Anda di halaman 1dari 7

IPE.

KEPERAWATAN JIWA

1. Diagnosa keperawatan jiwa : Halusinasi


2. Diagnosa keperawatan :

ANALISA DATA dan DIAGNOSA KEPERAWATAN

NO DATA Etiologi Masalah Keperawatan


1. DS : Factor Psikologis Ketidakseimbangan nutrisi
 Keluarga
mengatakan kurang dari kebutuhan tubuh
bahwa pasien
makan
minumpun ia
tidak mau

2 DS : Kehilangan cairan Kekurangan volume cairan


 Keluarga aktif
mengatakan
bahwa pasien
makan
minumpun ia
tidak mau

2. DS : Berduka Insomnia
 keluarga pasien
mengatakan
bahwa pasien
pola tidur
pasien terbalik,
malam sulit
tidur dan siang
banyak
mengantuk

NURSING CARE PLAN (NCP) dengan Metode SNL (Standar Nursing Language)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. E

Dx. Keperawatan NOC NIC


Ketidakseimbangan nutrisi Setelah dilakukan tindakan NIC : Nutrition management
keperawatan selama 1 x 24 jam 1. Mengkaji adanya alergi
kurang dari kebutuhan nutrisi pasien dapat terpenuhi. makanan
tubuh b/d factor psikologis Nutritional status : Nutrient 2. Mengkolaborasikan
intake dengan ahli gizi untuk
No. NOC menentukan jumlah
1. Mampu kalori yang dibutuhkan
mengidentifikasi pasien
kebutuhan nutrisi 3. Memberikan informasi
2. Tidak terjadi penurunan tentang kebutuhan
berat badan nutrisi.
3. Tidak ada tanda-tanda 4. Mengkaji kemampuan
malnutrisi pasien untuk
mendapatkan nutrisi
yang dibutuhkan

Kekurangan volume cairan b/d Setelah dilakukan tindakan NIC : Fluid Management
penyimpangan yang keperawatan selama 1x24 jam 1. Memonitor vital sign
mempengaruhi asupan cairan volume cairan adekuat, dengan 2. Kolaborasi pemberian
criteria : cairan IV
fluid balance 3. Dorong pasien untuk
No NOC menambah intake oral
1. Tekanan darah, nadi,
suhu tubuh dalam batas
normal
2 Tidak ada tanda-tanda
dehidrasi
Insomnia Setelah dilakukan tindakan 1x24 NIC : Neurologi Monitoring
jam kerusakan memori dapat 1. Memantau tingkat
terkontrol, dengan criteria : kesadaran
Evironment interpretation 2. Memantau ukuran pupil,
syndrome impaired bentu simetris, dan
No. NOC reaktifitas.
1. Mampu untuk 3. Memantau TTV : suhu,
melakukan proses TD, denyut nadi dan RR
mental yang komplek 4. Memantau reflex kornea
2. Orientasi kognitif : 5. Memantau tingkat
orientasi
mampu untuk
mengidentifikasi orang,
tempat, dan waktu
secara akurat

3. Strategi pelaksanaan :
a. SP 1 Pasien
Membantu pasien mengenal halusinasi, menjelaskan cara mengontrol halusinasi,
mengajarkan pasien untuk mengontrol halusinasi dengan menghardik
halusinasinya.
b. SP 2 Pasien
Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap bersama orang
lain
c. SP 3 Pasien
Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan melakukan aktifitas terjadwal
d. SP 4 pasien
Melatih pasien minum obat secara teratur
e. SP 1 Keluarga
Memberikan pendidikan kesehatan tentang pengertian halusinasi, jenis
halusinasi yang dialami pasien, tanda dan gejala halusinasi, dan cara merawat
pasien halusinasi
f. SP 2 Keluarga
Melatih keluarga praktik merawat pasien langsung dihadapan pasien.
Memberikan kesempatan kepada keluarga untuk memperagakan cara merawat
pasien dengan halusinasi langsung dihadapan pasien.
g. SP 3 Keluarga
Membuat perencanaan pulang bersama keluarga

Dari Strategi Pelaksanaan diatas terdapat 3 fase yaitu :

1. Fase orientasi
a. Memberi salam
b. Melakukan evaluasi dan validasi
c. Melakukan kontrak topic
d. Melakukan kontrak tempat
e. Melakukan kontrak waktu
2. Fase kerja
a. Membina hubungan saling percaya (BHSP)
b. Menjelaskan/ mendemonstrasikan sesuai kontrak topic pada fase orientasi
c. Meminta klien bertanya/ redemonstrasi
d. Memberikan tanggapan atas pertanyaan klien
3. Fase terminasi
a. Melakukan evaluasi subjektif
b. Melakukan evaluasi objectif
c. Memberikan reinforcement
d. Memberikan tindak lanjut
e. Melakukan kontrak topic yang akan datang
f. Melakukan kontrak waktu yang akan datang
EPILEPSI
ANALISA DATA dan DIAGNOSA KEPERAWATAN

NO DATA Etiologi Masalah Keperawatan


1. DS : Faktor genetik 1. Resiko cidera b/d
 Keluarga gelisah dan kejang
mengatakan 2. Ketidakefektifan
sebelumnya pasien bersihan jalan nafas
kejang selama 3 b/d dengan spasme
menit, tonik klonik, pada jalan nafas,
selama kejang obstruksi
matanya melirik ke trakeabronkial
atas dan lidahnya 3. Kerusakan memori
tergigit. b/d gangguan
DO : - neurologis

NURSING CARE PLAN (NCP) dengan Metode SNL (Standar Nursing Language)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. E

Dx. Keperawatan NOC NIC


Resiko cidera b/d gelisah dan Setelah dilakukan tindakan Environment management
kejang keperawatan selama 1 x 24 jam (Manajemen Lingkungan) :
resiko cedera dapat terkontrol, 1. Menyediakan lingkungan
dengan criteria : yang aman untuk pasien
Risk Control 2. Menghindakan
No. NOC lingkungan yang
1. Klien terbebas dari berbahaya (mis :
cedera memindahkan
2. Klien mampu perabotan,)
menjelaskan factor 3. Memasang side trill
resiko dari lingkungan/ 4. Menyediakan tempat
perilaku personal tidur yang nyaman dan
3. Mampu mengenali bersih.
perubahan status 5. Membatasi pengunjung
kesehatan 6. Menganjurkan keluarga
untuk menemani pasien
Ketidakefektifan bersihan Setelah dilakukan tindakan NIC : AIRWAY MANAGEMENT
jalan nafas b/d dengan spasme keperawatan selama 1x24 jam 4. Membuka jalan nafas
pada jalan nafas, obstruksi jalan nafas menjadi efektif 5. Membersihkan jalan
trakeabronkial dengan criteria : nafas
respiratory status : airway
patency
No NOC
1. Menunjukkan jalan
nafas yang paten (klien
tidak merasa tercekik,
irama nafas, frekuensi
pernafasan dalam
rentang normal, tidak
ada suara nafas
abnormal)
2 Mampu
mengidentifikasikan dan
mencegah factor yang
menghambat jalan nafas
Kerusakan memori b/d Setelah dilakukan tindakan 1x24 NIC : Neurologi Monitoring
gangguan neurologis jam kerusakan memori dapat 6. Memantau tingkat
terkontrol, dengan criteria : kesadaran
Evironment interpretation 7. Memantau ukuran pupil,
syndrome impaired bentu simetris, dan
No. NOC reaktifitas.
1. Mampu untuk 8. Memantau TTV : suhu,
melakukan proses TD, denyut nadi dan RR
mental yang komplek 9. Memantau reflex kornea
2. Orientasi kognitif : 10. Memantau tingkat
mampu untuk orientasi
mengidentifikasi orang,
tempat, dan waktu
secara akurat

Anda mungkin juga menyukai