ABSTRAK
Sesuai dengan kemajuan zaman yang semakin lama semakin banyak jumlah
manusia di dunia ini dan secar langsung akan mengakibatkan semakin
banyak kebutuhan yang harus di sediakan oleh manusia tersebut. Diantara
sekian banyak kebutuhan, maka kemajuan teknologi banyak membantu
kepentingan manusia, diantaranya kemajuan dalam bidang tenaga listrik.
Sistem proteksi pembangkit ataupun transmisi harus bekerja sesuai syaratnya
diantaranya cepat bereaksi jika terjadi gangguan, selektif, peka/sensitif
terhadap gangguan, andal/reliability, stabilitas dan ekonomis. Jika syarat
tersebut tidak terpenuhi, maka akan mempengaruhi kinerja pembangkit.
Dengan menganalisa besar arus gangguan dan hasil pencarian data
gangguan baik di sisi GIS 150 kV maupun sisi PLTU 2 banten labuan.
Diharapkan diketahui penyebab gangguan di Transmisi 150 kV Saketi dan
proteksi apa yang menyebabkan pembangkit trip. Kehandalan suatu
pembangkit sangat penting karena jika terjadi gangguan akan menyebabkan
pembangkit kehilangan kesempatan produksi dan untuk start kembali
membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Keandalan dan kemampuan suatu sistem tenaga listrik dalam melayani
konsumen sangat tergantung pada sistem proteksi yang digunakan. Oleh sebab
itu dalam perencangan suatu sistem tenaga listrik, perlu dipertimbangkan
kondisi-kondisi gangguan yang mungkin terjadi pada sistem, melalui analisa
gangguan.
Pada dasarnya gangguan dapat terjadi karena kegagalan operasi peralatan
dalam sistem, kesalahan manusia dan karena alam. Langkah yang dapat
diambil untuk mencegah terjadinya gangguan antara lain dengan
menggunakan isolasi yang baik, membuat koordinasi isolasi dan
menghindarkan kesalahan operasi. Tetapi langkah – langkah tersebut dibatasi
oleh faktor ekonomis dan alam. Karenanya para engineer sepakat : gangguan
boleh saja terjadi dan tidak dapat dihindari namun dampaknya harus
diminimisasi.
PEMBAHASAN
A. SISTEM PROTEKSI PEMBANGKIT
1. PENGERTIAN DASAR
Nilai investasi peralatan listrik pada suatu pembangkit listrik sedemikian
besarnya, sehingga perhatian yang khusus harus diutamakan agar setiap
peralatan tidak hanya dapat beroperasi dengan efisiensi yang optimal, tetapi
juga harus teramankan dari kecelakaan/kerusakan yang fatal.
Kerusakan yang fatal dapat menimbulkan :
1. Kerugian biaya investasi.
2. Kerugian operasi (long outage)
3. Terganggunya pelayanan (service)
Untuk itu relai proteksi sangat diperlukan pada peralatan pembangkit. Hampir
semua peralatan tidak dibiarkan beroperasi tanpa menggunakan peralatan
proteksi. Relai Proteksi adalah suatu perangkat kerja proteksi yang
mempunyai fungsi dan peranan :
1. Memberikan signal alarm/melepas pemutus tenaga (circuit breaker)
dengan tujuan mengisolir gangguan/kondisi yang tidak normal seperti
adanya :
Beban lebih, tegangan rendah
Kenaikan suhu, beban tidak seimbang
Daya kembali, frekuensi rendah
Hubung singkat dan kondisi tidak normal lainnya
20 Relai Bucholz 95
3. Kesalahan parallel
Kesalahan dalam memparalel generator karena syarat-syarat sinkron tidak
terpenuhi dapat mengakibatkan kerusakan pada bagian poros dan kopling
generator, dan penggerak utamanya karena terjadinya momen puntir.
Kemungkinan kerusakan lain yang timbul, kerusakan PMT dan kerusakan
pada kumparan stator akibat adanya kenaikan tegangan sesaat.
2. Gangguan awal
Gangguan ini sering diistilahkan incipient fault yaitu gangguan yang
tergolong ringan dan berawal dari gangguan kecil namun kemudian
secara perlahan-lahan berkembang menjadi gangguan besar/berat dan
mengakibatkan kerusakan, apabila tidak segera terdeteksi.