Anda di halaman 1dari 3

TEORI MOTIVASI

A. PENGERTIAN
Motivasi kerja ialah suatu kondisi yang berpengaruh untuk membangkitkan,
mengarahkan, dan memelihara prilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja
(Mangkunegara, 2000 dalam Nursalam, 2007). Teori motivasi merupakan proses sebab
akibat bagaimana seseorang bekerja serta hasil apa yang diperolehnya.

B. TUJUAN MOTIVASI
Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau
menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu
sehingga dapat memperoleh hasil atau tujuan tertentu (Purwanto, 2008). Disini akan
disebutkan tujuan-tujuan dari motivasi adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan moral dan kepuasan pekerja
2. Meningkatkan produkrifitas
3. Mempertahankan kestabilan pekerja
4. Meningkatkan kedisiplinan
5. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik
6. Mempertinggi rasa tanggung jawab terhadap tugas-tugasnya

C. TEORI MOTIVASI
1. Teori kebutuhan
Teori ini beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan oleh manusia pada
hakekatnya adalah kebutuhan fisik maupun psikis. Oleh karena itu menurut teori ini
apabila seseorang, ia harus mengetahui terlebih dahulu apa kebutuhan-kebutuhan
orang-orang yang dimotivasinya.
Sebagai pakar psikologi, Maslow mengemukakan adanya lima tingkatan kebutuhan
pokok manusia. Adapun kelima tingkatan kebutuhan pokok manusia yang dimaksud
adalah :
a. Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan fisiologis memiliki prioritas tertinggi dalam Hirarki Maslow.
Kebutuhan fisiologis merupakan hal yang mutlak dipenuhi manusia untuk bertahan
hidup. Manusia memiliki lima macam kebutuhan yaitu:
1) Kebutuhan oksigen dan pertukaran gas :Merupakan kebutuhan dasar manusia
yang digunakan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh mempertahankan
hidup dan aktifitas berbagai organ atau sel.
2) Kebutuhan cairan dan elektrolit, kebutuhan makanan: Bagian dari kebutuhan
dasar manusia secara fisiologis yang memiliki proporsi besar dalam bagian
tubuh hampir 90% dari total berat badan tubuh.
3) Kebutuhan eliminasi urine dan alvi: Merupakan bagian dari kebutuhan
fisiologis dan bertujuan untuk mengeluarkan bahan sisa.
4) Kebutuhan istirahat dan tidur, kebutuhan aktivitas: Untuk memulihkan status
kesehatan dan mempertahankan kegiatan dalam kehidupan sehari-hari
terpenuhi.
5) Kebutuhan kesehatan temperatur tubuh dan kebutuhan seksual: Merupakan
untuk memenuhi kebutuhan biologis dan untuk memperbanyak keturunan
(Hidayat, 2006).
b. Kebutuhan rasa aman dan perlindungan (Safely and Security) adalah aman dari
berbagai aspek baik fisiologis maupun psikologis, kebutuhan meliputi :
1) Kebutuhan perlindungan diri dari udara dingin, panas, kecelakaan dan infeksi
2) Bebas dari rasa takut dan kecemasan
3) Bebas dari perasaan terancam karena pengalaman yang baru dan asing.
c. Kebutuhan sosial, yang meliputi antara lain :
1) Memberi dan menerima kasih sayang
2) Perasaan dimiliki dan hubungan yang berarti dengan orang lain
3) Kehangatan dan penuh persahabatan
4) Mendapat tempat atau diakui dalam keluarga, kelompok serta lingkungan
sosial.
d. Kebutuhan harga diri
1) Perasaan tidak bergantung pada orang lain
2) Kompeten
3) Penghargaan terhadap diri sendiri dan orang lain.
e. Kebutuhan akan aktualisasi diri (Self Actualization)
Kebutuhan seperti antara lain kebutuhan mempertinggi potensi – potensi dan
ekspresi diri meliputi:
1) Dapat mengenal diri sendiri dengan baik (mengenal dan memahami potensi
diri)
2) Belajar memenuhi kebutuhan diri sendiri
3) Tidak emosional
4) Mempunyai dedikasi yang tinggi, kreatif dan mempunyai kepercayaan diri yang
tinggi dan sebagainya (Mubarak, 2007).

2. Teori X dan Teori Y


Dikemukakan oleh Douglas McGregor, dimana Teori X mengandaikan bahwa
karyawan tidak menyukai kerja, malas, tidak menyukai tanggung jawab, dan harus
dipaksa agar berprestasi. Sementara Teori Y mengandaikan bahwa karyawan menyukai
kerja, kreatif, berusaha bertanggung jawab, dan dapat menjalankan pengarahan diri.
Teori Z Menekankan pada teori humanistik, penganbilan keputusan bersama, Supervisi
secara tidak langsung, motivasi lebih pada human.

3. Teori Dua Faktor


Dikemukakan oleh Frederick Herzberg, dimana ada faktor-faktor intrinsik yang
berhubungan dengan kepuasan kerja (prestasi, pengakuan kerja, tanggung jawab,
kemajuan, pertumbuhan) dan faktor-faktor ekstrinsik yang berhubungan dengan
ketidakpuasan kerja (kebijakan dan pimpinan perusahaan, penyeliaan, hubungan
antarpribadi, dan kondisi kerja). Disebutkan bahwa ada faktor hygiene seperti
kebijakan dan administrasi perusahaan, penyeliaan, dan gaji yang, bila memadai dalam
pekerjaan, menentramkan pekerja. Bila tidak memadai, maka orang-orang akan tidak
terpuaskan.

Anda mungkin juga menyukai