Anda di halaman 1dari 4

Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman makhluk hidup yang menunjukkan keseluruhan

variasi gen, spesies dan ekosistem di suatu daerah.

1) Keanekaragaman tingkat gen (genetika)

Merupakan keanekaragaman yang terjadi antara individu satu dengan lainnya yang masih dalam satu
spesies. Hal ini disebabkan adanya variasi komposisi atau susunan gen pada masing-masing individu
meskipun mereka satu spesies, sehingga di dunia ini tidak ada makhluk hidup yang sama persis.

Misalnya, variasi dalam spesies ayam yang meliputi ayam cemani , ayam bangkok putih, ayam arab, dan
ayam kampung.

2) Keanekaragaman tingkat jenis (spesies)

Merupakan keanekaragaman individu yang berbeda spesies. Memperlihatkan adanya variasi bentuk,
kenampakan, dan variasi sifat lainnya antara spesies satu dengan lainnya.

Misalnya, variasi yang terjadi pada berbagai spesies unggas seperti ayam, bebek, itik, angsa, dan lain-
lain.

3) Keanekaragaman tingkat ekosistem

Makhluk hidup yang beranekaragam baik bentuk, kenampakan, dan sifat-sifat lainnya berinteraksi
dengan lingkungan abiotiknya dan dengan jenis-jenis makhluk hidup lainnya yang bervariasi akan
membentuk berbagai macam ekosistem sehingga membentuk keanekaragaman ekosistem.

Misalnya, keanekaragaman ekosistem di Indonesia mencapai ± 47 ekosistem yang berbeda. Beberapa


ekosistem yang ada di Indonesia antara lain: ekosistem hutan bakau, ekosistem pantai, ekosistem hutan
rawa gambut, dan ekosistem hutan hujan tropis.

Menurut Dr. Sampurno Kadarsan, ahli botani Indonesia, flora Indonesia termasuk dalam kawasan
Malesiana. Kawasan Malesiana terdiri dari Indonesia, Filifina, Semenanjung Malaya, dan Papua Nugini.
Kawasan ini dibatasi oleh tiga simpul demarkasi yang masing-masing terletak di Selat Torres di bagian
selatan, Jazirah Kra (Thailand) di bagian barat, dan di ujung utara pulau Luzon (Filipina). FLORA
INDONESIA BARAT

Ciri flora pada kawasan ini antara lain sebagai berikut:

● Tumbuhan jenis meranti-merantian tergolong banyak.

● Berbagai jenis rotan banyak dijumpai.

● Pada kawasan ini tak dijumpai hutan kayu putih.

● Tumbuhan semacam matoa hanya sedikit.

● Tumbuhan sagu, sama seperti matoa, dijumpai hanya sedikit.

● Di kawasan ini banyak dijumpai beragam jenis nangka.

FLORA INDONESIA TIMUR

Adapun ciri flora pada Indonesia bagian timur adalah sebagai berikut:

● Tanaman jenis meranti-merantian jarang dijumpai.

● Tidak dijumpai beragam jenis rotan di kawasan ini.

● Dijumpainya hutan kayu putih.


● Banyak tumbuhan jenis matoa, utamanya di kawasan papua.

● Tumbuhan sagu banyak tumbuh di wilayah ini.

● Tak terdapat beragam jenis nangka di kawasan ini.

1. Sebagai sumber pangan

Manfaat pertama yang bisa diambil dari keanekaragam hayati adalah sebagai sumber pangan.
Manusia membutuhkan energi untuk bisa beraktivitas (baca : Energi Dalam Ekosistem). Energi
tersebut diperoleh dari makanan yang dikonsumsi oleh manusia. Makanan tersebut bisa berasal
dari hewan maupun tumbuhan. Beberapa contoh sumber bahan makanan yang dikonsumsi
manusia dari berbagai jenis hewan dan tumbuhan adalah :

 Bahan makanan berkarbohidrat yang berasal dari tanaman padi, singkong, jagung, sagu,
gandum, talas dan tanaman umbi- umbian lainnya.
 Bahan makanan berprotein yang berasal dari daging berbagai jenis hewan mamalia,
unggas maupun ikan. Misalnya daging ayam, daging sapi, kambing, ikan dan udang.
 Sayur- sayuran yang bersumber dari berbagai macam tanaman sayur seperti bayam,
kangkung, tomat, wortel, sawi, kubis, buncis dan lain- lain.
 Buah- buahan yang berasal dari berbagai jenis tumbuhan buah. Misalnya apel, nanas,
jeruk, melon, semangka, durian, mangga dan lain sebagainya.
 Minuman yang kaya akan mineral dan vitaman seperti susu sapi dan susu kambing.

2. Sebagai sumber sandang

Salah satu kebutuhan manusia selain pangan adalah sandang. Pakaian yang digunakan manusia
berasal dari hewan dan tumbuhan. Meski seiring perkembangan zaman, pakaian dibuat dari
bahan- bahan sintesis tetapi masih ada beberapa produk fashion yang dibuat dari bagian tubuh
hewan atau tumbuhan tertentu. Contohnya yaitu :

 Kain dibuat dari kapas yang merupakan buah dari tanaman randu.
 Kain sutra terbuat dari pintalan benang yang berasal dari ulat sutra.
 Songket dan kain tenun yang terbuat dari berbagai macam serat tumbuhan.
 Jaket wol dibuat dari rambut domba dan biri- biri.
 Jaket kulit, tas dan ikat pinggang dibuat dari kulit berbagai jenis hewan reptil seperti ular
dan buaya.
 Pakaian tradisional dan aksesorisnya banyak yang memanfaatkan tulang belulang hewan,
bulu burung dan merak, serta kulit kayu.

3. Sebagai sumber papan


Rumah tempat tinggal manusia memanfaatkan berbagai jenis tumbuhan sebagai bahan bangunan
dan aksesorisnya. Misalnya bermacam- macam pohon berkayu seperti kayu jati, kayu sengon,
kayu bangkieri, kayu mahoni dimanfaatkan sebagai atap rumah, pintu, kusen jendela maupun
dinding rumah. Selain itu, masih banyak rumah di pedalaman yang menggunakan bambu sebagai
dinding dan penyangga bangunan. Atap rumah- rumah tradisional di daerah tertentu masih
memanfaatkan alang- alang dan daun kelapa yang sudah kering. Sedangkan rumah- rumah
modern menggunakan furniture yang terbuat dari rotan.

4. Sebagai sumber pendapatan

Mata pencaharian manusia banyak yang bergantung pada kelangsungan hidup hewan dan
tumbuhan. Bahkan salah satu sumber devisa negara berasal dari ekspor kayu, minyak sawit dan
bagian tumbuhan- tumbuhan tertentu lainnya. Contoh mata pencaharian yang beehubungan
dengan keanekaragaman hayati adalah :

 Petani – Bermacam- macam tanaman pertanian dimanfaatkan petani sebagai sumber


pendapatan, diantaranya adalah tanaman padi, jagung, kacang hijau dan lain sebagainya
(baca : Pertanian Lahan Basah dan Lahan Kering).
 Nelayan – Sebagai pencari ikan, nelayan menggantungkan pendapatan pada banyaknya
ikan yang mereka peroleh .
 Petani tambak – Beberapa jenis ikan, udang dan kerang dibudidayakan agar menjadi
sumber penghasilan bagi petani tambak.
 Peternak – Banyak masyarakat Indonesia yang memelihara beberapa jenis hewan unggas
maupun mamalia pemamah biak untuk diambil telur dan dagingnya. Misalnya sapi,
kambing, kerbau, ayam dan itik. Para peternak mendapatkan penghasilan dari penjualan
telur, daging dan susu hewan peternakan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai