Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Rambutan adalah tanaman tropis yang tergolong ke dalam suku Sapindaceae, berasal
dari daerah kepulauan di Asia Tenggara. Kata "rambutan" berasal dari bentuk buahnya yang
mempunyai kulit menyerupai rambut. Rambutan banyak terdapat di daerah tropis seperti
Afrika, Kamboja, Karibia, Amerika Tengah, India, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand
dan Sri Lanka.
Buah rambutan memiliki kandungan gizi yang sangat tinggi, diantaranya karbohidrat,
protein, lemak, fosfor, kalium, kalsium, vitamin B 1, B2, B3, B5, B6, B12, folat, mangan,
magnesium, zat besi dan vitamin C. Di dalam 100 g buah rambutan, terdapat kandungan
kalori 69 kalori, 66,75 mg vitamin C. Selain itu dilaporkan juga bahwa kadar seratnya juga
tinggi, yaitu 2g per 100 g buah, sehingga sangat cocok untuk orang yang ingin diet
menurunkan berat badan. Kulit buah rambutan mengandung tanin dan saponin yang dapat
digunakan sebagai obat disentri dan demam. Sementara itu bijinya mengandung lemak dan
polifenol yang dapat digunakan untuk mengatasi penyakit kencing manis. Daun mengandung
tannin dan saponin. Kulit batang mengandung tannin, saponin, flavonida, asam pektat dan zat
besi sehingga dibuat sebagai obat kumur sebagai obat sariawan.
Dalam taksonomi tumbuhan, rambutan diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom: Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi: Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Sapindales
Famili : Sapindaceae
Genus : Nephellium
Spesie : Nephellium lappaceum Linn.
Rambutan merupakan tanaman buah-buahan tropika basah yang berasal dari Asia
Tenggara tepatnya Malaysia dan Indonesia dan saat ini telah tersebar luas di daerah beriklim
tropis seperti Filipina dan negara-negara Amerika Latin. Penyebaran tanaman rambutan yang
pada awalnya sangat terbatas pada daerah tropis saja, kini sudah bisa ditemui pada daratan
beriklim sub-tropis.
Tanaman buah rambutan sengaja dibudidayakan untuk dimanfaatkan buahnya yang
mempunyai gizi, zat tepung, sejenis gula yang mudah terlarut dalam air, zat protein dan asam
amino, zat lemak, zat enzim-enzim yang esensial dan nonesensial, vitamin dan zat mineral
makro, mikro yang menyehatkan keluarga, tetapi ada pula sementara masyarakat yang
memanfaatkan sebagai pohon pelindung di pekarangan, sebagai tanaman hias.
Adapun penyakit-penyakit yang menyerang pada tanaman rambutan ialah sebagai
berikut :
Penyakit Benang Putih (Marasmius sp.)
Embun Tepung (Oidium nephelii)
Jamur Upas (Upasia salmonicolor)
Kanker Batang (Dolabra nepheliae Boot & Ting)
Busuk Buah (Glicophalotrichum bulbilium)
Bercak Daun Ganggang (Chephaleuros sp.)
Bercak Daun (Pestalotia sp.)
Penyakit akar putih (Rigidoporus lignosus)
Mati Ujung (Botryodiplodia theobromae Pat.)
A. Embun Tepung
Sejak lima sampai sepuluh tahun terakhir, buah rambutan di berbagai daerah terserang
berat penyakit embun tepung. Bahkan serangan penyakit embun tepung ini telah mencapai
tingkat epidemi. Namun demikian, sampai saat ini secara kuantitas belum diketahui secara
pasti berapa kerugian akibat serangan penyakit embun tepung ini. Yang jelas, penampilan
buahnya setelah matang sangat tidak menarik karena rambut-rambutnya menjadi pendek dan
cenderung gundul.
Penyakit embun tepung timbul pada bunga, putik dan buah pada bermacam-macam
tingkat, daun-daun muda, dan tunas-tunas. Pada bagian-bagian yang sakit terdapat lapisan
cendawan seperti beledu bertepung, berwarna putih kelabu, yang terdiri dari konidiofor dan
konidium cendawan. Penyakit ini banyak timbul ketika musim kemarau.
Penyakit ini dilaporkan untuk pertama kalinya Di Indonesia menyerang tanaman
rambutan di Bogor dan Jakarta oleh T. Hadiwijaya pada tahun 1949. Penyebab penyakitnya
adalah jamur spesies Oidium sp. Karena jamur ini diduga hanya menyerang tanaman
rambutan, maka diberi nama O.nephelli Nov.sp. Hadiwijaya. Jamur ini merupakan parasit
obligat Jamur . O. nephelii Hasilkan Mengmiselium yang hanya tumbuh pada permukaan
jaringan tanaman, tidak pernah menyerang jaringan itu sendiri. Penyakit ini disebarkan oleh
angin.
Jamur ini terutama menyerang bagian vegetatif dan reproduktif yang masih muda dan
aktif tumbuh (tunas, bunga dan buah), sementara daun dan buah yang sudah tua tidak
terserang. Gejala penyakit pada buah pertama kali ditujukkan dengan adanya butir-butir
menyerupai tepung berwarna putih menyelimuti permukaan bunga, buah, tunas, maupun
daun-daun muda. Infeksi awal penyakit pada buah akan menyebabkan perkembangan buah
menjadi lambat, berubah bentuk, nekrosis dan rambut-rambut buah menjadi memendek.
Akibatnya buah yang terserang akan berubah warnanya menjadi kecoklat-coklatan. Penyakit
embun tepung dapat menyerang tanaman di pembibitan sepanjang tahun. Hal ini di sebabkan
karena biasanya bibit di pembibitan diberi naungan sehingga kelembaban relatif berkisar 71-
81%.
Saat ini, jamur embun tepung merupakan penyebab penyakit yang paling banyak
tersebar dan merusak pertanaman rambutan di seluruh dunia seperti Sri Langka, Thailand,
Malaysia, Philipina dan Indonesia.
B. Bercak Daun
Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Pestalotia sp. Gejala penyakit yang umum
adalah adanya bercak tidak beraturan pada daun. Warna bercak berbeda-beda ada coklat, dan
coklat kelabu, tergantung dari jenis patogennya. Gejala serangan Pestalotia sp. adalah bercak
dengan warna kelabu pada bagian tengahnya.
Pestalotia sp. biasanya adalah patogen sekunder dan bersifat saprofitik. Pestalotia sp.
memiliki konidia multiseluler, biasanya memiliki tiga pigmen gelap di tengah dan titik putih
(bersih) pada ujung. Jamur Pestalotia sp. ini bertahan hidup pada sisa-sisa tanaman yang
terserang, penularan dapat melalui percikan air. Jamur Pestalotia sp. telah diidentifikasi
sebagai jamur penyebab penyakit bercak daun. Pada daun-daun tua dijumpai bercak dengan
titik-titik hitam di bagian tengahnya
Apabila jamur ini menyerang tanaman akan menimbulkan bercak-bercak pada daun
dengan area nekrosis yang tampak kering pada bagian tengahnya, berbintik-bintik kecil
(cairan) yang berwarna hitam yang disebut acervuli jamur. Pada bagian pinggir serangan
tampak berwarna coklat atau merah. Mula-mula bercak berwarna kuning agak coklat.
Patogen memencar dengan spora yang terjadi apabila ada perubahan yang mendadak dari
keadaan basah kemudian kering dan disertai angin (Suparman, 2011).
Pengendalian dapat dilakukan dengan cara kultur teknis yaitu dengan mengurangi
tingkat kelembapan kebun. Sanitasi kebun, dengan membersihkan rerumputan/ gulma, daun
dan ranting di areal pertanaman rambutan yang dapat menjadi tempat sumber inokulum. Cara
mekanis, memangkasan daun sakit kemudian membakarnya.
C. Busuk Buah
Penyakit busuk buah disebabkan oleh jamur Glicophalotrichum bulbilium. Penyakit
busuk buah menyerang buah yang masih kecil/muda, selanjutnya meskipun buah tersebut
menjadi besar tapi tetap akan busuk, berwarna hitam dan mengering. Untuk meghindari
penyakit busuk buah, sebaiknya rambutan disemprot dengan Benomyl sejak di pohon.