Anda di halaman 1dari 3

Manajemen Modal Kerja

Secara kuantitatif modal kerja adalah sama dengan jumlah asset saat ini dikurangi hutang
yang ada saat ini. Prakteknya modal kerja lebih memperhatika efisiensi dari asset saat ini seperti
kas, piutang dan persediaan.Kas dan pitang sangat mudah dipengaruhi oleh fluktuasi nilai mata
uang, perubahan nilai tkar dan kebijakan pajak. Pejabat keuangan perusahaan multinasional
harus memeprtimbangkan posisi modal kerja perusahaan untuk setiap anak perusahaannya di
luar negeri dan dalam setiap mata uang yang dipakai oleh seluruh anak perusahaan untuk
menjalankan bisnis serta perusahaan secara keseluruhan. Dalam proses manajemen kerja para
pejabat keuangan harus mempertimbangkan tiga tujuan perusahaan yaitu:

1. Meminimalkan Jumlah Modal Kerja

Bagian keuangan akan berusaha meminimalkan saldo modal kerja perusahaan. Baik
perusahaan domestic maupun internasional harus memiliki modal kerja karena 2 alasan :

- Untuk memudahkan transaksi sehari-hari

- Untuk memenuhi kebutuhan kas yang tidak diantisipasi sebelumnya

Salah satu teknik yang bisa digunakan perusahaan multinasiaonal untuk meminimalkan
kepemilikan kas perusahaan adalah manajemen kas tersentralisasi . Manajer kas tersentralisasi,
biasanya anggota staf bendahara perusahaan multinasional, mengkoordinasi arus kas perusahaan
tersebut diseluruh dunia. Setiap anak perusahaan akan mengirim pada manajer kas tersentralisasi
laporan tentang kas harian dan analisa saldo yang diharapkan perusahaan dan kebutuhan jangka
pendek, yang rentangnya dari 1 minggu sampai 1 bulan tergantung pada ketentuaninduk
perusahaan. Laporan-laporan ini kemudian digabungkan oleh staf manajer kas tersentralisasi
tersebut,yang menggunakannya untuk mengurangi jumlah cadangan preventif yang dipegang
oleh perusahaan secara keseluruhan dan untuk perencanaan investasi jangka pendek dan
perencanaan strategi utang bagi perusahaan.

Selain itu, Keahlian staf menejer kas tersebut bisa dipakai untuk mencari kesempatan
investasi jangka pendek yang paling baik dan tersediauntuk memanfaatkan kelebihan kas
perusahaan dan untuk memonitor perubahan-perubahan nilai mata uang asing. Dengan
mengalihkan tugas-tugas inni dari anak perusahaan ke induk perusahaan, pendekatan ini juga
mengurangi jumlah tenaga spesialis yang sangat trampil dan dibayar mahal yang dibutuhkan
oleh perusahaan. Akan lebih efisien dan efektif dari segi biaya untuk mengkonsentrasikan
pengumpulan informasi keuangan dan pengambilan keputusan dalam satu unit perusahaan
daripada meminta setiap anak perusahaan untuk melakukan pekerjaan ini sendiri-sendiri.

2. Meminimalkan Biaya Konversi Mata Uang

Bisnis internasional menghadapi kesulitan lain. Anak perusahaan mereka diluar negeri
secara terus menerus membeli dan menjual suku cadang dan barang jadi diantara mereka sendiri.

Misalnya Samsung, chaeboll terbesar di Korea Selatan memliki pabrik perakitan besar
dan juga pemasok dandistributor suku candang yang merupaka anak perusahaan Samsung
diseluruh dunia. Transfer berkesinambungan suku cadangdan barang jadi di antra anak peruhaan
Samsung menghalikan begitu banayak faktur dan kebutuha berkesinambungan untuk mentranfer
dana di natra rekening mereka. Jumlah komulatif biaya yang dibebankan bank untuk mentranfer
dana ini dan mengkonversi mata uang yang dipakai menjadi sangat besar. Untuk transaksi yang
sangat besar yang melibatkan dua mata uang utama, Fee dan biaya untuk konversi mata uang ini
rata-rata 0,3% nilai transkasi. Untuk transaksi dalam jumlah lebih kecil atau teransksi mata uang
tidak terlalu kuat dalam pasar yang tidak luas, fee dan biaya seperti itu bisa dengan mudah
menjadi tiga atau empat kali lebih besar.

3. Meminimalkan resiko nilai tukar

Para staf keuangan perusahaan bisa juga menyesuaikan baruaan mata uang yang
membentuk modal kerja perusahaan untuk mengurangi resiko nilai tukar. Sering kali perusahaan
memakai strategi leads and lags (strategi mempercepat dam memperlambat pembayaran utang)
untuk meningkatkan kepemilikan bersih mata uang yang di perkirakan nilainya akan naik dan
untuk mengurangi kepemilkian bersih mata uang yang nilainya diperkirakan akan turun.

Para staf keuangna perusahaan perusahaan multinasional menghadapi tugas yang


komplek. Mereka harus memastikan bahwa setiap anak perusahaan memiliki saldo cadangan kas
dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan yang sudah di prediksi. Arus kas keluar
sehari-hari dan saldo cadangan perfentif dalam jumlah yang wajar. Mereka juga harus
menyeimbangkan antara setiap kebutuhan kas setiap anak perusahaan, baik yang diperkirakan
atau tidak,dan biaya kesempatan atas kepemilikan aktiva dalam bentuk yang memberi hasil
rendah, sementara secara simultan juga memonitor biaya konfersi mata uang yang berhubungan
dengan modal kerja, dan resiko nilai tukar.biasanya tugas-tugas ini dikerjakan oleh suatu unit di
perusahaan, seperti departemen keuangan di induk perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai