Anda di halaman 1dari 3

1.

Asupan makanan mengandung zat besi

Pastikan asupan zat besi terpenuhi lewat makanan. Konsumsi makanan mengandung zat
besi dapat membantu mencegah anemia. Makanan ini misalnya daging dan kerang. Orang
dapat memilih daging merah seperti hati sapi serta keluarga kerang-kerangan seperti kerang
hijau atau udang. Selain daging dan kerang, sumber zat besi lain dapat diperoleh dari
kacang-kacangan, sayuran hijau seperti bayam dan kale.

2. Tingkatkan asupan vitamin C dan folat

Asupan makanan yang mengandung zat besi perlu didukung dengan asupan vitamin C dan
folat. Keduanya membantu tubuh memaksimalkan penyerapan zat besi. Vitamin C bisa
didapat dari konsumsi paprika, kale, brokoli, jeruk, stroberi, nanas dan bayam. Sedangkan
folat bisa diperoleh lewat bahan pangan yang sama termasuk jeruk dan sayuran hijau. Folat
bisa pula ditemui pada pisang, roti dan sereal yang difortifikasi.

3. Konsumsi makanan mengandung vitamin B12

Langkah pencegahan anemia dapat dilakukan lewat konsumsi makanan yang mengandung
vitamin B12. Tak hanya mencegah anemia, vitamin B12 berfungsi untuk memaksimalkan
penyerapan zat besi seperti halnya vitamin C dan folat.

Orang dapat mengonsumsi beberapa sumber pangan yang mengandung vitamin B12 antara
lain, ikan seperti salmon dan tuna, kerang-kerangan, telur, produk susu seperti keju dan
yogurt, sereal fortifikasi dan produk kedelai misalnya susu kedelai, edamame dan tahu.

4. Tunda pemberian susu sapi untuk anak di bawah 1 tahun

William Sears dan Martha Sears serta beberapa dokter pediatrik lewat situs Ask dr
Searsmenyebut Committee on Nutrition of the American Academy of Pediatrics merekomendasikan
orang tua untuk menunda pemberian susu sapi untuk bayi. Sebaiknya bayi diberi susu sapi saat
usianya di atas satu tahun.

Ada dua alasan yakni, kandungan zat besi dalam susu sapi rendah dan susu sapi dapat
menimbulkan iritasi pada usus sehingga berisiko terjadi pendarahan dan hilangnya zat besi.
Kombinasi kurangnya asupan zat besi membuat anak mengalami anemia.

5. Kombinasi makanan dengan baik

Saran asupan makanan yang diberikan tidak semata-mata dipilih salah satu kemudian dikonsumsi
secara berlebihan. Justru makanan dapat dikombinasikan demi memperoleh manfaat maksimal.
Contoh kombinasi makanan yang dapat diaplikasikan seperti, spageti dengan daging plus saus
tomat, daging dengan kentang, ayam didampingi brokoli, lada dan tomat, buah segar plus kismis.

6. Memasak dengan alat berbahan besi


Tak ada salahnya memasak dengan alat masak berbahan besi. Asam pada makanan yang dimasak
dapat mengikis zat besi pada alat masak. Salah satu bahan makanan yang asam, saus tomat, jika
dimasak pada wajan atau panci besi dapat membuat kandungan zat besinya meningkat. Bahan
makanan asam yang lain misalnya, cuka, anggur merah, perasan lemon atau jeruk nipis juga dapat
meningkatkan kandungan zat besi pada makanan olahan jika dimasak dalam alat berbahan besi.

Anda bisa mencegah hipertensi dengan berbagai cara berikut ini:

 Menjaga berat badan ideal. Berat badan berlebih bisa membuat seseorang
lebih berisiko terserang hipertensi.

 Berolahraga secara rutin. Seseorang yang aktif berolahraga akan lebih


terhindar dari risiko terserang hipertensi. Lakukan jalan cepat atau bersepeda 2-
3 jam setiap minggu.

 Konsumsi makanan yang rendah lemak dan kaya serat. Misalnya, roti dari
biji-bijian utuh, beras merah, serta buah dan sayuran.

 Kurangi garam. Batasi dalam makanan, tidak lebih dari satu sendok teh.

 Kurangi konsumsi alkohol. Mengonsumsi lebih dari takaran alkohol yang


disarankan, bisa meningkatkan risiko hipertensi.

 Berhenti merokok. Meski rokok tidak menyebabkan hipertensi secara


langsung, tetapi rokok bisa membuat arteri menyempit, sehingga meningkatkan
risiko serangan jantungdan stroke.

 Konsumsi kafein sesuai yang dianjurkan. Meminum lebih dari empat cangkir
kopi sehari bisa meningkatkan risiko hipertensi.

1. Yang harus dilakukan pertama kali untuk mencegah jantung koroner, Periksalah tekanan
darah anda secara teratur. Ini akan membuat anda bisa mengontrol tekanan darah .

2. Kedua, upayakan jangan merokok. Berhentilah merokok, jika anda perokok berat dan
merasa tidak bisa melakukannya, maka kurangi sedikit demi sedikit jumlah rokok yang anda
hisap. Dan jangan sesekali menghirup asap rokok dari perokok lain, karena asap rokok
mengandung racun-racun yang sangat berbahaya

3. Periksa kadar glukosa darah anda, apakah anda mengidap penyakit diabetes atau tidak,
karena biasanya penyakit diabetes adalah tangga menuju jantung koroner.

4. Menjaga bentuk badan agar tetap ideal, jantung koroner biasa menyerang orang-orang
yang memiliki kelebihan badan atau obesitas. Maka dari itu menjaga berat badan agar tetap ideal
itu penting.

5. Lakukanlah diet rendah kolesterol dan hindari makanan yang memiliki kadar lemak jenuh.

6. Berfikiran positif dan hindari stres atau perasaan cemas yang berlebih. Anda bisa
melakukan relaksasi atau program santai agar tidak merasakan perasaan tersebut.

7. Lakukan olahraga yang teratur, tak perlu olahraga yang berat atau ekstrim. Anda bisa
melakukan jalan-jalan pagi atai jogging di pagi hari, manfaatkan sinar matahari di jam 6-8 pagi,
karena terdapat kandungan Sinar Far Infra Red, lakukan minimal tiga kali dalam seminggu, tidak
perlu jalan lama-lama, paling tidak 30 menit saja sudah bisa membantu anda.

8. Anda juga harus melakukan check up yang teratur untuk mengetahui perkembangan yang
anda alami. Agar anda bisa mengambil langkah selanjutnya.

9. Makanlah makanan yang sehat, yang mengandung omega 3 dan serat yang berlimpah.
Sayur dan buah akan memperbaiki saluran pencernaan anda.

10. Mulai perbaiki pola hidup anda jadi lebih sehat, jangan terlalu sering makan-makanan yang
berpengawet, hindari makanan kemasan.

Anda mungkin juga menyukai