Anda di halaman 1dari 11

2.

Manajemen Asuhan Kebidanan

ASUHAN KEBIDANAN PADA REMAJA


PUTRI DISMENORE PRIMER DI SMPN 12
KOTA BENGKULU
TAHUN 2019

Hari/ Tanggal :………………. 2019

Waktu Pengkajian :………………. WIB

Tempat Pengkajian : SMPN 12 Kota Bengkulu

Nama Pengkaji : Mia Roza Mentari

Standar I : Pengkajian

1. Data Subyektif

a. Identitas

Nama klien :Nama jelas dan lengkap, bila perlu nama sehari-

hari agar tidak keliru dalam memberikan

penanganan (Ambarwati & Wulandari, 2010).

Umur :Dicatat dalam tahun untuk mengetahui usia klien

termasuk dalam kategori remaja atau tidak, karena

biasanya dismenore primer timbul pada masa

remaja (Ambarwati & Wulandari, 2010).

Agama :Untuk mengetahui keyakinan pasien tersebut untuk

membimbing atau mengarahkan pasien dalam

berdoa (Ambarwati & Wulandari, 2010).


Suku/ Bangsa :Berpengaruh pada adat istiadat atau kebiasaan

sehari-hari.

Alamat :Ditanyakan untuk mempermudah kunjungan rumah

saat diperlukan.

b. Keluhan Utama :

Biasanya pada pasien dengan dismenorea primer mengeluh nyeri perut

bagian bawah, nyeri pinggang sampai paha.

c. Riyawat Kesehatan

1) Riwayat Kesehatan Sekarang

Biasanya remaja mengeluh nyeri perut bagian bawah, nyeri

pinggang sampai paha dan apabila perut nyeri sekali kadang-

kadang disertai mual, muntah, sakit kepala dan terganggunya pola

tidur saat nyeri itu datang.

2) Riwayat Kesehatan yang Lalu

Biasanya remaja yang mengalami dismenore primer tidak

memiliki riwayat penyakit seperti mioma atau polip endometrium

serta penyakit menahun lainnya.

3) Riwayat Kesehatan Keluarga

Biasanya secara genetika ada keluarga yang mengalami

dismenore saat haid dan biasanya memiliki riwayat penyakit

seperti endometriosis.
d. Riwayat menstruasi

Riwayat menstruasi yang perlu dikaji adalah untuk mengetahui usia

menarche kurang dari 12 tahun bisa menyebabkan dismenore.

e. Riwayat psiko-sosial

Di tanyakan perubahan suasana hati sedang baik atau tidak. Untuk

mengetahui tingkat emosional klien pada saat disekolah seperti mudah

marah, mudah tersinggung atau mudah menangis.

f. Pola kebutuhan sehari-hari

1) Pola Nutrisi

Pada umumnya klien dengan dismenore mengalami penurunan

nafsu makan, frekuensi minum klien juga mengalami penurunan.

2) Personal Hygine

Dikaji untuk mengetahui apakah klien selalu menjaga kebersihan

tubuh, mengganti pembalut, mengganti pakaian.

3) Istirahat : pola tidur klien menjadi terganggu (sulit tidur)

4) Pola Aktifitas

Biasanya klien dengan dismenore akan mengalami sulit konsentrasi

dalam aktifitas (Betty Mangkuji, 2014).

2. Data Objektif

a. Pemeriksaan Umum

1) Keadaan umum : Baik

2) Kesadaran : Composmentis
3) Tanda-tanda vital :

Tekanan Darah :Pada kasus dismenore primer tekanan

darah yang normal yaitu 90/60 mmHg –

130/90 mmHg.

Nadi :Remaja putri dengan dismenore primer

memiliki nadi normal yaitu 60-90 x/menit.

Pernafasan :Remaja putri dengan masalah kesehatan

reproduksi dismenore primer memiliki

pernafasan yaitu 16-19 x/menit.

Suhu :Suhu badan remaja putri yang mengalami

dismenore adalah 36,5°C-37,5°C.

b. Pemeriksaan Fisik :

1) Kulit :pucat, berkeringat

2) Muka :pasien dengan keluhan dismenore akan terlihat

pucat dan meringis menahan sakit.

3) Mata :pasien dengan dismenore biasanya akan terjadi

dilatasi pupil (stimulasi simpatis). Dikaji juga

anemis atau tidak, dengan melihat konjungtiva

merah segar atau pucat, sclera putih atau kuning.

4) Bibir :biasanya pada pasien dismenore mukosa bibir

kering, perlu dikaji pecah atau tidak, untuk

mengetahui kecukupan vitamin dan mineral.


5) Payudara :pasien dengan dismenore akan merasa payudara

yang sedikit nyeri, dikaji simetris atau tidak, bersih

atau kotor, ada retraksi atau tidak.

6) Abdomen : terdapat nyeri tekan.

7) Genetalia :ada pengeluaran darah haid, warna merah

kehitaman dan berbau khas darah (amis), tidak ada

pembesaran kelenjar bartolin dan kelenjar skin, tidak

ada varises.

c. Pemeriksaan Penunjang

Dilakukan bila di perlukan untuk mendukung penegakan diagnosa

mengetahui kondisi klien sebagai data penunjang seperti pemeriksaan

tingkat intensitas nyeri.

Standar II: Perumusan Diagnosa dan Masalah

a. Diagnosa

Nn “…..” Umur…., dengan masalah kesehatan reproduksi (Dismenore

Primer).

Dasar :

DS :Remaja putri mengatakan saat ini berusia “….” Tahun,

dalam keadaan baik tetapi saat ini sedang haid pertama.

Merasakan nyeri pada perut bagian bawah sampai ke

pinggang, serta mengeluh mengalami mual, sakit kepala,


merasa cemas, dan pola tidur terganggu, nyeri yang

dirasakan berlangsung 1-4 hari selama haid atau 2 hari

sebelum haid.

DO : Keadaan umum : baik

Kesadaran : Composmentis

Tanda-tanda Vital :

TD : ≤90/60-120/90 mmHG

Nadi : ≤60-100x/menit

Pernafasan : ≤20-24x/menit

Suhu : 35,5-37,5oc

Muka pucat, mata merah, bibir kering, ada nyeri pada

payudara, payudara terasa tegang, abdomen terdapat nyeri

di bagian bawah perut, genitalia dan pengeluaran darah

berwarna merah kehitaman dan berbau khas darah (amis).

b. Masalah

Hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman klien yang ditemukan dari

hasil pengkajian atau yang menyertai diagnosa sesuai dengan keadaan

pasien. Dalam kasus ini masalah yang timbul adalah rasa tidak nyaman

dan kecemasan yang dialami pasien seperti nyeri perut bagian bawah,

pegal pada pinggang dan paha, pusing, mual saat menstruasi.


c. Kebutuhan

1. Tehnik mengatasi rasa nyeri.

2. Penyesuaian atau adaptasi dalam mengurangi hal rasa

ketidaknyamanan atau kecemasan.

3. Cara mengatasi gangguan tidur.

Standar III : Perencanaan

Diagnosa Tujuan/Kriteria Intervensi Rasional


Dx : Tujuan : 1. Beritahu hasil 1. Agar ibu dan keluarga mengetahui
Nn. X umur Setelah diberikan pemeriksaan pada keadaan yang dialami anak
12-15 tahun asuhan kebidanan pasien. sekarang.
dengan selama 3 hari rasa 2. Lakukan 2. Komunikasi terapeutik sangat efektif
dismenore nyeri dismenore pendekatan pada untuk membangu kepercayaan
primer pada remaja pasien dengan pasien pada bidan, serta pasien akan
berkurang, remaja komunikasi merasa nyaman.
dapat menjalankan terapeutik untuk
aktivitas sehari-hari membangun
seperti biasanya, kepercayaan pada
masalah teratasi pasien dan keluarga
3. Ajari pasien untuk 3. Air kelapa mengandung sejumlah
Kriteria mengurangi nyeri cairan berelektrolit yang dapat
Nyeri perut yang dengan cara : mencegah terjadinya tehidrasi. Asam
dirasakan pasien Konsumsi air folat yang terkandung di dalamnya
berkurang, pasien kelapa hijau 2 kali juga bermanfaat untuk
tidak lagi mual, sehari selama 3 menggantikan darah yang keluar.
muntah, pusing. hari berturut-turut Asam folat merupakan salah satu
Dari hasil selama haid. komponen yang dibutuhkan dalam
pemeriksaan fisik produksi sel darah merah. Dengan
didapatkan TTV : produksi darah yang cukup akan
TD :90/70mmHG memperlancar peredaran darah.
N : 80-100x/menit Peredaran darah yang lancer akan
P : 18-24x/menit mencukupi sel akan kebutuhan
S:36,5-37,5oc oksigen dan nutrisi. Dengan kondisi
ini, tubuh akan lebih tahan terhadap
sensasi nyeri yang ditimbulkan saat
haid.
4. Anjurkan pasien 4. Perilaku pola hidup seperti olahraga
untuk memperbaiki sangat dibutuhkan untuk kebugaran
perilaku kesehatan tubuh.
atau pola hidup
sehat seperti
olahraga ringan
5. Anjurkan pasien 5. Agar pasien dapat mencegah
untuk menjaga terhindarinya penyakit menular dan
kebersihan dirinya lainnya.
(personal hygiene)
6. Anjurkan pasien 6. Agar terhindar dari penyakit dan
untuk mengganti kuman-kuman yang ada pada darah
pembalut sehari 3 yang lama mengendap di pembalut
kali atau lebih atau
jika merasa tidak
nyaman lagi
7. Anjurkan pasien 7. Makanan bergizi sangat dibutuhkan,
untuk tetap makanan seperti sayuran hijau,
menjaga pola daging olahan seperti susu
makan dengan gizi mengandung sumber zat besi
seimbang seperti (menambah kadar hemoglobin pada
makanan yang manusia) menghindar terjadi
mengandung zat anemia.
besi konsumsi
sayur-sayuran
hijau, daging,
kacang-kacangan
dan makanan
olahan susu, serta
konsumsi buah-
buahan dan
mengatur pola
istirahat.
1)
Cemas Tujuan : 1. Lakukan 1. Membangun kepercayaan pada
Setelah diberikan pendekatan pada keluarga dengan melakukan
asuhan kebidanan pasien dan pendekatan pada pasien dan
selama 3 hari pada keluarga dengan keluarga dengan komunikasi
pasien diharapkan komunikasi teraupik, sapa dengan ramah dan
tidak cemas lagi, teraupik, sapa sopan, dan memperkenalkan diri
dapat melakukan dengan ramah, dan sehingga tercipta hubungan
tehnik mengatasi soppan. kekeluargaan dan dapat
rasa nyeri yang Perkenalkan diri. mempermudah intervensi.
diajarkan untuk
menurunkan rasa 2. Kaji tingkat 2. Mengetahui derajat kecemasan yang
kecemasan, dan kecemasan pasien. diderita oleh keluarga dan
mengerti tentang memudahkan dalam memberikan
keadaanya saat ini. intervensi.

Kriteria 3. Ajarkan tehnik 3. Rasa cemas berkurang dengan


Pasien dapat mengurangi rasa melakukan relaksasi pernafasan
mengatasi rasa cemas dengan selama 30 menit sesuai prosedur
cemasnya relaksasi pelaksanaan.
Dari hasil pernafasan.
pemeriksaan fisik
didapatkan TTV : 4. Anjurkan pasien 4. Dengan melakukan aktivitas yang
TD :90/70mmHG tetap melakukan disukai akan tercipta rasa nyaman
N : 80-100x/menit aktifitas yang dan ketenangan terhadap remaja
P : 18-24x/menit ringan-ringan yang yang mengalami dismenore primer
S:36,5-37,5oc bernilai positif sehingga membuat remaja tersebut
seperti membaca tenang dan tidak memikirkan lagi
buku, tentang keadaannya saat ini yang
membersihkan membuatnya cemas.
rumah,
mendengarkan
music dan
berolahraga
ringan.

Susah tidur Tujuan : 1. Ajarkan pasien 1. Pola tidur dapat teratur sesuai
Setelah diberikan untuk monitor kebutuhan tidur
asuhan kebidanan pola tidur
selama 3 hari 2. Bantu pasien
diharapkan untuk 2. Paisen merasa nyaman saat waktu
insomnia dapat mengeliminasika tidur
teratasi dengan baik n situasi stress
atau
Kriteria : ketidaknyamana
Jam tidur n waktu sebelum
bertambah , Pola tidur
tidur teratur, 3. Ajarkan untuk 3. Seleruh tubuh rileks dan otot-otot
Kualitas tidur menggunakan teregang tidak kaku dilakukan 20-30
meningkat teknik relaksasi menit sebelum tidur
Dari hasil 4. Anjurkan pasien 4. Bisa menciptakan suasana nyaman
pemeriksaan fisik sebelum atau dan tenang saat mulai tidur
didapatkan TTV : ketika mau tidur
TD :90/70mmHG mendengarkan
N : 80-100x/menit musik yang
P : 18-24x/menit mereka senangi
S:36,5-37,5oc

Standar IV : Implementasi

Implementasi dilakukan sesuai dengan keluhan dan kebutuhan.

Standar V : Evaluasi

Evaluasi dilakukan untuk mengevaluasi tindakan yang telah diberikan.

Standar VI : Pencatatan Laporan Pelaksanaan Asuhan Kebidanan.


Pendokumentasian dilakukan dengan metode SOAP yang di buat setiap

kali melakukan tindakan asuhan kebidanan

No Hari/tanggal Catatan Perkembangan Paraf


1 Hari-1 S:….
O:…..
A:…..
P:….
1 Data Selanjutnya S:….
O:…..
A:…..
P:….
F. Kerangka Pikir

INPUT PROSES OUTPUT


Manajemen asuhan kebidanan pada remaja dengan dismenore Setelah dilakukan asuhan
menggunakan air kelapa hijau: kebidanan selama 3 hari
Nn x umur 12-15 tahun
1. STANDAR I : PENGKAJIAN
dengan masalah diharapkan nyeri
a. Data Subjektif :
dismenore primer dismenore pada remaja
Nyeri perut bagian bawah, nyeri pinggang sampai paha
keluhan: berkurang, remaja dapat
dan kadang-kadang disertai mual, muntah, sakit kepala
DS: menjalankan aktivitas
dan gangguan pola tidur
1. Pasien merasa
b. Data Objektif : sehhari-hari seperti
nyeri perut bagian
Terdapat nyeri tekan pada bagian perut bagian bawah, biasanya, masalah teratasi
bawah, nyeri
Muka pucat, mukosa bibir kering.
pinggang sampai
2. STANDAR II : Perumusan Diagnosa dan/atauMasalah Kriteria hasil :
paha
Kebidanan
2. Saat nyeri
a. Diagnosa
menstruasi pasien 1. Rasa nyeri
Nn x umur “..” dengan masalah dismenorea primer
sering mengalami berkurang/berhasil
b. Masalah
gangguan pola teratasi
Nyeri perut, gangguan pola tidur dan kecemasan
tidur 2. KU dan TTV pasien
c. Kebutuhan
DO :
1) Tehnik mengatasi nyeri normal
1. Keadaan umum :
2) Penyesuaian atau adaptasi dalam mengurangi hal TD : ≤90/70-
baik
Rasa ketidaknyamanan atau kecemasan 120/90mmHG
2. Kesadaran
3) Teknik mengatasi gangguan pola tidur saat nyeri
:composmentis N : ≤60-100x/menit
3. STANDAR III:Perencananaan
3. Ttv :
1) Lakukan pendekatan pada pasien P: ≤18-24x/menit
Td: 90/60mmhg- S:36,5-37,5oC.
2) Jelaskan hasil pemeriksaan
130/90mmhg
3) Ajari pasien cara mengkonsumsi air kelapa hijau sesuai 3. Pasien merasa tidur
N:60-100x/menit
aturan lebih nyaman.
P:16-19x/menit
4) Ajarkan teknik relaksasi untuk mengatasi gangguan pola
S:36,5-37,5oc
tidur.
Wajah pasien
5) Anjurkan pasien
BAB untuk
IIImemperbaiki perilaku kesehatan
tampak pucat dan
atau pola hidup sehat seperti olahraga ringan
meringis menahan
6) Anjurkan pasien untuk menjaga kebersihan diri
nyeri, Mukosa bibir
7) Anjurkan pasien untuk makan makanan dengan gizi
kering,terdapat
nyeri tekan pada
METODELOGI
seimbang PENELITIAN
4. STANDAR IV:IMPLEMENTASI
abdomen.
Lakukan sesuai dengan rencana
5. STANDAR V: EVALUASI
6. STANDAR VI:Pencatatan Asuhan Kebidanan
Laporan Pelaksanaan Asuhan Kebidanan dengan SOAP

Anda mungkin juga menyukai