Anda di halaman 1dari 8

PEMETAAN DAN KLASIFIKASI SEDIMEN DENGAN INSTRUMEN SIDE SCAN

SONAR DI PERAIRAN BALONGAN, INDRAMAYU-JAWA BARAT

(Mapping and Sediment Classification using Side Scan Sonar Instrument at Balongan,
Indramayu – West Java)

Dwi Charnila1, Henry M. Manik2

ABSTRACT

Based on the detection results of seafloor using side scan sonar in imaging objects of seafloor is able to create many image variants
which is used for objects of seafloor imaging, beside it is able to give any information of seashore development. The purposes of this
research are visualization or seafloor mapping and sediment classification or object of seabed qualitatively, So its possible to know the
condition of seafloor. Interpretation and side scan sonar acoustic data classification is done qualitatively using Sonar Pro software to see
the geometric form and unique of an object. Sampling of sediment is done at six track of transect which is space among transects 0.5 km.
Every transects has three sediment sample stations and total amount is eighteen samples of sediment. Based on the results of seafloor
mapping at Balongan there are sediment disposal, trenching and sediment dredge, beside there are objects such as box, mooring, piece of
pipe, rope, pole.

Keywords: side scan sonar, sediment classification, object of seafloor , SonarPro

ABSTRAK

Berdasarkan hasil deteksi dasar laut menggunakan side scan sonar dalam pencitraan benda-benda di dasar laut
dapat menghasilkan berbagai variasi gambar yang digunakan untuk pencitraan objek-objek dasar laut, selain itu dapat
memberikan informasi dalam pengembangan wilayah pantai. Tujuan dari penelitian ini adalah visualisasi atau
pemetaan dasar perairan dan klasifikasi sedimen atau objek di dasar laut secara kualitatif, sehingga dapat diketahui
keadaan dasar laut. Interpretasi dan klasifikasi data akustik side scan sonar dilakukan secara kualitatif dengan
menggunakan software Sonar Pro untuk melihat bentuk geometris dan keunikan dari suatu objek. Pengambilan contoh
sedimen dilakukan pada 6 jalur transek dengan jarak antar transek 0.5 km. Setiap transek terdapat 3 buah stasiun
sampel sedimen dan jumlah total adalah 18 sampel sedimen. Berdasarkan hasil pemetaan dasar laut daerah Balongan
terdapat buangan sedimen, paritan dan kerukan sedimen, selain itu terdapat objek seperti box, mooring, potongan pipa,
tali, pole.

Kata kunci: side scan sonar, klasifikasi sedimen, objek dasar laut, SonarPro

I. PENDAHULUAN Semakin kuat backscatter maka akan


semakin gelap rekaman tersebut.
Side scan sonar dalam pencitraan ben- Dual frekuensi digital dalam pe-
da-benda di dasar laut dapat menghasilkan rangkat side scan sonar memiliki gambar
berbagai variasi gambar. Metode visualisasi dasar laut dengan resolusi yang tinggi dan
digunakan untuk membantu interpretasi menghasilkan gambar yang hampir reali-
untuk mengamati objek di dasar laut. stik dari dasar laut. Beberapa sapuan
Gambar yang dihasilkan dari hasil perekaman dapat menghasilkan mosaik, geologi dan
side scan sonar memberikan suatu gambar fitur sedimentologis yang mudah dikenali
(image) dari dasar laut yang beresolusi tinggi dan diinterpretasi secara kualitatif se-
serta memberikan informasi tentang tekstur hingga dapat memberikan informasi ten-
sedimen dan struktur bentuk dasar laut. tang dinamika dasar laut (Kenny et al,
Contoh rekaman side scan ditunjukkan 2003). Penelitian ini dilakukan untuk
pada Gambar 1. Pada Gambar ini dapat visualisasi atau pemetaan dasar perairan
dibedakan berbagai jenis objek di dasar laut dan klasifikasi sedimen atau objek di dasar
termasuk pasir, endapan sedimen, karang laut di Perairan Balongan, Indramayu -
dan lain-lain. Jawa Barat.

1
Alumni Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan FPIK IPB
2
Staf pengajar Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, FPIK-IPB

Pemetaan dan Klasifikasi Sedimen ................................................................................ (CHARNILA dan MANIK) 105


Gambar 1. Rekaman side scan sonar, nadir merupakan pengganti dari trek kapal
(McCauley dan Siwabessy, 1987)

II. METODE PENELITIAN Pengambilan data lapangan menggu-


nakan side scan sonar Klein System 3000,
2.1. Pengambilan Data alat ini dioperasikan dengan menggunakan
seperangkat komputer untuk merekam data
Penelitian ini merupakan salah satu
secara real time, dan Global Positioning
rangkaian kegiatan survei dalam pengem-
System (GPS) yang terpasang di kapal untuk
bangan pembangunan pelabuhan dalam
mengetahui posisi lintang (latitude) dan
perencanaan perpanjangan pemecah ge-
bujur (longitude). Peranan GPS sangat
lombang yang dilakukan oleh Pusat
dibutuhkan untuk mengetahui lokasi dalam
Penelitian dan Pengembangan Geologi
penentuan wilayah pada saat pengambilan
Kelautan (P3GL) di daerah Balongan,
data dilakukan. Pengambilan data akustik
Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
manggunakan side scan sonar dilakukan
Penelitian ini dilakukan di daerah Ba-
dengan frekuensi 500 kHz dan 100 kHz
longan, Desa Sukareja, Kabupaten Indra-
dalam memetakan gambaran lateral dan
mayu, Jawa Barat. Daerah ini terletak pada
membantu mengklasifikasikan dasar suatu
koordinat 6 ° 21' 48 "LS - 6 ° 22' 54 "LS dan
perairan. Dalam pengolahan data dilaku-
108 ° 24' 18"BT - 108 ° 25' 49"BT dapat
kan dengan frekuensi 500 kHz karena dapat
ditunjukan pada Gambar 2.
menghasilkan gambar yang lebih detail.

Gambar 2. Lokasi Penelitian

106 Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan. Vol 1. No 1. November 2010: 105-112
Tabel 1. Spesifikasi Side scan sonar Klein 3000

Towfish Specificcations
Frequencies 100 kHz dan 500 kHz
Range Scales 15 settings - 25 to 1,000 meters
Maximum Range 600 meters @ 100 kHz; 150 meters @ 500 kHz
Depth Rating 1,500 meters
Construction Stainless Steel
Size 122 cm long, 8.9 cm diameter
Weight 29 kg in air
Standard sensors Roll, pitch, heading
Sumber: http://www.l-3klein.com/

Pengolahan dan analisis data dila- echo. Echo dasar laut yang menghasilkan
kukan pada bulan Februari-Juli 2010 di pantulan pertama sangat kuat sebagai
laboratorium akustik kelautan Fakultas kekuatan backscatter maksimal dan keru-
Perikanan dan Ilmu Kelautan, Departemen gian transmisi yang minimal. Efek dalam
Ilmu dan Teknologi Kelautan, Institut pembentukan bayangan dari dasar laut
Pertanian Bogor dan P3GL di Bandung. dapat terjadi dan akan mencegah terjadinya
Pengambilan sampel sedimen dilaku- backscattering dari dasar perairan yang
kan dengan menggunakan sedimen grab terhalang bayangan tersebut. Echo yang
sampler, dengan memiliki luas bukaan dihasilkan biasanya sangat rendah dan
sebesar 15 x 15 cm2 kemudian sampel di akan menghasilkan gambar sonar sama
analisa di laboratorium. Pengambilan sedi- dengan bayangan obyek, analisis ini akan
men dilakukan 6 jalur transek dengan jarak memberikan perkiraan ukuran dan bentuk
antar transek 0.5 km. Setiap transek ter- objek (McCauley dan Siwabessy, 1987).
dapat 3 buah stasiun sampel sedimen Pancaran sinyal suara yang dipan-
dengan keseluruhan 18 sampel sedimen. carkan oleh transduser yang berinteraksi
dengan dasar laut pada sudut miring,
2.2. Pengolahan Data sejumlah energi terpancar dari transduser
dan sebagian dipantulkan kembali ke
Pengolahan data diawali dengan
transduser oleh objek di dasar laut. Energi
menggunakan software Sonar Pro dengan
yang dipantulkan kembali ini dikenal
format data hasil rekaman dalam bentuk
sebagai backscatter akustik (McCauley, R.D
*sdf, dilakukan secara kualitatif dengan
and J.P. Siwabessey. 1987).
melihat bentuk geometris dari suatu objek
Pengolahan data side scan sonar
yang akan diklasifikasikan secara alami
secara post processing yaitu pengolahan
maupun buatan. Interpretasi dan klasi-
citra side scan dengan cara interpretasi.
fikasi data side scan sonar dilakukan secara
Suatu citra side scan sonar memiliki
kualitatif.
berbagai informasi yang tersimpan di
Selain itu dilakukan pengolahan
dalamnya. Gambar 4 menunjukan inter-
mosaik data side scan sonar dengan meng-
pretasi terhadap citra side scan sonar dapat
gabungkan semua data di sepanjang track
dilakukan secara kualitatif untuk menda-
kapal yang dilalui oleh instrumen tersebut.
patkan perkiraan sifat-sifat fisik dari
Dalam pengolahan data digunakan perang-
material dan penentuan bentuk objek atau
kat lunak Sonarweb untuk menghasikan
secara kuantitatif untuk mendefinisikan
suatu mosaik, yang merupakan pengga-
hubungan antara posisi kapal, posisi
bungan dari dua atau lebih lintasan survei
towfish dan posisi objek.
yang berdampingan dan memiliki over-
lapping 100%.
Prinsip side scan sonar adalah saat
sinyal ditransmisikan akan merambat
dalam air ditunjukan pada gambar 3,
transduser sonar dapat menerima noise dan

Pemetaan dan Klasifikasi Sedimen ................................................................................ (CHARNILA dan MANIK) 107


Gambar 3. (A) Noise dan reverberasi dalam kolom air, (B) Echo pertama dari dasar perairan,
(C) Area pasir, (D) Batuan, (E) Lumpur (F) pantulan dari target dan (G)
Bayangan dari target (Lurton, 2002)

Gambar 4. Citra side scan sonar (Mahyuddin, 2008)

Selain itu Pembuatan layer pada set terlihat dengan berbentuk bulat dan mem-
data, overlay dilakukan menggunakan bentuk suatu bayangan dengan mem-
software arcGis, dengan menggunakan berikan kontras dengan permukaan subs-
arcsceen. Nilai kedalaman dan jenis sedi- trat disekitarnya. ditunjukan pada Gam-
men yang akan dipetakan akan diin- bar 5.
terpolasi. Hasil interpolasi akan disatukan Bayangan yang dipengaruhi energi
menjadi layer yang berupa data kedalaman, hambur balik yang memiliki hubungan
mosaik side scan sonar dan titik sampel geometris antara transduser dan tar-
sedimen. Data set overlay ini digunakan get yang dapat menghasilkan suatu ba-
sebagai data penunjang dalam pengolahan yangan tertentu contohnya objek yang
side scan sonar. berbentuk Box.
Jangkar Single Point Mooring (SPM)
III. HASIL DAN PEMBAHASAN yang digunakan untuk tambat labuh kapal -
kapal tanker karena adanya proses
3.1. Visualisasi Objek Buatan sedimentasi sehingga mengakibatkan pen-
dangkalan di daerah ini ditunjukan pada
Hasil yang ditampilkan pada pengo-
Gambar 7.
lahan side scan sonar menunjukan bahwa
Pola pengembalian pulsa dan bayangan
objek yang terlihat dapat mengungkapkan
bentuk objek di dasar laut. Pada objek pole

108 Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan. Vol 1. No 1. November 2010: 105-112
Gambar 5. Pole

Gambar 6. Box

Gambar 7. Jangkar Single Point Mooring

Material objek buatan pada umum- kerukan. Begitu juga dengan buangan yang
nya memiliki backscatter yang efisien dalam merupakan suatu endapan atau timbunan
merefleksikan pulsa akustik. Semakin kuat hasil kerukan sedimen yang menumpuk
backscatter maka akan semakin gelap yang membentuk suatu bayangan pada
gambar yang terbentuk. Efek dalam rekaman side scan sonar.
pembentukan bayangan dari dasar laut Dalam pencitraan side scan yang
cukup besar akan menghalangi dari sudut memiliki amplitudo hambur balik tinggi
yang ditransmisikan dan mencegah pada umumnya diwakili oleh gambaran
backscattering dari dasar perairan dan echo yang lebih gelap pada rekaman, sedangkan
yang dihasilkan sangat rendah akan nilai hambur balik yang rendah ditujukan
menghasilkan gambar sonar sama dengan lebih terang. Secara umum, daerah back-
bayangan obyek, analisis ini akan mem- scatter yang tinggi berhubungan dengan
berikan perkiraan ukuran dan bentuk sedimen yang kasar dan hambur balik yang
objek. relatif rendah memiliki sedimen yang lebih
halus. Endapan permukaan sedimen dipe-
3.2. Klasifikasi sedimen ngaruhi banyak faktor yaitu ukuran butir,
skala kekasaran permukaan sedimen dan
Berbagai bentuk sedimen secara alami
variasi kemiringan yang signifikan dapat
dan buatan telah dihasilkan. Terdapat
menjadi peran penting dalam respon
bentuk sedimen buatan (Gambar 8a dan 8b)
akustik (Urick, 1983 dalam Ehrhold et al,
seperti kerukan dan buangan sedimen.
2006).
Sedimen alami berupa pasir dan lumpur
Substrat berlumpur terlihat dari citra
yang ditunjukan oleh Gambar (Gambar 9a
side scan memiliki permukaan yang halus.
dan 9b). Kerukan sedimen terlihat per-
Hal ini berbeda dengan pasir yang terdapat
mukaan substrat dengan citra yang diha-
riak yang bergelombang yang memiliki
silkan membentuk gelombang seperti hasil
permukaan yang lebih kasar.

Pemetaan dan Klasifikasi Sedimen ................................................................................ (CHARNILA dan MANIK) 109


(a) (b)
Gambar 8. Klasifikasi sedimen buatan (a) Kerukan sedimen dan (b) Buangan Sedimen

(a) (b)
Gambar 9. Klasifikasi sedimen alami (a) Pasir dan (b) Lumpur

Side scan sonar menggunakan prin- tengah alur, Hal ini terjadi karena adanya
sip backscatter akustik dalam membedakan hasil kerukan karena proses sedimentasi
kenampakan bentuk dasar laut atau objek sehingga mengakibatkan pendangkalan di
dasar laut. Permukaan lumpur halus dapat daerah ini yang memiliki proporsi fraksi
menghasilkan pulsa back-scatter yang halus lebih banyak berupa lempung. Selain
lemah, berbeda dengan permukaan ber- itu di bagian barat dan timur alur terdapat
tekstur yang lebih keras yaitu pasir, dapat pasir lanauan dengan jumlah proporsi pasir
memberikan pengembalian backscatter yang yang lebih dominan. Klasifikasi ini berda-
lebih kuat. Diketahui bahwa fenomena sarkan sifat dari sedimen dapat dicirikan
backscattering yang berhubungan dengan adanya berat fraksi antara butiran kasar
dasar laut memiliki hubungan dengan dan halus. Penentuan asal sedimen dasar
kekasaran (Gardner et al, 1991; Jackson et laut berdasarkan analisis besar butir dan
al, 1986, dalam Colliera dan Brown, 2005). mineral berat dapat dilakukan untuk
Keka-saran permukaan dapat berhubungan mengetahui cara transportasi dan sedi-
langsung dengan ukuran butir atau faktor- mentasi serta kandungan mineral berat
faktor lain seperti struktur sedimen atau yang terdapat pada sedimen pantai dan
gelembung udara (Urgeles et al, 2002; sedimen dasar laut di suatu perairan
Fonseca et al, 2002, dalam Colliera dan (Setiady, 2005).
Brown, 2005). Data mosaik side scan sonar diolah
menggunakan sonarWeb dan dieksport
3.3. Mosaik side scan sonar dan set data dalam bentuk tiff yang diolah pada arcScene
overlay (Gambar 11). Gambaran mosaik dapat
terlihat perbedaan sedimen pada daerah
Hasil pemetaan dasar laut daerah
Balongan yaitu berupa lempung dan pasir
Balongan menampakkan buangan sedi-
lanauan. Data 3D batimetri menunjukan
men, paritan dan kerukan sedimen, selain
gambaran kedalaman di daerah Balongan
itu terdapat objek seperti box, mooring,
berupa perairan yang dangkal. Kedalaman
potongan pipa, tali, pole (Gambar 10).
pada perairan ini berkisar antara 3-7 m.
Hasil analisis besar butir di perairan
Data set ini digunakan sebagai data pe-
Balongan, Jawa Barat yang dilakukan oleh
nunjang dalam pengolahan side scan sonar.
PPPGL memiliki sedimen dasar laut berupa
lempung lanauan yang berada di bagian

110 Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan. Vol 1. No 1. November 2010: 105-112
Gambar 10. Mosaik side scan sonar

Gambar 11. Set data overlay

Batimetri dan tekstur sedimen memi- laut (Dewi dan Darlan, 2008). Berbeda
liki saling keterkaitan, umumnya sedimen halnya dengan di Balongan yang memiliki
memiliki butiran lebih besar berupa kerikil sedimen yang lebih halus atau berbutir
atau pasir kasar akan diendapkan di lebih kecil terdapat disekitar pantai. Hal ini
sekitar dekat pantai, sedangkan sedimen disebabkan terjadinya proses sedimentasi
yang berbutir lebih kecil yang lebih halus dan terdapat masukan material – material
seperti lanau dan lempung diendapkan di dari sungai yang membawa partikel lebih
laut. Begitu pula mineral karbonat atau halus.
gamping dien-dapkan lebih jauh lagi kearah

Pemetaan dan Klasifikasi Sedimen ................................................................................ (CHARNILA dan MANIK) 111


IV. KESIMPULAN Dewi, K. T. dan Y. Darlan. 2008. Partikel
mikroskopis dasar laut nusantara.
Berdasarkan hasil dalam pencitraan Badan Penelitian dan Pengembangan
side scan yang memiliki amplitudo hambur Energi dan Sumber Daya Mineral.
balik tinggi pada umumnya diwakili oleh Departemen Energi dan Sumber Daya
gambaran yang lebih gelap pada rekaman. Mineral.
Material objek secara buatan pada
umumnya memiliki backscatter yang efisien Ehrhold, A., D. Hamon, dan B. Guillau-
dalam merefleksikan pulsa akustik. Sema- mont. 2006. The REBENT monitor-
kin kuat backscatter maka akan semakin ring network,a spatially integrated,
kuat kontras gelap – terang gambar yang acoustic approach to surveying near-
terbentuk. Pemetaan dasar laut daerah shore acrobenthic habitats: applica-
Balongan terdiri dari buangan sedimen, tion to the Bay of Concarneau (South
paritan dan kerukan sedimen, selain itu Brittany, France). ICES Journal of
terdapat objek seperti box, mooring, potong- Marine Science (63): 1604-1615.
an pipa, tali dan pole. Daerah Balongan
memiliki sedimen dasar laut berupa Kenny, A. J., I. Cato, M. Desprez, G.
lempung lanauan yang berada di bagian Fader, R.T.E. Schüttenhelm, dan J.
tengah alur. Selain itu di bagian barat dan Side. 2003. An overview of seabed-
timur alur terdapat pasir lanauan dengan mapping technologies in the context of
jumlah proporsi pasir yang lebih dominan. marine habitat classification. ICES
Balongan yang memiliki sedimen yang lebih Journal of Marine Science (60): 411–
halus atau berbutir lebih kecil sebagian 418.
besar terdapat di-sekitar pantai.
Mahyuddin, M. F. 2008. Skripsi, Penggu-
V. SARAN naan Perangkat Lunak Sonar Pro
Untuk Pengolahan Data Side Scan
Klasifikasi sedimen menggunakan Sonar. Program Studi Teknik Geode-si
metode wavelet pada penelitian ini dapat dan Geomatika Fakultas Ilmu dan
digunakan untuk melihat karakter sinyal Teknologi Kebumian. Institut Teknolo-
yang dihasilkan pada objek di permukaan gi Bandung.
dasar laut untuk verifikasi data diperlukan
juga adanya data gambar video sebagai data McCauley, R. D dan J. P. Siwabessy.
penunjang dalam pengintepretasi dasar 1987. Coastal Zone CRC- Coastal Wa-
laut. Selain itu diperlukan dalam pengo- ter Habitat Mapping - Shallow Water
lahan data kuantitatif secara 3D ber- Assessment Technologies. Centre for
dasarkan nilai echo yang dihasilkan dalam Marine Science and Technology (CMST).
klasifikasi sedimen dasar laut dan nilai Curtin University. Perth.
Impedansi pada masing – masing objek.
Setiady, D. 2005. Penentuan Asal Sedimen
Permukaan Dasar Laut Berdasarkan
VI. DAFTAR PUSTAKA Analisis Besar Butir dan Mineral
Berat. Kumpulan Abstrak Tesis.
Colliera, J. S dan C. J. Brown. 2005. Teknik Geologi. Institut Teknologi
Correlation of sidescan backscatter Bandung.
with grain size distribution of surficial
seabed sediments. Marine Geology
(214): 431–449.

112 Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan. Vol 1. No 1. November 2010: 105-112

Anda mungkin juga menyukai