Atropologi Kesehatan Edit
Atropologi Kesehatan Edit
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah antropologi budaya terdiri dari dua patah kata yaitu : antropolgi dan budaya atau
kebudayaan. Istilah Antropologi berasal dari kata anthropos yang berarti manusia ; dan logos yang
berarti ilmu atau teori. Jadi Istilah antropologi berarti ilmu tentang manusia.
Kebudayaan berhubungan dengan kebudayaan manusia itu sendiri. Segi – segi tersebut
masing – masing menjadi obyek khusus yang dipelajari atau diselidiki oleh ilmu tertentu.
Sedangkan manusia dengan segala seginya tersebut merupakan obyek umum yang dipelajari atau
diselidiki berbagai ilmu. Jadi yang membedakan antropologi budaya dari ilmu lain yang juga
mempelajari masalah manusia, ialah obyek khusus yang diselidikinya. Antropologi budaya yang
obyek khusus penyelidikannya ialah kebudayaan juga perlu mengetahui anak – anak cabang
ilmunya. Bahkan antropologi budaya dengna anak – anak cabang ilmunya itu juga harus
berhubungan dengan ilmu – ilmu lain seperti sosiologi,sejarah, ilmu hukum , geografi,ekologi dan
sebagainya.
Kegunaan antropolgi budaya adalah untuk menunjukkan perbedaan dan persamaan dalam
berbagai hal yang terdapat pada berbagai suku bangsa atau bangsa di dunia ini. Dalam kehidupan
sehari – hari kita dapat dengan mudah melihat hal – hal yang berbeda sedangkan hal – hal yang
sama atau bersamaan sulit atau bahkan tidak dapat diketahui.seperti itulah adanya budaya dalam
mengatasi masalah kesehatan dalam kehidupan kita sehari- hari.semua terjadi akibat adanya
pengaruh budaya.
kesehatan adalah kebutuhan setiap individu dari berbagai kalangan status kesehatan (sakit–
Pembangunan kesehatan adalah salah satu cara pembangunan nasional diarahkan guna
tercapainya kesadaran, keinginan, dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap masyarakat
supaya terwujudnya kesehatan yang optimal. Tetapi munculnya penyakit merupakan hal yang
merupakan pedoman individual sebagai anggota masyarakat dan bagaimana cara memandang
dunia, bagaimana mengungkapkan emosionalnya, dan bagaimana berhubungan dengan orang lain,
B. Rumusan Masalah
7. Hubungan antara social budaya dan biologi yang merupakan dasar dari perkembangan
antropologi kesehatan?
C. Tujuan Penulisan
1. Agar membantu Maha Siswa mengetahui masalah tentang antropologi budaya dalam lingkup
kesehatannya.
PEMBAHASAN
A. Pengertian Antropologi
Menurut bahasa Yunani, Antropologi berasal dari bahasa latin; Antrhopos yang berarti
manusia, dan Logos yang berarti akal. Dengan begitu Antropology dapat diartikan sebagai suatu
ilmu yang berusaha mencapai pengertian tentang makhluk manusia dengan mempelajari aneka
Antropology adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari umat manusia sebagai makhluk
masyarakat. Perhatian ilmu pengetahuan ini di tujukan pada sifat khusus badani dan cara produksi,
tradisi, dan nilai – nilai yang membuat pergaulan hidup yang satu berbeda dari pergaulan hidup
lainnya. Di dalam antropologi memang terdapat banyak ilmu yang membahas tentang manusia,
B. Antropologi Kesehatan
Kajian antropologi kesehatan mengarah pada manusia dan perilaku seputar masalah
kesehatan. Bagaimana perilaku masyarakat yang sampai saat ini masih bertahan dengan
penghayatan masyarakat tentang penyakit dan kesehatan (Solita Sarwono, 1993). Definisi yang
dibuat Solita ini masih sangat sempit karena antropologi sendiri tidak terbatas hanya melihat
Antropologi lebih luas lagi kajiannya dari itu seperti Koentjaraningrat mengatakan bahwa
ilmu antropologi mempelajari manusia dari aspek fisik, sosial, budaya (1984;76).
tepat karena termaktub dalam pengertian ilmu antropologi seperti disampaikan Koentjaraningrat
dan penyakit dari dua kutub yang berbeda yaitu kutub biologi dan kutub sosial budaya.
Penelitian oleh drg. Yulia Maria dari pascasarjana UI, misalnya yang di lakukan di daerah
manggala, kabupaten Tulang Bawang, provinsi lampung menunjukkan bahwa terdapat konstribusi
yang sangat menentukan antara seorang dukun beranak dan seorang petugas puskesmas dalam
menangani proses kelahiran seorang anak. Hal ini berkaitan dengan kepercayaan masyarakat
terhadap peran roh yang bersifat gaib di satu pihak yang masih melekat dan telah di terimanya
Antropologi juga dapat memberi kepada para dokter kesehatan masyarakat yang akan
bekerja dan hidup di berbagai daerah dengan aneka warna kebudayaan, metode-metode, dan cara
untuk mengerti serta menyesuaikan diri dengan kebudayaan dan adat istiadat setempat.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Antropologi Kesehatan adalah disiplin yang
memberi perhatian pada aspek-aspek biologis dan sosio-budya dari tingkahlaku manusia, terutama
tentang cara-cara interaksi antara keduanya disepanjang sejarah kehidupan manusia, yang
Menurut Weaver :
Antropologi Kesehatan adalah cabang dari antropologi terapan yang menangani berbagai
Antropologi Kesehatan adalah cabang dari ilmu mengenai manusia yang mempelajari
aspek-aspek biologi dan kebudayaan manusia (termasuk sejarahnya) dari titik tolak pandangan
Menurut Hochstrasser :
berhubungan dengan kesehatan dan pengobatan (Hochstrasser dan Tapp, 1970; 245).
Menurut Lieban :
Antropologi Kesehatan adalah studi tentang fenomena medis (Lieban 1973, 1034)
Menurut Fabrega :
Berbagai faktor, mekanisme dan proses yang memainkan peranan didalam atau mempengaruhi
Mempelajari masalah-masalah sakit dan penyakit dengan penekanan terhadap pola-pola tingkah
Kesehatan seperti tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Antropologi Kesehatan
mencakup:
1. Mendefinisi secara komprehensif dan interpretasi berbagai macam masalah tentang hubungan
timbal-balik biobudaya, antara tingkah laku manusia dimasa lalu dan masa kini dengan derajat
kesehatan dan penyakit, tanpa mengutamakan perhatian pada penggunaan praktis dari
pengetahuan tersebut;
kesehatan melalui pemahaman yang lebih besar tentang hubungan antara gejala bio-sosial-
budaya dengan kesehatan, serta melalui perubahan tingkah laku sehat kearah yang diyakini
Penyakit muncul tidak bersamaan dengan saat munculnya manusia, tetapi sebagaimana
dikemukakan oleh Sigerit (Landy 1977), penyakit adalah bagian dari kehidupan yang ada di bawah
Menurut Foster dan Anderson kesehatan berhubungan dengan perilaku. Perilaku manusia
cenderung bersifat adaptif. Terdapat hubungan antara penyakit, obat-obatan, dan kebudayaan.
Menurut Landy antropologi kesehatan adalah suatu studi tentang konfrotasi manusia dengan
penyakit serta rasa sakit, dan rencana adaptif yaitu sistem pengobatan dan obat-obat yang dibuat
Buku berjudul anthropology in Medicine menurut Foster dan Anderson belum melahirkan
disiplin baru dan hanya merupakan lapangan perhatian dari antropologi terapan. Munculnya istilah
Medicine Anthropology dari tulisan Scotch dan Paul dalam artikel tentang pengobatan dan
kesehatan masyarakat. Atas dasar ini kemudian di Amerika lahirlah antropologi kesehatan.
yang mempengaruhi kesehatan dan munculnya penyakit pada masa sekarang dan sepanjang
sejarah kehidupan manusia dipengaruhi oleh keinginan untuk memahami perilaku sehat manusia
d. Antropologi ekologi
e. Teori evolusioner
a. Antropologi fisik
(anatomi).
Hasan dan Prasad (1959) menyusun daftar lapangan studi antropologi kesehatan yang meliputi:
1) Nutrisi dan pertumbuhan ( korelasi antara bentuk tubuh dengan variasi yang luas dari penyakit-
penyakit, misal radang pada persendian tulang(arthritis), tukak lambung (ulcer), kurang darah
2) Underwood ( pengaruh-pengaruh evolusi manusia serta jenis penyakit yang berbeda-beda pada
berbagai populasi yang terkena sebagai akibat dari faktor-faktorbudaya, misal: migrasi,
3) Fiennes ( penyakit yang ditemukan dalam populasi manusia adalah suatu konsekuensi yang
khusus dari suatu cara hidup yang beradab, dimulai dari pertanian yang menjadi dasar bagi
mencakup identifikasi misal: umur, jenis kelamin, dan peninggalan ras manusia yang
didugamati karena unsur kejahatan serta masalah penentuan orang tua dari seorang anak
melalui tipe darah, bila terjadi keraguan mengenai siapa yang menjadi bapaknya).
penduduk yang memiliki risiko tinggi, yakni orang-orang yang tubuhnya mengandung sel
Para ahli ini telah memanfaatkan pengetahuan mereka mengenaivariasi manusia untuk
Ukuran, norma-norma dan standar yang berasal dari sejumlah studi antropologi, digunakan
dalam bidang-bidang kedokteran anak serta kedokteran gigi, juga dalam berbagai survei
tentangtingkatan gizi serta etiologi penyakit dalam populasi yang berbeda-beda maupun dalam
suatu populasi.
b. Etnomedisin
tradisional, tidak hanya yang berhubungan dengan sumber-sumber tertulis (contohnya pengobatan
tradisional cina) tetapi terutama pengetahuan dan praktek yang secara oral diturunkan selama
beberapa abad.
antropologi yang kuat atau pendekatan biomedikal yang kuat, terutama dalam program penemuan
obat.
Kepercayaan dan praktek-praktek yang berkenaan dengan penyakit, yang merupakan hasil
dari perkembangan kebudayaan asli dan yang eksplisit tidak berasal dari kerangka kedokteran
modern, merupakan urutan langsung dari kerangka konseptual ahli-ahli antropologi mengenai
Sistem pengobatan asli adalah pranata-pranata sosial yang harus dipelajari dengan cara yang
pengobatan asli adalahrasional bila dilihat dari sudut kepercayaan yang berlaku mengenai sebab-
akibat.
konsep kesehatan internasional dan psikiatri lintas budaya (psikiatri transkultural), kepentingan
pengetahuan praktis maupun teoritis mengenai sistem pengobatan non-Barat semakin tampak.
Sejak pertengahan tahun 1930-an, para ahli antropologi, psikiater dan ahli ilmu tingkah laku
lainnya mulai mempertanyakan tentang kepribadian orang dewasa, atau sifat-sifat dan lingkungan
1. WHO
Petugas-petugas kesehatan yang bekerja di lingkungan yang bersifat lintas budaya, lebih
cepat menemukan masalah daripada mereka yang bekerja dalam kebudayaan sendiri, dan
khususnya mereka yang terlibat dalam klinik pengobatan melihat bahwa kesehatan dan penyakit
Kumpulan data pokok mengenai kepercayaan dan praktek pengobatan primitif dan petani
yang telah diperoleh ahli antropologi kebudayaan pada tahun-tahun sebelumnya, informasi
mengenai nilai-nilai budaya dan bentuk-bentuk sosial, serta pengetahuan mereka mengenai
dinamika stabilitas sosial dan perubahan, telah memberikan kunci yang dibutuhkan bagi masalah-
Para ahli antropologi dapat menjelaskan pada petugas kesehatan mengenai bagaimana
bagaimana faktor sosial mempengaruhi keputusan perawatan kesehatan, dan bagaimana kesehatan
dan penyakit semata-mata merupakan aspek dari keseluruhan pola kebudayaan, yang berubah bila
Antropologi kesehatan menurut Landy yaitu mengkombinasikan dalam satu disiplin ilmu
pendekatan-pendekatan ilmu biologi, ilmu sosial, dan humaniora dalam menstudi manusia, dalam
proses perkembanganya merupakan perpaduan antara aspek biologi dan aspek sosio-budaya.
Foster dan Anderson mendefinisikan antropologi kesehatan adalah suatu disiplin biobudaya
yang memperhatikan aspek-aspek biologis dan budaya berkenaan dengan perilaku manusia,
khususnya bagaimana cara kedua aspek ini berinteraksi sehingga berpengaruh terhadap kesehatan
dan penyakit.
Selain itu Mc Elroy dan Townsend juga mendefinisikan antropologi kesehatan merupakan
studi bagaimana faktor-faktor sosial dan lingkungan mempengaruhi kesehatan dan mengetahui
Definisi kerja secara singkat bahwa antropologi kesehatan adalah istilah yang dipakai oleh
a. Secara luas dan interprestasi mengenai hubungan bio-budaya, antara perilaku manusia di
masa lalu dan di masa kini, dengan derajat kesehatan dan penyakit, tanpa mengutamakan
biososiobudaya dan kesehatan, dan melalui perubahan perilaku sehat dalam arah yang
Menurut foster dan Anderson lapangan kajian antropologi kesehatan dibagi menjadi dua:
a. Kutub biologis, perhatinya pada pertumbuhan dan perkembangan fisik manusia, peranan
penyakit dalam evolusi manusia, adaptasi biologis terhadap perubahan lingkungan alam, dan
b. Kutub sosio-budaya perhatiannya pada sistem kesehatan tradisional yang mencakup aspek-
aspek etiologis, terapi, ide, dan praktik pencegahan penyakit, serta peranan praktisi medis
perilaku sakit, interaksi dokter dengan pasien, dan masalah inovasi kesehatan.
Menurut Foster dan Anderson ada empat hal utama yang dapat disumbangkan oleh
a. Perspektif Antropologi
Terdapat dua konsep dalam perspektif antropologi bagi ilmu kesehatan (a) Pendekatan
Holistik, pendekatan ini memahami gejala sebagai suatu sistem. Pendekatan ini dimana suatu
pranata tidak dapat dipelajari sendiri-sendiri lepas dari hubungannya dengan pranata lain dalam
keseluruhan sistem. (b) Relativisme Budaya, Standar penilaian budaya itu relative, suatu aktivitas
budaya yang oleh pendukungnya dinilai baik, pantas dilakukan mungkin saja nilainya tidak baik
Suatu perubahan terencana akan berhasil apabila perencanan program bertolak dari konsep
budaya. Bertolak dari itu, perencanaan program pembaharuan kesehatan dalam upaya mengubah
perilaku kesehatan tidak hanya memfokuskan diri pada hal yang tampak, tetapi seharusnya pada
aspek psiko-budaya.
c. Metodologi Penelitian
Ahli antropologi menawarkan suatu metose penelitian yang longgar tetapi efektif untuk
menggali serangkaian masalah teoretik dan praktis yang dihadapi dalam berbagai program
kesehatan.
d. Premis
Premis atau asumsi atau dalil yang mendasari atau dijadikan pedoman individu atau
kelompok dalam memilih alternatif tindakan. Premis-premis tersebut memainkan peranan dalam
1. Pengetahuan
Unsur – unsur yang mengisi akal dan alam jiwa seseorang manusia yang sadar secara nyata
terkandung dalam otaknya .banyak hal yang dia peroleh, alami, dan temukan dalam proses
kesehariannya. Perolehan; pengetahuan; ini akan di coba untuk di proyeksikan ke dalam otak
Berikut akan di gambarkan proses tersebut dengan menggunakan wawasan psikolohi, ilmu
psikologi, sebagaiman telah di uraikan dalam bab sebelumnya yang merupakan salah satu dari
a. Persepsi
Persepsi adalah penggambaran seluruh proses akal tentang alam dan sekitar dalam keadaan
alam sadar. Dalam proses demikian ini, semua yang digambarkan ini adalah persis sama dengan
wujud aslinya.
b. Apersepsi
Apersepsi adalah penggambaran baru dengan lebih banyak pengertian tentang keadaan
lingkungan dan berdasarkan pemahaman yang bersangkutan. Oleh karena itu, pada situasi ini
c. Pengamatan
Pengamatan adalah penggambaran yang lebih terfokus dan intensif yang di peroleh karena
mengadakan suatu pengamatan. Hasil yang di peroleh bergantung dari seberapa jauh ketelitian
dalam pengamatan.
d. Konsep
Konsep adalah penggambaran abstrak tentang sesuatu objek. Dalam proses ini tampak
2. Fantasi
Fantasi adalah penggambaran baru dari objek yang sangat berbeda dari aslinya. Ada
kemungkinan penggambaran jenis ini sulit diterima nalar karena demikian kuatnya daya khayal.
3. Perasaan
Perasaan adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena pengaruh
Dorongan naluri adalah kemauan yang sudah merupakan naluri pada setiap makhluk
manusia. Hal ini ttidak lagi timbul karena pengaruh pengetahuannya, karena telah terkandung
2. Dorongan seks
Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat
ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu
temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian, nilai, norma,
ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi
segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat. Menurut
terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-
kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Sedangkan menurut Selo
Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta
masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan yang mana
akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat
dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai
makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-
pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang
bermasyarakat.
Mengacu pada esensi budaya, nilai budaya sehat merupakan bagian yang tak terpisahkan
akan keberadaanya sebagai upaya mewujudkan hidup sehat dan merupakan bagian budaya yang
ditemukan secara universal. Dari budaya pula, hidup sehat dapat ditelusuri. Yaitu melalui
komponen pemahaman tentang sehat, sakit, derita akibat penyakit, cacat dan kematian, nilai yang
dilaksanakan dan diyakini di masyarakat, serta kebudayaan dan teknologi yang berkembang di
masyarakat.
Pemahaman terhadap keadaan sehat dan keadaan sakit tentunya berbeda di setiap masyarakat
tergantung dari kebudayaan yang mereka miliki. Pada masa lalu, ketika pengetahuan tentang
kesehatan masih belum berkembang, kebudayaan memaksa masyarakat untuk menempuh cara
“trial and error” guna menyembuhkan segala jenis penyakit, meskipun resiko untuk mati masih
terlalu besar bagi pasien. Kemudian perpaduan antara pengalaman empiris dengan konsep
kesehatan ditambah juga dengan konsep budaya dalam hal kepercayaan merupakan konsep sehat
kunyit sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit kuning (hepatitis) di kalangan masyarakat
Indonesia. Masyarakat menganggap bahwa warna penyakit pasti akan sesuai dengan warna obat
yang telah disediakan oleh alam. Kemudian contoh lainnya adalah ditemukannya system drainase
pada tahun 3000 SM di kebudayaan bangsa Kreta, dan bangsa Minoans. Ini menunjukkan bahwa
Budaya adalah hasil cipta, karya, dan karsa manusia. Budaya lahir akibat adanya interaksi
dan pemikiran manusia. Manusia akan selalu berkembang seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang mereka hasilkan. Budaya manusia pun juga akan ikut berkembang
dan berubah dari waktu ke waktu. Hal yang sama terjadi budaya kesehatan yang ada di
masyarakat. Budaya kesehatan akan mengalami perubahan. Dengan kemajuan ilmu pengethuan
yang pesat dan teknologi yang semakin canggih, budaya kesehatan di masa lalu berbeda dengan
mandi, keramas, atau sikat gigi. Pada zaman dahulu sebelum ditemukannya formula untuk
membuat sabun oleh Al-Razi, kimiawan Persia, manusia di berbagai daerah di belahan bumi ini
memiliki cara yang berbeda dalam membersihkan badan. Penggunaan yang lazim pada masa itu
diantaranya adalah minyak, abu, atau batu apung sesuai dengan kebudayaan mereka.
Masyarakat Mesir Kuno melakukan ritual mandi dengan menggunakan kombinasi minyak
hewani dan nabati ditambah garam alkali. Ini adalah bahan pengganti sabun. Ramuan ini pun
berfungsi untuk menyembuhkan penyakit kulit sekaligus untuk membersihkan. Orang Yunani
Kuno mandi untuk alasan kecantikan dan tidak menggunakan sabun. Mereka membersihkan tubuh
dengan menggunakan balok lilin, pasir, batu apung dan abu. Mereka juga mengoleskan tubuh
dengan minyak dan kadang dicampur abu. Sedangkan orang Sunda kuno biasa menggunakan
Ketika peradaban Romawi mulai maju, penduduk jadi sering mandi. Tempat mandi Romawi
yang pertama sangat terkenal. Di pemandian yang dibangun tahun 312 SM itu terdapat saluran air.
Sejak saat itu mandi menjadi hal yang mewah dan populer.
Di abad-ke 2 Masehi, dokter Yunani, Galen menganjurkan sabun untuk pengobatan dan
pembersih. Akhirnya, mandi dengan memnggunakan sabun menjadi sebuah kegiatan rutin hingga
saat ini.
Bukan hanya cara mandi yang berbeda dari masa dahulu dan sekarang, tapi juga budaya
gosok gigi. Pada zaman dahulu masyarakat Jazirah Arab menggunakan kayu siwak untuk
menggosok gigi. Orang Roma menggunakan pecahan kaca halus sebagai bagian dari pembersih
mulut mereka. Sedangkan masyarakat Indonesia menggunakan halusan genting dan bata. Namun
saat ini manusia beralih menggunakan pasta gigi untuk menggosok gigi. Begitu juga dengan
shampoo yang secara luas digunakan. Dahulu, secara luas masyarakat menggunakan merang untuk
keramas.
Tidak hanya tentang budaya kesehatan individu atau personal yang mengalami perubahan.
Budaya kesehatan masyarakat pun saat ini telah mengalami perubahan jika dibandingkan dengan
masa lalu. Dahulu masyarakat lebih ke arah paradigma sakit. Namun saat ini seiring dengan
mereka. Penilaian individu terhadap status kesehatan merupakan salah satu faktor yang
menentukan perilakunya, yaitu perilaku sakit jika mereka merasa sakit dan perilaku sehat jika
Perilaku sakit yaitu segala bentuk tindakan yang dilakukan oleh individu yang sedang sakit
agar memperoleh kesembuhan, contohnya mereka akan pergi ke pusat layanan kesehatan jika sakit
saja, karena mereka ingin sakitnya menjadi sembuh. Sedangkan perilaku sehat adalah tindakan
bergizi. Masyarakat akan selalu menjaga kesehatannya agar tidak menjadi sakit. Masyarakat
menjadi rajin berolah raga, fitness, chek up ke pusat layanan kesehatan, membudayakan cuci
Perkembangan teknologi menjadi salah satu faktor perubahan budaya kesehatan dalam
masyarakat. Contohnya masyarakat dahulu saat persalinan minta bantuan oleh dukun bayi dengan
peralatan sederhana, namun saat ini masyarakat lebih banyak yang ke bidan atau dokter kandungan
dengan peralatan yang serba canggih. Bahkan mereka bisa tahu bagaimana keadaan calon bayi
pentingnya kesehatan. Dengan kesehatan kita bisa melakukan berbagai macam kegiatan yang
Sekarang pola pikir masyarakat kebanyakan lebih ke arah preventif terhadap adanya suatu
penyakit. Yaitu pola pikir bahwa mencegah datangnya penyakit itu lebih baik daripada mengobati
penyakit.
G. Hubungan Antara Social Budaya Dan Biologi Yang Merupakan Dasar Dari
meneliti berbagai obyek fisik kebudayaan yang tercipta baik di masa sekarang maupun di masa
Sejumlah sub bidang terletak multi bidang (interface) dalam berbagi divisi di atas,
sebagai contoh medical anthropology sering dipandang sebagai sub bidang anthropologi social
budaya ; namun banyak anthropolog yang mempelajari topic kesehatan sering harus mengambil
materi keragaman biologis disamping harus memperhatikan berbagai interaksi antara budaya dan
biologi.
masalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun masalah buatan manusia, social budaya,
perilaku, populasi penduduk, genetika, dan sebagainya. Derajat kesehatan masyarakat yang
disebut sebagai psycho socio somatic health well being , merupakan resultante dari 4 faktor(3)yaitu
b. Behaviour atau perilaku, Antara yang pertama dan kedua dihubungkan dengan ecological
balance
c. Heredity atau keturunan yang dipengaruhi oleh populasi, distribusi penduduk, dan sebagainya
d. Health care service berupa program kesehatan yang bersifat preventif, promotif, kuratif, dan
rehabilitatif
Dari empat faktor tersebut di atas, lingkungan dan perilaku merupakan faktor yang paling
Tingkah laku sakit, peranan sakit dan peranan pasien sangat dipengaruhi oleh faktor -faktor
seperti kelas social, perbedaan suku bangsa dan budaya. Maka ancaman kesehatan yang sama
(yang ditentukan secara klinis), bergantung dari variable-variabel tersebut dapat menimbulkan
dengan menggunakan teknik tersebut terhadap faktor-faktor sosial dan budaya di masyarakat
tertentu.
merupakan pedoman individual sebagai anggota masyarakat dan bagaimana cara memandang
dunia, bagaimana mengungkapkan emosionalnya, dan bagaimana berhubungan dengan orang lain,
kekuatan supernatural atau Tuhan serta lingkungan alamnya. Budaya itu sendiri diturunkan dari
suatu generasi ke generasi selanjutnya dengan cara menggunakan simbol, bahasa, seni, dan ritual
yang dilakukan dalam perwujudn kehidupan sehari-hari. Selanjutnya, hal-hal tersebut tentunya
akan mempengaruhi status kesehatan masyarakat dan pola pelayanan kesehatan yang ada di
masyarakat .
individunya.
b. Memberikan suatu model yang secara operasional berguna untuk menguraikan proses sosial
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Antropology adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari umat manusia sebagai makhluk
masyarakat. Antropologi kesehatan adalah studi tentang pengaruh unsur-unsur budaya terhadap
penghayatan masyarakat tentang penyakit dan kesehatan.
Menurut Foster dan Anderson kesehatan berhubungan dengan perilaku. Perilaku manusia
cenderung bersifat adaptif. Terdapat Antropologi kesehatan menurut Landy yaitu
mengkombinasikan dalam satu disiplin ilmu pendekatan-pendekatan ilmu biologi, ilmu sosial,
dan humaniora dalam menstudi manusia, dalam proses perkembanganya merupakan perpaduan
antara aspek biologi dan aspek sosio-budaya.
Antropologi mempunyai pandangan tentang pentingnya pendekatan budaya. Budaya
merupakan pedoman individual sebagai anggota masyarakat dan bagaimana cara memandang
dunia, bagaimana mengungkapkan emosionalnya, dan bagaimana berhubungan dengan orang
lain, kekuatan supernatural atau Tuhan serta lingkungan alamnya.
B. Saran
Dari hasil makalah yang telah dibuat, penulis menyarankan agar kita lebih mengetahui apa
sebenarnya antropolgi itu dalam sistem budaya untuk meningkatkan cara penanganan kesehatan.
Hendaknya kita peduli akan pentingnya materi ini dalam sistem budaya kita.
Semoga makalah ini menjadi rujukan bagi kita untuk bisa memberikan layanan pendidikan
bagai masyarakat.