9 36 19 1 10 20161229 PDF
9 36 19 1 10 20161229 PDF
ABSTRACT
This study aims to establish the concentration of ammonia (NH3) to water wells around Watershed Waste
Disposal Factory in the village Bontocinde, Takalar Regency. Ammonia levels were determined by using a UV-
Visible spectrophotometer using Nessler method. Samples used by 4 sample is a sample from water wells A,
water wells B, water wells C and water wells D. The results showed that the concentration of ammonium ions in
water wells A was 0.37 mg / l, water well B 0.57 mg / l, water wells C> 0.05, dan water wells D 0.78 mg/l.
Ammonia ion concentration allowed is 0.5 mg / l. The results showed that the sample water wells B, and D are in
the analysis do not meet the standards, while samples A and C meets the standards set by Indonesian
Government Regulation No. 82 Year 2001 on Water Quality Management and Control of Environmental Pollution.
Key words : Ammonia (NH3), Water Wells, Waste Plant,UV-Visible spectrophotometer, Nessler
kontaminasi terhadap air sumur akan besar. karena hasil yang dikeluarkan lebih akurat dan
(Entjang, 2000). waktu yang tidak lama di bandingkan dengan
pemeriksaan kadar amonia dengan cara yang
BAHAN DAN METODA manual. Sampel air sumur di pipet 50 ml
kemudian di tambahkan larutan nessler setelah
Alat itu di diamkan selama 10 menit selanjutnya di
Alat-alat yang digunakan antara lain periksa di Spektrofotometer UV-VISIBLE.
spektrofotometer UV-Visible, alat destilasi, pipet Dari hasil pemeriksaan yang di lakukan
volume 50 ml dan 100 ml, pipet ukur,erlemeyer diperoleh kadar amonia pada sumur A 0.37 mg/L,
250 ml, kuvet, botol reaksi, timbangan, labu takar B 0.57 mg/L, C <0.05 mg/L, D 0.78 mg/L. Dimana
1 liter, labu alas 1 liter, beaker gelas dan pH di peroleh nilai yang tinggi pada sumur B, dan D
meter. nilai ini tidak sesuai dengan kadar mutu baku
menurut Peraturan Pemerintah Republik
Bahan Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 tentang
Beberapa bahan yang digunakan adalah Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
larutan Nessler, akuades, asam borat 2%, larutan Pencemaran Lingkungan yaitu pada amonia
penyangga borat, NaOH 6N. batas maksimum yang diperbolehkan yaitu 0,5
mg/L. Hal ini disebabkan karena limbah industry
Prosedur Penelitian pabrik gula yang mengandung amonia.
Dipipet 50 ml masing-masing sampel Sedangkan diperoleh nilai yang normal pada
kedalam erlenmeyer 250 ml kemudian sumur A dan C, nilai ini sesuai dengan Peraturan
ditambahkan 1 ml larutan nessler kedalam Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun
masing-masing erlenmeyer yang telah berisi 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
sampel. Didiamkan selama ±10 menit, Pengendalian Pencemaran Lingkungan. Karena
Dimasukkan kedalam kuvet pada alat disekitar sumur A dan C terdapat banyak pohon
spektrofotometer, diukur kadar amonia sampel jadi racun-racun yang ada pada sumur tersebut
pada spektrofotometer UV-VISiBLE pada panjang sudah diserap oleh tanaman yang berada di
gelombang 425 mm kemudian dicatat hasilnya. sekitar sumur. Walaupun ada yang merembes
Perhitungan kadar amonia di lakukan dengan kemugkinan cuma sedikit dan tidak
cara mengestraporasikan pada serapan amonia mempengaruhi kadar air sumur tersebut.
pada persamaan linear pada kurva dan faktor Terkontaminasinya air sumur oleh amonia
pengenceran juga ditemui pada beberapa penelitian terdahulu
seperti yang di lakukan oleh Agustina Lubis dkk
HASIL DAN PEMBAHASAN (1987), tentang amonia dalam air sumur
penduduk terdeteksi adanya kontaminasi amonia
Berdasarkan hasil penelitian yang telah di pada air sumur penduduk pada 40 contoh air
laksanakan menunjukkan bahwa kadar amonia sumur yang di periksa terdapat 26 air sumur ( 65
terhadap air sumur yang ada di sekitar aliran % ) terkontaminasi oleh amonia dengan kadar
sungai yang tercemar oleh limbah pabrik dapat yang berkisar 0,08 – 25,84 ppm. Kontaminasi ini
dilihat pada tabel 1. terjadi pada air sumur baik dekat kebun sayur,
daerah pemukiman baru atau di sekitar
Tabel 1. Hasil Analisa Kadar Amonia sungai/waduk penyimpanan air. Penyebab
No Sampel
Kadar Amonia
Ket.
terkontaminasi diperkirakan karena tanah
(mg/l) disekitar sumur tersebut mengandung urea yang
1 A 0.37 normal digunakan oleh para petani, atau yang berasal
dari kotoran babi dipakai sebagai pupuk. Urea
2 B 0.57 Tidak normal dalam tanah dihidrolisa dengan cepat oleh enzim
3 C <0.05 Normal urease menjadi amonium karbonat, yang dengan
sendirinya akan menaikkan kadar amonium
4 D 0.78 Tidak normal dalam air sumur.
Mutu baku amonia dalam perairan
berkisar 0.5 mg/L jika semakin tinggi kandungan
Pada penetapan kadar amonia pada air amonia dalam perairan maka akan bersifat toksik
sumur di tentukan dengan menggunakan alat dan korosif dimana akan berdampak buruk bagi
spektrofotometer UV-VISIBLE dengan metode pengguna air.
nessler. Pemeriksaan amonia pada air sumur Hal lain juga yang dapat mempengaruhi
menggunakan alat Spektrofotometer UV-VISIBLE kualitas air sumur adalah jauh dekatnya lokasi
11
sumur tersebut dengan saluran air limbah yang Kumalasari dan Satoto. 2011. Teknik Praktis
terbuka. Hal ini di buktikan dalam salah satu Mengolah Air Kotor Menjadi Air
penelitian oleh Iskandar Sumarna dengan judul Bersih.Bekasi: Laskar Aksara.
pengaruh buangan pabrik tahu terhadap sumur
masyarakat sekitarnya di kelurahan tegal parang
Kurniawan, M., Purwanto, P., dan Sudarno, S.
jakarta selatan (1982) yang menunjukkan bahwa
2013. Strategi Pengelolaan Air Limbah
pada air sumur sekitar pabrik tahu dengan jarak
Sentra Umkm Batik yang Berkelanjutan Di
kurang dari 10 meter yang mempunyai sistem
Kabupaten Sukoharjo. Jurnal Ilmu
pembuangan limbah dengan saluran terbuka dan
Lingkungan, V0l 11(2) : 62-72, 2013.
tidak kedap air, ditemukan kadar amonia berkisar
antara 0,15 – 0,60 ppm
Tercemarnya air sungai dapat Lubis, A., Inswiasri dan Tugaswati, A.T. 1987.
berpengaruh kualitas air sumur gali yang jaraknya Amonium dalam Air Sumur Pendudu. Bul.
tidak jauh dari sungai. Hal ini sejalan dengan Penel. Keseha. 15 (1) 1987
penelitian yang dilakukan oleh Isniyati (2004) di
Kelurahan Purwodinatan Kecamatan Semarang
Tengah Kota Semarang. Hasil penelitiannya Moertinah, S. 2010. Kajian Proses Anaerobik
menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara sebagai Alternatif Teknologi Pengolahan air
jarak sumur dengan sungai terhadap kandungan Limbah Industri Organik Tinggi. Jurnal Riset
bakteri dalam air sumur gali. Jarak minimal yang Tekno. Pencegahan dan Pencemaran
disarankan dalam pembuatan sumur adalah 60,7 Lingkungan Vol 1, No. 2 2010.
meter dari sungai.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
KESIMPULAN 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran
Berdasarkan penelitian yang telah Lingkungan
dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa limbah
industri gula telah mencemari beberapa sumur
hal ini dibuktikan dengan terdapatnya kadar Sumarna, I. 1982. Pengaruh Buangan Pabrik
amonia yang melebihi ambang batas (0,5 mg/L) Tahu terhadap Sumur Masyarakat
pada sumur B dan D. Kandungan Amonia pada Sekitarnya di Kelurahan Tegal Parang
sumur B yaitu 0,57 mg/L dan sumur D 0,78 mg/L. Jakarta Selatan.