Wawan Kurniawan, 2019. Penanaman nilai-nilai karakter cinta tanah air di SMP Nasional
Banau Kota Ternate
Pemimbing Nani I Rajaloa, S,Pd., M.Pd dan Sitirahia Hi Umar, S.Ag.,MA.
Penelitian ini berjudul Penanaman nilai-nilai karakter cinta tanah air di SMP Nasional Banau
Kota Ternate. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Penanaman nilai-nilai
Karakter cinta tanah air yang dilakukan di SMP Nasional Banau Kota Ternate (2) Bentuk-
bentuk sikap cinta tanah air yang ditampilkan oleh peserta didik SMP Nasional Banau Kota
Ternate (3) Dampak penanaman karakter cinta tanah air terhadap kelestarian pada diri
peserta didik SMP Nasional Banau Kota Ternate. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan teknik pengumpulan data
yang digunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa:
(1) Penanaman nilai-nilai Karakter cinta tanah air yang dilakukan di SMP Nasional Banau
Kota Ternate sudah menanamkan kepada peserta didik tentang cinta tanah. Adapun kegiatan
yang dilakukan berupa membiasakan peserta didik ikut dalam upacara bendera setiap hari
senin maupun kegiatan-kegiatan lainnya. (2) Bentuk-bentuk sikap cinta tanah air yang
ditampilkan oleh peserta didik SMP Nasional Banau Kota Ternate yang mereka tampilkan
disekolah yaitu misalnya mempelajari sejarah perjuangan bangsa Indonsia, mengafal
pancasila dalam setiap sila pancasila. Serta menggunakan produk buatan dalam negeri seperti
makanan, minuman, pakain, dan lain sebagainya, merupakan bagian dari rasa cinta tanah air.
Selain itu juga juga peserta didik sangat menghormati baik itu antar sesama teman maupun
antar guru. (3) Dampak penanaman karakter cinta tanah air terhadap sikap sosial pada diri
peserta didik SMP Nasional Banau Kota Ternate. Adapun dampak dari penanaman nilai
karakter cinta tanah air misalnya peserta didik lebih memahami ataupun mengetahui tentang
simbol-simbol negara Indonesia serta mengenal para pahlawan bangsa Indonesia. Kemudian
peserta didik dapat menghormati antar teman maupun antar guru sehingga membentuk
prilaku baik dalam kehidupan sehari-hari.
PENDAHULUHAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman bangsa Indonesia saat ini diyakini sedang
mengalami berbagai krisis multidimensi akibat dari pengaruh budaya luar yang melanda
bangsa Indonesia khususnya pada peserta didik sebagai generasi penerus bangsa. Selain itu
juga banyak fenomena ditengah masyarakat yang mengindikasikan hilangnya nilai luhur
bangsa Indonesia, seperti, ketidak jujuran, kesantunan, serta nilai Nasionalisme atau Cinta
tanah air. Di sisi lain perilaku-perilaku negatif, seperti pencurian, perkelaian, pemerkosaan,
1
bahkan para siswa di lembaga pendidikan itu sendiri. Melihat relalitas kehidupan bangsa dan
kenegaraan dewasa ini yang sedang dihadapi mengalami berbagai persoalan karakter, hal ini
juga menjadi sangat penting untuk membangun bangsa yang berkarakter (Zubaidi 2011).
pengembangan karakter manusia secara menyeluruh untuk ditanamkan kepada peserta didik,
baik dilingkungan informal, formal, dan nonformal, sehingga manusia secara menyeluruh
mampu menghadapi setiap perubahan yang akan terjadi diera globalisasi. Dalam rangka
merupakan sarana dan wahana yang sangat baik dalam pembinaan sumber daya manusia.
Pendidikan karakter merupakan pendidikan budi pekerti plus yaitu melibatkan aspek teori
Lickona, tanpa ketiga aspek ini, maka pendidikan karakter tidak akan efektif, dan
pelaksaannya pun harus dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan. Melalui pendidikan
karakter, anak akan menjadi cerdas, tidak hanya otaknya namun juga cerdas prilakunya
(Kurniasih, 2017).
Pendidikan juga merupakan sarana yang sangat strategis dalam melestarikan sistem
nilai yang berkembang dalam kehidupan. Proses pendidikan tidak hanya memberikan
pengetahuan dan pemahaman kepada peserta didik, namun lebih diarahkan pada
pembentukan sikap, perilaku dan kepribadian peserta didik, karena dengan pendidikan
peserta didik berusaha untuk dibekali berbagai pengetahuan dan keterampilan supaya bisa
hidup di tengah-tengah masyarakat. Selain itu, pendidikan juga memiliki peran penting dalam
Perwujudan cinta tanah air dapat dilakukan baik, dilingkungan keluarga, sekolah, dan
masyarakat. Akan tetapi saat ini akibat pengaruh globalisasi, sehingga banyak masyarakat
2
Indonesia lebih bangga terhadap kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa lain khususnya
dikalangan peserta didik, hal ini bisa dilihat peserta didik yang lebih banyak mengikuti
perkembangan zaman bahkan permasalahanya adalah ada sebagian peserta didik yang berada
di SMP Nasional Banau tidak lagi menghayati lagi lagu-lagu kebangsaan, dan tidak lagi
penghayatan pada saat mereka mengikuti upacara bendera sebagai hasil dari sebuah
perjuangan kemerdekan, serta sebagai hasil dari kebudayaan bangsa Indonesia, karena
disebabkan oleh budaya luar itu sendiri, yang tidak ada batas ruang dan waktu. Apabila
kondisi ini dibiarkan maka dikhawatirkan peserta didik tidak mengenal identitas bangsa
Indonesia dan segala kekayaan budayanya akan luntur, yang dapat berimbas pada kurangnya
Melihat kondisi seperti ini, Sekolah merupakan lembaga yang mempunyai peran
penting dalam mengembangkan potensi maupun kemampuan anak sehingga menjadi manusia
yang berkualitas, memiliki akar pikir yang berguna bagi kehidupan pribadi maupun
kehidupan dalam lingkungan sosialnya, untuk membentuk penanaman cinta tanah air perlu
dilatih kepada peserta didik baik dalam mengikuti upacara bendera dan menyayikan lagu-
lagu kebangsaan serta mengenang jasa para pahlawan kemerdekaan sebagai rasa cinta tanah
air kepada Bangsa dan Negara. Oleh karena, nilai cinta tanah air harus dimiliki oleh setiap
Maka salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan
penanaman karakter cinta tanah air yang berada di dalam Sekolah untuk membentuk
semangat kebangsaan. Oleh karena itu, yang sangat berperan penting adalah pendidikan
karakter pada cinta tanah air karena agar bisa membentuk jiwa Patriolisme dan Nasionalisme,
serta untuk dapat menunjukkan kesetiaan dan keperdulian yang tinggi, serta berkorban demi
3
Dengan alasan itulah peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang penanaman
nilai karakter cinta tanah air pada peserta didik SMP Nasional Banau Kota Ternate karna
menjadi ciri khas yang selalu diadakan disekolah melalui upacara bendera atau apel pagi
B. Rumusan Masalah
1. Bagimanakah penanaman nilai-nilai Karakter Cinta tanah air yang dilakukan di SMP
2. Bagaimanakah bentuk-bentuk sikap cinta tanah air yang ditampilkan oleh peserta
3. Bagaimana dampak penanaman karakter cinta tanah air terhadap sikap sosial pada
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui penanaman nilai-nilai Karakter cinta tanah air yang dilakukan di
2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk sikap cinta tanah air yang ditampilkan oleh peserta
3. Untuk mengetahui dampak penanaman karakter cinta tanah air terhadap sikap sosial
D. Manfaat Penelitian
a.Manfaat Teoritis
pendidikan formal untuk mengembangkan nilai-nilai karakter cinta tanah air pada
peserta didik
4
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan rujukan penelitian
selanjutnya yang berkaitan dengan penanaman nilai-nilai karakter cinta tanah air pada
peserta didik.
3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi dalam dunia pendidikan
untuk mengelola nilai-nilai karakter cinta tanah air pada peserta didik
b.Manfaat praktis
1) Bagi guru dapat dijadikan bahan evaluasi dan dapat menambah keilmuan tentang
penanaman nilai-nilai karakter cinta tanah air pada peserta didik di SMP Nasional
2) Bagi peserta didik dapat memberikan pemahaman kepada peserta didik akan
pembetukan karakter yang baik, guna menjadi penerus bangsa Secara kongnitif
maupun emosional
penanaman nilai-nilai karakter cinta tanah air pada peserta didik di SMP Nasional
Banau Kota Ternate, sebagai rujukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang
tidak hanya terpaku pada peningkatan aspek kognitif saja melainkan juga pada
peningkatan emosional atau sikap yang akan menjadi karakteristik peserta didik
KAJIAN TEORI
berlaku, sehingga nilai diartikan sebagai sesuatu yang dipandang baik, bermanfaat dan paling
benar menurut keyakinan seseorang atau sekelompok orang. Nilai adalah kualitas suatu hal
5
yang menjadikan hal itu disukai, diinginkan, dikejar, berguna dan dapat membuat orang yang
Kemudian menurut Notonegoro, (dalam Kansil, 2011) membagi nilai menjadi 3, yakni:
1) Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi unsur manusia
2) Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan
3) Nilai kerohaniaan, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia
2. Pengertian Karakter
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, karakter adalah kejiwaan, akhlak, atau budi
pekerti yang membedakan seseorang dari orang lain, karakter juga dipahami sebagai tabiat
atau watak. Dengan demikian orang yang memiliki berkarakter, mempunyai kepribadian,
atau berwatak. Selanjutnya Karakter secara etimologi berasal dari bahasa latin character,
yang antara lain berarti watak, tabiat, sifat-sifat kejiwaan, budi pekerti, kepribadian dan
akhlak.
3. Nilai-Nilai Karakter
Menurut Kementerian Pendidikan Nasional, nilai karakter bangsa bersumber dari agama,
pancasila, budaya dan tujuan pendidikan yang terdiri atas 18 nilai karakter sebagai berikut:
1) Relijius
2) Jujur
3) Toleransi
4) Disiplin
5) Kerja keras
6) Kreatif
7) Mandiri
8) Demokratis
6
9) Rasa ingin tahu
13) Bersahabat/berkomunikatif
mutu penyelengara dan hasil pendidikan disekolah yang mengarah pada pencapaian
pembentuk karakter dan akhlak mulia siswa seutuh, terpardu dan seimbang sesuai dengan
standar kompetensi kelulusan. Siswa mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan
Karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari
hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan digunakan sebagai landasan
Cinta Tanah Air yaitu mengenal dan mencintai tanah air wilayah nasionalnya
sehingga selalu waspada dan siap membela tanah air Indonesia, terhadap segala bentuk
7
ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan yang dapat membahayakan kelangsungan
hidup bangsa dan negara oleh siapapun dan dari manapun sehingga diharapkan setiap warga
Indikator-indikator nilai karakter cinta tanah air siswa, yaitu sebagai berikut:
1. Indikator sekolah
2. Indikator kelas
Karakter cinta tanah air dikaitkan melalui keragaman yang ada di Indonesia menurut
kurniawan 2013 terdapat beberapa aspek yang perlu dipahami, antara lain: Sikap bela negara
Untuk tanah air, menghargai orang lain (Toleransi) dan taat pada norma dan peraturan
Pendidikan karakter tentu, membutukan cara dalam penanaman nilai karakter agar bisa
8
B. Bentuk-Bentuk Sikap Cinta Tanah Air
Karakter Cinta tanah air, yakni karakter yang ditanamkan pada diri anak untuk
mempunyai rasa cinta kebangsaan dan rasa memiliki yang tinggi. Adapun yang ditanamkan
dalam bentuk cinta tanah air dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
1. Mempelajari sejarah perjuangan bangsa Indonesia dan para pahlawan yang berjuang
2. Memghormati upacara bendera sebagai perwujudan rasa cinta tanah air dan bangsa
Indonesia.
4. Mencintai dan menggunakan produk dalam negeri agar pengusaha lokal bisa maju.
6. Membantu mengharumkan nama baik dan bangsa dan negara Indonesia kepada
warga Negara asing yang didalam maupun diluar negeri serta tidak melakukan
7. Menggunakan bahasa asli Indonesia dengan baik dan benar pada acara-acara resmi
8. Turut serta dalam mengawasi jalannya roda pemerintaan dan membantu meluruskan
9. Beribadah dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk kemajuan bangsa dan negara.
10. Membantu mewujudkan ketertiban dan ketentraman baik di lingkungan sekitar kita
9
C. Dampak Penanaman Karakter Cinta Tanah Air Terhadap Sikap Sosial
1. Peserta didik memiliki sikap menghargai dan menjunjung tinggi semboyan bangsa
Indonesia
2. Berjiwa nasionalis
METODE PENELITIAN
A. Tipe Penelitian
Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif
Sedangkan yang dimaksud dengan metode penelitian kualitatif adalah penelitian yang
tidak mengadakan perhitungan atau juga dengan penemuan-penemuan yang tidak dicapai
atau diperoleh dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau dengan cara-cara lain
Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Nasional Banau Kota Ternate. Alasan
peneliti memilih lokasi tesebut karena dari pengamatan sebelumnya masih ditemukan peserta
10
didik yang tidak patut pada saat upacara selanjutnya rencana penelitian ini akan dilaksanakan
Subjek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, peserta didik dan guru yang dipilih
secara purposive sampling . Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel, sumber
data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini misalnya orang tersebut yang
dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa
sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi objek atau situasi sosial yang diteliti.
(Sugiono, 2016)
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi,
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang
diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara
sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan
membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain (Sugiono
2008).
Analisis data Miles dan Hubermen dalam Sugiyono (2010 ) pada penelitian kualitatif
meliputi tahap-tahap sebagai berikut : reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan.
11
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian tentang pelaksanaan penanaman cinta tanah air di SMP
Nasional Banau kota Ternate sudah menanamkan kepada peserta didik nilai-nilai karakter
cinta tanah air melalui kegiatan upacara bendera maupun dalam proses pembelajaran, hal ini
juga dilakukan tidak terlepas dari membiasakan kepada peserta didik untuk setiap hari senin
selalu diadakan upacara bendera, sebab dengan mengikuti upacara bendera dapat menumbuh
kembangkan cinta tanah air kepada peserta didik. Maka oleh karena itu untuk pelaksanaan
upacara bendera diikuti oleh seluruh peserta upacara dan ini sudah menjadi kewajiban untuk
ditanamkan kepada diri peserta didik. Di samping itu, juga perlu ditananamkan nilai karakter
cinta tanah air dengan mengajarkan baik itu melalui proses pembelajaran maupun dalam
pelaksanaan di dalam kegiatan ekstrakulikuler kepada peserta didik. Hal ini juga sejalan
dengan pendapat Ary Ginanjar (dalam Asmami 2011), pembangunan karakter tidak cukup
hanya dimulai dan diakhiri dengan penetapan misi. Akan tetapi, hal ini perlu dilanjutkan
2. Bentuk-bentuk sikap Cinta tanah air yang ditampilkan oleh peserta didik SMP
Berdasarkan hasil penelitian tentang bentuk karakter cinta tanah air kepada peserta didik
di SMP Nasional Banau Kota ternate, ada beberapa karakter cinta tanah air yang ditampilkan
oleh peserta didik seperti mempelajari sejarah perjuangan bangsa Indonesia dan para
pahlawan, selain itu juga dengan cukup baik dan ini perlu dilakukan secara terus menerus. Di
samping itu juga sebagai bentuk rasa cinta tanah air mereka masih tetap menggunakan
produk buatan dalam negeri dan mereka sangat mencintai dari hasil buatan Indonesia dan
12
untuk itu sebagai rasa menghormati terhadap burung garuda yaitu dengan sering mengafalkan
setiap sila dari pancasila baik itu dalam proses pembelajaran maupun upacara bendera. Dan
dalam hal berkomunikasi juga peserta didik masih menggunakan bahasa Indonesia baku dan
Maka dalam penamanan nilai-nilai karakter cinta tanah air disekolah peserta didik
diajarkan untuk selalu mempelajari sejarah bangsa sebagai indentitas bangsa Indonesia. Hal
ini sejalan dengan pendapat Susanto (2010) cinta tanah air dilakukan melalui perduli akan
sesama, berbahasa Indonesia yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari, saling
menghormati dan menghargai, bangga akan bangsa dan negara cinta produk dalam negeri,
3. Dampak penananam nilai karakter cinta tanah air terhadap sikap sosial pada
Berdasarkan hasil penelitian tentang dampak penanaman nilai karakter cinta tanah air di
SMP Nasional Banau Kota Ternate, kepada peserta didik. Adapun dampak dari penanaman
nilai karakter cinta tanah air misalnya sudah membiasakan kepada peserta didik pada saat
sebelum proses pembelajaran berlangsung maupun dalam lingkungan sekitar. Dan dalam
dampak penanaman nilai karakter cinta tanah air tidak terlepas dari motivasi, dan teladan
yang diberikan oleh guru sehingga berdampak terhadap keberhasilan peserta didik misalnya
peserta didik lebih memahami ataupun mengetahui tentang simbol-simbol negara Indonesia
serta mengenal para pahlawan bangsa Indonesia. Serta bangga terhadap produk-produk dalam
negeri. Hal ini juga senada dengan pendapat Suwarno (2000) menyatakan cinta tanah air
yaitu mengenal dan mencintai tanah air wilayah nasionalnya sehingga selalu waspada dan
siap membela tanah air Indonesia, terhadap segala bentuk ancaman tantangan, hambatan dan
gangguan yang dapat membahayakan kelangsungan hidup bangsa dan negara oleh siapapun
dan dari manapun sehingga diharapkan setiap warga negara Indonesia akan mengenal dan
13
memahami wilayah nusantara, memelihara melestarikan, mencintai lingkungannya dan
senantiasa menjaga nama baik dan mengharumkan Negara Indonesia dimata dunia.
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Penanaman nilai-nilai karakter cinta tanah air di SMP Nasional Banau Kota Ternate.
Adapun dalam menanamkan kepada diri peserta didik dilakukan, seperti memberikan
semangat dalam berbagai hal dan untuk itu juga dilakukan secara terus menerus untuk
2. Bentuk-bentuk nilai sikap cinta tanah air yang ditampilkan oleh peserta didik yaitu
upacara dan juga mengggunakan produk buatan dalam negeri merupakan bagian dari
3. Dampak dari penanaman nilai karakter cinta tanah air yaitu misalnya peserta didik
menghormati antar teman maupun antar guru sehingga membentuk prilaku baik dalam
kehidupan sehari-hari
B. Saran
1. Diharapkan dengan peserta didik selalu mengikuti upacara dengan baik, selalu
disiplin untuk menataati peraturan-peraturan sekolah, dapat bertutur kata yang baik
kepada teman maupun kepada guru, serta diharapkan pula memiliki jiwa-jiwa
semangat seperti para pahlawan yang telah gugur untuk dapat mengisi kemerdekaan
14
2. Diharapkan peserta didik selalu mengikuti upacara dengan baik, menggunakan produk
dalam negeri dan selalu mempelajari sejarah perjuangan bangsa dan negara sehingga
tidak melupakan sebagai jati diri bangsa Indonesia serta taat pada aturan.
3. Diharapkan dengan cinta tanah air kepada peserta didik dapat termotivasi seperti para
pejuang dan untuk itu juga diharapkan peserta didik dapat mengisi kemerdekaan
dengan hal-hal positif seperti mengikuti upacara bendera dengan baik dan mengikuti
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.
Dirjen Pothankam. 2010. Pendidikan Kesadaran Bela Negara (Pedoman Bagi Dosen
Pendidikan Kewarganegaraan). Jakarta Direktorat Jendral Potensi Pertahanan
Kansil, C.T.S. 2011. Empat pilar berbangsa dan bernegara. Jakarta: Renike Cipta
Karnadi, 2010. Pengembangan Pendidikan Dan Budaya Dan Karakter Bangsa. Jakarta:
Cipta Jaya Jakarta
Kurniasih, Imas & Sani, Berlin.2017. Pendidikan Karakter: Internalisasi Dan Metode
Pembelajaran Di Sekolah. Kata Pena
Kurniasih, Imas & Sani, Berlin. 2017. Pendidikan karakter: Internalisasi dan metode pe
Lickona, T. 2013. Education for Character: Mendidik untuk Membentuk Karakter. Jakarta:
Bumi Aksara.
15
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Jurnal
Bahri, Saiful. 2015. Implementasi pendidikan karakter dalam mengatasi krisis moral di
Sekolah. Vol 03, No. 1
Marzuki & Hapsari, Iysa 2015. Pembentukan karakter siswa melalui kegiatan
kepramukaan di MAN 1 Yogyakarta. Tahun V, No 2.
Rustam Hasim, “ Manajemen Sumber daya Manusia Tenaga Pendidik Dinas Pendidikan
Kota Ternate, Ternate: Lepkhair, 2017.
Yusuf, Muhammad. 2013. Membentuk karakter melalui pendidikan berbasis nilai. Volume
13, No 1
16