Anda di halaman 1dari 46

ANALISIS BUTIR SOAL

dan BANK SOAL


BBM SUPLEMEN/ ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL

BAHAN BELAJAR MANDIRI

Analisis Butir
Topik
Soal dan Bank Soal

Jumlah jam 4 jam tatap muka


(4 x 50 menit)

4 jam tugas terstruktur


(4 x 60 menit)

4 jam tugas mandiri


(4 x 60 menit)

Agar pembelajaran di KKG/MGMP berjalan dengan


baik, maka guru peserta sebaiknya telah
memahami materi: (1) proses pembelajaran
program BERMUTU; (2) KTSP dan RPP; dan (3)
Penilaian Hasil Belajar dan Pengembangan
Instrumen Hasil Belajar. Pemahaman akan materi
yang telah disebutkan di atas merupakan prasyarat
untuk memulai diskusi topik analisis butir soal.

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

BBM SUPLEMEN/ ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL 1


ANALISIS BUTIR SOAL
dan BANK SOAL

A. Pengantar
Bahan Belajar Mandiri (BBM) ini diperuntukkan bagi
guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, guru pemandu,
kepala sekolah pemandu, pengawas sekolah pemandu di
KKG, MGMP, KKKS, MKKS, KKPS dan MKPS. Guru, kepala
sekolah dan pengawas sekolah diharapkan dapat
menguasai dan mengimplementasikan analisis butir soal
pada kegiatan belajar mengajar dan dijadikan sebagai
salah satu pencapaian subkompetensi pedagogik dan
profesionalisme bagi guru. Guru pemandu, kepala
sekolah pemandu dan pengawas sekolah pemandu
berperan sebagai fasilitator untuk membimbing guru
dan anggota KKG/MGMP agar memiliki kemampuan
dalam teknik analisis butir soal dan pengelolaan bank
soal.

1. Kedudukan Topik Analisis Butir Soal


Analisis butir soal dan bank soal ini merupakan salah
satu indikator keberhasilan program BERMUTU di
KKG/MGMP. Dalam pembelajaran ini, Guru
pemandu/kepala sekolah pemandu/ pengawas sekolah
pemandu bertindak sebagai fasilitator dalam
pembahasan analisis butir soal yang berguna untuk
membantu guru agar mengetahui, mengerti dan
melakukan analisis butir soal, sehingga guru berupaya
memperbaiki pembelajaran yang ada untuk
meningkatkan mutu proses dan hasil belajar siswa.
Pengembangan Bank Soal akan membantu guru dalam
penyelenggaraan evaluasi hasil belajar.

2. Pentingnya Topik Analisis Butir Soal


Instrumen hasil belajar adalah satu cara untuk
mengetahui sejauhmana siswa telah belajar.

2 BBM SUPLEMEN/ ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL


ANALISIS BUTIR SOAL
dan BANK SOAL

Pencapaian hasil belajar siswa yang rendah tidak selalu


menunjukkan kompetensi siswa yang rendah atau
pembelajaran yang kurang bermakna. Pencapaian
tersebut mungkin disebabkan oleh kualitas instrumen
hasil belajar yang kurang memadai. Untuk
meningkatkan kualitas instrumen hasil belajar dalam
bentuk tes dapat dilakukan dengan cara analisis soal. Di
samping itu hasil analisis juga dapat memberikan
informasi untuk perbaikan pembelajaran jika ada
masalah dalam pembelajaran. Analisis butir soal
menghasilkan soal yang siap direvisi. Soal hasil revisi
selanjutnya bisa dihimpun dalam bank soal.
Pengembangan Bank Soal akan mempermudah guru atau
sekolah dalam menyediakan soal yang sudah diketahui
kualitasnya dalam aspek spesifikasi dan
karakteristiknya.

3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup BBM ini terdiri atas Pengertian, Lingkup,
dan Kegunaan Analisis Butir Soal dan Analisis Tes;
Analisis Spesifikasi Soal dan Spesifikasi Tes; Analisis
Karakteristik Soal dan Karakteristik Tes; dan Bank Soal.

4. Petunjuk Kegiatan
Kegiatan untuk mempelajari BBM ini akan difokuskan
pada konsep analisis butir soal dan latihan analisis
spesifikasi soal serta latihan menentukan karakteristik
soal khusus untuk tingkat kesukaran, daya beda, dan
keberfungsian pengecoh. Kegiatan belajar yang
diajukan terdiri atas dua alternatif yaitu jika BBM ini
akan digunakan pada program in-service atau bagian
dari kegiatan reguler di KKG/MGMP. Untuk pemanfaatan
BBM ini di kegiatan regular ada bagian awal yang
dijadikan tugas terstruktur (dalam bentuk kajian
wacana) untuk menghemat waktu. Hal ini dilakukan
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

BBM SUPLEMEN/ ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL 3


ANALISIS BUTIR SOAL
dan BANK SOAL

pada akhir kegiatan sebelum pertemuan untuk


membahas BBM ini dilaksanakan. Dengan demikian pada
pertemuan untuk membahas BBM ini langsung pada
presentasi hasil tugas terstruktur.

5. Penilaian
Penilaian terhadap pencapaian hasil belajar guru
peserta belajar dilakukan berdasarkan pemahaman
konsep dan kinerja dalam bentuk hasil analisis hasil
belajar.

B. Kompetensi dan Indikator


Pencapaian Kompetensi
Kompetensi dan indikator pencapaian kompetensi yang
ingin dicapai dari kegitan belajar di KKG/MGMP adalah
sebagai berikut.

No Kompetensi Indikator Pencapaian Kompetensi


1 Memahami konsep Menjelaskan pengertian analisis
analisis butir soal . butir soal
Menjelaskan kegunaan analisis
butir soal
Mendeskripsikan analisis butir soal
berdasarkan jenis analisis
Membedakan jenis analisis butir
soal berdasarkan cara analisis
Menganalisis validitas soal
(menentukan spesifikasi soal)
Menentukan Tingkat Kesukaran
soal
Menentukan Daya Beda soal
Menentukan keberfungsian
pengecoh
2. Mengelola Bank Soal dan Menjelaskan pengelolaan Bank Soal
mengimplementasikanny Mengelola Bank Soal
a dalam kegiatan belajar
di KKG/MGMP.

4 BBM SUPLEMEN/ ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL


ANALISIS BUTIR SOAL
dan BANK SOAL

C. Persiapan
Untuk mempelajari topik analisis butir soal ini
diperlukan persiapan guru pemandu sebagai berikut.

a. Mempelajari bahan ajar dalam BBM ini dan dari


sumber lain yang relevan, misalnya BBM penilaian
dan pengembangan instrumen hasil belajar

b. Menyiapkan alat/bahan yang diperlukan untuk


membelajarkan guru peserta belajar, misalnya data
tes hasil belajar siswa, contoh-contoh hasil analisis,
dan tayangan bahan presentasi.

D. Sumber Belajar
Sumber belajar yang dapat digunakan dalam pembela-
jaran di KKG/MGMP antara lain sebagai berikut.

No Judul Keterangan
1. Pengertian, Kegunaan, dan Analisis Butir Soal Bahan Ajar 1

2. Analisis Spesifikasi Soal Bahan Ajar 2

Analisis Karakteristik Soal : Tingkat Bahan Ajar 3


3.
Kesukaran, Daya Beda, Keberfungsian Pilihan
Bahan Ajar 4
4. Pengelolaan Bank Soal

BBM Kinerja
5. BBM Suplemen: Penilaian Hasil Belajar

BBM Suplemen: Pengembangan Instrumen BBM Kinerja


6.
Hasil Belajar
Bisa diunduh di
7. BBM Suplemen PPPPTK IPA: Analisis Butir Soal pppptkipa.org
BBM Suplemen PPPPTK IPA: Penilaian Hasil Bisa diunduh di
8. pppptkipa.org
Belajar

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

BBM SUPLEMEN/ ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL 5


ANALISIS BUTIR SOAL
dan BANK SOAL

E. Kegiatan Belajar
BBM ini dapat digunakan dalam kegiatan in-service atau kegiatan pertemuan
rutin di KKG/MGMP. Jika BBM ini digunakan dalam kegiatan in-service alokasi
waktu yang diberikan disesuaikan dengan kondisi, sekitar 6x45 menit atau 270
menit atau kurang dari itu. Jika BBM ini akan digunakan dalam kegiatan
pertemuan reguler, alokasi waktu yang dapat digunakan adalah 4 x 50 menit
atau 200 menit dengan strategi yang sedikit berbeda untuk mengefektifkan
waktu tatap muka. Agar efektif, waktu tatap muka diperuntukkan untuk
kegiatan yang tidak dapat dilakukan tanpa tatap muka dan kegiatan
lainnya dilakukan melalui Tugas Terstruktur atau Tugas Mandiri. Dengan
demikian perbedaan alur pembelajaran ini dengan pemanfaatan BBM
dalam in-service adalah pelaksanaan kegiatan pendahuluan dan kajian
wacana serta alokasi waktu yang sedikit berbeda untuk masing-masing
kegiatan. Kegiatan pendahuluan dilaksanakan pada akhir kegiatan di
KKG/MGMP sebelum pertemuan KKG/MGMP untuk topik Analisis Butir
Soal dan Bank Soal. Pada kesempatan itu guru pembimbing menjelaskan
tujuan, strategi, dan hasil kegiatan. Selanjutnya tugasilah peserta belajar
untuk melaksanakan kajian wacana sebagai tugas terstruktur. Jika
memungkinkan, agar tidak terlalu menyita alokasi waktu tugas terstruktur,
berikanlah tugas mengkaji wacana tersebut sebagai tugas kelompok dan
mintalah mereka menyiapkan hasil kajian dalam bentuk yang siap untuk
dipresentasikan. Pertemuan di KKG/MGMP untuk topik Analisis Butir Soal
dan Bank Soal diawali dengan presentasi hasil kajian wacana. Agar
efektif, mintalah wakil peserta belajar untuk menyajikan hasil kajian
sedangkan kelompok yang tidak menyaji bisa memberikan tambahan
berdasarkan hasil kajian sebagai pengayaan atau memantapkan
pemahaman. Jika diperlukan guru pemandu memberikan klarifikasi atau
penguatan.

6 BBM SUPLEMEN/ ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL


ANALISIS BUTIR SOAL
dan BANK SOAL

Alur pembelajaran untuk penggunaan BBM dalam


kegiatan.

Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3


Kegiatan 1 Kajian Wacana Presentasi dan
Pendahuluan ( 30 menit) Tanggapan
(10 menit) (25 menit)
 Mengkaji wacana
 Info mengenai yang relevan dan  Mempresentasikan
topik, strategi bahan ajar hasil kajian
kegiatan, hasil
kegiatan
 Curah pendapat
mengenai analisis
butir soal dan
bank soal

Kegiatan Belajar 5 Kegiatan Belajar 5 Kegiatan Belajar 4


Refleksi/ Tugas Presentasi Hasil Berlatih Menganalisis
( 15 menit) ( 30 menit) (90 menit)

 Refleksi kegiatan  Presentasi Hasil  Berlatih menganalisis


 Penjelasan tugas analisis butir soal butir soal untuk
Terstruktur dan menentukan Tingkat
Mandiri Kesukaran, Daya
Beda, dan
Keberfungsian Pilhan

Penjelasan Alur Kegiatan


a. Kegiatan Belajar
Kegiatan 1. Pendahuluan (10 menit)
Pada kegiatan pendahuluan guru pemandu
menyampaikan kompetensi yang diharapkan dicapai,
strategi kegiatan, dan produk yang dihasilkan.
Selanjutnya lakukanlah curah pendapat untuk menggali
pemahaman peserta belajar terhadap analisis belajar
dan bank soal.

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

BBM SUPLEMEN/ ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL 7


ANALISIS BUTIR SOAL
dan BANK SOAL

Kegiatan 2. Kajian Wacana (30 menit)


Guru Pemandu membagikan wacana yang ada di
lampiran1 mengenai pengertian, ruang lingkup, dan
kegunaan analisis butir soal, serta lampiran 2
mengenai bank soal untuk dikaji oleh guru peserta
belajar. Guru Pemandu bisa menggunakan teknik
Jigsaw untuk melaksanakan. Peserta belajar dibagi ke
dalam kelompok terdiri atas 5 orang dan masing-masing
menjadi ahli untuk materi:
a. pengertian, ruang lingkup, dan kegunaan analisis
butir soal;
b. analisis spesifikasi soal dan tes;
c. analisis karakteristik butir soal dan tes: Tingkat
Kesukaran;
d. analisis karakteristik butir soal: Daya Beda dan
Keberfungsian Pilihan;
e. Bank Soal
Sesuai dengan tahapan Jigsaw, setelah anggota di
kelompok asal (terdiri atas 5 orang) berbagi tugas dan
menentukan siapa menjadi ahli apa, para ahli yang
sama berkumpul dalam satu kelompok. Setelah
membaca, mendiskusikan, dan memahami kajian sesuai
dengan keahliannya, para ahli kembali ke kelompok
asal. Produk yang diharapkan dihasilkan oleh setiap
kelompok ahli adalah tayangan mengenai hasil kajian
mereka. Waktu diskusi sebaiknya tidak lebih dari 15
menit.
Selanjutnya tiap ahli di kelompok asal menjelaskan
hasil diskusi di kelompok ahli masing-masing kepada
anggota kelompoknya. Setiap ahli sebaiknya
menjelaskan inti kajian tidak lebih dari 5 menit.

Kegiatan 3. Presentasi Hasil (25 menit)

8 BBM SUPLEMEN/ ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL


ANALISIS BUTIR SOAL
dan BANK SOAL

Untuk meningkatkan pemahaman, guru pemandu


meminta 5 wakil peserta belajar masing-masing
menyampaikan hasil pemahamannya tentang satu topik
kajian yang bukan keahliannya (ahli topik no 1
menyajikan topik bukan no 1).
Untuk menghemat waktu, penyajian sebaiknya dalam
bentuk panel. Semua penyaji siap di meja presentasi
sekaligus dan menyajikan sajian secara bergiliran, sesi
tanya jawab dilakukan setelah semua penyaji selesai
melaksanakan tugas. Setiap penyaji sebaiknya
menjelaskan inti kajian dalam waktu 3 - 5 menit. Oleh
karena waktu terbatas, sesi tanya jawab sebaiknya 1
sesi saja. Semua pertanyaan dikumpulkan dan dijawab
setelah semua pertanyaan diajukan. Untuk kelancaran,
guru pemandu bisa meminta seorang peserta belajar
untuk menjadi moderator. Jika diperlukan dan
memungkinkan pada saat tanya jawab para ahli yang
relevan dan tidak menyaji dapat membantu penyaji
untuk menjawab pertanyaan yang relevan. Jika
diperlukan, guru pemandu dapat memberikan
klarifikasi.

Kegiatan 4. Berlatih Menganalisis Butir


Soal ( 90 menit)

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

BBM SUPLEMEN/ ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL 9


ANALISIS BUTIR SOAL
dan BANK SOAL

Ketika masuk kegiatan 4, diasumsikan peserta belajar


sudah memahami konsep yang dibahas pada kegiatan
sebelumnya. Guru pemandu membagikan contoh soal
(sumber belajar lampiran 5) untuk dianalisis kepada
setiap kelompok dengan tagihan hasil analisis. Agar
setiap kelompok mendapat kesempatan berlatih semua
keterampilan, setiap kelompok melaksanakan semua
tugas. Tugas yang harus dikerjakan adalah sebagai
berikut.
a. Analisis spesifikasi soal;
b. Analisis karakteristik butir soal : Tingkat Kesukaran;
c. Analisis karakteristik butir soal: Daya Beda;
d. Analisis karakteristik butir soal: Keberfungsian
Pengecoh.s

Kegiatan 5. Presentasi Hasil (30 menit)


Agar tugas terdistribusi dengan baik dan efektif,
mintalah empat kelompok untuk menyajikan hasil
analisis masing-masing kelompok satu analisis. Untuk
efektivitas pemanfaatan waktu, guru pemandu bisa
melaksanakan presentasi hasil dengan cara panel
seperti kegiatan 3.

Kegiatan 6. Refleksi/Penugasan (15 menit)


Di akhir kegiatan, mintalah satu atau dua peserta untuk
merefleksikan hasil pembelajaran mereka termasuk
hal-hal penting yang harus diingat dan ditekankan
dalam melakukan analisis butir soal dan pengelolaan
Bank Soal. Guru Pemandu bisa juga menanyakan
ketercapaian indikator yang telah ditetapkan. Jika
diperlukan guru pemandu dapat memberikan klarifikasi
terkait pemahaman yang masih kurang tepat.
Sebelum kegiatan berakhir, sampaikanlah tugas
terstruktur dan mandiri yang harus dilaksanakan.

10 BBM SUPLEMEN/ ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL


ANALISIS BUTIR SOAL
dan BANK SOAL

F. PENILAIAN
Berikut adalah pertanyaan-pertanyaan yang dapat Anda gunakan
untuk menguji pemahaman diri setelah mempelajari BBM ini.
1. Jelaskan pengertian analisis butir soal menggunakan kata-
kata sendiri.

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

BBM SUPLEMEN/ ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL 11


ANALISIS BUTIR SOAL
dan BANK SOAL

2. Jelaskanlah tujuan analisis butir soal.


3. Jelaskanlah manfaat melakukan analisis butir soal.
4. Jika Anda mendapatkan Tabel Hasil Analisis Karakteristik Soal
(HAKS) IDEAL Soal No. 1 (yaitu soal nomor 1 yang kita analisis
di awal kegiatan pembelajaran 1) sebagai berikut: Bagaimana
analisis Anda tentang karakteristik soal tersebut? Untuk
menjawab soal, Anda perlu melengkapi dulu data pada tabel
tersebut!

Tabel Hasil Analisis Karakteristik Soal (HAKS) Soal No. 1


Siapakah di antara nama-nama berikut yang
menemukan telepon?
a. Bell
b. Marconi
c. Morse
d. Pasteur
Kelompok Pilihan A B* C D

Atas (KA) 0 8 2 0

Bawah (KB) 4 4 0 2

Jumlah (J) 4 12 2 2

P = (KA + KB)/∑ J

DB = (KA - KB)/0.50 . ∑ J

Uraikan dengan kata-kata Anda sendiri, bagaimana


pengertian Anda tentang reliabilitas tes! Diskusikan
dan uraikan dengan kata-kata sendiri tentang
kemungkinan reliabilitas tes r = -0.50. Apakah nilai
reliabilitas tersebut dimungkinkan terjadi? Apa
konsekuensi dari nilai tersebut?

Bagaimana tabel ideal HAKS ideal yang dapat Anda


harapkan? (Isi tabel berikut sehingga menggambar
HAKS ideal!).

12 BBM SUPLEMEN/ ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL


ANALISIS BUTIR SOAL
dan BANK SOAL

Tabel Hasil Analisis Karakteristik Soal (HAKS) IDEAL Soal No. 2


Siapakah di antara nama-nama berikut yang
menemukan telepon?
a. Bell
b. Edison
c. Marconi
d. Morse
Kelompok Pilihan A B C D

Atas (KA)

Bawah (KB)

Jumlah (J)

P = (KA + KB)/∑ J

DB = (KA - KB)/0.50 . ∑ J

Buat format tabel HAKS untuk semua butir soal


dalam satu tes yang Anda pergunakan untuk menguji
siswa!
5. Jelaskanlah manfaat membangun soal.
6. Apa yang perlu diperhatikan dalam mengelola bank soal agar
manfaatnya tetap terjaga.

G. TUGAS TERSTRUKTUR DAN TUGAS


MANDIRI

1. Tugas Terstruktur
Tugas terstruktur dialokasikan selama 4 x 60 menit.
Pelaksanaan tugas terstruktur adalah sebagai berikut.

a. Diskusikan dua contoh soal yang disajikan di awal


kegiatan pembelajaran 1 ini. Diskusikan juga uraian
pembahasannya. Setujukah Anda dengan analisis
yang diajukan dalam uraian tersebut? Jika tidak
bagaimana tanggapan Anda?

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

BBM SUPLEMEN/ ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL 13


ANALISIS BUTIR SOAL
dan BANK SOAL

b. Bahas dan analisis dua butir soal yang Anda


pilih sendiri. Tulis hasil analisis dan jika perlu
saran-saran Anda untuk menyempurnakan soal
tersebut! Minta satu dua rekan untuk melihat
dan mengkaji dengan kritis hasil analisis dan
saran-saran Anda tersebut!
c. Lakukan analisis butir soal minimal 3 set soal
yang pernah digunakan di kelas yang dibina.
Analisis butir soal yang dilakukan adalah
spesifikasi soal dan karakteristik soal untuk
tingkat kesukaran, daya beda, dan
keberfungsian pengecoh. Soal yang sudah
dianalisis selanjutnya direvisi. Agar bank soal
yang dibangun lengkap, jangan lupa membuat
kesepakatan dengan peserta belajar mengenai
tugas ini. Usahakanlah agar soal-soal yang
dianalisis terdistribusi dengan baik dan
mewakili terkait mata pelajaran, kelas/
semester, dan SK/KD.
a) Himpunlah soal-soal hasil revisi ke dalam Bank soal
dengan memperhitungkan: mata pelajaran,
kelas/semester, SK/KD, dan tingkat kesukaran.

2. Tugas Mandiri
Untuk tugas mandiri peserta belajar melaksanakan
kegiatan sebagai berikut.

Mempelajari sendiri bacaan tentang analisis butir


soal dan bank soal dan buatlah rangkumannya yang
berisi intisari dari bahan yang dibaca.

14 BBM SUPLEMEN/ ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL


ANALISIS BUTIR SOAL
dan BANK SOAL

LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN 1: Bahan Ajar 1

PENGERTIAN, LINGKUP SERTA KEGUNAAN ANALISIS


BUTIR SOAL DAN ANALISIS TES

A. Pengantar

Sebagai ilustrasi, simaklah kasus berikut ini, pernahkah


Anda merasakan pengalaman ketika dalam suatu tes,
siswa pandai mendapat nilai jelek, sementara siswa
yang kurang pandai mendapat nilai baik? Apa kira-kira
penyebabnya? Anda pasti membela diri: Bukankah saya
sering membuat tes dan dengan demikian tes yang
saya buat selalu memberi saya informasi yang sejalan
dengan pengamatan saya tentang siswa yang saya
asuh? Bukankah kesibukan saya tidak mempengaruhi
kualitas penulisan tes?

Dalam BBM ini, Anda dibantu untuk memahami


kejadian tersebut. Namun sebagai catatan sebelum
melanjutkan uraian, judul modul memang tertulis
‘hanya’ analisis butir soal. Judul tersebut digunakan
karena masyarakat umumnya mengenal istilah
tersebut. Untuk kelengkapan pemahaman, uraian
analisis butir soal tidak terlepas dari uraian tentang
analisis tes.

B. Pengertian dan Kegunaan


Analisis butir soal dapat membantu Anda menjawab
pertanyaan yang diajukan di muka. Analisis butir soal
didefinisikan sebagai suatu proses untuk mengkaji
kualitas butir-butir soal tes obyektif. Kualitas butir-
butir soal yang baik menghasilkan tes atau pengukuran

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

BBM SUPLEMEN/ ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL 15


ANALISIS BUTIR SOAL
dan BANK SOAL

hasil belajar yang baik pula. Demikian juga sebaliknya,


manakala kualitas butir-butir soal tidak baik, maka
tidak akan akurat pula tes hasil belajar siswa. Dengan
kata lain, kualitas butir-butir soal dapat membuat
siswa pandai mempunyai nilai jelek dan siswa kurang
pandai mendapat nilai baik, seperti dijelaskan di awal
bab.

Tes hasil belajar juga dapat memberi informasi


tentang pembelajaran yang telah Anda lakukan. Jika
misalnya, rata-rata hasil belajar siswa itu mempunyai
40 (dengan 100 sebagai nilai sempurna), maka Anda
dapat bertanya apakah perangkat tesnya yang jelek
atau pembelajarannya yang tidak baik.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kegunaan


dari analisis butir soal adalah:
1. memberikan informasi tentang kualitas butir-butir
soal atau tentang kualitas perangkat THB;
2. memberikan informasi baik tidaknya pembelajaran
yang telah dilakukan.

Tes adalah satu atau seperangkat pertanyaan yang


direncanakan untuk memperoleh informasi akurat
tentang hasil belajar. Pertanyaan tersebut harus
mempunyai jawaban yang benar. Tes dapat berupa tes
formatif yang dimaksudkan untuk mengetahui apakah
siswa sudah atau belum memahami materi yang
diajarkan oleh guru. Tes juga dapat berupa tes sumatif
yang merupakan tes hasil belajar dalam suatu periode
waktu tertentu sesuai kebutuhan (ujian akhir
semester, ujian kenaikan kelas, dst).

Secara garis besar, dalam analisis butir dengan dapat


dilakukan terlebih dahulu menganalisis konstruksi soal

16 BBM SUPLEMEN/ ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL


ANALISIS BUTIR SOAL
dan BANK SOAL

dari setiap butir soal. Untuk itu, Anda harus


memahami BBM yang ditulis khusus mengenai
konstruksi/ pengembangan soal tersebut. Konstruksi
soal pilihan berganda terdiri atas stem (pokok soal)
dan pilihan jawaban. Berikut disajikan ilustrasi analisis
konstruksi butir soal lewat pembahasan 2 contoh butir
soal.

Siapakah di antara nama-nama berikut yang


menemukan telepon?
a. Bell
b. Marconi
c. Morse
d. Pasteur

Air panas akan bertahan panas jika disimpan dalam


bejana yang dilapisi dengan ....
a. kain
b. seng
c. keramik
d. tembaga

Apa yang dapat Anda simpulkan dari dua soal tersebut?


Soal pertama Anda amati adalah tentang telepon atau
alat komunikasi, sementara soal kedua adalah tentang
penyimpanan air panas. Jadi, jika hasil diskusi atau
komentar Anda menyimpulkan bahwa kedua soal
tersebut tidak mungkin berasal dari satu materi pokok
maka Anda sebenarnya sudah melaksanakan kegiatan
analisis butir soal dan analisis tes. Anda sudah
memperhatikan materi atau isi soal dan
kemungkinannya kedua soal tersebut berasal dari satu
materi pokok atau mungkin dari satu tes.

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

BBM SUPLEMEN/ ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL 17


ANALISIS BUTIR SOAL
dan BANK SOAL

Jika kemudian Anda juga memperhatikan pilihan-


pilihan jawaban (option) dari soal tersebut, maka Anda
meneruskan analisis isi soal. Anda melihat misalnya
pada soal pertama pilihan jawaban d, yaitu Pasteur itu
lain sendiri, karena ilmuwan tersebut dikenal orang
aktif dalam bidang ilmu kesehatan, bukan bidang ilmu
teknis atau ilmu alam. Dengan kata lain, pilihan
jawaban tersebut tidak homogen. Pilihan jawaban
tidak homogen sepertinya juga terjadi di soal kedua.
Dua pilihan jawaban terdiri atas logam, sementara dua
pilihan lain dari bahan lain. Pada soal pertama Anda
perlu sekali memperhatikan pilihan jawaban d dan
sebaiknya pilihan jawaban tersebut diganti, misalnya
dengan nama Edison yang sama-sama terkenal di
bidang ilmu alam, sehingga rumusan soal menjadi:

Siapakah di antara nama-nama berikut yang


menemukan telepon?
a. Bell
b. Edison
c. Marconi
d. Morse
Sementara itu, dalam soal kedua, Anda harus
memperhatikan materi pokok yang diajarkan. Jika
materi membahas sifat dan karakteristik berbagai
macam bahan, maka pilihan jawaban yang tersaji
mungkin sudah tepat. Akan tetapi, jika materi
membahas tentang logam, maka dua pilihan jawaban
yang bukan logam (yaitu, pilihan jawaban a dan b)
harus diganti, misalnya, masing-masing dengan pilihan
jawaban besi dan timah. Selain itu, rumusan soal juga
harus diubah, sehingga misalnya menjadi;

Air panas akan bertahan panas jika disimpan dalam


bejana yang terbuat dari ....

18 BBM SUPLEMEN/ ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL


ANALISIS BUTIR SOAL
dan BANK SOAL

a. besi
b. seng
c. tembaga
d. timah
Langkah berikutnya setelah analisis konstruksi butir
soal adalah mencermati indikator soal. Mencermati
indikator soal pada dasarnya terdiri atas 2 hal. Hal
pertama adalah mencermati keberadaan komponen
indikator soal yang diringkas dengan ‘rumus’ ABCD,
yaitu: A = Audience, ada subyek pembelajaran yang
menjadi peserta tes, misalnya siswa kelas V semester
2, B = Behavior = perilaku yang diuji, C = Condition =
bahan, alat dan sumber pembelajaran yang tersedia
agar dapat menjawab soal, D = Degree, seberapa
banyak atau tingkat penguasaan yang dikehendaki. Hal
kedua dalam mencermati indikator soal adalah
memeriksa keterkaitannya dengan indikator
pembelajaran. Dalam hal kedua inilah, analisis butir
berpotensi untuk memberi masukan tentang seberapa
baik pembelajaran telah dilakukan

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

BBM SUPLEMEN/ ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL 19


ANALISIS BUTIR SOAL
dan BANK SOAL

C. Ruang Lingkup Analisis Butir Soal dan Analisis


Tes

Analsis Butir Soal

Spesifikasi Soal dan Tes Karakteristik Soal dan Tes

Spesifikasi Soal Spesifikasi Tes

Keterukuran Soal Validitas Soal Keterukuran Tes Validitas Tes

V. Muka V. Muka
V. Isi V. Isi
V.Konstruk V.Konstruk
V. Bersamaan
V. Prediktif

Karakteristik Soal Karakteristik Tes

Reliabilitas Tes
Tk Kesukaran Daya Beda

Keberfungsian Pengecoh

20 BBM SUPLEMEN/ ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL


ANALISIS BUTIR SOAL
dan BANK SOAL

LAMPIRAN 2: Bahan Ajar 2

ANALISIS SPESIFIKASI SOAL DAN SPESIFIKASI TES

A. Pengantar

Dalam bahan ajar 2 ini Anda diminta untuk lebih


spesifik lagi memahami, mengurai, serta melaksanakan
analisis butir soal dan analisis tes. Hal lebih spesifik
tersebut dalam analisis butir soal ialah analisis tentang
spesifikasi soal yang terdiri atas aspek keterukuran dan
aspek validitas soal. Sementara itu dalam analisis tes,
terdiri atas aspek keterukuran dan validitas tes.

B. Pengertian Aspek-Aspek Spesifikasi Soal dan


Spesifikasi Tes
Sebagaimana disinggung di muka, spesifikasi soal
terdiri atas keterukuran dan validitas soal, sementara
spesifikasi tes juga terdiri atas keterukuran dan
validitas tes. Untuk memahami spesifikasi soal dan
spesifikasi tes pada dasarnya cukup dengan kajian
kritis. Secara umum, spesifikasi soal dan spesifikasi tes
lebih banyak berkaitan dengan kompetensi dan materi,
sementara karakteristik soal dan karakteristik tes
berkaitan dengan aspek statisitik.

Untuk memahami validitas tes tertentu perlu


pengetahuan statisitik sederhana berupa korelasi
antardua tes. Dalam BBM ini kita membatasi untuk
tidak mengurai rumus statistik korelasi tersebut, tapi
cukup pengertiannya saja.

Korelasi yang disimbolkan dengan huruf r adalah


sejauhmana dan pada arah mana kesejalanan dua

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

BBM SUPLEMEN/ ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL 21


ANALISIS BUTIR SOAL
dan BANK SOAL

kelompok angka (misalnya: dua kelompok skor tes


siswa pada dua tes yang berbeda). Kesejalanan kedua
kelompok angka tersebut ditunjukkan dengan angka
‘besar’ korelasi yang mempunyai nilai dari minus 1 (-
1.00) sampai dengan plus 1 (+1.00), misalnya: 0.34,
0.57, 0.85. Arah kesejalanan kedua kelompok angka
ditunjukkan dengan tanda positif atau negatif di depan
angka ‘besar’ korelasi tersebut.

Contoh:
r = +1.00, artinya jika skor di kelompok satu tinggi,
maka skor di kelompok lainnya juga tinggi,
r = -0.90 artinya jika skor di kelompok satu tinggi,
maka skor di kelompok lainnya ‘cenderung’
rendah.

Seberapa besar ‘kecenderungan’ tersebut?


Kecenderungan tersebut tidak dihitung secara eksak,
tetapi dapat ditetapkan dengan angka yang disebut
koefisien determinasi (d) yang besarnya adalah d = r2.

Contoh:
Jika r = -0.90, maka d = r2 = (-0.90)2 = 0.81.
Ini menunjukkan skor tinggi pada kelompok satu
(misalnya kelas A) mempunyai kemungkinan sebesar
81% memperoleh skor rendah pada kelompok yang
lainnya (misalnya kelas B).

C. Spesifikasi Soal: Keterukuran dan Validitas Soal


Sebagai suatu aspek spesifikasi soal, analisis
keterukuran soal merupakan analisis sejauhmana
komponen perilaku dalam indikator benar-benar dapat
diukur. Dalam rumusan soal seperti “Siswa Kelas V
dapat memahami struktur pemerintahan di tingkat
desa”, maka kita tentu bertanya sebenarnya apa yang

22 BBM SUPLEMEN/ ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL


ANALISIS BUTIR SOAL
dan BANK SOAL

akan diukur: kemampuannya untuk mengingat,


kemampuannya untuk menyebutkan, atau
kemampuannya untuk mengamati lingkungan sosial di
sekitarnya?

Untuk lebih mendalami tentang keterukuran soal, Anda


perlu mengingat kembali uraian dan diskusi yang telah
dilakukan pada saat mengkaji Bahan Ajar 1 dalam BBM
ini. Dalam uraian dan diskusi tersebut, kita telah
menganalisis dan mendiskusikan dua butir soal beserta
kemungkinan-kemungkinan untuk memperbaiki atau
menyempurnakannya. Pada dasarnya keterukuran soal
idealnya ditetapkan bersama-sama antar ahli materi
(termasuk guru) dengan ahli pengembang tes/
kurikulum.

Validitas soal terdiri atas 3 jenis, yaitu:


1. validitas muka (face validity),
2. validitas isi (content validity), dan
3. validitas konstruk (construct validity).

Validitas yang dilakukan dengan cara melihat soal


secara sepintas dinamakan validitas muka. Dengan
validitas muka, kita dapat mengamati misalnya bahwa
soal-soal matematika tentulah berkaitan dengan angka
atau sekurang-kurangnya aspek kuantitatif (besar,
kecil, panjang, pendek, tinggi, rendah, dst.). Jika
dalam soal-soal matematika tidak ada aspek
kuantitatif, maka diragukan tes tersebut sebagai tes
matematika. Begitu juga dalam bahasa Indonesia, jika
mengatakan sesuai dengan Standar Isi tapi tidak ada
upaya pencapaian kompetensi mendengarkan,
berbicara, membaca dan menulis, maka patut
diragukan tes tersebut sebagai tes bahasa Indonesia.

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

BBM SUPLEMEN/ ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL 23


ANALISIS BUTIR SOAL
dan BANK SOAL

Validitas yang serupa dengan validitas muka adalah


validitas konstruk. Validitas konstruk berbeda dari
validitas muka dalam hal validitas konstruk mengacu
pada konsep-konsep psikologi yang lebih mendasar.
Dengan demikian, validitas konstruk lebih tepat
ditetapkan oleh ahli psikologi atau psikometri dan
bekerjasama dengan ahli materi.

Validitas isi yang berupa kebenaran materi (content


validity) paling layak ditetapkan oleh ahli materi
bersangkutan. Untuk soal biologi, ketepatan materi
hanya dapat ditentukan oleh ahli biologi. Materi soal
IPS hanya dapat ditentukan oleh ahli IPS. Pendidik di
tingkat SD yang tidak menganut sistem mata pelajaran
harus menguasai semua materi SD dengan demikian
dapat menentukan validitas isi suatu butir soal.

D. Spesifikasi Tes: Keterukuran dan Validitas Tes


Secara umum, spesifikasi tes pada dasarnya sama
dengan spesifikasi soal. Dua spesifikasi pokok yang
harus ditetapkan yaitu keterukuran dan validitas. Jika
setiap butir soal tingkat keterukurannya baik, maka
perangkat tes pun tentu mempunyai keterukuran yang
baik pula.
Validitas tes pada dasarnya sama saja dengan validitas
soal dalam arti jika soal-soal dalam suatu tes valid
maka otomatis atau sekurang-kurangnya kemungkinan
besar tesnya pun valid.

Validitas tes terdiri atas 5 jenis, yaitu:


1. validitas muka (face validity),
2. validitas isi (content validity),
3. validitas konstruk (construct validity),
4. validitas bersamaan (concurrent validity),
5. validitas prediktif.

24 BBM SUPLEMEN/ ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL


ANALISIS BUTIR SOAL
dan BANK SOAL

Penjelasan mengenai validitas muka, validitas isi, dan


validitas konstruk yang dikemukakan untuk
menjelaskan validitas soal juga berlaku untuk
menjelaskan validitas tes. Hanya saja untuk validitas
konstruk, perlu ditambahkan informasi bahwa validitas
tes harus dianalisis secara statistik menggunakan
analisis faktor yang rumit sehingga tidak perlu
diuraikan lebih lanjut lagi.

Validitas prediktif dan validitas bersamaan pada


dasarnya sama yaitu perlu rumus statistik korelasi
untuk menunjukkannya. Keduanya memprediksi
pencapaian seseorang berdasarkan hasil uji perangkat
tes yang lain. Dalam validitas bersamaan kedua tes
dianggap diikuti dalam waktu relatif bersamaan.
Sementara itu, untuk validitas prediktif pelaksanaan
kedua tes dibatasi waktu. Semakin lama waktu maka
kaitan atau korelasi atau r antarkedua tes semakin
kecil.

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

BBM SUPLEMEN/ ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL 25


ANALISIS BUTIR SOAL
dan BANK SOAL

LAMPIRAN 3: Bahan Ajar 3

ANALISIS KARAKTERISTIK SOAL DAN


KARAKTERISTIK TES

A. Pengantar
Dalam bahan ajar 3 ini Anda diminta untuk lebih
spesifik lagi memahami, mengurai, serta melaksanakan
analisis butir soal dan analisis tes. Hal lebih spesifik
dalam analisis butir soal tersebut adalah analisis
tentang karakteristik yang terdiri atas aspek tingkat
kesukaran dan aspek daya beda soal. Sementara itu,
dalam analisis tes, hal yang lebih spesifik tersebut
adalah karakteristik tes yang berupa aspek reliabilitas
tes.

B. Tingkat kesukaran (P)


Untuk memahami karakteristik soal, pada dasarnya Anda
mengulang analisis yang dilakukan di awal kegiatan
pembelajaran pada bahan ajar 1 yaitu kegiatan untuk
analisis spesifikasi soal. Hanya saja kali ini tidak dari sisi
materi dan kompetensinya, tetapi dari sisi statistik
sederhananya. Misalnya soal kedua pada kegiatan
analisis spesifikasi soal tersebut menghasilkan tabel hasil
analisis karakteristik soal (HAKS) sebagai berikut.

Tabel Hasil Analisis Karakteristik Soal (HAKS) Soal No. 2


Air panas akan bertahan panas jika disimpan dalam
bejana yang dilapisi dengan ....
a. kain
b. seng
c. keramik
d. tembaga*

26 BBM SUPLEMEN/ ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL


ANALISIS BUTIR SOAL
dan BANK SOAL

Kelompok Pilihan A B C D*

Atas (KA) 1 4 0 5

Bawah (KB) 6 2 2 0

Jumlah (J) 7 6 2 5

Untuk memahami tabel tersebut, diperlukan sejumlah


informasi sebagai berikut.
1. Kata ‘Pilihan’ dalam baris pertama tabel artinya
pilihan jawaban untuk menjawab soal,
2. Kata ‘Jumlah’ pada baris paling bawah menunjukkan
jumlah siswa yang memilih pilihan jawaban
bersangkutan.

Jadi, pilihan jawaban A, B, C, dan D dipilih masing-


masing oleh 7, 6, 2, dan 5 siswa. Jumlah keseluruhan
peserta tes atau siswa yang menjawab soal tersebut
adalah J = 7 + 6 + 2 + 5 = 20 siswa.

Dengan pengetahuan tentang jumlah siswa yang memilih


jawaban A, B, C, dan D, maka kita sekarang dapat
menjelaskan satu aspek karakteristik soal yang
dinamakan tingkat kesukaran soal.
Jika Anda cermati tabel soal di muka, pilihan D diberi
tanda bintang. Dalam analisis butir soal, tanda bintang
tersebut menunjukkan kunci soal. Dengan melihat
jumlah siswa yang memilih pilihan jawaban D dan
jumlah keseluruhan peserta tes, maka kita peroleh
besarnya indeks tingkat kesukaran soal (P).

Tingkat kesukaran (P) =


Jumlah peserta tes yang menjawab benar dibagi dengan
jumlah keseluruhan peserta tes.

Atau P =
proporsi peserta yang menjawab dengan benar.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

BBM SUPLEMEN/ ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL 27


ANALISIS BUTIR SOAL
dan BANK SOAL

Untuk soal di muka, P = jumlah siswa yang memilih


jawaban D dibagi dengan jumlah keseluruhan peserta
tes.

P = 5/10 = 0,20

Untuk menentukan tingkat kesukaran butir soal kita


dapat menggunakan tabel tingkat kesukaran berikut ini.
Di beberapa sumber ada perbedaan mengenai rentang
nilai untuk tingkat kesukaran. Hal ini bisa diterima
sepanjang kita ajeg atau konsisten dalam menggunakan
suatu sumber saat melakukan analisis.

Tabel Tingkat kesukaran

Tingkat Kesukaran Rentang Nilai

Sukar 0.00 – 0.25


Sedang 0.26 – 0.75
Mudah 0.76 – 1.00

Dengan membandingkan P untuk pilihan D (0.20) dan


Tabel P, kita bisa simpulkan bahwa soal tersebut
dikategorikan SUKAR.
Anda mungkin bertanya, mengapa soal semudah itu
dikategorikan sukar oleh siswa? Pertama, oleh karena
sudah biasa mengajar suatu materi tertentu guru
cenderung menganggap materi tersebut mudah.
Akibatnya, ketika membuat soal, soal yang dianggap guru
mudah (Pnya tinggi) biasanya menurut siswa tingkat
kesukaran soal tersebut dirasakan sedang (Pnya sedang).
Begitu pula soal yang dianggap guru sedang biasanya
menurut siswa dirasakan sukar (Pnya rendah). Jawaban
selanjutnya adalah dengan memperhatikan jumlah peserta
tes yang memilih pilihan jawaban lain (selain pilihan
jawaban yang benar), yaitu yang memilih pilihan jawaban
A, B dan C yang masing-masing berjumlah 7, 6 dan 2.

28 BBM SUPLEMEN/ ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL


ANALISIS BUTIR SOAL
dan BANK SOAL

Pilihan jawaban A dan B lebih menarik untuk dipilih


dibanding dengan memilih jawaban yang benar. Dari data
tersebut Anda dapat bertanya dengan lebih spesifik lagi:
mengapa demikian? Atau, mengapa pilihan A dan B lebih
menarik bagi peserta tes daripada pilihan D yang
merupakan jawaban benar? Mungkinkah peserta tes
terkecoh, misalnya, oleh kata-kata dalam pokok soal yang
berbunyi ‘yang dilapisi dengan’ dan kemudian berpikir
bahwa bahan yang mudah untuk dipakai ‘melapisi’ adalah
kain (pilihan jawaban A) kemudian baru seng (pilihan
jawaban B). Ada kemungkinan pula siswa tidak dapat
membayangkan kalau tembaga dapat digunakan sebagai
‘pelapis’.

Pendeknya, dengan mengetahui P dan jumlah peserta tes


yang memilih pilihan jawaban lainnya, kita dapat
mengajukan pertanyaan lebih banyak lagi dibandingkan
jika kita hanya membatasi diri pada kajian konstruksi (dan
indikator) soal seperti yang kita lakukan di muka. Dengan
kata lain, kita dapat menganalisis dengan lebih rinci lagi
‘keberadaan’ soal yang kita susun dan kita analisis.
Kesimpulan yang diperoleh pun akan lebih lengkap.
Termasuk misalnya kesimpulan bahwa kita sebaiknya
merevisi soal tersebut seperti yang sudah kita lakukan.
Agar analisis kita lebih rinci, maka diperlukan analisis
tentang Daya beda Soal (DB) seperti dijelaskan berikut ini.

C. Daya beda Soal (DB) dan Cara Melakukan Analisis


Butir Soal
Menjelaskan DB pada dasarnya adalah menjelaskan adanya
siswa kelompok atas dan siswa kelompok bawah. Lebih
dari itu, ketika menjelaskan DB sebaiknya dipahami juga
cara melakukan analisis butir soal secara sederhana dan
secara manual. DB dapat kita artikan sebagai suatu indeks

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

BBM SUPLEMEN/ ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL 29


ANALISIS BUTIR SOAL
dan BANK SOAL

yang menunjukkan bagaimana pilihan jawaban


membedakan siswa pandai (atau yang belajar dengan
baik) dari yang kurang pandai (atau yang tidak belajar).

Untuk melakukan analisis seperti itu dan untuk mendapat


data tentang jumlah siswa dari kedua kelompok tersebut
yang memilih pilihan jawaban A, B, C atau D atau untuk
mendapatkan tabel HAKS, maka caranya adalah sebagai
berikut.
1. Lembar jawaban ujian siswa yang sudah diberi skor
diurutkan dari skor paling besar ke skor yang paling
kecil.
1. Bagi dua lembar jawaban ujian (LJU) tersebut. Contoh
peserta tes kita ada 20 siswa, maka kelompok LJU yang
mempunyai skor tinggi yang dinamakan kelompok atas
berjumlah 10 LJU. LJU yang mempunyai skor rendah
dinamakan kelompok bawah berjumlah 10 LJU (Jika
misalnya terjadi LJU ke 9, 10 dan 11 mempunyai skor
sama, maka masukkan 2 LJU ke kelompok atas secara
acak).
2. Untuk memudahkan perhitungan dan jika guru akan
melibatkan siswa dalam penghitungan hasil tes atau
ujian, bagikan ke-10 LJU kelompok atas kepada 10
siswa yang berada di baris kanan, dan ke-10 kelompok
atas kepada 10 siswa yang berada di baris kiri.
3. Data yang terdapat pada Tabel HAKS Soal No. 2
diperoleh dengan cara, guru bertanya pada kelompok
atas: Berapa yang LJUnya memilih pilihan jawaban A?
Dari kelompok tersebut akan ada 3 orang yang
mengacungkan tangan atau ada 3 orang yang
mengatakan LJUnya memilih jawaban A. Pertanyaan
sama pada kelompok bawah akan menghasilkan
jawaban 4 orang memilih pilihan jawaban A. Demikian
seterusnya sehingga Tabel HAKS Soal No. 2 dapat
dilengkapi.

30 BBM SUPLEMEN/ ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL


ANALISIS BUTIR SOAL
dan BANK SOAL

Tabel Hasil Analisis Karakteristik Soal (HAKS) Soal No. 2

Kelompok
A B C D* Jml
Pilihan

Atas (KA) 1 4 0 5 10

Bawah (KB) 6 2 2 0 10

Jumlah (J) 7 6 2 5 20

P = (KA + KB)/∑ J 0.35 0.30 0.10 0.25 1.00

DB = (KA - KB)/
-0.50 0.20 -0.20 0.50 0.00
0.50 . ∑ J

Cara menghitung DB
Bagaimana mencari DB Soal No. 2? Berikut ini adalah
rumus yang bisa dipakai.

Daya Beda (DB) = (KA – KB)/0.5 x J

Keterangan:
DB : Daya Beda
KA : jumlah peserta dalam kelompok atas
KB : jumlah peserta dalam kelompok bawah
J : jumlah seluruh peserta tes

Dengan menggunakan rumus di muka, daya beda untuk


kunci soal (pilihan D) adalah sebagai berikut.
DB = (KA – KB)/0.5 x J
= (5 – 0)/ 0.5 x 20
= 5/10 = 0.20.
Kesepakatan umum menyatakan bahwa DB terkecil yang
dapat diterima adalah 0.25 sampai 1.00 (1.00 adalah nilai
maksimum atau ideal). Dari nilai DB=0.20, kita
memperoleh indikasi bahwa soal tidak mampu untuk
membedakan antara pencapaian kelompok atas dan

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

BBM SUPLEMEN/ ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL 31


ANALISIS BUTIR SOAL
dan BANK SOAL

kelompok bawah. Dengan kata lain jawaban yang benar


tidak jelas terbedakan dari jawaban-jawaban yang salah
(pengecoh/ distructor).

Keberfungsian Pengecoh
Dengan menggunakan daya beda kita juga dapat
menentukan apakah pengecoh berfungsi atau tidak.
Informasi mengenai keberfungsian pengecoh memberikan
indikasi untuk merevisi soal. Daya beda untuk pengecoh –
sebut saja- daya beda pengecoh. Untuk memudahkan kita
gunakan daya beda pengecoh A dengan singkatan DBA,
daya beda pengecoh B dengan singkatan DBB, dan untuk
pengecoh C dengan DBC. Untuk mengetahui keberfungsian
pengecoh kita perlu menghitung daya beda setiap
pengecoh. Dalam kasus soal nomor 2, berikut adalah nilai
DB masing-masing pengecoh.
DBA = (KA – KB)/0.5 x J
= (3 – 4)/ 0.5 x 10
= -1/10 = -0.10

DBB = (KA – KB)/0.5 x J


= (4 – 2)/ 0.5 x 10
= 2/10 = 0.20

DBC = (KA – KB)/0.5 x J


= (0 – 2)/ 0.5 x 10
= -2/10 = -0.20.

Dari tabel HAKS, kita juga dapat mengamati bahwa jumlah


total DB (DB = DBA + DBB + DBC + DBD) adalah 0.00,
sementara jumlah total tingkat kesukaran atau P (P = PA +
PB + PC + PD) adalah 1.00.

Dari nilai DBA = -0.10, dapat disimpulkan bahwa tanda


negatif di depan angka 0.10 berarti lebih banyak siswa

32 BBM SUPLEMEN/ ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL


ANALISIS BUTIR SOAL
dan BANK SOAL

pandai yang terkecoh. Angka 0.10 menunjukkan kinerja


pengecoh belum cukup baik karena masih agak jauh dari
nilai minimun untuk kategori DB yang baik atau dapat
diterima yaitu 0,25.

DBB = 0.20, dapat kita simpulkan bahwa siswa yang kurang


belajar (kelompok bawah) lebih banyak yang terkecoh.
Angka 0.20 menunjukkan pengecoh berfungsi dengan
cukup efektif (karena dekat dengan angka 0.25, yaitu DB
minimum yang dapat diterima atau dikatakan sebagai
baik).

Dari nilai DBC = -0.20, kita bisa menyimpulkan bahwa


justru banyak siswa pandai yang terkecoh yang
ditunjukkan dari tanda negatif. Angka 0.20 mendekati
angka minimum untuk mengkategorikan DB yang dapat
diterima. Oleh karena ada tanda negatif, sekalipun
angkanya 0,20 pilihan jawaban ini harus dipertimbangkan
untuk direvisi.

Perlu ditekankan adalah ketika mempelajari DB kita juga


mempelajari tabel HAKS. Data pada Tabel HAKS adalah
bukan harga mutlak ‘soal harus direvisi’, tapi semata-
mata indikasi atau petunjuk bagian mana dari soal yang
perlu mendapat perhatian. Dengan kata lain, tabel HAKS
adalah untuk mempertajam analisis yang kita lakukan di
awal kegiatan pembelajaran menggunakan bahan ajar 1.
Jika pertimbangan akademis seperti yang kita lakukan di
awal kegiatan pembelajaran 1 tersebut menunjukkan
bahwa soal dan pilihan-pilihan jawabannya sudah baik,
Anda dapat saja mengabaikan data pada tabel HAKS.

Hal penting lain yang perlu ditekankan adalah kenyataan


bahwa siswa yang dihadapi guru rata-rata berjumlah 40-50
siswa. Atas dasar praktis, tidak semua LJU siswa dianalisis.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

BBM SUPLEMEN/ ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL 33


ANALISIS BUTIR SOAL
dan BANK SOAL

Cukup hanya setengahnya atau berkisar antara 20-30 LJU


yang perlu dianalisis.
Alternatif lain yang juga biasa digunakan adalah dengan
mengambil 27% skor teratas sebagai kelompok atas (KA)
dan 27% skor terendah sebagai kelompok bawah (KB).
Alternatif ini umumnya memberikan informasi yang relatif
baik. Hal ini demikian karena persentase itu diperoleh
melalui rumus statistik sederhana yang biasa digunakan
untuk membagi kelompok besar (populasi) ke dalam 3
kelompok kecil. Di samping itu pengalaman Anda
menganalisis soal juga akan membuktikan berapa LJU yang
harus dianalisis.
Di awal kegiatan pembelajaran 1 (bahan ajar 1), kita
menjajagi dan melakukan revisi soal. Bagaimana tabel
HAKS ideal yang kita harapkan? Dari penjelasan tentang P
dan DB, dapatkah Anda menetapkan tabel HAKS yang
ideal? Jika Anda memahami penjelasan tentang P dan DB
tersebut tentu Anda tidak akan kesulitan untuk menjawab
pertanyaan tersebut, bukan? Anda juga tidak akan
kesulitan menemukan jawabannya, yaitu seperti tertera
pada tabel berikut. Anda dipersilahkan untuk
menjelaskannya mengapa tabel HAKS tersebut dikatakan
sebagai tabel HAKS ideal!

34 BBM SUPLEMEN/ ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL


ANALISIS BUTIR SOAL
dan BANK SOAL

Tabel Hasil Analisis Karakteristik Soal (HAKS) IDEAL Soal No. 2


Air panas akan bertahan panas jika disimpan dalam
bejana yang terbuat dari ....
a. besi
b. seng
c. tembaga
d. timah
Kelompok
A B C D* Jml
Pilihan

Atas (KA) 1 4 0 5 10

Bawah (KB) 6 2 2 0 10

Jumlah (J) 7 6 2 5 20

P = (KA + KB)/∑ J 0.35 0.30 0.10 0.25 1.00

DB = (KA - KB)/
-0.50 0.20 -0.20 0.50 0.00
0.50 . ∑ J

Reliabilitas Tes
Topik terakhir yang perlu Anda ketahui ketika melakukan
analisis butir soal dan dan analisis tes adalah tentang
karakteristik tes yang dinamakan reliabilitas tes. Untuk
memahami topik ini, Anda perlu mengingat lagi pengertian
penjelasan tentang koefisien korelasi disajikan di awal
uraian langkah kegiatan pembelajaran pada kegiatan
pembelajaran 2. Anda masih ingat bukan?

Topik tentang reliabilitas tes (katakan saja,


keterpercayaan tes) pantas menjadi topik terakhir dalam
analisis butir soal dan analisis tes, karena reliabilitas pada
dasarnya adalah semacam pengakuan bahwa tes yang kita
susun bagaimana pun sempurnanya menurut kita pasti
mengandung kesalahan. Tegasnya, dalam tiap skor siswa
yang kita tes kita akui mengandung skor yang keliru (skor
sebenarnya = skor yang diperoleh dari tes – skor keliru).
Jadi, jika suatu tes diujikan ulang pada siswa yang sama,

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

BBM SUPLEMEN/ ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL 35


ANALISIS BUTIR SOAL
dan BANK SOAL

maka skor tiap siswa pada tes kedua mungkin beda dengan
skor yang diperoleh pada saat pertama. Begitu juga
dengan dua tes yang paralel. Tes paralel adalah istilah
teknis untuk menunjukkan bahwa dua atau lebih tes
disusun untuk mengukur standar kompetensi yang sama
tetapi materi tiap soalnya beda. Skor siswa pada satu tes
mungkin beda dengan skornya pada tes paralel.

Ketidaksempurnaan tes mungkin saja terlihat dari


spesifikasi dan karakteristiknya (baik butir soal maupun
tesnya).
Berikut adalah hal yang dapat mempengaruhi tingkat
reliabilitas tes.
1. Tes yang tidak dapat diskor dengan obyektif (tes
uraian misalnya) tentu dapat membuat reliabilitas tes
rendah.
2. Makin banyak jumlah soal dalam sebuah tes, makin
tinggi pula kemungkinan tes mempunyai reliabilitas
tinggi.
3. Makin beragam pencapaian pembelajaran siswa, makin
tinggi pula kemungkinan tes mempunyai reliabilitas
tinggi.

Apakah indikator reliabilitas tes (yang menunjukkan


rendah atau tingginya reliabilitas tes)? Jawabnya seperti
telah Anda duga adalah: koefisien korelasi! Makin tinggi
nilai r (makin mendekati nilai +1.00), maka makin tinggi
reliabilitas tes. Sebaliknya makin rendah atau makin
mendekati nilai -1.00 –jika ada- makin buruk tingkat
reliabilitas tes. Bagaimana reliabilitas dihitung?
Setidaknya ada 4 cara berikut untuk menghitung
reliabilitas tes dan tiap jenis tersebut mempunyai
kegunaan tersendiri.
1. Seperti disinggung pada paragraf sebelumnya,
reliabilitas diperoleh dengan cara tes dan tes ulang
(retest). Sebuah tes diujikan lagi pada peserta tes

36 BBM SUPLEMEN/ ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL


ANALISIS BUTIR SOAL
dan BANK SOAL

sama, kemudian skor dari satu tes dikorelasikan


dengan skor dari tes lainnya. Kegunaan reliabilitas tes
dan tes ulang adalah untuk menunjukkan seberapa
jauh kompetensi yang diuji tes berubah dengan
bertambahnya waktu.
2. Seperti juga disinggung pada paragraf sebelumnya,
reliabilitas diperoleh dengan cara menguji siswa
dengan dua tes paralel dan skor dari kedua tes
dikorelasikan satu dengan lainnya. Kegunaan
reliabilitas tes paralel ini adalah untuk menguji
kesetaraan dua perangkat tes.
3. Reliabilitas diperoleh dengan cara split-half (belah
dua). Skor dari nomor soal ganjil suatu tes
dikorelasikan dengan skor nomor soal genap dari tes
yang sama. Kegunaan reliabilitas konsistensi internal
tes ini adalah untuk menguji seberapa jauh sebuah tes
secara homogen menguji kompetensi tertentu.
4. Selain dengan berbagai rumus statistik lainnya,
reliabilitas konsistensi internal tes juga dapat
diperoleh dengan rumus yang dinamakan dengan KR-20
(Kuder-Richardson 20). Untuk menghitung KR-20
diperlukan pengetahuan statistik yang lebih lanjut
sehingga tidak akan dibahas dalam BBM ini.

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

BBM SUPLEMEN/ ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL 37


ANALISIS BUTIR SOAL
dan BANK SOAL

LAMPIRAN 4: Bahan Ajar 4

PENGELOLAAN BANK SOAL

A. Pengantar

Bank soal adalah istilah untuk sebuah tempat penyimpanan


butir soal tes (test item) yang telah diuji validitas dan
reliabilitasnya dimana di dalamnya terdapat informasi
yang dimiliki oleh butir-butir soal tes tersebut seperti
penulis, tanggal dibuat, jawaban, format, dll. Butir-butir
soal tersebut dapat diambil dari sebuah bank soal untuk
digunakan dalam menyusun sebuah perangkat tes dengan
karakteristik tertentu.

Pengembangan bank soal menuntut perencanaan,


pelaksanaan, dan perawatan yang baik. Soal yang
dihimpun di bank soal haruslah yang sudah teruji di
lapangan sehingga jelas kualitasnya dalam berbagai aspek.
Bank soal juga perlu menyediakan soal yang sesuai dengan
kebutuhan terkait mata pelajaran, kurikulum (SK/KD),
tingkat kesukaran dsb. Misalnya bank soal perlu
menyediakan butir-butir soal dengan berbagai tingkat
kesukaran. Sebagai contoh kita dapat mengindentifikasi

38 BBM SUPLEMEN/ ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL


ANALISIS BUTIR SOAL
dan BANK SOAL

butir soal mana yang dianggap sulit oleh siswa kelas empat
atau kita juga dapat mengidentifikasi keahlian membaca
mana yang dapat dikuasai oleh siswa pada kelas yang
sesuai.

Keberadaan bank soal di KKG/MGMP dapat membantu


pengelolaan ujian yang dilaksanakan sekolah atau
rayon/wilayah. Bank soal juga dapat dipergunakan dalam
membantu mengorgasnisasikan program untuk siswa
berbakat atau remedial.

B. Mengapa Perlu Bank Soal?

Untuk menyusun sebuah tes dibutuhkan tenaga dan waktu


yang tidak sedikit. Penulis soal tidak hanya perlu untuk
menulis butir-butir tes dengan baik tetapi juga harus
memikirkan bagaimana agar masing-masing butir soal
tersebut tidak terlalu mudah atau terlampau sulit.

Bank soal menawarkan cara yang cukup nyaman dalam


menyimpan dan menyediakan soal untuk berbagai
keperluan. Proses ini dapat mengurangi tenaga dan waktu
yang dibutuhkan dibandingkan dengan tanpa bank soal.
Bank soal yang diuji dengan baik juga dapat memberikan
sebuah sistem dalam menyimpan informasi penting dari
soal-soal. Ketika menggunakan bank soal yang dibangun
dengan baik, soal yang memenuhi kriteria tertentu dapat
dengan mudah diambil dan tes baru dengan karakteristik
yang diinginkan dapat dengan mudah dibangun.

Berikut adalah manfaat dari Bank Soal:

1. pengguna dalam jumlah yang besar dapat


menggunakan butir-butir soal dalam bank soal tanpa
harus membuatnya sendiri.
2. memungkinkan tersedianya soal-soal dengan
keragaman yang tinggi dalam berbagai aspek.

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

BBM SUPLEMEN/ ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL 39


ANALISIS BUTIR SOAL
dan BANK SOAL

3. pengguna yang beragam memungkinkan terjadinya


reviu yang intensif, memperbarui dan menerima butir-
butir soal baru.
4. pencarian butir-butir soal yang mudah dengan
menggunakan berbagai dasar pencarian sesuai
keperluan, misalnya berdasarkan mata pelajaran, topik
(SK/KD), tingkat kesukaran.

C. Bagaimana Mengelola Bank Soal

Langkah yang paling penting dalam mengembangkan


sebuah bank soal adalah perencanaan. Hal ini meliputi
persiapan SDM, identifikasi apa yang harus dimiliki untuk
memulai sebuah bank soal, dan apa yang kita harapkan
dari penggunaan bank soal. Semua orang yang terlibat
dalam proses ini dengan cermat harus memahami tujuan,
ruang lingkup, dan manfaat untuk menciptakan sebuah
bank soal. Beberapa pelatihan formal biasanya diperlukan
untuk memulai proses ini. Dalam konteks program
BERMUTU, pelatihan bisa dilakukan saat in-service atau
menjadi bagian dari kegiatan regular di KKG/MGMP.

Sebuah sistem bank soal yang baik haruslah memiliki


narasumber ‘senior’ yang dapat menjawab pertanyaan-
pertanyaan teknis yang pasti akan timbul. Jika sudah lebih
maju dan menggunakan Bank Soal berbasis informasi
teknologi (IT), diperlukan juga seseorang dengan
kemampuan IT yang mampu membangun dan
mempertahankan sistem basis data. Selain itu juga
dibutuhkan SDM yang mampu bersikap secara kritis atas
berbagai kualitas dari bank soal tersebut. Untuk keperluan
ini pengelola KKG/MGMP bisa mengorganisasikan SDM yang
tersedia seperti guru pemandu, Kepala Sekolah, Pengawas

40 BBM SUPLEMEN/ ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL


ANALISIS BUTIR SOAL
dan BANK SOAL

atau pihak lain yang memiliki kompetensi sesuai yang


diperlukan.

Begitu sebuah bank soal selesai dibentuk, terdapat dua


kegiatan yang harus dilakukan dalam menjalankan bank
soal tersebut yaitu membuat sebuah deposit (dari soal-
soal) dan mengambil soal-soal tersebut untuk membangun
sebuah tes. Deposit dapat dibentuk dari kumpulan soal-
soal yang sudah ada (deposit besar), atau dapat pula
dibangun secara bertahap dimana soal-soal baru ditulis
dan divalidasi (deposit kecil). Metode apapun yang
digunakan, soal-soal yang berpotensi bisa digunakan harus
dievaluasi terkait kualitas, kekesuaian dengan kurikulum,
serta potensi bias. Yang perlu diingat adalah bahwa
kegunaan dari bank soal akan langsung berhubungan
dengan kualitas butir soal dalam bank soal.

Untuk kepentingan di muka, tugas-tugas terstruktur dalam


BBM ini dapat dijadikan satu sumber untuk membangun
deposit tersebut. Cara lainnya adalah dengan menghimpun
butir-butir soal (dengan data hasil penggunaan kepada
siswa) yang dimiliki sekolah/ KKG/MGMP. Data ini
selanjutnya dianalisis dan direvisi untuk mengetahui butir-
butir soal mana yang berpotensi digunakan. Butir-butir
soal dengan kualitas yang jelaslah yang kemudian dapat
dihimpun di bank soal.

Memelihara Bank Soal

Pengembangan bank soal menuntut banyak usaha.


Perawatan harus diperhatikan untuk memastikan bahwa
hanya butir-butir soal yang berkualitas yang dapat
disimpan pada bank soal. Butir-butir soal harus dengan
hati-hati ditulis, diuji lapangan, dan data statistik yang
sesuai dikumpulkan dan disimpan untuk setiap butir soal.
Informasi dari setiap butir soal harus diperbarui secara

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

BBM SUPLEMEN/ ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL 41


ANALISIS BUTIR SOAL
dan BANK SOAL

berkala dengan bertambahnya informasi yang didapat dari


setiap butir soal.

Beberapa tantangan yang perlu ditangani dalam mengelola


bank soal adalah sebagai berikut.

1. Memperbarui butir-butir dalam jumlah besar karena


hanya butir soal yang sudah jelas kualitasnya dalam
berbagai aspeklah yang dapat dihimpun ke dalam bank
soal.
2. Menjaga kualitas butir soal dalam berbagai aspek. Hal
ini memerlukan uji lapangan dan analisis.
3. Menjaga penggunaan butir-butir soal agar digunakan
hanya oleh yang berhak.
4. Menentukan kata kunci untuk keperluan klasifikasi soal
agar mudah disimpan dan digunakan.

42 BBM SUPLEMEN/ ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL


ANALISIS BUTIR SOAL
dan BANK SOAL

GLOSARIUM
(Daftar kata atau istilah dengan penjelasannya dalam bidang tertentu)

Analisis butir soal : suatu prosedur untuk menentukan spesifikasi serta


karakteristik butir soal dan tes.
Bahan ajar : informasi ringkas dalam bentuk narasi atau
powerPoint yang dimuat atau dilampirkan dalam Buku
Bahan Belajar Mandiri yang gunakan secara langsung
dalam kegiatan belajar (tatap muka) untuk memahami
topik pembelajaran.
Bahan Belajar Mandiri Generik (umum): Bahan Belajar Mandiri bagi guru
pemandu atau guru secara umum dalam Program
BERMUTU yang digunakan untuk semua jenjang (SD dan
SMP) dan semua bidang studi. Isi Bahan Belajar Mandiri
generik adalah tuntunan tahapan belajar untuk latihan
melaksanakan tahapan perbaikan pembelajaran.
Bahan Belajar Mandiri Generik: Bahan Belajar Mandiri bagi guru pada kegiatan
KKG/MGMP dalam Program BERMUTU, yang berisi
panduan untuk berlatih melaksanakan upaya
peningkatan pembelajaran melalui pendekatan PTK,
Lesson Study dan Case Study, yang diperuntukkan bagi
pemandu dan guru anggota.
Bahan Belajar Mandiri BERMUTU: suatu kesatuan bahan ajar bagi guru pada
kegiatan KKG/MGMP dalam Program BERMUTU yang
berisi Bahan Belajar Mandiri Generik dan Bahan Belajar
Mandiri per Bidang Studi.
BERMUTU (Program) : Better Education through Reformed Management and
Universal Teacher Upgrading atau peningkatan mutu
pendidikan melalui peningkatan kompetensi dan kinerja
guru atau suatu program digagas oleh Ditjen PMPTK,
Ditjen DIKTI, Balitbang Diknas dengan dukungan
pendanaan dari Pemerintah Belanda (melalui Dutch
Trust Fund) dan Bank Dunia (pinjaman lunak melalui
IDA Credit dan IBRD Loan), serta dana pendampingan
yang berasal dari Pemerintah Pusat dan Daerah.
Evaluasi Formatif : penggunaan tes untuk memperoleh umpan balik
selama proses pembelajaran sedang berlangsung,
sehingga hasil penilaiannya dapat digunakan untuk
memperbaiki proses pembelajaran yang sedang
berlangsung tersebut.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

BBM SUPLEMEN/ ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL 43


ANALISIS BUTIR SOAL
dan BANK SOAL

Evaluasi Sumatif : penilaian yang dilakukan pada akhir suatu satuan


kegiatan pembelajaran tertentu untuk mengambil ke-
putusan tentang berhasil tidaknya suatu proses
pembelajaran secara keseluruhan.
Homogenitas : (1) biasanya dikatakan pada pilihan jawaban dalam
tipe soal obyektif yang menunjukkan tingkat kemiripan
dari semua altenatif pilihan jawaban yang disediakan,
(2) ditujukan pada kemiripan satu soal dengan soal lain
ketika menghitung reliabilitas belah paruh (split half)
atau KR-20.
DB : daya beda (DB) adalah angka yang menunjukkan
kemampuan soal membedakan peserta tes yang pandai
dari peserta tes yang kurang pandai.
Indikator : tanda-tanda yang dapat memberikan (menjadi)
petunjuk atau keterangan tentang ketercapaian tujuan
pembelajaran.
P : tingkat kesukaran menunjukkan proporsi peserta tes
yang menjawab benar pada suatu butir soal. Makin
besar P artinya makin peserta tes yang dapat menjawab
dengan benar soal tersebut dan dengan demikian
tingkat kesukarannya dikatakan (makin) mudah.
Kemenduaan (ambiguitas) :salah satu kelemahan butir soal yang disebabkan
karena kunci jawaban yang meragukan terutama jika
kunci tersebut dinilai oleh ahli materi.
Kunci Jawaban : salah satu pilihan jawaban atau alternatif jawaban
yang benar dalam suatu butir soal tes objektif.
Kompetensi :(competence=cakap); kemampuan guru untuk
melaksanakan tugas pembelajaran dan pendidikan.
Kompetensi dapat pula diartikan sebagai pengetahuan,
keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan
dalam kebiasaan berpikir dan bertindak.
Nilai (Grade) : angka tertentu yang menggambarkan tingkat kemam-
puan peserta tes, menggambarkan kedudukannya di
antara peserta tes lainnya atau menggambarkan tingkat
penguasaannya pada suatu mata pelajaran tertentu.
Nilai diperoleh melalui proses pengolahan skor atau
hasil tes.
Pengukuran : pemberian label atau angka pada suatu atribut atau
karakteristik seseorang, peristiwa atau obyek menurut
aturan, ketentuan atau formula tertentu.

44 BBM SUPLEMEN/ ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL


ANALISIS BUTIR SOAL
dan BANK SOAL

Penilaian (Evaluasi) : suatu proses pengolahan hasil tes dan/atau non-tes


untuk mengambil keputusan tentang seorang atau
sejumlah siswa.
Pilihan Jawaban : alternatif atau pilihan jawaban yang disediakan dalam
satu butir soal tes obyektif.
Reliabilitas : suatu koefisien yang menunjukkan sejauhmana suatu
tes secara konsisten memberikan informasi sama.
Koefisien reliabilitas dapat menunjukkan tingkat
stabilitas (test retest), ekivalensi (tes paralel) dan
konsistensi internal suatu tes.
Skor : angka yang diberikan pada peserta tes untuk
mendeskripsikan secara kuantitatif kemampuannya
dalam menjawab satu atau sejumlah butir tertentu.
Stem (pokok soal) : pernyataan terbuka atau pertanyaan dalam butir soal
pilihan ganda yang berisi tugas atau masalah untuk
mengantarkan peserta tes pada pemilihan jawaban.
Sumber belajar : semua bahan (cetak/tulis, softdocument, video,
kaset, dsb.) yang dapat digunakan sebagai sumber
informasi atau sarana untuk mempelajari sesuatu
konsep oleh siswa atau peserta didik. Sumber belajar
untuk mendukung implementasi Bahan Belajar Mandiri
ini telah dikemas dalam bentuk Hardcopy (buku) dan
Softcopy (file).
Tes (Ujian) : suatu atau seperangkat tugas/pertanyaan yang setiap
butir soalnya mempunyai jawaban benar dan direnca-
nakan untuk memperoleh informasi tentang pencapaian
kompetensi-kompetensi tertentu dari hasil
pembelajaran (pengalaman belajar peserta didik).
Tes Hasil Belajar (THB) : tes yang dirancang untuk mengukur pencapaian
pembelajaran atau penguasaan/pemerolehan infor-
masi, sikap atau keterampilan setelah dilakukan suatu
proses pembelajaran.
Tugas mandiri : tugas yang dilakukan secara individu oleh guru peserta
belajar/pelatihan untuk memperluas wawasan atau
pengetahuan tentang topik yang telah dipelajari, yang
waktunya tidak dibatasi.
Tugas terstruktur : tugas yang harus dilakukan oleh guru peserta
pelatihan sebagai tindak lanjut dari kegiatan tatap
muka untuk menyelesaikan tahapan belajar agar
diperoleh hasil yang maksimal, yang waktunya dibatasi
sekitar 60% dari tatap muka.

PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA

BBM SUPLEMEN/ ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL 45


ANALISIS BUTIR SOAL
dan BANK SOAL

Validasi : kegiatan untuk menguji atau memberikan bukti


empirik apakah pernyataan keyakinan yang dirumuskan
dalam bentuk hipotesis tindakan itu benar. Validasi
instrumen adalah kegiatan untuk menguji kesesuian alat
ukur dengan apa yang seharusnya diukur.
Validitas : kesahihan, atau sifat benar menurut bahan bukti yang
ada. Validitas soal terdiri atas validitas muka yang
ditetapkan secara sepintas namun oleh ahlinya,
validitas isi dari sisi kebenaran materi pokok dan
validitas konstruk psikologis. Validitas tes juga terdiri
atas validitas muka, validitas isi dan validitas konstruk,
tetapi juga ada validitas prediktif dan validitas
bersamaan (yang diperoleh dari korelasi pencapaian dua
alat ukur).

Daftar Pustaka
 Ebel, R.L. dan Frisbie, D.A., Essentials of Educational Measurement,
Englewood Cliffs, Prentice Hall, N.J.

 Gronlund, N.E. (1971) Measurement and Evaluation in Teaching, MacMillan,


N.Y.

 Nitko, A. J. (1983, 2nd), Educational Assessment of Students, Prentice Hall,


Ohio.

 Rudner, L.: Item Banking.

 Randall E.S.: Developing and Maintaining Item Bank.

 Surapranata, S. (2005, Panduan Penulisan Tes Tertulis: Implementasi


Kurikulum 2004, Penerbit ROSDA Bandung.

 Wikipedia: http://en.wikipedia.org/wiki/Item_bank

 Zainul, A. dan Nasution, N. (2005) Penilaian Hasil Belajar, PAU PPAI.

46 BBM SUPLEMEN/ ANALISIS BUTIR SOAL dan BANK SOAL

Anda mungkin juga menyukai