Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH FISIKA DASAR

MEKANIKA FLUIDA

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:

1. AMELIA
2. NA’IMUL AKBAR (0701183273)
3. YUNUS FADILLAH HARAHAP (0701182105)
4. SITI AFIFAH SIREGAR (0701182174)

JURUSAN ILMU KOMPUTER


FAKULTAS SAINS DAN TEKHNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
2

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil ‘alamin, rasa syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha
Kuasa yang telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesehatan, kesempatan serta pengetahuan
sehingga makalah fisika Dasar tentang ‘Mekanika Fluida’ ini bisa selesai sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan. Ucapan terima kasih kami persembahkan ntuk dosen yang telah
membimbing dan mengajari kami, pak Abdul Halim M.Pd. juga kami berterima kasih kepada
pihak pihak lain yang telah membantu pembuatan makalah ini.

Kami berharap agar makalah ini bisa bermanfaat untuk menambah pengetahuan rekan-
rekan mahasiswa pada khususnya dan para pembaca umumnya tentang Fluida yang merupakan
hal yang deklat dalam kehidupan sehari-hari kita

Sebelumnya kami meminta maaf bilamana terdapat kesalahan kata atau kalimat yang
kurang berkenan. Serta tak lupa kami juga berharap adanya masukan serta kritikan yang
membangun dari Anda demi terciptanya makalah yang lebih baik lagi.

Medan, 07 Desember 2018

Penulis
3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 2

DAFTAR ISI................................................................................................................................... 3

BAB I .............................................................................................................................................. 4

PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 4

1.A. Latar Belakang ................................................................................................................. 4

1.B. Tujuan............................................................................................................................... 5

BAB II............................................................................................................................................. 6

PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 6

2.A. Pengertian dan Fluida Statik ............................................................................................ 6

2.B. Tekanan Dan Massa Jenis ................................................................................................ 7

2.C. Dinamika Fluida ............................................................................................................. 11

2.D. Prinsip Pascal Dan Prinsip Archimedes ......................................................................... 14

BAB III ......................................................................................................................................... 17

PENUTUP..................................................................................................................................... 17

3.A. Kesimpulan ....................................................................................................................... 17

3.B. Saran .................................................................................................................................. 17

Daftar Pustaka ............................................................................................................................... 18


4

BAB I

PENDAHULUAN

1.A. Latar Belakang


Kita sudah lazim menggolong-golongkan materi, yang ditnjau secara makroskopis,
kedalam benda padat dan fluida. fluida (fluid) adalah suatu zat yang dapat mengalir. Jadi istilah
fluida termsuk cairan dan gas. Klasifikasi seperti itu tidaklah jelas. Beberapa fluida seperti gelas
aatau ter (pitch), mengalir begitu lambat sehingga berprilaku seperti benda padat untuk interval-
interval waktu yang biasanya kita gunakan untuk bekerja dengan benda-benda tersebut. Plasma
dalaam salah satu yang merupakan gas yaang sangat terionisasi tidak cocok untuk diglolongkan
kedalam salah satu golongan ini ; plasma tersebut seringkali dinmakan “keadaan keempat dari
maateri” (‘fourth state of matter”) untuk membedakannya dari keadaan padaat, keadaan cair, dan
keadaan gas. Malah perbedaan diantra suaatu cairan dan suatu gaas tidaklah jelas, uap misalnya.
Tanpa munculnya suatu meniskus dan tanpa mendidih; massa jenis dan viskositas berubah secara
kontinu diseluruh proses tersebut.

Akan tetapi, didalam penjelasan ini akan ,mendefenisikan suatu fluida seperti yang
biasaanya dimengerti dan kita hnya berminat mempelajari sifat-sifat fluida yang dihubungkan
dengan kemampuan fluida tersebut untuk mengalir. Maka, hukum-hukum dasar yang sama akan
mengontrol sifat statika dan sifat dinamika cairan dan gas kendatipun ada perbedaan-perbedaan
diantara cairan dan gas yang kita amaati pada tekanan-tekanan biasa.

Untuk benda-benda padat, yan mempunyai suatu ukuran dan bentuk yang tertentu, kita
telah merumuskan mekanika benda tegar. Yang dimodifikasi oleh hukum-hukum elastisitas
untuk benda-benda yang tidak dapat dianggap tegar sempurna.

Karena fluuida mengubah bentuknya dengan mudah didalam kasus mengenai gas,
mempunyai volume yang sama dengan volume waduk yang membatasi gas tersebut, maka kita
haarus mengembangkan cara-cara utuk memecahkan soal-soal mekanika fluida. Pemakaian
fluida pada pemakaian medium kontinu, baik benda padat maupun fluida, adalah didasarkan
pada hukum-hukum gerak newton yang diubungkan dengan hukum-hukum yang sesuai. Akan
5

tetapi untuk fluida, seperti halnya untuk benda padat, maka kita akan mudah mengembangkan
perumusan-perumusan khusus hukum-dasar ini.

1.B. Tujuan

Makalah ini bertujuan sebagai pemenuhan tugas dari dosen, juga agar mahasiswa lebih
faham dan mengenalia apa yang dimaksud dengan mekanika fluida ,yaitu Visikositas,Tekanan
Hidrostatik,Hukum Paskal,Persamaan kontinuitas,HukumArchimedes,Hukum bernauly dan juga
sebagai sumber diskusi mahasiswa tentang materi tersebut.
6

BAB II

PEMBAHASAN

2.A. Pengertian dan Fluida Statik

Fluida (fluid) adalah suatu zat yang dapat mengalir. Jadi istilah fluida termsuk cairan dan gas.
Fluida selalu mempumysi bentuk ysng dspst berubsh secara kontiniu seperti wadahnya,sebagai
akibat dari gaya geser (tidak dspat menahan gaya geser).

Cair:

 Molekul-molekul teerikat secara longgar namun tetap berdekatan


 Tekanan yang terjadi karna ada gaya gravitasi bumi yang belerja padanya.
 Tekanan terjadi secara tegak lurus pada bidang.

Gas:

 Molekul bergerak bebas dan saling bertumbukan


 Tekanan gas bersumber pada perubahan momentum disebabkan tumbukan molekul gas
pada dinding.
 Tekann terjadi tidak tegak lurus pada bidang.
7

2.B. Tekanan Dan Massa Jenis

Ada suatu perbedan didalam cara sebuah gaya permukaan beraksi pada suaatu fluida dan
pada suatu benda padat. Untuk suatu benda padat tidak ada batasan-baatasan pada arah gaya
seperti itu, tetapi untuk suatu fluida yang diam tidak dapaat menahan sebuaah gaya taangensial;
lapisan-lapisan fluida tersebut akan meluncur diatas lapisan lainnya bila fuida tersebut
dipengaruhi oleh sebuah gaya seperti itu. Sesungguhnya, ketakmampuan fluida untuk menolak
gaya-gaya taangensial seperti itu (atau tegangaan geser) yang memberikan kemampuan
karakteristik kepada fluida tersebut untuk mengubah bentuknya atau untuk mengalir.

Maka kita akan muda menjelaskan gaya yang beraksi pada suatu fluida dengan
mnentukan tekanan p, yang didefenisikan sebagai besarnya gay normal persaatuan luas
permukaan. Tekanan ditransmisikan kepadaa batas-batas padat aatau solidboundaries atau
melalui bagin-bagiaan yaang sebarang dari fluida didalam arah tegak lurus kepaada batas-baatas
atau bagian-baagian disetiap titik.

Tekanan adalaah suaatu kuantitas skalar. Satuan si dari tekanan pascal (singkatan pa, 1 pa
= 1 N/m2). Satuan ini dinamai menurut nama ilmuan prancis Blaise Pascal (1623-1662). Satuan-
satuan lain adalah bar (1 bar = 105pa), lb/in2,atmosfer (1 atm = 14,7 lb/in2 = 101.325 pa), dan
mmHg (760 mmHg) = 1 atm ).

Suatu fluida yang mengalami tekanan akan mengerahkan sebuah gaya paada setiap
permukaan yang bersentuhan dengan fluidaa tersebut. Tinjaulah sebuah permukaan tertutp yang
mengandung suatu fluida sebuah elemen permukaan dapat dinyatakan oleh sebuah vektor S yang
besarnya menyatakan luas elemen yang arahnya diambil menuju keluar idalam arah normal
kepada permukaan elemen. Maka gaya F yang dikerahkan oleh fluida melawan elemen
permukaaan ini adalah

F =p.S

Karena F dan S mempunyai arah yang sama, maka tekanan p dapat ditulisskan sebagai :

P = F/S
8

Kita menganggap bahwa elemen luas S adalah cukup kecil sehingga tekanan p, yang
didefensikan seperti diatas, adalah tak tergantung dari ukuram elemen S. Tekanan tersebut
seebenarnya dapar berubah dari titik ke titik pada permukaan. Massaa jenis ρ dari fluida
homogen (massanya dibagi oleh volumenya). Dapat bergantung pada banyak faktor, seperti
temperatur fluida dan tekanan.

Variasi tekanan didalam fluida yang diam

Jika suatu fluida berada didalam kesetimbaangan, maka tiap-tiap bagian fluida berada
diaalam keseimbangan. Marilah kita tinjau sebuah elemen kecil dari volume fluida yang
terbenam didalam fluida tersebut. Misalkan elemen ini mempunyai bentuk sebuah cakram
mempunyai luas A .

Gaaya hrizontal resultan adalah nol., karena elemen tersebut tidak mempunyai percepatan
horizontal. Gaya-gaya horizontal hanya ditimbulkan oleh tekanan fluida, dan dari simetri maka
tekanan haruslah sama disemua titik didalam sebuah bidang horizontal. Elemen fluida jga tidak
dapat dipercepat didalam araah vertikal, sehingga gaya vertikal resultan pada elemen tersebut
haruslah sebesar nol. Akan tetapi, gaya-gaya vertikal bukan hanya ditimbulkaan oleh berat
elemen. Jika kitaa misalkan p adalah tekanan pada permukaan baawah dan p + dp adalah tekanan
pada permukaan atas, maka gaya dia atas pA (yang dikerahkan pada permukaaan bawah) dan
gaya kebawah adalah (p + dp ) A (yang dikerahkan padaa permukaan atas) di tambahkan dengan
berat elemen dw. Maka untuk kesetimbngan vertikal

Pa = (p + dp)A + dw

=( p + dp)A + ρgA dy,dp/dy = -ρg

Dan persaman ini mengatakan kepada kita bagimana tekanan berubah dengan elevasi
diatas suatu permukaan referensi didalam suatu fluida yang berada didalam kesetimbangan
statik. Jika elevasi bertambah (dy positif) maka teknan berkuramg (dp negatif). Penyebab variasi
tekanan ini adaalah berat persatuan luas penampang lapisn-lapisan fluida yang terletak diantara
titik-titik yang perbedaan tekanannya sedang diukur.
9

Kuantitas ρg seringkali dinamakan berat jenis (weight density) dari fluida; berat jenis tersebut
adalah berat persatuan volume dari fluida. Misalnya untuk air, berat jenis adalah
62,4lb/kaki3(9800 N/m3).

Jika p 1 adalah tekanan pada elevasi y1 p2 adalah tekanan pada elevasi y2 diatas suatu permukaan
referensi, maka integrasi dari persamaan berikut adalah memberikan :

𝑝2 𝑦2
∫ 𝑑𝑝 − ∫ 𝜌𝑔 𝑑𝑦
𝑝1 𝑦1

y2
P2− p1 = −∫y1 ρg dy

Untuk cairan maka ρ praktis adalah konstan karena cairan adalah hampir tak
termampatkan, dan perbedaan permukaan jarang begitu besar, sehingga tidak perlu ditinjau
sesuatu perubahan g. Maka, dengan mengambil ρ dan g sebagai konstanta-konstanta , maka kita
mendapatkan :

P2-p1 = -ρg(y2-y1)

Untuk suatu cara homogen.

Jika suatu cairan mempunyai sebuah permukaan bebas (free surface), maka permukaan
bebas inilah yang merupakan permukaan alami dari mana jarak akan diukur. Untuk mengubah
permukaan referensi ke permukaan puncaak, maka maka kita ambil y2 sebagai elevasi
permukaan , dititik tekanan p2 yang beraksi pada fluida biasanya adalah tekanan yang dikerahkan
oleh atmosfer bumi p0. Kita mengambil y1 berada disuatu permukaan dan kita menyatakan
tekanan disana sebagai p. Maka :

P0−p = −ρg(y2−y1).

Tetapi y2−y1 adalah kedalaman h dibawah permukaan dimana tekanan adalah p, sehingga :

P = p0 +ρgh.

Persamaan ini memperlihatkan dengan jelas bahwa tekanan adalah sama di mana titik pada
kedalaman yang sama.
10

Untuk gas maka ρ adalah cukup kecil dan perbedaan tekanan di dua titik biasanya dapaat
diabaikan. Jadi didalam sebuah bejana yang berisi suattu gas maka tekanan dapat diambil sama
besarnya dimana-mana. Akan tetpi, tidaklah deikian kasusnya jika y2−y1 adalah sngat besar.
Tekanan udara berubah sangat besar sekali jika kita naik ke ketinggian yang besar didalam
aatmosfer. Ternyata, didalam kasus seperti itu massa jenis ρ berubah dengan ketinggian dan ρ
haruslah diketahui.

Ketingian dapat diabaikan, carilah tekanan p disuatu ketinggian y iatas permukaan laut. Jadi
dapat diperoleh :

𝑑𝑝
= −ρg
𝑑𝑦

Karena ρ adalah sebanding dengan p, maka kita memperoleh :

𝜌 𝑝
=𝑝0’
𝜌0

Dimana nilai ρ0 dan ρ0 adalah nilai massa jenis dan nilai tekanan yang diketahui di permukaan
laut. Maka,

𝑑𝑝 𝑝
=−gρ0 ,
𝑑𝑦 𝑝0

𝑑𝑝 𝑔𝜌0
=− 𝑝0 dy
𝑝

Dengan mengintegralkan persamaan ini dari nilai p0 di titik y = 0 (permukaan laut) ke nilai p
dititik y (diatas permukaan laut), maka kita mendapatkan :

𝑝 𝑔𝜌0
ln𝑝0 = − − 𝑝0 y

atau

p = p0−y(ρ0/p0)y

akan tetapi,

g = 9,80 m/s2 ρ0 = 1,20 kg/m3 (pada 20oC)


11

P0 = 1,01 X 105 N/m2 =1,01 x 105 Pa

𝜌0
g𝑝0=1,16x10−4m1= 0,116 km−1

maka,

dimana a = 0,116 km−6.

Kita telah melihat bahwa karena cairan adalah hampir tak termampatkan maka lapisan-
lapisan yang sebelah bawah tidak terlihat dikompresikan oleh berat lapisan-lapisan atas yang
dilapiskan diatas lapisan-lapisan bawah trsebut dan massa jenis ρ praktis aadalah konstan
disemua permukaan. Untuk gas yang temperaturnya uniform maka massa jenis dari setiap
lapisan adalah sebanding dengan tekanan p di lapisan berikut. Variasi tekanan dengan jaraak
untuk suatu cairan.

Hubungan diantara tekanan-tekanan disetiap dua titik, didaalam suatu fluida, tak perduli
bagaimanapun bentuk tabung yang berisi fluida tersebut. Karena bagaimanapun bentuknya
tabung yang berisi fluida tersebut, dua titik didalam fluida dapat dihubungkan oleh sbuah jalan
yang dibuat oleh langkah vertikal dan langkah horizontal.

2.C. Dinamika Fluida

Dinamika fluida adalah ilmu yang memperlajari fluida dalam keadaan bergerak. Gerakan fluida
dipandang sebagai fungsi tempat dan waktu . Tetapi untuk memudahkan mempelajari maka
diberikan pendekatan lain :

1. Fluida tak dapat ditekan (incompresibel ) sehingga kerapatan fluida homogeny.


2. Tak ada friksi antara lapisan – lapisan fluida sehingga tidak ada energy yang hilang
3. Arus fluida adalah stasioner (tidak berubah terhadap waktu) dan tidak berputar (
irratational ) artinya sepanjang lintasannya tidak ada sirkulasi kecepatannya.
12

Macam – macam aliran dalam fluida dimanika adalah sebagai beikut :

1. Aliran Steady ( stasioner)


2. Aliran Viscoss
3. Aliran Turbulen

Aliran lurus atau laminer yaitu aliran fluida mulus. Lapisan-lapisan yang bersebelahan
meluncur satu sama laindengan mulus. Pada aliran partikel fluida mengikuti lintasan yang mulus
dan lintasan ini tidak saling bersilangan. Aliran laminer dijumpai pada air yang dialirkan melalui
pipa atau selang.

Aliran turbulen yaitu aliran yang ditandai dengan adamnya lingkaran-lingkaran tak
menentu dan menyerupai pusaran. Aliran turbulen sering dijumpai disungai-sungai dan selokan-
selokan.

Persamaan Kontinuitas

Zat cair yang mengalir di dalam sebuah pipa yang penampangannya bebeda yaitu A1 dan A2
seperti pada gambar dibawah ini :

Dari gambar diatas menunjukkan bahwa aliran fluida dalam pipa yang luas penampangnya
berbeda yaitu A1 dan A2, maka kecepatan fluida pada masing – masing penampangnya adalah V1
dan V2 . Dalam selang waktu ∆t, massa fluida yang masuk adalah :

∆m1 = p A1 v1 dt
13

Dan massa fluida yang keluar :

∆m2= p A2v2 dt

Volume diantara A1 dan A2 tetap, karena alirannya tak kompresi belmaka massa fluida yang
keluar sama dengan yang masuk , jadi :

p A1 v1dt = p A2v2dt

A1 v1 = A2v2= tetap

Persamaan diatas disebut persamaan koninuitas. Hasil kali A.disetiap titik sepanjang pipa
adalah tetap dan perkalian antara luas penampang dengan kecepatan pada suatu titik disebut flux
volume atau debit aliran fluida, satuan debit aliran adalah m3/detik.

Persamaan Bernoulli

Persamaan Bernoulli sebenarnya hanya bentuk lain dari persamaan kekekalan energy
mekanik yang diterapkan pada fluida. Tentunya fluida yang ditinjau harusta kental agar tidak
terdapat disipasi energy panas, seperti pad agambar dibawah ini dapat diperhatikan fluida yang
mengalir akibat adanya perbedaan tekanan anatara kedua ujung – ujungnya.

Menurut teorema kerja energy : kerja yang dilakukan oleh gaya resultan yang berkasi pada
sebuah sisi tema adalah sama dengan perubahan energy kinetic system tersebut .
14

Usaha W yang dilakukan pada system oleh gaya resultan pada gambar dapat dihitung dengan
meninjau kerja oleh masing –masing gaya yang ada :

Usaha oleh gaya tekan ke kanan W1 = p1.A1.∆1

Usaha oleh gaya tekan kekiri W2= p2.A2.∆2

Usaha oleh gaya gravitasi = m.g.( y1 – y2 )

Usaha yang dilakukan oleh system :

W = p1.A1.∆1 – p2.A2.∆2+ m.g.( y1 – y2 )

Volume cairan yang dipindahkan =

A1.∆1 = A2 . ∆2 = m / p

Maka W = ( p1 – p2 ) m /p mg ( y1 – y2 )

Perubahan energi kinetic system menjadi :

∆Ek= ½ ( mv22 – mv12)

Sehingga usaha yang dilakukan system = perubahan energy kinetic system.

( p1 – p2 ) m /p mg ( y1 – y2 ) = ½ ( mv22 – mv12) atau

p + ½ v2 + pgt = tetap

persamaan diatas disebut sebagai persamaan Bernoulli . Persamaan Bernoulli dapat digunakan
untuk menentukan laju fluida dengan cara mengukur tekanan.

2.D. Prinsip Pascal Dan Prinsip Archimedes

Prinsip Pascal

Tekanan yang diberikan pada suatu fluida didalam bejana tertutup akan di teruskan sama
rata/besar ke segala arah pada dinding-dindingnyaatau tekanan yang dikerjakan pada suatu fluida
15

akan menyebabkan kenaikan tekanan kesegala arah dengan sama besar,seperti terlihat pada
gambar:

Besar F2/ F1 disebut keuntungan mekanik. Prinsip pascal banyak digunkan pada pompa
hidrolik,rem hidrolik pada mobil, dan pengukur tekanan ban pada mobil atau motor.

Prinsip Archimedes

Jika sebuah benda dicelupkan sebagian atau semuanya kedalam fluida yang diam, benda tersebut
akan mendapat gaya terangkat keatas (gaya apung) yang besarnya sama dengan berat flida yang
dipindahkan, dan pada bagian beda yang tercelup paling dalamakan mendaoat gaya apung yang
paling besar.Jadi gaya resultan keatas mempunyai besar yang samadengan berat fluida yang
dipindahkan oleh benda tersebut, garis kerjanya melalui pusat berat fluida,seperti gambar
dibawah ini:
16

Prinsip Archimedes dapat dikatakan sebagi “gaya apung pada benda dalam zat cairsama
dengan berat fluida yang dipindahkan”.
17

BAB III

PENUTUP

3.A. Kesimpulan

 Fluida adalah zat yang mempunyai kemampuan untuk mengalir sehingga tidak dapat
mempertahankan bentuknya

 Fluida tidak mengalir atau diam di sebut fluida statik.

 Sedangkan fluida yang mengalir disebut fluida dinamik.

3.B. Saran

Dengan adanya makalah tentang fluida ini kita dapat mengetahui jenis-jenis fluida serta kita
diharapkan mampu untuk memanfaatkan keuntungan dari fluida dalam kehidupan sehari-hari
sehingga dapat memudahkan pekerjaan kita.
18

Daftar Pustaka

Jumiati, Ety, dkk. 2018.Fisika Universitas. Medan: CV.Widya Puspita

Barsasella, Diana. 2010. Fisika Untuk Mahasiswa Kesehatan. Jakarta: CV.Trans Info Media

Anda mungkin juga menyukai