PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu Gerontik ini tidak dapat dipisahkan dari
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi karena sampai setengah
abad yang lalu, ilmu memang belum dikenal. Padahal ilmu kesehatan
anak (pediatri) berkembang pesatnya. Berbagai istilah berkembang
terkait dengan lanjut usia (Lansia), Yaitu Gerontologi, Geriatri serta
keperawatan gerontik, dan keperawatan geriatrik (Gerontological
Nursing and Geriatric Nursing).
Berbagai istilah berkembang terkait dengan lanjut usia sehingga
perlu dibedakan pengertian antara Gerontologi dan Geriatri, walaupun
berobjek sama, yaitu Lansia.
Gerontologi berasal dari kata “ GEROS” latin yang artinnya Lanjut
Usia dan “Logos” yang berarti Ilmu.
1. Gerontologi adalah ilmu yang mempelajari secara khusus
mengenai masalah/faktor yang menyangkut lansia.
2. Gerontology is Comprehensive study of Ageing and the
Problem of the Aged.(Gerontologi adalah ilmu yang mempelajari
proses menua dan masalahnya.
3. Gerontologi adalah pengetahuan yang mencakup segala
bidang persoalan mengenai orang berusia lanjut, yang di dasarkan
pada hasil penyelidikan ilmu ; antropologi, antropometri, sosiologi,
pekerjaan sosial, kedokteran geriatrik, psikiatrik geriatrik, psikologi,
dan ekonomi (menurut Pergeri).
4. Gerontologi menurut Kozier, 1987 adalah ilmu yang
mempelajari seluruh aspek menua.
1
5. Gerontologi adalah cabang ilmu yang mempelajari proses
menua dan masalah yang mungkin terjadi pada lanjut usia (Miller,
1990)
6. Gerontic Nursing / Gerontological Nursing, adalah spesialis
keperawatan lanjut usia yang dapat menjalankan perannya pada
setiap tatanan pelayanan dengan menggunakan pengetahuan,
keahlian, dan keterampilan merawat untuk meningkatkan fungsi
optimal lanjut usia secara komprehensif. Oleh karena itu
perawatan lansia yang menderita penyakit (Geriatric Nursing), dan
dirawat di rumah sakit merupakan Gerontic Nursing.
B. Rumusan Masalah
a. Apa yang di maksud dengan lansia dan keperawatan gerontik ?
b. Batasan- batasan lansia?
c. Bagaimana Process menua ?
d. teori-teori penuaaan ?
2
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
3
fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas
(termasuk infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang diderita.
Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa manusia
secara bertahap/perlahan mengalami kemunduran struktur dan fungsi
organ. Kondisi ini dapat memengaruhi kemandirian dan kesehatan
lanjut usia, termasuk kehidupan seksualnya. Proses menua
merupakan proses yang terus menerus /berkelanjutan secara alamiah
dan umumnya di alami oleh semua makhluk hidup. Misalnya dengan
terjadinya kehilangan jaringan pada otot susunan saraf, dan jaringan
lain,hingga tubuh “ mati“ sedikit demi sedikit.
Kecepatan proses menua pada setiap individu pada organ tubuh
tidak sama. Adakalanya seseorang belum tergolong lanjut usia / masih
muda, tetapi telah menunjukan kekurangan yangMencolok
(Deskripansi). Adakalanya pula orang telah tergolong lanjut usia, tetapi
penampilannyua masih sehat, segar bugar, dan badan tegap.
Walaupun demikian harus diakui ada beberapa penyakit yang sering
dialami lanjut usia. Manusia secara lambat dan progresif akan
kehilangan daya tahan terhadap infeksi, dan akan menempuh semakin
banyak distorsi meteoritic dan structural yang disebut sebagai penyakit
degeneratif. Misalnya hipertensi, arteriosclerosis, diabetes mellitus,
dan kanker, yang akan menyebabkan berakhir hidup dengan episode
terminal yang dramatis, misalnya stroke, infark miokard, koma
asidotik, kanker metastasis, dan sebagainya.
4
B. Konsep Dasar Keperawatan Gerontik
1. Pengertian Lanjut Usia
Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir
perkembangan pada daur kehidupan manusia (Budi Anna
Keliat, 1999 dalam Buku Siti Maryam, dkk, 2008). Sedangkan
menurut Pasal 1 ayat (2), (3), (4) UU No. 13 Tahun 1998
tentang Kesehatan dikatakan bahwa usia lanjut adalah
seseorang yang telah mencapai usia lebih dari 60 tahun. (R.
Siti Maryam, dkk, 2008: 32)
5
3) Lansia risiko tinggi
Seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih/seseorang
yang berusia 60 tahun atau lebih dengan masalah
kesehatan (Depkes RI, 2003).
4) Lansia potensial
Lansia yang masih mampu melakukan pekerjaan dan/atau
kegiatan yang dapat menghasilkan barang/jasa (Depkes
RI, 2003).
3. Process Menua
a.Definisi menua
6
gerakan-gerakan lambat, dan postur tubuh yang tidak
proforsional (Nugroho,
2008).
Proses menua merupakan proses yang terus-menerus
secara alami. Menua bukanlah suatu proses berkurangnya daya
tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam maupun
luar tubuh. Memang harus diakui bahwa ada berbagai penyakit
yang sering menghinggapi kaum lanjut usia. Lanjut usia akan
selalu bergandengan dengan perubahan fisiologi maupun
psikologi (Nugroho, 2000).
Dalam buku keperawatan gerontik dan geriatric, Wahyudi
Nugroho (2008) mengatakan bahwa menua adalah suatu proses
menghilangnya secara perlahan kemampuan jaringan untuk
memperbaiki diri/mengganti diri dan mempertahankan struktur
dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan dari jejas
(termasuk infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang di derita.
Pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa manusia secara
perlahan mengalami kemunduran struktur dan fungsi organ.
Kondisi ini jelas menunjukkan bahwa proses menua itu
merupakan kombinasi dari bermacam-macam faktor yang saling
berkaitan yang dapat mempengaruhi kemandirian dan kesehatan
lanjut usia, termasuk kehidupan seksualnya. Proses menua
merupakan proses yang terus menerus/berkelanjutan secara
alamiah dan umumnya di alami oleh semua makhluk hidup,
misalnya, dengan terjadinya kehilangan jaringan pada otot,
susunan saraf, dan jaringan lain, hingga tubuh mati sedikit demi
sedikit. Kecepatan proses menua setiap individu pada organ
tubuh tidak akan sama.
7
Lansia adalah seseorang yang karena usianya mengalami
perubahan biologi, psikologi dan sosial (Iknatius, 2000). Lansia
adalah Orang jompo atau lanjut usia setelah yang bersangkutan
mencapai umur 55 tahun, tidak memiliki atau tidak berdaya
mencari nafkah sendiri untuk keperluan hidupnya sehari-hari dan
menerima nafkah dari orang lain(UU.No 4 tahun 1999).
8
b) Teori radikal bebas
Tidak setabilnya radikal bebas mengakibatkan oksidasi-
oksidasi bahan organik yang menyebabkan sel-sel tidak dapat
regenerasi. Radikal bebas yang terdapat dilingkungan seperti:
1. Asap kendaraan bermotor
2. Asap rokok
3. Zat pengawet makanan
4. Radiasi
5. Sinar ultraviolet yang mengakibatkan terjadinya perubahan
pigmen dan kolagen pada proses menua.
Teori menua akibat metabolism, telah dibuktikan dalam
berbagai percobaan hewan, bahwa pengurangan asupan kalori
ternyata bisa menghambat pertumbuhan dan memperpanjang
umur, sedangkan perubahan asupan kalori yang menyebabkan
kegemukan dapat memperpendek umur (Darmojo, 2000).
c) Teori autoimun
Penurunan sistem limfosit T dan B mengakibatkan gangguan
pada keseimbangan regulasi system imun (Corwin, 2001). Sel
normal yang telah menua dianggap benda asing, sehingga sistem
bereaksi untuk membentuk antibody yang menghancurkan sel
tersebut. Selain itu atripu tymus juga turut sistem imunitas tubuh,
akibatnya tubuh tidak mampu melawan organisme pathogen yang
masuk kedalam tubuh.Teori meyakini menua terjadi berhubungan
dengan peningkatan produk autoantibodi.
d) Teori stress
Menua terjadi akibat hilangnya sel-sel yang biasa digunakan
tubuh. Regenerasi jaringan tidak dapat mempertahankan kesetabilan
lingkungan internal, dan stres menyebabkan sel-sel tubuh lelah
dipakai.
9
e) Teori telomer
Dalam pembelahan sel, DNA membelah denga satu arah. Setiap
pembelaan akan menyebabkan panjang ujung telomere berkurang
panjangnya saat memutuskan duplikat kromosom, makin sering sel
membelah, makin cepat telomer itu memendek dan akhirnya tidak
mampu membelah lagi.
f) Teori apoptosis
Teori ini disebut juga teori bunuh diri (Comnit Suitalic) sel jika
lingkungannya berubah, secara fisiologis program bunuh diri ini
diperlukan pada perkembangan persarapan dan juga diperlukan
untuk merusak sistem program prolifirasi sel tumor. Pada teori ini
lingkumgan yang berubah, termasuk didalamnya oleh karna stres
dan hormon tubuh yang berkurang konsentrasinya akan memacu
apoptosis diberbagai organ tubuh.
10
ini membahas putusnya pergaulan atau hubungan dengan
masyarakat dan kemunduran individu dengan individu lainnya.
Pokok-pokok disangagement theory
a. Pada pria, kehilangan peran hidup utama terjadi masa pensiun.
Pada wanita, terjadi pada masa peran dalam keluarga berkurang,
misalnya saat anak menginjak dewasa dan meninggalkan rumah
untuk belajar dan menikah.
b. Lanjut usia dan masyarakat menarik manfaat dari hal ini karena
lanjut usia dapat merasakan tekanan sosial berkurang, sedangkan
kaum muda memperoleh kesempatan kerja yang lebih baik.
c. Ada tiga aspek utama dalam teori ini yang perlu diperhatikan:
1. Proses menarik diri terjadi sepanjang hidup
2. Proses tersebut tidak dapat dihindari
3. Hal ini diterima lanjut usia dan masyarakat.
Teori yang pertama diajukan oleh Cumming dan Henry (1961).
Teori ini menyatakan bahwa dengan bertambah lanjutnya usia,
apalagi ditambah dengan adanya kemiskinan, lanjut usia secara
berangsur-angsur mulai melepaskan diri dari kehidupan sosialnya
atau menarik diri dari pergaulan sekitarnya. Keadaan ini
mengakibatkan interaksi sosial lanjut usia menurun, baik secara
kualitas maupun kuantitas sehingga sering lanjut usia mengalami
kehilangan ganda (triple loss):
1. Kehilangan peran (loss of role).
2. Hambatan kontak sosial (restriction of contact and
relationship).
3. Berkurangnya komitmen (reduced commitment to social mores
and values)
11
3) Teori Lingkungan
a) Exposure theory: Paparan sinar matahari dapat
mengakibatkat percepatan proses penuaan.
b) Radiasi theory: Radiasi sinar y, sinar xdan ultrafiolet dari
alat-alat medis memudahkan sel mengalami
denaturasi protein dan mutasi DNA.
c) Polution theory: Udara, air dan tanah yang tercemar polusi
mengandung subtansi kimia, yang mempengaruhi
kondisi epigenetik yang dpat mempercepat proses
penuaan.
d) Stress theory: Stres fisik maupun psikis meningkatkan
kadar kortisol dalam darah. Kondisi stres yang terus
menerus dapat mempercepat proses penuaan.
12
BAB lll
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keluarga merupakan kumpulan dua orang / lebih hidup
bersama dg keterikatan aturan dan emosional, dan setiap individu
punya peran masing-masing (friedman 1998). Dimana keluarga juga
bagian atau unit terkecil dari masyarakat yang beranggotakan dua
orang ataupun lebih dan masing – masing mempunyai ikatan
perkawinan dan hubungan darah, mempunyai kepala dalam rumah
tangga, mempunyai peran masing – masing serta menganut suatu
budaya yang keluarga itu yakini. Keluarga mempunyai beberapa tipe
dan memiliki fungsi. Keluarga juga mempunyai struktur yang dapat
digambarkan bagaimana keluarga menjalankan peran dan fungsinya
sebagai bagian dari masyarakat sekitar. Dalam hal ini, perawat
mempunyai peran juga untuk membantu keluarga untuk
menyelesaikan masalah kesehatan yang dihadapi oleh keluarga.
Asuhan keperawatan keluarga dengan tahap usia lanjut
merupakan salah satu dari proses keperawatan dimana dalam hal ini
dapat mengoptimalkan peran dan fungsi lansia. Jadi, semakin tinggi
tingkat pengetahuan lansia terhadap masalah-masalah yang terjadi,
maka dapat diminimalisir masalah itu terjadi.
13
B. Saran
1. Perawat
Sebagai perawat dalam menjalankan tugas pelayanan
kesehatan, perawat harus lebih tanggap dalam mengidentifikasi
masalah – masalah apa saja yang terkait dengan keluarga lanjut
usia, sehingga dapat memberikan asuhan yang sesuai dengan tahap
lanjut usia serta perawat menjadi fasilitator dalam membantu
penyelesaian masalah.
2. Pasien
Pasien diharapkan agar menjalankan tugas perkembangan
sesuai dengan tahap lanjut usia, dapat menjaga keharmonisan
keluarga, juga menjaga kesehatan dengan menkonsumsi makanan-
makanan yang bernutrisi tinggi serta mengoptimalkan kemampuan
yang dimiliki.
3. Masyarakat
Sebagai masyarakat juga harus memahami tentang masalah-
masalah yang sering terjadi pada lansia serta perawatannya pada
masing-masing masalah tersebut dengan mengikuti pendidikan
kesehatan yang diadakan oleh perawat sehingga apabila dikeluarga
masyarakat terdapat keluarga dengan tahap lanjut usia, masyarakat
dapat memberikan saran-saran yang bermanfaat pada lansia-lansia
yang ada disekitar masyarakat itu sendiri.
14