BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Selanjutnya
dalam rangka mencapai tujuan tersebut disusun standar nasional pendidikan, terdiri atas: standar
kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar sarana prasarana, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses
menyebutkan bahwa setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Oleh karena itu setiap satuan pendidikan perlu melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan
proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran dengan strategi yang benar untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi
Kurikulum Lampiran IV Pedoman Umum Pembelajaran, menyebutkan bahwa Strategi pembelajaran
sangat diperlukan dalam menunjang terwujudnya seluruh kompetensi yang dimuat dalam Kurikulum
2013. Kurikulum memuat apa yang seharusnya diajarkan kepada peserta didik, sedangkan
pembelajaran merupakan cara bagaimana apa yang diajarkan bisa dikuasai oleh peserta didik.
Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan penyiapan RPP yang dikembangkan oleh guru baik
secara individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus.
Strategi penilaian disiapkan untuk memfasilitasi guru dalam mengembangkan teknik, bentuk, dan
instrumen serta pedoman penilaian hasil belajar dengan pendekatan autentik. Penilaian
memungkinkan pendidik mampu menerapkan program remedial bagi peserta didik yang tergolong
pebelajar lambat dan program pengayaan bagi peserta didik yang termasuk kategori pebelajar cepat.
Pemerintah melalui surat edaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nomor
156928/MPK.A/KR/2013 tanggal 8 November 2013 menyatakan bahwa mulai tahun pelajaran
2014/2015 seluruh SMA sejumlah 12.633 wajib melaksanakan Kurikulum 2013 di kelas X dan kelas
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 1
Naskah Bahasa Mandarin
XI. Untuk menyiapkan kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran
saintifik, serta melakukan penilaiain autentik, Pemerintah telah melatih guru inti dan guru sasaran,
serta menyediakan silabus, buku guru, dan buku teks untuk peserta didik.
B. Tujuan
Secara umum tujuan penulisan naskah ini adalah membantu guru mata pelajaran Bahasa Mandarin
dalam mengimplementasikan kurikulum 2013. Secara khusus naskah ini bertujuan untuk:
1. Memberikan rambu-rambu bagi guru dalam menganalisis kompetensi inti dan kompetensi dasar.
2. Mengembangkan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3. Mengembangkan materi pembelajaran berdasarkan materi pokok dari silabus. Mengembangkan
langkah-langkah kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik.
4. Merancang penilaian autentik.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup buku ini terdiri atas:
1. Penjelasan tentang Pembelajaran Saintifik dan Penilaian Autentik
2. Langkah-langkah pembelajaran saintifik dalam mata pelajaran Bahasa Mandarin
3. Penilaian Autentik dalam pembelajaran Bahasa Mandarin
4. Penjelasan tentang Analisis Kompetensi
5. Contoh Hasil analisis kompetensi
6. Contoh RPP
D. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar
Kompetensi Lulusan
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi
Pendidikan Dasar dan Menengah
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar dan Menengah
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian
Pendidikan
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar
dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A tentang Implementasi Kurikulum
9. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 156928/MPK.A/KR/2013 Tahun 2013
tanggal 8 November Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum
A. Prinsip
Karakteristik pembelajaran terkait erat dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi.
Standar Kompetensi Lulusan memberikan kerangka konseptual tentang sasaran pembelajaran yang
harus dicapai, dan Standar Isi memberikan kerangka konseptual tentang kegiatan belajar dan
pembelajaran yang dikembangkan dari tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi. Sesuai dengan
Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup pengembangan domain sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang memiliki karakteristik berbeda untuk masing-masing mata
pelajaran. Sikap diperoleh melalui aktivitas menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan
mengamalkan. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas mengingat, memahami, menerapkan,
menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas mengamati,
menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Pencapain kompetensi tersebut berkaitan erat
dengan proses pembelajaran yang dilaksanakan. Oleh sebab itu, guru harus merencanakan
pembelajaran sesuai tuntutan kurikulum dengan menggunakan pendekatan saintifik dan model
pembelajaran yang mendorong kemampuan peserta didik untuk melakukan penyingkapan/penelitian,
serta dapat menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun kelompok. Pendidik disarankan
untuk menggunakan menggunakan model pembelajaran antara lain model inkuiri, discovery,
problem, dan projek.
Prinsip pembelajaran pada kurikulum 2013 menekankan perubahan paradigma: (1) peserta didik
diberi tahu menjadi peserta didik mencari tahu; (2) guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi
belajar berbasis aneka sumber belajar; (3) pendekatan tekstual menjadi pendekatan proses sebagai
penguatan penggunaan pendekatan ilmiah; (4) pembelajaran berbasis konten menjadi pembelajaran
berbasis kompetensi; (5) pembelajaran parsial menjadi pembelajaran terpadu; (6) pembelajaran yang
menekankan jawaban tunggal menjadi pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi
dimensi; (7) pembelajaran verbalisme menjadi keterampilan aplikatif; (8) peningkatan dan
keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan keterampilan mental (softskills); (9)
pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pebelajar
sepanjang hayat; (10) pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing
ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan
kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani); (11) pembelajaranyang
berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat; (12) pembelajaran yang menerapkan prinsip
bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah peserta didik, dan di mana saja adalah kelas; (13)
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
pembelajaran; dan (14) pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta
didik.
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 4
Naskah Bahasa Mandarin
B. Pendekatan Pembelajaran Saintifik dalam Bahasa Mandarin
Pembelajaran sintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah saintis dalam
membangun pengetahuan melalui metode ilmiah. Pembelajaran tersebut tidak hanya memandang
hasil belajar sebagai muara akhir, tetapi proses pembelajaran dipandang sangat penting. Pendekatan
ini menekankan pada proses pencarian pengetahuan, berkenaan dengan materi pembelajaran melalui
berbagai kegiatan, yaitu mengamati, menanya, mengeksplor/mengumpulkan informasi/mencoba,
mengasosiasi, dan mengomunikasikan.
1. Kegiatan mengamati bertujuan agar pembelajaran berkaitan erat dengan konteks situasi nyata
yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Proses mengamati fakta atau fenomena mencakup
mencari informasi, melihat, mendengar, membaca, dan atau menyimak.
2. Kegiatan menanya dilakukan sebagai salah satu proses membangun pengetahuan peserta didik
dalam bentuk konsep, prinsip, prosedur, hukum dan terori, hingga berpikir metakognitif.
Tujuannnya agar peserta didik memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi (critical thingking
skill) secara kritis, logis, dan sistematis. Proses menanya dapat dilakukan melalui kegiatan
diksusi, kerja kelompok, dan diskusi kelas. Praktik diskusi kelompok memberi ruang kebebasan
mengemukakan ide/gagasan dengan bahasa sendiri termsuk dengan menggunakan bahasa daerah..
3. Kegiatan mengeksplor/mengumpulkan informasi, atau mencoba bermanfaat untuk meningkatkan
keingintahuan peserta didik dalam mengembangkan kreatifitas, dan keterampilan berkomunikasi.
Kegiatan ini dapat dilakukan melalui membaca sumber lain selain buku teks, mengamati
aktivitas, kejadian atau objek tertentu, memperoleh informasi, mengolah data, dan menyajikan
hasilnya dalam bentuk tulisan, lisan, atau gambar sesuai dengan katrateristik KD.
4. Kegiatan mengasosiasi bertujuan untuk membangun kemampuan berpikir dan bersikap ilmiah.
Kegiatan dapat dirancang oleh guru melalui situasi yang direkayasa dalam kegiatan tertentu
sehingga peserta didik melakukan aktivitas antara lain menganalisis data, mengelompokkan,
membuat kategori, menyimpulkan, dan memprediksi/mengestimasi dengan memanfaatkan lembar
kerja, diskusi atau praktik.
5. Kegiatan mengomunikasikan adalah sarana untuk menyampaikan hasil konseptualisasi dalam
bentuk lisan, tulisan, gambar/sketsa, diagram, grafik, atau perilaku. Kegiatan ini dilakukan agar
peserta didik mampu mengomunikasikan pengetahuan, keterampilan, dan penerapannya, serta
kreasi peserta didik melalui presentasi, membuat laporan, dan/ atau unjuk kerja.
Sesuai dengan karakteristik bahasa sebagai alat komunikasi, pembelajaran bahasa tidak hanya
mempelajari ilmu bahasa yang terkait dengan gramatika, tatacara membaca atau menulis saja, tetapi
harus merefleksikan kompetensi sikap berbahasa yang santun, cara berfikir ilmiah, dan keterampilan
berbahasa yang komunikatif baik lisan maupun tulisan, baik aktif maupun pasif melalui keterampilan
mendengar, berbicara, membaca dan menulis. Untuk mata pelajaran Bahasa Mandarin,
pembelajarannya berbasis tema, artinya pembelajaran melalui tema yang dipergunakan untuk
memahami struktur teks, unsur kebahasaan, unsur budaya yang terdapat dalam teks.
Pendekatan pembelajaran saintifik dalam Bahasa Mandarin dapat dilakukan sebagai berikut;
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 5
Naskah Bahasa Mandarin
1. Kegiatan mengamati dilakukan dengan memaksimalkan panca indra dengan cara melihat,
mendengar, membaca, menyentuh, atau menyimak. Pengamatan dilakukan terhadap materi yang
berbentuk fakta, yaitu fenomena atau peristiwa dalam bentuk gambar, video, rekaman suara, atau
fakta langsung yang bisa disentuh, dilihat, dan sebagainya.
Contoh:
Peserta didik mengamati gambar/video sikap tubuh orang-orang yang bersalaman atau menyimak
percakapan memperkenalkan diri dalam bahasa Mandarin terkait topic Identitas Diri (个人信息
Berikut contoh matrik pemilihan model yang dapat digunakan sesuai dengan dimensi
pengetahuan dan keterampilan.
Hasil penilaian autentik dapat digunakan oleh pendidik untuk merencanakan program perbaikan
(remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian autentik
dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang memenuhi Standar
Penilaian Pendidikan.
Penilaian autentik dalam pembelajaran Bahasa Mandarin sebagai berikut;
1. Penilaian Kompetensi Sikap
Pengumpulan informasi terkait sikap peserta didik pada pembelajaran bahasa Mandarin dilakukan dengan
teknik observasi, penilaian diri, penilaian antar teman, dan jurnal, disesuaikan dengan karakteristik KD
pada KI-1 dan KI-2. Penilaian sikap dilaksanakan pada saat kegiatan belajar berlangsung, dimulai dari
proses mengamati, menanya, mengeksplor data, mengasosiasi, sampai mengoomunikasikan hasil
pembelajarannya. Penilaian ini digunakan untuk mengukur pencapaian Kompetensi Inti 1 dan 2, dengan
Kompetensi Dasar 1.1, 2.1, 2.2, 2.3, dan 2.4.
Pengumpulan informasi terkait sikap peserta didik pada pembelajaran bahasa Mandarin
dilakukan dengan teknik observasi, penilaian diri, penilaian antar teman dan jurnal disesuaikan
dengan karakteristik KD dari KI-1 dan KI-2, sesuai dengan KD yang harus dicapai peserta
didik pada satu kali pertemuan.
Contoh: Memperhatikan KD 2.4 dalam bahasa Mandarin maka dapat menggunakan jurnal
untuk melakukan penilaian sikap.
a.Teknik Pengamatan dan jurnal
Teknik ini dilakukan dengan cara pengamatan langsung maupun tidak langsung.
Pengamatan langsung dilakukan pada saat kegiatan belajar berlangsung (pada proses
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 15
Naskah Bahasa Mandarin
pembelajaran), dengan menggunakan instrumen pengamatan yang dikembangkan dari
indikator-indikator KD dari KI 1 dan 2 yang relevan.
Instrumen pengamatan lain adalah jurnal, “Jurnal adalah catatan pendidik yang sistematis di
dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan
kelemahan peserta didik berkaitan dengan sikap dan perilaku”. (Juknis PHB PPMP
Kemdikbud, 2013). Jurnal yang memuat penilaian pada aspek sikap terkait kelemahan dan
kekuatan peserta didik yang terekam secara kronologis bisa membantu pendidik
menggambarkan profil seorang peserta didik terkait sikap dan prilaku mereka.
SB Peduli
B Selalu peduli dalam bersikap kepada guru dan teman –
Sudah konsisten
C
Sering peduli dalam bersikap kepada guru dan teman
K – Mulai konsisten
Percaya Diri
SB
Selalu PD dalam melaksanakan komunikasi kepada
guru dan teman – Sudah konsisten
B
Sering PD dalam melaksanakan komunikasi kepada
C
guru dan teman – Mulai konsisten
K
Kadang-kadang PD dalam melaksanakan komunikasi
kepada guru dan teman – Belum konsisten
Bertanggungjawab
SB Selalu Bertanggungjawab dalam melaksanakan
komunikasi kepada guru dan teman – Sudah konsisten
Contoh instrumen
SKALA PENILAIAN
Nama Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kelas :
Nama Peserta Didik :
Petunjuk:
Isilah kolom sikap dan perilaku dengan cara merangking nama teman dari nomor urutan terkecil
sampai yang terbesar. Nomor urut terkecil adalah nomor 1 (satu) yang menunjukkan sikap dan
perilaku teman yang terbaik, nomor yang terbesar adalah nomor yang menunjukkan sikap dan
perilaku teman yang kurang baik.
Jurnal
Contoh Penilaian Jurnal
JURNAL
Nama Peserta Didik : ..........................................................................
Nomor Peserta : ..........................................................................
Didik ..........................................................................
Tanggal : ..........................................................................
Kriteria Sikap : ..................................................................................................................
Kejadian : ..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
.............................................................................
Guru Mata Pelajaran Bahasa Mandarin,
....................................................................
JURNAL
Nama Peserta Didik : Sarah
Nomor Peserta : 05-0127-070-7
Didik
Tanggal : 18 Maret 2014
Kriteria Sikap : Kejujuran
Kejadian : Pada saat ulangan Bahasa Mandarin, Sarah mencontek teman
sebangkunya (alia). Mengetahui bahwa pekerjaannya dicontek Sarah,
Alia menutup pekerjaannya dengan tangannya. Sarah kemudian
menarik-narik tangan Alia dengan maksud dapat melihat jawaban soal
Alia.
Guru Mata Pelajaran Bahasa Mandarin,
....................................................................
A. Kompetensi
Kurikulum berbasis kompetensi menekankan pada pencapaian kompetensi yang dirumuskan dalam
standar kompetensi lulusan, komptensi inti dan kompetensi dasar. Oleh karena itu fokus pertama dan
utama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran adalah melakukan analisis pada ketiga kompetensi
itu. Dari analisis itulah akan diperoleh penjabaran materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan
penilaian yang diperlukan.
Standar kompetensi lulusan adalah muara utama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada
jenjang tertentu. Sedangkan kompetensi inti adalah pijakan pertama pencapaian yang dituju semua
mata pelajaran pada tingkat kompetensi tertentu. Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata
pelajaran tersaji dalam rumusan kompetensi dasar.
Rumusan standar kompetensi lulusan seperti yang tercantum pada Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 54 tahun 2013 untuk tingkat SMA adalah sebagai berikut.
Tabel 3: Kompetensi Inti kelas X
Kompetensi inti tingkat SMA terdiri atas dua tingkatan, yaitu tingkat kompetensi ke lima yang
mencakup kelas X dan kelas XI, dan tingkat kompetensi ke enam untuk kelas XII. Rumusan
kompetensi yang relevan bagi kelas X sesua Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
64 Tahun 2013 tentang Standar Isi adalah sebagai berikut;
Penjelasan Bagan 1;
1. Kegiatan diawali dengan analisis keterkaitan antar KI dan KD sebagai berikut;
Mengasosiasi 4.1.7
Berdiskusi Menginformasi
mengasosiasi kan
kan makna diri sendiri, dan
dan bunyi atau orang lain
ujaran (kata, secara tertulis
frasa, dan
kalimat)
dengan
bahasa
tertentu
Secara
berpasangan,
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 30
Naskah Bahasa Mandarin
Secara
berpasangan
peserta didik
menjelaskan
kata-kata
terkait
dengan
identitas diri,
dengan
bantuan
tabel.
Dengan
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 31
Naskah Bahasa Mandarin
Secara
berpasangan
, peserta
didik
melakukan
dialog/
interview
untuk
menemukan
data masing-
masing
pasangannya
Mengomunik
asikan
Secara
berpasangan,
peserta didik
memperkena
lkan diri
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 32
Naskah Bahasa Mandarin
Peserta didik
dapat
menginform
asikan
tentang
identitas diri,
dan orang
lain secara
tertulis
dalam
bentuk
laporan
sederhana.
Rasaingin tahu,
ketelitian,
kejujuran,
tanggung
jawab,
Mengamati:
- Menyimak
3.2. Cara cara
Memahami memberitahu memberitahu
cara dan dan
memberitahu menanyakan menanyakan
dan fakta, perasaan fakta, perasaan
menanyakan dan sikap, serta dan sikap.
fakta, perasaan cara meminta - Menyimak
dan sikap, dan cara meminta
serta cara menawarkan dan
meminta dan barang dan jasa menawarkan
menawarkan terkait topik barang dan
barang dan identitas diri jasa .
jasa terkait (个人信息 - Menyimak
topik identitas gèrén xìnxī) cara pelafalan
diri (个人信 fonetik bahasa
息 gèrén Mandarin
xìnxī) dan yang terdapat Kerjasama
kehidupan dalam Toleran
sekolah (学校 berbagai Jujur
生活 xuéxiào wacana lisan Bertanggung
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 34
Naskah Bahasa Mandarin
Eksperimen/e
ksplor:
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 36
Naskah Bahasa Mandarin
Mengasosiasi:
-
Menghubungk
an bunyi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 37
Naskah Bahasa Mandarin
Mengkomuni
kasikan:
-
Mempresentas
ikan dialog
dengan sesama
murid atau
dengan guru.
-
Menyampaika
n informasi
umum dan
rinci .dalam
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 38
Naskah Bahasa Mandarin
Mengamati:
- Membaca
wacana tulis
yang tersedia
terkait salam,
perkenalan
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 39
Naskah Bahasa Mandarin
Mengasosiasi:
-
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 42
Naskah Bahasa Mandarin
Mengkomuni
kasikan:
- Membaca
wacana
dengan suara
lantang.
- Membacakan
informasi yang
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 43
Naskah Bahasa Mandarin
Mengamati:
-
memperhatika
n cara
penulisan
guratan dan
urutan
penulisan
aksara Cina.
-
memperhatika
n makna
radikal 偏旁,
部首.
-
memperhatika
n cara-cara
menyusun
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 44
Naskah Bahasa Mandarin
Menanya:
- Menanyakan
3.4. arah dan
Memahami bentuk guratan
unsur serta arti Kerjasama
kebahasaan radikal. Toleran
dan budaya - Menanyakan Jujur
dalam karya struktur teks. Bertanggung
sastra secara - Menanyakan jawab
sederhana. unsur makna dan Komunikatif
kebahasaan penggunaan
4.4. Menyusun dan budaya kata/frasa.
teks lisan dan dalam karya - Menanyakan
tulis sederhana sastra secara makna cerita
dengan sederhana. rakyat dan
memperhatika perayaan
n unsur tradisional
kebahasaan Cina.
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 45
Naskah Bahasa Mandarin
Asosiasi:
-
Membandingk
an bentuk
aksara dengan
sesuatu yang
mirip agar
mudah dihafal.
-
Mendiskusika
n informasi
yang digali
dari wacana
yang disajikan.
Komunikasi:
-
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 47
Naskah Bahasa Mandarin
Semester 2
3.1 Memahami Tema / Topik Mengamati Rasa ingin 3.1.1 Tugas 1 Portofolio:
cara Kehidupan tahu, ketelitian, Menyimak - Menyimak Dikte/imla
menyapa, Sekolah 学 校 Menyimak kejujuran, ujaran-ujaran pelafalan dan Dokumentasi
berpamitan, 生活 wacana dialog tanggung (kata,frasa dan makna fonetik hasil kerja
mengucapk lisan, dan jawab, kalimat) yang bahasa penugasan
Benda-benda
an terima mengidentifikas didengar Mandarin laporan
yang ada di
kasih, i bunyi ujaran dalam berbagai Demonstrasi
kelas dan
meminta sekolah (kata, frasa, dan bentuk ujaran,
ma-af, nama kalimat ) yang kata dan frasa .
meminta pelajaran, diperdengarkan 3.1.2 - membedakan
izin, jadwal Menentukan bunyi tertentu.
memberi pelajaran, Menyimak cara kata, frasa, -
instruksi kegiatan penulisan Hanzi atau kalimat mengidentifikas
dan sekolah. dengan huruf i bunyi ujaran .
memperken atau kata yang - menentukan
Secara 4.1.6
berpasangan Memperkenalka
peserta didik, n diri sendiri,
mencocokkan orang lain
nama dan sesuai dengan
jadwal mata identitas yang
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 51
Naskah Bahasa Mandarin
Hasil analisis pada tabel .... dan ..... diatas, digunakan untuk mengembangkan RPP. Langkah-langkah pengembangan RPP dapat dilihat dalam naskah Model
Pengembangan RPP di SMA.
BAB IV
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Le.W. dan Kreathwohl, D.R. (2001). A Taxonomy For Learning, Teaching, And
Assesssing: A Revision of Bloom,s Taxonomy of Educational Objectives. New York.
Longman.
Bruner, J. (1996). The Culture of Education. Cambridge, MA: Harvard University Press.
Calabrese Barton, A. (1998). Reframing “science for all” through the politics of poverty.
Educational Policy, 12, 525-541.
http://www.ase.org.uk/documents/principles-and-big-ideas-of-science-education
Harding, S. (1998). Is Science Multicultural? Postcolonialisms, Feminisms, and Epistemologies.
Bloomington: Indiana University Press.
Kemendikbud (2013). Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 2013 tentang perubahan atas PP No. 19
tahun 2005 tentang Standar Nasional pendidikan (Lembar Negara RI Tahun 2013
No.71, Tambahan Lembar Negara). Jakarta.
Kemendikbud (2013). Permendikbud No.54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan
Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta
Kemendikbud (2013). Permendikbud No.64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Menengah. Jakarta
Kemendikbud (2013). Permendikbud No.65 Tahun 2013 tentang Standar proses Pendidkan Dasar
dan Menengah. Jakarta
Kemendikbud (2014). Permendikbud No.66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan
Dasar dan Menengah. Jakarta
Kemendikbud (2013). Permendikbud No.69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Jakarta
Kemendikbud (2013). Permendikbud No.69 Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum. Jakarta
UU No 20 tahun 2003 tentang Sisten Pendidikan Nasional (lembar Negara RI tahun 2003 No. 78,
Tambahan lembar Negara RI No. 4301). Jakarta
Young, Jolee. And Elaine Chapman (2010). Generic Competency Frameworks: a Brief Historical
Overview. Education Research and Perspectives, Vol.37. No.1. The University of Western Australia.
Lampiran:Contoh RPP
A. Kompetensi Inti
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan,
gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
Indikator :
1.1.1
2.1 Menunjukkan perilaku santun dan peduli dalam melaksanakan komunikasi antar pribadi dengan
guru dan teman
2.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam
melaksanakan komunikasi transaksional dengan guru dan teman.
Indikator :
3.1. Memahami cara menyapa, berpamitan, mengucapkan terima kasih, meminta maaf, meminta
izin, memberi instruksi dan memperkenalkan diri, serta cara meresponnya terkait topik
identitas diri (个人信息 gèrén xìnxî) dan kehidupan sekolah (学校生活 xuéxiào shçnghuó)
dengan memperhatikan unsur kebahasaan, struktur teks dan unsur budaya yang sesuai konteks
penggunaannya.
Indikator:
3.1.1 Menyimak ujaran-ujaran (kata,frasa dan kalimat) yang didengar
3.1.2Menentukan kata, frasa, atau kalimat dengan huruf atau kata yang didengar
3.1.3Mendiskusikan ujaran tentang informasi umum, kapan, dengan siapa melakukan
persalaman secara selektif, dan rinci
3.1.4Menentukan ujaran yang sesuai untuk mengucap kan salam dan memperkenalkan
diri sendiri dan orang lain
3.1.5Menggunakan ujaran-ujaran untuk melakukan dialog
3.1.6Menentukan informasi umum, selektif, dan rinci
3.1.7Menentukan ujaran untuk mengucapkan salam, memperkenal-kan diri sendiri
dan orang lain
3.1.8Menentukan ujaran- ujaran untuk melakukan dialog
4.1. Menyusun teks lisan dan tulis sederhana untuk merespon perkenalan diri, sapaan, pamitan,
ucapan terimakasih, permintaan maaf, permintaan izin dan instruksi, terkait topik identitas diri
( 个 人 信 息 gèrén xìnxī) dan kehidupan sekolah ( 学 校 生 活 xuéxiào shēnghuó) dengan
memperhatikan unsur kebahasaan, struktur teks dan unsur budaya secara benar dan sesuai
konteks.
Indikator:
4.1.1Mengasosiasikan secara lisan dan tulisanujaran dengan bahasa tertentu
4.1.2 Menyusun kata menjadi sebuah kalimat.
4.1.3Mengungkapkan identitas diri kepada orang lain
4.1.4 Bertanya jawab terkait identitas diri dan orang lain
4.1.5 Berdialog tentang identitas dan orang lain dengan memperhatikan unsur
kebahasaan yang
benar, dan budaya yang sesuai konteks
4.1.6 Memperkenalkan diri sendiri, orang lain sesuai dengan identitas yang diperoleh-nya
4.1.7 Menginformasikan diri sendiri, dan atau orang lain secara tertulis
C. Tujuan Pembelajaran
Naskah Bahasa Mandarin
Pertemuan pertama
Setelah melakukan pengamatan, menanya, mengeksplor dan mengasosiasi data-data terkait
wacana identitas diri, peserta didik dapat memahami ujaran-ujaran terkait pemberian salam,
identitas diri, memperkenalkan diri sendiri maupun orang lain, dari wacana yang didengarnya
dengan rasa sikap bertanggungjawab, jujur, mampu bekerjasama dan komunikatif.
Pertemuan kedua
Setelah melakukan proses pengamatan, bertanya, mengasosiasi dengan bantuan tabel,peserta
didik dapat mengonjugasikan verbe (kata kerja) dalam bahasa Mandarin dan membuat kalimat
tanya dengan tepat.
Pertemuan ketiga
Melalui tahapan pengamatan, bertanya dan latihan berdialog dengan bantuan potongan kalimat
dan wacana rumpang, mengomunikasikan proses dan hasil wawancara terkait identitas diri,
peserta didik dapat melakukan percakapan sederhana tentang perkenalan dan identitas diri dalam
bahasa Mandarin dengan baik.
Pertemuan keempat
Melalui latihan tanya jawab tentang identitas diri, peserta didik mampu menyusun dan melakukan
dialog dalam bahasa Mandarin tentang identitas diri dan memahami penggunaan ujaran terkait
menanyakan dan menjelaskan fakta dengan tepat.
D. Materi Pembelajaran
1. Cara menyapa, berpamitan, mengucapkan terima kasih, meminta maaf, meminta izin, memberi instruksi
dan memperkenalkan diri, serta cara meresponnya terkait topik identitas diri ( 个 人 信 息 gèrén xìnxī)
dengan memperhatikan unsur kebahasaan, struktur teks dan unsur budaya yang sesuai konteks
penggunaannya
2. Teks lisan dan tulis sederhana untuk merespon perkenalan diri, sapaan, pamitan, ucapan
terimakasih, permintaan maaf, per-mintaan izin dan instruksi, terkait topik identitas diri (个人信
息 gèrén xìnxī)
3. Materi Prinsip: Penulisan Hanzi merupakan penulisan berkarakter, cara menulis karakter satu
Hanzi dimulai dari arah kiri ke kanan dan atau dari arah atas ke bawah.
E. Metode Pembelajaran
1. Demonstrasi
2. Diskusi kelompok
3. Presentasi
4. Penugasan
3. Sumber Belajar
a. Buku teks pelajaran dan materi ajar yang sesuai
b. Audio pembelajaran Hanyu pinyin
c. Video tentang salam dan identitas diri
G. Kegiatan Pembelajaran.
Pertemuan pertama
No Alokas
. Kegiatan Deskripsi i
Waktu
1. Pendahulua 1. Guru bertanya tentang materi yang akan dipelajari, dengan
n pertanyaan ”apakah kalian pernah mendengar bahasa
Mandarin?”
2. Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai, yaitu :
1) Ucapan salam dalam bahasa Mandarin
2) Lafal Hannyu pinyin secara tepat
3. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan
menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan peserta didik
dalam menyelesaikan permasalahan atau tugas pada
pertemuan awal
4. Guru menyampaikan penilaian yang akan dilakukan.
Kegiatan Mengamati
Inti
Peserta didik mengamati menyapa, berpamitan,
mengucapkan terima kasih, meminta maaf, meminta izin
dalam bahasa Mandarin melalui media
Peserta didik Menyimak wacana lisan berbentuk dialog serta
mengidentifikasi bunyi Hanyu Pinyin yang diperdengarkan.
Menanya
Peserta didik di dalam kelompok menyimak dialog serta
mendiskusikan tentang bunyi Hanyu Pinyin
Peserta didik mengamati ujaran informasi dari wacana yang
diperdengarkan
Peserta didik berdiskusi mengisi tabel dengan ujaran yang
dibutuhkan untuk melakukan tanya jawab.
Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal
yang belum diketahui
Mencoba:
No Alokas
. Kegiatan Deskripsi i
Waktu
Mengasosiasi
Mengomunikasikan
Pertemuan Kedua
No Alokas
. Kegiatan Deskripsi i
Waktu
1. Pendahulua
n 1. Guru mengajukan pertanyaan tentang materi yang sudah
dipelajari dan terkait dengan materi yang akan dipelajri ,
4.Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai, yaitu :
1.Ucapan salam dalam bahasa Mandarin
2.LafalHannyu pinyin secara tepat
2. 5. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan
menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan peserta didik dalam
menyelesaikan permasalahan atau tugas pada pertemuan kedua
6.Guru menyampaikan penilaian yang akan di lakukan
Kegiatan Mengamati
Inti
Peserta didik mengamati kata ganti orang/benda 我、你、
他 dalam bahasa Mandarin melalui media
Peserta didik mengamati kata ganti tanya 什么、吗、他
dalam bahasa Mandarin melalui media
Peserta didik mengamati kata-kata Identitas diri 叫、名字
dalam bahasa Mandarin melalui media
Peserta didik Menyimak wacana lisan berbentuk dialog serta
mengidentifikasi bunyi Hanyu pinyinyang diperdengarkan.
Naskah Bahasa Mandarin
No Alokas
. Kegiatan Deskripsi i
Waktu
Menanya
Peserta didikdi dalam kelompok menyimak dialog serta
mendiskusikan tentang bunyi Hanyu Pinyin
Peserta didik mengamati ujaran informasi dari wacana yang
diperdengarkanuntuk melakukan tanya jawab.
Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang
belum diketahui
Mencoba:
Mengomunikasikan
Pertemuan Tiga
No Alokas
. Kegiatan Deskripsi i
Waktu
1. Pendahulua
n 1. Guru mengajukan pertanyaan tentang materi yang sudah
dipelajari dan terkait dengan materi yang akan dipelajri ,
2. Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai, yaitu :
1.Ucapan salam dalam bahasa Mandarin
2.LafalHannyu pinyin secara tepat
3. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan
Naskah Bahasa Mandarin
No Alokas
. Kegiatan Deskripsi i
Waktu
menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan peserta didik
untuk menyelesaikan permasalahan atau tugas pada
pertemuan ketiga.
4. Guru menyampaikan penilaian yang akan dilakukan.
Kegiatan Inti Mengamati
Menanya
Peserta didik di dalam kelompok menyimak dialog serta
mendiskusikan tentang bunyi Hanyu pinyin
Peserta didik berdiskusi mengisi tabel dengan ujaran yang
dibutuhkan untuk melakukan tanya jawab.
Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal
yang belum diketahui
Mencoba:
Mengomunikasikan
No Alokas
. Kegiatan Deskripsi i
Waktu
pelajran dengan mengucapkan salam
Pertemuan Empat
No. Alokas
Kegiatan Deskripsi i
Waktu
1. Pendahuluan
1. Guru memberi salam, selanjutnya menanyakan
kabar peserta didik, dengan menyampaikan
ucapan “bagaimana kabar kalian hari ini?, sudah
siapkah kalian belajar?” siapa saja yang tidak
bisa hadir pembelajaran hari ini?
2. Guru meminta peserta didik untuk mengecek
kebersihan kelas, minimal disekitar meja dan
kursi tempat duduknya
3. Guru mengajukan pertanyaan tentang materi
yang sudah dipelajari dan terkait dengan materi
yang akan dipelajri ,
4. Guru menyampaikan kompetensi yang akan
dicapai
a. Ucapan salam dalam bahasa Mandarin
b. Lafal Hannyu pinyin secara tepat
5. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi
dan penejelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan
permasalahan atau tugas pada pertemuan
keempat
6. Guru menyampaikan penilaian yang akan
dilakukan.
Kegiatan Inti Mengamati
Menanya
Peserta didik di dalam kelompok menyimak
dialog serta mendiskusikan tentang bunyi
Peserta didik mengamati ujaran informasi dari
wacana yang diperdengarkan
Peserta didik berdiskusi mengisi tabel dengan
ujaran yang dibutuhkan untuk melakukan tanya
jawab.
Peserta didik diberi kesempatan untuk
menanyakan hal-hal yang belum diketahui
Mencoba:
No. Alokas
Kegiatan Deskripsi i
Waktu
untuk mengidentifikasi Hanyu pinyin
Mengasosiasi
Mengomunikasikan
H. Penilaian
1. Bentuk instrumen dan jenis/teknik penilaian:
a. Bentuk instrumen berupa tes:
2. Tes tulis bentuk uraian beserta pedoman penskoran (pebilaian kompetesi pengetahuan)
3. Penugasan (nilai kompetensi pengetahuan)
a. Bentuk instrumen berupa non tes
1. Observasi beserta pedoman penskoran
2. Penilaian diri beserta pedoman penskoran
3. Penilaian unjuk kerja / praktik untuk menilai kompetensi keterampilan
4. Penilaian projek untuk penilaian kompetensi keterampilan
.................................. ..................................
NIP. NIP.
Lampiran
Jumlah perolehan
Penilaia
skor x 100
n=
Jumlah skor max