Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS KADAR AMONIA (NH3) TERHADAP AIR SUMUR DI SEKITAR

ALIRAN SUNGAI TEMPAT PEMBUANGAN LIMBAH PABRIK DI DESA


BONTOCINDE KABUPATEN TAKALAR
ANALYSIS OF AMMONIA (NH3) CONCENTRATION OF WATER WELL AROUND
WATERSHED WASTE DISPOSAL FACTORY IN THE VILLAGE BONTOCINDE OF
TAKALAR REGENCY

M. Yasser1, Irmasari2, Zulkarnain3


1
Laboratorium Kimia Analisis, Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Ujung Pandang
2,3
Laboratorium Kimia Analitik, Program Studi D3 Analis Kesehatan, Universitas Indonesia Timur
myasser1988@gmail.com
.

ABSTRACT
This study aims to establish the concentration of ammonia (NH3) to water wells around Watershed Waste
Disposal Factory in the village Bontocinde, Takalar Regency. Ammonia levels were determined by using a UV-
Visible spectrophotometer using Nessler method. Samples used by 4 sample is a sample from water wells A,
water wells B, water wells C and water wells D. The results showed that the concentration of ammonium ions in
water wells A was 0.37 mg / l, water well B 0.57 mg / l, water wells C> 0.05, dan water wells D 0.78 mg/l.
Ammonia ion concentration allowed is 0.5 mg / l. The results showed that the sample water wells B, and D are in
the analysis do not meet the standards, while samples A and C meets the standards set by Indonesian
Government Regulation No. 82 Year 2001 on Water Quality Management and Control of Environmental Pollution.

Key words : Ammonia (NH3), Water Wells, Waste Plant,UV-Visible spectrophotometer, Nessler

PENDAHULUAN terhadap kesehatan manusia (Widiyanto, A.F.,


dkk. 2015).
Air merupakan elemen yang sangat Perkembangan industri dewasa ini telah
penting bagi kehidupan manusia, hewan, dan memberikan sumbangan besar terhadap
tumbuhan. Jika manusia tidak minum air selama perekonomian Indonesia. Di lain pihak hal
satu hari, tentunya akan sangat berbeda dengan tersebut juga memberi dampak pada lingkungan
ketika tidak makan selama beberapa hari. akibat buangan industri maupun eksploitasi
Ketahanan tubuh manusia akan lebih menurun sumber daya yang semakin intensif dalam
apabila tidak minum. Hal itu dikarenakan manusia pengembangan industri (Damayanti, A., dkk
membutuhkan air sebagai pelarut dan proses 2004). Apabila air limbah dibuang ke media
biokimia di dalam tubuhnya. Pada tubuh manusia, lingkungan tanpa diolah terlebih dahulu maka
air merupakan bagian terbesar, dimana hampir dapat menyebabkan pencemaran lingkungan
semua reaksi pada tubuh manusia memerlukan terutama ekosistem perairan (Kurniawan, M.
cairan (Kumalasari dan Satoto, 2011). dkk. 2013).
Salah satu sumber air yang banyak Air limbah industri adalah air yang berasal
digunakan oleh masyarakat pada umumnya dari rangkaian proses produksi suatu industri
adalah sumur gali, yang merupakan salah satu dengan demikian maka air limbah tersebut dapat
sumber penyediaan air bersih bagi masyarakat di mengandung komponen yang berasal dari proses
pedesaan, maupun perkotaan. Sumur gali produksi tersebut dan apabila dibuang ke
menyediakan air yang berasal dari lapisan tanah lingkungan tanpa pengelolaan yang benar
yang relatif dekat dengan permukaan tanah, oleh tentunya akan dapat mengganggu badan Air
karena itu mudah terkena kontaminasi melalui penerima. Dampak pencemaran air limbah
rembesan yang berasal dari kotoran manusia, industri terhadap mutu badan air penerima
hewan, maupun untuk keperluan domestik rumah bervariasi tergantung kepada sifat dan jenis
tangga. Sumur gali sebagai sumber air bersih limbah, volume dan frekuensi air limbah yang
harus ditunjang dengan syarat konstruksi, syarat dibuang oleh masing-masing industri (Moertinah,
lokasi untuk dibangunnya (Buka, I., dkk. 2014). S. 2010)
Sumber air tanah yang banyak dimanfaatkan Keadaan konstruksi dan cara
warga adalah air sumur gali. Air sumur gali bila pengambilan air sumur dapat juga merupakan
kondisinya tercemar baik oleh limbah domestik sumber kontaminasi. Jika keadaan kontruksi
maupun limbah industri menyebabkan dampak sumur tidak saniter, maka peluang terjadinya
10

kontaminasi terhadap air sumur akan besar. karena hasil yang dikeluarkan lebih akurat dan
(Entjang, 2000). waktu yang tidak lama di bandingkan dengan
pemeriksaan kadar amonia dengan cara yang
BAHAN DAN METODA manual. Sampel air sumur di pipet 50 ml
kemudian di tambahkan larutan nessler setelah
Alat itu di diamkan selama 10 menit selanjutnya di
Alat-alat yang digunakan antara lain periksa di Spektrofotometer UV-VISIBLE.
spektrofotometer UV-Visible, alat destilasi, pipet Dari hasil pemeriksaan yang di lakukan
volume 50 ml dan 100 ml, pipet ukur,erlemeyer diperoleh kadar amonia pada sumur A 0.37 mg/L,
250 ml, kuvet, botol reaksi, timbangan, labu takar B 0.57 mg/L, C <0.05 mg/L, D 0.78 mg/L. Dimana
1 liter, labu alas 1 liter, beaker gelas dan pH di peroleh nilai yang tinggi pada sumur B, dan D
meter. nilai ini tidak sesuai dengan kadar mutu baku
menurut Peraturan Pemerintah Republik
Bahan Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 tentang
Beberapa bahan yang digunakan adalah Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
larutan Nessler, akuades, asam borat 2%, larutan Pencemaran Lingkungan yaitu pada amonia
penyangga borat, NaOH 6N. batas maksimum yang diperbolehkan yaitu 0,5
mg/L. Hal ini disebabkan karena limbah industry
Prosedur Penelitian pabrik gula yang mengandung amonia.
Dipipet 50 ml masing-masing sampel Sedangkan diperoleh nilai yang normal pada
kedalam erlenmeyer 250 ml kemudian sumur A dan C, nilai ini sesuai dengan Peraturan
ditambahkan 1 ml larutan nessler kedalam Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun
masing-masing erlenmeyer yang telah berisi 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
sampel. Didiamkan selama ±10 menit, Pengendalian Pencemaran Lingkungan. Karena
Dimasukkan kedalam kuvet pada alat disekitar sumur A dan C terdapat banyak pohon
spektrofotometer, diukur kadar amonia sampel jadi racun-racun yang ada pada sumur tersebut
pada spektrofotometer UV-VISiBLE pada panjang sudah diserap oleh tanaman yang berada di
gelombang 425 mm kemudian dicatat hasilnya. sekitar sumur. Walaupun ada yang merembes
Perhitungan kadar amonia di lakukan dengan kemugkinan cuma sedikit dan tidak
cara mengestraporasikan pada serapan amonia mempengaruhi kadar air sumur tersebut.
pada persamaan linear pada kurva dan faktor Terkontaminasinya air sumur oleh amonia
pengenceran juga ditemui pada beberapa penelitian terdahulu
seperti yang di lakukan oleh Agustina Lubis dkk
HASIL DAN PEMBAHASAN (1987), tentang amonia dalam air sumur
penduduk terdeteksi adanya kontaminasi amonia
Berdasarkan hasil penelitian yang telah di pada air sumur penduduk pada 40 contoh air
laksanakan menunjukkan bahwa kadar amonia sumur yang di periksa terdapat 26 air sumur ( 65
terhadap air sumur yang ada di sekitar aliran % ) terkontaminasi oleh amonia dengan kadar
sungai yang tercemar oleh limbah pabrik dapat yang berkisar 0,08 – 25,84 ppm. Kontaminasi ini
dilihat pada tabel 1. terjadi pada air sumur baik dekat kebun sayur,
daerah pemukiman baru atau di sekitar
Tabel 1. Hasil Analisa Kadar Amonia sungai/waduk penyimpanan air. Penyebab
No Sampel
Kadar Amonia
Ket.
terkontaminasi diperkirakan karena tanah
(mg/l) disekitar sumur tersebut mengandung urea yang
1 A 0.37 normal digunakan oleh para petani, atau yang berasal
dari kotoran babi dipakai sebagai pupuk. Urea
2 B 0.57 Tidak normal dalam tanah dihidrolisa dengan cepat oleh enzim
3 C <0.05 Normal urease menjadi amonium karbonat, yang dengan
sendirinya akan menaikkan kadar amonium
4 D 0.78 Tidak normal dalam air sumur.
Mutu baku amonia dalam perairan
berkisar 0.5 mg/L jika semakin tinggi kandungan
Pada penetapan kadar amonia pada air amonia dalam perairan maka akan bersifat toksik
sumur di tentukan dengan menggunakan alat dan korosif dimana akan berdampak buruk bagi
spektrofotometer UV-VISIBLE dengan metode pengguna air.
nessler. Pemeriksaan amonia pada air sumur Hal lain juga yang dapat mempengaruhi
menggunakan alat Spektrofotometer UV-VISIBLE kualitas air sumur adalah jauh dekatnya lokasi
11

sumur tersebut dengan saluran air limbah yang Kumalasari dan Satoto. 2011. Teknik Praktis
terbuka. Hal ini di buktikan dalam salah satu Mengolah Air Kotor Menjadi Air
penelitian oleh Iskandar Sumarna dengan judul Bersih.Bekasi: Laskar Aksara.
pengaruh buangan pabrik tahu terhadap sumur
masyarakat sekitarnya di kelurahan tegal parang
Kurniawan, M., Purwanto, P., dan Sudarno, S.
jakarta selatan (1982) yang menunjukkan bahwa
2013. Strategi Pengelolaan Air Limbah
pada air sumur sekitar pabrik tahu dengan jarak
Sentra Umkm Batik yang Berkelanjutan Di
kurang dari 10 meter yang mempunyai sistem
Kabupaten Sukoharjo. Jurnal Ilmu
pembuangan limbah dengan saluran terbuka dan
Lingkungan, V0l 11(2) : 62-72, 2013.
tidak kedap air, ditemukan kadar amonia berkisar
antara 0,15 – 0,60 ppm
Tercemarnya air sungai dapat Lubis, A., Inswiasri dan Tugaswati, A.T. 1987.
berpengaruh kualitas air sumur gali yang jaraknya Amonium dalam Air Sumur Pendudu. Bul.
tidak jauh dari sungai. Hal ini sejalan dengan Penel. Keseha. 15 (1) 1987
penelitian yang dilakukan oleh Isniyati (2004) di
Kelurahan Purwodinatan Kecamatan Semarang
Tengah Kota Semarang. Hasil penelitiannya Moertinah, S. 2010. Kajian Proses Anaerobik
menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara sebagai Alternatif Teknologi Pengolahan air
jarak sumur dengan sungai terhadap kandungan Limbah Industri Organik Tinggi. Jurnal Riset
bakteri dalam air sumur gali. Jarak minimal yang Tekno. Pencegahan dan Pencemaran
disarankan dalam pembuatan sumur adalah 60,7 Lingkungan Vol 1, No. 2 2010.
meter dari sungai.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
KESIMPULAN 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran
Berdasarkan penelitian yang telah Lingkungan
dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa limbah
industri gula telah mencemari beberapa sumur
hal ini dibuktikan dengan terdapatnya kadar Sumarna, I. 1982. Pengaruh Buangan Pabrik
amonia yang melebihi ambang batas (0,5 mg/L) Tahu terhadap Sumur Masyarakat
pada sumur B dan D. Kandungan Amonia pada Sekitarnya di Kelurahan Tegal Parang
sumur B yaitu 0,57 mg/L dan sumur D 0,78 mg/L. Jakarta Selatan.

DAFTAR PUSTAKA Widiyanto, A.F., Yuniarno, S., dan Kuswanto.


Buka, I., Hiola, R., dan Amalia, L. 2014. Pengaruh 2015. Polusi Air Tanah Akibat Limbah
Jarak Antara Sumur Dengan Sungai Industri dan Limbah Rumah Tangga. Jurnal
Terhadap Kualitas Air Sumur Gali Di Desa Kesehatan Masyarakat, KEMAS 10 (2)
Talumopatu Kecamatan Mootilango (2015) 246-254.
Kabupaten Gorontalo. Artikel Kesehatan
Masayarakat Universitas Negeri Gorontalo.

Damayanti, A., Hermana, J., dan Masduqi, A.


2004. Analisis Resiko Lingkungan dari
Pengolahan Limbah Pabrik Tahu dengan
Kayu Apu (Pistia startiote L.). Jurnal
Purifikasi, Vol. 5 No. 4, 2014.

Entjang, I. 2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat.


Penerbit Citra Aditya Bakti, Bandung.

Isniyati, H. 2004. Hubungan Jarak Sumur dengan


Sungai Terhadap Kandungan Bakteriologis
Air Sumur Gali Kelurahan Purwodinatan
Kecamatan Semarang Tengah Kota
Semarang.

Anda mungkin juga menyukai