Anda di halaman 1dari 9

ASMA BRONCHIALE

BEDSITE TEACHING

Disusun oleh:
Aprillia Puspasari
12100117130

Preseptor
Wiwiek Setyowulan , dr., SpA, M.Kes

BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH BANDUNG
2017
KETERANGAN UMUM
 Identitas pasien
› Nama : An. R
› Jenis kelamin : Perempuan
› Usia : 6 tahun 11 bulan
 Identitas keluarga
Ayah
› Nama : Tn. O
› Usia : 45 tahun
› Pekerjaan : Karyawan
Ibu
› Nama : Ny. T
› Usia : 42 tahun
› Pekerjaan : IRT

ANAMNESIS
Keluahan utama : Sesak Nafas
Keluhan tambahan :
Pasien datang ke IGD RS Muhammadiyah Bandung diantar oleh

orangtuanya dengan keluhan sesak nafas. Sesak dirasakan sejak 1 hari SMRS, sesak

dirasakan ketika malam hari karena cuaca dingin. Sesak dirasakan hilang ketika

pagi hari, keluhan sesak tidak dipengaruhi aktivitas. Keluhan sesak tidak disertai

dengan kebiruan pada ujung jari maupun pada bibir. Sesak sudah pernah diobati

tetapi tidak ada perbaikan.

Keluhan disertai demam sejak 1 hari yang lalu, demam dirasa ringan. Pasien

juga mengeluh batuk-batuk berdahak tetapi susah untuk dikeluarkan bersamaan

dengan timbulnya demam.


. Ibu pasien menyangkal sebelumnya pasien terkena trauma di daerah dada.

Keluhan sesak tidak disertai bengkak pada kaki dan bengkak di sekitar mata. Ibu

pasien menyangkal adanya penurunan berat badan yang drastis pada anaknya.

Sebelumnya pasien menyangkal telah melakukan aktivitas berat.Tidak terdapat

penurunan kesadaran pada pasien.

Ibu pasien mengatakan bahwa anak sering terpapar asap rokok dirumahnya,

pada saat malam hari karena cuaca dingin pasien sering batuk.

Riwayat penyakit dahulu:


Riwayat penyakit TB negatif, sering batuk pada malam hari dan terdapat
pilek sebelumnya.

Riwayat penyakit keluarga:


Ibu pasien memiliki riwayat alergi debu dan udara dingin ,kakak pasien
memiliki riwayat asma dengan riwayat penyakit TB.
Riwayat kehamilan:
Pasien lahir dari seorang ibu P3A1 secara SC , letak kepala, dan bayi
langsung menangis setelah lahir dengan berat badan lahir 3000 gram dan panjang
badan lahir 50 cm. Selama hamil ibu tidak memiliki riwayat penyakit.

Asupan makanan:
 0 bulan -6 bulan : ASI
 6 bulan – 1 tahun : ASI + PASI (bubur susu+ bubur nasi)
 1 tahun – 2 tahun : ASI+ makanan keluarga
 2 tahun –sekarang : Makanan keluarga

Riwayat imunisasi:
 BCG : usia 0 bulan
 Hepatitis B : usia 0, 1, dan 6 bulan
 Polio : usia 0, 2, 4, dan 6 bulan
 DTP : usia 2, 4, dan 6 bulan
 Campak : usia 9 bulan

Riwayat tumbuh kembang


Pasien adalah siswa kelas 1 SD. Pasien dapat mengikuti pelajaran dengan
baik dan belum pernah tinggal kelas. Pasien dapat bermain dengan teman
sebayanya. Pasien tidak mudah marah ketika bermain ataupun ketika berada di
rumah.

Riwayat pengobatan
Tidak ada riwayat pengobatan sebelumnya

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Sakit ringan
Kesadaran : Compos mentis
Tanda-tanda Vital
TD : 120/70 mmHg
Nadi : 110x/menit, regular, equal, isi cukup
Respirasi : 35 x/menit, torakoabdominal
Suhu : 36 º C
Antropometri :
Umur : 6 tahun 11 bulan
Berat badan : 16 kg
Panjang badan : 107 cm
BB/U : <-1 SD = normal
TB/U (WHO) : <-1 SD = normal
BMI/U (WHO) : 0 s/d 1 SD = normal
Status gizi : gizi baik perawakan normal
Kepala
 Bentuk : bulat simetris
 Rambut: hitam, halus, tidak mudah rontok
 Mata : kelopak mata tidak cekung, tidak anemis, tidak icteric, tidak
ada edema palpebra
 Telinga : letak normal, tidak ada sekret
 Hidung : letak normal, tidak ada deviasi septum, tidak ada
sekret, tidak ada pernafasan cuping hidung
 Mulut : mukosa lembab, faring tidak hiperemis dan tonsil T1-T1.
 Gigi : baik
Leher
 Kelenjar Tiroid : tidak ada pembesaran
 KGB : tidak ada pembesaran di leher, axilla, dan inguinal
 JVP : tidak meningkat
Thoraks
Paru
Inspeksi : bentuk simetris, pergerakan simetris, tidak ada
retraksi supra clavicula, tidak ada retraksi intercostal
Palpasi : vokal premitus simetris kanan = kiri
Perkusi : sonor
Auskultasi : S1 S2 murni regular tidak terdapat murmur dan
gallop , vesicular breath sound kanan = kiri, depan = belakang
tidak ada ronkhi, terdapat wheezing di kedua lapang paru
Jantung
Inspeksi : iktus cordis tidak terlihat
Palpasi : tidak ada thrill
Perkusi : batas jantung normal
Auskultasi : murni regular, tidak ada murmur, tidak ada gallop
Abdomen
Inspeksi : datar, terdapat retraksi epigastrik
Palpasi : lembut
Hepar tidak teraba
Spleen tidak teraba
tidak ada nyeri tekan
Skin turgor kembali cepat
Perkusi : timpani
Auskultasi : BU terdengar, normal

Ekstrimitas :
Atas : simetris, akral hangat, CRT <2 detik
Bawah : simetris, akral hangat, CRT <2 detik
Genitalia : tidak ada kelainan

Neurologis :Refleks fisiologis: Refleks bicep +/+

Refleks trisep +/+

Refleks KPR +/+

Refleks Achiles +/+

Refleks patologis: tidak ada kelainan

Kesan parase (-)

CN 3,4,6,7 dalam batas normal

Resume

Seorang anak perempuan berusia 6 tahun 11 bulan dengan gizi baik datang

dengan keluhan sesak nafas sejak 1 hari SMRS, sesak dirasakan ketika malam

hari karena cuaca dingin.Keluhan disertai demam sejak 1 hari yang lalu, demam

dirasa ringan. Pasien juga mengeluh batuk-batuk berdahak tetapi susah untuk

dikeluarkan bersamaan dengan timbulnya demam. Riwayat keluarga: alergi dan

asma.
Pemeriksaan fisik :

Keadaan umum pasien tampak sakit sedang, respirasi 35x/mmenit, tanda-

tanda vital lain dalam batas normal. Pada pemeriksaan paru paru terdengar

wheezing di kedua lapang paru. Pada pemeriksaan abdomen terlihat adanya

retraksi epigastrium.

Diagnosis Banding

Asma Bronchial Episodik Jarang dengan Serangan Derajat Ringan

Virus – induced wheezing

Usulan Pemeriksaan

Hematologi rutin (Hb, Ht, eritrosit, leukosit, hitung jenis, trombosit)

Foto toraks

Spirometri

Kadar IgE serum

Tes alergi ( skin prick test)

Diagnosis Kerja

Asma serangan pertama dalam serangan derajat ringan

Penatalaksanaan
Umum

Posisi pasien semi fowler

Pemberian oksigen 2 liter/menit /nasal canule

Observasi pasien 1 – 2 jam

Khusus

Nebulizer salbutamol 1 amp (2,5 mg)

Salbutamol oral 4mg: 3 dd tab 1

Steroid oral 1 ml/kgbb/hari selama 3-5 hari

Edukasi

- Beritahu keluarga pasien tentang penyakit pasien

- Beritahu keluarga pasien bahwa asma adalah penyakit yang dapat

kambuh

- Beritahu keluarga pasien untuk menghindari faktor pencetus terjadinya

asma

- Beritahu keluarga pasien untuk kontrol secara teratur

Prognosis

Quo Ad vitam : Ad bonam

Quo ad Fungsionam : Ad bonam

Qio ad sanasionam : Dubia ad bonam

Anda mungkin juga menyukai