PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bronchiolitis adalah infeksi saluran pernapasan paling serius yang dididapat
bayi berusia di bawah 12 bulan. Penyakit ini menyebabkan peradangan
bronchiolitis yaitu saluran udara terkecil di dalam paru-paru.
Bronchiolitis disebabkan virus. Pada sebagian besar kasus, virus ini disebut
virus syncytial pernapasan. Mereka yang berisiko tinggi terkena penyakit ini
adalah bayi yang baru lahir prematur dan mengidap penyakit paru-paru atau bayi
dengan penyakit jantung bawaan. Sekitar 90 persen penderita adalah bayi yang
berusia di bawah sembilan bulan. Bronchiolitis merupakan penyakit yang jarang
terjadi pada anak yang berusia di atas 12 bulan. Biasanya, kondisi ini terjadi di
musim dingin.
Tanda-tanda atau symptom awal infeksi ini mirip dengan pilek seperti
mengalir, demam ringan, mudah sakit dan tidak nafsu makan. Setelah beberapa
hari, penderita mengidap batuk kering disertai suara serak dan kesulitan
bernapas yang semakin meningkat. Napas bayi terdengar berbunyi mendecit
dan sulit bernapas, sering menarik napas pendek sehingga dinding dada dan
tulang rusuk terlihat. Gangguan pernapasan ini bisa mempengaruhi pola nafsu
makan.
Gejala-gejala yang lebih mengkhawatirkan adalah tahap-tahap dimana bayi
berhenti bernapas selama lebih dari sepuluh detik dalam satu kesempatan.
Gejala ini disebut recurrent apnea. Bayi menjadi mudah mengantuk dan bibirnya
mulai membiru.
Bronchiolitis ringan dapat diatasi di rumah dengan minum sirup yang
mengandung paracetamol untuk demam dan mengatasi rasa gelisah. Beri
minum air putih sebanyaknya untuk menghindari dehidrasi. Pemberian antibiotik
tidak dian(urkan karena tidak memberikan manfaat. Meski dokter umumnya
merekomendasikan obat bronchodilator untuk membantu kelancaran
pernapasan. Bayi-bayi yang mengidap bronchiolitis yang lebih parah harus
1
dirawat di rumah sakit. Biasanya, penderita diberikan oksigen yang lembab
melalui selang udara ke hidung atau headbo atau pada beberapa kasus parah,
melalui ventilasi buatan. Virus Respiratory Syncytial (RSV) adalah virus yang
menyebabkan terjadinya infeksi pada paru dan saluran napas. Virus ini sering
sekali menyerang anak-anak, biasanya seorang anak yang berusia 2 tahun
biasanya sudah pernah terinfeksi oleh virus ini. RSV juga dapat menginfeksi
orang de asa.
Pada orang de asa dan anak-anak yang berusia lebih tua dan dalam keadaan
sehat, tanda-tanda dan gejala RSV sama persis dengan gejala selesma. Hal ini
menyebabkan terjadinya infeksi RSV yang seripa pada bayi dan anak-anak.
Serangan RSV yang parah menyebabkan perlunya perawatan di rumah sakit,
teruma untuk bayi kurang dari 3 bulan, anak-anak dengan kondisi kesehatan
tertentu seperti pengidap penyakit jantung atau paru-paru dan anak-anak yang
terlahir prematur. Infeksi RSV juga dapat menyebabkan penyakit serius pada
orang dewasa yang berusia lanjut dan orang dewasa yang mengidap penyakit
pada jantung dan paru-paru. Bila kita bertindak secara hati-hati dan rasional
maka kita dapat mencegah penyebaran virus RSV.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana anatomi fisiologi bronkilitis?
2. Apa definisi bronkilitis?
3. Apa etiologi dari bronkiolitis ?
4. Bagaimana patofisiologi dari bronkilitis ?
5. Apa Manifestasi klinis dari bronkiolitis ?
6. Bagaimana pemeriksaan penunjang dari bronkiolitis?
7. Bagaimana penatalaksanaan dari bronkilitis?
8. Bagaimana Komplikasi ?
9. Bagaimana asuhan keperawatan dari bronkiolitis ?
2
C. TUJUAN PENULISAN MASALAH
1. Tujuan Umum
Untuk mempelajari dan memahami tentang penyakit bronkiolitis yang
berhubungan dengan system respirasi.
2. Tujuan Khusus
Dapat melakukan pengkajian secara langsung pada klien bronchiolitis.
Dapat merumuskan masalah dan membuat diagnosa keperawatan pada
klien bronchiolitis.
Dapat membuat perencanaan pada klien bronchiolitis.
Mampu melaksanakan tindakan keperawatan dan mampu mengevaluasi
tindakan yang telah dilakukan pada klien bronchiolitis.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Definisi
Bronkiolitis adalah suatu kondisi terjadi terutama pada umur kurang dari 6
bulan dan didahului dengan gejala pilek yang diikuti oleh batuk iritatif serak,
sukar bernafas, dan tidak mau makan. (Insley, 2005).
Bronkiolitis akut adalah suatu sindrom obstruksi bronkiolus yang sering
diderita bayi atau anak berumur kurang dari 2 tahun, paling sering pada usia 6
bulan. (Ngastiyah, 2005).
Bronkiolitis akut adalah penyakit obstruktif akibat inflamasi akut pada saluran
nafas kecil (bronkiolus), terjadai pada anak berusia kurang dari 2 tahun dengan
insidens tertinggi sekitar usia 6 bulan. (Mansjoer, 2000).
B. Patofisiologi
Infeksi oleh virus berturut-turut menyebabkan terjadinya infeksi saluran
pernafasan akut bagian atas (ISPA-A) dengan gejala coryza dan batuk,
kemudian setelah menimbulkan kelainan yang ringan pada bronchus akhirnya
menyebabkan infeksi pada bronchioli. Kelainan terjadi diduga disebabkan oleh
peristiwa alergi (reaksi antigen-antibodi dengan RSV sebagai antigen) disamping
oleh karena infeksi virus sendiri. Kelainan terjadi sering bersifat ringan atau
berat. Pada kelainan yang ringan hanya terjadi oedema, infiltrasi sel, dan
eksudai yang ringan yang pada umunya hanya mengakibatkan obstruksi partikel
terbatas.
Pada kelainan berat, disamping pada kelainan diatas terjadi pula nekrosis
mukosa yang mengakibatkan lebih banyak obstruksi total yang meliputi daerah
yang lebih luas. Disamping itu nekrosa yang terjadi mengakibatkan pula daya
tahan lokat saluran pernafasan menurun yang selanjutnya sangat memudahkan
terjadi infeksi sekunder oleh bakteri yang selankjutnya lagi mengakibatkan
pembentukkan sekresi yang meningkat.
4
Berbagai kelainan ini akhirnya dapat mengakibatkan hipoksmia tanpa
ataunpun dengan hiperkarbia. Apabila tidak terjadi perbaikkan maka anak akan
jatuh kedalam kegagalan pernafasan.
C. Anatomi fisiologi
a) Anatomi saluran nafas (Anonymous, 2009)
ANATOMI SALURAN NAFAS
b) Organ-organ Pernafasan :
Hidung
Merupakan saluran udara pertama yang mempunyai 2 lubang,
dipisahkan oleh sekat hidung. Di dalamnya terdapat bulu-bulu yang
berfungsi untuk menyaring dan menghangatkan udara.
Tekak (faring)
Merupakan persimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan,
terdapat didasar tengkorak, di belakang rongga hidung dan mulut setelah
depan ruang tulang leher. Terdapat epiglottis yang berfungsi menutup
laring pada waktu menekan makanan.
Laring (pangkal tenggorok)
5
Merupakan saluran udara dan bertindak sebagai pembentukan suara
terletak didepan bagian faring sampai ketinggian vertebra servikalis dan
masuk ke dalam trakea dibawahnya.
Trakea (batang tengkorak)
Merupakan lanjutan dari laring yang dibentuk oleh 16-20 cincin yang
terdiri dari tulang-tulang rawan yang berbentuk seperti kuku kuda (huruf C).
Sebelah dalam diliputi oleh sel bersilia yang berfungsi untuk mengeluarkan
benda-benda asing yang masuk bersama-sama udara. Percabangan
trakea menjadi bronkus kiri dan kanan disebut karina.
6
membran alveolus-kapiler yang disebut dengan difusi sedangkan pemindahan
oksigen dan karbondioksida antara kapiler-kapiler dan sel-sel tubuh yang disebut
dengan perfusi atau pernafasan internal.
Proses bernafas terdiri dari menarik dan mengeluarkan nafas. Satu kali
bernafas adalah satu kali inspirasi dan satu kali ekspirasi. Bernafas diatur oleh
otot-otot pernafasan yang terletak pada sumsum penyambung (medulla
oblongata). Inspirasi terjadi bila muskulus diafragma telah dapat rangsangan dari
nervus prenikus lalu mengkerut datar. Ekspirasi terjadi pada saat otot-otot
mengendor dan rongga dada mengecil. Proses pernafasan ini terjadi karena
adanya perbedaan tekanan antara rongga pleura dan paru-paru.
E. Etiologi
Bronkiolitis akut sebagian besar disebabkan oleh respiratory syncytial virus
(50%). Penyebab lainnya ialah para influenza virus, mycoplasma pneumonial,
adenovirus. (Mansjoer, 2006)
7
suhu atau hanya subfebris. Anak mulai mengalami sesak nafas, makin lama
makin hebat. Pernafasan dangkal atau cepat disertai dengan serangan batuk.
Terlihat juga pernafasan cuping hidung disertai retraksi interkostal dan
suprasternal, anak menjadi gelisah dan cyanosis. Pada pemeriksaan terdapat
suara perlusi hipersonor, ekspirasi memanjang disertai dengan mengi
(wheezing). Ronchi nyaring halus kadang-kadang terdengar pada akhir
ekspirium atau pada permulaan ekspirium. Pada keadaan yang berat sekali,
suara pernafasan hampir tidak terdengar karena kemungkinan obstruksi hampir
total. Selain itu bronkiolus dapat menyebabkan cyanosis dan tidak dapat makan.
(Ngastiyah, 2005)
8
2) Bronkiolitis hospital base (Safatoksin 100 mg/kg BB/hari, Amikasin 10-
15 mg/kg BB/hari
Steroid
Bronkodilator (ventolin) diberikan pada kondisi sekret yang kental
9
I. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Bronkiolitis
I.I Pengkajian Keperawatan
Pengkajian merupakan langkah pertama dari proses keperawatan
mengumpulkan data-data yang akurat dari klien sehingga akan diketahui
berbagai permasalahan yang ada. Pengkajian adalah dasar utama dari proses
keperawatan. Pada tahap ini akan dilaksanakan pengumpulan data,
penganalisaan data, perumusan masalah dan diagnosa keperawatan.
10
5) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
meningkatnya metabolisme anoreksia
6) Ansietas orang tua berhubungan dengan kurang pengetahuan keluarga
tentang kesehatan anak.
7) Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi mengenai
perawatan anaknya
11
Rasional : Penurunan aliran udara terjadi pada area konsolidasi dengan
cairan.
12
Tujuan : Jalan nafas efektif
Intervensi :
Intervensi :
13
Kaji perubahan vital
Rasional : Peningkatan suhu/memanjangnya demam meningkatkan
laju metabolik dan kehilangan cairan melalui evaporasi.
Intevensi :
14
Perubahan Nutrisi berhubungan dengan anoreksia sekunder terhadap
infeksi.
Tujuan : Nutrisi anak adekuat
Intervensi :
Intervensi :
Kaji tingkat kecemasan dan pengetahuan orang tua tentang penyakit dan
perawatan anaknya.
15
Rasional : Mempengaruhi kemampuan keluarga untuk menggunakan
pengetahuan.
Intervensi :
Kaji tingkat pengetahuan orang tua, tentang penyakit dan perawatan anak.
Rasional : mengetahui sejauh mana tingkat pengetahuan orang tua
mengenai penyakit dan perawatan anak.
Beri kesempatan pada keluarga untuk bertanya tentang hal-hal yang belum
diketahui.
16
Rasional : keluarga bisa memperoleh informasi yang lebih jelas.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bronchiolitis adalah suatu inflamasi infeksi virus pada bronkiolus, yang
menyebabkan obstuktif akut jalan nafas dan penurunan pertukaran gas
dalamalveoli.(CDP_ContinuingProfessionaldevelopmentDokterIndonesia,diunduh
:kamis,29juli 2010).
Bronkiolitis adalah suatu peradangan pada bronkiolus (saluran udara yang
merupakan percabangan dari saluran udara utama), yang biasanya disebabkan
oleh infeksi virus. Bronkiolitis biasanya menyerang anak yang berumur di bawah
2 tahun.
B. Saran
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, jadi diharapkan
untuk para pembaca untuk lebih mengembagkannya lagi. Jadikan makalah ini
sebagai perimbangan pengembangan dari penyakit yang telah dibahas diatas.
18
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. (2009). Bronchiolitis. Diperoleh Tanggal 25 Juni 2009, dari http :// id.
Wikipedia.org/wiki/Bronchilitis.
Astawa, G.S. (2008) .Keperawatan Anak [Diktat kuliah] .Denpasar : STIKES BALI.
19