Epidemiologi
Penurunan jumlah vassopresin (ADH) itu sendiri karena kegagalan sintesis atau penyimpanan.
• Primer (Jarang di Perawatan Kritis), malformasi dari hipotalamus-hipofisis, defek kongenital atau
idiopatik.
komsumsi minuman lebih dari 5L/hari (hipotonis berkepanjangan) resistensi ADH oleh ginjal
manifestasi klinik
1. Poliuria: Volume urin harian relatif konstan untuk setiap pasien namun sangat bervariasi antara
pasien (3-20 L)
2. Polydipsia
3. Nokturia
(Khardori, 2017)
Diagnosis DI
b. DI nefrogenik tidak terpengaruh pada kadar ADH jika masalah tidak berhubungan dengan
kurangnya jumlah ADH
Penatalaaksanaan DI
• Penggunaan demopresin asetat, namun pemberian ADH yang berlebihan dapat mengakibatkan
hipertensi dan gejala penyakit jantung, efek samping lainnya ialah kram perut dan peningkatan
peristalsis.
Setelah dehidrasi dapat dikendalikan, maka upaya selanjutnya ialah untuk mengidentifikasi penyebab
dari DI. Jika tidak dapat ditentukan pada pemeriksaan awal maka lakukan tes deprivasi air dan tes ADH.
Diagnosa penyerta dapat diperlukan jika kemungkinan terdapat penyakit tambahan yang timbul akibat
DI.
• Tiazid (mis, hidroklortiazid (HCTZ)) + diet rendah natrium adalah terapi utama untuk DI
nefrogenik untuk mengurangi kehilangan air dari urin.
• Chlorclopamide menstimulasi pelepasan ADH dan mefasilitasi ginjal untuk berespon pada ADH
• Amiloride hydrochloride (diuretik hemat kalium) adalah pilihan medikasi untuk terapi pada DI
nefrogenik yang dipicu oleh pengaruh obat-obatan litium.
Pendidikan kesehatan
Fase Akut
1. Jelaskan rasional penerimaan unit perawatan kritis
Pada klien diabetes insipidus terjadi pengeluaran urin yang sangat banyak sekali (>3L/hari) dan dengan
konsentrasi urin <300mOsm/kg. Jika tidak ditangani dengan baik DI dapat mengakibatkan dehidrasi
berat, gejala-gejala neurologis mulai dari kebingungan, kegelisahan, kejang dan bahkan koma
dikarenakan ketidakseimbangan kadar elektrolit tubuh. Oleh karena itu pemantauan secara intensif
diperlukan pada klien dengan DI.
Predischarge
7. Medikasi: jelaskan tujuan, efek samping, dosis, dan bagaimana cara penggunaannya
Edukasi klien dan keluarga mengenai proses penyakit dan bagaimana hal tersebut menyebabkan
haus, kencing berlebihan, dan keseimbangan cairan untuk mendorong klien untuk bekerjasama dalam
perawatan dan menurunkan perasaan keputusasaan.
Discharge Planning
Pada discharge planning klien dijelaskan apa yang harus klien lakukan untuk perawatan dirumah
nantinya dan saat follow up
1. Pengobatan
• Penggunaan obat harus sesuai saran dokter, jikalau ada efek samping seperti alergi, dsb
dokter
2. Follow up
• Pada saat kontrol, klien mungkin perlu dilakukan tes darah dan urin untuk melihat
perkembangan pengobatan
4. Minum air sesuai saran dan cairan seperti apa yang baik untuk anda (tinggi kalium, atau
rendah natrium, dsb)
• Merasakan haus terus menerus, hingga terbangun karena haus, pipis berlebihan dengan warna
sangat jernih, penurunan BB setiap hari tanpa alasan, merasa lemas sekali, bingung, bahkan
kejang