Hasil pembagian antara nilai tegangan dan nilai arus yang terukur adalah nilai
resistansi pembumian yang terukur.
Pada pengukuran nilai resistasi pembumian yaitu dengan alat ukur yang
digunakan disebut dengan Earth Tester. Dalam melakukan pengukuran resistansi,
digunakan dua batang elektroda, elektroda satu sebagai elektroda bantu dan
elektroda dua sebagai elektroda sementara. Elektroda bantu yang diperlukan untuk
pengukuran dengan Earth Tester pada pengukuran pertama berjarak 10 meter dari
elektroda pembumian yang akan diukur, lalu pada pengukuran kedua dan
seterusnya berjarak kelipatan 5 meter atau menyesuaikan dengan kebutuhan dan
jarak elektroda sementara berjarak 42%, 52%, 62% dan 72% dari elektroda
pembumian yang akan diukur. Elektroda pembumian terdiri dari Elektroda batang.
Dalam melakukan beberapa pengukuran dengan jarak yang berbeda-beda antara
elektroda sementara dengan elektroda bantu, akan didapatkan daerah resistansi
yang konstan. Pengukuran ini dilakukan pada 4 titik tempat yang berbeda – beda
atau menyesuaikan dengan kondisi di lapangan.
PENGUKURAN 10 METER
1000
150
100
15
R (OHM)
7.2 8.8
5.4 5.8 5.9 6 6.2 6.6
10
1 0.5
0 2 4 6 8 10 12
0.1
JARAK (M)
Analisa:
Pada pengukuran dengan jarak 10 meter, didapat nilai tahanan pada jarak 52% yaitu
6,2 Ω, pada jarak 62% yaitu 6,6 Ω dan pada jarak 72% yaitu 7,2 Ω. Dengan
demikian pada pengukuran ini belum didapat hasil homogen pada kondisi tanah
tempat dilakukannya pengukuran.
b Pengukuran 15 Meter
PENGUKURAN 15 METER
1000
130
100
R (OHM)
7.5 9.2
5.5 5.7 5.8 6.1 6.1 6.1 6.2 6.2 6.5 6.8
10
1
0 2 4 6 8 10 12 14 16
0.1
0.1
JARAK (M)
Analisa:
Pada pengukuran dengan jarak 15 meter, didapat nilai tahanan pada jarak 42% yaitu
6,1 Ω, pada jarak 52% yaitu 6,2 Ω, pada jarak 62% yaitu 6,2 Ω dan pada jarak 72%
yaitu 6,5 Ω. Dengan demikian pada pengukuran ini belum didapat hasil homogen
pada kondisi tanah tempat dilakukannya pengukuran.
c Pengukuran 20 Meter
1 0.5
0 5 10 15 20 25
0.1
JARAK (M)
Analisa:
Pada pengukuran dengan jarak 20 meter, didapat nilai tahanan pada jarak 42% yaitu
6,2 Ω, pada jarak 52% yaitu 6,2 Ω, pada jarak 62% yaitu 6,2 Ω dan pada jarak 72%
yaitu 6,3 Ω. Dengan demikian pada pengukuran ini didapat hasil homogen pada
kondisi tanah tempat dilakukannya pengukuran, sehingga besar tahanan
pembumian elektroda pada bak kontrol yaitu 6,2 Ω.
d Pengukuran 24 Meter
PENGUKURAN 24 METER
100 60
0.8
1
0 5 10 15 20 25 30
0.1
JARAK (M)
Analisa:
Pada pengukuran dengan jarak 24 meter, didapat nilai tahanan pada jarak 42% yaitu
6,2 Ω, pada jarak 52% yaitu 6,2 Ω, pada jarak 62% yaitu 6,4 Ω dan pada jarak 72%
yaitu 6,4 Ω. Dengan demikian pada pengukuran ini belum didapat hasil homogen
pada kondisi tanah tempat dilakukannya pengukuran.
VI. Kesimpulan
a Pengukuran tahanan pembumian dapat dilakukan dengan menggunakan alat
ukur Earth Tester.
b Nilai tahanan elektroda pembumian pada bak kontrol yang berada di lab
instalasi listrik (lab bawah) yaitu 6,2 Ω.
c Jika pada jarak ideal yaitu 10 meter belum didapatkan hasil homogen pada
kondisi tanahnya, maka jarak pengukuran ditambah misalnya menjadi 15
meter dan seterusnya sampai mendapat nilai homogen.