Anda di halaman 1dari 9

Nama : Citra Diah Kartika

NIM : 3336160008
Tugas 1 PTMAB (Resume Kapasitas dan Fungsi Alat Berat)

KAPASITAS DAN FUNGSI ALAT BERAT


1. Bulldozer

Bulldozer merupakan traktor yang dipasangkan pada blade dibagian depannya. Blade
berfungsi untuk mendorong atau memotong material yang ada didepannya. Jenis
pekerjaan yang biasanya menggunakan dozer atau bulldozer adalah Mengupas tanah
bagian atas dan pembersihan lahan dari pepohonan, Pembukaan jalan baru,
Pemindahan material pada scraper, Menyebarkan material dan Mengisi kembali
saluran.
Waktu siklus yang dibutuhkan untuk suatu bulldozer menyelesaikan satu siklus dapat
dihitung dengan rumus berikut:
Cm = 𝐷𝐹+ 𝐷𝑅+ 𝑍 (𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡)
Dimana :
D = jarak angkut (m)
F = kecepatan maju (m/menit)
R = kecepatan mundur (m/menit)
Z = waktu perseneling.
Sedangkan perhitungan produksi persiklus bulldozer adalah :
q = L x H2 x a
Dimana :
Q = produksi persiklus (m3)
L = lebar sudu/blade (meter)
H = tinggi sudu/blade (meter)
a = faktor sudu/blade
Produksi perjam dari bulldozer dapat dihitung dengan rumus berikut :
Q = q x 60 x ECm (m3/jam)
Dimana :
Q = produksi perjam (m3/jam)
q = produksi per siklus (m3)
Cm = waktu siklus (menit)
E = Job faktor

2. Excavator
Excavator atau sering disebut dengan Backhoe termasuk dalam alat penggali hidrolis
memiliki bucket yang dipasangkan di depannya. Alat penggeraknya traktor dengan roda ban
atau crawler. Backhoe bekerja dengan cara menggerakkan bucket ke arah bawah dan
kemudian menariknya menuju badan alat.
Waktu Siklus terdiri dari 4 (empat) komponen waktu, yaitu :

a. waktu muat bucket (digging time), tm;

b. waktu putar bermuatan (swing loaded time), tpb;

c. waktu buang muatan (dumping time), tb;

d. waktu putar kosong/kembali (swing empty empty time), tpk.

Jadi waktu siklus atau cycle time adalah :

Ct = tm + tpb + tb + tpk (menit)

Waktu siklus masih dipengaruhi oleh factor kedalaman galian yaitu :


Kedalaman menggali
R= × 100%
Kedalaman max galian alat
Sehingga waktu siklus diperhitungkan adalah
Cta = Ct x R (menit)
Produksi Excavator
Produksi perjam dari excavator dapat dihitung dengan rumus berikut :
Q = q x 60 x ECm (m3/jam)
Produksi persiklus (q) :
q = ql x K
Dimana :
Q = produksi perjam (m3/jam)
q = produksi per siklus (m3)
Cm = waktu siklus (menit)
E = Job faktor
ql = kapasitas bucket
K = faktor bucket
3. Dump Truck

Seperti yang telah diketahui bahwa dump truk sangat efisien untuk pengangkutan jarak
jauh. Namun, alat ini juga memiliki kekurangan dibanding alat lain karena dump truk
memerlukan alat lain untuk pemuatan. Dalam pemilihan ukuran dan konfigurasi truk ada
beberapa faktor yang mempengaruhi, yaitu material yang akan diangkut dan excavator
atau loader pemuat.
Untuk waktu siklus dump truck terdiri dari 5 komponen waktu yaitu :

a. Waktu muat
b. Waktu berangkat
c. Waktu kembali ( kosong )
d. Waktu pembongkaran
e. Waktu antri
(Sjachdirin M.et al,1998)
Jadi waktu siklus adalah :
𝑫 𝑫
Cmt = n. Cms + 𝑽 + t1 + 𝑽 + t2
𝟏 𝟐

Dimana :
Cmt = Waktu siklus dump truck
n = Jml siklus yang diperlukan excavator.
Cl = Kapasitas rata-rata dump truck (m3)
ql = Kapasitas bucket (m3)
K = Faktor bucket dari excavator
Cms = Waktu siklus excavator ( menit)
D = Jarak angkut dump truck (m)
V1 = Kecepatan rata-rata truck bermuatan (m/menit)
V2 = Kecepatan rata-rata kosong (m/menit)
t1 = Waktu buang (menit)
t2 = Waktu tunggu dan tunda (menit)
Produksi perjam dari dump truck dapat dihitung dengan rumus berikut :
P = C x 60 x ECmt (m3/jam)
C = n x ql x K (11)
Dimana :
P = produksi perjam (m3/jam)
C = produksi per siklus (m3)
Cmt= waktu siklus dump truck (menit)
E = Job faktor
N =jumlah siklus dari excavator mengisi dump truck
Ql = kapasitas bucket
K = faktor bucket

4. Motor Grader
Motor grader adalah alat besar yang berfungsi sebagai pembentuk permukaan tanah
atau perataan tanah. Blade dari motor grader ini dapat diatur sedemikian rupa,
sehingga fungsinya bisa diubah angle dozer atau tilting dozer ini jelas lebih flexible
dari pada jenis dozer. Variasi posisi blade ini tidak berarti bahwa motor grader
termasuk dari jenis dizer, karena dalam pekerjaan penggusuran tanah, bulldozer jauh
lebih efektif dari pada grader, hal ini disebabkan tenaga yang tersedia dan juga letak
sentroid (titik berat) pada blade bulldozer.
Waktu produksi motor grader diperhitungkan sbb (Rochmanhadi, 107:1992 Alat-alat
berat dan penggunaanya) :
T = (𝐝𝐫 𝑽𝒇 + 𝐝𝐟 𝐕 ) 𝐍 𝐄 (menit)
dimana:
df = jarak lurus pergi per siklus (meter)
dr = jarak kembali dalam grading berikutnya (meter)
Vf = kecepatan rata-rata pergi (m /menit) Vy = kecepatan rata-rata kembali
(m/menit)
N = jumlah pass
E = effisiensi
Perhitungan Luas Operasi per jam (m²/jam) (Rochmanhadi, 46:1992 kapasitas dan
produksi alat-alat berat)
Qa = V x (Le - Lo) x 1000 x E

Dimana:
Qa = Luas operasi per jam (m²/jam)
V = Kecepatan kerja (km/jam)
Le = Panjang blade effektif (m)
Lo = lebar tumpang tindih/overlap (cm)
E = effisiensi
5. Compactor

Kepadatan tanah padat terjadi secara alami atau dengan usaha pemadatan secara
mekanis atau dengan menggunakan alat. Pemadatan adalah usaha penyusunan butir-
butir material yang dipadatkan sehingga rongga-rongga udara dan air yang semula
ada diantara butir-butir dapat dihilangkan atau dibatasi pada proporsi dan syarat-
syarat yang ditentukan dalam percobaan-percobaan laboratorium. Salah satu ukuran
yang digunakan di Indonesia adalah seperti yang digunakan di Amerika atas dasar
ketentuan AASHO (American Assosiation of State Highway Officials), yang
digunakan untuk standar kepadatan untuk badan jalan.
a. Tundem Roller Compactor
Biasanya digunakan untuk penggilasan akhir, artinya fungsi alat ini adalah untuk
meratakan permukaan. Tandem roller tidak dipakai untuk permukaan batuan keras
dan tajam karena dapat merusak roda. Ada dua model tandem roller, yaitu two
axle tandem roller dan three axle tandem roller. Model yang pertama mempunyai
berat berkisar 8 sampai 14 ton. Ballast yang dipakai biasanya cairan. Sedangkan
three axle tandem roller berfungsi untuk menambah kepadatan. Biasanya three
axle tandem roller dipakai pada proyek lapangan terbang.
b. Vibration Roller Compactor
Versi lain dari tundem roller adalah vibration roller (penggilas akhir). Vibratioan
roller mempunyai efisiensi pemadatan yang sangat baik. Alat ini memungkinkan
digunakan secara luas dalam tiap jenis pekerjaan pemadatan. Efek yang
diakibatkan oleh vibrator roller adalah gaya dinamis terhadap tanah. Butir-butir
tanah cenderung mengisi bagian-bagian kosong yang terdapat diantara butir-
butirnya. Sehingga akibat getaran ini tanah menjadi padat dengan susunan yang
lebih kompak.
c. Pneumatic Tired Roller Compactor
Proses pemadatan alat ini menggunakan gabungan antara metode kneading action
dan static weight. Tekanan alat pada permukaan tanah diatur dengan cara
mengatur berat alat, menambah atau mengurangi tekanan ban, mengatur lebar ban,
dan mengatur tekanan ban.
Kapasitas kerja alat Compactor
𝑄𝑐= (𝐿 ⨯𝑣 ⨯ 𝐽𝑀𝑁)×𝑡

Dimana :
QC = Produksi Compactor (m3/jam)
v = Kecepatan operasi / kerja (Km/jam)
L = Lebar efektif roda gilas (m)
N = Jumlah lintasan
JM = Kondisi manajemen dan medan kerja
t = Tebal lapisan (padat)

Produksi Alat Pemadat ( m³/jam )


Q = WxVxHxE
N
Dimana :
Q = produksi alat per jam (m³/jam)
V = kecepatan kerja (km/ jam)
W = lebar efektif compactor (m)
H = tebal lapisan pemadatan (antara 0,2– 0,5 m)
E = faktor efisiensi kerja total
N = jumlah lintasan compactor

Anda mungkin juga menyukai