Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah swt. yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“ ZAKAT ” ini. Salawat dan salam penulis sanjungkan kepada junjungan Nabi Besar
Muhammad saw. beserta keluarga dan para sahabat beliau yang telah membawa umat manusia
dari alam jahiliah ke alam islamiah.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin supaya penulisan Makalah ini sempurna.
Namun, atas keterbatasan wawasan dan pengetahuan yang penulis miliki, penulis masih sangat
memerlukan perbaikan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan Makalah ini. Akhirulkalam,
semoga Makalah ini bermanfaat bagi pembaca.

Pekanbaru, 23 April 2017

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Yang mendorong penulisan makalah ini adalah niat untuk memberikan nasehat dan
peringatan akan kewajiban zakat yang telah diremehkan oleh kebanyakan kaum muslimin,
mereka tidak mengeluarkanya sebagaimana cara yang disyariatkan, meski perkara ini adalah
besar, dan merupakan salah satu dari lima rukun Islam di mana bangunan Islam tidak akan tegak
tanpanya.
" Islam dibangun di atas lima landasan: Syahadat bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan
Muhamad utusan Alah, menegakan sholat, menunaikan zakat, puasa ramadhon dan haji." (QS:
Bukhori, Muslim). 1[1]
Ini menunjukkan bahwa zakat merupakan bagian penting dalam kehidupan umat Islam.
Bahkan pada masa Khalifah Abu Bakar As-Siddiq orang-orang yang enggan berzakat diperangi
sampai mereka mau berzakat. Itu karena kewajiban berzakat sama dengan kewajiban mendirikan
sholat.2[2]
”Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat
dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. tidak ada kekhawatiran
terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati”. (Q.S. Al- Baqarah : 277).
Kewajiban zakat atas muslim adalah di antara kebaikan Islam yang menonjol dan
perhatianya terhadap urusan para pemeluknya, hal itu karena begitu banyak manfaat zakat dan
betapa besar kebutuhan orang-orang fakir kepada zakat.
Kitab dan sunnah serta ijma' telah menunjukan kewajibanya, barang siapa mengingkari
kewajibanya maka ia adalah kafir dan murtad dari Islam dan harus diminta agar bertaubat, jika
tidak bertaubat dibunuh, dan barang siapa kikir dengan enggan mengeluarkan zakat atau
mengurangi sesuatu darinya maka ia termasuk orang-orang dzolim yang berhak atas sangsi dari
Allah SWT, Allah SWT berfirman:
" Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada
mereka dari karuniaNya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya
kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan
kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit
dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS: Ali-Imron; 180). 3[3]
Namun sayang, zakat yang seharusnya menjadi potensi ekonomi umat yang sangat baik,
pada umumnya belum digarap secara baik. Akibatnya kemiskinan di kalangan umat Islam
jumlahnya masih cukup banyak. Padahal kita pun tahu bahwa kemiskinan dan kemelaratan
merupakan bibit potensial untuk kemurtadan dan kekufuran.

2.1 Tujuan

Agar lebih mengetahui pengetahuan tentang zakat

3.1 rumusan masalah

a. Pengertian zakat
b. Macam-macam zakat
c. Hokum zakat
d. Orang-orang yang berhak mendapat zakat
e. Orang-orang yang tidak berhak menerima zakat
f. Manfaat zakat
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Zakat

Pertama, zakat menurut bahasa artinya bersih, tambah dan terpuji. Sedangkan menurut
istilah zakat adalah kadar harta tertentu yang diberikan kepada para mustahiq (yang berhak)
menerimanya dengan beberapa syarat.
Kedua, zakat yaitu pemberian sebagian harta kepada fakir miskin dan orang-orang yang
berhak menerimanya dan hukumnya wajib.
Ketiga, zakat adalah satu kewajiban dari kewajiban-kewajiban Islam, ia adalah salah satu
dari rukun-rukunya, dan termasuk rukun yang terpenting setelah syahadat dan sholat.
Dalam bahasa Arab, kata zakah secara harfiah berarti berkembang atau tumbuh. Kadang
diartikan bersih atau suci. Adapun dalam pembahasan fikih, istilah zakat diartikan sebagai
sejumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan dan diserahkan kepada orang-orang yang berhak
menerimanya.
Pengertian yang lain, zakat adalah salah satu ibadah pokok dan termasuk salah satu rukun
Islam. Dan secara arti kata zakat berasal dari bahasa Arab dari akar kata zaka mengandung
beberapa arti seperti membersihkan, bertumbuh dan berkah. Dalam terminologi hukum (syara’)
zakat diartikan: “pemberian tertentu dari harta tertentu kepada orang tertentu menurut syarat-
syarat yang ditentukan”

2.2 Macam-macam Zakat

2.2.1 Zakat Fitrah


a. Pengertian
Beberapa pengertian zakat fitrah adalah sebagai berikut :
1. Zakat fitrah adalah zakat diri yang dikeluarkan oleh setiap umat Islam yang hidup
sebagian bulan Ramadhan dan sebagian bulan Syawal.
2. Zakat fitrah adalah tindakan untuk mensucikan jiwa.
b. Jenis untuk Membayar dan Jumlah yang Harus Dibayar
Yang dikeluarkan dalam zakat fitrah adalah makanan pokok (yang
mengenyangkan) menurut tiap-tiap tempat (negeri) sebanyak 3,1 liter atau 2,5 kg. Atau
bisa diganti dengan uang senilai 3,1 liter atau 2,5 kg makanan pokok yang harus
dibayarkan.

c. Syarat Wajib
Syarat-syarat wajib zakat fitrah adalah sebagai berikut :
 Beragama Islam.
 Lahir dan hidup sebelum terbenam matahari pada hari penghabisan bulan
Ramadhan.
 Mempunyai kelebihan harta dari keperluan makanan untuk dirinya sendiri dan
wajib dinafkahi, baik manusia atau binatang, pada malam hari raya dan siang
harinya. Yang tidak mempunyai kelebihan seperti itu, maka boleh menerima dari
orang lain sehingga dia dapat membayar zakat dan mempunyai persediaan
makanan.

d. Waktu-waktu Zakat
Waktu wajib membayar zakat fitrah adalah ketika terbenam matahari pada malam
Idul Fitri. Adapun beberapa waktu dan hukum membayar zakat fitrah pada waktu itu
adalah :
 Waktu mubah, awal bulan Ramadhan sampai hari penghabisan Ramadhan.
 Waktu wajib, mulai terbenamnya matahari di akhir bulan Ramadhan.
 Waktu sunah, sesudah sholat subuh sebelum sholat Idul Fitri.
 Waktu makruh, sesudah sholat Idul Fitri tetapi sebelum terbenam matahari pada hari
raya Idul Fitri
 Waktu haram, sesudah terbenam matahari pada hari raya Idul Fitri.

Apabila terlambat membayar zakat sesudah sampai tahunnya dan harta itu
sudah di tangannya, yang menerima zakat pun sudah ada. Maka jika benda itu hilang, ia
wajib mengganti zakatnya itu karena kelalaiannya.
2.2.2 Zakat Mal
a. Pengertian
Dalam bahasa Arab, mal berarti harta. Jadi, zakat mal adalah zakat yang berhubungan
dengan harta atau zakat yang diwajibkan atas suatu harta tertentu. Zakat mal adalah zakat
harta yang dimiliki oleh seseorang karena sudah sampai nisab (batas seseorang harus
mengeluarkan zakat).4[15]
Zakat mal adalah zakat harta yang dimiliki oleh seseorang karena sudah sampai nisab
(batas seseorang harus mengeluarkan zakat).5[16]

b. Harta Benda yang Wajib Dizakati dan Nisabnya


1. Binatang Ternak
‘Illat terhadap binatang ternak adalah nisab dan yang berkembang. Dengan demikian,
segala ternak yang dipelihara untuk diperkembangbiakkan dan telah sampai nisab
diwajibkan membayar zakatnya. Abu Hanifah menggunakan qiyas ini, karena itu bukan
saja terhadap unta, kambing dan biri-biri tetapi juga mewajibkan zakat terhadap kuda.
Dan si pemilik kuda boleh memilih antara membayar satu dinar untuk tiap seekor kuda
atau menghargakan kuda itu dan membayar 5 (lima) dirham dari harta kuda itu.
Ulama-ulama lain tidak mewajibkan zakat kuda ini, karena atas dasar Sabda Nabi
Muhammad,” Muslim tidak wajib menzakati hamba dan kudanya.”(HR. Abu Dawud).
Pendapat ini disanggah bahwa hadis tersebut untuk kuda yang digunakan tenaganya,
bukan diternakkan, seperti halnya sapi yang dipekerjakan tidak dikenakan zakat. “ Tidak
ada zakat pada sapi yang dikerjakan.”(HR. Abu Dawud).6[17]
Yang wajib dizakati hanya unta, sapi, kerbau dan kambing.
 Unta
Kewajiban zakat unta dijelaskan Nabi dalam haditsnya dari Anas ra. Menurut riwayat
al-Bukhari yang menyampaikan sabda Nabi yang artinya,” Setiap 24 ekor unta atau
kurang, maka zakatnya seekor kambing betina. Untuk setiap 5 ekor unta, jika jumlahnya
25 sampai 35 ekor, maka zakatnya satu ekor anak unta betina berumur 1-2 tahun atau
satu ekor anak unta jantan berumur 3-4 tahun;jika jumlahnya 36 ekor sampai 45 ekor,
zakatnya 46 sampai 60 ekor unta, zakatnya adalah seekor unta betina berumur 3-4
tahun”.7[18]
Nizab zakat binatang ternak di Indonesia :
Nisab Zakat Sapi dan Kerbau
Zakatnya
Nisab
Bilangan dan jenis zakat Umur
1 ekor anak sapi atau seekor kerbau
30-39 1 tahun lebih
1 ekor anak sapi atau seekor kerbau
40-59 2 tahun lebih
2 ekor anak sapi atau seekor kerbau
60-69 1 tahun lebih
1 ekor anak sapi atau seekor kerbau dan
70- ... 2 tahun lebih
1 ekor anak sapi atau seekor kerbau

Selanjutnya tiap-tiap 30 ekor sapi atau kerbau zakatnya 1 ekor anak sapi atau kerbau umur
1 tahun lebih. Dan tiap-tiap 40 ekor sapi atau kerbau, zakatnya 1 ekor anak sapi atau kerbau
berumur 2 tahun lebih.

 Zakat Kambing
Zakatnya
Nisab
Bilangan dan jenis zakat Umur
40-120 1 ekor kambing betina atau 2 tahun lebih, 1 tahun lebih
1 ekor domba betina
121-200 2 ekor kambing betina atau 2 tahun lebih, 1 tahun lebih
2 ekor domba betina
201-399 3 ekor kambing betina atau 2 tahun lebih, 1 tahun lebih
3 ekor domba betina
400- ... 4 ekor kambing betina atau 2 tahun lebih, 1 tahun lebih
4 ekor domba betina

Mulai 400 ekor kambing dihitung tiap-tiap 100 ekor kambing zakatnya 1 ekor kambing
atau domba umurnya seperti tersebut di atas.

2. Emas dan Perak


Barang permata apabila diperjualbelikan dikenakan zakat tijarahnya. Menurut Abu
Zahrah harus dizakati dan dinilai dengan uang.Harta yang dalam keadaan yang
digadaikan zakatnya dipungut atas pemilik harta, karena barang-barang yang digadaikan
tetap menjadi milik yang menggadaikan.
Barang-barang yang dalam sengketa atau dalam gugatan, maka putusan hakimlah
yang menentukannya, yaitu yang diwajibkan zakat adalah yang dimenangkan oleh hakim
dalam gugatannya. Demikian pula rumah yang disewakan, maka sewa rumah itu
merupakan usaha untuk mendapatkan hasil, yang wajib pula dikenakan zakatnya.8[20]
Zakat emas dan perak yaitu jika waktunya telah cukup setahun dan telah sampai ukuran
emas yang dimilikinya sebanyak 96 gram sedangkan perak 672 gram keatas, dan masing-
masing zakatnya 2,5 %.9[21]

3. Biji dan Buah-buahan


Adapun zakat makanan telah diterangkan dalam Al-Qur’an yang menyuruh kaum
Muslimin untuk mengeluarkan zakat terhadap segala hasil yang dikeluarkan dari bumi
seperti buah-buahan dan tumbuh-tumbuhan.

”Dan dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung,
pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang
serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). makanlah dari buahnya (yang
bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik
hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih-
lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan”. (Q.S. Al-
An’am : 141)
Ayat ini mempertegas adanya zakat untuk semua hasil bumi, kemudian
dikeluarkan sebanyak 10% jika dialiri dengan air hujan atau sungai dengan cara yang
mudah. Tetapi zakatnya hanyalah 5% jika dialiri dengan air yang dibeli atau
mempergunakan upah.10[22]
Pendapat ulama tentang harta yang wajib di zakati :
1. Abu Hanifah, mewajibkan zakat pada segala hasil tanaman/buah-buahan baik berupa
kurma ataupun buah-buahan lainnya.
2. Abu Yusuf dan Muhammad Ibnu Al-Hasan, zakat hanya wajib pada buah-buahan yang
dapat tahan satu tahun.
3. Asy Syafi’i, zakat hanya wajib pada buah-buahan kurma dan anggur.
4. Hanabilah berpendapat bahwa zakat itu hanya diwajibkan atas tumbuh-tumbuhan yang
asa takarannya, yang ditentukan kadarnya, kering dan dapat disimpan lama baik
makanan pokok atau bukan.

Abu Hanifah memegang umumnya hadis,” Pada tanaman-tanaman yang dialiri


dengan air hujan dan mata air atau yang mengisap dengan akarnya, zakatnya
sepersepuluh dan yang dialiri dengan kincir zakatnya seperduapuluh.” Sedangkan
Asy-Syafi’i, Muhammad bin Hasan dan Abu Yusuf berhujjah dengan hadis,” Tidak
ada zakat dalam sayur-mayur.”
Abu Hanifah tidak mewajibkan zakat terhadap rumput, tetapi apabila rumput itu
sengaja ditanam dan menghasilkan wajib pula dibayar zakatnya.Apabila sayur-mayur
itu diperdagangkan, maka wajib zakat dari perdagangan sayur tersebut. Dalam hal ini
sesungguhnya dapat dilihat dari segi lain yaitu dari segi subjek hukumnya apakah
sebagai produser atau sebagai pedagang atau sebagai produser dan pedagang.
Dengan kemajuan teknologi dan science syarat-syarat kering dan tahan lama dapat
dipenuhi.

4. Rikaz (harta terpendam)


Rikaz adalah emas dan perak yang ditanam di dalam tanah. Menurut sebagian
ulama, rikaz, yaitu harta karun yang diketemukan setelah terpendam dimasa lampau.
Dan, rikaz yaitu semua benda-benda tambang yang baru diketemukan baik di darat
atau di laut. Kita wajib mengeluarkan zakat sebesar 20% dari rikas yang kita temukan,
pada saat kita menemukannya.

5 Hasil Tambang
Hasil tambang apabila sampai satu nisab, wajib dikeluarkan zakatnya pada waktu
itu juga sebesar 2,5%.

c. syarat wajib
Secara umum seseorang berkewajiban mengeluarkan zakat mal apabila
sudah memiliki syarat sebagai berikut :
a. Islam
b. Merdeka (bukan budak)
c. Hak milik yang sempurna
d. Telah mencapai nisab ( nilai minimal harta suatu harta yang wajib di kelurkan
zakatnya )
e. Masa memiliki sudah sampai satu tahun (selain tanaman dan buah-buahan)
d. waktu zakat
Zakat mal dapat dilakukan kapan saja (tak tentu).

e. hukum zakat
Mengeluarkan zakat itu hukumnya wajib sebagai salah satu rukun Islam. Namun
demikian, tidak semua orang yang memiliki harta terkena kewajiban zakat mal. Ada
beberapa syarat yang harus dipenuhi, baik terkait dengan pemilik harta maupun harta
itu sendiri.

2.6 Orang-orang yang Berhak Menerima Zakat

” Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin,


pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak,
orang-orang yang berhutang, orang-orang yang berjuang untuk Allah dan untuk mereka yang
sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha
mengetahui lagi Maha Bijaksana”. (Q.S. At Taubah : 60)
1. Orang fakir : tidak mempunyai mata pencaharian tetap dan tidak ada yang
menanggung kebutuhan hidup sehari-harinya.
2. Orang miskin : mempunyai mata pencaharian tetapi penghasilannya tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari.
3. Amil : yang mengurusi zakat, mulai dari pengumpulan sampai dengan
pembagian kepada yang berhak.
4. Hamba Sahaya : orang yang menjadi budak dan dapat diperjualbelikan.
5. Fi Sabilillah : yang memperjuangkan agama Islam. 11[27]
6. Muallaf : 1. Orang yang baru masuk Islam dan imannya belum teguh.
2. Orang Islam yang berpengaruh dalam kaumnya.
3. Orang Islam yang berpengaruh terhadap kafir.
4. Orang yang menolak atau menangani kejahatan orang yang anti
zakat.
7. Orang yang berhutang:
1. Orang yang berhutang karena mendamaikan dua orang yang berselisih.
2. Orang yang berhutang untuk kepentingan dirinya yang dibolehkan.
3. Orang yang berhutang karena menjamin utang orang lain, sedangkan dia dan orang yang
dijamin tidak mampu membayar.
8. Ibnu Sabil atau musafir : orang yang sedang dalam perjalanan yang bukan maksiat.

2.7 Orang-orang yang Tidak Berhak Menerima Zakat

1. Orang kafir (hanya berhak diberi sedekah)


2. Orang atheis
3. Keluarga Bani Hasyim dan Bani Muttalib
4. Ayah, anak, kakek, nenek, ibu, cucu, dan isteri yang menjadi tanggungan orang yang
berzakat.

2.8 Manfaat Zakat dalam Kehidupan

Beberapa manfaat berzakat antara lain :


1. Menolong orang yang lemah dan menderita, agar dia dapat menunaikan kewajibannya
terhadap Allah dan terhadap makhluk-Nya.
2. Membersihkan diri dari sifat kikir dan akhlak yang tercela serta mendidik diri agar memiliki
sifat mulia dan pemurah.
3. Ungkapan rasa syukur kepada Allah atas rizki yang telah diberikan kepada kita.
4. Menjaga kejahatan-kejahatan yang dimungkinkan timbul dari si miskin.
5. Mendekatkan hubungan kasih sayang dan saling mencintai antara si kaya dan si miskin.
6. Menggapai berkah, tambahan dan ganti dari Allah SWT, sebagaimana Dia berfirman:
”Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya
di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)". dan
barang apa saja yang kamu nafkahkan, Maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah pemberi
rezki yang sebaik-baiknya.” (QS: Saba': 39).12[31]

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Zakat dibagi menjadi 2, yaitu zakat fitrah dan zakat mal. Zakat fitrah merupakan zakat
yang dikeluarkan umat Islam pada sebagian bulan Ramadhan dan sebagian bulan Syawal untuk
mensucikan jiwa. Sedangkan zakat mal adalah zakat harta yang dimiliki seseorang karena sudah
mencapai nisabnya.
Hukum mengeluarkan zakat adalah wajib.Yang dibayarkan zakat fitrah yaitu berupa
makanan pokok sebesar 3,1 liter atau 2,5 kg atau bisa juga dibayarkan dengan uang senilai
makanan pokok yang harus dibayarkan. Sedangkan yang dibayarkan zakat mal berupa binatang
ternak, emas dan perak, biji-bijian dan buah-buahan, rikaz, dan hasil tambang.
Syarat wajib zakat fitrah adalah beragama Islam, lahir dan hidup sebelum terbenam
matahari pada hari penghabisan bulan Ramadhan, dan mempunyai persediaan makanan untuk
dirinya sendiri dan yang wajib dinafkahi, baik manusia atau binatang, pada malam hari raya dan
siang harinya. Dan syarat wajib zakat mal adalah Islam, merdeka, hak milik sempurna, sampai
nisab, dan masa memiliki sampai satu tahun.
Zakat mal waktunya tidak ditentukan, sedangkan zakat fitrah dibagi menjadi 5, yaitu waktu
mubah, wajib, sunah, makruh dan waktu haram.
Orang-orang yang berhak menerima zakat yaitu orang fakir, orang miskin, amil, muallaf,
hamba sahaya, orang yang berhutang, fi sabilillah, dan ibnu sabil. Sedangkan yang tidak berhak
menerima zakat yaitu orang kafir, orang atheis, keluarga Bani Hasyim dan Bani Muttalib, dan
ayah, anak, kakek, nenek, ibu, cucu, dan isteri yang menjadi tanggungan orang yang berzakat.
Manfaat zakat dalam kehiupan adalah menolong orang yang lemah dan menderita(jika
zakat fitrah, pada saat Idul Fitri), agar dia dapat menunaikan kewajibannya terhadap Allah dan
terhadap makhluk-Nya, membersihkan diri dari sifat kikir dan akhlak yang tercela serta
mendidik diri agar memiliki sifat mulia dan pemurah, ungkapan rasa syukur kepada Allah atas
rizki yang telah diberikan kepada kita, menjaga kejahatan-kejahatan yang dimungkinkan timbul
dari si miskin, mendekatkan hubungan kasih sayang dan saling mencintai antara si kaya dan si
miskin, dan menggapai berkah, tambahan dan ganti dari Allah SWT.

3.2 Saran

1. Sebaiknya kita menunaikan ibadah zakat untuk menyempurnakan rukun Islam kita.
2. Kita harus membayar zakat agar kita dapat menolong orang yang lemah dan menderita.
3. Kita harus membayar zakat di waktu dan orang yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA

Aunullah, Indi. 2008. Ensiklopedi Fikih untuk Remaja Jilid 2. Yogyakarta : Pustaka Insan
Madani.
Bahreisj, Hussein. 1980. 450 Masalah Agama Islam. Surabaya : Al Ikhlas.
Djazuli, A. 2003. Fiqh Siyâsah : Implementasi Kemaslahatan Umat dalam Rambu-rambu
Syariah. Jakarta : Kencana.
Hasan, M. Ali. 2008. Zakat dan Infak : Salah Satu Solusi Mengatasi Problem Sosial di
Indonesia. Jakarta : Kencana.
http://pdfcontact.com/download/7194234/
Syarifuddin, Amir. 2003. Garis-garis Besar Fiqh. Bogor: Kencana.
Tim Abdi Guru. 2005.Agama Islam Untuk SMP Kelas VIII. Jakarta : Erlangga.
Tim KKG PAI Kota Surabaya. 2006.Pendidikan Agama Islam SD. Surabaya : CV Citra
Cemara.

Anda mungkin juga menyukai