Protap
Protap
Halaman
A. Anatomi ........................................................................ 1
B. Fisiologi ........................................................................ 4
A. Strain ........................................................................... 8
B. Fisiologi
Columna vertebralis merupakan bagian dari rangka batang badan. Berfungsi
untuk menyalurkan berat kepala, ekstremitas superior dan batang badan pada
tulang panggul, melindungi medula spinalis serta selaput otaknya yang mempunyai
tempat di canalis vertebralis. Fungsi ketiga dari columna vertebralis adalah untuk
menghasilkan gerakan-gerakan serta menjadi tempat lekat dari otot-otot. (Bajpai,
1991).
Vertebra lumbosacaral merupakan bagian dari columna vertebralis yaitu
susunan tulang-tulang kecil yang dinamakan ruas tulang belakang. Vertebra
berfungsi untuk menahan kepala dan alat-alat tubuh yang lain, melindungi sumsum
tulang belakang yaitu lanjutan dari sumsum penyambung otak yang terdapat di
dalam canalis vertebra dan tempat tulang-tulang panggul bergantung. (Amstrong,
1989).
BAB II
BIOMEKANIK
A. Gerakan pada Vertebra
Pergerakan vertebra lumbal adalah fleksi, ekstensi, fleksi lateral, dan rotasi.
1. Fleksi mempunyai luas gerak sendi 450, yang terjadi paling besar (75%) di
ruang antara L5-S1. Lateral fleksi dibatasi 200 hingga 300. Gerakan fleksi 60%–
75% terjadi pada antara L5 dan S1, 20% –25 % terjadi antara L4 dan L5 dan
5%–10% terjadi antara L1–L4 (terbanyak antara L2–L4).
2. Ekstensi vertebra lumbal mempunyai luas gerak sendi 300 dan dibatasi oleh
ligament longitudinal anterior.
3. Rotasi dihitung kurang lebih hanya sebesar 100.
4. Pada daerah lumbal facet pada bidang vertical sagital memungkinkan gerakan
fleksi dan ekstensi ke arah anterior dan posterior. Pada sikap lordosis lumbalis
(hiperekstensi lumbal) kedua facet saling mendekat sehingga gerakan lateral,
oblique dan berputar terhambat, tetapi pada posisi sedikit fleksi kedepan
(lordosis dikurangi) kedua facet saling menjauh sehingga memungkinkan
gerakan ke lateral berputar.
Gambar 2.1 Pergerakan pada Lumbal (lateral)
Keterangan :
A : Sudut lumbosacral normal.
B : Sudut lumbosacral membesar karena rotasi pelvic ke bawah.
C : Sudut lumbosacral mengecil karena rotasi pelvic ke atas.
PATOFISIOLOGI
A. Strain
1. Definisi
Cedera pinggang (lumbar starin), atau disebut juga sebagai weight lifter’s
back,merupakan cedera yang terjadi pada punggung bagian bawah,dimana
terjadi kerusakan pada tendon dan otot yang kencang dan terasa nyeri.
2. Epidemiologi
Angka yang tepat mengenai frekuensi cedera punggung secara universal
belum diketahui. Studi yang dilakukan di Amerika Serikat telah menunjukkan
bahwa 7-13 % dari semua cedera olahrahga pada atlet interkelas adalah
cedera punggung bawah . Cedera punggung yang paling umum adalah muscle
strain (60%) dan disc. Injury (7%). Atlet lebih cenderung terkena cedera pada
saat latihan (80%) daripada selama kompetisi (6%). American footbal (17%)
dan gymnastic (11%) dilaporkan memiliki tingkat cedera punggung bawah yang
tinggi.
3. Etiologi
Strain atau robekan (sebagian atau seluruh) muscle-tendon unit, seringkali
akibat kontraksi otot yang berat saat kelebihan beban stretch. Mekanisme strain
menurut ransone (2012), yang pertama adalah trauma langsung akibat
overloading. Kedua adalah overuse yang terjadi akibat peningkatan beban
berlebihan yang berulang pada jaringan dalam. Yang ketiga adalah akibat dari
keduanya, yaitu overuse dan over loading.
4. Patofisiologi
Pada saat terjadi strain otot akan memulai proses penyembuhan. Proses ini
menurut Jarvinen (2007) di bagi ke dalam tiga fase, antara lain :
a). Fase destruction, ditandai dengan rupture berikut nekrosisnya
myofibres.,pembentukan hematoma, diantara kedua ujung dari myofibres
yang robek, dan reaksi inflamasi dari sel.
c). Fase remodeling, periode selama maturasi dari myofibres yang sudah
beregenerasi, dan recovery kapasitas fungsional dari otot.
MANAJEMEN FISIOTERAPI
A. Assassement
Data umum pasien
Nama : Tn. Gonzales
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 35 tahun
Pekerjaan : Olahragawan
Alamat : BTP blok AB no.121
Hobby : Sepakbola
1. Chief of complain
Keluhan utama : nyeri pinggang
2. History Taking
a) Anamnesis khusus
No Pertanyaan Informasi
1. Sejak kapan terjadi pak? 3 hari yang lalu.
2. Kenapa bisa terjadi pak? Pada saat latihan main
bola, saya terjatuh dan
pinggang saya terbentur di
tanah
3. Gerakan seperti apa yang Pada saat saya
bisa menyebabkan nyeri membungkukan badan.
bapak bertambah?
4. Biasanya nyerinya di Di sekitar pinggang.
daerah mana pak?
5. Itu nyerinya hanya di Di pinggang saja.
pinggang saja atau
menjalar sampai di kaki
pak?
6. Ini nyerinya terjadi pada pinggang sebelah kanan.
pinggang sebelah mana
pak?
7. Bagaimana dengan Pada saat mau berdiri
aktivitas sehari-hari terasa sakit.
bapak?
8. Bagaimana dengan BAB BAB dan BAK lancar, tapi
dan BAK ta pak? pada saat jongkok untuk
BAB dan BAK pinggang
agak tertarik dan terasa
sakit.
9. Bagaimana perasaan Cemas
bapak dengan penyakit
ini?
10. Bagaimana dengan Keluarga sangat
perhatian keluarga pak? memperhatikan saya.
11. Sudah pernah ke dokter Sudah.
pak?
TIMT - -
d) Palpasi
Terdapat oedem dan spasme, suhu tubuh pada bagian lumbal lebih
hangat dari bagian lainnya.
4. Restrictive
a) Limitasi ROM.
Pada regio lumbal terdapat limitasi (keterbatasan) gerak pada gerakan
fleksi, ekstensi, lateral sinistra, dan rotasi.
b) Limitasi ADL.
Terdapat keterbatasan ADL karena tidak bisa untuk berdiri dari jongkok,
tidak bisa Ruku saat shalat,sehingga aktivitas sehari-harinya terbatas.
c) Limitasi pekerjaan
Tidak bisa bertanding.
d) Limitasi rekreasi
Tidak bisa bermain sepakbola
5. Tissue Imperement and Psycogen Prediction
a) Musculotendinogen : M. Quadratus Lumborum, dan M. Erector spinae.
b) Neurogen : posterior branch dari Nervus Spinal
c) Psikogenik : Kurang percaya diri dan cemas
6. Spesific test
a) VAS
1) Nyeri diam :4
2) Nyeri tekan :5
3) Nyeri gerak :8
b) ROM Lumbal : Fleksi : 35°
Ekstensi : 10°
Lateral fleksi : 20°
Rotasi : 20°
c) MMT : M. Quadratus Lumborum (bernilai 3).
M. Erector Spine (bernilai 3)
d) Palpasi : Terjadi spasme pada M. Erector spinae
e) SLR : Interpretasinya negatif mengalami pengedangan pada
Nervus Ischiadicus.
7. Diagnosa FT
Gangguan fungsi gerak pada daerah lumbal karena Strain otot lumbal
akibat terjatuh saat latihan bola 3 hari yang lalu.
8. Problem FT
a) Problem Primer : Nyeri.
b) Problem sekunder : 1) Kecemasan.
2) Kelemahan otot.
3) Spasme otot.
4) Keterbatasan ROM.
c) Problem Kompleks : Gangguan fungsi ADL.
9. Tujuan Intervensi
a) Jangka pendek
1) Mengatasi nyeri.
2) Mengatasi elastisitas otot yang spasme.
3) Menguatkan otot yang mengalami kelemahan.
4) Mengembalikan postur seperti semula.
5) Mengembalikan luas gerak sendi.
b) Jangka panjang
1) Mengembalikan fungsi ADL.
10. Intervensi
NO Problem FT Modalitas Terpilih Dosis
1. Rasa Komunikasi F : Setiap hari
kepercayaan diri terapeutik I : Pasien fokus
dan kecemasan T : Wawancara
T : 5 menit
2. Nyeri Interferensi F : Setiap hari
I : 20-30mA
T :
T : 10 menit
3. Kelemahan otot Strengthening F : Setiap hari
I : Diatas nilai
otot
T : AROMEX
T : 5 menit
4. Spasme Stretching F : Setiap hari
I : 20 x repetisi
T : Pasif stretching
T : 10 menit
5. Keterbatasan ROM Exercise F : Setiap hari
ROM I : 6-8 repetisi
T : Aktif, pasif dan
resisted
T : 10 menit
11. Evaluasi
N Problem Terapi 6 kali
Parameter Interpretasi
o FT Sebelum Sesudah
1. Rasa HRS-A 18 7 Rasa
kepercay kepercayaan
aan diri diri dan
dan kecemasan
kecemas pasien
an kembali
normal
2. Nyeri VAS 4 2 Rasa nyeri
diam berkurang
3. Nyeri VAS 5 3 Rasa nyeri
tekan berkurang
4. Nyeri VAS 8 6 Rasa nyeri
gerak berkurang
5. Spasme Asworth 2 1 Spasme otot
otot berkurang
6. Kelemah MMT 3 4 Sudah bisa
an otot melawan
gravitasi dan
melawan
tahanan
sedang dan
full ROM
7. Keterbata Gonio Fleksi Fleksi Keterbatasan
san ROM Meter (35°) (45°) ROMnya
Ekstensi Ekstensi sudah bisa
(10°) (20°) dikurangi
Lateral Lateral
fleksi fleksi
(20°) (30°)
Rotasi Rotasi
(20°) (30°)
8. Ganggua Kenny Self 1 = Perlu 2 = perlu Ada
n fungsi Care bantuan bantuan perubahan
ADL banyak sedang
DAFTAR PUSTAKA
2. Dorlan, Newman. 2012. Kamus Saku Kedokteran Dorlan Edisi 28. Jakarta: EGC.
3. Pearce, Evelyn C. 2009. Anatomi Fisiologi untuk Para Medis. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Umum.