Menurut Kuncoro (2004) adalah upaya mencari, mendapatkan dan memastikan obyek
eksplorasi secara ilmiah dan terencana sesuai perumusan sasaran dengan meminimalkan risiko
dan menekan biaya. Sehingga menuntut adanya konsep eksplorasi, strategi eksplorasi dan
pertimbangan ekonomi. Berikut ciri-cirinya :
b) PENGECEKAN DILAPANGAN
PENYELIDIKAN PENDAHULUAN
Pemetaan Topografi
Pemetaan Foto Udara
c) PEMBORAN
Korelasi
Hasil Perhitungan Cadangan
Bentuk Geometri Cadangan
Perkiraan Kualitas
PENYELIDIKAN DETAIL
a) PEMBORAN
b) GEOFISIKA
Penciutan daerah sebagai langkah strategi eksplorasi. Prinsip penciutan daerah adalah :
Penciutan dimulai dari daerah yang luas yang telah dipilih mempunyai peluang untuk
diketemukan cebakan yang dicari.
Penciutan dilakukan secara progresif dengan memperkecil luas daerah yang diselidiki
menjadi satu atau beberapa daerah yang terpisah-pisah yang mempunyai peluang lebih
besar lagi dari pada daerah eksplorasi secara keseluruhan, yang disebut daerah
prospektif atau daerah sasaran.
Penciutan berakhir dengan ditentukanya titik-titik yang sangat berpeluang untuk
diketemukanya cebakan mineral dengan melakukan penyontohan pada singkapan,
dengan sumuran/paritan atau dengan pemboran, yang disebut target atau prospek.
Untuk menciutkan daerah ini harus didasarkan atas kriteria pemilihan berupa
gejala-gejala geologi yang merupakan petunjuk akan kehadiran cebakan mineral atau
sasaran geologi yang dicari.
Penentuan petunjuk geologi sebagai kriteria penciutan daerah. Ada 2 golongan kriteria
pemilihan daerah yaitu :
Pemetaan geologi/alterasi
Tracing float, paritan dan sumur uji
Sampling (pengambilan dan preparasi conto)
Pemboran eksplorasi dan sampling pemboran
Metode eksplorasi tidak langsung ialah suatu metode eksplorasi yang tidak
berhubungan langsung dengan kondisi permukaan atau bawah permukaan, terhadap
endapan yang dicari. Namun melalui anomali-anomali yang diperoleh dari hasil
pengamatan/pengukuran dengan memanfaatkan sifat-sifat fisik atau kimia dari
endapan. Beberapa metoda eksplorasi tidak langsung adalah :
Risiko adalah suatu ukuran tingkat perubahan penerimaan dan biaya yangmungkin
dikeluarkan pada masa yang akan datang (Gocht, 1988). Investasi berisiko rendah memiliki
potensi perubahan pengembalian finansial yang lebih kecil dibandingkan dengan investasi
berisiko tinggi. Investasi pada pengembangan cadangan mineral termasuk berisiko tinggi.
faktor-faktor yang menentukan penerimaan dan biaya tersebut tidak mungkin diketahui
secara pasti pada saat investasi
Aspek lain dari eksplorasi adalah mengenai dampak terhadap lingkungan. Hal ini
sangat penting dalam pengembangan cebakan mineral menjadi pertambangan. Masalah
dampak lingkungan yang dapat timbul pada saat penambangan terutama
berupa perusakan bentang alam atau topografi. Pengupasan tanah hingga ke batuan dasar (
bedrock ) seperti pada penambangan terbuka dapat meninggalkan lubang raksasa yang
dapat merusak vegetasi dan keseimbangan ekologi di tempat tersebut. Hal ini harus
diantisipasi sehingga kerusakan yang terjadi dapat diminimalisir seperti dengan cara
melakukan reklamasi, sehingga daerah yang digali dapat dipulihkan kembali.