Anda di halaman 1dari 24

PENGESAHAN

PKM-Karya Cipta
1. Judul Penelitian/Kegiatan : Perancangan Apartemen Apung
2. Bidang Kegiatan : PKM-Karya Cipta
3. Nama Lengkap : Rizky Triana Yulika
4. NPM/NIM : 07261611042
5. Prodi/Jurusan : Arsitektur
6. Alamat Rumah : Kel. Santiong
7. No.Telp/Hp : 082292736902
8. Alaman e-mail : rizkytriana1998@gmail.com
9. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap : Firdawaty Marasabessy ST.,MSi
b. NIP/NIDN :
c. Prodi/Jurusan : Arsitektur
d. No.Telp/Hp :
e. Alamat e-mail :

Ternate, 16 November 2018


Dosen Pendamping, Mahasiswa,
Ttd ttd

(…………………………)
(………………………….)

1
2
3
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................................... 1
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................................ 2
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... 3
RINGKASAN ..................................................................................................................... 5
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 6
1.1 LATAR BELAKANG ...................................................................................... 6
1.2 RUMUSAN MASALAH .................................................................................. 6
1.3 TUJUAN ........................................................................................................... 6
1.4 MANFAAT ...................................................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................ 8
2.1 PENGERTIAN APARTEMEN ......................................................................... 8
2.2 FUNGSI APARTEMEN ................................................................................... 8
2.3 KARAKTERISTIK APARTEMEN ................................................................. 9
BAB III METODE PERANCANGAN ............................................................................ 10
3.1 TEKNIK PENGUMPULAN DATA .............................................................. 10
3.2 VARIABEL PERANCANGAN ..................................................................... 10
3.3 LOKASI PERANCANGAN ........................................................................... 11
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................................... 12
4.1 PENDEKATAN KONSEP ............................................................................. 12
4.2 TINJAUAN LOKASI ..................................................................................... 12
4.3 DATA PASANG SURUT .............................................................................. 13
4.4 DATA KECEPATAN ANGIN ....................................................................... 14
4.5 EKSISTING TAPAK...................................................................................... 15
4.6 KLIMATOLOGI............................................................................................. 15
4.7 SIRKULASI DAN PENCAPAIAN ................................................................ 16
4.8 SISTEM PARKIR ........................................................................................... 16
4.9 STRUKTUR BANGUNAN ............................................................................ 17
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 19
LAMPIRAN ...................................................................................................................... 20

4
RINGKASAN

Apartemen dapat didefinisikan sebagai bangunan bertingkat yang memiliki


unit-unit hunian yang di mana setiap unit terdapat ruang yang dapat menampung
aktifitas sehari-hari, dan antar penghuni saling berbagi fasilitas yang disediakan
secara bersama-sama.
Perancangan apartemen apung ini ditujukan untuk memecahkan
permasalahan kekurangan lahan namun disisi lain semakin bertambahnya jumlah
penduduk. Diharapkan dengan adanya perancangan ini, masyarakat tidak perlu
khawatir karena kurangnya lahan serta minimnya tempat tinggal. Selain itu,
konsep - konsep yang diterapkan cukup ramah lingkungan sehingga apartemen
apung ini tidak menyebabkan kerusakan lingkungan.

5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Perkembangan penduduk di Indonesia dinilai sangat pesat.
Pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia cukup signifikan. Pada tahun
2015 jumlah penduduk di Indonesia adalah 255,5 juta dan naik menjadi
258,7 juta di tahun 2016.

Seiring bertambahnya jumlah penduduk, penggunaan lahan pun


semakin tinggi. Hal inilah yang akan menuntut pembangunan di kota
tersebut untuk memenuhi kebutuhan papan penghuninya. Apartemen
dinilai hunian yang praktis untuk hidup di zaman modern seperti sekarang,
lokasinya yang berada di pusat kota memudahkan untuk melakukan
aktifitas. Selain itu, apartemen menghemat lahan untuk pembuatan hunian.
Oleh karena itu, kami bermaksud merencanakan hunian vertikal untuk
memenuhi kebutuhan pasar akan hunian sewa yang aman, nyaman dan
terjangkau.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah yang kami bahas disini adalah
1. Bagaimana konsep perancangan apartemen apung?
4.1 TUJUAN PERANCANGAN
Menyusun konsep perancangan apartemen di Kota Ternate dengan
ungkapan visual bangunan yang kreatif dan inovatif, sehingga mampu
mendukung kegiatan didalamnya.

6
1.5 MANFAAT PERANCANGAN
Adapun manfaat perancangan adalah sebagai berikut :
1. Mengurangi penggunaan lahan di Kota Ternate
2. Membantu penyediaan hunian bagi masyarakat.

7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. PENGERTIAN APARTEMEN
Beberapa definisi dari kata ‘apartemen’ adalah sebagai berikut:
a. Tempat tinggal suatu bangunan bertingkat yang lengkap dengan
ruang duduk, kamar tidur, dapur, ruang makan, jamban, dan kamar
mandi yang terletak pada satu lantai, bangunan bertingkat yang
terbagi atas beberapa tempat tinggal. (Kamus Umum Bahasa
Indonesia, 1994, p: 69)
b. Bangunan hunian yang dipisahkan secara horisontal dan vertikal
agar tersedia hunian yang berdiri sendiri dan mencakup bangunan
bertingkat rendah atau bangunan tinggi, dilengkapi berbagai fasilitas
yang sesuai dengan standar yang ditentukan. (Ernst Neufert, 1980, p:
86)
c. Sebuah unit tempat tinggal yang terdiri dari Kamar Tidur, Kamar
Mandi, Ruang Tamu, Dapur, Ruang Santai yang berada pada satu
lantai bangunan vertikal yang terbagi dalam beberapa unit tempat
tinggal. (Joseph De Chiara & John Hancock, 1968)
Jadi secara umum apartemen dapat didefinisikan sebagai bangunan
bertingkat yang memiliki unit-unit hunian yang di mana setiap unit
terdapat ruang yang dapat menampung aktifitas sehari-hari, dan antar
penghuni saling berbagi fasilitas yang disediakan secara bersama-sama.
1.1 FUNGSI APARTEMEN
Berikut adalah fungsi-fungsi bangunan apartemen sebagi berikut:
a. Fungsi utama, yaitu fungsi dominan dalam sebuah apartemen adalah
pemukiman. Apartemen mempunyai ruang-ruang yang mewadahi
aktifitas-aktifitas penghuni yang berlangsung secara rutin. Jenis
aktifitas tersebut antara lain: tidur, makan, menerima
tamu,berinteraksi sosial, melakukan hobi, bekerja, dan lain-lain.
b. Fungsi pendukung, merupakan fungsi-fungsi skunder yang
ditambahkan pada sebuah apartemen untuk mendukung dan

8
menambah kenyamanan berlangsungnya fungsi utama. Fungsi
pendukung tersebut antara lain:
i. Layanan olahraga: fitness center, aerobic, kolam renang, dan
lain-lain.
ii. Layanan kesehatan: poliklinik dan apotik
iii. Layanan komersial: minimarket, restoran dan salon
iv. Layanan anak: tempat penitipan anak dan area bermain.
c. Fungsi pelengkap, merupakan fungsi-fungsi yang diadakan untuk
melengkapi berlangsungnya fungsi utama dan fungsi pendukung.
Ruang - ruang tersebut misalnya ruang administrasi, ruang cleaning
service dan ruang satpam.
1.2 KARAKTERISTIK APARTEMEN
Berikut adalah ciri-ciri apartemen yang dirangkum dari beberapa
sumber :
a. Memiliki lebih dari dua lantai dan biasanya bangunan berbentuk
vertikal.
b. Dalam satu lantai terdiri dari unit-unit hunian.
c. Fleksibel dalam mencapai pemanfaatan ruang secara maksimal.
d. Efisien, efektif, dan ekonomis.
e. Memiliki fasilitas bersama yang belum tentu dimiliki perumahan.
f. Pada umumnya terdapat area komersil pada bangunan atau
lingkungan apartemen.
g. Sirkulasi vertikal berupa tangga atau lift dan sirkulasi horisontal
berupa koridor.
h. Keamanan, ketenangan dan privasi lebih terjamin.
i. Akses yang mudah dan cepat untuk menjangkau fasilitas-fasilitas
yang ada.
j. Struktur dan bahan bangunan dapat bertahan dalam jangka waktu
yang lama.

9
10
BAB III
METODE PERANCANGAN
2.1 TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data diperoleh dengan cara :
1. Studi observasi
 Wilayah
Pengamatan objek secara langsung untuk memperoleh data-
data dan mengetahui kondisi obyek terpilih meliputi kondisi
tapak, bentuk site, lingkungan sekitar obyek, dan
sebagainya.
 Komparasi
Pengamatan terhadap obyek sejenis yang sudah ada,
kemudian membuat studi banding dengan objek yang akan
dirancang.
2. Studi literatur
Studi ini bertujuan untuk mendapatkan data sekunder yang
tidak dapat diperoleh dari observasi.
3. Wawancara
Wawancara dilakukan terhadap pihak-pihak terkait yang
berhubungan dengan objek yang dirancang.
2.2 VARIABEL PERANCANGAN
Variabel yang digunakan diantaranya :
1. Variabel bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat.
Variabel bebas yang diambil dalam perancangan ini adalah luas
dan bentuk site, kondisi tapak, pencahayaan, kelembaban, serta
lingkungan sekitar obyek.
2. Variabel terikat
Variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel tersebut
diantaranya material, bentuk, serta struktur bangunan.

11
2.3 LOKASI / TEMPAT PELAKSANAAN
Lokasi yang kami ambil adalah di Kota Ternate, karena kota ini
padat penduduk, serta kebutuhan akan barang – barang elektronik cukup
tinggi. Selain itu, banyaknya lahan yang masih kosong, tekstur tanah
yang cukup rata, serta letaknya dipusat keramaian sebagai faktor
pendukung mengapa kami mengambil lokasi ini.

12
BAB IV
ANALISA DAN KONSEP
4.1 PENDEKATAN KONSEP
4.1.1 ANALISA
Data – data yang didapat dari hasil studi observasi yang
terdiri dari observasi wilayah dan komparasi serta wawancara
dengan pihak – pihak yang terkait akan menghasilkan data – data.
Data-data tersebut kemudian diperhitungkan keterkaitan dengan
standar yang ada didapat dari studi literatur untuk pendekatan
menuju konsep perencanaan dan perancangan.
4.1.2 SINTESA
Merupakan tahap penggabungan dari data sumber di
lapangan, literatur dan pengalaman empiris yang telah dikaji pada
tahap analisa dan kemudian diolah menjadi sebuah konsep
perencanaan dan perancangan.
4.2TINJAUAN LOKASI
Ternate adalah salah satu pulau yang terletak di sebelah barat pantai
Halmahera dan merupakam salah satu dari deretan pulau – pulau vulkanis
yang masih aktif. Luas wilayah keseluruhannya adalah 5.681,30 km2.
4.2.1 DATA FISIK
A. LETAK GEOGRAFIS
Wilayah Kota Ternate terletak antara 0° - 2° lintang utara
dan 126° - 128° bujur timur.
B. BATAS WILAYAH
Wilayah Kota Ternate dibatasi oleh :
1. Sebelah utara dengan Laut Maluku
2. Sebelah selatan dengan Laut Maluku
3. Sebelah timur dengan Laut Halmahera
4. Sebelah barat dengan Laut Maluku

13
Gambar 1. Peta Kota Ternate
C. LUAS DAERAH
Luas Kota Ternate berdasarkan wilayahnya adalah :
 Wilayah perairan : 5.457,55 km2
 Wilayah daratan : 162,03 km2
4.3 DATA PASANG SURUT AIR LAUT

14
4.4 DATA KECEPATAN ANGIN

15
4.5 EKSISTING TAPAK

BANGUNAN

Site yang diambil adalah lapangan perikanan karena titik ini sangat
strategis dimana dekat dengan pusat kota serta lahan yang cukup luas. Selain
itu, terdapat beberapa sarana utilitas di lokasi seperti jaringan listrik, air, serta
internet. Disekitar site terdapat pemukiman padat penduduk. Taman Toboko
berada ± 800 meter kearah utara. Di arah timur berbatasan langsung dengan
Pulau Tidore dan Maitara. Bangunan dirancang sebagian berada di laut dan
sebagian di darat untuk mengurangi penggunaan lahan mengingat mulai
berkurangnya lahan saat ini.
4.6 KLIMATOLOGI
Ternate memiliki iklim tropis yang sangat dipengaruhi oleh iklim laut
dan memiliki dua musim yang seringkali diselingi dua kali pancaroba di
setiap tahunnya. Curah hujan di Ternate adalah signifikan dengan presipitasi,
bahkan selama bulan terkering.
Selama tahun 2016, Stasiun Badan Meteorologi dan Geofisika Baabullah
Ternate mencatat kecepatan angin maksimum mencapai 18 knot, terjadi pada
bulan Januari dan Desember.
Sinar matahari dapat
dimanfaatkan sebagai energi
terbarukan pengganti energi
fosil menggunakan panel
surya untuk menghasilkan
listrik.

16
Untuk mengatasi kekuatan angin, dapat disiasati dengan menggunakan
teknik Wing Wind Walls. Teknik ini diterapkan pada proyek apartemen
Penggiran Tower tahun 1994 - 1996 dengan melakukan eksplorasi
penggunaan kecepatan angin cukup tinggi pada bagian lantai atas gedung
berlantai banyak untuk menghasilkan ventilasi dan konservasi energi.
Prinsipnya, konsep ini muncul akibat respon terhadap energi angin yang
melimpah pada bangunan tinggi. Semakin tinggi posisi lantai bangunan,
aliran angin juga mempunyai kecenderungan kecepatan lebih besar. Aliran
angin merupakan salah satu energi alam yang dapat dimanfaatkan baik secara
langsung maupun tak langsung. Pada daerah tropis lembab angin mempunyai
peranan yang sangat besar dalam proses penguapan dan penghapusan panas.
Dengan mengarahkan dan mengelolanya secara teori angin dapat berfungsi
sebagai pendingin ruang atau permukaan.

17
4.7 SIRKULASI DAN PENCAPAIAN
a) PENCAPAIAN
: pintu masuk site
: pencapaian ke
arah site

BANGUNAN

Pencapaian menuju site bisa dilakukan lewat darat dan laut. Dari darat,
dapat dilalui oleh kendaraan roda 2 dan roda 4 lewat jalan Mangga Dua
Swering. Sedangkan dari laut dapat menggunakan spit. Disekitar bangunan
dibuat pula sebuah dermaga khusus pengunjung atau pengguna apartemen.
b) SIRKULASI

BANGUNAN

Sirkulasi kendaraan dibuat melingkar untuk menghindari kemacetan


yang berarti. Sedangkan sirkulasi dari dermaga dan dari pintu masuk dibuat
langsung ke bangunan untuk meminimalkan jarak pejalan kaki.
4.8 SISTEM PARKIR
Sistem parkir yang
digunakan adalah parkir 90°
untuk roda 4 maupun roda 2
dan parkir outdoor atau berada
di luar bangunan.

18
4.9 STRUKTUR BANGUNAN
Pertimbangan pemilihan sistem struktur adalah adanya fungsi-fungsi
ruang yang tipikal seperti unit-unit hunian. Struktur rangka kaku
merupakan struktur yang dibentuk dengan cara meletakkan elemen kaku
horisontal di atas elemen kaku vertikal. Elemen horizontal (balok) sering
disebut sebagai elemen lentur, yaitu memikul beban yang bekerja secara
transversal dari panjangnya dan mentransfer beban tersebut ke kolom
vertikal yang menumpunya. Kolom dibebani beban secara aksial oleh
balok, kemudian mentransfer beban tersebut ke tanah. Kolom yang
memikul balok tidak melentur ataupun melendut karena kolom pada
umumnya mengalami gaya aksial tekan saja.
Pondasi yang digunakan ada 2 macam, yakni pondasi tiang pancang
dan pondasi kaison.
a. Pondasi Kaison
Pondasi ini digunakan
sebagai penopang , penumpu
suatu konstruksi atau beban
yang ada diatasnya agar
konstruksi tersebut posisinya
tetap stabil dan tidak
mengalami kerusakan, bahan
utamanya adalah Beton
dengan konstruksi tulangan di dalamnya. Cara pengerjaannya adalah
dengan mengebor ataupun menggali tanah sampai kedalaman tertentu
hingga menemukan tanah keras yang diijinkan untuk menumpu beban,
kemudian dimasukan konstuksi beton bertulang didalamnya, yang
paling banyak digunakan adalah berbentuk tabung ataupun box dimana
ada ruang didalamnya yang bisa dimanfaatkan dan ruang ini
kedalamannya berada di bawah air.

19
b. Pondasi Tiang Pancang
Pondasi ini digunakan sebagai
penopang, penumpu suatu konstruksi
atau beban yang ada diatasnya agar
konstruksi tersebut posisinya tetap
stabil dan tidak mengalami kerusakan,
bahan utamanya adalah beton pracetak
atau precast dengan konstruksi tulangan
di dalamnya. dipasang dengan cara ditumbuk vertikal sesuai ketentuan
ke dalam tanah sampai menapak pada struktur tanah keras yang
diijinkan.

20
BAB V
SARAN DAN KESIMPULAN
5.1 KESIMPULAN
Pertumbuhan penduduk menyebabkan semakin berkurangnya lahan
terutama di perkotaan. Oleh karena itu, patut dikembangkan berbagai inovasi
untuk meminimalisir penggunaan lahan seperti apartemen apung ini. Konsep
- konsep yang diterapkan pada bangunan diharapkan dapat memberikan
kenyamanan pada penghuni dan pengunjung. Dengan berbagai kemajuan
teknologi saat ini, bukan tidak mungkin kedepannya banyak penelitian baru
yang lebih inovatif.
5.2 SARAN
Dengan semakin berkembangnya teknologi diharapkan mahasiswa juga
turut mengembangkan ide - ide inovatif mereka. Selain itu, pemerintah
sebagai fasilitator juga turut andil dalam pengembangan ide - ide inovatif
para calon penerus bangsa.
.

21
DAFTAR PUSTAKA
Kota Ternate dalam Angka 2017, BPS Ternate
http://pagupon.blogspot.com/2014/01/pengetahuan-pondasi-bangunan.html
Evaluasi Kinerja Parkir Di Rsu Haji Surabaya
Badan Pusat Statistik
http://www.scribd.com/doc/179935436/Analisa-Apartemen-doc

22
Biodata Peneliti
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap : Rizky Triana Yulika
2. Jenis Kelamin : Perempuan
3. NPM/NIM : 07261611042
4. Progam Studi/ Jurusan : Arsitektur
5. Semester :V
6. Tempat dan tanggal Lahir : Ternate, 12 Juli 1998
7. Alamat Rumah : Kel. Santiong
8. Nomor Telepon/HP/WA : 082292736902
9. Alamat e-mail : rizkytriana1998@gmail.com
10. Akun Sosial media :
B. Riwayat Kegiatan Kemahasiswaan/UKM
No Nama Kegiatan Tahun

C. Pengalaman Penelitian dalam 3 Tahun Terakhir


No Nama Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Jumlah (Rp)

D. Pengalaman Pengabdian kepada Masyarakat /Kewirausahaan dalam 3 tahun


terakhir
No Nama Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Jumlah (Rp)

E. Publikasi Artikel Ilmiah/Buku/Majalah dalam Jurnal dalam 3 Tahun Terakhir


No Judul artikel ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor/ Tahun

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 3 tahun terakhir


No Nama prtemuan ilmiah/seminar Judul artikel ilmiah Waktu dan tempat

23
SURAT PERNYATAAN

Saya bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Rizky Triana Yulika
Tempat/Tanggal Lahir :Ternate, 12 Juli 1998
Program Studi : Arsitektur
NPM/NIM : 07261611042
Judul Karya Ilmiah : Perancangan Apartemen Apung
Dengan ini menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah yang saya sampaikan pada
kegiatan Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Fakultas Teknik tahun 2018
adalah benar karya saya sendiri atau bukan merupakan plagiasi.

Apabila di kemudian hari ditemukan bahwa Karya Tulis Ilmiah yang saya
sampaikan bukan karya saya sendiri/plagiasi, saya bersedia menerima sanksi
dalam bentuk pembatalan penghargaan yang telah diterima.

Ternate, 16 November 2018


Mengetahui,
Dosen Pembimbing Yang Menyatakan,

(Firdawaty Marasabessy ST., MSi) (Rizky Triana Yulika)


NIP. NPM. 07261611042

24

Anda mungkin juga menyukai