HPK
HPK
com/2009/02/15/survei-kepuasan-pelanggan/comment-
page-1/
Layanan publik dengan kualitas prima telah menjadi tuntutan masyarakat dan menjadi
kewajiban bagi setiap instansi yang memberikan layanan publik untuk meresponnya.
Mengingat tingkat kepuasan bersifat individual dan dinamis berubah setiap waktu,
diperlukan alat ukur untuk mengetahuinya. Tuntutan kepuasan yang dinamis memerlukan
antisipasi setiap satuan kerja sehingga mutu layanan yang disediakan selalu disesuaikan
dengan perkembangan tuntutan masyarakat. Untuk mengetahui tingkat apresiasi mutu
layanan oleh pelanggan (pasien), gugus kendali mutu malaksanakan survei kepuasan
konsumen. Hasil survei selanjutnya dipetakan menjadi indeks kepuasan masyarakat untuk
kemudian digunakan mengevaluasi kinerja masing-masing unit kerja di lingkungan RSUD
Sultan Imanuddin Pangkalan Bun.Pada Tahun 2008 jumlah pasien yang mendapatkan
pelayanan di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun sebanyak 51.280 orang meningkat
dari Tahun 2007 sebanyak 41.516 orang dan Tahun 2006 sebanyak 32.493 orang.
Tabel 1: Jumlah Pasien RSUD Sultan Imanudin Pangkalan Bun Tahun 2008
b. Perempuan
2. Jenis Kunjungan 37.609 73,34
b. Pasien Lama
3. Cara Membayar
a. Umum 33.003 64,4
Selain melalui survei, kinerja pelayanan juga dapat dilihat pada perbandingan indikator
kinerja RSUD Tahun 2007 dan Tahun 2008 sebagai berikut :
Ket : Angka ideal BOR : 60-80%, LOS : 6-9 hari, TOI : 1-3 hr, BTO : 40-50 kali, GDR :
<=4,5%, NDR : <2,5
Kepuasan pasien merupakan cerminan kualitas pelayanan kesehatan yang mereka terima.
Menurut Azwar (1994), mutu pelayanan kesehatan menunjuk pada tingkat kesempurnaan
pelayanan kesehatan dalam menimbulkan rasa puas pada diri setiap pasien. Makin sempurna
kepuasan tersebut, makin baik pula mutu pelayanan kesehatan.
Namun demikian, kualitas pelayanan yang relatif baik belum tentu bisa memuaskan pasien.
Blank (1999) mengungkapkan, pada umumnya pasien tidak dapat menilai kompetensi
teknis, sehingga mereka menilai mutu layanan dari karakteristik nonteknis atau hubungan
interpersonal dan kenyamanan pelayanan. Menurut hasil penelitian Roberts dan Prevost
(1987) dalam Azwar (1994), membuktikan adanya perbedaan dimensi, yaitu :
1. Bagi pemakai jasa pelayanan kesehatan, mutu pelayanan kesehatan lebih terkait pada
dimensi ketanggapan petugas memenuhi kebutuhan pasien, kelancaran komunikasi petugas
dengan pasien, keprihatinan serta keramahtamahan petugas dalam melayani pasien dan atau
kesembuhan penyakit yang sedang diderita pasien.
2. Bagi penyelenggara pelayanan kesehatan, mutu pelayanan kesehatan lebih terkait pada
dimensi kesesuaian pelayanan yang diselenggarakan dengan perkembangan ilmu dan
teknologi mutakhir dan atau otonomi profesi dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan
sesuai dengan kebutuhan pasien.
3. Bagi penyandang dana pelayanann kesehatan, mutu pelayanan kesehatan lebih terkait
pada dimensi efisiensi pemakaian sumber dana, kewajaran pembiayaan kesehatan dan atau
kemampuan pelayanan kesehatan mengurangi kerugian penyandang dana pelayanan
kesehatan.
Perbedaan dimensi itulah yang sering menimbulkan kekecewaan pasien, meskipun petugas
sudah menerapkan standar operasional prosedur dengan baik. Oleh karena itu aspek
kepuasan pelanggan perlu mendapatkan perhatian serius, karena meski bersifat subyektif
tetapi menentukan preferensi selanjutnya dalam memilih sarana pelayanan kesehatan.
2. Pengertian Kepuasan.
Pengukuran kepuasan pelanggan di bidang kesehatan bukan hal baru, tetapi sudah dimulai
oleh Florence Nightingale (1860). Batasan kepuasan dan kepuasan pelanggan ternyata
beragam, ada yang sederhana, ada pula yang kompleks. Berbagai pengertian kepuasan
diajukan oleh banyak ahli dari berbagai latar belakang dan dari pengertian tersebut dapat
dikatakan bahwa tingkat kepuasan pelanggan/pasien akan dipengaruhi oleh besarnya
harapan konsumen (H : Harapan) dengan kenyataan layanan kesehatan (L : Layanan) yang
diterima.
Secara sederhana bisa dikatakan bahwa tingkat kepuasan akan bergantung seberapa besar
daerah yang berimpit antara H dan L. Sayangnya “harapan” itu sangat subyektif,
dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan, kepercayaan dan budaya setempat bahkan juga
pengalaman pribadi, sehingga memang tidaklah mudah untuk memuaskan konsumen.
Menurut Tjiptono (1999), kepuasan pelanggan/pasien dapat memberikan manfaat antara lain
:
Kepuasan pasien penting untuk menyusun strategi pemasaran. Hal ini tidak terlepas dari
fakta empiris yang menunjukkan bahwa pasien yang tidak puas akan bercerita kepada
keluarganya, teman-teman atau tetangganya, sehingga mempengaruhi sikap dan keyakinan
orang lain untuk tidak berkunjung ke sarana kesehatan tersebut. Rumah sakit harus selalu
berupaya untuk mengantisipasi ketidakpuasan sekecil apapun dan sedini mungkin (sebelum
menjadi buah bibir). Dengan demikian mutu pelayanan dapat selalu dijaga, diperbaiki dan
ditingkatkan secara berkelanjutan (Soepranto, 1997).
C. METODE
Untuk mengetahui kepuasan pelanggan rumah sakit telah dilakukan survei terhadap 544
responden (pasien/keluarga pasien) yang mewakili populasi pasien yang terdiri dari 290
responden di Instalasi Rawat Jalan dan 254 responden dari Instalasi Rawat Inap. Lokasi
survei dan jumlah responden masing-masing pada Instalasi Rawat Jalan adalah Poli
Kesehatan Anak (22), Poli Bedah (16), Poli Penyakit Dalam (109), Poli Gigi dan Mulut (3),
Poli Kandungan dan Kebidanan (15), Poli Mata (17 Responden), Poli Syaraf (8),
Laboratorium (32), Radiologi (9), Rehabilitasi Medik (13) dan Instalasi Gawat Darurat (46).
Sedangkan lokasi survei dan jumlah responden masing-masing Instalasi Rawat Inap adalah
Ruang Perawatan Kebidanan dan Kandungan (52), Ruang Perawatan Anak (17), Ruang
Perawatan Bedah (31), Ruang Perawatan Penyakit Dalam (37), Ruangan Perawatan VIP
(66), Ruangan Perawatan Perinatologi (43) dan Ruangan Perawatan ICU/ICCU (8).
Responden ditentukan dengan cara Simple Random Sampling, toleransi kesalahan +/- 2,3 %
dan tingkat kepercayaan 95%.
Jumlah pernyataan yang diajukan pada responden rawat jalan sebanyak 14 item, responden
diminta untuk menilai dengan pernyataan Sangat Tidak Baik, Tidak Baik, Baik, Sangat Baik
(daftar pernyataan terlampir). Pernyataan yang diajukan pada responden rawat inap
sebanyak 33 item, responden diminta untuk menilai dengan pernyataan Sangat Tidak Setuju,
Tidak Setuju, Setuju, dan Sangat Setuju (daftar pernyataan terlampir). Penilaian responden
kemudian dianalisis menggunakan metode yang direkomendasikan dalam Surat Keputusan
Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor: KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman
Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah,
diolah menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel dan Aplikasi Statistik SPSS 15.0 for
Windows. Mutu pelayanan dikelompokkan menurut kategori Indeks Kepuasan Masyarakat
sebagai berikut:
Tabel 5: Nilai Interval IKM dan Nilai Interval Konversi IKM
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun menurut
kelompok layanan tergambar pada Tabel 6 sebagai berikut :
INSTALASI
PENILAIAN
RAWAT INAP RAWAT JALAN
Nilai IKM 80,71 77,23
Mutu Pelayanan B B
Kinerja Unit Pelayanan Baik Baik
Jika dilihat menurut tempat pelayanan maka terdapat perbedaan tingkat kepuasan pelanggan
pada masing-masing unit pelayanan. Gambaran tingkat kepuasan pelanggan pada masing-
masing unit pelayanan untuk Rawat Jalan dapat dilihat pada Tabel 8 dan untuk Rawat Inap
dapat dilihat pada Tabel 9.
TINGKAT KEPUASAN
RUANG
TIDAK KURANG
PERAWATAN PUAS SANGAT PUAS
PUAS PUAS
Anak 0,0 0,0 70,6 29,4
Bedah 0,0 0,0 45,2 54,8
Penyakit Dalam 0,0 2,7 40,5 56,8
Kebidanan &
0,0 1,9 86,5 11,6
Kandungan
VIP 0.0 1,5 65,2 33,3
ICU/ICCU 0.0 0,0 25,0 75,0
Perinatologi 0,0 0,0 51,2 48,8
JUMLAH 0,0 1,2 60,2 38,6
E. DISKUSI
Tingkat kepuasan responden pada pelayanan Rawat Inap terlihat sebagai berikut :
Responden yang menyatakan Sangat Puas 20,7% Tahun 2007 naik menjadi 38,6% Tahun
2008; Responden yang menyatakan Puas 70,0% Tahun 2007 turun menjadi 60,2%
sementara yang menyatakan Kurang Puas turun dari 9,3% Tahun 2007 menjadi 1,2% Tahun
2008. Menurunnya proporsi responden yang menyatakan Puas dan Kurang Puas selaras
dengan kenaikan proporsi respondem yang menyatakan Sangat Puas sebesar 17,9 poin.
Tingkat kepuasan responden pada pelayanan rawat jalan terlihat sebagai berikut: Responden
yang menyatakan Sangat Puas 18,7% tidak mengalami perubahan; Responden yang
menyatakan Puas 80,0% Tahun 2007 turun menjadi 79,0% sementara yang menyatakan
Kurang Puas naik dari 1,3% tahun 2007 menjadi 1,4% Tahun 2008. Menurunnya proporsi
responden yang menyatakan Puas dan meningkatnya responden yang menyatakan Kurang
Puas selaras dengan semakin bertambahnya pasien pada Poliklinik Anak, Poliklinik
Penyakit Dalam dan UGD. Peningkatan pasien secara bermakna pada ketiga unit layanan
berakibat pada makin lamanya pasien mendapat layanan karena antrian yang semakin
panjang, Selain bertambah panjangnya antrian, responden menilai ruangan tunggu tidak
nyaman karena luas ruangan tempat tunggu tidak sebanding dengan jumlah pasien ditambah
lagi tidak adanya pendingin ruangan.
F. PENUTUP
Survei yang dilakukan secara berkala tidak dimaksudkan untuk mewakili pendangan dan
pendapat setiap orang/pasien terhadap mutu layanan di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan
Bun. Survei ini dilakukan semata-mata untuk mengetahui kenderungan umum pandangan
pasien/keluarga pasien. Hasil survei selanjutnya akan dijadikan bahan pertimbangan dalam
pengambilan kebijakan guna meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan serta
penambahan fasilitas yang diperlukan untuk semakin meningkatkan kepuasan
pasien/keluarga pasien. Untuk menghindari subyektivitas penilaian, direksi, manajemen dan
seluruh karyawan RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun mempersilahkan pihak eksternal
untuk melakukan survei sebagai pembanding. Namun diharapkan survei yang dilakukan
oleh pihak eksternal harus menggunakan metode yang dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah.
Hasil survei kepuasan pelanggan (pasien) menunjukkan hasil yang baik namun seluruh unit
kerja di RSUD Sultan Imanudin Pangkalan Bun tidak boleh terlena dan merasa puas.
Diperlukan berbagai upaya dan kiat untuk meningkatkan kinerja setiap instalasi dan divisi
serta unit layanan sehingga pasien yang merasa Kurang Puas semakin hari semakin sedikit.
Sebagai bahan masukan untuk menyusun kebijakan dan untuk mengetahui kecenderungan
pandangan pasien secara umum maka survei kepuasan pelanggan akan dilaksanakan secara
berkala setiap dua tahun pada tahun genap.
https://journal.ugm.ac.id/jmpk/article/viewFile/2752/2474
Latar belakang:
Kualitas pelayanan rumah sakit dapat
diketahui dari penampilan profesional personil rumah sakit,
efisiensi dan efektivitas pelayanan serta kepuasan pasien.
Kepuasan pasien ditentukan oleh keseluruhan pelayanan:
pelayanan admisi, dokter, perawat, makanan, obat-obatan,
sarana dan peralatan, fasilitas dan lingkungan fisik rumah sakit
serta pelayanan administrasi. Telah banyak dilakukan penelitian
tentang kepuasan pasien rumah sakit. Penelitian yang
bertujuan menemukan indikator kepuasan pasien rumah sakit
penting bagi manajer rumah sakit agar pelayanan rumah sakit
dapat ditingkatkan sesuai temuan indikator.
Tujuan:
Tujuan penelitian ini adalah menemukan variabel-
variabel indikator kepuasan pasien rawat inap rumah sakit.
Metode:
Penelitian ini adalah penelitian observasional, data
diambil secara
cross sectional
dengan kuesioner yang telah
diuji validitas dan reliabilitas pada 30 orang pasien. Jumlah
responden 300 orang dari tiga rumah sakit di Jawa Tengah.
Untuk menemukan indikator dipakai
Confirmatory Factor
Analysis
(CFA) dengan program SPSS 11.5.
Hasil:
Sekitar 68,6% sampai 76,24% pasien merasa puas
dengan pelayanan admisi, dokter, perawat, makanan, obat-
obatan, fasilitas kamar dan rumah sakit umumnya serta
pelayanan menjelang keluar. Dari penelitian ini ditemukan 8
dimensi pelayanan dengan 52 indikator: pelayanan admisi (6
indikator), dokter (9 dimensi), perawat (9 indikator), makanan
(6 indikator), obat-obatan (7 indikator), lingkungan rumah sakit
(6 indikator), fasilitas ruang perawatan (4 indikator) dan
pelayanan ke luar (5 indikator).
Saran :
Indikator kepuasan pasien rawat inap rumah sakit
dapat diterapkan dengan meningkatkan manajemen pelayanan
rumah sakit sehingga kepuasan pasien dapat terwujud.
Kata Kunci:
kepuasan pasien, indikator jasa rumah sakit,
perawatan pasien di rumah sakit
PENGANTAR
Mutu pelayanan rumah sakit (RS) dapat ditelaah
dari tiga hal yaitu:
1) struktur (sarana fisik, peralatan,
dana, tenaga kesehatan dan nonkesehatan, serta
pasien),
2) proses (manajemen RS baik manajemen
interpersonal, teknis maupun pelayanan keperawatan
yang kesemuanya tercermin pada tindakan medis
dan nonmedis kepada pasien),
3) outcome.
1 Aspek
mutu yang dapat dipakai sebagai indikator untuk
menilai mutu pelayanan RS yaitu: penampilan
keprofesian (aspek klinis), efisiensi dan efektivitas,
keselamatan dan kepuasan pasien.
3 Sikap,
perilaku, tutur kata, keacuhan, keramahan petugas,
serta kemudahan mendapatkan informasi dan
komunikasi menduduki peringkat yang tinggi dalam
persepsi kepuasan pasien RS. Tidak jarang walaupun
pasien/keluarganya merasa
outcome
tak sesuai
dengan harapannya merasa cukup puas karena
dilayani dengan sikap yang menghargai perasaan
dan martabatnya.
4 Merkouris, et al.,
5 menyebutkan bahwa
mengukur kepuasan pasien dapat digunakan sebagai
alat untuk:
1) evaluasi kualitas pelayanan kesehatan,
2) evaluasi terhadap konsultasi intervensi dan
hubungan antara perilaku sehat dan sakit,
3)membuat keputusan administrasi,
4) evaluasi efek
dari perubahan organisasi pelayanan,
5) administrasi
staf,
6) fungsi pemasaran,
7) formasi etik profesional.
Secara umum pelayanan RS terdiri dari
pelayanan rawat jalan dan rawat inap. Pelayanan
rawat inap merupakan pelayanan terhadap pasien
RS yang menempati tempat tidur perawatan karena
keperluan observasi, diagnosis, terapi, rehabilitasi
medik dan atau pelayanan medik lainnya.
3
BAB II
PENGORGANISASIAN DAN JADWAL KEGIATAN
A.Ketenagaan Pengorganisasian tenaga yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
survey yaitu:
1.Tim perencana survey bertugas untuk:
a.Menyusun rencana survey
b.Membuat, menyusun dan menggandakan kuesioner
c.Mendistribusikan kuesioner pada unit-unit layanan
d.Menganalisa data dan menyusun laporan hasil survey
4
BAB III
TATALAKSANA SURVEI
A.Persiapan Survei
Persiapan survey dilaksanakan oleh tim Perencana Survei mencakup langkah-
langkah :
1.Menyusun instrument survey (kuesioner)
2.Mensosialisasikan waktu dan metodesurvey kepada tiap unit kerja dan
masyarakat pengguna.
3.Mengkoordinasikan pelaksanaan survey.
B.Pelaksanaan survey
1.Metode survey
Pendekatan ilmiah yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif
observasional untuk mendapatkan gambaran kepuasan
masyarakat terhadap
pelayanan Puskesmas Perawatan Mampu PONED Kibang Budi Jaya dilakukan
secara cross sectional
yaitu dilakukan pengamatan pada satu waktu tertentu
2.Instrumen survey
Instrumen survey berupa kuesioner survey kepuasan pelanggan. Survey
dilakukan
setiap h
ari kerja selama 1 bulan
.
3.Penentuan sampel
Besar sampel yang diambil dalam pelaksanaan survey
adalah 150 orang.
Pemilihan
sampel pada semua pengunjung puskesmas yang pernah mendapatkan pelayanan
puskesmas minimal satu kali.
4.Lokasi pengamb
ilan data
Pengamilan data responden dilaksanakan di semua junit
-unit pelayanan Puskesmas
Perawatan Mampu PONED Kibang Budi Jaya yaitu :
a.Poli Umum
b.Poli KIA/KB
c.Poli GIGI
d.PONED
e.Klinik VCT
f.Poli Konseling
6
BAB IV
LOGISTIK
Logistik kebutuhan survey kepuasan masyarakat antara lain:
a.Kuesioner
b.Alat Tulis
c.Komputer untuk pengolahan data.
7
BAB V
KESELAMATAN SASARAN SURVEI
Dalam pelaksanaan survey kepuasan masyarakat perlu tetap memperhatikan
keselamatan
pasien meliputi:
a.Keamanan lingkungan puskesmas
b.Keadaan suhu, kelembaban dan ventilasi puskesmas yang mencukupi.
c.Pengambilan data dilakukan saat
pasien tidak sedang dalam pemberian tindakan oleh
petugas kesehatan
8
BAB VI
KESELAMATAN KERJA PETUGAS SURVEI
Dalam pelaksanaan survey kepuasan masyarakat, petugas puskesmas
memperhatikan
keselamatan kerja meliputi :
a.Senantiasa
mengkomunikasikan maksud dan tujuan survey
c.Pengambilan data dilakukan saat petugas tidak melakukan tindakan atau sedang
melakukan tugas yang beresiko terjadi kesalahan.
9
BAB VII
PENGENDALIAN
MUTU
Sasaran
mutu pelaksanaan survey kepuasan masyarakat ditetapkan oleh tim mutu
puskesmas dan dipantau dan evaluasi hasil survey. Pencapaian sasaran mutu
dibahas dalam rapat
tinjauan manajemen dan dilaporkan kepada kepala puskesmas.
10
BAB VIII
PENUTUP
Survei kepuasan masyarakat pada akhirnya akan digunakan sebagai acuan
perbaikan
layanan dan meningkatkan mutu
pelayanan Puskesmas Perawatan Mampu PONED Kibang Budi
Jaya.
11
REFERENSI
Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 25 tahun 2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks
Kepuasan
Masyarakat Terhadap Pelayanan Instansi Pemerintah
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 16 tahun 2014 tentang Pedoman Survey Kepuasan Masyarakat
Terhadap
Penyelenggaraan Pelayanan Publik
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 tahun 2014 tentang
Pusat
Kesehatan Masyarakat.
N
FORM SURVEY KEPUASAN PASIENRUMAH SAKIT TNI AU “Dr. ABDUL MALIK” LANUD
SOEWONDO
Pengunjung yang kami hormati,Terima kasih atas partipasi anda menjadi salah satu peserta
survey dan secara sukarela
mengisik ue si o n er i ni . K am i s an ga t m e n gh a r gai k ej uj u ra n an d a da l a m m e n g
i s i ku es i on e r i ni . K am i menjamin kerahasiaan anda yang terkait dengan
kuesioner. Hasil survey ini semata-mata akandigunakan untuk tujuan penelitian dan
bukan tujuan komersial. Untuk meningkatkan kualitas dankuantitas pelayanan di Rumah
akit T!" #U $%r. #&%U' (#'"K) '#!U%
*+ *!%*a g a r s e m a k i n b a i k , m a k a k a m i m o h o n k e p a d a b a p a k i b u
u n t u k m e n g i s i k u e s i o n e r d a n m em b er i ka n j a a ba n at as p e rn ya t a a n d i
b a a h i ni . / an g d i m an a t uj u an n ya unt u k m eni l a i tingkat kepuasan bapak ibu
terhadap pelayanan yang telah kami
berikan. !ama0U m u
r 0 1 e n i s K e l a m i
n 0 P e k e r j a a n 0
# l a m a t 0
Petunjuk en!"#"$n%
&erikan tanda centang 2
√
3 pada kotak ja aban yang telah tersedia sebagai penilaian bapak ibu,dengan
score sebagai berikut 0
S & ' r e ( ) T " * $ k M e + u $ # k $ n S & ' r e , ) K
u r $ n ! M e + u $ # k $ n S & ' r e -
) M e + u $ # k $ n S & ' r e ) S $ n ! $ t M e + u
$ # k $ n N'.U R A I A N P E R N Y A T A A N
T I N / K A T K E P U A S A N
4. aktu pelayanan dan ken yamanan ruang tunggu
( ,
-
5 . K e d i s i p l i n a n P e t u g a s d a l a m m e m b e r i k a n pelayan
an6 . P e n a m p i l a n P e t u g a s d a l a m b e r t u g a s
m e n g g u n a k a n s e r a gam ya n g s el al u t am p i l d al am k e ad a an r a pi bersih dan
sopan7 . P e t u g a s b e r s e d i a m e n o l o n g k e t i k a m e n g a l a m i kesulitan
8 . K e j e l a s a n P e t u g a s d a l a m m e m b e r i k a n i n 9 o r m a s i kesehatan: . K e t
elitian petugas dalam memberikan
pelayanan; . K e m u d a h a n p r o s e d u r p e l a y a n a n < . K e b e r s i h a n , k e n y
amanan, dan keamanan
R u m a h akit= . K e m u d a h a n d a l a m m e n y a m p a i k a n k e l
u h a n pelanggan4 > . P e t u g a s t i d a k m e m a n d a n g s t a t u s s o s i a
l d a n memperlakukan peserta dengan hormat dan sopan
S0ORE )
FORM SURVEY KEPUASAN PASIENRUMAH SAKIT TNI AU “Dr. ABDUL
MALIK” LANUD SOEWONDO
Pengunjung yang kami hormati,Terima kasih atas partipasi anda menjadi salah satu peserta
survey dan secara sukarela
mengisik ue si o n er i ni . K am i s an ga t m e n gh a r gai k ej uj u ra n an d a da l a m m e n g
i s i ku es i on e r i ni . K am i menjamin kerahasiaan anda yang terkait dengan
kuesioner. Hasil survey ini semata-mata akandigunakan untuk tujuan penelitian dan
bukan tujuan komersial. Untuk meningkatkan kualitas dankuantitas pelayanan di Rumah
akit T!" #U $%r. #&%U' (#'"K) '#!U%
*+ *!%*a g a r s e m a k i n b a i k , m a k a k a m i m o h o n k e p a d a b a p a k i b u
u n t u k m e n g i s i k u e s i o n e r d a n m em b er i ka n j a a ba n at as p e rn ya t a a n d i
b a a h i ni . / an g d i m an a t uj u an n ya unt u k m eni l a i tingkat kepuasan bapak ibu
terhadap pelayanan yang telah kami
berikan. !ama0U m u
r 0 1 e n i s K e l a m i
n 0 P e k e r j a a n 0
# l a m a t 0
Petunjuk en!"#"$n%
&erikan tanda centang 2
√
3 pada kotak ja aban yang telah tersedia sebagai penilaian bapak ibu,dengan
score sebagai berikut 0
S & ' r e ( ) T " * $ k M e + u $ # k $ n S & ' r e , ) K
u r $ n ! M e + u $ # k $ n S & ' r e -
) M e + u $ # k $ n S & ' r e ) S $ n ! $ t M e + u
$ # k $ n N'.U R A I A N P E R N Y A T A A N
T I N / K A T K E P U A S A N
4. aktu pelayanan dan ken yamanan ruang tunggu
( ,
-
5 . K e d i s i p l i n a n P e t u g a s d a l a m m e m b e r i k a n pelayan
an6 . P e n a m p i l a n P e t u g a s d a l a m b e r t u g a s
m e n g g u n a k a n s e r a gam ya n g s el al u t am p i l d al am k e ad a an r a pi bersih dan
sopan7 . P e t u g a s b e r s e d i a m e n o l o n g k e t i k a m e n g a l a m i kesulitan
8 . K e j e l a s a n P e t u g a s d a l a m m e m b e r i k a n i n 9 o r m a s i kesehatan: . K e t
elitian petugas dalam memberikan
pelayanan; . K e m u d a h a n p r o s e d u r p e l a y a n a n < . K e b e r s i h a n , k e n y
amanan, dan keamanan
R u m a h akit= . K e m u d a h a n d a l a m m e n y a m p a i k a n k e l
u h a n pelanggan4 > . P e t u g a s t i d a k m e m a n d a n g s t a t u s s o s i a
l d a n memperlakukan peserta dengan hormat dan sopan
S0ORE )
Sistem Keluhan Dan Saran
Seperti kotak saran di lokasi-lokasi strategis, kartu pos berprangko, saluran telepon bebas
pulsa, website, email dan lain-lain.
Survei Kepuasan Pelanggan
Baik via pos, telepon, email, maupun tatap muka langsung.
Ghost Shopping
Salah satu bentuk observasi yang memakai jasa orang yang menyamar sebagai pelanggan
atau pesaing untuk mengamati aspek-aspek pelayanan dan kualitas produk.
Lost Costumer Analysis
Yaitu menghubungi atau mewawacarai pelanggan yang telah beralih dalam rangka
memahami penyebab dengan melakukan perbaikan pelayanan.
Karakteristik Pasien
Faktor penentu tingkat pasien atau konsumen oleh karakteristik dari pasien tersebut yang
merupakan ciri-ciri seseorang atau kekhasan seseorang yang membedakan orang yang
satu dengan orang yang lain. Karakteristik tersebut berupa nama, umur, jenis kelamin, latar
belakang pendidikan, suku bangsa, agama, pekerjaan dan lain-lain.
Sarana Fisik
Berupa bukti fisik yang dapat dilihat yang meliputi gedung, perlengkapan, seragam pegawai
dan sarana komunikasi.
Jaminan
Pengetahuan, kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki perawat.
Kepedulian
Kemudahan dalam membangun komunikasi baik antara pegawai dengan klien, perhatian
pribadi dan dapat memahami kebutuhan pelanggan.
Kehandalan
Kemampuan dalam memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan cepat, tepat, akurat dan
memuaskan.