Bahan Belajar Mandiri: Analisis Butir Soal Dan Bank Soal
Bahan Belajar Mandiri: Analisis Butir Soal Dan Bank Soal
Analisis Butir
Topik
Soal dan Bank Soal
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
A. Pengantar
Bahan Belajar Mandiri (BBM) ini diperuntukkan bagi
guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, guru pemandu,
kepala sekolah pemandu, pengawas sekolah pemandu di
KKG, MGMP, KKKS, MKKS, KKPS dan MKPS. Guru, kepala
sekolah dan pengawas sekolah diharapkan dapat
menguasai dan mengimplementasikan analisis butir soal
pada kegiatan belajar mengajar dan dijadikan sebagai
salah satu pencapaian subkompetensi pedagogik dan
profesionalisme bagi guru. Guru pemandu, kepala
sekolah pemandu dan pengawas sekolah pemandu
berperan sebagai fasilitator untuk membimbing guru
dan anggota KKG/MGMP agar memiliki kemampuan
dalam teknik analisis butir soal dan pengelolaan bank
soal.
3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup BBM ini terdiri atas Pengertian, Lingkup,
dan Kegunaan Analisis Butir Soal dan Analisis Tes;
Analisis Spesifikasi Soal dan Spesifikasi Tes; Analisis
Karakteristik Soal dan Karakteristik Tes; dan Bank Soal.
4. Petunjuk Kegiatan
Kegiatan untuk mempelajari BBM ini akan difokuskan
pada konsep analisis butir soal dan latihan analisis
spesifikasi soal serta latihan menentukan karakteristik
soal khusus untuk tingkat kesukaran, daya beda, dan
keberfungsian pengecoh. Kegiatan belajar yang
diajukan terdiri atas dua alternatif yaitu jika BBM ini
akan digunakan pada program in-service atau bagian
dari kegiatan reguler di KKG/MGMP. Untuk pemanfaatan
BBM ini di kegiatan regular ada bagian awal yang
dijadikan tugas terstruktur (dalam bentuk kajian
wacana) untuk menghemat waktu. Hal ini dilakukan
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
5. Penilaian
Penilaian terhadap pencapaian hasil belajar guru
peserta belajar dilakukan berdasarkan pemahaman
konsep dan kinerja dalam bentuk hasil analisis hasil
belajar.
C. Persiapan
Untuk mempelajari topik analisis butir soal ini
diperlukan persiapan guru pemandu sebagai berikut.
D. Sumber Belajar
Sumber belajar yang dapat digunakan dalam pembela-
jaran di KKG/MGMP antara lain sebagai berikut.
No Judul Keterangan
1. Pengertian, Kegunaan, dan Analisis Butir Soal Bahan Ajar 1
BBM Kinerja
5. BBM Suplemen: Penilaian Hasil Belajar
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
E. Kegiatan Belajar
BBM ini dapat digunakan dalam kegiatan in-service atau kegiatan pertemuan
rutin di KKG/MGMP. Jika BBM ini digunakan dalam kegiatan in-service alokasi
waktu yang diberikan disesuaikan dengan kondisi, sekitar 6x45 menit atau 270
menit atau kurang dari itu. Jika BBM ini akan digunakan dalam kegiatan
pertemuan reguler, alokasi waktu yang dapat digunakan adalah 4 x 50 menit
atau 200 menit dengan strategi yang sedikit berbeda untuk mengefektifkan
waktu tatap muka. Agar efektif, waktu tatap muka diperuntukkan untuk
kegiatan yang tidak dapat dilakukan tanpa tatap muka dan kegiatan
lainnya dilakukan melalui Tugas Terstruktur atau Tugas Mandiri. Dengan
demikian perbedaan alur pembelajaran ini dengan pemanfaatan BBM
dalam in-service adalah pelaksanaan kegiatan pendahuluan dan kajian
wacana serta alokasi waktu yang sedikit berbeda untuk masing-masing
kegiatan. Kegiatan pendahuluan dilaksanakan pada akhir kegiatan di
KKG/MGMP sebelum pertemuan KKG/MGMP untuk topik Analisis Butir
Soal dan Bank Soal. Pada kesempatan itu guru pembimbing menjelaskan
tujuan, strategi, dan hasil kegiatan. Selanjutnya tugasilah peserta belajar
untuk melaksanakan kajian wacana sebagai tugas terstruktur. Jika
memungkinkan, agar tidak terlalu menyita alokasi waktu tugas terstruktur,
berikanlah tugas mengkaji wacana tersebut sebagai tugas kelompok dan
mintalah mereka menyiapkan hasil kajian dalam bentuk yang siap untuk
dipresentasikan. Pertemuan di KKG/MGMP untuk topik Analisis Butir Soal
dan Bank Soal diawali dengan presentasi hasil kajian wacana. Agar
efektif, mintalah wakil peserta belajar untuk menyajikan hasil kajian
sedangkan kelompok yang tidak menyaji bisa memberikan tambahan
berdasarkan hasil kajian sebagai pengayaan atau memantapkan
pemahaman. Jika diperlukan guru pemandu memberikan klarifikasi atau
penguatan.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
F. PENILAIAN
Berikut adalah pertanyaan-pertanyaan yang dapat Anda gunakan
untuk menguji pemahaman diri setelah mempelajari BBM ini.
1. Jelaskan pengertian analisis butir soal menggunakan kata-
kata sendiri.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
Atas (KA) 0 8 2 0
Bawah (KB) 4 4 0 2
Jumlah (J) 4 12 2 2
P = (KA + KB)/∑ J
DB = (KA - KB)/0.50 . ∑ J
Atas (KA)
Bawah (KB)
Jumlah (J)
P = (KA + KB)/∑ J
DB = (KA - KB)/0.50 . ∑ J
1. Tugas Terstruktur
Tugas terstruktur dialokasikan selama 4 x 60 menit.
Pelaksanaan tugas terstruktur adalah sebagai berikut.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
2. Tugas Mandiri
Untuk tugas mandiri peserta belajar melaksanakan
kegiatan sebagai berikut.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN 1: Bahan Ajar 1
A. Pengantar
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
a. besi
b. seng
c. tembaga
d. timah
Langkah berikutnya setelah analisis konstruksi butir
soal adalah mencermati indikator soal. Mencermati
indikator soal pada dasarnya terdiri atas 2 hal. Hal
pertama adalah mencermati keberadaan komponen
indikator soal yang diringkas dengan ‘rumus’ ABCD,
yaitu: A = Audience, ada subyek pembelajaran yang
menjadi peserta tes, misalnya siswa kelas V semester
2, B = Behavior = perilaku yang diuji, C = Condition =
bahan, alat dan sumber pembelajaran yang tersedia
agar dapat menjawab soal, D = Degree, seberapa
banyak atau tingkat penguasaan yang dikehendaki. Hal
kedua dalam mencermati indikator soal adalah
memeriksa keterkaitannya dengan indikator
pembelajaran. Dalam hal kedua inilah, analisis butir
berpotensi untuk memberi masukan tentang seberapa
baik pembelajaran telah dilakukan
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
V. Muka V. Muka
V. Isi V. Isi
V.Konstruk V.Konstruk
V. Bersamaan
V. Prediktif
Reliabilitas Tes
Tk Kesukaran Daya Beda
Keberfungsian Pengecoh
A. Pengantar
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
Contoh:
r = +1.00, artinya jika skor di kelompok satu tinggi,
maka skor di kelompok lainnya juga tinggi,
r = -0.90 artinya jika skor di kelompok satu tinggi,
maka skor di kelompok lainnya ‘cenderung’
rendah.
Contoh:
Jika r = -0.90, maka d = r2 = (-0.90)2 = 0.81.
Ini menunjukkan skor tinggi pada kelompok satu
(misalnya kelas A) mempunyai kemungkinan sebesar
81% memperoleh skor rendah pada kelompok yang
lainnya (misalnya kelas B).
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
A. Pengantar
Dalam bahan ajar 3 ini Anda diminta untuk lebih
spesifik lagi memahami, mengurai, serta melaksanakan
analisis butir soal dan analisis tes. Hal lebih spesifik
dalam analisis butir soal tersebut adalah analisis
tentang karakteristik yang terdiri atas aspek tingkat
kesukaran dan aspek daya beda soal. Sementara itu,
dalam analisis tes, hal yang lebih spesifik tersebut
adalah karakteristik tes yang berupa aspek reliabilitas
tes.
Kelompok Pilihan A B C D*
Atas (KA) 1 4 0 5
Bawah (KB) 6 2 2 0
Jumlah (J) 7 6 2 5
Atau P =
proporsi peserta yang menjawab dengan benar.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
P = 5/10 = 0,20
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
Kelompok
A B C D* Jml
Pilihan
Atas (KA) 1 4 0 5 10
Bawah (KB) 6 2 2 0 10
Jumlah (J) 7 6 2 5 20
DB = (KA - KB)/
-0.50 0.20 -0.20 0.50 0.00
0.50 . ∑ J
Cara menghitung DB
Bagaimana mencari DB Soal No. 2? Berikut ini adalah
rumus yang bisa dipakai.
Keterangan:
DB : Daya Beda
KA : jumlah peserta dalam kelompok atas
KB : jumlah peserta dalam kelompok bawah
J : jumlah seluruh peserta tes
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
Keberfungsian Pengecoh
Dengan menggunakan daya beda kita juga dapat
menentukan apakah pengecoh berfungsi atau tidak.
Informasi mengenai keberfungsian pengecoh memberikan
indikasi untuk merevisi soal. Daya beda untuk pengecoh –
sebut saja- daya beda pengecoh. Untuk memudahkan kita
gunakan daya beda pengecoh A dengan singkatan DBA,
daya beda pengecoh B dengan singkatan DBB, dan untuk
pengecoh C dengan DBC. Untuk mengetahui keberfungsian
pengecoh kita perlu menghitung daya beda setiap
pengecoh. Dalam kasus soal nomor 2, berikut adalah nilai
DB masing-masing pengecoh.
DBA = (KA – KB)/0.5 x J
= (3 – 4)/ 0.5 x 10
= -1/10 = -0.10
Atas (KA) 1 4 0 5 10
Bawah (KB) 6 2 2 0 10
Jumlah (J) 7 6 2 5 20
DB = (KA - KB)/
-0.50 0.20 -0.20 0.50 0.00
0.50 . ∑ J
Reliabilitas Tes
Topik terakhir yang perlu Anda ketahui ketika melakukan
analisis butir soal dan dan analisis tes adalah tentang
karakteristik tes yang dinamakan reliabilitas tes. Untuk
memahami topik ini, Anda perlu mengingat lagi pengertian
penjelasan tentang koefisien korelasi disajikan di awal
uraian langkah kegiatan pembelajaran pada kegiatan
pembelajaran 2. Anda masih ingat bukan?
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
maka skor tiap siswa pada tes kedua mungkin beda dengan
skor yang diperoleh pada saat pertama. Begitu juga
dengan dua tes yang paralel. Tes paralel adalah istilah
teknis untuk menunjukkan bahwa dua atau lebih tes
disusun untuk mengukur standar kompetensi yang sama
tetapi materi tiap soalnya beda. Skor siswa pada satu tes
mungkin beda dengan skornya pada tes paralel.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
A. Pengantar
butir soal mana yang dianggap sulit oleh siswa kelas empat
atau kita juga dapat mengidentifikasi keahlian membaca
mana yang dapat dikuasai oleh siswa pada kelas yang
sesuai.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
GLOSARIUM
(Daftar kata atau istilah dengan penjelasannya dalam bidang tertentu)
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
Daftar Pustaka
Ebel, R.L. dan Frisbie, D.A., Essentials of Educational Measurement,
Englewood Cliffs, Prentice Hall, N.J.
Wikipedia: http://en.wikipedia.org/wiki/Item_bank