Anda di halaman 1dari 5

Pertemuan Ke : 10, 11, dan 12

Judul Praktikum : Analisis data Raster dan Analisis 3D


Hari / Tanggal : Jumat/ 2 November 2018
Tempat : Lab. Survey Pertanian
Nama/NIM : Ryan Ardiansyah/F1D217027
Kelas : Teknik Geologi
Asisten Praktikum : Savitri Khairunnisa Putri (D1A014113)

Prinsip Teori
Data raster adalah data yang disimpan dalam bentuk kotak segi empat
(grid)/sel sehingga terbentuk suatu ruang yang teratur. Foto digital seperti areal
fotografi atau foto satelit merupakan bagian dari data raster pada peta. Raster
mewakili data grid continue. Nilainya menggunakan gambar berwarna seperti
fotografi, yang di tampilkan dengan level merah, hijau, dan biru pada sel. Pada data
raster, obyek geografis direpresentasikan sebagai struktur sel grid yang disebut
sebagai pixel (picture element). Resolusi (definisi visual) tergantung pada ukuran
pixel-nya, semakin kecil ukuran permukaan bumi yang direpresentasikan oleh sel,
semakin tinggi resolusinya.
Analisis 3 Dimensi (3D Analyst) merupakan salah satu tool dalam perangkat
lunak ArcGIS yang dapat digunakan untuk menganalisis suatu objek di permukaan
bumi secara 3 dimensional berdasarkan informasi koordinat X, Y, Z yang ada pada
objek tersebut. Analisis tersebut memiliki berbagai macam cara analisis dan fasilitas
analisis. Produk yang paling umum dari analisis tersebut adalah DEM (Digital
Elevation Model).
Tujuan Praktikum
1. Mengetahui apa itu data raster.
2. Dapat mengolah data raster dan menganalisis data 3D

Alat dan Bahan


 Alat
1. Laptop dengan program ArcGIS
 Bahan
1. Shapefile Adminitrasi Merangin
2. Shapefile Adminitrasi Kerinci
3. Data SRTM Merangin
4. Dara SRTM Jambi

Pelaksanan Praktikum

1. Analisis data raster

Membuka program Arcmap

Menyiapkan data Shapefile


Administrasi Merangin,
Administrasi Kerinci, DEM SRTM
Merangin, dan DEM SRTM Kerinci

Data tersebut diolah untuk


mendapatkan kontur, slope, aspect,
dan hillshade. Sesuai petunjuk
modul.

Hasil

2. Analisis 3D

Membuka program Arcmap

Potong data SRTM dengan shp


batas area studi

Buat kontur dengan interval 25m


dan add shp kontur yang telah
dibuat

Olah data pada tool analisis 3D


dan buat file TIN
Buka ArcScene, dan add file TIN
tersebut

Kemudian data 3D dapatdiolah


sesuai petunuk modul.

Hasil

Hasil dan Pembahasan

Hasil Kontur Hasil Slope

Dari analisis kontur yang didapat terlihat ada beberapa kontur yang rapat yang menandakan
daerah curam, dan kontur yang ranggang yang menandakan daerah landaian. Kontur pada hasil ini
menggunakan interval 250.
Kaitan analisis slope dengan peta kontur adalah semakin rapat garis kontur pada peta maka
semakin terjal lereng atau persentase slope yang didapat semakin besar dan sebaliknya jika pada
garis kontur memiliki garis yang jarang-jarang maka persentase slope yang di dapat semakin kecil
dan memiliki lereng yang landai. Semakin jarang garis kontur maka lerengnya semakin landai
hingga datar. Biasanya pada lereng yang landai sampai datar di sebut daerah dataran dan pada lereng
yang terjal biasanya disebut daerah perbukitan sampai pegunungan.
Hasil Aspect Hasil Hillshade
Pada prosedur selanjutnya praktikan melakukan analisis aspect dan hillshade.
Pada analisi aspect berfungsi untuk mencari arah kemiringan lereng, pada peta ini
arah kemiringan lerang hanya bekerja pada daerah perbukitan. Terlihat jelas sekali
jika dilihat pada peta yang daerah terkena matahari memiliki warna yang sedikit
terang dan arah sebaliknya tidak terkena sinar matahari memiliki warna yang sedikit
gelap atau redup. Pada analisis hillshade barfungsi untuk memprediksi pencahayaan
sebuah permukaan. Dinama pada analisis ini hanya menonjolkan relief pada peta.

Hasil analisis 3D
Dilanjutkan pengolahan data Analisis 3D dimana TIN adalah model data vektor yang
berbasiskan topologi yang digunakan untuk mempresentasikan data permukaan
bumi. TIN menyajikan model permukaan sebagai sekumpulan bidang-bidang kecil
yang berbentuk segitiga yang saling terhubung. Informasi koordinat horizontal (x,y)
dan vertikal (z) untuk setiap titik yang terdapat di dalam jaringan TIN (yang
kemudian dijadikan sebagai node) dikodekan ke dalam bentuk-bentuk tabel.

Kesimpulan
1. Data raster adalah data yang disimpan dalam bentuk kotak segi empat
(grid)/sel sehingga terbentuk suatu ruang yang teratur.
2. Pada praktikum ini praktikan dapat mengolah data DEM SRTM dengan
Shapefile Administrasi menjadi bentuk pengolan kontur, slope, aspect dan
hillshade.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.guntara.com/2015/01/konsep-dasar-analisis-3-dimensi-pada.html
http://nilaamallia.blogspot.com/2011/01/data-vektor-dan-data-raster.html

Anda mungkin juga menyukai