Tugas Pasar Modal Mata Kuliah Manajemen
Tugas Pasar Modal Mata Kuliah Manajemen
PASAR MODAL
Disusun oleh :
Rahma Pratiwi NIM. 134140114111002
Elsha Amelinda NIM. 134140114111005
Wahid Khoirur Rohman NIM. 134140114111008
Dwi Septiono Hidayat NIM. 134140114111011
Rizky Intan Permatasari NIM. 134140114111014
Fitrotin Nikma NIM. 134140114111017
Irnawati Nenometa NIM. 134140114111020
JURUSAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2014
0
PASAR MODAL
Dari berbagai pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pasar modal adalah
suatu tempat yang digunakan untuk jual beli berbagai surat-surat berharga dengan
jangka waktu lebih dari 1 (satu) tahun (jangka panjang).
1
2. Pasar Sekunder (Secondary Market)
Pasar sekunder didefinisikan sebagai perdagangan saham setelah melewati
masa penawaran pada pasar perdana. Jadi pasar sekunder merupakan pasar
dimana saham dan sekuritas lain diperjual-belikan secara luas, setelah
melalui masa penjualan di pasar perdana. Harga saham di pasar sekunder
ditentukan oleh permintaan dan penawaran antara pembeli dan penjual.
SAHAM
A. Pengertian Saham
1. Saham adalah tanda penyertaan atau pemelikan seseorang atau badan
dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.
2
2. Saham adalah penyertaan modal dalam pemilikan suatu perseroan terbatas
atau yang biasa disebut emiten.
3. Saham merupakan surat berharga bukti penyertaan modal kepada
perusahaan dan dengan bukti penyertaan tersebut pemegang saham berhak
untuk mendapatkan bagian hasil dari usaha perusahaan tersebut.
B. Jenis-jenis saham
Ditinjau dari segi kemampuan dalam Hak Tagih atau Klaim, maka saham
terbagi atas :
1. Saham Biasa (common stocks)
Saham biasa merupakan saham yang menempatkan pemiliknya paling
yunior terhadap pembagian deviden dan hak atas harta kekayaan
perusahaan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi.
2. Saham Preferen (preferred stocks)
Saham preferen adalah saham yang pemiliknya akan memiliki hak
lebih dibanding hak pemilik saham biasa. Pemegang saham preferen
akan mendapat dividen lebih dulu dan juga memiliki hak suara lebih
dibanding pemegang saham biasa seperti hak suara dalam pemilihan
direksi sehingga jajaran manajemen akan berusahan sekuat tenaga
untuk membayar ketepatan pembayaran dividen preferen agar tidak
lengser.
3
Langkah pertama untuk membeli saham adalah membuka rekening di perusahaan
perantara perdagangan efek saham. Perusahaan ini biasa disebut sekuritas atau
broker. Perusahaan sekuritas di Indonesia cukup banyak mencapai lebih dari
seratus perusahaan. Ada yang dimiliki pemerintah (BUMN), ada yang dimiliki
swasta nasional, ada yang dimiliki asing. Yang milik BUMN adalah BNI
Sekuritas, Mandiri Sekuritas, Danareksa Sekuritas, Bahana Sekuritas. Yang
merupakan milik swasta nasional diantaranya Sinarmas Sekuritas, Trimegah
Sekuritas, Panin Sekuritas, Henanputi Rai Sekuritas, Balbury Sekuritas, Sarijaya
Sekuritas, Brent Sekuritas, Trust Sekuritas dan lain-lain. Yang merupakan milik
Asing diantaranya Kim Eng Securities, CLSA Securities, JP Morgan Securities,
Merril Lynch Securities, Philips Securities, UBS Securities, BNP Paribas
Securities.
4
1. Deviden
Yaitu pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham
tersebut atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Deviden diberikan
setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS.
Deviden yang dibagikan perusahaan dapat berupa deviden tunai, artinya
kepada setiap pemegang saham diberikan deviden berupa uang tunai
dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham. Atau dapat pula berupa
deviden saham yang berarti kapada setiap pemegang saham diberikan
deviden sejumlah saham sehingga jumlah saham yang dimiliki seorang
pemodal akan bertambah dengan adanya pembagian deviden saham
tersebut.
2. Captal gain
Merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain terbentuk
dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder. Misalnya
seorang pemodal membeli saham Telkom dengan harga per saham Rp
3000 kemudian menjualnya dengan harga per saham Rp 3500 yang berarti
pemodal tersebut mendapatkan capital gain sebesar Rp 500 untuk setiap
saham yang dijualnya.
5
2. Capital Loss
Dalam aktifitas perdagangan saham, tidak selalu pemodal mendapatkan
capital gain atau keuntungan atas saham yang dijualnya. Ada kalanya
investor menjual sahamnya lebih rendah harganya dari harga belinya,
dengan demikian investor mengalami capital loss. Misalnya seorang
investor membeli saham BUMI pada harga Rp.5000 per lembarnya,
namun beberapa waktu kemudian dijual dengan harga Rp.4500 per
lembarnya, berarti investor tersebut mengalami kerugian
sebesar Rp.500 per lembarnya, kerugian tersebut yang disebut capital loss.
Dalam jual beli saham, terkadang seorang investor untuk menghindari
potensi kerugian yang makin besar seiring dengan terus menurunnya harga
saham, maka investor tersebut rela menjual sahamnya dengan harga lebih
rendah dari harga belinya, istilah ini dikenal dengan Cut Loss.
3. Perusahaan bangkrut dan dilikuidasi
Jika suatu perusahaan bangkrut, maka tentu saja akan berdampak secara
langsung kepada pemegang saham perusahaan tersebut. Sesuai dengan
peraturan pencatatan saham di bursa efek. Dalam kondisi perusahaan
dilikuidasi, maka pemeganng saham akan mendapat posisi lebih rendah
dibandingkan kreditor atau pemegang obligasi, dan jika masih terdapat
sisa baru akan dibagikan kepada pemegang saham.
4. Saham di delist dari bursa (delisting)
Resiko lain yang di hadapi oleh para investor adalah jika saham
perusahaan dikeluarkan dari pencatatan bursa efek (delist). Suatu saham
perusahaan di delist di bursa umumnya karena kinerja perusahaan yang
buruk, misalnya dalam kurun waktu tertentu tidak pernah diperdagangkan,
mengalami kerugian beberapa tahun, tidak membagikan deviden secara
berturut-turut selama beberapa tahun dan berbagai kondisi lainnya sesuai
dengan peraturan pencatatan di bursa. Adapula perusahaan yang
di delist keluar dari bursa dengan tujuan Go Private, perusahan yang
melakukan Go Privatetidak merugikan investor karena perusahaan
penerbit saham tersebut melakukan Buy Back terhadap saham yg
diterbitkan.
5. Saham di Suspend
Jika suatu saham di suspend atau diberhentikan perdagangannya oleh
otoritas bursa efek. Dengan demikian pemodal tidak dapat menjual
6
sahamnya hingga saham yang di suspend tersebut dicabut dari status
suspend. Suspend biasanya berlangsung dalam waktu singkat misalnya
dalam 1 sesi perdagangan, 1 hari perdagangan namun dapat pula
berlangsung dalam kurun waktu beberapa hari perdagangan. Hal yang
menyebabkan saham di suspend yaitu suatu saham mengalami lonjakan
harga yang luar biasa, suatu perusahaan dipailitkan oleh kreditornya, atau
berbagai kondisi lainnya yang mengharuskan otoritas bursa menghentikan
sementara perdagangan saham tersebut untuk kemudian diminta
konfirmasi lainnya. Sedemikian hingga informasi yang belum jelas
tersebut tidak menjadi ajang spekulasi, jika setelah didapatkan suatu
informasi yang jelas, maka status suspend atas saham tersebut dapat
dicabut oleh bursa dan saham dapat diperdagangkan lagi seperti semula.
7
DEPOSITO
A. Pengertian Deposito
Deposito adalah simpanan dana pihak ketiga yang penarikannya hanya
dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan antara
deposan dan bank. Adapun jangka waktu deposito adalah 1, 3, 6, 12 dan
24 bulan.
B. Jenis-jenis deposito
1. Deposito berjangka
Adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya
dapat dilakukan pada waktu terntu menurut perjanjian antara
penyimpan dengan bank. Dana dalam deposito dijamin oleh
pemerintah melalui Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan
persyaratan tertentu. Deposito biasanya memiliki jangka waktu tertentu
di mana uang di dalamnya tidak boleh ditarik nasabah. Deposito baru
bisa dicairkan sesuai dengan tanggal jatuh temponya. Deposito juga
dapat diperpanjang secara otomatis menggunakan sistem ARO
(Automatic Roll Over). Deposito akan diperpanjang otomatis setelah
jatuh tempo, sampai pemiliknya mencairkan depositonya. Bunga
deposito biasanya lebih tinggi daripada bunga tabungan biasa. Bunga
dapat diambil setelah tanggal jatuh tempo atau dimasukkan lagi ke
pokok deposito untuk didepositokan lagi pada periode berikutnya.
2. Sertifikat Deposito
Adalah surat berharga yang sifatnya atas unjuk dan merupakan surat
pengakuan hutang dari bank, dan surat berharga ini dapat
diperjualbelikan dalam pasar uang. Pengertian surat berharga atas
unjuk adalah bahwa pada saat sertifikat deposito tersebut jatuh tempo
untuk diserahkan/diunjukkan pada bank, maka bank wajib untuk
membayar sebesar nilai yang tercantum pada sertifikat deposito
tersebut. Sertifikat deposito mirip dengan deposito berjangka. Bunga
pada sertifikat deposito diperhitungkan dan dibayar di muka,
sedangkan deposito dibayar saat jatuh tempo. Sertifikat deposito
diterbitkan atas tunjuk bukan atas nama, sehingga bisa dipindah
tangankan dan diperjualbelikan. Sertifikat deposito tidak dapat
8
diperpanjang otomatis dan bisa dicairkan pada saat jatuh tempo oleh
pemegang sertifikat. Sertifikat deposito dapat digunakan sebagai
hadiah untuk keluarga, sahabat atau relasi.
Sertikat deposito merupakan bukti bahwa seseorang atau sebuah
perusahaan yang berbentuk badan hukum telah mendepositokan
sejumlah uang tertentu di sebuah bank. Ciri-ciri yang mendasar dari
rekening deposito ini adalah bahwa dana yang didepositokan tidak
dapat ditarik kembali oleh pemiliknya paling sedikit selama 30 hari
(atau lebih) dan bahwa sertifikat-sertifikat dijual oleh bank dalam
denominasi-denominasi tetap, misalnya Rp. 1.000.000, Rp. 2.500.000,
Rp. 5.000.000, Rp. 10.000.000, Rp. 25.000.000 dsb. Dalam deposito
ini bunga dibayar dimuka dalam arti dipotong dari nominalnya pada
waktu sertifikat deposito itu dibeli. Misalnya sertifikat deposito
berjangka nominal Rp.1.000.000 dibeli tunai dengan Rp.940.000,
setelah sertifikat jatuh tempo akan diterima kembali uang sebesar
Rp.1.000.000. Sertifikat deposito dapat diperjualbelikan kurang dari 1
bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan.
Contoh kasus:
9
Penempatan Deposito per tanggal 2 Jan 2008, Nominal Rp 50.000.000,
periode 1 bulan.
Informasi suku bunga: 5.5%/pa
Berapa bunga yang diperoleh nasabah dengan kondisi:
a. Deposito Non ARO
b. Deposito ARO
c. Deposito ARO Plus
Jawaban :
Bunga : Rp 50.000.000 x 5,5 % x 31 hari = Rp 232.923,50
366
Pajak : Rp 232.923,50 x 20 % = Rp 46.584,70
Bunga bersih Rp 186.338,80
10
Fotocopy Identitas KTP/SIM/Paspor/KIMS/KITS
NPWP
Perusahaan :
Akta Pendirian dan Anggaran Dasar serta perubahannya, SIUP, NPWP,
Fotocopy Identitas Pengurus : KTP/SIM, TDP
Penempatan deposito minimal Rp. 1.000.000
REKSADANA
A. Pengertian
Menurut Undang-Undang (UU) Nomor 8 tentang Pasar Modal, reksa dana
adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari
masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio
efek oleh manajer investasi.
B. Jenis-jenis Reksadana
Ada empat jenis reksa dana yang dapat dimanfaatkan investor. Masing-
masing dibedakan menurut alokasi jenis investasi yang dilakukan :
11
Reksadana ini memiliki ciri khas khusus yaitu harga per unitnya selalu
Rp1.000,- tidak ada biaya pembelian ataupun penjualan, dan jumlah
unitnya selalu bertambah setiap harinya.
Karena penempatannya pada produk investasi yang relatif aman,
sehingga reksadana ini masuk kategori produk investasi yang cukup
aman. Dengan resiko yang rendah, reksadana ini memberikan imbal
hasil bersih hanya sekitar rata-rata sekitar 5 persen–7 persen per tahun.
Dalam perencanaan keuangan, reksadana ini cocok digunakan untuk
tujuan jangka pendek 1–3 tahun kedepan. Anda boleh juga
menempatkan dana darurat pada reksadana ini. Apakah reksadana ini
bisa digunakan untuk tujuan jangka panjang? Tentu saja bisa, tapi
imbal hasilnya yang relatif kecil dibandingkan hasil investasi lainnya,
menyebabkannya menjadi kurang menarik untuk investasi jangka
panjang yang biasanya memberikan imbal hasil lebih besar.
12
persen–15 persen per tahun. Dalam perencanaan keuangan, reksadana
ini cocok digunakan untuk tujuan jangka pendek hingga menengah,
berkisar antara 3–5 tahun kedepan
Reksadana pendapatan tetap berpeluang memberi imbal hasil 8 persen-
10 persen sepanjang tahun 2012 ini.
13
Pada tahun 2012 diproyeksikan return reksadana campuran selama 1
tahun berkisar 10 persen-18 persen.
14
C. Manfaat reksadana bagi investor
15
E. Kapan pertama kali reksadana itu ada dan berkembang
Reksadana pertama kali muncul pada tanggal 21 Maret 1924, dan dalam
waktu setahun telah memiliki sebanyak 200 investor reksadana dengan total
aset senilai US$ 392.000. Pada tahun 1929 sewaktu bursa saham jatuh maka
pertumbuhan industri reksadana sempat melambat namun reksadana mulai
tumbuh dan berkembang lagi, Hingga pada akhir tahun 1960 diperkirakan
telah ada sekitar 270 reksadana dengan dana yang dikelola sebesar 48 triliun
US Dollar.
16
investasi, dimana bank kustodian inilah yang akan bertindak sebagai
tempat penitipan kolektif dan administratur.
Tugas MI
- Mengelola investasi reksadana
- memastikan legalitas dan keamanan reksadana tersebut
- Memilih dan memutuskan mana saham, obligasi, deposito dan surat
berharga yang akan dibeli. Lalu, kapan saham akan dijual, kapan
obligasi harus dilepas, dan berapa banyak dana cash yang perlu
disimpan,
- wajib menghitung dan melaporkan kepada investor mengenai berapa
nilai investasi reksadana setiap hari bursa.
Keuntungan membeli lewat MI adalah
- jumlah investasi atau setoran awal dan top up biasanya relative rendah
dibandingkan lembaga yang lain. Misalnya, bisa mulai investasi
dengan setoran awal Rp 200,000.
- Investor juga bisa lebih jelas untuk mendapatkan informasi tentang
semua produk yang di terbitkan oleh MI, karena setiap kali ada
investor yang ingin berinvestasi lewat MI maka akan ada agent – agent
MI yang datang untuk menjelaskan tentang produk – produk yang
diterbitkan oleh MI.
Kekurangan membeli lewat MI
- Investasi lewat MI sedikit merepotkan karena harus melewati proses
yang cukup panjang
Cara berinvestasi lewat MI
- Datang ke bank kostodian penjual produk untuk membeli dan mengisi
formulir pembelian
- Mentransfer dana ke rekening agent MI
- Mengirimkan formulir pembelian dan bukti pengiriman dana ke MI
melalu FAX
- Konfirmasi via telpon ke agent MI
17
Kekurangan
- minimum investasi yang lebih tinggi dibandingkan melalui MI.
Misalnya minimum investasi adalah Rp. 500.000,-
- harus menjadi nasabah bank tersebut yaitu memiliki rekening di bank
tersebut dan juga rekening pada bank tersebut tidak boleh kosong atau
nol
- setiap kali pembelian dilakukan, maka akan terdapat pemotongan fee
sebesar 0,5% - 2.00% tergantung bank masing – masing
cara berinvestasi lewat bank agen penjual
- datang ke customer service bank agen penjual misalnya bank BCA,
MANDIRI dan bank lainnya yang telah terdaftar menjadi bank agen
penjual
- memilih produk yang kita inginkan
- membuka rekening di bank tersebut. Setelah itu proses pembelian dan
penjualan akan melalui rekening tersebut. Nasabah tidak perlu datang
ke bank setiap kali pembelian untuk mendebet rekeningnya, karena
pendebatan akan dilakukan secara otomatis setiap kali ada dana yang
keluar dari rekening nasabah.
18
ORI
(OBLIGASI RITEL INDONESIA)
A. PENGERTIAN ORI
Menurut Wuri (2007), ORI (obligasi ritel Indonesia) adalah sebuah SUN
(surat utang negara) yang cara penjualannya secara ritel (perorangan)
kepada warga negara Indonesia (WNI). Menurut Wuri (2007), obligasi
ritel Indonesia diterbitkan dengan nilai nominal per unit sebesar
Rp1.000.000,00. Akan tetapi, jumlah pembelian minimal yaitu
Rp5.000.000,00 untuk mendapatkan 5 unit dan dengan kelipatan 5 unit.
19
Rp500.000.000.000,00 sampai dengan Rp1.000.000.000.000,00.
Pemerintah yang menyadari apabila kondisi perekonomian merosot, maka
investor akan menyelamatkan aktivanya untuk dipindahkan ke luar negeri.
Sehingga hal tersebut dapat berdampak buruk bagi kestabilan nilai rupiah.
Oleh sebab itu, pemerintah Indonesia menawarkan obigasi ritel Indonesia
kepada masyarakat umum dengan satuan perdagangan yang lebih murah.
Hal ini dilakukan supaya masyarakat luas dapat menjangkaunya (Wuri,
2007).
C. KEUNTUNGAN
Menurut Wuri (2007), keuntungan berinvestasi di obligasi ritel Indonesia
adalah sebagai berikut:
1. Pembayaran kupon dan pokok sampai dengan jatuh tempo dijamin
oleh undang-undang SUN.
2. Pada saat diterbitkan (pasar perdana), kupon ditawarkan lebih
tinggi dibandingkan rata-rata tingkat bunga deposito bank BUMN.
3. Kupon dengan tingkat bunga tetap sampai pada waktu jatuh tempo.
4. Kupon dibayar setiap bulan.
5. Berpotensi memperoleh capital gain jika obligasi ritel Indonesia
dijual pada harga yang lebih tinggi daripada harga beli setelah
memperhitungkan biaya transaksi di pasar sekunder.
6. Dapat dijaminkan atau dipinjamkan kepada pihak lain, antara lain
jaminan dalam pengajuan pinjaman pada bank umum atau jaminan
dalam rangka transaksi efek.
7. Dapat diperdagangkan di pasar sekunder dengan mekanisme bursa
efek atau transaksi di luar bursa efek (over the counter).
8. Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk turut serta
mendukung pembiayaan pembangunan nasional.
9. Bunganya tinggi dan bersifat tetap.
10. Jenis investasi yang aman.
11. Risiko lebih rendah dibandingkan dengan saham.
12. Dijamin pemerintah.
D. RESIKO
Menurut Wuri (2007), risiko berinvestasi di obligasi ritel Indonesia
terdapat tiga jenis risiko utama, adalah sebagai berikut.
1. Menurut Wuri (2007), risiko gagal bayar adalah risiko di mana
investor tidak dapat memperoleh pembayaran dana yang dijanjikan
oleh penerbit pada saat jatuh tempo. Obligasi ritel Indonesia tidak
20
memiliki risiko gagal bayar karena pemerintah berdasarkan undang-
undang surat utang negara (SUN) dan undang-undang APBN setiap
tahunnya menjamin pembayaran kupon dan pokok SUN, termasuk
obligasi ritel Indonesia sampai dengan jatuh temponya.
21
E. AGEN-AGEN ORI
22
Prosedur pembelian Obligasi Ritel Indonesia di Pasar perdana, yaitu
1. Membuka rekening tabungan di salah satu bank umum dan
rekening surat berharga di salah satu sub-registry.
2. Mengisi formulir pemesanan dari Agen Penjual yang
ditunjuk oleh Pemerintah dengan melampirkan foto copy
Kartu Tanda Penduduk (KTP).
3. Menyetor dana tunai ke rekening khusus Agen Penjual dan
menyampaikan bukti setor dana kepada Agen Penjual
sesuai dengan jumlah pemesanan.
4. Memperoleh hasil penjatahan Pemerintah dari Agen Penjual
sesuai ketentuan yang berlaku.
5. Menerima bukti kepemilikan surat berharga dari Agen
penjual.
6. Menerima pengembalian sisa dana dalam hal jumlah
pemesanan tidak seluruhnya dimenangkan
G. KUPON ORI
Pembayaran kupon dilaksanakan di Indonesia dan dibayarkan kepada
pemilik obligasi ritek Indonesia yang tercatat pada tanggal kepemilikan.
Pembayaran dilakukan dengan mengkredit rekening dana pemilik obligasi
ritel Indonesia. Kupon ORI lebih tinggi dibandingkan dengan bunga
deposito (Wuri, 2007).
23
sebelum tanggal pembayaran kupon dan atau pokok ORI berhak atas
kupon dan/atau pokok ORI
J. PELUNASAN POKOK
ORI (Obligasi Ritel Indonesia)
Pembayaran pokok obligasi ritel Indonesia dilakukan di Indonesia dan
dibayar kepada pemilik obligasi ritel Indonesia yang tercatat pada tanggal
pencatatan pemilik obligasi ritel Indonesia (Wuri, 2007).
Saham
Undang-undang No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, saham merupakan
surat berharga sebagai bukti penilaian individu/institusi dalam suatu
perusahaan (biasa dipegang perorangan/lembaga pada suatu perusahaan).
Menerbitkan saham adalah salah satu cara dalam upaya pendanaan
perusahaan. Akan tetapi, disisi lain saham adalah instrument investasi
masyarakat umum.
Deposito
24
Deposito adalah simpanan dana pihak ketiga yang penarikannya hanya
dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan antara
deposan dan bank. Jangka waktu deposito, yaitu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan,
12 bulan, dan 24 bulan (http://www.banksaudara.com).
M. KESIMPULAN
Obligasi ritel Indonesia (ORI) lebih menguntungkan dan aman apabila
dibandingkan dengan saham maupun deposito. Hal ini dikarenakan ORI
dapat diperjualbelikan seperti saham dengan tujuan
25
mendapatkan abnormal return, akan tetapi saham tidak mendapatkan
kupon setiap bulan melainkan mendapatkan deviden yang setiap tahun dan
dividen tersebut tidak tentu dibagikan setiap tahunnya. Apabila
dibandingkan dengan deposito, ORI tetap lebih menguntungkan dan aman.
Deposito tidak dapat diperjualbelikan sehingga pemilik deposito tidak
dapat menjual sewaktu-waktu apabila memerlukan dana cepat. Jika
pemilik ORI membutuhkan dana, obligasi ritel Indonesia dapat dijaminkan
dalam pengajuan pinjaman ke bank umum atau sebagai jaminan dalam
transaksi efek di pasar modal. Penerbitan ORI yang dilakukan pemerintah
memiliki nilai strategis karena dapat mendorong dan memfasilitasi
mobilisasi dana masyarakat yang digunakan untuk pembiayaan APBN,
dan dapat mengarahkan masyarakat kepada kemandirian bangsa akan
pembiayaan pembangunan.
Jawaban:
a) Jika tidak dijual sampai jatuh tempo
Kupon= 7,00% xRp.10.000.000,00x 1/12 = Rp. 58.333,- setiap
bulan sampai jatuh tempo. Pokok pada saat jatuh tempo sebesar
Rp.10.000.000,00
b) Dijual kembali di pasar sekunder (bunga lebih tinggi 5%)
Kupon= 7,00% xRp.10.000.000,00x 1/12 = Rp. 58.333,- setiap
bulan sampai dijual.
Capital gain = Rp.10.000.000,00 x 5% = Rp. 500.000,00 dengan
adanya Capital Gain, maka pokok yang diterima saat dijual adalah
Rp. 10.500.000,00
26
Capital loss = Rp.10.000.000,00 x(- 5%) = Rp. -500.000,00 dengan
adanya Capital loss, maka pokok yang diterima saat dijual adalah
Rp. 9.500.000,00
Dengan catatan bahwa perhitungan diatas belum memperhitungkan
pembayaran pajak fiscal atas kupon dan Capital gain sebesar 15%,
serta biaya transaksi di Pasar Sekunder.
27
memperhitungkan pembayaran pajak atas kupon dan capital gain serta
biaya transaksi di Pasar Sekunder).
28