LINKBOATS INDONESIA RAYA berdasarkan
akta pendirian Perseroan Terbatas Nomor 06 Tanggal 29 Desember 2018 yang dibuat dihadapan
notaris MUTIAH, SH, M.Kn. Bertindak untuk dan atas nama pribadi, selanjutnya disebut sebagai
PIHAK PERTAMA

B. PIHAK KEDUA
Nama Lengkap : SYARIFA BINTI SUYUTI (Alm.)
No. Identitas (KTP) : 7472066906720001
Tempat / Tgl Lahir : Baubau, 29 juni 1972
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Swasta
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Alamat (KTP) : Jalan Dr. Wahidin No. 125 E, RT/RW. 002/004, Kel. Lamangga,
Kec. Murhum Kota Baubau
No. Telepon (HP) : 0821-8933-1113
Bertindak untuk dan atas nama pribadi, selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.

Kedua pihak bersepakat untuk membuat perjanjian kerjasama usaha dengan ketentuan-ketentuan sebagai
berikut sebagai berikut:
Pasal 1
Ketentuan Umum

1. Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat melakukan kegiatan usaha perdagangan barang berupa dan
atau meliputi bahan bangunan, bahan fiberglass, peralatan kapal dan mesin kapal, dengan merek
dagang Cahaya Marina.
2. Pihak Pertama bertindak selaku pemilik modal dan Pihak Kedua bertindak selaku pengolola modal
untuk kegiatan usaha perdagangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat 1.
3. Pihak Pertama menyerahkan sejumlah barang dan uang kepada Pihak Kedua dan selanjutnya Pihak
Kedua menerima barang dan uang tersebut dari Pihak Pertama untuk kegiatan usaha perdagangan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat 1.
4. Kedua pihak akan mendapatkan keuntungan hasil usaha dari kegiatan perdagangan tersebut dan
menangung kerugian sebagaimana diatur dalam Pasal 4.

Pasal 2
Modal Usaha

1. Besar uang modal usaha, sebagaimana disebut pada Pasal 1 ayat 1 adalah sebesar
Rp1.000.000.0000,- (satu milyar rupiah) berupa uang dan barang. Adapun modal tambahan
dikemudian hari dari Pihak Pertama dianggap sebagai Pinjaman Modal yang harus dikembalikan
oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama.
2. Modal Pihak Pertama tersebut diserahkan setelah perjanjian ini ditandatangani, yaitu pada hari……
tanggal delapan belas bulan Februari tahun dua ribu sembilan belas bertempat di Kota Baubau.

Pasal 3
Pengelola Usaha

1. Pihak Kedua bekerja mengelola usaha sebagaimana tercantum pada pasal 1.


2. Dalam mengelola usahanya, Pihak Kedua selaku pengelola bisa dibantu oleh sejumlah staff yang
semuanya berstatus sebagai Karyawan.
Pasal 4
Keuntungan dan Kerugian

A. Keuntungan
1. Keuntungan usaha adalah keuntungan bersih (Nett Profit), berupa keuntungan yang diperoleh dari
kegiatan usaha (Cash Profit) dikurangi pajak dan zakat.
2. Nisbah keuntungan usaha disepakati sebesar 70:30. Pihak Pertama selaku pemilik Modal
mendapat 70% dari keuntungan bersih, Pihak Kedua selaku pengelola mendapat 30% dari
keuntungan bersih.
B. Kerugian
1. Kerugian usaha adalah hasil usaha dikurangi pengeluaran usaha bernilai negatif.
2. Kerugian usaha ditanggung kedua pihak sesuai dengan hukum Islam syarikah mudharabah
dengan penjelasan sebagai berikut:
a. Kerugian usaha akibat layaknya suatu kegiatan usaha mengandung resiko untung-rugi, maka
kerugian modal usaha ditanggung seluruhnya oleh pemilik modal (shahibul maal) sesuai dengan
persentase modal yang diinvestasikan, sedangkan kerugian tenaga, pikiran, serta waktu
ditanggung oleh pengelola (mudharib).
b. Apabila kerugian usaha disebabkan kesengajaan penyimpangan yang dilakukan oleh Pihak
Kedua, maka seluruh kerugian usaha ditanggung oleh Pihak Kedua.

Pasal 6
Laporan Usaha

1. Pihak Kedua membuat laporan keuangan yang di sampaikan kepada Pihak Pertama setiap hari sabtu
sore.
2. Pihak Kedua membuat laporan stok barang yang disampaikan tiap 3 hari kepada Pihak Pertama.
3. Penyerahan hasil keuntungan sebagaimana dalam pasal 4 ayat 2 dilakukan selambat-lambatnya …..
hari setelah jatuh tempo pembayaran setiap tanggal …… tiap bulannya dan akan diserahkan melalui
transfer ke nomor rekening ………………… Bank ……… atas nama ….
Pasal 7
Jangka Waktu Bersyarat

1. Jangka waktu kerjasama yang tersebut pada Pasal 1 adalah 1 (Satu) tahun, terhitung sejak perjanjian
ini disepakati dan ditandatangani.
2. Jangka waktu sebagaimana diatur dalam ayat (1) akan ditinjau kembali untuk diperbaharui dan/atau
dimusyawarahkan oleh kedua belah pihak apabila terdapat hal-hal yang sah dan berdasar untuk
melakukan perubahan jangka waktu.

Pasal 8
Hak dan Kewajiban

1. Selama jangka waktu kerjasama, Pihak Pertama berkewajiban dan berhak untuk :
 Memberikan modal sesuai Pasal 2 Ayat 1
 Memberikan gaji sesuai omzet perbulan kepada Pihak Kedua dan staff
 Tidak mengambil sejumlah modal usaha sebelum masa kontrak selesai.
 Berhak membatalkan perjanjian dan/atau mengambil kembali sebagian modal usaha dari Pihak
Kedua setelah terbukti Pihak Kedua melakukan penyelewengan isi perjanjian ini.
 Berhak untuk menunjuk ahli waris yang akan menerima keuntungan bagi hasil usaha bila
berhalangan, yang dibuktikan dengan surat kuasa bertandatangan diatas materai

2. Selama jangka waktu kerjasama, Pihak Kedua berkewajiban dan berhak untuk :

 Mengelola modal usaha yang telah diterima dari Pihak Pertama untuk suatu kegiatan usaha yang
telah ditetapkan, selambat-lambatnya 1 minggu setelah perjanjian disepakati dan ditandatangani.
 Membuat laporan keuangan yang di sampaikan kepada Pihak Pertama setiap hari sabtu sore.
 Membuat laporan stok barang yang disampaikan tiap 3 hari kepada Pihak Pertama.
 Membuat permintaan barang kepada Pihak Pertama.
 Menjual barang sesuai harga pasar yang berlaku di Kota Baubau.
 Berhak melakukan rekruitmen karyawan sesuai kebutuhan atas persetujuan pemodal.
 Berhak menetapkan gaji karyawan sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku atas
persetujuan pemodal.
 Berhak memberikan diskon kepada pembeli dengan memperhatikan harga pokok penjualan.
 Wajib menyerahkan keuntungan bagi hasil kepada pewaris Pihak Pertama bila berhalangan dan
menunjuk seorang ahli warisnya untuk menerima keuntungan tersebut.
Pasal 9
Perselisihan

1. Apabila terjadi perselisihan antara kedua belah pihak sehubungan dengan perjanjian kerjasama ini,
kedua belah pihak bersepakat menyelesaikannya secara musyawarah.
2. Segala sesuatu yang merupakan hasil penyelesaian perselisihan akan dituangkan dalam suatu berita
acara.
3. Apabila musyawarah telah dilakukan oleh kedua belah pihak namun ternyata tidak berhasil mencapai
kemufakatan maka para pihak sepakat bahwa semua sengketa yang timbul dari perjanjian ini akan
diselesaikan pada Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri.

Pasal 10
Penutup

1. Surat perjanjian ini mengikat secara hukum kepada kedua belah pihak.
2. Hal-hal yang belum atau tidak cukup diatur dalam perjanjian ini akan ditentukan secara musyawarah
dan tertulis dalam addendum oleh Para Pihak dikemudian hari dan menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari perjanjian ini.
3. Perjanjian ini dibuat dalam 2 (dua) rangkap bermaterai cukup dan para pihak mendapat 1 (satu )
rangkap yang kesemuanya mempunyai kekuatan hukum yang sama.

Demikianlah surat perjanjian ini dibuat dengan sebenar-benarnya, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani
dan tanpa tekanan atau ancaman dari pihak manapun serta ditandatangani di depan saksi-saksi.

………………, …………. 2019

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

SYARIFA BINTI SUYUTI ZULFITRAH YUSUF

Anda mungkin juga menyukai