Anda di halaman 1dari 16

ABSTRAK

Wawan Kurniawan, 2019. Penanaman nilai-nilai karakter cinta tanah air di SMP Nasional
Banau Kota Ternate
Pemimbing Nani I Rajaloa, S,Pd., M.Pd dan Sitirahia Hi Umar, S.Ag.,MA.
Penelitian ini berjudul Penanaman nilai-nilai karakter cinta tanah air di SMP Nasional Banau
Kota Ternate. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Penanaman nilai-nilai
Karakter cinta tanah air yang dilakukan di SMP Nasional Banau Kota Ternate (2) Bentuk-
bentuk sikap cinta tanah air yang ditampilkan oleh peserta didik SMP Nasional Banau Kota
Ternate (3) Dampak penanaman karakter cinta tanah air terhadap kelestarian pada diri
peserta didik SMP Nasional Banau Kota Ternate. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan teknik pengumpulan data
yang digunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa:
(1) Penanaman nilai-nilai Karakter cinta tanah air yang dilakukan di SMP Nasional Banau
Kota Ternate sudah menanamkan kepada peserta didik tentang cinta tanah. Adapun kegiatan
yang dilakukan berupa membiasakan peserta didik ikut dalam upacara bendera setiap hari
senin maupun kegiatan-kegiatan lainnya. (2) Bentuk-bentuk sikap cinta tanah air yang
ditampilkan oleh peserta didik SMP Nasional Banau Kota Ternate yang mereka tampilkan
disekolah yaitu misalnya mempelajari sejarah perjuangan bangsa Indonsia, mengafal
pancasila dalam setiap sila pancasila. Serta menggunakan produk buatan dalam negeri seperti
makanan, minuman, pakain, dan lain sebagainya, merupakan bagian dari rasa cinta tanah air.
Selain itu juga juga peserta didik sangat menghormati baik itu antar sesama teman maupun
antar guru. (3) Dampak penanaman karakter cinta tanah air terhadap sikap sosial pada diri
peserta didik SMP Nasional Banau Kota Ternate. Adapun dampak dari penanaman nilai
karakter cinta tanah air misalnya peserta didik lebih memahami ataupun mengetahui tentang
simbol-simbol negara Indonesia serta mengenal para pahlawan bangsa Indonesia. Kemudian
peserta didik dapat menghormati antar teman maupun antar guru sehingga membentuk
prilaku baik dalam kehidupan sehari-hari.

Kata Kunci : Nilai-nilai karakter, cinta tanah air.

PENDAHULUHAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman bangsa Indonesia saat ini diyakini sedang

mengalami berbagai krisis multidimensi akibat dari pengaruh budaya luar yang melanda

bangsa Indonesia khususnya pada peserta didik sebagai generasi penerus bangsa. Selain itu

juga banyak fenomena ditengah masyarakat yang mengindikasikan hilangnya nilai luhur

bangsa Indonesia, seperti, ketidak jujuran, kesantunan, serta nilai Nasionalisme atau Cinta

tanah air. Di sisi lain perilaku-perilaku negatif, seperti pencurian, perkelaian, pemerkosaan,

pembunuhan, dan penyalahgunaan narkoba, semakin menghiasi kehidupan para remaja,

1
bahkan para siswa di lembaga pendidikan itu sendiri. Melihat relalitas kehidupan bangsa dan

kenegaraan dewasa ini yang sedang dihadapi mengalami berbagai persoalan karakter, hal ini

juga menjadi sangat penting untuk membangun bangsa yang berkarakter (Zubaidi 2011).

Pada hakekat pendidikan sesungguhnya merupakan suatu pembentukan dan

pengembangan karakter manusia secara menyeluruh untuk ditanamkan kepada peserta didik,

baik dilingkungan informal, formal, dan nonformal, sehingga manusia secara menyeluruh

mampu menghadapi setiap perubahan yang akan terjadi diera globalisasi. Dalam rangka

pembangunan manusia Indonesia seutuhnya, pembangunan karakter di bidang Pendidikan

merupakan sarana dan wahana yang sangat baik dalam pembinaan sumber daya manusia.

Pendidikan karakter merupakan pendidikan budi pekerti plus yaitu melibatkan aspek teori

pengetahuan (congnitive), perasaan (feelling), dan tindakan (action). Menurut Thomas

Lickona, tanpa ketiga aspek ini, maka pendidikan karakter tidak akan efektif, dan

pelaksaannya pun harus dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan. Melalui pendidikan

karakter, anak akan menjadi cerdas, tidak hanya otaknya namun juga cerdas prilakunya

(Kurniasih, 2017).

Pendidikan juga merupakan sarana yang sangat strategis dalam melestarikan sistem

nilai yang berkembang dalam kehidupan. Proses pendidikan tidak hanya memberikan

pengetahuan dan pemahaman kepada peserta didik, namun lebih diarahkan pada

pembentukan sikap, perilaku dan kepribadian peserta didik, karena dengan pendidikan

peserta didik berusaha untuk dibekali berbagai pengetahuan dan keterampilan supaya bisa

hidup di tengah-tengah masyarakat. Selain itu, pendidikan juga memiliki peran penting dalam

menumbuhkan semangat cinta tanah air dan jiwa patriotisme.

Perwujudan cinta tanah air dapat dilakukan baik, dilingkungan keluarga, sekolah, dan

masyarakat. Akan tetapi saat ini akibat pengaruh globalisasi, sehingga banyak masyarakat

2
Indonesia lebih bangga terhadap kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa lain khususnya

dikalangan peserta didik, hal ini bisa dilihat peserta didik yang lebih banyak mengikuti

perkembangan zaman bahkan permasalahanya adalah ada sebagian peserta didik yang berada

di SMP Nasional Banau tidak lagi menghayati lagi lagu-lagu kebangsaan, dan tidak lagi

memahami atau mengetahui pahlawan-pahlawan Nasional selain itu juga kurangnya

penghayatan pada saat mereka mengikuti upacara bendera sebagai hasil dari sebuah

perjuangan kemerdekan, serta sebagai hasil dari kebudayaan bangsa Indonesia, karena

disebabkan oleh budaya luar itu sendiri, yang tidak ada batas ruang dan waktu. Apabila

kondisi ini dibiarkan maka dikhawatirkan peserta didik tidak mengenal identitas bangsa

Indonesia dan segala kekayaan budayanya akan luntur, yang dapat berimbas pada kurangnya

sikap cinta tanah air pada peserta didik.

Melihat kondisi seperti ini, Sekolah merupakan lembaga yang mempunyai peran

penting dalam mengembangkan potensi maupun kemampuan anak sehingga menjadi manusia

yang berkualitas, memiliki akar pikir yang berguna bagi kehidupan pribadi maupun

kehidupan dalam lingkungan sosialnya, untuk membentuk penanaman cinta tanah air perlu

dilatih kepada peserta didik baik dalam mengikuti upacara bendera dan menyayikan lagu-

lagu kebangsaan serta mengenang jasa para pahlawan kemerdekaan sebagai rasa cinta tanah

air kepada Bangsa dan Negara. Oleh karena, nilai cinta tanah air harus dimiliki oleh setiap

peserta didik sebagai generasi penerus Bangsa.

Maka salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan

penanaman karakter cinta tanah air yang berada di dalam Sekolah untuk membentuk

semangat kebangsaan. Oleh karena itu, yang sangat berperan penting adalah pendidikan

karakter pada cinta tanah air karena agar bisa membentuk jiwa Patriolisme dan Nasionalisme,

serta untuk dapat menunjukkan kesetiaan dan keperdulian yang tinggi, serta berkorban demi

kepentingan Bangsa dan Negara.

3
Dengan alasan itulah peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang penanaman

nilai karakter cinta tanah air pada peserta didik SMP Nasional Banau Kota Ternate karna

menjadi ciri khas yang selalu diadakan disekolah melalui upacara bendera atau apel pagi

untuk semua warga sekolah sebelum kegiatan proses pembelajaran

B. Rumusan Masalah

1. Bagimanakah penanaman nilai-nilai Karakter Cinta tanah air yang dilakukan di SMP

Nasional Banau Kota Ternate?

2. Bagaimanakah bentuk-bentuk sikap cinta tanah air yang ditampilkan oleh peserta

didik SMP Nasional Banau Kota Ternate?

3. Bagaimana dampak penanaman karakter cinta tanah air terhadap sikap sosial pada

peserta didik SMP Nasional Banau Kota Ternate?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui penanaman nilai-nilai Karakter cinta tanah air yang dilakukan di

SMP Nasional Banau Kota Ternate?

2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk sikap cinta tanah air yang ditampilkan oleh peserta

didik SMP Nasional Banau Kota Ternate?

3. Untuk mengetahui dampak penanaman karakter cinta tanah air terhadap sikap sosial

pada peserta didik SMP Nasional Banau Kota Ternate?

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin di capai dari penelitian ini adalah :

a.Manfaat Teoritis

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan dan membentuk didalam

pendidikan formal untuk mengembangkan nilai-nilai karakter cinta tanah air pada

peserta didik

4
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan rujukan penelitian

selanjutnya yang berkaitan dengan penanaman nilai-nilai karakter cinta tanah air pada

peserta didik.

3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi dalam dunia pendidikan

untuk mengelola nilai-nilai karakter cinta tanah air pada peserta didik

b.Manfaat praktis

1) Bagi guru dapat dijadikan bahan evaluasi dan dapat menambah keilmuan tentang

penanaman nilai-nilai karakter cinta tanah air pada peserta didik di SMP Nasional

Banau Kota Ternate.

2) Bagi peserta didik dapat memberikan pemahaman kepada peserta didik akan

pembetukan karakter yang baik, guna menjadi penerus bangsa Secara kongnitif

maupun emosional

3) Bagi sekolah untuk memberikan sumbangsi pemikiran alteratif untuk mengetahui

penanaman nilai-nilai karakter cinta tanah air pada peserta didik di SMP Nasional

Banau Kota Ternate, sebagai rujukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang

tidak hanya terpaku pada peningkatan aspek kognitif saja melainkan juga pada

peningkatan emosional atau sikap yang akan menjadi karakteristik peserta didik

dalam berprilaku sesuai dengan pancasila

KAJIAN TEORI

A. Penanaman Nilai-Nilai Karakter Cinta Tanah Air Pada Peserta Didik


1. Pengertian Nilai
Nilai berasal dari bahasa latin valere yang artinya berguna, mampu akan berdaya,

berlaku, sehingga nilai diartikan sebagai sesuatu yang dipandang baik, bermanfaat dan paling

benar menurut keyakinan seseorang atau sekelompok orang. Nilai adalah kualitas suatu hal

5
yang menjadikan hal itu disukai, diinginkan, dikejar, berguna dan dapat membuat orang yang

menghayatinya menjadi bermartabat.

Kemudian menurut Notonegoro, (dalam Kansil, 2011) membagi nilai menjadi 3, yakni:

1) Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi unsur manusia

2) Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan

kegiatan dan aktivitas.

3) Nilai kerohaniaan, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia

2. Pengertian Karakter

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, karakter adalah kejiwaan, akhlak, atau budi

pekerti yang membedakan seseorang dari orang lain, karakter juga dipahami sebagai tabiat

atau watak. Dengan demikian orang yang memiliki berkarakter, mempunyai kepribadian,

atau berwatak. Selanjutnya Karakter secara etimologi berasal dari bahasa latin character,

yang antara lain berarti watak, tabiat, sifat-sifat kejiwaan, budi pekerti, kepribadian dan

akhlak.

3. Nilai-Nilai Karakter

Menurut Kementerian Pendidikan Nasional, nilai karakter bangsa bersumber dari agama,

pancasila, budaya dan tujuan pendidikan yang terdiri atas 18 nilai karakter sebagai berikut:

1) Relijius

2) Jujur

3) Toleransi

4) Disiplin

5) Kerja keras

6) Kreatif

7) Mandiri

8) Demokratis

6
9) Rasa ingin tahu

10) Semangat kebangsaan

11) Cinta tanah air

12) Menghargai prestasi

13) Bersahabat/berkomunikatif

14) Cinta damai

15) Gemar membaca

16) Perduli lingkungan

17) Perduli sosial

18) Tanggung jawab

4. Tujuan Pendidikan Karakter

Asmani (2011) mengemukakan pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan

mutu penyelengara dan hasil pendidikan disekolah yang mengarah pada pencapaian

pembentuk karakter dan akhlak mulia siswa seutuh, terpardu dan seimbang sesuai dengan

standar kompetensi kelulusan. Siswa mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan

pengetahuannya, mengakaji, dan menginternalisasi serta nilai-nilai dan akhlak mulia

sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari.

5. Karakter Cinta Tanah Air


a. Pengertian Karakter Cinta Tanah Air

Karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari

hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan digunakan sebagai landasan

untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak.

Cinta Tanah Air yaitu mengenal dan mencintai tanah air wilayah nasionalnya

sehingga selalu waspada dan siap membela tanah air Indonesia, terhadap segala bentuk

7
ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan yang dapat membahayakan kelangsungan

hidup bangsa dan negara oleh siapapun dan dari manapun sehingga diharapkan setiap warga

negara Indonesia akan mengenal dan memahami wilayah nusantara, memelihara

melestarikan, mencintai lingkungannya dan senantiasa menjaga nama baik dan

mengharumkan Negara Indonesia dimata dunia (Suwarno, 2000).

b. Indikator-Indikator Karakter Cinta Tanah Air

Indikator-indikator nilai karakter cinta tanah air siswa, yaitu sebagai berikut:

1. Indikator sekolah

a) Menggunakan produk buatan dalam negeri.

b) Menyediakan informasi (dari sumber cetak, elektronik) tentang kekayaan alam

dan budaya Indonesia.

c) Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

2. Indikator kelas

a) Memajangkan: foto presiden dan Wakil Presiden, Bendera Negara, lambang

negara, peta Indonesia, gambar kehidupan masyarakat Indonesia.

b) Menggunakan produk buatan dalam Negeri. (Imas, 2017)

6. Aspek-Aspek Cinta Tanah Air

Karakter cinta tanah air dikaitkan melalui keragaman yang ada di Indonesia menurut

kurniawan 2013 terdapat beberapa aspek yang perlu dipahami, antara lain: Sikap bela negara

Untuk tanah air, menghargai orang lain (Toleransi) dan taat pada norma dan peraturan

7. Tata Cara Penamanan Nilai Karakter

Pendidikan karakter tentu, membutukan cara dalam penanaman nilai karakter agar bisa

tercapai efektif melalui sebagai berikut: Keteladanan, inspirator dan motivator

8
B. Bentuk-Bentuk Sikap Cinta Tanah Air

Karakter Cinta tanah air, yakni karakter yang ditanamkan pada diri anak untuk

mempunyai rasa cinta kebangsaan dan rasa memiliki yang tinggi. Adapun yang ditanamkan

dalam bentuk cinta tanah air dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

1. Mempelajari sejarah perjuangan bangsa Indonesia dan para pahlawan yang berjuang

demi bangsa Indonesia

2. Memghormati upacara bendera sebagai perwujudan rasa cinta tanah air dan bangsa

Indonesia.

3. Menghormati simbol-simbol negara seperti lambang burung garuda, bendera merah

putih, lagu kebangsaan Indonesia raya, dan lain sebagainya.

4. Mencintai dan menggunakan produk dalam negeri agar pengusaha lokal bisa maju.

5. Ikut membela mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaan bangsa dan negara

Indonesia dengan segala tumpa darah secara tulus dan ikhlas

6. Membantu mengharumkan nama baik dan bangsa dan negara Indonesia kepada

warga Negara asing yang didalam maupun diluar negeri serta tidak melakukan

tindakan-tindakan yang mencoreng nama baik bangsa Indonesia.

7. Menggunakan bahasa asli Indonesia dengan baik dan benar pada acara-acara resmi

dalam negeri, maupun dalam kehidupan sehari-hari

8. Turut serta dalam mengawasi jalannya roda pemerintaan dan membantu meluruskan

yang salah sesuai dengan mekanisme yang berlaku.

9. Beribadah dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk kemajuan bangsa dan negara.

10. Membantu mewujudkan ketertiban dan ketentraman baik di lingkungan sekitar kita

maupun secara Nasional

9
C. Dampak Penanaman Karakter Cinta Tanah Air Terhadap Sikap Sosial

1. Peserta didik memiliki sikap menghargai dan menjunjung tinggi semboyan bangsa

Indonesia

2. Berjiwa nasionalis

3. Peserta didik berlaku disiplin dan bertanggung jawab

4. Peserta didik mampu mengendalikan diri

5. Peserta didik mampu mengenal simbol-simbol negara

6. Peserta didik mampu saling menghormati dan menghargai antar sesama

7. Peserta didik akan termotivasi untuk mengikuti kegiatan di sekolah

8. Peserta didik memiliki prilaku baik dalam kehidupan sehari-hari

9. Peserta didik akan bangga dengan budaya yang dimiliki

10. Peserta didik akan bangga terhadap produk dalam negeri.

METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif

dengan metode pendekatan kualitatif, merupakan penelitian deskriptif yang bersifat

menjelaskan, menggambarkan atau menuturkan dan menafsirkan data objek penelitian.

Sedangkan yang dimaksud dengan metode penelitian kualitatif adalah penelitian yang

tidak mengadakan perhitungan atau juga dengan penemuan-penemuan yang tidak dicapai

atau diperoleh dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau dengan cara-cara lain

dari kuantifikasi (Moleong, 2004).

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Nasional Banau Kota Ternate. Alasan

peneliti memilih lokasi tesebut karena dari pengamatan sebelumnya masih ditemukan peserta

10
didik yang tidak patut pada saat upacara selanjutnya rencana penelitian ini akan dilaksanakan

pada tanggal 28 November sampai 28 Desember 2018.

C. Subjek Penelitian Atau Sumber Data

Subjek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, peserta didik dan guru yang dipilih

secara purposive sampling . Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel, sumber

data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini misalnya orang tersebut yang

dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa

sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi objek atau situasi sosial yang diteliti.

(Sugiono, 2016)

D. Teknik Dan Prosedur Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi,

wawancara dan studi dokementasi

E. Teknik Analisi Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang

diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara

mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan

sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan

membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain (Sugiono

2008).

Analisis data Miles dan Hubermen dalam Sugiyono (2010 ) pada penelitian kualitatif

meliputi tahap-tahap sebagai berikut : reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan.

11
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Hasil Penelitian

1. Penanaman nilai-nilai Karakter Cinta tanah air yang dilakukan di SMP

Nasional Banau Kota Ternate

Berdasarkan hasil penelitian tentang pelaksanaan penanaman cinta tanah air di SMP

Nasional Banau kota Ternate sudah menanamkan kepada peserta didik nilai-nilai karakter

cinta tanah air melalui kegiatan upacara bendera maupun dalam proses pembelajaran, hal ini

juga dilakukan tidak terlepas dari membiasakan kepada peserta didik untuk setiap hari senin

selalu diadakan upacara bendera, sebab dengan mengikuti upacara bendera dapat menumbuh

kembangkan cinta tanah air kepada peserta didik. Maka oleh karena itu untuk pelaksanaan

upacara bendera diikuti oleh seluruh peserta upacara dan ini sudah menjadi kewajiban untuk

ditanamkan kepada diri peserta didik. Di samping itu, juga perlu ditananamkan nilai karakter

cinta tanah air dengan mengajarkan baik itu melalui proses pembelajaran maupun dalam

pelaksanaan di dalam kegiatan ekstrakulikuler kepada peserta didik. Hal ini juga sejalan

dengan pendapat Ary Ginanjar (dalam Asmami 2011), pembangunan karakter tidak cukup

hanya dimulai dan diakhiri dengan penetapan misi. Akan tetapi, hal ini perlu dilanjutkan

dengan proses yang dilakukan secara terus menerus sepanjang hidup.

2. Bentuk-bentuk sikap Cinta tanah air yang ditampilkan oleh peserta didik SMP

Nasional Banau Kota Ternate

Berdasarkan hasil penelitian tentang bentuk karakter cinta tanah air kepada peserta didik

di SMP Nasional Banau Kota ternate, ada beberapa karakter cinta tanah air yang ditampilkan

oleh peserta didik seperti mempelajari sejarah perjuangan bangsa Indonesia dan para

pahlawan, selain itu juga dengan cukup baik dan ini perlu dilakukan secara terus menerus. Di

samping itu juga sebagai bentuk rasa cinta tanah air mereka masih tetap menggunakan

produk buatan dalam negeri dan mereka sangat mencintai dari hasil buatan Indonesia dan

12
untuk itu sebagai rasa menghormati terhadap burung garuda yaitu dengan sering mengafalkan

setiap sila dari pancasila baik itu dalam proses pembelajaran maupun upacara bendera. Dan

dalam hal berkomunikasi juga peserta didik masih menggunakan bahasa Indonesia baku dan

bahasa lokal dari masing-masing daerah.

Maka dalam penamanan nilai-nilai karakter cinta tanah air disekolah peserta didik

diajarkan untuk selalu mempelajari sejarah bangsa sebagai indentitas bangsa Indonesia. Hal

ini sejalan dengan pendapat Susanto (2010) cinta tanah air dilakukan melalui perduli akan

sesama, berbahasa Indonesia yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari, saling

menghormati dan menghargai, bangga akan bangsa dan negara cinta produk dalam negeri,

dan menghargai perbedaan (Bhineka tunggal ika).

3. Dampak penananam nilai karakter cinta tanah air terhadap sikap sosial pada

peserta didik di SMP Nasional Banau Kota Ternate

Berdasarkan hasil penelitian tentang dampak penanaman nilai karakter cinta tanah air di

SMP Nasional Banau Kota Ternate, kepada peserta didik. Adapun dampak dari penanaman

nilai karakter cinta tanah air misalnya sudah membiasakan kepada peserta didik pada saat

sebelum proses pembelajaran berlangsung maupun dalam lingkungan sekitar. Dan dalam

dampak penanaman nilai karakter cinta tanah air tidak terlepas dari motivasi, dan teladan

yang diberikan oleh guru sehingga berdampak terhadap keberhasilan peserta didik misalnya

peserta didik lebih memahami ataupun mengetahui tentang simbol-simbol negara Indonesia

serta mengenal para pahlawan bangsa Indonesia. Serta bangga terhadap produk-produk dalam

negeri. Hal ini juga senada dengan pendapat Suwarno (2000) menyatakan cinta tanah air

yaitu mengenal dan mencintai tanah air wilayah nasionalnya sehingga selalu waspada dan

siap membela tanah air Indonesia, terhadap segala bentuk ancaman tantangan, hambatan dan

gangguan yang dapat membahayakan kelangsungan hidup bangsa dan negara oleh siapapun

dan dari manapun sehingga diharapkan setiap warga negara Indonesia akan mengenal dan

13
memahami wilayah nusantara, memelihara melestarikan, mencintai lingkungannya dan

senantiasa menjaga nama baik dan mengharumkan Negara Indonesia dimata dunia.

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Penanaman nilai-nilai karakter cinta tanah air di SMP Nasional Banau Kota Ternate.

Adapun dalam menanamkan kepada diri peserta didik dilakukan, seperti memberikan

semangat dalam berbagai hal dan untuk itu juga dilakukan secara terus menerus untuk

membentuk karakter cinta tanah air.

2. Bentuk-bentuk nilai sikap cinta tanah air yang ditampilkan oleh peserta didik yaitu

seperti mempelajari sejarah-sejarah perjuangan bangsa Indonesia, menghormati

upacara dan juga mengggunakan produk buatan dalam negeri merupakan bagian dari

peserta didik dalam mencintai tanah air.

3. Dampak dari penanaman nilai karakter cinta tanah air yaitu misalnya peserta didik

lebih memahami ataupun mengetahui tentang simbol-simbol negara Indonesia serta

mengenal para pahlawan bangsa Indonesia. Kemudian peserta didik dapat

menghormati antar teman maupun antar guru sehingga membentuk prilaku baik dalam

kehidupan sehari-hari

B. Saran

1. Diharapkan dengan peserta didik selalu mengikuti upacara dengan baik, selalu

disiplin untuk menataati peraturan-peraturan sekolah, dapat bertutur kata yang baik

kepada teman maupun kepada guru, serta diharapkan pula memiliki jiwa-jiwa

semangat seperti para pahlawan yang telah gugur untuk dapat mengisi kemerdekaan

dengan hal-hal yang baik

14
2. Diharapkan peserta didik selalu mengikuti upacara dengan baik, menggunakan produk

dalam negeri dan selalu mempelajari sejarah perjuangan bangsa dan negara sehingga

tidak melupakan sebagai jati diri bangsa Indonesia serta taat pada aturan.

3. Diharapkan dengan cinta tanah air kepada peserta didik dapat termotivasi seperti para

pejuang dan untuk itu juga diharapkan peserta didik dapat mengisi kemerdekaan

dengan hal-hal positif seperti mengikuti upacara bendera dengan baik dan mengikuti

perlombaan-perlombahan serta belajar dengan giat sebagai generasi penerus bangsa.

DAFTAR PUSTAKA

Asmani, Jamal. M. (2011). Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah.


Jogjakarta: Diva Press.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.

Dirjen Pothankam. 2010. Pendidikan Kesadaran Bela Negara (Pedoman Bagi Dosen
Pendidikan Kewarganegaraan). Jakarta Direktorat Jendral Potensi Pertahanan

Kansil, C.T.S. 2011. Empat pilar berbangsa dan bernegara. Jakarta: Renike Cipta

Karnadi, 2010. Pengembangan Pendidikan Dan Budaya Dan Karakter Bangsa. Jakarta:
Cipta Jaya Jakarta

Kurniasih, Imas & Sani, Berlin.2017. Pendidikan Karakter: Internalisasi Dan Metode
Pembelajaran Di Sekolah. Kata Pena

Kurniasih, Imas & Sani, Berlin. 2017. Pendidikan karakter: Internalisasi dan metode pe

Kurniawan, Syamsul. 2013. Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Lickona, T. 2013. Education for Character: Mendidik untuk Membentuk Karakter. Jakarta:
Bumi Aksara.

Masnur Muslich. 2011. Pendidikan Karakter: Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional.


Jakarta: Bumi Aksara.

Mulyana, Rohmat. 2004. Mengartikulasikan Pendidikan Nilai. Bandung: Alfabeta.

Suwarno, Gowar, 2000. Panduan Penyelenggaraan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara di


Lingkungan Pekerjaan, Jakarta: Dirjen Sumber Daya Manusia.

15
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sudirman N, 1992. Ilmu pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta:


Depdiknas, Dirjen Dikdasmen

Zubaidi. 2011. Desain Pendidikan Karakter. Jakarta: Prenada Media Group.

Jurnal
Bahri, Saiful. 2015. Implementasi pendidikan karakter dalam mengatasi krisis moral di
Sekolah. Vol 03, No. 1

Marzuki & Hapsari, Iysa 2015. Pembentukan karakter siswa melalui kegiatan
kepramukaan di MAN 1 Yogyakarta. Tahun V, No 2.

Rustam Hasim, “ Manajemen Sumber daya Manusia Tenaga Pendidik Dinas Pendidikan
Kota Ternate, Ternate: Lepkhair, 2017.

“Manejeman Sumberdaya Manusia Tenaga Pendidik Oleh Dinas Pendidikan


Kota Ternate Jurnal Penelitian Humano, e-ISSN 25979213: ISSN:1978-6115. Vol 8
No 2 edisi November 2017

“Manajemen Perencanaan dan Rekrutmen Tenaga Pendidik oleh Dinas


Pendidikan Kota Ternate” EDUKASI- Jurnal Pendidikan ISSN 1693 4164.

Yusuf, Muhammad. 2013. Membentuk karakter melalui pendidikan berbasis nilai. Volume
13, No 1

16

Anda mungkin juga menyukai