Abstraksi
This study aims to determine how the effect of savings and deposits to total loans
disbursed on the PD. BPR BKK Banjarharjo Brebes and to determine which variable
greatly affect the amount of loans extended to the PD. BPR BKK Banjarharjo Brebes.
Savings have a positive and significant effect on the amount of loans extended to the
PD. BPR BKK Banjarharjo Brebes. This can be demonstrated by using test t count test
using a 95 percent confidence level (α / 2 = 0.05 / 2 = 0.025) and the degree of freedom
Nk (5-2) obtained t table of 3.182 and the results of calculations in SPSS show X1 =
6.399 which means that t count > t table. It shows that Ho is rejected or variable
savings significantly affect the credit. While the X2 obtained 0.278 which means that
tcount < t table. It shows that Ho accepted or deposits not significantly affect the credit.
1
PERMANA – Vol. VI No. 1 Agustus 2014
2
Hendry Yuliawan: Analisis Pengaruh Jumlah Tabungan....
3
PERMANA – Vol. VI No. 1 Agustus 2014
daerah, koperasi, perseroan terbatas dan sederhana dan hemat adalah pemberian
bentuk lain yang ditetapkan dengan bunga. Dalam hal ini, uang yang berada
Peraturan Daerah. di tangan seseorang tidak akan ber-
tambah dengan sendirinya, akan tetapi
4. Tabungan uang yang disimpan di bank dalam
Tabungan menurut Undang- jangka waktu tertentu akan mendapatkan
Undang Republik Indonesia Nomor 10 bunga yang sesuai dengan ketentuan
Tahun 1998 tentang Perbankan yang berlaku bagi setiap bank yang
merupakan simpanan yang penarikannya bersangkutan.
hanya dapat dilakukan menurut syarat-
syarat tertentu yang disepakati, tetapi 5. Deposito
tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet Deposito merupakan jenis sim-
giro dan atau alat lainnya yang panan yang penarikannya hanya dapat
dipersamakan dengan itu. dilakukan setelah jangka waktu tertentu
Syarat-syarat penarikan tertentu sesuai dengan perjanjian antara nasabah
maksudnya adalah sesuai dengan penyimpan (deposan) dan bank (Rimsky
perjanjian atau kesepakatan yang telah K. Judisseno, 2005:155). Dikarenakan
dibuat antara pihak bank dengan si penarikan dana yang dilakukan oleh
penabung (deposan). Misalnya dalam hal nasabah sifatnya berjangka, maka tingkat
frekuensi penarikan, apakah dua kali bunga deposito cenderung lebih tinggi
seminggu atau setiap hari maupun setiap dibandingkan dengan jasa perbankan
saat. Berbeda dengan simpanan giro lainnya. Hal ini disebabkan karena bank
yang dapat digunakan oleh para mempunyia baynak waktu yang cukup
pengusaha atau para pedagang untuk untuk mengoptimalkan dana tersebut
melakukan transaksi (jual beli), tabungan dalam bentuk investasi dana seperti
lebih ditujukan untuk maksud berjaga untuk kegiatan kredit, penanaman dalam
jaga atau keamanan dana oleh masya- bentuk surat-surat berharga, dan lain-
rakat luas.Jenis tabungan disebutkan lainnya.
dalam Kamus Umum Bahasa Indo- Simpanan deposito dalam Undang-
nesia (Drs. Suharso dan Dra. Ana Undang Republik Indonesia Nomor 10
Retnoningsih, 2005 : 512) terdiri dari: Tahun 1998 tentang Perbankan dinyata-
a. Tabungan berhadiah merupakan kan sebagai simpanan yang penarikan-
tabungan yang diundi setiap waktu nya hanya dapat dilakukan pada waktu
yang diperuntukan untuk mem- tertentu berdasarkan perjanjian nasabah
peroleh hadiah. penyimpan dengan bank. Berbeda
b. Tabungan berjangka adalah uang dengan dua jenis simpanan sebelumnya,
tabungan di bank yang disimpan di simpanan deposito mengandung unsur
waktu tertentu (bulanan, tahunan) jangka waktu (jatuh tempo) yang lebih
dan tak boleh diambil sebelum panjang dan dapat ditarik atau dicairkan
jatuh temponya besar bunganya hanya setelah jatuh tempo. Begitu pula
disesuaikan dengan lamanya dengan suku bunga yang relatif lebih
menabung (makin lama waktunya tinggi dibandingkan dua jenis simpanan
makin besar bunganya). di atas.
c. Tabungan harian, merupakan Untuk mencairkan deposito maka
tabungan di bank tertentu yang pemilik deposito (deposan) dapat meng-
bunganya dihitung per-hari. gunakan bilyet deposito atau sertifikat
deposito. Dalam praktiknya terdapat tiga
Salah satu manfaat menabung di
jenis deposito yaitu:
bank di samping aman dan melatih hidup
4
Hendry Yuliawan: Analisis Pengaruh Jumlah Tabungan....
5
PERMANA – Vol. VI No. 1 Agustus 2014
yang positif bagi bank sehingga keper- dan deposito (X2). Sedangkan variabel
cayaan masyarakat akan bertambah. terikatnya (Y) adalah kredit.
Dengan demikian, profitability dan Metode analisis data yang diguna-
safety akan berjalan beriringan. kan adalah :
Unsur-unsur yang terkandung 1. Analisis koefisien korelasi parsial
dalam pemberian suatu fasilitas kredit berganda (Maman Abdurahman,
menurut (Martono, 2002:52) adalah 2011: 201)
kepercayaan, kesepakatan, jangka waktu r x1 y rx 2 y . rx1 x 2
dan risiko. Pada prinsipnya, kredit itu rx 2 ( x1Y )
hanya ada satu macam saja, yaitu uang (1 r 2 x 2 y ) (1 r 2 x1x 2 )
bank yang dipinjamkan kepada nasabah
dan akan dikembalikan pada suatu waktu 2. Analisis regresi linier berganda
tertentu di masa mendatang, disertai
dengan suatu kontra prestasi berupa Y a b 1 X 1 b 2 X 2
bunga. Tetapi berdasarkan berbagai
keperluan usaha serta berbagai unsur
3. Uji t
ekonomi yang mempengaruhi bidang
usaha para nasabah, maka jenis kredit r n2
menjadi beragam, yaitu antara lain Ttest
berdasarkan: sifat penggunaan, keper- 1 r 2
luan, jangka waktu, dan jaminan atas
4. Uji F
kredit yang diberikan bank.
R2
(k 1) ESS
B. Hipotesis F hitung
(1 r )2 R2
(n k )
TSS
Hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini adalah: 5. Koefisien determinasi (R2)
1. Terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan antara jumlah tabungan dan KD = r2 x 100%
deposito terhadap jumlah kredit yang
disalurkan pada PD. BPR BKK
Banjarharjo Kabupaten Brebes.
2. Tabungan merupakan variabel yang Hasil Penelitian dan Pembahasan
paling dominan yang berpengaruh A. Tabungan
terhadap jumlah kredit yang
disalurkan pada PD. BPR BKK Di dalam Undang-Undang Repu-
Banjarharjo Kabupaten Brebes. blik Indonesia No. 10 pasal 1 ayat 2
tentang Perbankan menjelaskan bahwa
Metode Penelitian dan Analisis Data bank adalah badan usaha yang meng-
himpun dana dari masyarakat dalam
Penelitian ini merupakan studi bentuk simpanan dan menyalurkannya
kasus pada PD. BPR BKK Banjarharjo kepada masyarakat yang memerlukan
Kabupaten Brebes. Data yang diambil dalam bentuk kredit dan atau bentuk-
adalah data primer dan data sekunder. betuk lainnya dalam rangka mening-
Dan metode pengumpulan data adalah katkan kesejahteraan dan taraf hidup
dengan interview, observasi dan doku- rakyat.
mentasi. Dalam penelitian ini terdapat Salah satu kegiatan penghimpunan
dua variabel bebas yaitu tabungan (X1) dana yang dilakukan pada PD. BPR
BKK Banjarharjo Kabupaten Brebes
6
Hendry Yuliawan: Analisis Pengaruh Jumlah Tabungan....
adalah dengan bentuk tabungan. Adapun atau seseorang lainnya, atau akan telah
besarnya omzet tabungan pada PD. BPR dilunaskan melalui pembayaran uang
BKK Banjarharjo Kabupaten Brebes atau transfer atau melalui penyerahan
Puspakencana Brebes dari tahun 2010 barang-barang atau dengan cara lain.
sampai dengan tahun 2014 dapat dilihat Simpanan deposito dalam Pasal 1 ayat 7
pada tabel 1 berikut ini : Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998
Tabel 1 : Jumlah Tabungan yang Diterima PD. BPR tentang Perbankan dinyatakan sebagai
BKK Banjarharjo Kabupaten Brebes simpanan yang penarikannya hanya
Tahun 2010 – 2014 dapat dilakukan pada waktu tertentu
Tahun Tabungan (Rp)
Perkembangan berdasarkan perjanjian nasabah penyim-
(%) pan dengan bank.
2010 9.686.715.799 - Berikut merupakan jumlah depo-
2011 11.137.418.031 14,98
sito yang diterima PD. BPR BKK
2012 13.700.940.763 23,02
2013 18.671.495.473 36,28 Banjarharjo Kabupaten Brebes dari
2014 23.054.495.803 23,47 tahun 2008 sampai dengan tahun 2012.
Rata-rata 15.250.213.174 24,44 Tabel 2 : Jumlah Deposito PD. BPR BKK Banjarharjo
Sumber : data diolah Kabupaten Brebes Tahun 2010 – 2014
Perkembangan
Dari data tersebut dapat dijelaskan Tahun Deposito (Rp)
(%)
bahwa jumlah tabungan yang diterima 2010 2.975.000.000 -
oleh PD. BPR BKK Banjarharjo 2011 1.734.500.000 - 41,70
Kabupaten Brebes pada setiap tahunnya 2012 2.964.800.000 70.93
2013 2.697.300.000 - 9,02
yaitu dari tahun 2010 sampai dengan
2014 3.090.150.000 14,56
tahun 2014 mengalami kenaikan rata- Rata-rata 2.692.350.000 8,69
rata sebesar 24,44 persen atau sejumlah Sumber : data diolah
Rp. 15.250.213.174. Kenaikan terbesar
terjadi pada tahun 2013 yaitu sebesar Dari tabel tersebut dapat dijelaskan
36,28 persen dari tahun sebelumnya. bahwa besarnya deposito yang diterima
Sedangkan kenaikan terendah terjadi PD. BPR BKK Banjarharjo Kabupaten
pada tahun 2011 yaitu hanya sebesar Brebes pada setiap tahunnya mengalami
14,98 persen dari tahun sebelumnya atau kenaikan dan penurunan. Kenaikan
menjadi Rp. 11.137.418.031 dari tahun terbesar terjadi pada tahun 2012 yaitu
sebelumnya. Dari tabel tersebut di atas sebesar 70,93 persen dari tahun sebelum-
dapat terlihat bahwa jumlah tabungan nya atau sebesar Rp. 2.964.800.000,-.
yang diterima PD. BPR BKK Sedangkan penurunan terbesar terjadi
Banjarharjo Kabupaten Brebes pada pada tahun 2011 yaitu sebesar 41,70
setiap tahunnya terus meningkat. persen atau menurun menjadi
Rp.1.734.500.000,- dari tahun sebelum-
B. Deposito nya. Sedangkan pada tahun 2013 dan
Seperti yang telah dijelaskan pada tahun 2014 mengalami penurunan 9,02
bab sebelumnya bahwa deposito adalah persen dan kenaikan sebesar 14,56
setiap jumlah uang yang dapat disetor persen.
oleh seseorang debitur atau penyewa Adanya kenaikan dan penurunan
sebagai uang panjar atau uang muka, tersebut disebabkan karena rata-rata
baik telah dikredit maupun akan dikredit nasabah yang mempunyai deposito pada
kepadanya atas nama deposito atau uang PD. BPR BKK Banjarharjo Kabupaten
muka, baik jumlah tersebut akan telah Brebes adalah lembaga atau organisasi,
dibayar kepada kreditur atau pemilik seperti halnya sekolah-sekolah dan
7
PERMANA – Vol. VI No. 1 Agustus 2014
lembaga lainnya yang pada waktu terjadi pada tahun 2012 yaitu sebesar
tertentu akan menggunakan dana 44,00 persen dari tahun sebelumnya.
deposito tersebut untuk kepentingan Sedangkan kenaikan terendah terjadi
lembaga yang bersangkutan, sehingga pada tahun 2014 yaitu sebesar 10,21
saldo deposito yang ada menjadi persen dari tahun sebelumnya.
menurun. Dari uraian-uraian tersebut di atas,
maka dapat dibuat suatu tabel per-
C. Kredit kembangan jumlah tabungan, deposito
dan kredit PD. BPR BKK Banjarharjo
Pengertian kredit dilihat dari sudut
Kabupaten Brebes tahun 2010 sampai
bahasa latin kredit berarti “credere”
dengan tahun 2014.
artinya kepercayaan, dalam arti bahwa
apabila seseorang atau badan usaha Tabel 4 : Tingkat Perkembangan Jumlah Tabungan,
Deposito dan Kredit PD. BPR BKK Banjarharjo
mendapatkan kredit dari bank, orang Kabupaten Brebes Tahun 2010 - 2014
atau badan usaha tersebut telah men-
Perkembangan Perkembangan Perkembangan
dapat kepercayaan dari bank pemberi Tahun
Tabungan (%) Deposito (%) Kredit (%)
kredit (Kasmir, 2008 : 93). Dengan kata 2008 - - -
lain kredit merupakan penyediaan uang 2009 14,98 - 41,70 14,12
2010 23,02 70.93 44,00
atau tagihan yang dapat dipersamakan 2011 36,28 - 9,02 34,96
dengan itu, berdasarkan persetujuan atau 2012 23,47 14,56 10,21
kesepakatan pinjam meminjam antara Rata-
24,44 8,69 25,82
rata
pihak bank dengan bank lain yang
Sumber : data diolah
mewajibkan pihak peminjam untuk
melunasi hutangnya setelah jangka Dari tabel tersebut dapat dijelaskan
waktu dengan pemberian bunga bahwa jumlah tabungan yang diterima
(Undang-Undang Republik Indonesia PD. BPR BKK Banjarharjo Kabupaten
No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan). Brebes dari tahun 2010 sampai dengan
Berikut merupakan jumlah kredit tahun 2014 mengalami kenaikan dengan
yang telah dikeluarkan oleh PD. BPR rata-rata kenaikan sebesar 24,44 persen,
BKK Banjarharjo Kabupaten Brebes dari sedangkan deposito yang diterima PD.
tahun 2008 sampai dengan tahun 2012. BPR BKK Banjarharjo Kabupaten
Tabel 3 : Jumlah Kredit PD. BPR BKK Banjarharjo Brebes juga mengalami kenaikan dengan
Kabupaten Brebes Tahun 2010 - 2014 tingkat kenaikan sebesar 8,69 persen,
Perkembangan dan kredit yang dikeluarkan PD. BPR
Tahun Kredit (Rp)
(%) BKK Banjarharjo Kabupaten Brebes dari
2010 11.361.461.326 - tahun 2010 sampai dengan tahun 2014
2011 12.965.484.870 14,12
juga mengalami kenaikan dengan rata-
2012 18.670.667.585 44,00
2013 25.197.488.335 34,96
rata kenaikan sebesar 25,82 persen.
2014 27.769.868.391 10,21
Rata-rata 19.192.994.101 25,82 D. Pembahasan
Sumber : data diolah
Berdasarkan hasil perhitungan
kooefisien korelasi antara tabungan
Dari tabel tersebut dapat dijelaskan
dengan kredit diperoleh sebesar 0,981
bahwa jumlah kredit yang dikeluarkan
yang mempunyai arti bahwa pengaruh
PD. BPR BKK Banjarharjo Kabupaten
antara tabungan dengan kredit adalah
Brebes pada setiap tahunnya mengalami
besar, dikarenakan koefisien korelasi
kenaikan dengan rata-rata kenaikan
yang mendekati satu, berarti terdapat
sebesar 25,82 persen atau sebesar
korelasi yang kuat dan positif. Sedang-
Rp.19.192.994.101,-. Kenaikan terbesar
8
Hendry Yuliawan: Analisis Pengaruh Jumlah Tabungan....
kan hasil perhitungan koefisien korelasi kan bahwa jika variabel tabungan dan
antara deposito dengan kredit diperoleh deposito diabaikan maka jumlah kredit
0,439 yang mempunyai arti bahwa yang diterima akan menurun sebesar
pengaruh antara deposito dengan kredit 1,478.572.079,890. Sedangkan pada
adalah cukup kuat. Hal ini dapat variabel tabungan (X1) diperoleh nilai
disimpulkan bahwa terdapat korelasi 1,259 artinya jika tabungan dinaikkan
yang cukup kuat dan positif antara sebesar seribu rupiah maka jumlah kredit
deposito dengan kredit yang dikeluarkan yang diterima akan meningkat sebesar
oleh PD. BPR BKK Banjarharjo Rp. 1.259. Pada variabel deposito (X2)
Kabupaten Brebes. didapat nilai sebesar 0,547 yang meng-
Hal ini dapat dibuktikan dengan artikan bahwa jika deposito dinaikkan
menggunakan uji thitung dengan meng- sebesar seribu rupiah maka akan mem-
gunakan tingkat kepercayaan 95 persen pengaruhi jumlah kredit sebesar Rp. 547.
(α/2 = 0,05/2 = 0,025) dan derajat kebe- Untuk mengetahui koefisien
basan N-k (5-2) diperoleh ttabel sebesar regresi secara keseluruhan atau secara
3,182 dan hasil perhitungan pada SPSS bersama-sama maka digunakan Uji F.
menunjukkan X1 = 6,399 yang meng- Hasil perhitungan dengan menggunakan
artikan bahwa thitung > ttabel. Hal tersebut SPSS menunjukkan bahwa Fhitung sebesar
menunjukkan bahwa Ho ditolak atau 25,592. Hal ini dapat dijelaskan bahwa
variabel tabungan berpengaruh secara Uji F yang dilakukan dengan meng-
signifikan terhadap kredit. Sedangkan gunakan tingkat kepercayaan 95 persen
pada X2 didapat 0,278 yang mempunyai (α = 0,05) dan df = n – k – 1 diperoleh
arti bahwa thitung < ttabel. Hal tersebut Ftabel sebesar 19,00. Sedangkan hasil
menunjukkan bahwa Ho diterima atau perhitungan menunjukkan 25,592. Hal
deposito tidak berpengaruh secara tersebut menunjukkan bahwa Fhitung >
signifikan terhadap kredit. Ftabel yang mengartikan bahwa hipotesis
Untuk mengetahui pengaruh Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa
tabungan dan deposito terhadap kredit secara bersama-sama variabel bebas
pada PD. BPR BKK Banjarharjo Kabu- tabungan dan deposito berpengaruh
paten Brebes, maka digunakan alat secara signifikan terhadap kredit.
analisis regresi sederhana dengan rumus Sedangkan hasil perhitungan
Y = a + b1 X1 + b2 X2. koefisien determinasi yang dinyatakan
Dari perhitungan dengan menggunakan dengan R2 dengan menggunakan SPSS
SPSS diperoleh hasil : didapat hasil 0,962. Hal ini mengartikan
Y = -1.478.572.079,890 + 1,259 X1 + bahwa 96,2 persen kredit dipengaruhi
0,547 X2 oleh tabungan dan deposito, sedangkan
Dari persamaan tersebut dapat 3,8 persen lainnya dipengaruhi oleh
dijelaskan bahwa nilai konstanta se- faktor lain yang tidak dibahas dalam
besar -1,478.572.079,890 yang mengarti- penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
9
PERMANA – Vol. VI No. 1 Agustus 2014
Dajan, Anto, 1999, Pengantar Metode Statistik, Cetakan Kesebelas, Jakarta : LP3ES
Kasmir, 2008, Bank & Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada.
K. Judisseno, Rimsky, 2005, Sistem Moneter dan Perbankan Di Indonesia, Jakarta :
Gramedia.
Martono, 2002, Bank & Lembaga Keuangan Lain, Yogyakarta : Ekonisia.
Nur Isdiantoro dan Bambang Supono, 2002, Metodologi Penelitian Bisnis Untuk
Akuntansi dan Manajemen, Cetakan Kedua, Yogyakarta : BPFE.
Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/26/PBI/2006 Tahun 2006 Tentang Bank
Perkreditan Rakyat.
Suharso dan Ana Retnoningsih, 2005, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Lux,
Semarang : CV. Widya Karya.
Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan.
10