CONSULTANT ENGINEERING
DISUSUN OLEH :
i
ABSTRAK
Studi kelayakan usaha diperlukan untuk melihat sebuah gambaran mengenai layak atau
tidak layaknya suatu usaha yang akan dijalankan,Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah
usaha tempat sampah 3 in 1 layak untuk dijalankan atau tidak. Setiap aspek untuk dikatakan
layak harus memiliki suatu standar nilai tertentu, namun penilaian tidak hanya dilakukan pada
salah satu aspek saja. Penilaian untuk menentukan kelayakan harus didasarkan terhadap terhadap
beberapa aspek. Metode analisis yang digunakan dalam studi kelayakan usaha meliputi aspek
pasar dan pemasaran, aspek teknis, aspek finansial dan analisis sensitivitas yang digunakan untuk
menguji dampak kenaikan biaya terhadap kelayakan bisnis tersebut. Hasil penelitian ini
diperoleh bahwa usaha tempat sampah 3 in 1 layak untuk dijalankan dan mempunyai prospek
yang sangat bagus.
ii
ABSTRACT
As time and the increased use of trash and garbage strewn there appears a trash product
innovation in order to overcome these problems. Therefore, the presence of bins 3 in 1 will assist
communities in improving productivity in the waste bins and sorting trash properly in
accordance with the process. These bins made of polymeric materials, and include tools
automatically sorting garbage into three main parts in one container, the type of trash metal,
organic, and plastic.
Feasibility study is required to see a picture of decent or not like a business that will be
run, this research aims to see whether the business dumpster 3 in 1 are eligible to run or not.
Every aspect should be feasible to have a certain value standard, but the assessment is not only
done on one aspect only. Assessment to determine eligibility should be based on the several
aspects. The analytical method used in the feasibility study covers market and marketing aspects,
technical aspects, financial aspects and sensitivity analysis are used to test the impact of cost
increases the feasibility of the business. The results of this study showed that efforts bins 3 in 1
are eligible to run and has a very good prospect.
iii
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1
iv
3.2 Perencanaan Produk ............................................................................................................ 21
3.7 Rencana Pengendalian Persediaan Bahan Baku dan Barang Jadi ....................................... 37
v
4.1.16 Pemberhentian Pekerjaan ........................................................................................... 64
LAMPIRAN PERIZINAN............................................................................................................. ix
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
2. Sampah anorganik
Sampah anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non hayati,
baik berupa produk sintetik maupun hasil proses teknologi pengolahan bahan
tambang. Sampah anorganik dibedakan menjadi : sampah logam dan produk-
produk olahannya, sampah plastik, sampah kertas, sampah kaca dan keramik,
sampah detergen. Sebagian besar anorganik tidak dapat diurai oleh alam/
mikroorganisme secara keseluruhan (unbiodegradable). Sementara, sebagian
lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang lama. Sampah jenis ini pada
tingkat rumah tangga misalnya botol plastik, botol gelas, tas plastik, dan kaleng,
(Gelbert dkk, 1996).
Berdasarkan wujud atau bentuknya dikenal tiga macam sampah atau limbah yaitu :
limbah cair, limbah padat, dan limbah gas. Contoh limbah cair yaitu air cucian, air sabun,
minyak goreng sisa, dll. Contoh limbah padat yaitu bungkus snack, ban bekas, botol air
minum, dll. Contoh limbah gas yaitu karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO),
HCl, NO2, SO2 dll.
2
bagi berbagai binatang seperti, lalat dan anjing yang dapat menjangkitkan penyakit.
Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut :
Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari
sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit
demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah
yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.
Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).
Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salahsatu contohnya adalah
suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya
masuk kedalam pencernakan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa
makanan/sampah.
b. Dampak terhadap lingkungan
Cairan rembesan sampah yang masuk kedalam drainase atau sungai akan mencemari
air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesien akan
lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis. Penguraian
sampah yang di buang kedalam air akan menghasilkan asam organik dan gas cair
organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini pada konsentrasi tinggi
dapat meledak.
c. Dampak Terhadap Keadaan Sosial dan Ekonomi
Dampak-dampak tersebut adalah sebagai berikut :
Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat
kesehatan masyarakat. Hal penting disini adalah meningkatnya pembiayaan (untuk
mengobati kerumah sakit).
Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak
memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air. Jika sarana
penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung membuang
sampahnya dijalan. Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering dibersihkan dan
diperbaiki.
3
1.1.2 Indonesia Ranking 2 Penyumbang Sampah Plastik di Laut
Indonesia menjadi ranking kedua negara penyumbang sampah plastik di lautan.
Ranking Indonesia dalam menyumbangkan sampah plastik ke laut hanya dikalahkan oleh
China. Rekor baru Indonesia ini tentunya membuat kita semua prihatin. Sekaligus menjadi
bukti masih rendahnya kesadaran masyarakat dan negara Indonesia dalam menggunakan
dan mengelola sampah plastik.
Sebuah hasil penelitian dari Ilmuwan kelautan dari University of Georgia dirilis di
Science (science.sciencemag.org). Penelitian tersebut menemukan fakta bahwa sekitar 4,8
hingga 12,7 juta metrik ton sampah plastik telah memasuki lautan pada tahun 2010. Ini
setara dengan kurang lebih antara 4.762.000.000 – 12.700.000.000 kg. Jika dibandingkan,
beratnya mencapai 1,3 kali berat Piramida Besar di Giza, Mesir.
Sampah plastik dengan mudah dapat mencapai lautan dan mencemari lautan.
Sampah yang dibuang sembarangan, tidak dikelola dengan baik, akan terbawa air hujan
ke sungai yang akhirnya sampai ke laut. Baca : Citarum Sungai Paling Tercemar di Dunia
Tim Ilmuwan yang dipimpin oleh Jenna R. Jambeck ini pun menelusuri asal mula
sampah-sampah plastik yang berada di lautan tersebut. Penelitian mencakup 192 negara
pesisir di dunia, termasuk Indonesia.
Hasilnya cukup mencengangkan. Tim Ilmuwan meranking 20 negara pesisir
penyumbang terbesar sampah plastik di lautan. Dalam ranking tersebut, Indonesia
menduduki negara nomor dua terbesar penghasil dan penyumbang sampah plastik ke
lautan. Total sampah plastik dari negara Indonesia mencapai 1,29 juta metrik ton per
tahun.
Indonesia hanya kalah dari China yang menghasilkan sampah plastik ke lautan
sebanyak 3,53 juta metrik ton per tahun. Mengungguli Filipina dan Vietnam yang
masing-masing menyumbang 0,75 dan 0,73 juta metrik ton sampah plastik per tahun.
Selengkapnya daftar 20 negara penyumbang terbesar sampah plastik di lautan
adalah sebagai berikut:
4
1. China dengan 3,53 juta metrik ton sampah plastik per tahun
2. Indonesia (1,29)
3. Filipina (0,75)
4. Vietnam (0,73)
5. Sri Lanka (0,64)
6. Thailand (0,41)
7. Mesir (0,39)
8. Malaysia (0,37)
9. Nigeria (0,34)
10. Bangladesh (0,31)
11. Afrika Selatan (0,25)
12. India (0,24)
13. Algeria (0,21)
14. Turki (0,19)
15. Pakistan (0,19)
16. Brazil (0,19)
17. Myanmar (0,18)
18. Maroko (0,12)
19. Korea Utara (0,12)
20. Amerika Serikat (0,11)
Indonesia jauh mengalahkan negara India yang memiliki penduduk lebih banyak.
bandingkan penduduk Indonesia yang sekitar 255 juta (2015) menghasilkan 1,29 juta
metrik ton sampah plastik. Sedangkan India dengan penduduk yang jauh lebih besar,
sekitar 1,2 miliar, „hanya‟ menyumbang 0,24 juta metrik ton sampah plastik per tahun.
Artinya kesadaran masyarakat Indonesia dalam menggunakan plastik dan mengelola
sampah plastik masih sangat rendah. Termasuk regulasi yang dikeluarkan pemerintah
dalam memerangi sampah plastik. Sikap 3R sampah pun tampaknya belum membudaya.
5
Padahal sampah plastik sangat berbahaya bagi lingkungan. Plastik merupakan sampah
yang sulit terurai (non-biodegradable) hingga ratusan tahun. Saat mencemari laut akan
bertahan lama, bahkan saat terurai pun zat-zat pembentuknya menimbulkan racun bagi
ekosistem laut.
Ranking kedua sebagai negara dengan penyumbang sampah plastik terbanyak di
lautan dunia seharusnya membuat kita sadar. Dibutuhkan kearifan dalam menggunakan
peralatan berbahan plastik. Mengurangi pemakaian bahan-bahan plastik dalam kehidupan
sehari-hari. Pun dibutuhkan kesadaran untuk mengelola sampah plastik yang dihasilkan.
6
manusia (termasuk kegiatan industri), tetapi bukan biologis (karena human waste tidak
termasuk didalamnya) dan umumnya bersifat padat.
Sumber sampah bisa bermacam-macam, diantaranya adalah : dari rumah tangga,
pasar, warung, kantor, bangunan umum, industri, dan jalan. Berdasarkan komposisi
kimianya, maka sampah dibagi menjadi sampah organik dan sampah anorganik.
Penelitian mengenai sampah padat di Indonesia menunjukkan bahwa 80% merupakan
sampah organik, dan diperkirakan 78% dari sampah tersebut dapat digunakan kembali.
Pengelolaan sampah adalah semua kegiatan yang dilakukan dalam menangani
sampah sejak ditimbulkan sampai dengan pembuangan akhir. Secara garis besar, kegiatan
di dalam pengelolaan sampah meliputi pengendalian timbulan sampah, pengumpulan
sampah, transfer dan transport, pengolahan dan pembuangan akhir
7
Diharapkan dengan pembuatan tempat sampah 3 in 1 ini dapat memisahkan 3
jenis sampah dengan praktis, dapat menampung sampah dengan biaya yang rendah, dapat
mengurangi pencemaran lingkungan dan keberadaannya tidak membahayakan manusia
dan alam sekitar. Selain itu, diharapkan tempat sampah 3 in 1 ini juga dapat menjadi
salah satu sarana pemerintah untuk menjalankan program yang telah dirancang demi
menjaga kesehatan dan kebersihan di lingkungan masyarakat.
8
sebesar 9 persen. Sisanya dari fasilitas publik, sekolah, kantor, jalan, dan sebagainya,"
kata Drs. Rasio Ridho Sani, MCOM.
Berdasarkan hasil studi di tahun 2008 yang dilakukan beberapa kota, pola
pengelolaan sampah di Indonesia menurut Rasio adalah diangkut dan ditimbun di TPA
sebesar 69 persen, dikubur sebesar 10 persen, dikompos dan daur ulang sebesar 7 persen,
dibakar sebesar 5 persen, dan sisanya tidak terkelola sebesar 7 persen.
Berikut ini merupakan data presentase rumah tangga menurut provinsi dan
perlakuan memilah sampah mudah membusuk dan tidak mudah membusuk
Tabel 1. 1 Presentase rumah tangga berdasarkan Provinsi yang Melakuan Pemilahan
Sampah Mudah Membusuk dan Tidak Mudah Membusuk
Sampah Dipilah
Sampah
Dipilah dan Dipilah
Provinsi Tidak
sebagian kemudian Total
dipilah
dimanfaatkan dibuang
Aceh 5,07 13,72 18,79 81,21
Sumatera Utara 10,94 8,67 19,61 80,39
Sumatera Barat 3,67 13,80 17,47 82,53
Riau 7,48 13,40 20,87 79,13
9
Jambi 5,83 10,28 16,10 83,90
Sumatera Selatan 5,86 17,32 23,18 76,82
Bengkulu 6,27 12,63 18,90 81,10
Lampung 5,46 10,83 16,29 83,71
Bangka Belitung 4,83 18,49 23,32 76,68
Kepulauan Riau 4,92 15,09 20,01 79,99
DKI Jakarta 3,74 10,48 14,23 85,77
Jawa Barat 14,93 15,59 30,52 69,48
Jawa Tengah 13,37 14,04 27,41 72,59
DI Yogyakarta 13,07 18,19 31,26 68,74
Jawa Timur 9,91 10,01 19,93 80,07
Banten 9,24 9,18 18,42 81,58
Bali 18,11 13,07 31,17 68,83
Indonesia 10,28 13,41 23,69 76,31
(sumber: Badan Pusat Statistik)
10
32 Jawa Barat 12.577.407 43.764.871
11
1.2 Spesifikasi Produk
1. Tempat sampah 3 in 1 ini dilengkapi dengan roda gerigi dan tuasnya yang berfungsi
untuk menghancurkan sampah yang kelebihan ukuran.
2. Alat pemilah dilengkapi dengan penutup sampah yang berfungsi untuk melindungi
sampah dari guyuran hujan serta digunakan sebagai penutup ketika proses
penggilingan sampah agar tidak menyembur ketika proses penggilingan.
3. Alat pemilah sampah dilengkapi dengan penyaring berpori yang berfungsi untuk
menyaring sampah non organik dengan sampah organik. Sampah organik akan
masuk kedalam lubang berpori tersebut, sementara sampah non organik akan
melewati penyaring berpori tersebut dan masuk kedalam wadah yang tersedia untuk
sampah non organik.
4. Alat pemilah sampah dilengkapi dengan penutup penampung logam dengan bandul
pemberat, ini berfungsi sebagai pemilah sampah logam dan plastik. Untuk sampah
logam akan masuk kedalam penutup penampung logam tersebut, sementara sampah
plastik akan melewatinya dan masuk ke dalam wadah yang telah tersedia.
5. Alat pemilah sampah dilengkapi dengan tempat penampungan sampah organik,
plastik dan logam.
6. Alat pemilah sampah dilengkapi dengan lubang buang sampah yang tidak melalui
proses pemilahan sampah. Ini berfungsi bagi masyarakat yang mempunyai kesadaran
yang tinggi dalam membuang sampah pada lokasi penempatan sampah yang benar.
7. Alat pemilah sampah dilengkapi dengan penampungan jenis-jenis sampah yang dapat
di buka dengan menariknya keluar dengan handler yang disediakan. Ini berfungsi
agar sampah dapat dibuang kembali dengan mudah untuk proses selanjutnya.
12
1.3 Gambar Produk
13
1.4 Keunggulan Produk
Berikut merupakan keunggulan dari tempat sampah 3 in 1:
1. Dapat memilah sampah secara otomatis dengan melihat ukuran dan berat sampah
2. Merupakan produk inovasi
3. Tinggi tempat sampah yang ergonomis sehingga tidak menimbulkan gerakkan yang
berlebihan
4. Tersedianya laci untuk menempatkan sampah yang lebih besar
14
BAB II
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
15
2.3 Penawaran Produk
Jumlah produk yang ditawarkan masih terbilang sedikit. Hanya ada beberapa produsen
yang memproduksi produk tempat sampah, dan itupun dengan jenis yang berbeda.
kesimpulan ini kami ambil, karena dari hasil penelitian dan pencarian data yang kami
lakukan, rata rata jenis dan design yang beredar adalah sama. Sehingga memang masih
jarang produsen dari produk ini.
Belum ada badan statistik maupun lembaga survei yang meneliti perihal penjualan
maupun permintaan dari produk tempat sampah ini karena masih dalam tahap inovasi.
Produk ini memang termasuk baru dan merupakan produk inovasi, sehingga belum ada
lembaga yang melakukan riset penelitian.
Sampah Dipilah
Provinsi Dipilah dan sebagian Dipilah kemudian Total Sampah Tidak dipilah
dimanfaatkan dibuang
DKI Jakarta 3,74 10,48 14,23 85,77
Jawa Barat 14,93 15,59 30,52 69,48
(Sumber : Badan Pusat Statistik)
16
Tabel 2. 2 Jumlah Jiwa Dalam Keluarga
Besarnya peluang pasar adalah selisih antara permintaan dan penawaran. Jadi
peluang pasar produk kami diambil dari jumlah kepala keluarga sebesar 14.377.535 kepala
keluarga (dibulatkan keatas)
Peluang Pasar = 14.377.535 kepala keluarga – 0
= 14.377.535 kepala keluarga
Bila harga 1 tempat sampah adalah Rp20.000,-/unit, maka besarnya pangsa pasar adalah :
Rp 20.000,-/unit x 718.877 unit/Th = Rp 14.377.540.000./Th.
17
Tabel 2. 3 Rencana Target Penghasilan
Tahun Penjualan
2019 869.842Unit
Kelebihan pesaing
Produk : Untuk meningkatkan kualitas output, maka selalu
mengamati perkembangan teknologi dan riset produk atau
uji coba produk
Harga jual : Harga jual bervariatif
promosi : Pesaing produk tempat sampah disekitar JABODETABEK sudah banyak
dan sudah banyak jumlahnya
Distribusi : Menyediakan delivery dalam jumlah sedikit
Kekurangan pesaingan
18
Produk : Tidak tahan lama , tidak ramah lingkungan
Harga jual : Tidak menentu
Promosi : Tidak banyak yang melakukan promosi di luar daerah
Jabodetabek
Distribusi : Pengiriman relatif lama sampai tujuan
Produk : Jenis produk yang dihasilkan dari usaha yang dilakukan adalah Tempat
Sampah 3 in 1 yang dapat memisahkan 3 jenis sampah dengan praktis,
dapat menampung sampah dengan biaya yang rendah, dapat mengurangi
pencemaran lingkungan dan keberadaannya tidak membahayakan manusia
dan alam sekitar.
Harga : Penetapan harga dari produk tersebut adalah berdasarkan pada biaya
produksi. Diperhitungan perkiran harga produk sekitar Rp 20.000 sampai
Rp 30.000
Promosi : Promosi yang dilakukan untuk mengenalkan produk tersebut adalah
dengan promosi penjualan dengan iklan, membagikan brosur, via websete
dan mengenalkan produk pada pemerintah kota maupun dinas terkait dan
masuk ke kawasan industri di daerah sekitar JABODETABEK.
Distribusi : Bekerja sama dengam beberapa distributor yang tersebar dibeberapa
wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat.
19
BAB III
ASPEK TEKNIK DAN TEKNOLOGI
20
milah sampah mana yang termasuk kedalam jenis sampah organik, plastik, ataupun logam.
Hal ini juga menjadi permasalahan dalam hal pengendalian sampah. Dengan adanya
permasalahan tersebut penulis mencoba membuat tempat sampah 3 in 1 yang berfungsi
memisahkan 3 jenis sampah yaitu organik, plastik dan logam dalam satu wadah yang
praktis.
Diharapkan dengan pembuatan tempat sampah 3 in 1 ini dapat memisahkan 3 jenis
sampah dengan praktis, dapat menampung sampah dengan biaya yang rendah, dapat
mengurangi pencemaran lingkungan dan keberadaannya tidak membahayakan manusia dan
alam sekitar. Selain itu, diharapkan tempat sampah 3 in 1 ini juga dapat menjadi salah satu
sarana pemerintah untuk menjalankan program yang telah dirancang demi menjaga
kesehatan dan kebersihan di lingkungan masyarakat.
21
5. Alat pemilah sampah dilengkapi dengan tempat penampungan sampah organik, plastik
dan logam.
6. Alat pemilah sampah dilengkapi dengan lubang buang sampah yang tidak melalui
proses pemilahan sampah. Ini berfungsi bagi masyarakat yang mempunyai kesadaran
yang tinggi dalam membuang sampah pada lokasi penempatan sampah yang benar.
7. Alat pemilah sampah dilengkapi dengan penampungan jenis-jenis sampah yang dapat di
buka dengan menariknya keluar dengan handler yang disediakan. Ini berfungsi agar
sampah dapat dibuang kembali dengan mudah untuk proses selanjutnya.
22
Selanjutnya, dibawah ini adalah diagram alir proses proses produksi dari produk Tempat
Sampah 3 in 1
A B C D E
F
G
H I
I
Keterangan :
23
3.3 Pemilihan Teknologi Untuk Produksi
Injection Molding adalah metode material termoplastik dimana material yang meleleh
karena pemanasan diinjeksikan oleh plunger ke dalam cetakan yang didinginkan oleh air
dimana material tersebut akan menjadi dingin dan mengeras sehingga bisa dikeluarkan dari
cetakan. Sedangkan injection molding machine adalah mesin yang digunakan untuk
membuat plastik dengan sistem cetakan injeksi.
Kapasitas 80 Ton
Super presisi mesin Injection molding dengan kontrol LCD penuh warna dan servo-
katup tertutup sepenuhnya hidrolik lingkaran. S2 / S3 Series memiliki teknologi V-Line
yang tidak lain memiliki. Fitur ini te V-Line
Super presisi mesin Injection molding dengan kontrol LCD penuh warna dan servo-
katup tertutup sepenuhnya hidrolik lingkaran. S2 / S3 Series memiliki teknologi V-Line
yang tidak lain memiliki. Fitur ini teknologi V-Line ada cincin cek, jaminan volume yang
sama setiap tembakan, tidak ada aliran kembali materi dari cincin cek. Juga, sistem plunger
24
respon tinggi (Zero kecepatan maksimum 1500mm / sec, dibutuhkan hanya 0,01 detik dan
max nol juga membutuhkan 0,01 detik dari waktu respon).
25
Unit Pengampit
26
Unit Injeksi
27
Unit Injeksi Tak mm (inch) 245 (9.6)
28
Kapasitas 200 Ton
Structure: Horizontal
Automation: Automatic
29
Mold Sizes: 200-530
Specification: ISO9001
HS Code: 8477101090
Computerized: Computerized
Trademark: LONGSHUN
Deskripsi Produk
Mesin mempunyai gaya klem dari 600 ke 32000KN, berat injeksi dari 68g ke
40570g. cocok untuk semua jenis produksi produk plastik, fitur seperti daya tahan &
konstruksi kokoh.
30
Tabel 3. 5 Area Mesin Produksi
LSF-208
Unit
A
Diameter Sekrup Mm 45
UNIT G 347
Berat Injeksi
INJEKSI oz 12.2
31
Ejector Tonnage KN 62
Nomor Ejector P 5
Volume Hopper Kg 50
32
5. Meminimalisasi biaya produksi dan memberikan jaminan yang cukup untuk
keselamatan tenaga kerja.
33
Gudang Bahan Baku Gudang Barang jadi WC
kantor
Ruang Perakitan Bodi Ruang Inpeksi Mushola
Ruang dengan Laci
pencetakan
bodi
Ruang Perakitan bodi,
rol, katup dan tutup
tempat sampah
Ruang
Perakitan
Ruang pencetakan Injekan
katup Tempat
sampah
Ruang pencetakan
Ruang pencetakan Ruang Pencetakan
tutup tempat Ruang pencetakan Ruang Pencetakan
Injekan Tepat Laci Logam dan
sampah Rol Laci Organik
Sampah plastik
PARKIR
34
3.5 Peta Proses Operasi Produk Tempat Sampah 3 in 1
Laci Pelastik Laci logam Laci organik Rol Injekan Tutup Katup Rol Bodi
Mesin Injeksi Pelastik Mesin Injeksi Pelastik Mesin Injeksi Pelastik Mesin Injeksi Pelastik Mesin Injeksi Pelastik Mesin Injeksi Pelastik Mesin Injeksi Pelastik Mesin Injeksi Pelastik Mesin Injeksi Pelastik
Karet
O-7 O-5
Tools Tools
O-8
Tools
Pelapisan
O-10
Electro Coating
Pemeriksaan
I-9
Bench
Warehouse
S -1
35
3.6 Penentuan Kapasitas Produksi Optimal
Pada laporan sebelumnya, telah dibahas mengenai aspek pasar dan pemasaran. Didalam
aspek tersebut, telah dihitung perkiraan jumlah pangsa pasar yang akan diambil oleh PT
MUZAFFER dalam memproduksi Tempat Sampah 3 in 1, yakni sebesar 718.877.unit/Th.
= 59906,42
= 59907 unit/bulan
Kapasitas dalam satu hari
=
= 1997/hari
Kapasitas dalam 1 jam
=
= 84 Unit/jam
Jadi kapaasitas produksi optimal yang dapat dikerjakan adalah 84 unit/jam.
36
3.7 Rencana Pengendalian Persediaan Bahan Baku dan Barang Jadi
Kebutuhan bahan baku
Kebutuhan bahan baku Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahan baku Tempat
Sampah ini terdiri dari Biji Plastik HDPE
Kebutuhan bahan baku PT Muzaffer dapat dilihat pada tabel 3.6, harga bahan
baku dapat dilihat pada tabel 3.7 dan kebutuhan minimal per hari dapat dilihat pada
tabel 3.8 dibawah ini:
Tabel 3. 6 Kebutuhan bahan baku PT Muzaffer
37
Harga bahan Biaya pesan (S) Biaya Simpan Lead
baku (H) Time
Bahan Baku
38
Gambar 3. 8 Karet Penghubung
Kebutuhan bahan jadi PT Muzaffer dapat dilihat pada tabel 3.9, harga bahan jadi
dapat dilihat pada tabel 3.10 dan kebutuhan minimal per hari dapat dilihat pada tabel
3.11 dibawah ini:
Tabel 3. 9 Kebutuhan bahan Jadi PT Muzaffer
Harga bahan Jadi Biaya pesan (S) Biaya Simpan Lead Time
(H)
Bahan Jadi
39
BAB IV
ASPEK MANAJEMEN
Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat sentral dalam organisasi.
Apapun bentuk dan tujuannya, organisasi dibuat berdasarkan berbagai visi untuk
kepentingan manusia. Begitu pula dalam pelaksanaan misinya maka dikelola dan diurus oleh
manusia. Dengan demikian manusia merupakan faktor yang sangat strategis dalam semua
kegiatan organisasi. Agar dapat mengatur dan mengurus sumber daya manusia berdasarkan
visi organisasi sehingga tujuan organisasi tercapai maka dibutuhkan ilmu, metoda dan
pendekatan pengelolaan sumber daya manusia atau yang sering disebut dengan manajemen
sumber daya manusia. Ini berarti bahwa manajemen sumber daya manusia juga menjadi
bagian dari ilmu manajemen (management science) yang mengacu kepada fungsi
manajemen yang dalam pelaksanaannya meliputi proses-proses perencanaan,
pengorganisasian, staffing, memimpin dan mengendalikan. Peran sumber daya manusia dari
waktu ke waktu akan semakin strategis terhadap perkembangan dan dinamika organisasi,
seperti yang diungkapkan oleh (Foulkes, 1975).
Pengelolaan sumber daya manusia dalam istilah lain sering disebut: “personal
management”, “personal administration”,”human resources administration”. (Umi
Sukamti, 1989:4). Beberapa istilah tersebut dalam bidang pendidikan merupakan salah satu
substansi dari manajemen pendidikan. Pengelolaan sumber daya manusia pada dasarnya
merupakan deskripsi dari administrasi atau manajemen pendidikan dengan mengedentifikasi
fungsi-fungsinya sebagai suatu setting proses administrasi atau manajemen pendidikan yang
didesain untuk saling berkaitan antara tujuan individu maupun organisasi. Menurut Castetter
(1981:3) proses administrasi atau manajemen tersebut meliputi planning, recruitment,
selection, induction, appraisal, development, compensation, bargaining, security, continuity,
and information. Sedangkan Randall (1987:29) mengedentifikasi fungsi-fungsi tersebut ke
40
dalam proses sumber daya manusia yang meliputi planning,staffing, appraising,
compensation, and training”.
Dari beberapa defenisi dan konsep pengelolaan sumber daya manusia di atas dapat
dipahami bahwa suatu pengelolaan sumber daya manusia merupakan suatu proses yang
berhubungan dengan implementasi indikator fungsi-fungsi pengelolaan atau manajemen
yang berperan penting dan efektif dalam menunjang tercapainya tujuan individu, lembaga,
maupun organisasi atau perusahaan.
Bagi suatu organisasi, pengelolaan sumber daya manusia menyangkut keseluruhan
urusan organisasi dan tujuan yang telah ditetapkan. Untuk itu seluruh komponen atau unsur
yang ada didalamnya, yaitu para pengelola dengan berbagai akitifitasnya harus
memfokuskan pada perencanaan yang menyangkut penyusunan staff, penetapan program
latihan jabatan dan lain sebagainya. Hal ini perlu dilakukan untuk mengantisipasi
perkembangan jangka pendek dan jangka panjang dari suatu organisasi tersebut, khususnya
yang menyangkut kesiapan sumber daya manusianya. Alasan lainnya adalah bahwa suatu
pengelolaan sumber daya manusia dalam suatu organisasi tidak dapat terlepas dari
lingkungan internal maupun eksternal, yang pada suatu saat akan dapat mempengaruhi
keberadaan organisasi tersebut.
Secara garis besar, administrasi manajemen SDM memiliki fungsi-fungsi yang bersifat
menyeluruh dan berlaku bagi setiap organisasi, yang meliputi:
1. Perencanaan (Planning)
2. Pengorganisasian (Organizing)
3. Pengarahan (Leading)
4. Pengawasan (Controlling)
41
a) Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan organisasi dan
penentuan kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metode, system, anggaran dan
standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
b) Pengorganisasian (Organization)
Pengorganisasian adalah penentuan sumber daya dan kegiatan-kegiatan yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi, perancangan dan pengembangan suatu
organisasi atau kelompok kerja yang membawa hal-hal tersebut kearah tujuan,
penugasan tanggungjawab tertentu dan kemudian pendelegasian wewenang yang
diperlukan kepada individu-individu yang melaksanakan tugas-tugasnya.
c) Pengarahan (Leading)
Pengarahan adalah membuat datau mendapatkan para karyawan melaksanakan
apa yang diinginkan, dan harus mereka melakukan dengan melibatkan kualitas, gaya
dan kekuasaan pemimpin serta kegiatan-kegiatan kepemimpinan seperti komunikasi,
motivasi, dan disiplin.
d) Pengawasan (Controling)
Pengawasan adalah penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk
menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang ditetapkan.
42
pekerjaan yang baik dan memuaskan sampai unit terkecil dalam organisasi, serta untuk
mempermudah atasan dalam pengawasannya.
Peranan administrasi pada umumnya adalah untuk mencapai agar kegiatan – kegiatan
yang dilaksanakan setiap hari dalam suatu organisasi dapat berjalan dengan efisien atau
berjalan dengan tepat waktu, berguna dan terselenggara dengan baik dan teratur, sesuai
dengan rencana dan tujuan yang telah ditetapkan dan kearsipan mempunyai tujuan untuk
menjamin keselamatan bahan pertanggungjawaban tentang perencanaan, pelaksanaan dan
penyelenggaraan kehidupan serta untuk menyediakan bahan pertanggungjawaban tersebut
bagi bagian organisasi
Aspek Sumber Daya Manusia yang sudah dijelaskan sebelumnya merupakan salah satu
tahapan dalam Analisis Kelayakan Pabrik yang dimiliki PT Muzaffer. Pada Aspek SDM
memang dibutuhkan analisis secara mendetail terkait dengan kebutuhan tenaga kerja,
struktur organisasi, analisis pekerjaan, perencanaan karir, manajemen K3 dan sebagainya.
Beikut ini aspek-aspek terkait yang mendukung analisis yang dilakukan pada aspek SDM PT
Muzaffer :
43
4.1.1 Pengertian Perencanaan SDM
Sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik
yang dimiliki individu, perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan
lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi
kepuasannya. Andrew E. Sikula (1981;145) mengemukakan bahwa:
“Perencanaan sumber daya manusia atau perencanaan tenaga kerja didefinisikan sebagai
proses menentukan kebutuhan tenaga kerja dan berarti mempertemukan kebutuhan
tersebut agar pelaksanaannya berinteraksi dengan rencana organisasi”.
George Milkovich dan Paul C. Nystrom (Dale Yoder, 1981:173) mendefinisikan bahwa
“Perencanaan tenaga kerja adalah proses peramalan, pengembangan,
pengimplementasian dan pengontrolan yang menjamin perusahaan mempunyai
kesesuaian jumlah pegawai, penempatan pegawai secara benar, waktu yang tepat, yang
secara otomatis lebih bermanfaat”.
Perencanaan SDM merupakan proses analisis dan identifikasi tersedianya
kebutuhan akan sumber daya manusia sehingga organisasi tersebut dapat mencapai
tujuannya.
44
Kesimpulannya, PSDM memberikan petunjuk masa depan, menentukan dimana
tenaga kerja diperoleh, kapan tenaga kerja dibutuhkan, dan pelatihan dan
pengembangan jenis apa yang harus dimiliki tenaga kerja. Melalui rencana suksesi,
jenjang karier tenaga kerja dapat disesuaikan dengan kebutuhan perorangan yang
konsisten dengan kebutuhan suatu organisasi.
Syarat-syarat perencanaan SDM harus mengetahui secara jelas masalah yang akan
direncanakan.
Berikut ini langkah perencanaan SDM dengan menggunakan metode Key
Performance Indeks
45
4.1.3 Analisis Pekerjaan
46
4.1.5 Metode Analisis Pekerjaan
47
tergantung dari kualitas penarikannya. Penarikan SDM dapat ditentukan dari berbagai
sumber dan tertarik tidaknya calon pelamar untuk memasukkan lamarannya ke
perusahaan ditentukan oleh beberapa faktor, sebagai berikut:
1. Faktor bebas jasa
2. Status karyawan
3. Spesifikasi pekerjaan
4. Kesempatan mengembangkan karir
5. Metode penarikan
6. Soliditas atau kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan
7. Peraturan perburuhan
Dalam memilih sumber penarikan SDM perlu dipikirkan secara matang dan
mendapat prioritas utama bagi manajer SDM dalam menentukan sumber tenaga kerja.
Pada dasarnya sumber penarikan sumber daya manusia ada dua, yaitu dari dalam dan dari
luar perusahaan. Penarikan SDM dari dalam perusahaan merupakan kebijakan penarikan
SDM yang lebih mengutamakan atau memberikan kesempatan yang lebih banyak bagi
karyawan yang sudah ada dalam perusahaan. Penarikan dari dalam perusahaan dapat
dilakukan dengan cara berikut.
1. Promosi, pemindahan, rotasi, atau mutasi
2. Penempatan yang berasal dari cabang-cabang
3. Personalia dalam masa percobaan, magang atau bekerja sementara.
4. Penempatan kembali karyawan yang sudah bebas kerja.
5. Penempatan kembali karyawan yang sudah pensiun.
48
4.1.7 Penarikan SDM dari Luar Perusahaan
Penarikan SDM dari luar perusahaan merupakan kebijakan penarikan SDM yang
lebih mengutamakan atau memberikan kesempatan kepada masyarakat luas. Cara ini
ditempuh oleh perusahaan, karena tenga kerja yang ada di dalam perusahaan dianggap
tidak memenuhi syarat untuk mengisi jabatan dari dalam perusahaan. Penarikan SDm dari
luar perusahaan dapat dilakukan melalui cara berikut.
1. Pelamar langsung. Yaitu pelamar datang langsung ke perusahaan dengan
membawa surat lamaran pekerjaan.
2. Rekomendasi dari karyawan yang sudah bekerja. Ini berarti calon pelamar sudah
mengenal karyawan dalam perusahaan yang akan dimintai rekomendasi.
3. Iklan. Pemasangan iklan biasanya dilakukan pada media cetak atau surat kabar
yang mudah didapat dan dibaca masyarakat.
4. Kantor penempatan tenaga kerja. Di Indonesia kantor penempatan tenaga kerja
ditangani oleh departemen tenaga kerja. Di samping itu ditangani juga oleh pihak
swasta sebagai bursa tenaga kerja.
5. Lembaga pendidikan yaitu menarik SDM melalui lembaga-lembaga pendidikan
atau sekolah.
6. Organisasi atau serikat pekerja. Perusahaan dapat menarik tenaga kerja dengan
keterampilan tertentu melalui organisasi karyawan atau serikat pekerja yang ada
di perusahaan.
7. Lembaga penyalur tenaga kerja.
8. penarikan dari perusahaan lain atau membajak. Dewasa ini sering terjadi
perpindahan karyawan dari satu perusahaan ke perusahaan lain yang dianggap
menjanjikan balas jasa yang lebih tinggi dan lebih baik.
9. Penarikan SDM langsung ke tempat asal mereka. Suatu cara penarikan SDM yang
biasanya dilakukan oleh perusahaan untuk mendapatkan tenaga kerja kasar,
seperti buruh bangunan, buruh perkebunan dan sejenisnya adalah mendatangi
langsung sumber asal dari tenaga kerja tersebut.
49
10. Nepotisme adalah cara penarikan SDM lewat sanak keluarga family terutama pada
perusahaan kecil, perseorangan dan perusahaan milik keluarga.
Tidak semua perusahaan berhasil dengan baik dalam proses penarikan SDM.
Oleh karena itu sumber-sumber penarikan, baik dari dalam maupun dari luar
perusahaan senantiasa harus dievaluasi untuk mendapatkan tenaga kerja yang cakap,
disiplin, dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Keberhasilan program penarikan
SDM dapat dinilai dengan melihat berbagai kriteria yakni 1) banyaknya pelamar yang
memasukan lamarannya ke perusahaan, 2) banyaknya pelamar yang diterima, 3)
banyaknya penempatan karyawan yang berhasil dalam melaksanakan tugas
pekerjaannya.
Merupakan cara seleksi yang mendasarkan pada data yang diperoleh dari
persyaratan jabatan. Seleksi ilmiah didasarkan pada hal-hal berikut.
50
Pada pelaksanaannya cara penyeleksian yang direncanakan berorientasi pada
syarat jabatan yang dimiliki dan dipersyaratkan pada pabrik yang akan dibuat.
51
4.1.10 Pelatihan dan Pengembangan
52
1. Pelatihan
2. Pengembangan
53
Pelatihan lintas fungsional (cros fungtional training) melibatkan pelatihan
karyawan untuk melakukan aktivitas kerja dalam bidang lainnya selain dan pekerjan
yang ditugaskan.
1. Efektivitas biaya.
54
2. Isi program yang dikehendaki
3. Kelayakan fasilitas-fasilitas
4. Preferensi dan kemampuan peserta
5. Preferensi dan kemampuan instruktur atau pelatih
6. Prinsip-prinsip belajar
Teknik-teknik off the job, dengan pendekatan ini karyawan peserta latihan
menerima representasi tiruan (articial) suatu aspek organisasi dan diminta untuk
menanggapinya seperti dalam keadaan sebenarnya. Dan tujuan utama teknik
presentrasi (penyajian) informasi adalah untuk mengajarkan berbagai sikap, konsep
atau keterampilan kepada para peserta. Metode yang bisa digunakan adalah:
1. Metode studi kasus
2. Kuliah
3. Studi sendiri
4. Program computer
5. Komperensi
6. Presentasi
55
Implementasi program pelatihan dan pengembangan berfungsi sebagai proses
transformasi. Pata tenaga kerja (karyawan) yang tidak terlatih diubah menjadi
karyawan-karyawan yang berkemampuan dan berkulitas dalam bekerja, sehingga
dapat diberikan tanggungjawab lebih besar.
1. Kesetiaan
Kesetiaan ini dicerminkan oleh kesediaan karyawan menjaga dan membela
organisasi di dalam maupun di luar pekerjaan dari rongrongan orang yang tidak
bertanggung jawab.
2. Prestasi kerja
Penilai menilai hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas yang dapat dihasilkan
karyawan tersebut dari uraian pekerjaan.
3. Kejujuran
56
Penilai menilai kejujuran dalam melaksanakan tugas-tugasnya memenuhi
perjanjian baik bagi dirinya sendiri maupun terhadap orang lain seperti kepada
para bawahannya.
4. Kedisiplinan
Penilai menilai disiplin karyawan dalam mematuhi peraturan-peraturan yang ada
dan melakukan pekerjaannya sesuai dengan instruksi yang diberikan kepadanya.
5. Kreativitas
Penilai menilai kemampuan karyawan dalam mengembangkan kreativitasnya
untuk menyelesaikan pekerjaannya, sehingga bekerja lebih berdaya guna dan
berhasil guna.
6. Kerja sama
Penilai menilai kesediaan karyawan berpartisipasi dan bekerja sama dengan
karyawan lainnya secara vertikal dan horizontal di dalam maupun di luar
pekerjaan sehingga hasil pekerjaan akan semakin baik.
4.1.12 Keahlian yang Disyaratkan
Proses seleksi sangat penting dalam memberikan penilaian akan sifat-sifat, watak,
dan kemampuan para pelamar secara tepat, teliti dan lengkap. Beberapa kualifikasi
berikut ini menjadi dasar dalam proses seleksi. Berikut ini persyaratan untuk menjadi
pekerja/pegawai yang akan direncanakan oleh PT Muzaffer :
a. Keahlian
Merupakan salah satu kualifikasi utama yang menjadi dasar dalam proses seleksi,
kecuali bagi jabatan yang tidak memerlukan keahlian. Penggolongan keahlian dapat
dikemukakan sebagai berikut:
1. Technical skill,
Calon Pegawai minimal mempunyai sertifikat keahlian sesuai dengan bidang
yang digelutinya
2. Human skill,
57
Calon pegawai menyertakan sertifikat seminar manajemen, dan sebagainya (Jika
ada)
3. Conceptual skill,
Calon pegawai memiliki sertifikat telah mengikuti organisasi tertentu (Jika ada)
b. Pengalaman
Calon pegawai menyertakan data pengalaman kerja yang sudah pernah dijalani
sebelumnya (Jika ada)
c. Usia
Usia calon pegawai dari 21 hingga 29 tahun
d. Pendidikan
Calon pegawai berpendidikan minimal SMA/SMK/ sederajat yang dibuktikan dengan
ijazah kelulusan
e. Kondisi fisik
Calon pegawai harus memiliki kondisi fisik yang baik yang dibuktikan dengan surat sehat
dari dokter dan surat bebas narkoba dari kepolisisan setempat.
f. Bakat
Calon pegawai harus siap ditempatkan dimana saja dan harus memiliki etos kerja yang
tinggi
g. Kepemimpinan
Penilai menilai kemampuan untuk memimpin, berpengaruh, mempunyai pribadi
yang kuat, dihormati, berwibawa, dan dapat memotivasi orang lain atau
bawahannya untuk bekerja secara efektif.
h. Kepribadian
Penilai menilai karyawan dari sikap perilaku, kesopanan, periang, disukai,
memberi kesan menyenangkan, memperlihatkan sikap yang baik, serta
berpenampilan simpatik dan wajar.
58
i. Prakarsa
Penilai menilai kemampuan berpikir yang orisinal berdasarkan inisiatif sendiri
untuk menganalisis, menilai, menciptakan, memberikan alasan, mendapatkan
kesimpulan, dan membuat keputusan penyelesaian masalah yang dihadapinya.
j. Kecakapan
Penilai menilai kecakapan karyawan dalam menyatukan dan menyelaraskan
bermacam-macam elemen yang semuanya terlibat di dalam penyusunan
kebijaksanaan dn di dalam situasi manajemen.
n. Tanggung jawab
Penilai menilai kesediaan karyawan dalam mempertanggung jawabkan
kebijaksanaannya, pekerjaan, dan hasil kerjanya, sarana dan prasarana yang
dipergunakannya, serta perilaku kerjanya
59
Upah lembur dihitung per-jam.
1. Untuk mengetahui berapa upah lembur per-jam, maka harus diketahui dulu berapa upah
pokok kita:
2. Jika upah pekerja/buruh dibayar secara harian, maka penghitungan besarnya upah
sebulan adalah upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima) bagi pekerja/buruh yang
bekerja 6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu) minggu atau dikalikan 21 (dua puluh satu) bagi
pekerja/buruh yang bekerja 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu) minggu.
3. Jika upah pekerja/buruh dibayar berdasarkan satuan hasil, maka upah sebulan adalah
upah rata-rata 12 (dua belas) bulan terakhir.
4. Dalam hal pekerja/buruh bekerja kurang dari 12 (dua belas), maka upah sebulan dihitung
berdasarkan upah rata-rata selama bekerja dengan ketentuan tidak boleh lebih rendah dari
upah minimum.
60
L2 = 2 kali upah sejam.
L3 = 3 kali upah sejam.
L4 = 4 kali upah sejam
Melihat rumusan diatas maka perhitungan upah lembur untuk yang hari kerjanya 6 hari dapat
dilihat sebagai berikut:
Apabila kerja lembur dilakukan pada hari kerja maka perhitungannya adalah:
1 Jam pertama dihitung (L1), 6 jam berikutnya dihitung (L2)
Apabila kerja lembur dilakukan pada hari istirahat mingguan dan/atau hari libur resmi maka :
7 (tujuh) jam pertama dihitung (L2) jam ke 8 (delapan) dihitung (L3) dan jam ke 9
(sembilan) dst dihitung (L4)
Sementara perhitungan upah lembur untuk yang hari kerjanya 5 hari dapat dilihat sebagai
berikut:
Apabila kerja lembur dilakukan pada hari kerja maka perhitungannya adalah:
1 Jam pertama dihitung (L1), jam berikutnya dihitung (L2)
Apabila kerja lembur dilakukan pada hari istirahat mingguan dan/atau hari libur resmi maka :
8 (delapan) jam pertama dihitung (L2) jam ke 9 (sembilan) dibayar (L3) dan jam ke 10
(sepuluh) dst dihitung (L4)
Contoh penghitungan:
Gaji pokok James adalah Rp.1.250.000 tunjangan tetapnya sebesar Rp.50.000,-. James
bekerja dengan sistem 6 hari kerja. Bulan ini james lembur terusan (lembur pada hari kerja)
sebanyak 3 hari masing-masing 4 jam, serta pada saat hari libur kerja james lembur 1 hari
selama 10 jam!
61
L4 sebanyak 2 jam
Upah sejam james adalah = 1.300.000/173 = Rp.7.514,5
62
Program-program beserta tunjangan yang akan diberikan kepada pekerja adalah sebagai
berikut
1) Tunjangan Kesehatan pekerja
2) Tnjangan Ketenagakerjaan
3) Tunjangan masa pensin (9 kali gaji tiap tahun)
4) Asuransi jiwa
5) Program promosi
4.1.15 Manajemen K3
63
Dengan demikian pembuktiannya dapat dilakukan dengan adanya penyediaan Alat
Pemadam Kebakaran (APAR), tanda-tanda peringatan berupa symbol dan SOP yang
jelas pada lingkugan perusahaan.
Jadi, pihak yang mengakhiri perjanjian kerja sebelum jangka waktu yang
ditentukan, wajib membayar ganti rugi kepada pihak lainnya sebesar upah
pekerja/buruh sampai batas waktu berakhirnya jangka waktu perjanjian kerja.
64
Pekerja perempuan hamil, melahirkan, gugur kandungan, atau menyusui bayinya
Pekerja mempunyai pertalian darah dan atau ikatan perkawinan dengan pekerja
lainnya di dalam satu perusahaan, kecuali telah diatur dalam perjanjian kerja,
peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama
Pekerja mendirikan, menjadi anggota dan/atau pengurus serikat pekerja, pekerja
melakukan kegiatan serikat pekerja di luar jam kerja, atau di dalam jam kerja atas
kesepakatan perusahaan, atau berdasarkan ketentuan yang diatur dalam perjanjian
kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama
Pekerja yang mengadukan perusahaan kepada yang berwajib mengenai perbuatan
perusahaan yang melakukan tindak pidana kejahatan
Karena perbedaan paham, agama, aliran politik, suku, warna kulit, golongan, jenis
kelamin, kondisi fisik, atau status perkawinan
Pekerja dalam keadaan cacat tetap, sakit akibat kecelakaan kerja, atau sakit karena
hubungan kerja yang menurut surat keterangan dokter yang jangka waktu
penyembuhannya belum dapat dipastikan.
65
4.2 Aspek Manajemen
4.2.1 Bentuk Badan Usaha
- Nama Perusahaan : PT. Wira Putra Ban
- Lokasi : Tambun
2. NPWP
3. Domisili Perusahaan
5. HO
8. Amdal
66
4.2.2 Perizinian
Ada beberapa prasyarat yang harus dimiliki badan usaha dalam mendirikan usahanya. PT
Muzaffer telah melakukan analisis dan mendapatkan beberapa syarat yang harus dimiliki
ketika mendirikan usaha. Berikut ini daftar dokumen yang harus ada dalam pendirian usaha :
a) Routing Sheet
- Pengertian
Tahap awal yang harus dilakukan sebelum kegiatan produksi dimulai adalah
mengidentifikasi ataupun menentukan urut-urutan mesin/peralatan, proses dan
operasi yang sesuai dengan kebutuhan. Untuk mengetahui jalannya proses
produksi dari komponen-komponen kursi kuliah dapat digunakan peta proses
67
operasi. Namun, untuk membuat peta proses operasi membutuhkan suatu
dokumen utama yang dikenal dengan nama Master Route atau Routing Sheet.
Routing Sheet ini merupakan hal yang sangat penting bagi pengawasan produksi
karena merupakan penentuan mutu produk yang akan dibuat dan juga penentuan
lama waktu yang diperlukan untuk mengerjakan setiap kegiatan produk. Pada
umumnya, selain menyajikan urut-urutan mesin/peralatan, proses/operasi dan
inspeksi, Routing Sheet juga memuat antara lain kapasitas mesin/peralatan, %
scrap, serta jumlah kebutuhan bahan untuk keperluan perhitungan kebutuhan
bahan, mesin ataupun peralatan.
- Gambaran Routing Sheet
Terlampir
68
b) Analisis Kebutuhan Luas Lantai
- Pengertian
Luas Lantai adalah suatu tahapan dalam perencanaan tata letak yang
bertujuan untuk melakukan perhitungan akan kebutuhan ruangan, baik luas
ruangan maupun volumenya.
Dalam perhitungan luas lantai mempunyai cara tersendiri, tetapi pada
dasarnya konsep perhitungan semuanya sama dalam menghitung luas dan
volumenya. Sedangkan perkembangan perhitungannya tergantung dari luas
lantai apa yang diperhitungkan.
Kebutuhan luas lantai ini di bagi menjadi beberapa kelompok, yaitu:
1. Luas lantai produksi
Contoh : Fabrikasi, assembling, dan lain lain.
69
10. Luas lantai kantor
Contoh : ruang pemimpin perusahaan, ruang bidang pemasaran, dan lain lain.
Terlampir
70
c) Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja
Tenaga Kerja
1 1316-01-01 Direktur 1 1
2 1316-01-02 Sekretaris 1 1
71
14 1316-04-01 Kepala Bagian Pabrikasi 8 8
27 1316-06-
01M Operator Mesin Router 4 4
72
30 1316-06-01P Operator Elektro Coating 2 2
39 1316-06-
02F Operator Bench 12 12
73
45 1316-05-06 Staf Pengendalian Kualitas 1 1
KETERANGAN :
1 Operator = 1 Mesin
74
1.2.4. Struktur Organisasi
75
BAB V
ASPEK EKONOMI DAN FINANSIAL
76
Secara umum modal kerja dapat berarti :
a) Seluruh aktiva lancar atau modal kerja kotor (Gross Working Capital) atau
konsep kuantitatif.
b) Aktiva lancar dikurangi utang lancar (Net Working Capital) atau konsep
kualitatif.
c) Keseluruhan dana yang diperlukan untuk menghasilkan laba tahun berjalan
(Functional Working Capital) atau konsep fungsional.
Dari uraian tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa modal kerja adalah
harta yang dimiliki perusahaan yang dipergunakan untuk menjalankan kegiatan usaha
atau membiayai operasional perusahaan tanpa mengorbankan aktiva yang lain dengan
tujuan memperoleh laba yang optimal.
77
untuk membiayai operasi perusahaan tanpa mengganggu likuiditasnya, yaitu
yang merupakan kelebihan aktiva lancar diatas hutang lancarnya.
Konsep fungsional
Konsep ini menitik beratkan pada fungsi dana dalam menghasilkan
pendapatan. Setiap dana yang digunakan dalam perusahaan adalah dimaksudkan
untuk menghasilkan pendapatan. Aktiva lancar sebagian merupakan unsur
modal kerja, walaupun tidak seluruhnya.
78
c) Modal kerja darurat (Emergency Working Capital) Yaitu modal kerja yang
besarnya berubah-ubah disebabkan situasi darurat yang diperkirakan akan
terjadi atau situasi yang tidak diketahui sebelumnya (Riningsih,2005).
Dari penelitian diketahui bahwa sebagian besar waktu manajer digunakan untuk
mengatur modal kerja (lebih dari sepertiga waktu manajemen keuangan dihabiskan
untuk mengelola aktiva lancar dan seperempat dari waktu manajemen dihabiskan
untuk mengelola hutang lancar).
Bagi banyak perusahaan aktiva lancar dan hutang lancar merupakan bagian
investasi dan pinjaman yang besar.Aktiva lancar dan hutang lancar merupakan pos
yang cepat berubah.
Investasi dalam aktiva tetap bisa dikurangi misalnya dengan menyewa,tetapi
investasi dalam kas dan persediaan seringkali tidak mungkin dihindari.
(Sundjaja, 2003)
79
2. Aktivitas Perusahaan
Perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa tidak mempunyai persediaan
barang dagangan sedangkan perusahaan yang menjual persediaannya secara
tunai memiliki piutang dagang.Hal ini mempengaruhi tingkat perputaran dan
jumlah modal kerja suatu perusahaan.Demikian pua dengan syarat pembelian
dan waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi atau memperoleh barang yang
akan dijual.
3. Volume Penjualan
Volume penjualan merupakan faktor yang sangat penting yang
mempengaruhi kebutuhan modal kerja.Bila penjualan meningkat maka
kebutuhan modal kerjapun akan meningkat demikian sebaliknya.
4. Perkembangan Teknologi
Kemajuan tehnologi,Khususnya yang berhubungan dengan proses
produksi akan mempengaruhi kebutuhan modal kerja.Otomatisasi yang
mengakibatkan proses produksi yang lebih cepat membutuhkan persediaan
bahan baku yang lebih banyak agar kapasitas maksimum dapat tercapai,selain
itu membuat perusahaan mempunyai persediaan barang jadi,dalam jumlah
jumlah yang lebih banyak pula bila tidak diimbangi dengan pertambahan
penjualan yang besar.
80
6. Periode perputaran atau periode terikatnya modal kerja
Merupakan keseluruhan atau jumlah dari periode yang meliputi jangka
waktu pemberian kredit beli,lama penyimpanan bahan mentah di
gudang,lamanya proses produksi,lamanya barang disimpan di gudang,jika
waktu penerimaan piutang.
81
Akuntansi untuk Perolehan Aktiva Tetap;
Aktiva tetap (plant assets) dicatat sebesar harga perolehan (cost of plant assets). Harga
perolehan (cost) adalah semua pengeluaran yang terjadi dalam rangka memperoleh aktiva
tetap sampai dengan aktiva tersebut siap digunakan.
Harga perolehan (cost of plant assets) terdiri dari:
1. Harga Beli
2. Biaya Survai
3. Biaya asuransi dalam perjalanan
4. Biaya angkut
5. Biaya broker
6. Biaya pemasangan
7. Biaya uji coba, dll
Perolehan aktiva tetap dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:
1. Aktiva tetap diperoleh secara pembelian tunai
2. Aktiva tetap diperoleh secara penerbitan surat berharga
3. Aktiva tetap diperoleh secara pertukaran
4. Aktiva tetap diperoleh secara membangun sendiri
5. Aktiva tetap diperoleh secara perjanjian sewa guna usaha
82
Metode penyusutan terdiri dari:
1. Metode Garis Lurus (straight line method), cirinya: sederhana, penyusutan per periode
tetap, tidak memperhatikan pola pengunaan aktiva tetap.
Penyusutan = (Harga perolehan - Nilai sisa) : Umur ekonomis.
Atau
Tarif Penyusutan = 100% : Umur ekonomis
Penyusutan = Tarif * Harga Perolehan
Misalnya:
Awal 2001 diperoleh peralatan dengan harga perolehan sebesar Rp. 10.100.000,- dan
diperkirakan dapat digunakan selama 5 tahun dengan nilai sisa Rp. 100.000,-
Beban penyusutan/thn = (10.100.000 – 100.000) : 5 = Rp. 2.000.000,-.
Skedul Penyusutan:
Beban Akum.
Akhir Harga Penyusuta penyusuta Nilai
tahun Perolehan n n Buku
2001 10.100.000 2.000.000 2.000.000 8.100.000
2002 10.100.000 2.000.000 4.000.000 6.100.000
2003 10.100.000 2.000.000 6.000.000 4.100.000
2004 10.100.000 2.000.000 8.000.000 2.100.000
2005 10.100.000 2.000.000 10.000.000 100.000
83
= (100% : 5) * 2
= 40%
Skedul penyusutan:
3. Metode Unit Aktivitas (Units of Activity Method), akan menghasilkan beban penyusutan
yang berfluktuasi setiap periode, tergantung besar kecilnya aktivitas yang dilakukan.
Cirinya: beban penyusutan per periode berfluktuasi, tarif penyusutan tetap, diperhatikan
pola penggunaan.
Tarif Penyusutan = (Harga Perolehan – Nilai Sisa) : Estimasi Aktivitas
Penyusutan = Tarif Penyusutan * Aktivitas yang dilakukan.
Misalnya:
Awal 2001 diperoleh peralatan dengan harga perolehan Rp. 10.100.000,- dengan estimasi
nilai sisa Rp. 100.000,- diperkirakan dapat digunakan selama 100.000 jam. Penggunaan
peralatan tersebut adalah pada tahun 2001 sebanyak 20.000 jam, tahun 2002 sebanyak
30.000 jam, tahun 2003 sebesar 10.000 jam, tahun 2004 sebanyak 40.000 jam.
Beban penyusutan :
Tarif/jam = (10.100.000 – 100.000) : 100.000 jam
= Rp. 100/jam
Skedul penyusutan:
84
Beban Akum.
Akhir Harga Jam kerja penyusuta Penyusuta Nilai
Tahun Perolehan Tarif/jam aktual n n buku
2001 10.100.000 100 20.000 2.000.000 2.000.000 8.100.000
2002 10.100.000 100 30.000 3.000.000 5.000.000 5.100.000
2003 10.100.000 100 10.000 1.000.000 6.000.000 4.100.000
2004 10.100.000 100 40.000 4.000.000 10.000.000 100.000
85
5.2 Perbadingan Lokasi
Bahan baku
O X
Wilayah pemasaran
X O
Nilai ZNT
X O
SDM
X O
Dilihat dari letak suplier ahan baku, maka wilayah banten lah yang unggul, karena banten
merupakan wilayah yang dekat dengan lokasi suplier, sehingga tidak diperlukan pengiriman
yang lama yang nantinya berefek pada produksi
Dilihat dari wilayah pemasarannya, maka wiyah tambun lebih unggulkarena lebih dekat
dengan wilayah penjualan yaitu DKI Jakarta dan sekitarnya serta Jawa Baarat.
Dilihat dari nilai zona tanah, maka wilayah tambun lebih unggul karena nilai xona tanah
tambun yang rendah.
Dilihat dari kualitas SDM yang akan dipekerjakan nanti, maka tambun lebih unggul
akibat bibit pekerja yang dapat mampu bersaing.
86
5.3 PERHITUNGAN BIAYA
5.2.1 AKTIVA TETAP TIDAK BERWUJUD
1. Gaji pemimpin/tahun : Rp 180.000.000,-
2. Gaji karyawan Administrasi/tahun : Rp 408.000.000,-
3. Alat Tulis Kantor : Rp 6.000.000,-
4. Telepon/Listrik/Air* : Rp 43.500.000,-
5. Biaya Pra Operasi
a. Pelatihan : Rp 5.000.000,-
b. Biaya Penyusunan R.U : Rp 5.500.000,-
c. Biaya Perizinan : Rp 3.000.000,-
d. Biaya Perjalanan : Rp 1.500.000,-
e. Biaya Produksi Percobaan : Rp 39.940.000,- (Rp.20.000x
1997 unit/hari)
Total : Rp 54.940.000
2. Bangunan
Jenis Bangunan : Gedung
Sifat Bangunan : Permanen
Nilai : Rp. 400.000.000,-
3. Mesin
a. Injection Molding Kapasitas 80 ton : Rp. 720.000.000,-
b. Injection Molding Kapasitas 80 ton : Rp. 950.000.000,-
87
Total Nilai : Rp. 1.670.000.000
4. Inventarisasi Kantor
a. Komputer : Rp. 15.000.000
b. AC Split : Rp. 12.000.000
c. Meja Kerja : Rp. 900.000
d. Meja Kerja Staf : Rp. 2.000.000
e. Kursi Tamu : Rp. 700.000
f. Kursi Kerja Staf : Rp. 1.200.000
g. Lemari Kayu/Bupet : Rp. 1.500.000
h. Jam Dinding :Rp. 200.000
i. Kalkulator 12 digit :Rp. 250.000
j. Telepom key :Rp. 350.000
k. Faximile :Rp. 950.000
l. Tabung Gas :Rp. 240.000
m. Mesin Pompa air :Rp. 2.400.000
n. Horden Kantor :Rp.
Tabung
600.000
Gas
5. Kendaraan
Mobil Pick Up :Rp. 55.000.000
6. Lain – Lain
a. Musholla :Rp. 5.000.000
b. Pagar :Rp. 500.000
88
5.2.3 BIAYA OPERASI PADA BAGIAN PRODUKSI/OPERASIONAL
Gaji Tenaga Kerja Langsung dan Tidak Langsunng
Tabel Gaji
Tenaga Kerja
Nama Jabatan Tidak Gaji Perorang (Rp) Jumlah (Rp)
Langsung
Langsung
Direktur 1 15,000,000 15,000,000
Sekretaris 1 5,000,000 5,000,000
Tim Penelitian dan
Pengembangan 2 5,000,000 10,000,000
Departemen Perencanaan dan
Pengendalian Produksi 1 8,000,000 8,000,000
Staf Perencanaan Produksi 1 3,500,000 3,500,000
89
Tenaga Kerja
Nama Jabatan Tidak Gaji Perorang (Rp) Jumlah (Rp)
Langsung
Langsung
Operator Pabrikasi
90
Staf Pemeliharaan Peralatan
dan Mesin 1 3,500,000 3,500,000
Departemen Sumber Daya
Manusia Dan Pengembangan 1 8,000,000 8,000,000
91
I. AKTIVA LANCAR
Total : Rp 1.088.600.000
3. Biaya Pemeliharaan
a. Mesin dan Pemeliharaan : Rp 5.000.000
b. Bangunan : Rp 7.000.000
c. Inventarisasi Kantor : Rp 1.000.000
Total : Rp 13.000.000
92
1. Biaya Investasi
a. Tanah : Rp 952.500.000
: Rp 400.000.000
b. Bangunan
: Rp 1.670.000.000
c. Mesin-Mesin
: Rp 38.290.000
d. Inventarisasi : Rp 55.000.000
e. Kendaaraan
Total : Rp 3.115.790.000
93
i. Lain – Lain
Total : Rp 2.826.400.000
94
5.2.4 BIAYA PROYEK MASA KONSTRUKSI
TOTAL SUMBER DANA
KETERANGAN
MODAL SENDIRI PINJAMAN
A. INVESTASI AWAL
1. Tanah Rp 952,500,000 Rp 600,000,000 Rp 300,000,000
2. Bangunan Rp 400,000,000 Rp 800,000,000
3. Mesin dan peralatan Rp 1,670,000,000 Rp 638,500,000
4. Inventarisasi kantor Rp 38,290,000 Rp 10,000,000 Rp 1,800,000
5. Kendaraan Rp 55,000,000 Rp 100,000,000 Rp 100,000,000
6. Lain-lain (taman) Rp 5,500,000 Rp 11,000,000
Sub total Rp 3,121,290,000 Rp 1,521,000,000 Rp 1,040,300,000
B. BIAYA OPERASI
1. Pelatihan Rp 5,000,000 Rp 5,000,000
2. Penyusunan rencana
Rp 5,500,000 Rp 3,000,000 Rp 2,500,000
usaha
3. Perizinan Rp 3,000,000 Rp 900,000 Rp 2,100,000
4. Biaya perjalanan Rp 1,500,000 Rp 1,000,000 Rp 500,000
5. Biaya percobaan Rp 39,940,000 Rp 35,000,000 Rp 4,940,000
6. Lain-lain
Sub total Rp 54,940,000 Rp 44,900,000 Rp 10,040,000
BIAYA INVESTASI
Rp 3,176,230,000 Rp 1,565,900,000 Rp 1,050,340,000
(A+B)
C. MODAL KERJA Rp 1,000,000,000 Rp 832,600,000 Rp 167,400,000
TOTAL BIAYA
PROYEK Rp 4,226,400,000 Rp 2,398,500,000 Rp 1,217,740,000
(A+B+C)
95
PROYEKSI RUGI/LABA
PRODUKSI KOMERSIAL
KETERANGAN
TAHUN – 1 TAHUN – 2 TAHUN – 3 TAHUN – 4 TAHUN – 5
A. HASIL Rp
Rp Rp Rp Rp
PENJUALAN/PEND 17,475,989,7
14,377,540,000 15,096,417,000 15,851,237,850 16,643,799,743
APATAN 30
B. HARGA POKOK
PRODUKSI/
OPERASIONAL :
Rp
- Bahan baku dan Rp Rp Rp Rp
1,323,200,10
penolong 1,088,600,000 1,143,030,000 1,200,181,500 1,260,190,575
4
Rp
- Upah tenaga kerja Rp Rp Rp Rp
7,629,600,00
langsung 3,958,800,000 7,629,600,000 7,629,600,000 7,629,600,000
0
- Biaya umum Rp Rp Rp Rp Rp
pabrik/usaha 43,050,000 45,202,500 47,462,625 49,835,756 52,327,544
Total Harga Pokok Rp Rp Rp Rp Rp
Produksi 5,090,450,000 8,817,832,500 8,877,244,125 604,280,250 634,494,263
Rp
C. LAB KOTOR (A- Rp Rp Rp Rp
16,841,495,4
B) 9,287,090,000 6,278,584,500 6,973,993,725 16,039,519,493
67
D. BIAYA USAHA :
Rp Rp Rp Rp Rp
- Gaji Pimpinan
180,000,000 180,000,000 180,000,000 180,000,000 180,000,000
- Gaji Ka. Rp Rp Rp Rp Rp
96
Pemasaran 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000
- Gaji Ka. Rp Rp Rp Rp Rp
Produksi/Operasional 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000 96,000,000
- Gaji tenaga Rp Rp Rp Rp Rp
administrasi 408,000,000 408,000,000 408,000,000 408,000,000 408,000,000
- Suplais kantor Rp Rp Rp Rp Rp
(ATK) 38,290,000 38,290,000 38,290,000 38,290,000 38,290,000
- Langganan listrik, Rp Rp Rp Rp Rp
telepon & air 43,500,000 43,500,000 43,500,000 43,500,000 43,500,000
- Biaya Rp Rp Rp Rp Rp
pemeliharaan 13,000,000 13,000,000 13,000,000 13,000,000 13,000,000
Rp Rp Rp Rp Rp
- Biaya promosi
48,000,000 50,400,000 52,920,000 52,920,000 52,920,000
- Sewa gedung
- Sewa kendaraan
- Biaya operasi Rp Rp Rp Rp Rp
kendaraan 3,100,000 3,100,000 3,100,000 3,100,000 3,100,000
Rp Rp Rp Rp Rp
- Lain-lain
5,500,000 5,500,000 5,500,000 5,500,000 5,500,000
Biaya usaha seb. Rp Rp Rp Rp Rp
Peny. & Amort. 931,390,000 933,790,000 936,310,000 936,310,000 936,310,000
Rp Rp Rp Rp Rp
- Penyusutan
361,689,500 361,689,500 361,689,500 361,689,500 361,689,500
- Amortisasi Rp Rp Rp Rp Rp
97
1,900,000 1,900,000 1,900,000 1,900,000 1,900,000
Rp
Rp Rp Rp Rp
Total Biaya Usaha 1,299,899,50
1,294,979,500 1,297,379,500 1,299,899,500 1,299,899,500
0
Rp
E. LABA USAHA Rp Rp Rp Rp
15,541,595,9
(C-D) 7,992,110,500 4,981,205,000 5,674,094,225 14,739,619,993
67
BIAYA BUNGA Rp Rp Rp Rp Rp
PINJAMAN 49,800,000 49,800,000 49,800,000 49,800,000 49,800,000
G. LABA Rp
Rp Rp Rp Rp
SEBELUM PAJAK 15,491,795,9
7,942,310,500 4,931,405,000 5,624,294,225 14,689,819,993
(E-F) 67
Rp Rp Rp Rp Rp
H. PAJAK (10%)
175,802,000 206,987,000 255,974,250 255,974,250 255,974,250
I. LABA BERSIH Rp Rp Rp
Rp14,433,845,7 Rp15,235,82
(G-H) 7,766,508,500 4,724,418,000 5,368,319,975
43 1,717
98
PROYEKSI ARUS KAS
99
G. SALDO KAS SETELAH Rp (2,694,630,000) Rp 6,703,008,000 Rp 10,981,515,500
MODAL SENDIRI dan
PINJAMAN (E+F)
- Angsuran Kredit Investasi - Rp 734,800,000 Rp 734,800,000
- Angsuran Kredit Modal - Rp 124,500,000 Rp 124,500,000
Kerja
Total Kewajiban terhadap - Rp 859,300,000 Rp 859,300,000
Bank
I. SALDO KAS AKHIR (G- Rp (2,694,630,000) Rp 5,843,708,000 Rp 10,122,215,500
H)
100
Metode Payback Period (PP)
Payback Period mencoba mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali atau dengan
pengertian teori makin pendek lama waktu payback period maka semakin baik investasinya,
payback period dikatakan layak jika jangka waktu kembalinya investasi itu lebih pendek dari
jangka waktu pinjaman. Satuan hasilnya adalah satuan waktu bukan prosentase. Karena metode
ini mengukur seberapa cepat suatu investasi itu bisa kembali, maka dasar yang digunakan
perhitungan adalah aliran kas bukan laba dan cara ini dapat mengatasi problem likuiditas atau
kelancaran keuangan jangka pendek.
Perhitungan Payback Period (PP) tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Payback Period
Payback Period
Tahun Initial Outlays Proceed Sisa Initial Outlays Tahun Ke
1 Rp3,121,290,000.00 Rp 8,268,766,000 (Rp5,147,476,000) 1
2 -Rp5,147,476,000.00 Rp 5,226,675,500 (Rp10,374,151,500) 2
3 -Rp10,374,151,500.00 Rp 5,870,577,475 (Rp16,244,728,975) 3
4 -Rp16,244,728,975.00 Rp 14,936,103,243 (Rp31,180,832,218) 4
5 -Rp31,180,832,217.50 Rp 15,738,079,217 (Rp46,918,911,435) 5
Total investasi sebesar Rp. 3.121.290.000,- (Tiga milyar seratus dua puluh satu juta dua ratus
ribu Sembilan puluh ribu rupiah) tersebut di atas akan kembali dalam jangka kurang dari 1
tahun, dengan asumsi batas maksimum umur investasi selama 5 (lima) tahun dengan nilai
residu, maka menurut metode ini rencana produksi tempat sampah 3 in 1 pada PT WIRA
KENCANA untuk melaksanakan investasi pembangunan pabrik baru layak dilaksanakan
karena lebih kecil dari batas maksimum umur ekonomisnya.
101
5.2.5 Metode Net Present Value (NPV)
Dalam analisis ini dihitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang
penerimaan-penerimaan kas bersih (operasional maupun terminal cash flow) dimasa yang
akan datang. Untuk menghitung nilai sekarang tersebut perlu ditentukan terlebih dahulu
tingkat bunga yang dianggap relevan. Proyek dapat dikatakan layak dan dapat dilaksanakan
bila NPV>0. Dengan asumsi asumsi diatas dan mempergunakan sistem perhitungan NPV
maka perhitungan metode tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
NPV 14,328,625,318.21
102
NPV1 = NPV-Investasi Awal
= Rp14.328.625.318,00-Rp3,121,290,000,00
= Rp 11.207.335.320,00
Dengan discount rate 28% maka Net Present Value (NPV) adalah lebih besar dari pada 0
(Nol) atau dikatakan positif dan proyek ini dianggap menguntungkan dengan demikian rencana
produksi tempat sampah 3 in 1 pada PT WIRA KENCANA dalam melaksanakan investasi
pembangunan gedung baru dapat dilaksanakan karena lebih besar dari batas minimum yang
diterapkan.
Untuk mencari tingkat bunga yang relevan ini dengan menggunakan metode
interpolasi, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
103
2 Rp3,141,231,976 Rp5,226,675,500 Rp3,188,272,055
Rp3,188,272,055 Rp3,188,272,055
= Rp14.328.625.320- Rp 3,121,290,000
= Rp 11.207.335.320
= Rp13.815.044.180- Rp 3,121,290,000
104
= Rp10.693.754.180
IRR = i1 + (i2-i1)
= 0.4982
Dari hasil perhitungan diatas dihasilkan IRR selama periode proyeksi adalah sebesar
49,82% yang berarti lebih besar dari tingkat discount factor yang digunakan yaitu sebesar 8%
per tahun. Maka rencana produksi tempat sampah 3 in 1 pada PT WIRA KENCANA dalam
melaksanakan investasi pembangunan gedung baru bisa diterima.
Jika Benefit Cost Ratio (BCR) nya lebih besar dari 1, maka proyek dikatakan
menguntungkan, tetapi kalau kurang dari 1 dikatakan tidak menguntungkan, sebagaimana
metode NPV, maka metode ini menentukan terlebih dahulu tingkat bunga yang akan
dipergunakan. Adapun metode tersebut dapat dilihat pada perhitungan berikut.
BCR =
105
Berdasarakan hasil perhitungan diatas, maka Benefit Cost Ratio (BCR) lebih besar dari 1
(satu), sehingga rencana produksi tempat sampah 3 in 1 pada PT WIRA KENCANA dalam
pelaksanaan investasi pembangunan gedung baru dapat diterima.
Dapat disimpulkan bahawa rencana produksi tempat sampah 3 in 1 pada PT WIRA layak
untukn dilaksanakan
106
107
KESIMPULAN
1. Dilihat dari peluang tidak adanya tempat sampah yang dapat memilah jenis sampah secara
langsung, dan adanya kesadaran masyarakat untuk mendaur ulang jenis sampah tertentu
maka tempat sampah 3 in 1 ini diperlukan atau dibutuhkan.
2. Dilihat dari aspek pasar dan pemasaran, tempat sampah 3 in 1 mengambil pangsa pasar
sebesar 5% dari peluang pasar. Peluang pasar itu sendiri berasal dari jumlah kepala
keluarga yang berada pada daerah DKI Jakarta dan sekitarnya serta Jawa Barat. Karena
dalam wilayah ini konsumsi penggunaan barang/ produk cukup banyak sehingga sampah
yang dihasilkan pun menjadi cukup besar. Pangsa pasar yang diambil sebesar 5%
mengingat produk ini merupakan produk inovasi, sehingga masih diperlukannya tenaga
yang besar pada bagian pemasaran. Segmen pasar yang kami targetkan ialah dinas
kebersihan, wilayah padat penduduk, kawasan industri dan lain-lain. Target penjualan
yang kami rencanakan ialah adanya kenaikan produksi 10% setiap tahunnya dari tahun
sebelumnya.
3. Dilihat dari aspek teknik dan teknologi, memproduksi tempat sampah 3 in 1 dapat berjalan
karena mesin yang digunakan dapat memenuhi kebutuhan produksi/hari yang telah
direncanakan, selain itu bahan baku dan bahan jadi juga tidak sulit ditemukan.
4. Dilihat dari aspek manajemen, sumber daya saat ini dapat memenuhi kriteria yang
disyaratkan. Selain itu gaji yang diterima tidak kecil, sehingga dapat menarik karyawan
untuk bekerja dalam perusahaan ini
5. Dilihat dari asek keuangan, memproduksi tempat sampah 3 in 1 ini cukup
menguntungkan karena kurang dari 1 tahun, produsen dapat balik modal. Selain itu
dengan metode BCR didapatkan angka 2,48. Angka tersebut lebi dari 1, yang berarti
produksi tempat sampah 3 in 1 ini sangat menguntungkan.
108
Oleh sebab itu dapat ditarik kesimpulan bahwa memproduksi tempat tidur 3 in 1 dapat
dikatakan layak.
109
LAMPIRAN PERHITUNGAN
a. Penyusutan
NO. Keterangan Jumlah
1. Tanah 0% x Rp 952.500.000 Rp 0
2. Bangunan 5% x Rp 400.000.000 Rp 20.000.000
3. Kendaraan 20% x Rp 55.000.000 Rp 5.500.000
4. Mesin 20% x Rp 1.670.000 Rp 334.000.000
5. Inventarisasi 20% x Rp 38.290.000 Rp 1.914.500
Total Penyusutan Tahun 1-3 Tetap Rp 361.689.500
b. Amortisasi
NO Keterangan B.PRA OPERASIONAL Jumlah
1. Pelatihan Rp 1.000.000
2. Penyusunan R.U Rp 1.500.000
3. Perizinan Rp 3.000.000
4. Biaya perjalanan Rp 1.500.000
5. Biaya Percobaan Rp 2.500.000
Total Rp 9.500.000
Amortisasi 20% x Rp 9.500.000 Rp 1.900.000
vii
Keterangan :
viii
LAMPIRAN PERIZINAN
Surat akte bisa didaftarkan online ke DEPKUMHAM dengan lama pengrjaan 3-5 hari
Nomor NPWP Perusahan dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pelayanan Pajak sesuai
dengan domisili perusahaan. Kepada Wajib Pajak akan diberikan Surat
Keterangan Terdaftar (SKT) dan Kartu NPWP. Lama proses 1-2 hari kerja
setelah diterimanya permohonan secara lengkap.
ix
3. Domisili Usaha
1. Kartu Tanda Penduduk (KTP) pemilik/pendiri Badan Usaha UKM (asli dan fotokopi)
2. Kartu Keluarga (KK) pemilik/pendiri UKM (asli dan fotokopi)
3. Akta Pendirian UKM dari Notaris (fotokopi)
4. Surat Pernyataan Tidak Keberatan dari tetangga (ditanda tangani minimal 4 orang
warga yang bertetangga dengan tempat usaha Anda, dilampiri fotokopi KTP masing-
masing)
5. Surat Perjanjian Sewa-Menyewa tempat usaha bermaterai (fotokopi), jika Anda
menyewa tempat usaha Anda
6. Surat bukti kepemilikan tanah tempat usaha seperti Surat Tanah/Akta Jual Beli/Girik
jika tempat usaha Anda milik Anda sendiri
7. Surat Kuasa jika pengurusan dikuasakan ke orang lain.
8. Dokumen lain yang sekiranya diperlukan, bisa ditanyakan ke Kantor Kelurahan
tempat usaha kecil dan menengah Anda beroperasi.
x
2. Datang ke Kantor Kelurahan
3. Pengambilan SKDU
Proses pembuatan Surat Keterangan Domisili Usaha untuk UKM ini tidak
ada biaya resminya, namun untuk setiap tahapan proses mungkin Anda
akan perlu mempersiapkan kocek lebih karena biasanya Anda akan
diminta untuk mengisi uang kas, baik secara sukarela maupun dalam
jumlah tertentu. Ada yang menyebut angka mulai dari Rp. 50.000 hingga
jutaan rupiah, dan itu bergantung pada negosiasi Anda atau pihak yang
mengurusi SKDU Anda serta lokasi tempat usaha Anda.
xi
4. PBB
5. HO
Persyaratan untuk mengurus surat izin HO adalah
Fotocopy KTP Pemilik Usaha/Penanggungjawab/Direktur
Fotocopy NPWP Badan Usaha
Fotocopy Akte Pendirian Perusahaan bagi Usaha yang Berbadan Hukum
Fotocopy Akta Kepemilikan Tanah dan/atau Bangunan atau Perjanjian Kontrak
dan/atau Bangunan
Hasil Kajian dan Analisa Potensi Gangguan yang Dikeluarkan SKPD (khusus untuk
Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern)
Surat Rekomendasi dari instansi Terkait (untuk Menara Telekomunikasi)
Fotocopy Izin Mendirikan Bangunan
Surat Kuasa bagi yang Mengusahakan Proses Permohonan Pernerbitan Izin kepada
Pihak lain
Surat Persetujuan Tetangga
Surat Keterangan Domisili Usaha
Bukti Lunas PBB Tahun Terakhir Umumnya, durasi pengurusan Izin (HO) yang
baru: paling lama 14 hari kerja sejak persyaratan diyatakan lengkap. Pengurusan
Untuk Izin (HO) Perpanjangan paling lama lima (5) hari kerja sejak persyaratannya
dinyatakan lengkap. Izin HO ini berklaku selama 3 tahun.
xii
6. TDP
Tanda Daftar Perusahaan berlaku selaku 5 (lima) tahun sejak tanggal dikeluarkan.
Dokumen yang dibutuhkan adalah:
6. Copy seluruh Akta Perusahaan, mulai dari Akta Pendiriran sampai dengan Akta
Perubahan terakhir
7. Copy seluruh SK/Pelaporan dari Depkumham
8. Copy Surat Keterangan Domisili Perusahaan
9. Copy NPWP Perusahaan
10. Copy KTP Direktur Utama
11. Copy Kartu Keluarga Direktur Utama jika Direktur Utama seorang wanita
12. Copy SIUP
13. Asli TDP yang lama ( untuk perubahan/daftar ulang TDP)
Proses pengerjaan TDP bergantung pada biaya yang dikeluarkan. Bila perusahaan ingin
memproses cepat selama 3-5 hari kerja membutuhkan biaya Rp 2.500.000. Jika tidak
terlalu terburu-buru membutuhkan biaya Rp 2.000.000 dengan lama pekerjaan 7-10 hari
kerja.
7. SIUP
1. Surat Izin Usaha Perdagangan Kecil diperuntukan bagi usaha yang memiliki modal
disetor dan kekayaan bersih seluruhnya sampai dengan Rp 200.000.000,00 ( di luar
tanah dan bangunan tempat kegiatan usaha )
2. Surat Izin Usaha Perdagangan Menengah diperuntukan bagi usaha dengan modal
disetor dan kekayaan bersih seluruhnya antara Rp 200.000.000,00 sampai dengan Rp
500.000.000,00 ( di luar tanah dan bangunan tempat kegiatan usaha )
xiii
3. Surat Izin Usaha Perdagangan Besar diperuntukan bagi usaha dengan modal disetor
dan kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 ( di luar tanah dan bangunan
tempat kegiatan usaha )
Sebelum mendatangi kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan di Daerah Tingkat II atau
setingkat dengan Kabupaten atau Kotamadya setempat, sebaiknya lengakapi dokumen yang
diperlukan...
1) Pemilik atau pelaku usaha mengurus sendiri atau melalui kuasa yang dikuasakan ke
kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat untuk mengurus perizinan.
2) Mengambil formulir pendaftaran, mengisi formulir SIUP / PDP bermaterai Rp 6.000
yang ditandatangani oleh pemilik usaha. Kemudian formulir yang sudah diisi kemudian
di fotocopy sebanyak dua rangkap, yang dilengkapi dengan syarat – syarat berikut :
3) Untuk biaya pembuatan Surat Izin Usaha Perdagangan ditentukan oleh masing masing
daerah melalui peraturan daerah masing – masing. Karena itu di tiap daerah tarif yang di
tentukan berbeda beda.
8. SNI
Tata cara pendaftaran SNI:
xiv
1. Mengisi Formulir Permohonan SPPT SNI
Daftar isian permohonan SPPT SNI dilampiri:
a. Fotokopi Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu SNI 19-9001-2001 (ISO 9001:2000)
yang dilegalisir. Sertifikasi tersebut diterbitkan Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu
(LSSM) yang diakreditasi Komite Akreditasi Nasional (KAN).
b. Jika berupa produk impor perlu dilengkapi sertifikat dari LSSM negara asal dan
yang telah melakukan Perjanjian Saling Pengakuan (Mutual Recognition
Arrangement/MRA) dengan KAN.
Proses pada tahap pertama ini biasanya berlangsung selama satu hari.
2. Verifikasi Permohonan
xv
yang sudah diakreditasi. Jika dilakukan di laboratorium milik produsen.,
diperlukan saksi saat pengujian. Sampel produk diberi Label Contoh Uji (LCU)
dan disagel. Proses ini butuh waktu minimal 20 hari kerja.
Laboratorium penguji menerbitkan Sertifikasi Hasil Uji. Bila hasil pengujian tidak
memenuhi persyaratan SNI, pemohon diminta segera melakukan pengujian
ulang. Jika hasil uji ulang tak sesuai persyaratan SNI, permohonan SPPT SNI
ditolak.
6. Keputusan Sertifikasi
Seluruh dokumen audit dan hasil uji menjadi bahan rapat panel Tinjauan SPPT SNI
LSPro-Pustan Deperin. Proses penyiapan bahan biasanya perlu waktu 7 hari
kerja, sementara rapat panel sehari.
7. Pemberian SPPT-SNI
xvi
8. Biaya Pengurusan SNI
9. AMDAL
Berikut ini adalah 10 surat-surat yang perlu anda siapkan untuk mengurus amdal baik
diurus sendiri maupun melalui jasa konsultan amdal perumahan.
Permohonan Izin Lingkungan ini diajukan secara tertulis kepada Menteri, gubernur, atau
bupati atau walikota Pada daerah tertentu memiliki peraturan pendirian bangunan. Oleh
karena itu denah ini sangat penting. Misalna Yogyakarta memiliki peraturan daerah untuk
tidak membangun gedung yang terlalu tinggi.
xvii
LAMPIRAN STRUKTUR ORGANISASI
xviii
LAMPIRAN DESKRIPSI PEKERJAAN
lA
xix
No Jabatan Deskripsi Pekerjaan Persyaratan
pegawai baru.
3. Direktur berwenang menegur dan
memberi sanksi bagi bawahannya yang
tidak disiplin, lalai, dan tidak
melaksanakan tugas dengan baik.
4. Direktur berwenang mengambil alih
tugas manjer yang tidak dapat
melaksanakan tugas.
5. Direktur berwenang membuat
kebijksanaan perusahaan.
6. Direktur berwenang merubah rencana
kerja, memperbaiki anggaran pendapatan,
DIREKTUR tujuan perusahaan, serta sistem
perusahaan apabila dianggap perlu.
1316-01-01 7. Direktur berwenang mendelegasikan
tugasnya kepada Departemen jika ia
berhalangan untuk hadir.
III. TANGGUNG JAWAB
1. Bertanggung jawab atas kelangsungan
produksi.
2. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan
dalam perusahaan.
3. Bertanggung jawab atas semua masalah
yang ada di dalam perusahaan.
4. Bertanggung jawab untuk memecahkan
masalah yang timbul dalam perusahaan.
5. Bertanggung jawab untuk memberitahukan
semua informasi tentang kinerja perusahaan
kepada para Departemen dan staf.
xx
NAMA JABATAN : SEKRETARIS
KODE JABATAN : 1316-01-02
DEPARTEMEN : -
xxi
NAMA JABATAN : PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
KODE JABATAN : 1316-01-03
DEPARTEMEN : -
xxii
No Jabatan Deskripsi Pekerjaan Persyaratan
direktur
xxiii
No Jabatan Deskripsi Pekerjaan Persyaratan
6. Merencanakan suatu strategi pemasaran dan Rohani
terhadap produk b. Pandai
7. Menentukan cara promosi berdiplomasi
8. Membuat rencana penjualan untuk c. Bahasa Inggris
produk aktif
9. Menentukan jumlah penjualan yang d. Ahli dalam
akan dikeluarkan dari bagian produksi bidang
10. Mencari distributor yang dapat marketing
membantu penjualan produk. e. Dapat
II. WEWENANG mengaplikasikan
1. Memberikan pengarahan kepada komputer dan
bawahannya. internet
2. Memberikan persetujuan dan menegur f. Memiliki banyak
bawahannya relasi.
DEPARTEMEN 3. Menentukan target pasar.
DISTRIBUSI 4. Memberikan perintah kepada
DAN bawahannya untuk melakukan tugas
PEMASARAN sesuai perintah Departemen.
5. Memberi perintah kepada bawahannya
1316-02-01
untuk melakukan survey pasar.
III. TANGGUNG JAWAB
1. Melakukan pengawasan kerja terhadap
bawahannya
2. Mengumpulkan bukti- bukti dari
pemasaran
3. Bertanggung jawab atas kelancaran
sistem promosi, distribusi dan penjualan
4. Mengatur desain barang yang harus di
produksi agar laku di pasaran.
5. Memantau kerja bawahannya
6. Mengadakan pertemuan dengan
bawahannya untuk menganalisa kerja
selama seminggu.
7. Mengadakan pertemuan dengan para
bawahan untuk mengevaluasi hasil
kerja selama sebulan sekali.]
8. Menyusun laporan hasil penjualan untuk
direktur melalui sekretaris.
9. Menetukan distributor yang cocok untuk
membantu penjualan produk.
xxiv
No Jabatan Deskripsi Pekerjaan Persyaratan
Menentukan lokasi penjualan yang strategis
dan cara promosi yang bagus agar dapat
menarik minat konsumen.
5 KEPALA DIVISI I. TUGAS 1. Pendidikan :
DISTRIBUSI 1. Mengerti akan spesifikasi produk Minimal S1 jurusan
DAN 2. Melakukan analisa pangsa pasar ekonomi atau
PEMASARAN membuat atau memberikan laporan pemasaran
kepada Departemen Pemasaran dan 2. Usia: Maksimal 27
1316-03-01 Promosi mengenai tugas yang terkait. tahun
3. Memberikan bantuan kepada 3. Jenis Kelamin: Pria /
Departemen marketing dalam wanita
menyelesaikan masalah dan penyelesaian 4. Pengalaman
tugas. :Minimal 2 tahun
4. Selalu siap menerima perintah dari atasan dibidangnya
pada setiap saat apabila dikehendaki. 5. Kemampuan yang
5. Merencanakan strategi dan jadwal harus dimiliki :
pemasaran sesuai dengan kebutuhan a. Sehat Jasmani
pasar dan kemampuan bagian produksi. dan Rohani
6. Menentukan target pasar serta memberi b. Pandai
ide tentang desain poduk yang diinginkan berdiplomasi
oleh konsumen. c. Bahasa Inggris
7. Menganalisa bagaimana selera konsumen aktif
8. Merencanakan suatu strategi pemasaran d. Ahli dalam
terhadap produk bidang
9. Mengawasi, mengatur dan memimpin marketing
segala tugas yang diberikan kepada e. Dapat
bawahannya. mengaplikasikan
II. WEWENANG komputer dan
internet
1. Memberikan pengarahan kepada f. Memiliki banyak
bawahannya. relasi.
2. Memberikan persetujuan dan menegur
bawahannya
3. Menentukan target pasar.
4. Memberikan masukan yang terbaik bagi
kemajuan perusahaan khususnya dalam
Purchasing kepada atasannya.
III.TANGGUNG JAWAB
1. Bertanggung jawab atas tugasnya yang
telah diberikan oleh atasannya
xxv
No Jabatan Deskripsi Pekerjaan Persyaratan
2. Melakukan pengawasan kerja terhadap
bawahannya
KEPALA DIVISI 3. Mengumpulkan bukti- bukti dari
DISTRIBUSI pemasaran
DAN 4. Bertanggung jawab atas kelancaran
PEMASARAN sistem promosi, distribusi dan penjualan
5. Mengatur desain barang yang harus di
1316-03-01
produksi agar laku di pasaran.
6. Mengadakan pertemuan dengan
bawahannya untuk menganalisa kerja
selama seminggu.
7. Mengadakan pertemuan dengan para
bawahan untuk mengevaluasi hasil
kerja selama sebulan
8. Mengamati sistem kerja bawahannya jika
perlu diadakan perbaikan
9. Menyusun laporan bulanan untuk
direktur melalui sekretaris.
6 STAF I. TUGAS 1. Pendidikan: D3
PEMASARAN jurusan pemasaran
1. Melaksanakan kegiatan pemasaran dan 2. Usia: Min 25, Maks
1316-05-01 promosi sesuai dengan rencana yang telah 30 tahun
ditetapkan 3. Jenis kelamin:
2. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan Pria/Wanita
pemasaran dan promosi pada media dagan 4. Pengalaman:
cara yang tepat dan efisien sebagai sarana Minimal 4 tahun
komunikasi dengan konsumen 5. Kemampuan yang
3. Memeriksa data-data penjualan produk dimiliki:
4. Memberikan pengarahan mengenai a. Menguasai
kegiatan promosi, penjualan dan distribusi komputer
yang akan dilakukan. b. Berbahasa Inggris
pasif/aktif.
II. WEWENANG
c. Mempunyai
1. Memberikan persetujuan, pengarahan, banyak relasi
memerintah dan menegur bawahannya d. Kreatif dan
2. Memberikan usulan mengenai promosi, mampu
penjualan dan distribusi kepada memasarkan
Departemen Pemasaran dan distribusi. suatu produk
III.TANGGUNG JAWAB e. Mampu
berkomunikasi
xxvi
No Jabatan Deskripsi Pekerjaan Persyaratan
STAF 1. Bertanggung jawab atas kelancaran sistem dengan baik
PEMASARAN dan proses promosi, penjualan, dan f. Memiliki
promosi produk. kemampuan
1316-05-01 2. Bertanggung jawab atas situasi kerja dibidang
bawahannya. marketing.
3. Menyusun laporan atas produk yang
dipromosikan, dijual dan didistribusikan
dalam setiap bulannya
xxvii
No Jabatan Deskripsi Pekerjaan Persyaratan
xxviii
DEPARTEMEN : PRODUKSI
No Jabatan Deskripsi Pekerjaan Persyaratan
xxix
No Jabatan Deskripsi Pekerjaan Persyaratan
xxx
No Jabatan Deskripsi Pekerjaan Persyaratan
III. TANGGUNGJAWAB
1. Bertanggung jawab atas kelancaran proses
operasional di bidang fabrikasi, Sub
Assembling dan assembling.
2. Bertanggung jawab atas keadaan kerja
yang baik.
3. Bertanggung jawab atas ketertiban dan
kedisiplinan bagian produksi.
xxxi
No Jabatan Deskripsi Pekerjaan Persyaratan
Produksi 5. Kemampuan yang
II. WEWENANG harus dimiliki :
a. Sehat jasmani dan
1. Wewenang Harian : rohani
b. Menguasai
a. Menegur dan mengingatkan bawahannya
komputer
operator Fabrikasi akan tugas dan
c. Mampu berbahasa
tanggung jawab mereka.
Inggris aktif/pasif
b. Meminta bawahnnya untuk membuat
d. Memahami tentang
laporan keadaan fabrikasi
Sistem Produksi
c. Membuat keputusan yang menyangkut
dan Engineering
fabrikasi sebatas wewenang yang
e. Berjiwa pemimpin
dimilikinya.
2. Wewenang Bulanan :
a. Menyusun laporan bulanan.
b. Mengusulkan kepada Kepala Bagian
Fabrikasi untuk meminta kembali atau
KEPALA SEKSI memperbaiki metode kerja dan prosedur
FABRIKASI yang telah ada.
1316-04-03
III.TANGGUNG JAWAB
1. Menyusun laporan bulanan.
2. Mengusulkan kepada Kepala Divisi
Produksi untuk meminta kembali atau
memperbaiki metode kerja dan prosedur
yang telah ada.
3. Mengambil keputusan sesuai dengan
wewenang untuk kelancaran fabrikasi.
11 OPERATOR I. TUGAS 1. Pendidikan : Lulusan
FABRIKASI 1. Melaksanakan kegiatan fabrikasi sesuai SMU, STM Mesin,
dengan yang telah diatur. atau sederajat
1316-06-01 2. Meningkatkan efektivitas, efisiensi dan 2. Usia : Maksimal 24
produktivitas kerja tahun
II.TANGGUNG JAWAB 3. Jenis Kelamin : Pria
4. Pengalaman :
xxxii
No Jabatan Deskripsi Pekerjaan Persyaratan
1. Bertanggung jawab atas kelancaran hasil Minimal 1 tahun
kegiatan fabrikasi yang dilakukan. 5. Kemampuan yang
2. Mentaati aturan yang ada. harus dimiliki:
3. Melakukan tindakan TPM (Total Preventif g. Mau bekerja keras
Maintenance) setiap selesai menjalankan dan rajin
kegiatan fabrikasi. h. Mampu
melaksanakan
tugasnya dengan
baik.
xxxiii
No Jabatan Deskripsi Pekerjaan Persyaratan
2. Mengusulkan kepada Kepala Bagian untuk
meminta kembali atau memperbaiki
KEPALA SEKSI metode kerja dan prosedur yang telah
PERAKITAN ada.
KOMPONEN 3. Mengambil keputusan sesuai dengan
wewenang untuk kelancaran fabrikasi.
1316-04-02
xxxiv
No Jabatan Deskripsi Pekerjaan Persyaratan
mungkin tidak dapat bekerja sementara. 5 Kemampuan yang
II. WEWENANG harus dimiliki :
a. Sehat jasmani
1. Wewenang Harian : dan rohani
b. Menguasai
a. Menegur dan mengingatkan bawahannya
komputer
operator akan tugas dan tanggung jawab
c. Mampu berbahasa
mereka.
Inggris aktif/pasif
b. Meminta bawahnnya untuk membuat
d. Memahami
laporan keadaan Sub Assembly
tentang Sistem
c. Membuat keputusan yang menyangkut
Produksi dan
Sub Assembly sebatas wewenang yang
Engineering
dimilikinya.
e. Berjiwa
2. Wewenang Bulanan:
pemimpin
a. Menyusun laporan bulanan.
b. Mengusulkan kepada Kepala Bagian Main
Assembly untuk meminta kembali atau
memperbaiki metode kerja dan prosedur
yang telah ada.
c. Mengambil keputusan sesuai dengan
wewenang untuk kelancaran Produksi.
III. TANGGUNG JAWAB
1. Menyusun laporan bulanan.
2. Mengusulkan kepada Kepala Bagian
untuk meminta kembali atau
memperbaiki metode kerja dan prosedur
yang telah ada.
3. Mengambil keputusan sesuai dengan
wewenang untuk kelancaran proses.
15. OPERATOR I. TUGAS 1. Pendidikan : Lulusan
PERAKITAN 1. Melaksanakan kegiatan main assembly SMU, STM Mesin,
UTAMA sesuai dengan yang telah diatur. atau sederajat
2. Meningkatkan efektifitas, efisiensi serta 2. Usia : Maksimal 24
1316-06-03 produktivitas kerja tahun
3. Jenis Kelamin : Pria
4. Pengalaman :
Minimal 1 tahun
5. Kemampuan yang
I1.TANGGUNG JAWAB
harus dimiliki :
xxxv
No Jabatan Deskripsi Pekerjaan Persyaratan
OPERATOR 1. Bertanggung jawab atas kelancaran hasil a. Mau bekerja
PERAKITAN kegiatan fabrikasi yang dilakukan. keras dan rajin
UTAMA 2. Mentaati aturan yang ada. b. Mampu
3. Melakukan tindakan TPM (Total Preventif melaksanakan
1316-06-03 Maintenance) setiap selesai menjalankan tugasnya dengan
kegiatan fabrikasi. baik
4. Menjaga kebersihan di lingkungan tempat c. Ulet, rajin dan
kerja. dapat bekerja
sama.
16. KEPALA SEKSI I. TUGAS 2. Pendidikan :M
PENANGANAN 1. Mengawasi dan memberi instruksi 3. Usia : Maksimal 30
BAHAN BAKU kepada operator tahun
2. Menerima laporan dari Kepala Bagian. 4. Jenis kelamin :
1316-06-06 3. Memberi pengarahan kepada bawahan Pria/Wanita
dalam bidangnya. 5. Pengalaman Kerja :
4. Membuat laporan kepada Kepala Bagian. Minimal 3 tahun
5. Menggantikan posisi operator yang 6. Kemampuan yang
mungkin tidak dapat bekerja sementara. harus dimiliki :
II. WEWENANG a. Sehat jasmani dan
rohani
1. Wewenang Harian : b. Menguasai
komputer
a. Menegur dan mengingatkan
c. Mampu berbahasa
bawahannya operator akan tugas dan
Inggris aktif/pasif
tanggung jawab mereka.
f. Memahami tentang
b. Meminta bawahnnya untuk membuat
Sistem Produksi
laporan keadaan Sub Assembly
dan Engineering
c. Membuat keputusan yang
Berjiwa pemimpin
menyangkut Sub Assembly sebatas
wewenang yang dimilikinya.
2. Wewenang Bulanan:
a. Menyusun laporan bulanan.
b. Mengusulkan kepada Kepala Bagian
Main Assembly untuk meminta
kembali atau memperbaiki metode
kerja dan prosedur yang telah ada.
c. Mengambil keputusan sesuai dengan
wewenang untuk kelancaran
Produksi.
xxxvi
No Jabatan Deskripsi Pekerjaan Persyaratan
xxxvii
No Jabatan Deskripsi Pekerjaan Persyaratan
penunjang produksi.
II. WEWENANG
Bersama-sama dengan bagian produksi
mengatur jalannya kegiatan produksi dan
meminta bahan baku yang diperlukan
dalam proses produksi kepada bagian
gudang persediaan. Dan mengusulkan
mekanisme perbaikan kepada Departemen
Produksi, Memberi laporan peralatan atau
mesin serta fasilitas penunjang proses
produksi lainnya kepada Departemen
KEPALA DIVISI Produksi.
PENGENDALI- III.TANGGUNG JAWAB
AN MUTU DAN 1. Betanggung jawab atas jalannya
PEMELIHARA- produksi yang telah direncanakan.
AN 2. Membantu kepala bagian dalam
merencanakan dan pengawasan
1316-03-03 kegaiatan produksi.
3. Memastikan bahwa jumlah bahan
baku yang dibutuhkan cukup dalam
proses produksi
4. Bertanggung jawab atas perbaikan
mesin jika terjadi kerusakan.
5. Bertanggung jawab atas mesin dalam
kondisi yang dapat digunakan.
xxxviii
No Jabatan Deskripsi Pekerjaan Persyaratan
3. Menetapkan dan mempertahankan kualitas.
sasaran dan standar timnya. 4. Dapat mengaplikasikan
4. Berusaha memelihara kesatuan timnya komputer (minimal Ms
dan memperkecil perselisihan. Office).
II.TANGGUNG JAWAB 5. Teliti, rajin.
1. Menjalankan kebijaksanaan yang dibuat
oleh atasan.
2. Menjaga dan melindungi serta mentaati
peraturan dan tata tertib yang berlaku.
20. STAF I. TUGAS 1. Pria, Pendidikan
PEMELIHARA- minimal lulusan SMU,
1. Melakukan perbaikan mesin-mesin STM Mesin, atau
AN produksi sekaligus merawatnya dari sederajat
kerusakan untuk menjaga kelancaran 2. Usia maksimal 24
1316-05-04 proses produksi. tahun
2. Menjaga kestabilan mesin-mesin 3. Mempunyai
produksi. pengalaman dalam
3. Menjaga kelacaran dan beroperasinya pengoperasian,
mesin-mesin poduksi dan fasilitas pemeliharaan, dan
penunjang produksi. perawatan mesin dan
II. WEWENANG fasilitas pabrik.
4. Mau bekerja keras.
1. Mengusulkan mekanisme perbaikan
5. Ulet, rajin dan dapat
kepada kabag. Maintenance.
bekerja sama.
2. Memberi laporan peralatan atau mesin
serta fasilitas penunjang proses produksi
lainnya kepada kabag. maintenance.
III.TANGGUNG JAWAB
1. Bertanggung jawab atas perbaikan mesin
jika terjadi kerusakan.
2. Bertanggung jawab atas mesin dalam
kondisi yang dapat digunakan.
21. KEPALA DIVISI I. TUGAS 1. Pria/Wanita,
PERENCANAAN Pendidikan minimal S1
DAN 1. Mengawasi kegiatan produksi dan supply Jurusan Teknik
PENGENDALI- 2. Menangani segala hal permasalahan Industri.
dalam perencaan produksi. 2. Usia maksimal 27
AN PRODUKSI 3. Mejalankan jadwal produksi yang telah tahun.
disusun bersama dengan Departemen 3. Pengalaman kerja
xxxix
No Jabatan Deskripsi Pekerjaan Persyaratan
xl
No Jabatan Deskripsi Pekerjaan Persyaratan
produksi yang telah direncanakan.
2. Membantu kepala bagian dalam
merencanakan dan pengawasan
kegaiatan produksi.
3. Memastikan bahwa jumlah bahan
baku yang dibutuhkan cukup dalam
proses produksi
23. KEPALA DIVISI I. TUGAS 1. Pria/Wanita,
PEMBELIAN Pendidikan minimal
DAN 1. Mengawasi kegiatan pembelian dan S1 Jurusan Teknik
PERSEDIAAN inventory Industri.
2. Menangani segala hal permasalahan 2. Usia maksimal 27
1316-03-05 dalam pembelian dan inventory tahun.
3. Mejalankan jadwal produksi yang 3. Pengalaman kerja
telah disusun bersama dengan minimal 2 tahun dalam
Departemen perencanaan produksi. bidang pengendalian
II. WEWENANG kualitas.
4. Dapat
Bersama-sama dengan bagian
mengaplikasikan
produksi mengatur jalannya kegiatan
komputer (minimal Ms
produksi dan menyediakan bahan
Office).
baku yang diperlukan dalam proses
5. Teliti, rajin.
produksi.
xli
No Jabatan Deskripsi Pekerjaan Persyaratan
xlii
No Jabatan Deskripsi Pekerjaan Persyaratan
III. TANGGUNGJAWAB
1. Mengawasi pengelolaan
pelaksanaan kegiatan perusahaan.
2. Mengawasi pengelolaan
pelaksanaan proyek.
3. Mengecek status kegiatan
pelaksanaan proyek.
xliii
No Jabatan Deskripsi Pekerjaan Persyaratan
xlv
No Jabatan Deskripsi Pekerjaan Persyaratan
xlvii
No Jabatan Deskripsi Pekerjaan Persyaratan
xlviii
No Jabatan Deskripsi Pekerjaan Persyaratan
kegiatan yang dilakukan rohani
5. Memberikan penjelasan, 9.Berkelakuan Baik
motivasi, dan cara kerja
yang lebih baik tentang
sistim dan peraturan yang
ada serta melakukan
pengembangan dalam
bentuk pelatihan pada para
karyawan untuk
meningkatkan
keterampilan dan
kemampuan karyawan.
II. WEWENANG
1. Membuat keputusan
mengenai tugas yang akan
dijalani oleh bawahannya
2. Memberikan persetujuan,
DEPARTEMEN
pengarahan, perintah dan
ADMINISTRASI
menegur bawahannya
DAN
3. Membuat kebijaksanaan
PERSONALIA
yang diperlukan sesuai
1316-02-05 dengan keadaan
perusahaan
4. Mengambil alih komando
seksi yang berada di
bawahnya apabila
dianggap tidak menjalani
tugas sesuai dengan
rencana
5. Memperbaiki anggaran
dana dan rencana kerja
yang ada.
III.TANGGUNG JAWAB
1. Memberikan pengarahan
kepada bawahan tentang
tugas yang akan
diberikan
2. Bertanggung jawab atas
xlix
No Jabatan Deskripsi Pekerjaan Persyaratan
kelancaran sistem
kepegawaian dan
administrasi perusahaan
3. Menyusun laporan
perencanaan dan kegiatan
perekrutan dan training
setiap bulannya
4. Menghadiri atau
mengadakan rapat yang
berlangsung dengan
direktur ataupun dengan
kepala bagian divisi
lainnya
5. Bertanggung jawab dalam
perencanaan dan kegiatan
kepegawaian sesuai
dengan target waktu dan
jumlah yang telah
ditentukan sehingga
efektifitas serta efisiensi
dapat terpenuhi dan
meningkatkan
produktivitas kerja
6. Bertanggung jawab atas
keakuratan hasil dan
anggaran yang ada.
l
No Jabatan Deskripsi Pekerjaan Persyaratan
DEPARTEMEN
ADMINISTRASI
DAN
PERSONALIA
1316-02-05
li
No Jabatan Deskripsi Pekerjaan Persyaratan
pengawasan hasil kerja dan
membuat laporan
mengenai seksi-seksi yang
dibawahinya serta kegiatan
yang dilakukan
7. Memberikan penjelasan,
motivasi, dan cara kerja
yang lebih baik dan
memperhatikan hak dan
kewajiban staf-staf.
II. WEWENANG
1. Membuat keputusan
mengenai tugas yang akan
KEPALA DIVISI dijalani oleh bawahannya
ADMINISTRASI 2. Memberikan persetujuan,
pengarahan, perintah dan
1316-03-08 menegur bawahannya
3. Membuat kebijaksanaan
yang diperlukan sesuai
dengan keadaan
perusahaan
4. Mengambil alih komando
seksi yang berada di
bawahnya apabila
dianggap tidak menjalani
tugas sesuai dengan
rencana
5. Membuat kebijakan
perekrutan pemutusan
hubungan kerja.
IIII.TANGGUNG JAWAB
1. Memberikan pengarahan
kepada bawahan tentang
tugas yang akan diberikan.
2. Menyusun laporan
perencanaan dan kegiatan
personalia setiap bulannya.
3. Menghadiri atau
lii
No Jabatan Deskripsi Pekerjaan Persyaratan
mengadakan rapat yang
berlangsung dengan
direktur ataupun dengan
kepala bagian divisi
lainnya.
4. Bertanggung jawab dalam
perencanaan dan kegiatan
personalia sesuai dengan
target waktu dan jumlah
yang telah ditentukan
sehingga efektifitas serta
efisiensi dapat terpenuhi
dan meningkatkan
produktivitas kerja.
5. Bertanggung jawab atas
keakuratan data dan hasil
penilaian prestasi kerja
pegawai.
6. Bertanggung jawab atas
kenaikan gaji pegawai.
7. Bertanggungjwab atas
promosi jabatan bagi
karyawan
liii
No Jabatan Deskripsi Pekerjaan Persyaratan
KEPALA DIVISI
ADMINISTRASI
1316-03-08
III.TANGGUNG JAWAB
Bertanggung jawab atas
kelancaran sistem
kegiatan.
liv
No Jabatan Deskripsi Pekerjaan Persyaratan
1. Memeriksa laporan
administrasi personalia
III. Tanggung jawab
lv
No Jabatan Deskripsi Pekerjaan Persyaratan
lvi
No Jabatan Deskripsi Pekerjaan Persyaratan
bawahannya
2. Memberikan
persetujuan,
pengarahan, perintah
dan menegur
bawahannya
3. Membuat kebijaksanaan
yang diperlukan sesuai
dengan keadaan
perusahaan
4. Mengambil alih
komando seksi yang
berada di bawahnya
apabila dianggap tidak
menjalani tugas sesuai
dengan rencana
5. Membuat aturan-aturan
mengenai keselamatan
dan kesehatan kerja.
IIII.TANGGUNG JAWAB
1. Memberikan
pengarahan kepada
bawahan tentang tugas
yang akan diberikan.
2. Menghadiri atau
mengadakan rapat yang
berlangsung dengan
direktur ataupun dengan
kepala bagian divisi
lainnya.
3. Bertanggung jawab
dalam atas segala
kejadian yang berkaitan
dengan keselamatan
kerja.
ii.
lvii
No Jabatan Deskripsi Pekerjaan Persyaratan
KEPALA DIVISI
PERSONALIA
1316-03-09
lviii
No Jabatan Deskripsi Pekerjaan Persyaratan
dianggap mencurigakan
disekitar lingkungan
perusahaan.
2. Memeriksa setiap
pegawai yang akan
pulang setelah selesai
bekerja.
3. Menanyakan keperluan
atau kepentingan dari tamu
yang datang.
III. Tanggung jawab
Menjaga keamanan dan
ketertiban dilingkungan
KEAMANAN perusahaan.
1316-04-11
lix
No Jabatan Deskripsi Pekerjaan Persyaratan
2. Berperan penuh dalam d. Mampu berbahasa
penyeleksian pegawai Inggris aktif
baru. Dapat
III. TANGGUNG JAWAB mengaplikasikan
komputer
Menjaga dan melindungi
serta mentaati segala
peraturan dan tata tertib
yang berlaku dalam
perusahaan.
lx
No Jabatan Deskripsi Pekerjaan Persyaratan
II. WEWENANG
Mengambil alih komando
staf yang lainnya apabila
diperintahkan oleh atasan.
III.TANGGUNG JAWAB
1. Bertanggung jawab atas
kelancaran sistem
kegiatan
2. Bertanggung jawab atas
karyawan/pekerja di
bagian umum.
lxi