Bab 2
Bab 2
KELOMPOK 3 : 1. ASRIMEL
2. BAHRUN NAFIS
3. TIARA AISYAH
KELAS : 15107
TAHUN 2018
A. LEMBAGA PENJAMINAN DAN JAMINAN
1. Pengertian Lembaga Penjaminan.
Lembaga Penjaminan adalah lembaga independen yang berfungsi menjamin dan melindungi
kepentingan kreditur demi keamanan dana yang diberikan kepada debitur dan memberikan
kepastian hukum dengan adanya agunan atau jaminan yang dijamin.
2. Pentingnya Lembaga Penjaminan.
Lembaga penjaminan mempunyai peran yang sangat penting dalam dunia bisnis, yaitu
memberikan keamanan, kenyamanan, kepastian hukum, dan memberikan perlindungan terhadap
kreditur.
3. Pengertian Jaminan.
Jaminan bersal dari kata “jamin” yang berarti “tanggung”, sehingga jaminan dapat diartikan
sebagai tanggungan. Menurut Pasal 2 ayat (1) Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No.
23/69/KEP/DIR tanggal 28 Februari 1991 tentang Jaminan Pemberian Kredit dikemukakan bahwa
jaminan adalah keyakinan bank atas kesanggupan debitur untuk melunasi kredit sesuai dengan
perjanjian.
Dalam sudut pandang lain, jaminan juga dapat diartikan sebagai sesuatu yang diberikan
kepada kreditur untuk menimbukan keyakinan bahwa debitur akan melunasi kewajiban yang
timbul dari suatu perjanjian yang dinilai dengan uang tepat pada waktunya.
4. Fungsi Jaminan.
Fungsi utama dari jaminan adalah untuk meyakinkan kreditur (bank), bahwa debitur
mempunyai kemampuan untuk mengembalikan atau melunasi kredit yang diberikan kepadanya
sesuai dengan persyaratan dan perjanjian kredit yang telah disepakati bersama.
Fungsi jaminan secara yuridis adalah kepastian hukum pelunasan hutang didalam perjajian
hutang-piutang atau kepastian realisasi suatu prestasi dalam suatu perjanjian.
Fungsi Jaminan dalam pemberian kredit menurut Thomas Suyatno adalah :
1) Memberikan hak kekuasaan kepada bank untuk mendapatkan pelunasan dengan barang-
barang jaminan (agunan) tersebut, bila nasabah melakukan cidera janji yang tidak
membayar kembali hutangnya pada waktu yang telah ditetapkan dalam perjanjian.
2) Menjamin agar nasabah berperan serta di dalam transaksi untuk membiayai usaha atau
proyeknya sehingga kemungkinan untuk meninggalkan usaha atau proyeknya dengan
merugikan diri sendiri atau perusahaannya dapat dicegah atau sekurang-kurangnya
kemungkinan untuk dapat berbuat demikian diperkecil terjadinya.
3) Memberi dorongan kepada debitur untuk memenuhi perjanjian kredit, khususnya
mengenai pembayaran kembali sesuai dengan syarat-syarat yang telah disetujui agar ia
tidak kehilangan kekayaan yang telah dijaminkan kepada bank.
Jaminan yang ideal menurut Soebekti adalah jaminan yang antara lain :
a. Dapat secara mudah memperoleh kredit oleh pihak yang memerlukannya.
b. Tidak melemahkan potensi (kekuatan) penerima kredit untuk melakukan/meneruskan
usahanya.
c. Memberikan kepastian kepada kreditur dalam arti mudah diuangkan untuk melunasi
hutangnya debitur.
A. RUANG LINGKUP HUKUM JAMINAN
Hukum jaminan adalah hukum yang mengatur tentang hak jaminan kebendaan yang mencakup hak
jaminan benda tak bergerak dan hak jaminan benda bergerak. Lembaga jaminan benda tak bergerak dengan
dengan hak tanggungan, sedangkan hak jaminan benda bergerak adalah gadai dan fidusia.
Menurut Salim H. S hukum jaminan adalah keseluruhan dari kaidah-kaidah hukum yang mengatur
hubungan hukum antara pemberi dan penerima jaminan dalam kaitannya dengan pembebanan jaminan untuk
mendapatkan fasilitas kredit. Hukum jaminan bersumber dari Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata) merupakan terjemahan terjemahan dari Burgelijk
Wetbookyang yang berasal dari Belanda, berdasarkan asas konkordansi berlaku di Indonesia mulai tahun 1848.
KUH Perdata ini memuat hukum perdata materiil terkecuali hukum dagang. Ketentuan jaminan dapat dijumpai
dalam Buku II KUH Perdata yang mengatur mengenai hukum kebendaan.
Secara umum jaminan dapat dibedakan menjadi jaminan perorangan (persoonlijke zekerheid) dan
jaminan kebendaan (zakerlijke zekerheid).
2. Hipotik
Lembaga hipotik pada saat ini hanya di gunakan untuk mengikat jaminan utang yang berupa kapal
laut berukuran bobot 20 m atau lebih sesuai dengan ketentuan pasal 314 KUH Dagang dan UU
No. 21 tahun 1992 tentang pelayaran, dengan mengacu antara lain kepada ketentuan hipotik yang
tercantum dalam KUH Perdata.
Pengikatan kapal laut melalui hipotik memberikan kepastian hukum bagi kreditur sesuai dengan
dibuatnya akta dan sertifikat hipotik yang dalam pratek pelaksanaannya adalah berupa akta hipotik
berdasarkan perjanjian pinjaman dan akta kuasa memasang hipotik.
3. Hak Tanggungan
Hak tanggungan adalah hak jaminan yang di bebankan pada hak atas tanah sebagaimana dimaksud
dalam undang-undang No. 5 tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraris, berikut
atau tidak berikut benda-benda lain yang merupakan satu kesatuan dengan tanah itu, untuk
pelunasan hutang tertentu, yang memberikan kedudukan yang diutamakan kepada kreditur tertentu
terhadap kreditur- kreditur lain. Pemberiannya merupakan ikutan dari perjanjian yang
menimbulkan hubungan hutang piutang yang di jamin pelunasannya.
4. Fidusia
Di lndonesi di atur dalam Undang-Undang Nomor 42 tahun 1999 tentang jaminan fidusia. Fidusia
merupakan pengembangan dari lembaga gadai, oleh karena itu yang menjadi objek jaminannya
yaitu barang berwujud maupun tidak serta benda yang tidak bergerak khususnya bangunan yang
tidak dapat di bebani hak tangggungan.
Berdasarkan ketentuan umum dalam pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 42 tahun 1999
tersebut, fidusia adalah pengalihan hak kepemilikan dialihkan tersebut tetap dalam penguasaan
pemilik benda.
Adapun pembebanan perjanjian lembaga hak jaminan yang diwajibkan atau diharuskan dilakukan
dengan akta autentik adalah :
a. Akta hipotek kapal untuk pembebanan perjanjian hipotek atas kapal yang dibuat oleh pejabat
pendaftar dan pencatat balik nama kapal.
b. Surat kuasa membebankan hipotek (SKMH) yang di buat oleh atau dihadapkan notaries.
c. Akta pemberian hak tanggungan (APHT) yang di buat oleh pejabat pembuat akta tanah.
d. Surat kuasa membebankan hak tanggungan (SKMHT) yang dibuat oleh notaries atau pejabat
pembuat akta tanah.
e. Akta jaminan fidusia (AJF) yang dibuat oleh notaries.