Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

KR 02 CALORI WORK

rLaboratoy

Nama/NPM : Muhammad Afif/1606831142

Fakultas : Teknik

Program Studi : Teknologi Bioproses

Grup : Jumat Siang 09

Pekan Percobaan : Pekan 4

Tanggal Percobaan : 14 April 2017

Nama Asisten :

LABORATORIUM FISIKA DASAR

UNIT PELAKSANA PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN DASAR

UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK, 2017
KR02- CALORI WORK

A. Tujuan

Menghitung nilai kapasitas kalor suatu kawat konduktor.

B. Alat
1. Sumber tegangan yang dapat divariasikan
2. Kawat konduktor ( bermassa 2 gr )
3. Termometer
4. Voltmeter dan Ampmeter
5. Adjustable power supply
6. Camcorder
7. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis

C. Teori

Hubungan kekekalan energi menyatakan energi tidak dapat dimusnahkan atau diciptakan.
Energi hanya dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Pada percobaan kali ini akan
dilakukan pengkonversian energi dari energi listrik menjadi energi panas.

Energi listrik dihasilkan oleh suatu catu daya pada suatu konduktor yang mempunyai
resistansi dinyatakan dengan persamaan :

... ( 1 )

Di mana:

W = energi listrik ( joule )

V = Tegangan listrik ( volt )

I = Arus listrik ( Ampere )

t = waktu / lama aliran listrik ( sekon )

Energi kalor yang dihasilkan oleh kawat konduktor dinyatakan dalam untuk kenaikan
temperatur.
Jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu zat dinyatakan dengan persamaan :

.... (1)

Di mana:

Q = Jumlah kalor yang diperlukan ( kalori )

m = massa zat ( gram )

c = kalor jenis zat ( kal/gr0C)

Ta = suhu akhir zat (K)

T= suhu mula-mula (K)

Sebuah kawat dililitkan pada sebuah sensor temperatur. Kawat tersebut akan dialiri arus
listrik sehingga mendisipasikan energi kalor. Perubahan temperatur yang terjadi akan diamati
oleh sensor kemudian dicatat oleh sistem instrumentasi. Tegangan yang diberikan ke kawat
dapat dirubah sehingga perbuahan temperatur dapat bervariasi sesuai dengan tegangan yang
diberikan.

Teori Tambahan

Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat. Secara umum
untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu dengan mengukur suhu
benda tersebut. Jika suhunya tinggi maka kalor yang dikandung oleh benda sangat besar,
begitu juga sebaliknya jika suhunya rendah maka kalor yang dikandung sedikit. Kalor adalah
suatu bentuk energi yang diterima sebuah benda sehingga suhunya atau wujudnya berubah.
Satuan kalor adalah kalori. Satuan kalor yang sering digunakan, terutama untuk
menyatakan nilai energy makanan adalah kilokalori (kkal). 1 kkal = 1000 kalori. 1 kkal = 1
Kalori. Kalori bukan satuan Sistem Internasional tetapi satuan Sistem Satuan Internasional
kalori adalah Joule (J)
Kalor dapat dibagi menjadi 2 jenis :
 Kalor yang digunakan untuk menaikkan suhu
 Kalor yang digunakan untuk mengubah wujud (kalor laten), persamaan yang digunakan
dalam kalor laten ada dua macam Q = m.U dan Q = m.L. Dengan U adalah kalor uap
(J/kg) dan L adalah kalor lebur (J/kg)
Ada 3 macam penghantar kalor :
 Konduktor, merupakan zat yang dapat menghantarkan kalor dengan baik
 Semi Konduktor, merupakan zat yang kurang baik menghantarkan kalor
 Isolator, merupakan zat yang tidak dapat menghantarkan kalor

Tabel 1 Kalor Jenis Benda

D. Cara Kerja

Eksperimen rLab ini dapat dilakukan dengan meng-klik tombol rLab di bagian bawah laman
web.

1. Mengaktifkan Web cam (meng-klik icon video pada halaman web r-Lab)
2. Memberikan tegangan sebesar V0 ke kawat konduktor
3. Menghidupkan Power Supply dengan klik radio button disebelahnya.
4. Mengambil data perubahan temperatur , tegangan dan arus listrik pada kawat
konduktor tiap 1 detik selama 10 detik dengan cara meng’klik” icon “ukur”
5. Memperhatikan temperatur kawat yang terlihat di web cam, tunggulah hingga
mendekati temperatur awal saat diberikan V0.
6. Mengulangi langkah 2 hingga 5 untuk tegangan V1, V2 dan V3
Gambar 1. Skema Alat Praktikum

E. Tugas dan Evaluasi

1. Berdasarkan data yang di dapat , Buatlah grafik yang menggambarkan hubungan antara
temperatur dan waktu untuk setiap tegangan yang diberikan ke kawat konduktor.
2. Untuk tegangan V1, V2 dan V3, hitunglah nilai kapasitas panas ( c ) dari kawat
konduktor yang digunakan.
3. Berdasarkan nilai c yang diperoleh, tentukan jenis kawat konduktor yang digunakan.
4. Berilah analisis dari hasil percobaan ini.

F. Data Pengamatan

i. Tabel Pengamatan
1. Data pengamatan pada tegangan 0V

Waktu I V Temperatur

3 23.84 0.00 23.1


6 23.84 0.00 23.1
9 23.84 0.00 23.1
12 23.84 0.00 23.1
15 23.84 0.00 23.1
18 23.84 0.00 23.1
21 23.84 0.00 23.0
24 23.84 0.00 23.0
27 23.84 0.00 23.0
30 23.84 0.00 23.0

2. Data Pengamatan pada Tegangan 0,68 V

Waktu I V Temperatur
3 34.56 0.68 22.9
6 34.56 0.68 22.9
9 34.56 0.68 23.1
12 34.56 0.68 23.3
15 34.56 0.68 23.4
18 34.56 0.68 23.5
21 34.56 0.68 23.6
24 34.56 0.68 23.8
27 34.56 0.68 23.8
30 34.56 0.68 23.9

3. Data Pengamatan pada Tegangan 1,09 V

Waktu I V Temperatur

3 41.07 1.09 29.6


6 41.07 1.09 29.3
9 41.07 1.09 29.1
12 41.07 1.09 29.1
15 41.07 1.09 29.1
18 41.07 1.09 29.0
21 41.07 1.09 29.0
24 41.07 1.09 29.0
27 41.07 1.09 29.1
30 41.07 1.09 29.1
4. Data Pengamatan pada Tegangan 1,63 Volt

Waktu I V Temperatur
3 49.28 1.63 23.6
6 49.39 1.63 23.9
9 49.39 1.63 24.7
12 49.39 1.63 25.6
15 49.39 1.63 26.4
18 49.28 1.64 27.1
21 49.39 1.63 27.8
24 49.39 1.63 28.4
27 49.39 1.63 29.0
30 49.39 1.63 29.5

ii. Grafik

Perubahan Suhu Terhadap Waktu (V=0)


23,12

23,1

23,08

23,06

23,04

23,02 Temperatur

23

22,98

22,96

22,94
3 6 9 12 15 18 21 24 27 30
Perubahan Suhu Terhadap Waktu (V=0,68)
24

23,8

23,6

23,4

23,2
Temperatur
23

22,8

22,6

22,4
3 6 9 12 15 18 21 24 27 30

Perubahan Suhu Terhadap Waktu (V=1,09)


29,7
29,6
29,5
29,4
29,3
29,2
Temperatur
29,1
29
28,9
28,8
28,7
3 6 9 12 15 18 21 24 27 30
Perubahan Suhu Terhadap Waktu (V=1,63)
35

30

25

20

Temperatur
15

10

0
3 6 9 12 15 18 21 24 27 30

G. Pengolahan Data

Untuk mengolah data ini, kita menggunakan metode least square. Hubungan antara kalor
dan panas ditunjukkan oleh:

Jika direfleksikan ke persamaan garis y=mx, maka , , dan

Dengan metode least square, didapatkanlah beberapa angka dan tabel.

 Tabel least square dengan tegangan 0V

No x y x^2 y^2 xy

1 3 23,1 9 533,61 69,3


2 6 23,1 36 533,61 138,6
3 9 23,1 81 533,61 207,9
4 12 23,1 144 533,61 277,2
5 15 23,1 225 533,61 346,5
6 18 23,1 324 533,61 415,8
7 21 23 441 529 483
8 24 23 576 529 552
9 27 23 729 529 621
10 30 23 900 529 690
TOTAL 165 230,6 3465 5317,66 3801,3

Dari tabel di atas, kita dapat menghitung besar nilai gradien (m) dan nilai b, dengan
cara:

dan

dan

Persamaan garis yang terbentuk adalah

Pada percobaan ini diketahui bahwa


V = 0V
I = 23,84 A
t= 27 s
T akhir – T awal= (23,0-23,1) =

Kita akan mencari nilai C pada V=0

 Tabel least square dengan tegangan 0,68 V


No x y x^2 y^2 xy

1 3 22,9 9 524,41 68,7


2 6 22,9 36 524,41 137,4
3 9 23,1 81 533,61 207,9
4 12 23,3 144 542,89 279,6
5 15 23,4 225 547,56 351
6 18 23,5 324 552,25 423
7 21 23,6 441 556,96 495,6
8 24 23,8 576 566,44 571,2
9 27 23,8 729 566,44 642,6
10 30 23,9 900 571,21 717
TOTAL 165 234,2 3465 5486,18 3894

Dari tabel di atas, kita dapat menghitung besar nilai gradien (m) dan nilai b, dengan
cara:

dan

dan

Persamaan garis yang terbentuk adalah

Pada percobaan ini diketahui bahwa


V = 0,68 V
I = 34,56 A
t= 27 s
T akhir – T awal= (23,9-22,9) =

Kita akan mencari nilai C pada V=0,68


 Tabel least square pada dengan tegangan 1,63 V

No x y x^2 y^2 xy

1 3 29,6 9 876,16 88,8


2 6 29,3 36 858,49 175,8
3 9 29,1 81 846,81 261,9
4 12 29,1 144 846,81 349,2
5 15 29,1 225 846,81 436,5
6 18 29 324 841 522
7 21 29 441 841 609
8 24 29 576 841 696
9 27 29,1 729 846,81 785,7
10 30 29,1 900 846,81 873
TOTAL 165 291,4 3465 8491,7 4797,9

Dari tabel di atas, kita dapat menghitung besar nilai gradien (m) dan nilai b, dengan
cara:

dan

dan

Persamaan garis yang terbentuk adalah

Pada percobaan ini diketahui bahwa


V = 1,09V
I = 41,07 A
t= 27 s
T akhir – T awal= (29,1-29,6) =
Kita akan mencari nilai C pada V=1,09

 Tabel least square pada tegangan 1,63 V

No x y x^2 y^2 xy

1 3 23,6 9 556,96 70,8


2 6 23,9 36 571,21 143,4
3 9 24,7 81 610,09 222,3
4 12 25,6 144 655,36 307,2
5 15 26,4 225 696,96 396
6 18 27,1 324 734,41 487,8
7 21 27,8 441 772,84 583,8
8 24 28,4 576 806,56 681,6
9 27 29 729 841 783
10 30 29,5 900 870,25 885
TOTAL 165 266 3465 7115,64 4560,9

Dari tabel di atas, kita dapat menghitung besar nilai gradien (m) dan nilai b, dengan
cara:

dan

dan

Persamaan garis yang terbentuk adalah

Pada percobaan ini diketahui bahwa


V = 1,63V
I = 49,39 A
t= 27 s
T akhir – T awal= (29,5-23,6) =

Kita akan mencari nilai C pada V=1,63

Dari ketiga nilai yang diperoleh akan diambil rata-rata

Sesuai dengan perhitungan di atas maka didapatkanlah kapasitas kalor sebesar -


353,76 Joule/oC. maka kita bisa menghitung nilai dari kalor jenis zat untuk
menentukan jenis dari zat yang kita pakai. Data yang ada yaitu,

Massa zat= 2 gr =0.002 Kg

Kapasitas kalor -357,76 Joule/oC.

Untuk menghitung nilai kalor panas zat kita menggunakan rumus berikut. C=mxc

Dimana C adalah kapasitas kalor m adalah massa zat c adalah kalor jenis zat
berdasarkan rumus diatas, maka kita dapat menghitungnya sebagai berikut.

Berdasarkan perhitungan, nilai dari kalor jenis zat sebesar -178.880 Joule/KgoC..
Dilihat dari hasil perhitungan tersebut lalu mencocokkan dengan tabel kalor jenis
suatu benda, maka kita dapat menentukan jenis benda yang digunakan dalam
percobaan energi kalor kali ini. Tidak ada hasil yang sesuai dengan kalor jenis zat
yang didapatkan melalui proses perhitungan di atas. Kita akan membandingkan nilai
yang sudah didapatkan dengan nilai dari perak dengan nilai 230 Joule/KgoC.
Dalam suatu percobaan tidak dapat dipungkiri apabila melakukan suatu kesalahan
atau kekurangan tepatan dalam mendapatkan hasil akhir atau bisa dikatakan tidak
sesuai dengan literatur. Dengan begini kita bisa menghitung nilai penyimpangan dari
percobaan yang dilakukan.

Sedangkan persentase penyimpangan adalah membandingkan antara hasil percobaan


dengan nilai literatur yang ada.

Kesalahan literatur | |

Nilai Penyimpangan adalah sebagai berikut:

Kesalahan literatur | |

Hal ini dapat terjadi karena tidak ada nilai yang mendekati dengan perhitungan.
H. Analisis Data
i. Analisis Percobaan
Percobaan KR02 yang berjudul Calori Work ini dilakukan secara online
sehingga praktikan tidak perlu datang ke laboratorium dan hanya mengerjakan
praktikum di komputer. Saat kita masuk ke halaman rLab, yang kita harus lakukan
pertama kali adalah kita akan mengklik web cam dan akan melihat suhu awas dan
besar tegangan dari suatu percobaan, untu mengklik tombol web cam ini sangat
perlu, karena dengan itu, kita akan mengetahui berapa nilai pada suhu awal, dan
data suhu ini penting untuk ke proses pengolahan data. Setelah itu kita akan
mengatur besar tegangan sesuai prosedur. Setelah kita mengklik tombol ukur pada
halaman rLab, kita akan memperoleh data dan grafik hasil percobaan.Percobaan
kali ini bertujuan untuk mencari kapasitas kalor dari kawat konduktor yang
dipakai dalam praktikum. Percobaan ini juga menjelaskan prinsip kekekalan
energi di mana energi tidak bisa dimusnahkan, hanya bentuknya saja yang
berubah.

Dalam percobaan ini, energi listrik dari tegangan yang diberikan berubah
bentuk menjadi energi kalor yang dapat dirasakan dari perubahan suhu kawat
konduktor. Dalam pemberian tegangan yang berbeda yakni 0V; 0,68V; 1,09V;
dan 1,63 V terdapat perbahan suhu kawat konduktor yang berbeda-beda.

Kendala yang terjadi adalah sulitnya untuk masuk ke laman percobaan karena
setiap saat hanya satu orang yang dapat melakukan percobaan. Panjangnya
antrean menyebabkan sulitnya untuk melakukan percobaan ulang untuk
mendapatkan variasi data. Selain antrean yang panjang, koneksi yang tidak stabil
juga menyulitkan praktikan dalam mengambil data dengan maksimal. Waktu yang
terbatas juga membuat kerja praktikan berpacu dengan waktu sehingga tidak
berkonsentrasi dengan maksimal.

ii. Analisis Hasil Percobaan


Setelah kita melakukan suatu percobaan, kita akan memperoleh data-data.
Data tersebut bisa kita gunakan untuk diproses dan akan mendapatkan suatu hasil
akhir. Dalam pengolahan data, kita diminta untuk mencari berapa kapasitas kalor
suatu benda atau kawat yang kita gunakan dalam suatu percobaan r lab ini.
Karena kita telah mempunya data-data tersebut kita cukup memasukannya ke
dalam persamaan perhitungan kapasitas kalor. Data yang digunakan untuk
mengathui apa hasil dari perhitungan tersebut adalah data dari 4 kali percobaan
yakni V0, V1, V2, dan V3. Kita akan mendapatkan 4 data, masing-masing 10 data
di tiap percobaan.
Untuk mencari nilai kapasitas kalor, kita dapat menggunakan hukum
kekekalan energi. Di mana besar energi kalor sama besar dengan energi listrik.
Dari hasil perhitungan diatas, maka didapatkan besar kapasitas kalor kawat
sebesar Joule/oC. Dari nilai ini, maka kita dapat menghitung kalor jenis zat
dari benda tersebut. Caranya dengan membagi kapasitas kalor dengan massa
kawat. Setelah itu didapatkan nilai dari kalor jenis sebesar Joule/KgoC.
Praktikan menggunakan kalor jenis untuk menentukan jenis dari kawat, tetapi
tidak menggunakan kapasitas kalor. Hal ini disebabkan jika kita menggunakan
kapasitas kalor, maka jenis zat tidak dapat ditentukan secara tepat karena kapasitas
kalor masih tergantung pada massa zat. Berdasarkan besar kalor jenis maka kita
dapat menentukan jenis kawat yang digunakan yaitu Perak yang memiliki
kapasitas kalor sebesar 230 Joule/KgoC. Namun, hasil yang didapatkan jauh dari
data literatur.

iii. Analisis Grafik


Dari data-data yang telah kita dapatkan dari percobaan mengenai kerja
kalor ini, kita dapat membuat grafik hubungan waktu dengan temperatur. Kita
akan mendapatkan 4 macam grafik karena kita menggunakan 4 nilai tegangan
yaitu 0V; 0,68V; 1,09V; dan 1,63 V. Persamaan garis kurva untuk V0 adalah
, V1 adalah , V2 adalah
, dan untuk V3 adalah .
Kesalahan yang terjadi sangat besar, mencapai ribuan persen. Selain itu,
pada pengolahan data menjadi grafik ternyata yang didapatkan adalah grafik yang
naik turun, padahal seharusnya adalah grafik yang lurus atau konstan. Hal ini
mungkin di akibatkan pada saat percobaan ada situasi yang tidak mendukung atau
tidak kondusif.
Untuk grafik kita bisa menyimpulkan apabila waktu yang digunakan
dalam suatu percobaan semakin besar, maka temperaturnya akan semakin besar
juga. Kemudian alasan mengapa bentuk dari grafik berbeda-beda adalah
terjadinya perubahan suhu yang cepat sehingga bisa mempengaruhi besar suhu
yang ditampilkan hasil data percobaan yang diterapkan pada suatu grafik.

iv. Analisis Kesalahan


Kesalahan yang didapatkan pada percobaan ini sangat besar karena mencapai
ribuan persen. Hal ini bukanlah disebabkan karena kurangnya perhitungan tetapi
ada kemungkinan kesalahan penampilan data atau kesalahan sistem.

I. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data diatas, maka percobaan ini dapat
disimpulkan menjadi sebagai berikut.

a. Energi listrik dapat dikonversikan menjadi energi kalor atau panas.


b. Kenaikan suhu kawat konduktor dipengaruhi oleh besar tegangan dan arus listrik yang
diberikan
c. Dari hubungan antara energi listrik dan energi panas, maka konstanta kapasitas panas
suatu benda dapat ditemukan, yaitu dengan menghubungkan persamaan:
Maka dapat menjadi rumus

d. Besarnya nilai kapasitas panas spesifik, dapat dicari dengan melakukan


pengkonversian (pengubahan) energi listrik menjadi energi kalor.
e. Konduktor yang memiliki kapasitas kalor kecil, biasanya memiliki konduktivitas yang
tinggi. Berarti kapasitas kalor berbanding terbalik dengan konduktivitas.
f. Kawat konduktor belum diketahui karena perhitungan menghasilkan kesalahan yang
sangat besar.
g. Kapasitas kalor tergantung pada besar tegangan, kuat arus, massa bahan yang
digunakan, perubahan suhu, dan waktu.

Referensi

Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition, Prentice Hall, NJ, 2000.
Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 10th Edition, Extended Edition, John
Wiley & Sons, Inc., NJ, 2011.
sitrampil.ui.ac.id

Anda mungkin juga menyukai