Makalah Hukum Bisnis Dan Regulasi
Makalah Hukum Bisnis Dan Regulasi
KELOMPOK ;
AL KHODIMAN (18043033)
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, Sehingga kami dapat menyusun makalah Mata Kuliah
Pengantar Hukum Perdata dan Dagang tentang “Hukum Perdata Perihal Orang”. Hukum perdata
merupakan hokum yang mengatur antara individu satu dengan yang lainya. Oleh karenanya
didalam hukum perdata, terdapat juga pengertian hukum perorangan atau pribadi. Dengan
menyelesaikan makalah ini semoga dapat berguna bagi para pembaca. Dengan demikian semoga
makalah ini dapat berguna bagi para mahasiswa dalam kelancaran proses belajarnya.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian dan Macam Hukum Perdata
2. Pengertian Hukum Perdata Perorangan (Hukum Pribadi)
3. Aspek-Aspek Hukum Perdata Perorangan
4. KUHPerdata Buku 1 Tentang Hukum Perorangan
5. Manfaat
Mengetahui Tentang Hukum Perdata dan Hukum Perdata Perorangan.
6. Tujuan
Memenuhi tugas Mata Kuliah Pengantar Hukum Perdata dan Dagang.
BAB II
PEMBAHASAN
HUKUM PERDATA PERORANGAN
A. HUKUM PERDATA
a) Pengertian Hukum Perdata
Hukum perdata adalah segala hukum pokok yang mengatur kepentingan-kepentingan
Perorangan dan hubungan antara subyek hukum. Hukum perdata disebut pula hukum privat atau
hukum sipil sebagai lawan dari hukum publik . Jika hukum publik mengatur hal-hal
yang berkaitan dengan negara serta kepentingan umum (misalnya politik dan pemilu (hukum
tatanegara), kegiatan pemerintahan sehari-hari (hukum administrasi atau tata usaha
negara),kejahatan (hukum pidana), maka hukum perdata mengatur hubungan antara penduduk
atau warga negara sehari-hari, seperti misalnya kedewasaan seseorang, perkawinan,
perceraian,kematian, pewarisan, harta benda, kegiatan usaha dan tindakan-tindakan yang bersifat
perdata lainnya.
1) Peraturan hukum
Peraturan hukum adalah rangkaian ketentuan mengenai ketertiban . Peraturan hukum
meliputi tertulis dan tidak tertulis.Sumber hukum perdata tidak tertulis adalah tempat
ditemukannya kaidah hukum perdata yang berasal dari sumber tidak tertulis. Seperti terdapat
dalam hukum kebiasaan. Sedangkan yang menjadi sumber perdata tertulis yaitu:
3) Orang(persoon)
Orang(persoon) adalah subjek hukum,yaitu pendukung hak dan kewajiban .Pendukung hak
dan kewajiban ini dapat berupa manusia pribadi dan badan hukum.Manusia pribadi dan badan
hukum mungkin warga negara negara indonesia dan mungkin juga warga negara asing.
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata) terdiri dari empat bagian, yaitu:
1. Buku I : berisi tentang Orang
2. Buku II : berisi tentang Kebendaan
3. Buku III : berisi tentang Perikatan/Perjanjian
4. Buku IV : berisi tentang Pembuktian dan Kadaluarsa
Namun dalam makalah ini, akan dibahas Buku I KUH Perdata tentang orang yang lebih spesifik
lagi tentang hukum perorangan atau pribadi.
1) Subjek Hukum
Didalam buku I KUH Perdata yang disebut subjek hukum ialah hanya orang yang disebut
pribadi kodrat tidak termasuk badan hukum yang disebut dengan pribadi hukum. namun dalam
perkembangan selanjutnya badan hukum tidak dimasukkan menjadi subjek hukum yang diatur
dalam kitab undang-undang hukum dagang, sehingga subjek hukum itu meliputi :
1. Orang disebut pribadi kodrati.
2. Badan hukum disebut pribadi hokum.
Orang sebagai subjek hukum mulai sejak lahir hingga meninggal dunia. Namun ada
pengecualian yaitu sebagai perluasan yang diatur dalam pasal 2 KUHperdata yang mengatakan :
“bayi yang masih berada dalam kandungan ibunya dianggap telah dilahirkan hidup apabila ada
kepentingan bayi itu yang menghendaki”. Jadi walaupun anak itu belum lahir dapat dianggap
sebagai subjek hukum. terhadap asas ini harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1. Anak telah dibenihkan pada saat timbul kepentingan anak.
2. Anak dilahirkan hidup pada saat dilahirkan walaupun sekejap dan meninggal.
3. Ada kepentingan anak yang menghendaki bahwa anak dianggap telah lahir.
A. Badan Hukum
Badan hukum adalah subyek hukum dalam arti yuridis, sebagai gejala dalam hidup
bermasyarakat, sebagai badan ciptaan manusia berdasarkan hukum, mempunyai hak dan
kewajiban seperti manusia pribadi.Secara prinspil badan hukum berbeda dengan Manusia
pribadi.Perbedaan tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut:
a. Manusia pribadi adalah mahluk hidup cipataan Tuhan kehendak,mempunyai akal,
perasaan, kehendak, dan dapat mati.Sedangkan badan hukum adalah badan ciptaan manusia
pribadi berdasarkan hukum, dapat dibudarkan oleh pembentukannya.
b. Manusia pribadi mempunyai kelamin, sehingga ia dapat kawin,dapat beranak. Sedangkan ,
badan hukum tidak.
c. Manusia pribadi dapat menjadi ahli waris, sedangkan badan hukum tidak.
3) Catatan Sipil
Catatan sipil adalah suatu lembaga yang bertujuan mengadakan pendaftaran, pencatatan, serta
pembukuan yang selengkap-lengkapnyadan sejelas-jelasnya serta memberi memberi kepastian
hukum yang sebesar-besarnya atas peristiwa kelahiran, pengakuan, perkawinan, dan kematian.
Jadi dari pengertian diatas terdapat 4 registrasi catatan sipil, yaitu:
A. Kelahiran.
B. Pengakuan.
C. Perkawinan.
D. Pernikahan.
Sedangkan berdasarkan pasal 4 KUH Perdata terdapat enam jenis registrasi catatan sipil,
yaitu:
A. kelahiran;
B. pemberitahuan kawin;
C. izin kawin;
D. perkawinan;
E. perceraian; dan
F. kematian
Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 1983 tentang Organisasi dan
Tata Kerja kantor Catatan Sipil Kabupaten / Kota Madya, ada lima jenis akta catatan sipil, yaitu:
1. Akta Kelahiran: akta yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang, yang berkaitan
dengan adanya kelahiran. Akta ini bermanfaat untuk memudahkan pembuktian dalam hal
kewarisan, persyaratan untuk diterima di lembaga pendidikan dan persyaratan bagi seseorang
untuk masuk sebagai pegawai negeri.
2. Akta Perkawinan: akta yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenan, yang berkaitan
dengan adanya perkawinan. Pejabat yang berwenang mengeluarkan akta perkawinan meliputi:
1). Kepala KUA bagi yang beragama Islam.
2). Kepala Kantor Catatan Sipil bagi yang beragama non Islam.
3). Akta Perceraian: akta yang diterbitkan oleh pejabat yang berwenang setelah adanya
putusan pengadilan. Pejabat yang berwenang untuk menerbitkan akta perceraian bagi yang
beragama Islam adalah panitera pengadilan agama atas nama ketua pengadilan, dan bagi orang
non-Islam adalah kantor Catatan Sipil.
4). Akta Pengakuan dan Pengesahan Anak: akta yang diterbitkan oleh pejabat yang
berwenang, yang berkaitan dengan pengakuan dan pengesahan terhadap anak luar kawin.
5). Akta Kematian: akta yang diterbitkan oleh pejabat yang berwenang, yang berkaitan
dengan meninggalnya seseorang.
Dari keterangan di atas, bahwa catatan sipil sangat berguna dan memberikan manfaat basar
bagi kita, baik sebagai penentuan status, alat bukti yang kuat dan sempurna, dll.
Dalam Common Lam tempar tinggal dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
(1) Domisili of origin, yaitu tempat tinggal seseorang ditentukan oleh tempat asal seseorang
sebagai tempat kelahiran ayahnya yang sah
(2). Domicili of origin of dependence, yaitu tempat tinggal yang ditentukan oleh tempat
tinggal ayah bagi anak yang belum dewasa, tempat tinggal ibu bagi anak yang belum sah, dan
bagi istri ditentukan oleh tempat tinggal suaminya
(3) Domicili of choice, yaitu tempat tinggal yang ditentukan oleh pilihan seseorang yang telah
dewasa, di samping tindak tanduk sehari-hari.
Adapun menurut hukum Eropa Kontinental, termasuk juga KUH Perdata dan NBW [BW
baru] negeri Belanda, tempat tinggal dibedakan menjadi dua mcam, yaitu
(1)Tempat tinggal sesungguhnya, yaitu tempat melakukan perbuatan hukum pada umumnya,
baik itu tempat tinggal mandiri maupun tempat tinggal wajib
(2)Tempat tinggal yang dipilih, yaitu apabila ada dua orang yang mengadakan suatu
perjanjian (perdagangan) dengan memilih tempat tinggal di kantor seorang notaris atau kantor
Kepaniteraan Pengadilan