Anda di halaman 1dari 66

Naskah Bahasa Mandarin

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Selanjutnya
dalam rangka mencapai tujuan tersebut disusun standar nasional pendidikan, terdiri atas: standar
kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar sarana prasarana, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses
menyebutkan bahwa setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Oleh karena itu setiap satuan pendidikan perlu melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan
proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran dengan strategi yang benar untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi
Kurikulum Lampiran IV Pedoman Umum Pembelajaran, menyebutkan bahwa Strategi pembelajaran
sangat diperlukan dalam menunjang terwujudnya seluruh kompetensi yang dimuat dalam Kurikulum
2013. Kurikulum memuat apa yang seharusnya diajarkan kepada peserta didik, sedangkan
pembelajaran merupakan cara bagaimana apa yang diajarkan bisa dikuasai oleh peserta didik.
Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan penyiapan RPP yang dikembangkan oleh guru baik
secara individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus.

Strategi penilaian disiapkan untuk memfasilitasi guru dalam mengembangkan teknik, bentuk, dan
instrumen serta pedoman penilaian hasil belajar dengan pendekatan autentik. Penilaian
memungkinkan pendidik mampu menerapkan program remedial bagi peserta didik yang tergolong
pebelajar lambat dan program pengayaan bagi peserta didik yang termasuk kategori pebelajar cepat.
Pemerintah melalui surat edaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nomor
156928/MPK.A/KR/2013 tanggal 8 November 2013 menyatakan bahwa mulai tahun pelajaran
2014/2015 seluruh SMA sejumlah 12.633 wajib melaksanakan Kurikulum 2013 di kelas X dan kelas
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 1
Naskah Bahasa Mandarin
XI. Untuk menyiapkan kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran
saintifik, serta melakukan penilaiain autentik, Pemerintah telah melatih guru inti dan guru sasaran,
serta menyediakan silabus, buku guru, dan buku teks untuk peserta didik.
B. Tujuan
Secara umum tujuan penulisan naskah ini adalah membantu guru mata pelajaran Bahasa Mandarin
dalam mengimplementasikan kurikulum 2013. Secara khusus naskah ini bertujuan untuk:
1. Memberikan rambu-rambu bagi guru dalam menganalisis kompetensi inti dan kompetensi dasar.
2. Mengembangkan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3. Mengembangkan materi pembelajaran berdasarkan materi pokok dari silabus. Mengembangkan
langkah-langkah kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik.
4. Merancang penilaian autentik.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup buku ini terdiri atas:
1. Penjelasan tentang Pembelajaran Saintifik dan Penilaian Autentik
2. Langkah-langkah pembelajaran saintifik dalam mata pelajaran Bahasa Mandarin
3. Penilaian Autentik dalam pembelajaran Bahasa Mandarin
4. Penjelasan tentang Analisis Kompetensi
5. Contoh Hasil analisis kompetensi
6. Contoh RPP
D. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar
Kompetensi Lulusan
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi
Pendidikan Dasar dan Menengah
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar dan Menengah
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian
Pendidikan
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar
dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A tentang Implementasi Kurikulum
9. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 156928/MPK.A/KR/2013 Tahun 2013
tanggal 8 November Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum

© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 2


Naskah Bahasa Mandarin
10. Surat Edaran bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
0258/MPK.A/KR/2014 Tahun 2014 dan Nomor 420/176/SJ tanggal 9 Januari Tahun 2014
tentang Implementasi Kurikulum

© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 3


Naskah Bahasa Mandarin
BAB II
PEMBELAJARAN SAINTIFIK DAN PENILAIAN AUTENTIK

A. Prinsip
Karakteristik pembelajaran terkait erat dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi.
Standar Kompetensi Lulusan memberikan kerangka konseptual tentang sasaran pembelajaran yang
harus dicapai, dan Standar Isi memberikan kerangka konseptual tentang kegiatan belajar dan
pembelajaran yang dikembangkan dari tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi. Sesuai dengan
Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup pengembangan domain sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang memiliki karakteristik berbeda untuk masing-masing mata
pelajaran. Sikap diperoleh melalui aktivitas menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan
mengamalkan. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas mengingat, memahami, menerapkan,
menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas mengamati,
menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Pencapain kompetensi tersebut berkaitan erat
dengan proses pembelajaran yang dilaksanakan. Oleh sebab itu, guru harus merencanakan
pembelajaran sesuai tuntutan kurikulum dengan menggunakan pendekatan saintifik dan model
pembelajaran yang mendorong kemampuan peserta didik untuk melakukan penyingkapan/penelitian,
serta dapat menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun kelompok. Pendidik disarankan
untuk menggunakan menggunakan model pembelajaran antara lain model inkuiri, discovery,
problem, dan projek.
Prinsip pembelajaran pada kurikulum 2013 menekankan perubahan paradigma: (1) peserta didik
diberi tahu menjadi peserta didik mencari tahu; (2) guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi
belajar berbasis aneka sumber belajar; (3) pendekatan tekstual menjadi pendekatan proses sebagai
penguatan penggunaan pendekatan ilmiah; (4) pembelajaran berbasis konten menjadi pembelajaran
berbasis kompetensi; (5) pembelajaran parsial menjadi pembelajaran terpadu; (6) pembelajaran yang
menekankan jawaban tunggal menjadi pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi
dimensi; (7) pembelajaran verbalisme menjadi keterampilan aplikatif; (8) peningkatan dan
keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan keterampilan mental (softskills); (9)
pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pebelajar
sepanjang hayat; (10) pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing
ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan
kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani); (11) pembelajaranyang
berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat; (12) pembelajaran yang menerapkan prinsip
bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah peserta didik, dan di mana saja adalah kelas; (13)
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
pembelajaran; dan (14) pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta
didik.
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 4
Naskah Bahasa Mandarin
B. Pendekatan Pembelajaran Saintifik dalam Bahasa Mandarin
Pembelajaran sintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah saintis dalam
membangun pengetahuan melalui metode ilmiah. Pembelajaran tersebut tidak hanya memandang
hasil belajar sebagai muara akhir, tetapi proses pembelajaran dipandang sangat penting. Pendekatan
ini menekankan pada proses pencarian pengetahuan, berkenaan dengan materi pembelajaran melalui
berbagai kegiatan, yaitu mengamati, menanya, mengeksplor/mengumpulkan informasi/mencoba,
mengasosiasi, dan mengomunikasikan.
1. Kegiatan mengamati bertujuan agar pembelajaran berkaitan erat dengan konteks situasi nyata
yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Proses mengamati fakta atau fenomena mencakup
mencari informasi, melihat, mendengar, membaca, dan atau menyimak.
2. Kegiatan menanya dilakukan sebagai salah satu proses membangun pengetahuan peserta didik
dalam bentuk konsep, prinsip, prosedur, hukum dan terori, hingga berpikir metakognitif.
Tujuannnya agar peserta didik memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi (critical thingking
skill) secara kritis, logis, dan sistematis. Proses menanya dapat dilakukan melalui kegiatan
diksusi, kerja kelompok, dan diskusi kelas. Praktik diskusi kelompok memberi ruang kebebasan
mengemukakan ide/gagasan dengan bahasa sendiri termsuk dengan menggunakan bahasa daerah..
3. Kegiatan mengeksplor/mengumpulkan informasi, atau mencoba bermanfaat untuk meningkatkan
keingintahuan peserta didik dalam mengembangkan kreatifitas, dan keterampilan berkomunikasi.
Kegiatan ini dapat dilakukan melalui membaca sumber lain selain buku teks, mengamati
aktivitas, kejadian atau objek tertentu, memperoleh informasi, mengolah data, dan menyajikan
hasilnya dalam bentuk tulisan, lisan, atau gambar sesuai dengan katrateristik KD.
4. Kegiatan mengasosiasi bertujuan untuk membangun kemampuan berpikir dan bersikap ilmiah.
Kegiatan dapat dirancang oleh guru melalui situasi yang direkayasa dalam kegiatan tertentu
sehingga peserta didik melakukan aktivitas antara lain menganalisis data, mengelompokkan,
membuat kategori, menyimpulkan, dan memprediksi/mengestimasi dengan memanfaatkan lembar
kerja, diskusi atau praktik.
5. Kegiatan mengomunikasikan adalah sarana untuk menyampaikan hasil konseptualisasi dalam
bentuk lisan, tulisan, gambar/sketsa, diagram, grafik, atau perilaku. Kegiatan ini dilakukan agar
peserta didik mampu mengomunikasikan pengetahuan, keterampilan, dan penerapannya, serta
kreasi peserta didik melalui presentasi, membuat laporan, dan/ atau unjuk kerja.
Sesuai dengan karakteristik bahasa sebagai alat komunikasi, pembelajaran bahasa tidak hanya
mempelajari ilmu bahasa yang terkait dengan gramatika, tatacara membaca atau menulis saja, tetapi
harus merefleksikan kompetensi sikap berbahasa yang santun, cara berfikir ilmiah, dan keterampilan
berbahasa yang komunikatif baik lisan maupun tulisan, baik aktif maupun pasif melalui keterampilan
mendengar, berbicara, membaca dan menulis. Untuk mata pelajaran Bahasa Mandarin,
pembelajarannya berbasis tema, artinya pembelajaran melalui tema yang dipergunakan untuk
memahami struktur teks, unsur kebahasaan, unsur budaya yang terdapat dalam teks.
Pendekatan pembelajaran saintifik dalam Bahasa Mandarin dapat dilakukan sebagai berikut;
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 5
Naskah Bahasa Mandarin
1. Kegiatan mengamati dilakukan dengan memaksimalkan panca indra dengan cara melihat,
mendengar, membaca, menyentuh, atau menyimak. Pengamatan dilakukan terhadap materi yang
berbentuk fakta, yaitu fenomena atau peristiwa dalam bentuk gambar, video, rekaman suara, atau
fakta langsung yang bisa disentuh, dilihat, dan sebagainya.
Contoh:
Peserta didik mengamati gambar/video sikap tubuh orang-orang yang bersalaman atau menyimak
percakapan memperkenalkan diri dalam bahasa Mandarin terkait topic Identitas Diri (个人信息

gèrén xìnxī) dan kehidupan sekolah (学校生活 xuéxiào shçng-huó).


2. Menanya adalah proses mengkonstruksi pengetahuan berupa konsep, prinsip dan prosedur melalui
diskusi kelompok atau diskusi kelas.
Contoh:
Peserta didik mendiskusikan kapan, dengan siapa, apa yang mereka katakan saat mereka
melakukan salaman yang ada pada gambar/video yang ditampilkan.
3. Mencoba
Peserta didik mencoba memperkenalkan diri dalam bahasa Mandarin, mulai dengan mengulang
kalimat, melengkapi percakapan yang rumpang, sampai memperkenalkan diri dengan beberapa
teman di kelas.
4. Mengasosiasi
Peserta didik membandingkan memperkenalkan diri dalam bahasa dan budaya Indonesia dengan
bahasa dan budaya Mandarin, dan menarik kesimpulan persamaan dan perbedaannya.
5. Mengomunikasikan
Mengucapkan atau melafalkan teks sederhana misalnya merespon perkenalan diri, pamitan, dan
permintaan maaf terkait topic Identitas Diri (个人信息 gèrén xìnxī) dan kehidupan sekolah

(学校生活 xuéxiào shçng-huó)..

C. Model Pembelajaran dalam Bahasa Mandarin


Model-model pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran Bahasa Mandarin sehingga
dapat membangkitkan kreativitas dan keingintahuan peserta didik, antara lain Discovery Based
Learning, Project Based Learning, dan Problem Based Learning.
1. Discovery Learning
Discovery learning adalah teori belajar yang menempatkan peserta didik sebagai pembelajar
aktif dalam membangun pengetahuan yang diharapkan. Langkah-langkah operasionalnya adalah
sebagai berikut.
a. Menciptakan stimulus
Kegiatan penciptaan stimulus (rangsangan) dilakukan pada saat peserta didik melakukan
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 6
Naskah Bahasa Mandarin
aktivitas mengamati fakta atau fenomena dengan cara melihat, mendengar, membaca, atau
menyimak. Fakta yang disediakan dimulai dari yang sederhana hingga kompleks atau
fenomena yang menimbulkan kontroversi. Pada tahap ini, misalnya, peserta didik mengamati
fakta tentang bagaimana cara berkenalan, sapaan, ucapan terima kasih, dan berpamitan dalam
budaya dan bahasa Mandarin melalui film/video.
Selain itu, pendidik dapat memulai kegiatan pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan,
anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan
pemecahan masalah. Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi
belajar yang dapat membantu peserta didik dalam mengeksplorasi bahan.
b. Menyiapkan pernyataan masalah
Tahap kedua, guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi
masalah-masalah yang relevan dengan bahan pelajaran. Kemudian peserta memilih salah satu
masalah dan dirumuskan dalam bentuk pernyataan singkat. Dalam pembelajaran perkenalan
diri dan kehidupan sekolah, guru dapat memberikan contoh dalam bentuk cerita bergambar.
Peserta didik merumuskan pernyataan masalah misalnya bahasa Mandarin memiliki lambang
huruf.
c. Mengumpulkan data/mencoba
Tahap ketiga, ketika eksplorasi berlangsung, peserta didik mengumpulkan informasi
sebanyak-banyaknya yang relevan untuk membuktikan benar atau tidaknya pernyataan
masalah tersebut. Dalam hal ini informasi yang dikumpulkan berfungsi untuk membuktikan
pernyataan masalah dalam contoh teks narratif. Pembuktian ini dapat dilakukan dengan cara
mengumpulkan (collecting) berbagai informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati
objek, wawancara dengan nara sumber, melakukan uji coba dan sebagainya. Dengan
demikian, peserta didik secara aktif menemukan pengetahuan baru yang berhubungan
dengan permasalahan yang dihadapi. Misalnya menuliskan kata dengan menggunakan huruf
Hanzi.
d. Mengolah Data
Tahap keempat, peserta didik melakukan pengolahan data dan informasi yang telah
diperoleh baik melalui wawancara, observasi, dan metode lainnya, lalu ditafsirkan. Semua
informasi yang telah dikumpulkan, semuanya diolah, diacak, dan diklasifikasikan.
e. Memverifikasi data
Pada tahap ini peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan
benar atau tidaknya jawaban atas pernyataan masalah. Verifikasi bertujuan agar proses

© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 7


Naskah Bahasa Mandarin
belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif. Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran,
atau informasi yang ada, pernyataan terdahulu itu kemudian dicek, apakah terjawab atau
tidak, apakah terbukti atau tidak.
f. Menarik kesimpulan
Tahap generalisasi atau menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah kesimpulan yang
dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama,
dengan memperhatikan hasil verifikasi. Berdasarkan hasil verifikasi, dirumuskan prinsip-
prinsip yang mendasari generalisasi. Setelah menarik kesimpulan, peserta didik harus
memperhatikan proses generalisasi yang menekankan pentingnya penguasaan materi
pelajaran atas makna dan kaidah atau prinsip-prinsip yang luas yang mendasari pengalaman
seseorang, serta pentingnya proses pengaturan dan generalisasi dari pengalaman-pengalaman
itu.
Pemilihan model discovery learning memerlukan persyaratan pendukung untuk mereduksi
kelemahan yang sering ditemukan, antara lain:
a. secara klasikal, peserta didik memiliki pengetahuan awal yang lebih baik pada keterampilan
berbicara dan menulis. Bagi peserta didik yang kurang terampil, akan mengalami kesulitan
dalam mengungkapkan hubungan antara konsep-konsep, yang tertulis atau lisan sehingga
pada gilirannya akan menimbulkan frustrasi;
b. jumlah peserta didik tidak terlalu banyak, untuk memudahkan dalam membantu mereka
menemukan teori atau pemecahan masalah lainnya;
c. pemilihan materi dengan kompetensi dominan pada pemahaman;
d. perlu fasilitas memadai seperti sumber, media, dan peralatan pembelajaran.

Manfaat pemilihan model discovery learning antara lain:


a. membantu peserta didik untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan-keterampilan
dan proses-proses kognitif. Usaha penemuan merupakan kunci dalam proses ini, seseorang
tergantung bagaimana cara belajarnya;
b. menguatkan pengertian, ingatan, dan transfer pengetahuan karena pemerolehannya bersifat
pribadi;
c. menimbulkan rasa senang pada peserta didik karena tumbuhnya rasa penyelidikan dan
berhasil;
d. memungkinkan peserta didik berkembang dengan cepat dan sesuai dengan dengan
keecepatannya sendiri;

© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 8


Naskah Bahasa Mandarin
e. menyebabkan peserta didik mengarahkan kegiatan belajarnya dengan melibatkan akal dan
motivasinya;
f. membantu peserta didik memperkuat konsep dirinya karena memperoleh kepercayaan diri
bekerjasama dengan yang lainnya;
g. membantu peserta didik menghilangkan keraguan karena mengarah pada kebenaran yang
final yang dialami dalam keterlitbatan kegiatannya;
h. mendorong peserta didik berpikir secara intuitif, inisiatif, dalam merumuskan hipotesis;
i. dapat mengembangkan bakat, motivasi, dan keingintahuan;
j. kemungkinan peserta didik belajar dengan memanfaatkan belajar dari berbagai jenis sumber
belajar.

2. Project Based Learning


Pembelajaran berbasis proyek (PBL) merupakan metode belajar yang menggunakan masalah
sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru
berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata. Langkah-langkah operasionalnya
adalah sebagai berikut:
a. Menentukan pertanyaan mendasar.
Pada tahapan ini, guru memberikan pertanyaan yang dapat memberi penugasan peserta didik
dalam melakukan suatu aktivitas dengan cara mengambil topik yang sesuai dengan realitas
dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi mendalam. Guru diharapkan dapat
mengangkat topik yang relevan untuk para peserta didik sesuai dengan tuntutan kompetensi.
Penyiapan pertanyaan dapat dilakukan diawal semester agar dapat merancang kegiatan
selanjutnya.
b. Mendesain perencanaan proyek
Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pendidik dan peserta didik. Dengan
demikian, peserta didik diharapkan akan merasa “memiliki” proyek tersebut. Perencanaan
terdiri dari aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab
pertanyaan esensial, pengintegrasian berbagai subjek yang mungkin, dan alat dan bahan yang
dapat diakses untuk membantu penyelesaian proyek.
c. Menyusun Jadwal
Pendidik dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam
menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain:
1. membuat timeline untuk menyelesaikan proyek,

© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 9


Naskah Bahasa Mandarin
2. membuat deadline penyelesaian proyek,
3. membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru,
4. membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungan dengan
proyek, dan
5. meminta peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan) tentang pemilihan suatu cara.
d. Memonitor kegiatan dan perkembangan proyek
Pendidik bertanggungjawab untuk memonitor aktivitas peserta didik selama menyelesaikan
proyek. Monitoring dilakukan dengan cara memfasilitasi peserta didik pada setiap proses.
Dengan kata lain, pemdidik berperan sebagai mentor pada saat peserta didik beraktivitas.
Rubrik dapat digunakan untuk mempermudah proses monitoring dan merekam keseluruhan
aktivitas peserta didik.
e. Menguji hasil
Penilaian dilakukan untuk membantu pendidik dalam mengukur ketercapaian kompetensi
dasar, serta mengevaluasi kemajuan masing- masing peserta didik, memberi umpan balik
tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai peserta didik dan membantu pendidik dalam
menyusun strategi pembelajaran berikutnya.
f. Mengevaluasi kegiatan/pengalaman
Pada akhir pembelajaran, guru dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan
hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun
kelompok. Pada tahap ini, peserta didik diminta untuk mengungkapkan perasaan dan
pengalamannya selama menyelesaikan proyek. guru dan peserta didik mengembangkan
diskusi dalam rangka memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran, sehingga pada
akhirnya diperoleh suatu temuan baru (new inquiry) untuk menjawab permasalahan yang
diajukan pada tahap awal pembelajaran.
Pemilihan model Project Based Learning memerlukan dukungan persyaratan untuk mereduksi
kendala yang sering terjadi, antara lain:
a. peserta didik terbiasa dengan aktivitas pemecahan masalah sehingga proyek tidak memakan
waktu terlalu lama;
b. dukungan sarana dan perasarana memadai termasuk perlatan belajar di laboratorium;
c. pengaturan waktu dan jadwal kegiatan yang terkontrol;
d. perlunya kejelasan tugas dan hasil yang diharapkan dari kegiatan proyek.

Manfaat pemilihan model pembelajaran Project Based Learning, antara lain:

© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 10


Naskah Bahasa Mandarin
a. meningkatkan motivasi peserta didik untuk belajar;.
b. mendorong kemampuan peserta didik melakukan pekerjaan penting;
c. mengembangkan kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah dan berpikir kritis;
d. mengembangkan keterampilan komunikasi, kolaborasi, dan pengelolaan sumber daya;
e. memberikan pengalaman kepada peserta didik pembelajaran dan praktik dalam
mengorganisasi proyek dan membuat alokasi waktu serta sumber-sumber lain seperti
perlengkapan untuk menyelesaikan tugas;
f. melibatkan para peserta didik untuk belajar mengambil informasi dan menunjukkan
pengetahuan yang dimiliki dan kemudian mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-
hari.
g. membuat suasana belajar menyenangkan sehingga peserta didik maupun guru menikmati
proses pembelajaran.

3. Problem Based Learning (PBL)


a. Langkah pembelajaran yang mengkondisikan peserta didik pada masalah.
Pembelajaran dimulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas-aktivitas yang
akan dilakukan. Dalam Problem Based Learning, tahapan ini sangat penting karena guru
harus menjelaskan dengan rinci apa yang akan dilakukan oleh peserta didik dan juga oleh
pendidik serta menjelaskan bagaimana guru akan mengevaluasi proses pembelajaran. Hal ini
bertujuan untuk memberikan motivasi agar peserta didik dapat mengerti pembelajaran yang
akan dilakukan. Ada empat hal yang perlu dilakukan dalam proses ini, yaitu:
1) tujuan utama pembelajaran menyelidiki masalah-masalah penting dan bagaimana menjadi
peserta didik yang mandiri,
2) permasalahan dan pertanyaan yang diselidiki tidak mempunyai jawaban mutlak “benar“,
sebuah masalah yang rumit atau kompleks mempunyai banyak penyelesaian dan
seringkali bertentangan,
3) selama tahap penyelidikan, peserta didik didorong untuk mengajukan pertanyaan dan
mencari informasi. Pendidik akan bertindak sebagai pembimbing yang siap membantu,
namun peserta didik harus berusaha untuk bekerja mandiri atau dengan temannya, dan
4) selama tahap analisis, peserta didik akan didorong untuk menyatakan ide-idenya secara
terbuka dan penuh kebebasan. Semua peserta didik diberi peluang untuk berperan serta
pada penyelidikan dan menyampaikan ide-ide mereka.
b. Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran.

© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 11


Naskah Bahasa Mandarin
Disamping mengembangkan keterampilan memecahkan masalah, model Problem Based
Learning juga mendorong peserta didik belajar berkolaborasi. Dalam memecahkan suatu
masalah sangat membutuhkan kerjasama dan sharing antaranggota. Oleh sebab itu, pendidik
dapat memulai kegiatan pembelajaran dengan membentuk kelompok-kelompok dan masing-
masing kelompok akan memilih dan memecahkan masalah yang berbeda. Prinsip-prinsip
pengelompokan peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dapat digunakan dalam konteks
ini seperti: kelompok harus heterogen, pentingnya interaksi antaranggota, komunikasi yang
efektif, adanya tutor sebaya, dan sebagainya.
Peserta didik harus memonitor dan mengevaluasi kerja masing-masing kelompok untuk
menjaga kinerja dan dinamika kelompok selama pembelajaran. Setelah peserta didik
diorientasikan pada suatu masalah dan telah membentuk kelompok belajar, guru dan peserta
didik menetapkan subtopik-subtopik yang spesifik, tugas-tugas penyelidikan, dan jadwal.
Tantangan utama bagi guru pada tahap ini adalah mengupayakan agar semua peserta didik
terlibat aktif dalam sejumlah kegiatan penyelidikan dan hasil-hasil penyelidikan ini dapat
menghasilkan penyelesaian terhadap permasalahan tersebut, mengembangkan dan
menyajikan hasil karya, serta memamerkannya.
Guru bertanggungjawab dalam melakukan pengawasan terhadap aktivitas peserta didik
selama penyelesaian proyek. Pengawasan dilakukan dengan cara menfasilitasi peserta didik
pada setiap proses. Dengan kata lain, guru berperan sebagai mentor bagi aktivitas peserta
didik. Untuk mempermudah proses monitoring, guru membuat sebuah rubrik yang dapat
merekam keseluruhan aktivitas yang penting.
c. Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok
Penyelidikan adalah inti dari Problem Based Learning. Setiap situasi permasalahan
memerlukan teknik penyelidikan yang berbeda, namun pada umumnya melibatkan karakter
yang identik, yakni pengumpulan data dan eksperimen, perumusan hipotesis dan penjelasan,
dan pemecahan masalah. Pengumpulan data dan eksperimen merupakan aspek yang sangat
penting. Pada tahap ini, guru harus mendorong peserta didik untuk mengumpulkan data dan
melaksanakan eksperimen (mental maupun aktual) sampai mereka betul-betul memahami
dimensi situasi permasalahan. Tujuannya adalah agar peserta didik mengumpulkan cukup
informasi untuk menciptakan dan membangun ide mereka sendiri.
Guru membantu peserta didik untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari
berbagai sumber dan mengajukan pertanyaan tentang masalah dan ragam informasi yang
dibutuhkan untuk pemecahan masalah. Setelah peserta didik mengumpulkan cukup data dan

© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 12


Naskah Bahasa Mandarin
menentukan permasalahan tentang fenomena yang mereka selidiki, mereka mulai
merumuskan hipotesis, penjelasan, dan pemecahan masalah.
Esensi dari tahap ini adalah guru mendorong peserta didik untuk menyampaikan ide-idenya
dan menerima ide mereka. Guru juga harus mengajukan pertanyaan yang membuat peserta
didik berpikir tentang kelayakan hipotesis dan solusi yang mereka buat serta tentang kualitas
informasi yang dikumpulkan.
d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Tahap penyelidikan diikuti dengan menciptakan artifak (hasil karya) dan pameran. Artifak
bisa berbentuk laporan tertulis, video, tape (menunjukkan situasi masalah dan pemecahan
yang diusulkan), model (perwujudan secara fisik dari situasi masalah dan pemecahannya),
program komputer, dan sajian multimedia. Tentunya kecanggihan artifak sangat dipengaruhi
oleh tingkat berpikir peserta didik. Langkah selanjutnya, peserta didik memamerkan hasil
karyanya dan pendidik berperan sebagai organisator pameran. Akan lebih baik jika dalam
pemeranan ini, melibatkan peserta didik-peserta didik lainnya, Guru lainnya, para orang tua,
dan pihak lain yang dapat menjadi “penilai” atau pemberi umpan balik.
e. Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah
Fase ini merupakan tahap akhir dalam Problem Based Learning. Fase ini
dimaksudkan untuk membantu peserta didik menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah mereka sendiri dan keterampilan penyelidikan serta pola pikir
yang mereka gunakan. Selama fase ini, guru meminta peserta didik untuk
merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang telah dilakukan selama proses kegiatan
belajarnya.

D. Langkah-Langkah Pemilihan Model Pembelajaran


Pemilihan model-model pembelajaran di atas sebagai pelaksanaan pendekatan saintifik
pembelajaran memerlukan analisis yang cermat sesuai dengan karakteristik kompetensi dan
kegiatan pembelajaran dalam silabus. Pemilihan model pembelajaran mempertimbangkan hal-
hal berikut.
1. Karakteristik pengetahuan yang dikembangkan menurut kategori pengetahuan faktual,
konseptual, dan prosedural. Untuk pengetahuan faktual dan konsepetual, guru dapat
memilih Discovery Learning, sedangkan untuk pengetahuan prosedural Project Based
Learning dan Problem Based Learning.
2. Karakteristik keterampilan yang tertuang pada rumusan kompetensi dasar dari KI- 4.

© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 13


Naskah Bahasa Mandarin
Untuk keterampilan abstrak, guru dapat memilih Discovery Learning dan Problem
Based Learning, sedangkan untuk keterampilan konkrit menggunakan Project Based
Learning.
3. Karakteristik sikap yang dikembangkan, baik sikap religious (KI-1) maupun sikap sosial
(KI-2)

Berikut contoh matrik pemilihan model yang dapat digunakan sesuai dengan dimensi
pengetahuan dan keterampilan.

Dimensi Pengetahuan Dimensi Keterampilan


Abstrak Konkrit
Faktual Discovery Learning Discovery Learning
Konseptual Discovery Learning Discovery Learning
Discovery Learning Discovery Learning Problem
Prosedural
Problem Based Learning Based Learning
Discovery Learning ProjectDiscovery Learning Project
Metakognitif Based Learning Based Learning
Problem Based Learning Problem Based Learning

E. Penilaian Autentik dalam Pembelajaran Mandarin


Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari
masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran, yang meliputi ranah sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian autentik menilai kesiapan peserta didik, serta proses dan
hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen (input – proses – output) tersebut
akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan hasil belajar peserta didik, bahkan mampu menghasilkan
dampak instruksional (instructional effect) dan dampak pengiring (nurturant effect) dari
pembelajaran.
Bahasa Mandarin merupakan salah satu mata pelajaran yang ada pada struktur kurikulum 2013, oleh
sebab itu penilaian hasil belajar Bahasa Mandarin harus dikembangkan sesuai dengan konsep
penilaian Kurikulum 2013, yaitu penilaian autentik yang mencakup domain sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang harus dicapai peserta didik secara terpadu.
Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam
pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. Penilaian autentik mampu menggambarkan
peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengamati/mengobservasi, menanya,
mencoba, menalar, membangun jejaring atau mengomunikasikan. Penilaian autentik cenderung fokus

© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 14


Naskah Bahasa Mandarin
pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan
kompetensi mereka yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Penilaian autentik disebut juga penilaian responsif, suatu metode untuk menilai proses dan hasil
belajar peserta didik yang memiliki ciri-ciri khusus, mulai dari mereka yang mengalami kelainan
tertentu, memiliki bakat dan minat khusus, hingga yang jenius. Penilaian autentik dapat diterapkan
dalam berbagai bidang ilmu seperti seni atau ilmu pengetahuan pada umumnya, dengan orientasi
utamanya pada proses dan hasil pembelajaran.
Implementasi penilaian autentik didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut;
1. Proses penilaian harus merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran, bukan
bagian terpisah dari proses pembelajaran (apart of,not apart from instruction),
2. Penilaian harus mencerminkan masalah dunia nyata (real world problems), bukan masalah dunia
sekolah (schoolwork-kind of problems),
3. Penilaian harus menggunakan berbagai ukuran, metoda dan criteria yang sesuai dengan
karakteristik dan esensi pengalaman belajar,
4. Penilaian harus bersifat holistic yang mencakup semua aspek dari tujuan pembelajaran (sikap,
keterampilan, dan pengetahuan).

Hasil penilaian autentik dapat digunakan oleh pendidik untuk merencanakan program perbaikan
(remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian autentik
dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang memenuhi Standar
Penilaian Pendidikan.
Penilaian autentik dalam pembelajaran Bahasa Mandarin sebagai berikut;
1. Penilaian Kompetensi Sikap
Pengumpulan informasi terkait sikap peserta didik pada pembelajaran bahasa Mandarin dilakukan dengan
teknik observasi, penilaian diri, penilaian antar teman, dan jurnal, disesuaikan dengan karakteristik KD
pada KI-1 dan KI-2. Penilaian sikap dilaksanakan pada saat kegiatan belajar berlangsung, dimulai dari
proses mengamati, menanya, mengeksplor data, mengasosiasi, sampai mengoomunikasikan hasil
pembelajarannya. Penilaian ini digunakan untuk mengukur pencapaian Kompetensi Inti 1 dan 2, dengan
Kompetensi Dasar 1.1, 2.1, 2.2, 2.3, dan 2.4.
Pengumpulan informasi terkait sikap peserta didik pada pembelajaran bahasa Mandarin
dilakukan dengan teknik observasi, penilaian diri, penilaian antar teman dan jurnal disesuaikan
dengan karakteristik KD dari KI-1 dan KI-2, sesuai dengan KD yang harus dicapai peserta
didik pada satu kali pertemuan.
Contoh: Memperhatikan KD 2.4 dalam bahasa Mandarin maka dapat menggunakan jurnal
untuk melakukan penilaian sikap.
a.Teknik Pengamatan dan jurnal
Teknik ini dilakukan dengan cara pengamatan langsung maupun tidak langsung.
Pengamatan langsung dilakukan pada saat kegiatan belajar berlangsung (pada proses
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 15
Naskah Bahasa Mandarin
pembelajaran), dengan menggunakan instrumen pengamatan yang dikembangkan dari
indikator-indikator KD dari KI 1 dan 2 yang relevan.
Instrumen pengamatan lain adalah jurnal, “Jurnal adalah catatan pendidik yang sistematis di
dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan
kelemahan peserta didik berkaitan dengan sikap dan perilaku”. (Juknis PHB PPMP
Kemdikbud, 2013). Jurnal yang memuat penilaian pada aspek sikap terkait kelemahan dan
kekuatan peserta didik yang terekam secara kronologis bisa membantu pendidik
menggambarkan profil seorang peserta didik terkait sikap dan prilaku mereka.

Contoh Instrumen Observasi Sikap:


Kompetensi Dasar Teknik Rubrik Penilaian
Kriteria Indikator
1.1 Mensyukuri Obser SB Selalu bersemangat dalam belajar bahasa Mandarin
kesempatan dapat vasi -Sudah konsisten
B
mempelajari Sering menunjukkan semangat dalam belajar bahasa
bahasa Mandarin Mandarin – Mulai konsisten
C
sebagai bahasa Kadang-kadang menunjukkan semangat dalam belajar
pengantar bahasa Mandarin- Belum konsisten
K
komunikasi
internasional Tidak pernah bersemangat dalam belajar
yang diwujud- bahasaMandarin – Tidak konsisten
kan dalam
semangat belajar

2.1 Menunjukkan Observa Santun


perilaku santun si SB Selalu santun dalam bersikap dan bertutur kata kepada
dan peduli dalam guru dan teman – Sudah konsisten
melaksanakan B
komunikasi antar Sering santun dalam bersikap dan bertutur kata kepada
pribadi dengan C guru dan teman – Mulai konsisten
guru dan teman.
K Kadang-kadang santun dalam bersikap dan bertutur
kata kepada guru dan teman – Belum konsisten

Tidak pernah santun dalam bersikap dan bertutur kata


kepada guru dan teman – Tidak konsisten

SB Peduli
B Selalu peduli dalam bersikap kepada guru dan teman –
Sudah konsisten
C
Sering peduli dalam bersikap kepada guru dan teman
K – Mulai konsisten

Kadang-kadang peduli dalam bersikap kepada guru


dan teman – Belum konsisten

Tidak pernah santun dalam bersikap dan bertutur kata


kepada guru dan teman – Tidak konsisten

© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 16


Naskah Bahasa Mandarin

2.2 Menunjukkan Obser Prilaku Jujur


perilaku jujur, vasi SB Selalu jujur dalam melaksanakan komunikasi kepada
disiplin, percaya guru dan teman – Sudah konsisten
diri, dan B Sering jujur dalam melaksanakan komunikasi kepada
bertanggung jawab guru dan teman – Mulai konsisten
dalam C Kadang-kadang jujur dalam melaksanakan komunikasi
melaksanakan kepada guru dan teman – Belum konsisten
komunikasi K Tidak pernah jujurdalam melaksanakan komunikasi
transaksional kepada guru dan teman – Tidak konsisten
dengan guru dan
teman
SB Disiplin
Selalu disiplin dalam melaksanakan komunikasi
kepada guru dan teman – Sudah konsisten
B Sering disiplin dalam melaksanakan komunikasi
kepada guru dan teman – Mulai konsisten
C Kadang-kadang disiplin dalam melaksanakan
komunikasi kepada guru dan teman – Belum konsisten
K Tidak pernah disiplin dalam melaksanakan komunikasi
kepada guru dan teman – Tidak konsisten

Percaya Diri
SB
Selalu PD dalam melaksanakan komunikasi kepada
guru dan teman – Sudah konsisten
B
Sering PD dalam melaksanakan komunikasi kepada
C
guru dan teman – Mulai konsisten
K
Kadang-kadang PD dalam melaksanakan komunikasi
kepada guru dan teman – Belum konsisten

Tidak pernah PD dalam melaksanakan komunikasi


kepada guru dan teman – Tidak konsisten

Bertanggungjawab
SB Selalu Bertanggungjawab dalam melaksanakan
komunikasi kepada guru dan teman – Sudah konsisten

B Sering Bertanggungjawab dalam melaksanakan


komunikasi kepada guru dan teman – Mulai konsisten

C Kadang-kadang Bertanggungjawab dalam


melaksanakan komunikasi kepada guru dan teman –
Belum konsisten
K
Tidak pernah bertanggungjawab dalam melaksanakan
komunikasi kepada guru dan teman – Tidak konsisten

Hasil Observasi Sikap


No Nama Kriteria Sikap Profil

© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 17


Naskah Bahasa Mandarin
Semangat Santun Peduli Jujur Disipli PD Bert sikap
belajar angg secara
n
ung umum
jawa
b
1 Tahar C B B B B C B B
2
3

b.Teknik Penilaian Diri dan Antar Teman


Teknik lain yang bisa digunakan untuk menilai sikap peserta didik adalah penilaian diri
sendiri dan antar teman. Kedua bentuk penilaian sikap ini dilakukan oleh peserta didik
dengan cara mengisi instrumen penilaian diri untuk menilai dirinya sendiri dan menilai
temannya dengan cara mengisi instrumen penilaian antar teman. Teknik penilaian yang
melibatkan peserta didik untuk bisa bekerja sama dalam penilaian akan berdampak pada
pertanggungjawaban peserta didik terkait kompetensi dirinya sendiri. Peserta didik bisa
mengetahui sejauh mana kompetensi yang dipelajari telah tercapai. Oleh karena itu
disarankan Penilaian Diri dilakukan sebelum ulangan harian. Sementara penilaian antar
teman merupakan bentuk penilaian yang melatih peserta didik menjadi penilai pembelajar
yang baik, dengan cara membandingkan kompetensi capaiannya dengan pencapaian
temannya. Peran aktif peserta didik dalam penilaian bisa berdampak positif baik bagi
pendidik itu sendiri, maupun peserta didiknya.

Hasil Penilaian Diri


No Pernyataan Alternatif
. Ya Tidak

1. Saya sulit membiasakan diri


berbahasa Mandarin
2. Saya sulit mengucapkan yunmu “ü”
dengan benar
3. Saya sulit mengucapkan shengmu
“zh, ch, sh, r” dengan benar
4. Saya sulit mengenal Hanzi (aksara
Cina)
5. Saya sulit menulis Hanzi
6. Saya selalu menggunakan bahasa
Mandarin di kelas
7. Saya .........................dst

Penilaian Antar Teman


Penilaian antar peserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik

© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 18


Naskah Bahasa Mandarin
untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi.

Contoh instrumen

SKALA PENILAIAN

Nama Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kelas :
Nama Peserta Didik :

Petunjuk:
Isilah kolom sikap dan perilaku dengan cara merangking nama teman dari nomor urutan terkecil
sampai yang terbesar. Nomor urut terkecil adalah nomor 1 (satu) yang menunjukkan sikap dan
perilaku teman yang terbaik, nomor yang terbesar adalah nomor yang menunjukkan sikap dan
perilaku teman yang kurang baik.

No Nama Kriteria Sikap


Semangat Santun Peduli Jujur Disiplin PD tanggung
Belajar jawab
1 Tahar Priyo
2 Ujarna
3 Vivi Adeleida

Jurnal
Contoh Penilaian Jurnal

© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 19


Naskah Bahasa Mandarin

JURNAL
Nama Peserta Didik : ..........................................................................
Nomor Peserta : ..........................................................................
Didik ..........................................................................
Tanggal : ..........................................................................
Kriteria Sikap : ..................................................................................................................
Kejadian : ..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
.............................................................................
Guru Mata Pelajaran Bahasa Mandarin,
....................................................................

JURNAL
Nama Peserta Didik : Sarah
Nomor Peserta : 05-0127-070-7
Didik
Tanggal : 18 Maret 2014
Kriteria Sikap : Kejujuran
Kejadian : Pada saat ulangan Bahasa Mandarin, Sarah mencontek teman
sebangkunya (alia). Mengetahui bahwa pekerjaannya dicontek Sarah,
Alia menutup pekerjaannya dengan tangannya. Sarah kemudian
menarik-narik tangan Alia dengan maksud dapat melihat jawaban soal
Alia.
Guru Mata Pelajaran Bahasa Mandarin,
....................................................................

2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan


Pengumpulan informasi terkait pencapaian pengetahuan peserta didik dilakukan melalui tes
dengan teknik tes tertulis dan pemberian tugas. Pengetahuan bahasa Mandarin terakumulasi pada
Kompetensi Inti 3, dengan Kompetensi Dasar 3.1, 3.2, 3.3, dan 3.4.
Pengetahuan bahasa Mandarin terdiri dari Hanyu pinyin, Hanzi, struktur kalimat, ungkapan-
ungkapan yang merepresentasi budaya setempat. Hanzi dikembangkan menjadi ciyu/duanyu,
selanjutnya digabung menjadi kalimat yang sesuai gramatika bahasa Mandarin. Kosa kata,
struktur bahasa, dan ungkapan-ungkapan dipelajari dalam satu kesatuan utuh berbentuk wacana
lisan dan tulisan, yang diikat oleh tema Identitas Diri dan Kehidupan sekolahan, Kehidupan
Keluarga, Kehidupan Sehari-hari, Hobi dan Wisata.

Tabel 1. Penilaian Kompetensi Pengetahuan

Indikator Soal Bentuk No Soal Skor Penilaian

© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 20


Naskah Bahasa Mandarin
Peserta didik dapat mengisi teks Isian 1 - 5 Satu kata = 1
rumpang tentang Identitas 10 Kata = 1 x 10
diri/perkenalan, melalui sebuah dialog
yang diperdengarkan
Diperdengarkan sebuah dialog, tentang Uraian 6 - 10 Skor 2 apabila kalimat tanya
Identitas diri/ Perkenalan, peserta didik terbatas yang dibuat dengan struktur
dapat membuat pertanyaan dengan yang benar dan bermakna
tepat. Skor 1 apabila hanya
sebagian strukturnya benar
Skor 0 apabila struktur yang
dibuat salah,

Peserta didik dapat mengisi tabel Uraian 10 - 15 No. 11 – 15 skor 1


dengan informasi umum tertentu dan Terbatas
rinci, serta dapat menjawab pertanyaan
tentang Identitas diri/ Perkenalan,
sesuai dialog yang diperdengarkan.

3. Penilaian Kompetensi Keterampilan


Pengumpulan informasi terkait keterampilan berbahasa Mandarin dalam bentuk penyusunan teks
lisan dan tulisan sederhana diukur dengan teknik tes praktik, melalui unjuk kerja, unjuk karya
(produk). Penilaian ini digunakan untuk mengukur pencapaian Kompetensi Inti 4, yang terdiri
dari KD 4.1, 4.2, 4.3, dan 4.4. Instrumen penilaiannya dilengkapi dengan rubrik, seperti contoh
berikut ini:
Contoh: Rubrik penyusunan teks lisan.
Penilaian penyusunan teks lisan dalam bahasa Mandarin terdiri dari enam kriteria yaitu
Ketuntasan tugas sesuai tujuan(作业完成), Struktur wacana (结构清晰) Kefasihan (表达流
畅), penggunaan kosa kata (用词恰当), Penggunaan tata bahasa (语法准确)Pelafalan (发音准
确)dari masing-masing kriteria adalah :

Rubrik Ketuntasan tugas sesuai tujuan(作业完成)


Skor Kriteria
4 jika semua tugas tuntas dengan sangat baik dan sesuai tujuan
3 jika semua tugas tuntas, tetapi ada sebagian kecil yang salah namun tetap
sesuai tujuan
2 jika Sebagian besar tugas tuntas, namun banyak kesalahan sehingga tidak
sesuai dengan tujuan
1 Sebagian besar tugas tidak tuntas, banyak kesalahan sehingga tidak sesuai
dengan tujuan.

Rubrik Struktur wacana (结构清晰)


Skor Kriteria
4 jika penyampaian dengan struktur wacana sangat runut dan mudah
dipahami
3 jika penyampaian dengan struktur yang cukup runut dan bisa dipahami
2 jika penyampaian kurang runut sehingga agak sulit dipahami
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 21
Naskah Bahasa Mandarin
1 jika penyampaian tidak runut sehingga tidak bisa dipahami

Rubrik Kefasihan (表达流畅),


Skor Kriteria
4 jika penyampaian dilakukan dengan sangat lancar
3 jika ada penyampaian yang dilakukan dengan agak kurang lancar, namun
makna dapat dipahami
2 jika penyampaian dilakukan tersendat-sendat, sehingga makna kurang
dipahami
1 jika penyampaian sangat tersendat-sendat, sehingga makna tidak dapat
dipahami

Rubrik Kosa kata (语法准确)


Skor Kriteria
4 jika dapat menggunakan kosa kata dengan sangat leluasa dan benar
3 jika dapat menggunakan kosa kata dengan cukup leluasa dan benar
2 jika dapat menggunakan kosa kata terbatas, dan ada beberapa yang salah
1 jika dapat menggunakan kosa kata yang sangat terbatas

Rubrik Penggunaan tata bahasa (语法准确)


Skor Kriteria
4 jika dapat menggunakan tata bahasa dengan leluasa sesuai kondisi
3 jika dapat menggunakan tata bahasa yang sering digunakan sesuai kondisi
2 jika hanya dapat menggunakan tata bahasa sederhana
1 jika dapat terdapat kesalahan mendasar dalam tata bahasa

Rubrik Pelafalan (发音准确)


Skor Kriteria
4 jika pelafalan sangat baik dan sangat mudah dipahami
3 jika pada pelafalan cukup baik, namun ada sedikit kesalahan namun tak
mengubah makna
2 jika banyak kesalahan pada lafal, namun mengganggu pemahaman makna
1 jika banyak kesalahan pelafalan

© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 22


Naskah Bahasa Mandarin
BAB III
ANALISIS KOMPETENSI

A. Kompetensi
Kurikulum berbasis kompetensi menekankan pada pencapaian kompetensi yang dirumuskan dalam
standar kompetensi lulusan, komptensi inti dan kompetensi dasar. Oleh karena itu fokus pertama dan
utama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran adalah melakukan analisis pada ketiga kompetensi
itu. Dari analisis itulah akan diperoleh penjabaran materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan
penilaian yang diperlukan.
Standar kompetensi lulusan adalah muara utama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada
jenjang tertentu. Sedangkan kompetensi inti adalah pijakan pertama pencapaian yang dituju semua
mata pelajaran pada tingkat kompetensi tertentu. Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata
pelajaran tersaji dalam rumusan kompetensi dasar.
Rumusan standar kompetensi lulusan seperti yang tercantum pada Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 54 tahun 2013 untuk tingkat SMA adalah sebagai berikut.
Tabel 3: Kompetensi Inti kelas X

Dimensi Kualifikasi Kemampuan


Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,dan
metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi,seni, dan budaya
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.
Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif
dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari
yang dipelajari di sekolah secara mandiri.

Kompetensi inti tingkat SMA terdiri atas dua tingkatan, yaitu tingkat kompetensi ke lima yang
mencakup kelas X dan kelas XI, dan tingkat kompetensi ke enam untuk kelas XII. Rumusan
kompetensi yang relevan bagi kelas X sesua Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
64 Tahun 2013 tentang Standar Isi adalah sebagai berikut;

Tabel 4: Kompetensi Inti Kelsa XI dan XII

© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 23


Naskah Bahasa Mandarin

Kompetensi Deskripsi Kompetensi


Sikap Spiritual 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Sikap Sosial 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Pengetahuan 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
Keterampilan 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan

B. Mengkaji keterkaitan KI dan KD dalam silabus dan buku


Mengkaji keterkaitan KI dan KD dalam silabus maupun buku secara umum dapat digambarkn
dengan bagan 1 sebagai berikut;

Penjelasan Bagan 1;
1. Kegiatan diawali dengan analisis keterkaitan antar KI dan KD sebagai berikut;

© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 24


Naskah Bahasa Mandarin
a. KI-3 dan KI-4 merupakan kompetensi pengetahuan dan keterampilan yang harus dicapai
oleh peserta didik melalui kegiatan pembelajaran (though curriculum) yang akan
memberikan pengalaman belajar secara langsung (direct teaching) kepada peserta didik.
b. KI-1 dan KI-2 merupakan kompetensi sikap religious dan sikap social yang harus dicapai
peserta didik sebagai dampak pengiring (nurturant effects) yang merupakan pengalaman
belajar tidak langsung (indirect teaching)
c. Keempat kompetensi tersebut harus merupakan hasil pembelajaran secara utuh atau
terpadu.
2. Aloksi waktu/Alat/Bahan/Media
a. Alokasi waktu diambil jumlah yang sesuai dengan silabus
b. Sumber/Alat/media; jika hasil kajian analisis memiliki perbedaan dengan yang
tercangtum di salabus, maka dilakukn peneyesuain dengn hasil kajian (sesuai
karakteristik materi pemeblajaran)
3. Pengembangan Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran dikembangkan sesuai dengan tuntutan KD-3. Guru dapat
mengembangkan materi pembelajaran yang sudah tercntum di silabus sesuai dengan
karakteristik peserta didik. Pengembangan materi pembelajaran merujuk pada materi pokok
dalam silabus dan kompetensi dasar yang termuat dalam kompetensi inti ketiga
(pengetahuan).Dalam penjabaran materi pembelajaran tetap diperlukan untuk melihat
linierisai dengan kompetensi inti keempat (keterampilan).
Hasil pengembangan materi pembelajaran dikelompokan dalam empat kategori, yaitu:
a. Fakta, yaitu kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat, didengar, dibaca, disentuh,
atau diamati.
Contoh: Mengenalkan diri sendiri
 Percakapan perkenalan diri dalam bahasa Mandarin.
 Video perkenalan diri.
 Lambang huruf Mandarin
b. Konsep, merupakan ide yang mempersatukan fakta-fakta atau dengan kata lain
konsep merupakan suatu penghubung antara fakta-fakta yang saling berhubungan.
Contoh:
Melafalkan kata atau kalimat yang ditulis dalam huruf Hanzi.
Ucapan salam yang digunakan saat mengenalkan diri.
c. Prosedur, merupakan sederetan langkah yang bertahap dan sistematis dalam
menerapkan prinsip. Langkah prosedural merupakan bagian dari kompetensi pada
aspek keterampilan.
Contoh: cara menulsi huruf Hanzi
4. Pengembangan kegiatan pembelajaran. Guru dapat mengembangkan kegiatan pembelajaran
yang sudah tercntum di silabus sesuai dengan hasil kajian terhadap materi pembelajaran
dikaitkan dengan hasil kajian terhadap KI-2 dan KI-2.

© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 25


Naskah Bahasa Mandarin
Kegiatan pembelajaran dikembangkan dengan pendekatan saintifik yaitu mengamati,
menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan
a. Mengamati adalah kegiatan yang dilakukan dengan memaksimalkan panca indra dengan
cara melihat, mendengar, membaca, menyentuh, atau menyimak. Yang diamati adalah
materi yang berbentuk fakta, yaitu fenomena atau beristiwa dalam bentuk gambar, video,
rekaman suara, atau fakta langsung yang bias disentuh, dilihat, dan sebagainya.
Contoh:
Peserta didik mengamati gambar/video sikap tubuh orang-orang yang bersalaman atau
menyimak percakapan memperkenalkan diri dalam bahasa Mandarin.
b. Menanya adalah proses mengkonstruksi pengetahuan berupa konsep, prinsip dan
prosedur melalui diskusi kelompok atau diskusi kelas.
Contoh:
Peserta didik mendiskusikan kapan, dengan siapa, apa yang mereka katakan saat mereka
melakukan salaman yang ada pada gambar/video yang ditampilkan.
c. Mencoba
Peserta didik mencoba memperkenalkan diri dalam bahasa Indonesia, mulai dengan
mengulang kalimat, melengkapi percakapan yang rumpang, sampai memperkenalkan diri
dengan beberapa teman di kelas.
d. Mengasosiasi
Peserta didik membandingkan memperkenalkan diri dalam bahasa dan budaya Indonesia
dengan bahasa dan budaya China, dan menarik kesimpulan persamaan dan perbedaannya.
e. Mengomunikasikan
Peserta didik mengkomunikasikan hasil diskusi yang membandingkan antara bahasa dan
budaya china dengan Indonesia.
5. Mengembangkan rencana penilaian yang mencakup penilaian kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Catatan:
Agar lebih jelas bagaimana merancang dan menyusun, serta melaksanakan penilaian, lihat
naskah Model Penilaian di SMA).

© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 26


Naskah Bahasa Mandarin

C. Contoh hasil analisis tersebut


Tabel 7: Contoh Hasil Kajian terhadap Silabus dan buku Bahasa Mandarin kelas X Semester Ganjil

Kompetensi Materi Alternatif Pengetahuan Keterampilan


Materi Pokok Aspek Sikap
Dasar Pembelajaran Pembelajaran
Indikator Penilaian Indikator Penilaian
3.1 Memahami Tema / Topik Cara Mengamati Rasaingin tahu, 3.1.1 Tugas 1 Portofolio:
cara Identitas Diri menyapa, ketelitian, Menyimak - Menyimak Dikte
menyapa, • Salam dan berpamitan,  Mengamati kejujuran, ujaran-ujaran pelafalan dan Praktek
berpamitan, ungkapan mengucapka gambar/vide tanggung (kata,frasa dan makna fonetik mengucap-
mengucapk (问候语) n terima o sikap jawab, kalimat) yang bahasa kan salam
an terima • Mengenalkan kasih, tubuh orang- didengar Mandarin
kasih, diri sendiri meminta orang yang dalam berbagai
meminta (自我介绍) maaf, bersalaman bentuk ujaran,
maaf, • Mengenalkan meminta atau 3.1.2 kata dan frasa .
meminta orang lain (介 izin, menyimak Menentukan - membedakan
izin, 绍别人) memberi percakapan kata, frasa, bunyi tertentu.
memberi • Menyebutkan instruksi memperkena atau kalimat -
instruksi angka, nomor dan mem- lkan diri dengan huruf mengidentifikas
dan mem- telepon dan perkenal- dalam atau kata yang i bunyi ujaran .
perkenal- tempat tinggal kan diri, bahasa didengar - menentukan
kan diri, ( 数字电话号 serta cara Mandarin informasi
serta cara 码,地址) merespon- 3.1.3 umum dan/atau
merespon- nya terkait  Menyimak Mendiskusika rinci.
nya terkait • Kepemilikan topik wacana n ujaran - menanggapi
topik ( 助 词 identitas dialog lisan, tentang ungkapan yang
identitas diri (个人 dan informasi dilontarkan
“的”)
diri (个人 信息 gèrén mengidentifi umum, kapan, lawan bicara.
信息 gèrén xìnxî) dan kasi bunyi dengan siapa Tes:
Fonetik dan
xìnxî) dan kehidupan ujaran (kata, melakukan -
ejaan
kehidupan sekolah (学 frasa, dan persalaman Mengidentifika
Naskah Bahasa Mandarin

Kompetensi Materi Alternatif Pengetahuan Keterampilan


Materi Pokok Aspek Sikap
Dasar Pembelajaran Pembelajaran
Indikator Penilaian Indikator Penilaian
sekolah (学  拼音和 校生活 kalimat ) secara selektif, si ujaran
校生活 发音 xuéxiào yang dan rinci - Menjawab
xuéxiào shenghuo) diperdengark pertanyaan
sheng- dengan an terkait isi teks
huó)dengan • Struktur : memperhati 3.1.4 yang
memperhati 我姓王. -kan unsur Menanya Menentukan diperdengarkan
-kan unsur 我叫王小云 kebahasaan,  Peserta didik ujaran yang
kebahasaan, 我的电话号码 struktur teks mendiskusik sesuai untuk
struktur teks 1234567 dan unsur an kapan, mengucap kan
dan unsur 我住在雅加达 budaya dengan salam dan
budaya Partikel 语气助 yang sesuai siapa, apa memperkenalk
yang sesuai 词 “呢” konteks yang mereka an diri sendiri
konteks penggunaan katakan saat dan orang lain
- Ungkapan:
penggunaan -nya. mereka
- 你好
-nya. melakukan
-是
salam yang 3.1.5
- 不是
ada pada Menggunakan
- 谢谢
gambar/vide ujaran-ujaran
- 不客气
o yang untuk
- 对不起
ditampilkan. melakukan
- 没关系
dialog
Aksara 汉字
- 笔画,笔顺
3.1.6
( 40 字 / 词
 Secara Menentukan

berpasangan, informasi
4.1 Menyusun teks lisan dan peserta didik Kerjasama umum, 4.1.1
teks lisan tulis sederhana mengamati Toleran selektif, dan Mengasosiasika
dan tulis untuk merespon gambar dan Jujur rinci n secara lisan
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 28
Naskah Bahasa Mandarin

Kompetensi Materi Alternatif Pengetahuan Keterampilan


Materi Pokok Aspek Sikap
Dasar Pembelajaran Pembelajaran
Indikator Penilaian Indikator Penilaian
sederhana perkenalan diri, mendiskusik Bertanggung dan tulisan
untuk sapaan, an ucapan jawab ujaran dengan
merespon pamitan, salam serta Komunikatif bahasa tertentu
perkenalan ucapan perkenalan
diri, sapaan, terimakasih, yang tepat.
pamitan, permintaan 4.1.2 menyusun
ucapan maaf, per-  Peserta didik 3.1.7 kata menjadi
terimakasih, mintaan izin berdiskusi Menentukan sebuah kalimat.
permintaan dan instruksi, ujaran apa ujaran untuk
maaf, per- terkait topik saja yang mengucapkan
mintaan izin identitas diri tepat untuk salam, 4.1.3
dan (个人信息 melakukan memperkenal- Mengungkap-
instruksi, gèrén xìnxī) dialog kan diri kani dentitas
terkait topik sendiri dan diri kepada
identitas orang lain orang lain
diri (个人 Mencoba:
信息 gèrén  Secara
xìnxī) dan berpasangan 3.1.8 4.1.4
kehidupan peserta didik Menentukan Bertanya jawab
sekolah ( 学 berdiskusi ujaran- ujaran terkait identitas
校生活 untuk untuk diri dan orang
xuéxiào menuliskan melakukan lain
shēnghuó) ujaran dialog
dengan mengucapka 4.1.5
memperhati n salam, Berdialog
-kan unsur memperkena tentang identitas
kebahasaan, lkan diri dan orang lain
struktur teks sendiri dan dengan
dan unsur orang lain memperhatikan
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 29
Naskah Bahasa Mandarin

Kompetensi Materi Alternatif Pengetahuan Keterampilan


Materi Pokok Aspek Sikap
Dasar Pembelajaran Pembelajaran
Indikator Penilaian Indikator Penilaian
budaya yang tepat unsur
secara benar dengan kebahasaan
dan sesuai gambar yang benar, dan
konteks. budaya yang
 Secara sesuai konteks
berpasangan,
peserta didik 4.1.6
menentukan Memperkenalka
ujaran yang n diri sendiri,
dibutuhkan orang lain
untuk sesuai dengan
melakukan identitas yang
dialog. diperoleh-nya
.

Mengasosiasi 4.1.7
 Berdiskusi Menginformasi
mengasosiasi kan
kan makna diri sendiri, dan
dan bunyi atau orang lain
ujaran (kata, secara tertulis
frasa, dan
kalimat)
dengan
bahasa
tertentu

 Secara
berpasangan,
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 30
Naskah Bahasa Mandarin

Kompetensi Materi Alternatif Pengetahuan Keterampilan


Materi Pokok Aspek Sikap
Dasar Pembelajaran Pembelajaran
Indikator Penilaian Indikator Penilaian
peserta didik
mendiskusik
an
pengelompo
kan kata-
kata pada
kata benda
tertentu,
menyusun
kata menjadi
kalimat, baik
kalimat
tanya atau
kalimat
berita.

 Secara
berpasangan
peserta didik
menjelaskan
kata-kata
terkait
dengan
identitas diri,
dengan
bantuan
tabel.

 Dengan
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 31
Naskah Bahasa Mandarin

Kompetensi Materi Alternatif Pengetahuan Keterampilan


Materi Pokok Aspek Sikap
Dasar Pembelajaran Pembelajaran
Indikator Penilaian Indikator Penilaian
bantuan
kartu,
peserta didik
bertanya
jawab
dengan
pasangannya

 Secara
berpasangan
, peserta
didik
melakukan
dialog/
interview
untuk
menemukan
data masing-
masing
pasangannya

Mengomunik
asikan

 Secara
berpasangan,
peserta didik
memperkena
lkan diri
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 32
Naskah Bahasa Mandarin

Kompetensi Materi Alternatif Pengetahuan Keterampilan


Materi Pokok Aspek Sikap
Dasar Pembelajaran Pembelajaran
Indikator Penilaian Indikator Penilaian
sendiri dan
orang lain
sesuai
dengan data
yang
diperolehnya

 Peserta didik
dapat
menginform
asikan
tentang
identitas diri,
dan orang
lain secara
tertulis
dalam
bentuk
laporan
sederhana.

Rasaingin tahu,
ketelitian,
kejujuran,
tanggung
jawab,

© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 33


Naskah Bahasa Mandarin

Kompetensi Materi Alternatif Pengetahuan Keterampilan


Materi Pokok Aspek Sikap
Dasar Pembelajaran Pembelajaran
Indikator Penilaian Indikator Penilaian

Mengamati:
- Menyimak
3.2. Cara cara
Memahami memberitahu memberitahu
cara dan dan
memberitahu menanyakan menanyakan
dan fakta, perasaan fakta, perasaan
menanyakan dan sikap, serta dan sikap.
fakta, perasaan cara meminta - Menyimak
dan sikap, dan cara meminta
serta cara menawarkan dan
meminta dan barang dan jasa menawarkan
menawarkan terkait topik barang dan
barang dan identitas diri jasa .
jasa terkait (个人信息 - Menyimak
topik identitas gèrén xìnxī) cara pelafalan
diri (个人信 fonetik bahasa
息 gèrén Mandarin
xìnxī) dan yang terdapat Kerjasama
kehidupan dalam Toleran
sekolah (学校 berbagai Jujur
生活 xuéxiào wacana lisan Bertanggung
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 34
Naskah Bahasa Mandarin

Kompetensi Materi Alternatif Pengetahuan Keterampilan


Materi Pokok Aspek Sikap
Dasar Pembelajaran Pembelajaran
Indikator Penilaian Indikator Penilaian
shēnghuó) berisi ujaran jawab
dengan (kata, frasa, Komunikatif
memperhatika kalimat) dan
n unsur ungkapan
kebahasaan, dasar terkait
struktur teks salam,
dan unsur perkenalan
budaya yang dan jati diri
sesuai konteks seperti nama
penggunaanya dan marga,
4.2. Menyusun teks lisan dan alamat,
teks lisan dan tulis sederhana tempat dan
tulis sederhana tentang cara tanggal lahir,
tentang cara menanyakan usia , nomor
menanyakan fakta, perasaan telepon, kelas,
fakta, perasaan dan sikap, serta sekolah, asal
dan sikap, meminta dan daerah dan
serta meminta menawarkan kewarganegara
dan barang dan jasa an yang
menawarkan terkait topik diperdengarka
barang dan identitas diri ( n
jasa terkait 个人信息 gèrén guru/rekaman
topik identitas xìnxī) -
diri ( 个人信 Memperhatika
息 gèrén n contoh-
xìnxī) dan contoh kalimat
kehidupan yang terdapat
sekolah (学校 dalam buku
生活 xuéxiào teks.
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 35
Naskah Bahasa Mandarin

Kompetensi Materi Alternatif Pengetahuan Keterampilan


Materi Pokok Aspek Sikap
Dasar Pembelajaran Pembelajaran
Indikator Penilaian Indikator Penilaian
shēnghuó)
dengan Menanya:
memperhatika - Menanyakan
n unsur perbedaan
kebahasaan, intonasi
struktur teks kalimat .
dan unsur - menanyakan
budaya secara informasi
benar dan umum
sesuai dan/atau rinci
konteks. dari wacana
lisan yang
diperdengarka
n.
- menanyakan
unsur-unsur
budaya atau
makna karya
sastra yang
tersirat/tersurat
dalam wacana
lisan.
- menanyakan
makna dan
penggunaan
kata.

Eksperimen/e
ksplor:
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 36
Naskah Bahasa Mandarin

Kompetensi Materi Alternatif Pengetahuan Keterampilan


Materi Pokok Aspek Sikap
Dasar Pembelajaran Pembelajaran
Indikator Penilaian Indikator Penilaian
- Melafalkan
ungkapan-
ungkapan
dalam bahasa
Mandarin
sesuai contoh
yang
diberikan.
- Bercakap-
cakap sesuai
topik yang
ditentukan .
- Menentukan
informasi
umum
dan/atau rinci
yang terdapat
dalam wacana
lisan.
- Mencari
unsur-unsur
budaya yang
terdapat dalam
wacana lisan .

Mengasosiasi:
-
Menghubungk
an bunyi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 37
Naskah Bahasa Mandarin

Kompetensi Materi Alternatif Pengetahuan Keterampilan


Materi Pokok Aspek Sikap
Dasar Pembelajaran Pembelajaran
Indikator Penilaian Indikator Penilaian
ujaran atau
ungkapan
yang didengar
dengan makna
dan
penggunaanny
a dalam
percakapan.
- Mencari
persamaan
atau perbedaan
unsur budaya
yang terdapat
dalam
wacana .

Mengkomuni
kasikan:
-
Mempresentas
ikan dialog
dengan sesama
murid atau
dengan guru.
-
Menyampaika
n informasi
umum dan
rinci .dalam
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 38
Naskah Bahasa Mandarin

Kompetensi Materi Alternatif Pengetahuan Keterampilan


Materi Pokok Aspek Sikap
Dasar Pembelajaran Pembelajaran
Indikator Penilaian Indikator Penilaian
bentuk wacana
lisan
-
Menceritakan
perbedaan dan
persamaan
unsur budaya.

Mengamati:
- Membaca
wacana tulis
yang tersedia
terkait salam,
perkenalan
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 39
Naskah Bahasa Mandarin

Kompetensi Materi Alternatif Pengetahuan Keterampilan


Materi Pokok Aspek Sikap
Dasar Pembelajaran Pembelajaran
Indikator Penilaian Indikator Penilaian
dan jati diri Rasaingin tahu,
seperti nama ketelitian,
dan marga, kejujuran,
alamat, tanggung
tempat dan jawab,
tanggal lahir,
usia , nomor
telepon, kelas,
sekolah, asal
daerah dan
3.3. kewarganegara
Memahami an termasuk
unsur teks lagu atau
kebahasaan, kisah-kisah
struktur teks asal mula
dan unsur unsur perayaan
budaya yang kebahasaan, tradisional
terdapat dalam struktur teks Cina.
teks terkait dan unsur -
topik identitas budaya yang Memperhatika
diri (个人信 terdapat dalam n bentuk teks,
息 gèrén teks terkait susunan fungsi
xìnxī) dan topik identitas sintaksis
kehidupan diri (个人信息 kalimat, dan
sekolah (学校 gèrén xìnxī) penulisan kata,
生活 xuéxiào dan kehidupan frasa atau
shēnghuó) sekolah (学校 kalimat.
yang sesuai 生活 xuéxiào
konteks shēnghuó) yang Menanya:
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 40
Naskah Bahasa Mandarin

Kompetensi Materi Alternatif Pengetahuan Keterampilan


Materi Pokok Aspek Sikap
Dasar Pembelajaran Pembelajaran
Indikator Penilaian Indikator Penilaian
penggunaanny sesuai konteks - Menanyakan
a secara penggunaannya makna dan
sederhana. secara penggunaan Kerjasama
. sederhana kosakata dan Toleran
struktur Jujur
bahasa Bertanggung
Mandarin jawab
yang terdapat Komunikatif
pada wacana.
- Menanyakan
informasi
4.3. Menyusun umum
teks lisan dan dan/atau rinci
tulis sederhana yang terdapat
untuk dalam wacana
mengungkapk tulis.
an informasi - Menanyakan
tentang teks lisan dan unsur-unsur
identitas diri tulis sederhana budaya atau
(个人信息 untuk makna yang
gèrén xìnxī) mengungkapka tersurat/tersirat
dan kehidupan n informasi dalam suatu
sekolah (学校 tentang karya sastra.
生活 xuéxiào identitas diri
shēnghuó) (个人信息 Eksperimen/e
dengan gèrén xìnxī) ksplor:
memperhatika - Membaca
n unsur wacana yang
kebahasaan, tersedia
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 41
Naskah Bahasa Mandarin

Kompetensi Materi Alternatif Pengetahuan Keterampilan


Materi Pokok Aspek Sikap
Dasar Pembelajaran Pembelajaran
Indikator Penilaian Indikator Penilaian
struktur teks dengan suara
dan unsur lantang.
budaya secara -
benar dan Mengumpulka
sesuai n informasi
konteks. umum
dan/atau rinci
yang terdapat
pada wacana.
-
Menyimpulka
n isi wacana.
- Menyusun
kata menjadi
frasa dan/atau
kalimat.
- Menyusun
kalimat
menjadi
paragraf atau
karangan.
-
Mengidentifik
asi informasi
umum
dan/atau rinci.

Mengasosiasi:
-
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 42
Naskah Bahasa Mandarin

Kompetensi Materi Alternatif Pengetahuan Keterampilan


Materi Pokok Aspek Sikap
Dasar Pembelajaran Pembelajaran
Indikator Penilaian Indikator Penilaian
Membandingk
an bentuk
aksara yang
mirip .
-
Membandingk
an makna dan
penggunaan
kotakata atau
ungkapan
berdasarkan
perbedaan
latar belakang
budaya.
-
Mendiskusika
n unsur-unsur
budaya atau
makna karya
sastra.

Mengkomuni
kasikan:
- Membaca
wacana
dengan suara
lantang.
- Membacakan
informasi yang
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 43
Naskah Bahasa Mandarin

Kompetensi Materi Alternatif Pengetahuan Keterampilan


Materi Pokok Aspek Sikap
Dasar Pembelajaran Pembelajaran
Indikator Penilaian Indikator Penilaian
dikumpulkan
hasil
pemahamanny
a terhadap
suatu wacana
tulis.

Mengamati:
-
memperhatika
n cara
penulisan
guratan dan
urutan
penulisan
aksara Cina.
-
memperhatika
n makna
radikal 偏旁,
部首.
-
memperhatika
n cara-cara
menyusun
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 44
Naskah Bahasa Mandarin

Kompetensi Materi Alternatif Pengetahuan Keterampilan


Materi Pokok Aspek Sikap
Dasar Pembelajaran Pembelajaran
Indikator Penilaian Indikator Penilaian
kalimat
menjadi teks.
-
memperhatika
n makna lagu.
- membaca Rasaingin tahu,
kisah asal ketelitian,
mula perayaan kejujuran,
tradisional tanggung
Cina. jawab,

Menanya:
- Menanyakan
3.4. arah dan
Memahami bentuk guratan
unsur serta arti Kerjasama
kebahasaan radikal. Toleran
dan budaya - Menanyakan Jujur
dalam karya struktur teks. Bertanggung
sastra secara - Menanyakan jawab
sederhana. unsur makna dan Komunikatif
kebahasaan penggunaan
4.4. Menyusun dan budaya kata/frasa.
teks lisan dan dalam karya - Menanyakan
tulis sederhana sastra secara makna cerita
dengan sederhana. rakyat dan
memperhatika perayaan
n unsur tradisional
kebahasaan Cina.
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 45
Naskah Bahasa Mandarin

Kompetensi Materi Alternatif Pengetahuan Keterampilan


Materi Pokok Aspek Sikap
Dasar Pembelajaran Pembelajaran
Indikator Penilaian Indikator Penilaian
dan budaya teks lisan dan
terdapat dalam tulis sederhana Eksperimen/e
karya sastra. dengan ksplor:
memperhatikan - Mencoba
unsur menuliskan
kebahasaan dan aksara Cina
budaya terdapat sesuai guratan
dalam karya dan urutan
sastra. penulisan.
- Menyusun
kata menjadi
kalimat.
- Menyusun
kalimat
menjadi
paragraph.
- Menyusun
paragraf
menjadi
karangan .
- Membuat
kalimat dari
kata kunci atau
frasa.
- Menggali
informasi
umum
dan/atau rinci
dari teks lagu
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 46
Naskah Bahasa Mandarin

Kompetensi Materi Alternatif Pengetahuan Keterampilan


Materi Pokok Aspek Sikap
Dasar Pembelajaran Pembelajaran
Indikator Penilaian Indikator Penilaian
dan kisah asal
usul perayaan
tradisional
Cina.
- Menuangkan
ide, gagasan
atau pikiran
dalam
karangan
pendek dan
sederhana.

Asosiasi:
-
Membandingk
an bentuk
aksara dengan
sesuatu yang
mirip agar
mudah dihafal.
-
Mendiskusika
n informasi
yang digali
dari wacana
yang disajikan.

Komunikasi:
-
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 47
Naskah Bahasa Mandarin

Kompetensi Materi Alternatif Pengetahuan Keterampilan


Materi Pokok Aspek Sikap
Dasar Pembelajaran Pembelajaran
Indikator Penilaian Indikator Penilaian
Memperagaka
n penulisan
aksara yang
telah
dipelajari.
- Membacakan
karangan.

Semester 2
3.1 Memahami Tema / Topik Mengamati Rasa ingin 3.1.1 Tugas 1 Portofolio:
cara Kehidupan tahu, ketelitian, Menyimak - Menyimak Dikte/imla
menyapa, Sekolah 学 校 Menyimak kejujuran, ujaran-ujaran pelafalan dan Dokumentasi
berpamitan, 生活 wacana dialog tanggung (kata,frasa dan makna fonetik hasil kerja
mengucapk lisan, dan jawab, kalimat) yang bahasa  penugasan
Benda-benda
an terima mengidentifikas didengar Mandarin  laporan
yang ada di
kasih, i bunyi ujaran dalam berbagai Demonstrasi
kelas dan
meminta sekolah (kata, frasa, dan bentuk ujaran,
ma-af, nama kalimat ) yang kata dan frasa .
meminta pelajaran, diperdengarkan 3.1.2 - membedakan
izin, jadwal Menentukan bunyi tertentu.
memberi pelajaran, Menyimak cara kata, frasa, -
instruksi kegiatan penulisan Hanzi atau kalimat mengidentifikas
dan sekolah. dengan huruf i bunyi ujaran .
memperken atau kata yang - menentukan

© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 48


Naskah Bahasa Mandarin

Kompetensi Materi Alternatif Pengetahuan Keterampilan


Materi Pokok Aspek Sikap
Dasar Pembelajaran Pembelajaran
Indikator Penilaian Indikator Penilaian
al-kan diri, Menanya didengar informasi
serta Struktur : Peserta didik umum dan/atau
carameres-  是 menyimak 3.1.3 rinci.
ponnya  不是 dialog serta Mendiskusika - menanggapi
terkait topik  吗 mendiskusikan n ujaran ungkapan yang
identi-tas dalam tentang dilontarkan
diri (个人 Waktu : kelompok informasi lawan bicara.
信息 gèrén  早上 umum, kapan, Tes:
xìnxî) dan  晚上 Peserta didik dengan siapa -
ke-hidupan  今天 menanyakan melakukan Mengidentifika
seko-lah  明天 tentang persalaman si ujaran
(学校生活 Penulisan Hanzi secara selektif, - Menjawab
xuéxiào Kata Bantu dan rinci pertanyaan
shçng- Tanya : terkait isi teks
huó)dengan  谁 yang
memperhati  什么 Di dalam 3.1.4 diperdengarkan
-kan unsur  哪 kelompok Menentukan
kebahasaan, peserta didik ujaran yang
struktur teks  Susunan mengamati sesuai untuk
dan unsur kalimat informasi mengucap kan
bu-daya dengan pola : umum, salam dan
yang se-suai 主谓宾局 selektif, dan memperkenalk
kontekspen rinci dari an diri sendiri
ggunaan- Ungkapan: wacana yang dan orang lain
nya.  我上(三) diperdengarka
年级 n
 我在 XX 学校 3.1.5
读书 Kerjasama Menggunakan
 我每天上 Toleran ujaran-ujaran
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 49
Naskah Bahasa Mandarin

Kompetensi Materi Alternatif Pengetahuan Keterampilan


Materi Pokok Aspek Sikap
Dasar Pembelajaran Pembelajaran
Indikator Penilaian Indikator Penilaian
(九)节课 Peserta didik Jujur untuk
berdiskusi Bertanggung melakukan
Aksara 汉字: mengisi tabel jawab dialog
(60 个字、 dengan ujaran Komunikatif
词) yang
dibutuhkan 3.1.6
untuk Menentukan
4.1 Menyusun melakukan informasi
teks lisan dialog umum, 4.1.1
dan tulis selektif, dan Mengasosiasika
sederhana rinci n secara lisan
untuk Mencoba: dan tulisan
merespon Melalui diskusi ujaran dengan
perkenalan peserta didik 3.1.7 bahasa tertentu
diri, sapaan, menentukan Menentukan
pamitan, informasi ujaran untuk
ucapan umum. Selektif mengucapkan 4.1.2 menyusun
terimakasih, dan rinci salam, kata menjadi
permintaan tentang nama memperkenal- sebuah kalimat.
maaf, per- dan jadwal kan diri
mintaan izin pelajaran di sendiri dan
dan sekolah orang lain
instruksi,
terkait topik
identitas 4.1.3
diri (个人 Dalam 3.1.8 Mengungkap-
信息 gèrén kelompok, Menentukan kani dentitas
xìnxī) dan peserta didik ujaran- ujaran diri kepada
kehidupan menentukan untuk orang lain
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 50
Naskah Bahasa Mandarin

Kompetensi Materi Alternatif Pengetahuan Keterampilan


Materi Pokok Aspek Sikap
Dasar Pembelajaran Pembelajaran
Indikator Penilaian Indikator Penilaian
sekolah ( 学 ujaran, kalimat melakukan
校生活 tanya dan dialog
xuéxiào jawaban untuk 4.1.4
shēnghuó) dialog tentang Bertanya jawab
dengan nama dan terkait identitas
memperhati jadwal diri dan orang
kan unsur pelajaran lain
kebahasaan,
struktur teks
dan unsur
budaya 4.1.5
secara benar Mengasosiasi Berdialog
dan sesuai Peserta didik tentang identitas
konteks. mendiskusikan dan orang lain
pengelompoka . dengan
n kata, memperhatikan
menyusun kata unsur
menjadi kebahasaan
kalimat, yang benar, dan
budaya yang
Mengomunik sesuai konteks
asikan

Secara 4.1.6
berpasangan Memperkenalka
peserta didik, n diri sendiri,
mencocokkan orang lain
nama dan sesuai dengan
jadwal mata identitas yang
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 51
Naskah Bahasa Mandarin

Kompetensi Materi Alternatif Pengetahuan Keterampilan


Materi Pokok Aspek Sikap
Dasar Pembelajaran Pembelajaran
Indikator Penilaian Indikator Penilaian
pelajaran diperoleh-nya
sesuai dengan
data yang 4.1.7
diperolehnya Menginformasi
kan
diri sendiri, dan
atau orang lain
secara tertulis

Hasil analisis pada tabel .... dan ..... diatas, digunakan untuk mengembangkan RPP. Langkah-langkah pengembangan RPP dapat dilihat dalam naskah Model
Pengembangan RPP di SMA.

© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 52


Naskah Bahasa Mandarin

BAB IV
PENUTUP

Efektifitas pembelajaran merupakan indikator keberhasilan belajar, artinya semakin kegiatan


pembelajaran, maka hasil belajar semakin berkualitas dan sebaliknya, semakin tidak efektif
kegiatan pembelajaran, maka berdampak hasil belajar yang tidak optimal.
Kurikulum 2013 mengembangkan proses pembelajaran yang mencakup KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4
dengan dua modus proses pembelajaran, yaitu proses pembelajaran langsung dan proses
pembelajaran tidak langsung. Proses pembelajaran langsung adalah proses pendidikan di mana
peserta didik mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan psikomotorik
melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP berupa
kegiatan pembelajaran dn langkah-lamgkah pembelajaran. Dalam pembelajaran langsung peserta
didik melakukan kegiatan belajar dengan pendekatan saintifik yaitu melalui mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, mengasosiasi atau menganalisis, dan mengkomunikasikan apa yang
sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis. Oleh karena itu fokus pertama dan utama bagi guru
dalam menyiapkan pembelajaran adalah melakukan analisis kompetensi.
Berdasarkan hasil analisis dikembangkan materi pembelajaran, alternatif kegiatan pembelajaran,
dan penilaian yang diperlukan. Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi
selama proses pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus. Pembelajaran
tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap. Baik pembelajaran langsung
maupun pembelajaran tidak langsung terjadi secara terintegrasi dan tidak terpisah. Pembelajaran
langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-3 dan
KI-4 berupa kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan. Keduanya, dikembangkan
secara bersamaan dalam suatu proses pembelajaran dan menjadi wahana untuk mengembangkan
KD pada KI-1 dan KI-2 yang merupakan kompetensi sikap religius dan sikap sosial.
Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan penyiapan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
yang dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun kelompok yang mengacu pada
Silabus.

© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 53


Naskah Bahasa Mandarin

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, Le.W. dan Kreathwohl, D.R. (2001). A Taxonomy For Learning, Teaching, And
Assesssing: A Revision of Bloom,s Taxonomy of Educational Objectives. New York.
Longman.
Bruner, J. (1996). The Culture of Education. Cambridge, MA: Harvard University Press.
Calabrese Barton, A. (1998). Reframing “science for all” through the politics of poverty.
Educational Policy, 12, 525-541.
http://www.ase.org.uk/documents/principles-and-big-ideas-of-science-education
Harding, S. (1998). Is Science Multicultural? Postcolonialisms, Feminisms, and Epistemologies.
Bloomington: Indiana University Press.
Kemendikbud (2013). Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 2013 tentang perubahan atas PP No. 19
tahun 2005 tentang Standar Nasional pendidikan (Lembar Negara RI Tahun 2013
No.71, Tambahan Lembar Negara). Jakarta.
Kemendikbud (2013). Permendikbud No.54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan
Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta
Kemendikbud (2013). Permendikbud No.64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Menengah. Jakarta
Kemendikbud (2013). Permendikbud No.65 Tahun 2013 tentang Standar proses Pendidkan Dasar
dan Menengah. Jakarta
Kemendikbud (2014). Permendikbud No.66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan
Dasar dan Menengah. Jakarta
Kemendikbud (2013). Permendikbud No.69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Jakarta
Kemendikbud (2013). Permendikbud No.69 Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum. Jakarta

UU No 20 tahun 2003 tentang Sisten Pendidikan Nasional (lembar Negara RI tahun 2003 No. 78,
Tambahan lembar Negara RI No. 4301). Jakarta
Young, Jolee. And Elaine Chapman (2010). Generic Competency Frameworks: a Brief Historical
Overview. Education Research and Perspectives, Vol.37. No.1. The University of Western Australia.

© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 54


Naskah Bahasa Mandarin

Lampiran:Contoh RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Bahasa Mandarin


Kelas/Semester : X/Ganjil
Materi Pokok / Tema : Identitas Diri
Alokasi Waktu : 4 x 3 JP

A. Kompetensi Inti
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan,
gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


1.1 Mensyukuri kesempatan dapat mempelajari bahasa Mandarin sebagai bahasa pengantar
komunikasi internasional yang diwujudkan dalam semangat belajar.

Indikator :

1.1.1

2.1 Menunjukkan perilaku santun dan peduli dalam melaksanakan komunikasi antar pribadi dengan
guru dan teman
2.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam
melaksanakan komunikasi transaksional dengan guru dan teman.

Indikator :

2.1.1 Mengerjakan tugas dalam kelompok sesuai instruksi yang diberikan.


Naskah Bahasa Mandarin

3.1. Memahami cara menyapa, berpamitan, mengucapkan terima kasih, meminta maaf, meminta
izin, memberi instruksi dan memperkenalkan diri, serta cara meresponnya terkait topik
identitas diri (个人信息 gèrén xìnxî) dan kehidupan sekolah (学校生活 xuéxiào shçnghuó)
dengan memperhatikan unsur kebahasaan, struktur teks dan unsur budaya yang sesuai konteks
penggunaannya.
Indikator:
3.1.1 Menyimak ujaran-ujaran (kata,frasa dan kalimat) yang didengar
3.1.2Menentukan kata, frasa, atau kalimat dengan huruf atau kata yang didengar
3.1.3Mendiskusikan ujaran tentang informasi umum, kapan, dengan siapa melakukan
persalaman secara selektif, dan rinci
3.1.4Menentukan ujaran yang sesuai untuk mengucap kan salam dan memperkenalkan
diri sendiri dan orang lain
3.1.5Menggunakan ujaran-ujaran untuk melakukan dialog
3.1.6Menentukan informasi umum, selektif, dan rinci
3.1.7Menentukan ujaran untuk mengucapkan salam, memperkenal-kan diri sendiri
dan orang lain
3.1.8Menentukan ujaran- ujaran untuk melakukan dialog

4.1. Menyusun teks lisan dan tulis sederhana untuk merespon perkenalan diri, sapaan, pamitan,
ucapan terimakasih, permintaan maaf, permintaan izin dan instruksi, terkait topik identitas diri
( 个 人 信 息 gèrén xìnxī) dan kehidupan sekolah ( 学 校 生 活 xuéxiào shēnghuó) dengan
memperhatikan unsur kebahasaan, struktur teks dan unsur budaya secara benar dan sesuai
konteks.
Indikator:
4.1.1Mengasosiasikan secara lisan dan tulisanujaran dengan bahasa tertentu
4.1.2 Menyusun kata menjadi sebuah kalimat.
4.1.3Mengungkapkan identitas diri kepada orang lain
4.1.4 Bertanya jawab terkait identitas diri dan orang lain
4.1.5 Berdialog tentang identitas dan orang lain dengan memperhatikan unsur
kebahasaan yang
benar, dan budaya yang sesuai konteks
4.1.6 Memperkenalkan diri sendiri, orang lain sesuai dengan identitas yang diperoleh-nya
4.1.7 Menginformasikan diri sendiri, dan atau orang lain secara tertulis

C. Tujuan Pembelajaran
Naskah Bahasa Mandarin

Pertemuan pertama
Setelah melakukan pengamatan, menanya, mengeksplor dan mengasosiasi data-data terkait
wacana identitas diri, peserta didik dapat memahami ujaran-ujaran terkait pemberian salam,
identitas diri, memperkenalkan diri sendiri maupun orang lain, dari wacana yang didengarnya
dengan rasa sikap bertanggungjawab, jujur, mampu bekerjasama dan komunikatif.

Pertemuan kedua
Setelah melakukan proses pengamatan, bertanya, mengasosiasi dengan bantuan tabel,peserta
didik dapat mengonjugasikan verbe (kata kerja) dalam bahasa Mandarin dan membuat kalimat
tanya dengan tepat.

Pertemuan ketiga
Melalui tahapan pengamatan, bertanya dan latihan berdialog dengan bantuan potongan kalimat
dan wacana rumpang, mengomunikasikan proses dan hasil wawancara terkait identitas diri,
peserta didik dapat melakukan percakapan sederhana tentang perkenalan dan identitas diri dalam
bahasa Mandarin dengan baik.

Pertemuan keempat

Melalui latihan tanya jawab tentang identitas diri, peserta didik mampu menyusun dan melakukan
dialog dalam bahasa Mandarin tentang identitas diri dan memahami penggunaan ujaran terkait
menanyakan dan menjelaskan fakta dengan tepat.

D. Materi Pembelajaran
1. Cara menyapa, berpamitan, mengucapkan terima kasih, meminta maaf, meminta izin, memberi instruksi
dan memperkenalkan diri, serta cara meresponnya terkait topik identitas diri ( 个 人 信 息 gèrén xìnxī)
dengan memperhatikan unsur kebahasaan, struktur teks dan unsur budaya yang sesuai konteks
penggunaannya
2. Teks lisan dan tulis sederhana untuk merespon perkenalan diri, sapaan, pamitan, ucapan
terimakasih, permintaan maaf, per-mintaan izin dan instruksi, terkait topik identitas diri (个人信
息 gèrén xìnxī)
3. Materi Prinsip: Penulisan Hanzi merupakan penulisan berkarakter, cara menulis karakter satu
Hanzi dimulai dari arah kiri ke kanan dan atau dari arah atas ke bawah.

E. Metode Pembelajaran
1. Demonstrasi
2. Diskusi kelompok
3. Presentasi
4. Penugasan

F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran


1. Media :
a. Powerpoint,
2. Alat dan Bahan
a. Laptop
b. LCD
c. Flash card
Naskah Bahasa Mandarin

3. Sumber Belajar
a. Buku teks pelajaran dan materi ajar yang sesuai
b. Audio pembelajaran Hanyu pinyin
c. Video tentang salam dan identitas diri

G. Kegiatan Pembelajaran.

Pertemuan pertama
No Alokas
. Kegiatan Deskripsi i
Waktu
1. Pendahulua 1. Guru bertanya tentang materi yang akan dipelajari, dengan
n pertanyaan ”apakah kalian pernah mendengar bahasa
Mandarin?”
2. Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai, yaitu :
1) Ucapan salam dalam bahasa Mandarin
2) Lafal Hannyu pinyin secara tepat
3. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan
menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan peserta didik
dalam menyelesaikan permasalahan atau tugas pada
pertemuan awal
4. Guru menyampaikan penilaian yang akan dilakukan.

Kegiatan Mengamati
Inti
 Peserta didik mengamati menyapa, berpamitan,
mengucapkan terima kasih, meminta maaf, meminta izin
dalam bahasa Mandarin melalui media
 Peserta didik Menyimak wacana lisan berbentuk dialog serta
mengidentifikasi bunyi Hanyu Pinyin yang diperdengarkan.

Menanya
 Peserta didik di dalam kelompok menyimak dialog serta
mendiskusikan tentang bunyi Hanyu Pinyin
 Peserta didik mengamati ujaran informasi dari wacana yang
diperdengarkan
Peserta didik berdiskusi mengisi tabel dengan ujaran yang
dibutuhkan untuk melakukan tanya jawab.
 Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal
yang belum diketahui

Mencoba:

 Melalui diskusi peserta didik mengisi tabel untuk


mengidentifikasi bunyi Hanyu Pinyin
 Dalam kelompok, peserta didik menentukan ujaran tentang
mengucapkan salam
Naskah Bahasa Mandarin

No Alokas
. Kegiatan Deskripsi i
Waktu
Mengasosiasi

 Peserta didik dalam masing-masing kelompok


mendiskusikan pengelompokan bunyi Hanyu Pinyin, serta
menyusun kata menjadi ungkapan tentang salam

Mengomunikasikan

 Secara berpasangan peserta didik, mengidentifikasikan


bunyi Hanyu Pinyin serta susunan kata menjadi ungkapan
sesuai data yang diperoleh dari hasil kegiatan diskusi
kelompok dan dipresentasikan oleh perwakilan masing-
masing kelompok. Kelompok lain boleh bertanya atau
menanggapi.
Penutup 1. guru bersama-sama dengan peserta didik membuat
rangkuman atau simpulan pelajaran
2. guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan
3. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pemebelajran
4. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
tugas kelompok dan menyampaikan rencana pemebelajaran
pada pertemuan berikutnya, yaitu ”konsonan dan Vokal”
guru menutup pelajran dengan mengucapkan salam

Pertemuan Kedua
No Alokas
. Kegiatan Deskripsi i
Waktu
1. Pendahulua
n 1. Guru mengajukan pertanyaan tentang materi yang sudah
dipelajari dan terkait dengan materi yang akan dipelajri ,
4.Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai, yaitu :
1.Ucapan salam dalam bahasa Mandarin
2.LafalHannyu pinyin secara tepat
2. 5. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan
menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan peserta didik dalam
menyelesaikan permasalahan atau tugas pada pertemuan kedua
6.Guru menyampaikan penilaian yang akan di lakukan

Kegiatan Mengamati
Inti
 Peserta didik mengamati kata ganti orang/benda 我、你、
他 dalam bahasa Mandarin melalui media
 Peserta didik mengamati kata ganti tanya 什么、吗、他
dalam bahasa Mandarin melalui media
 Peserta didik mengamati kata-kata Identitas diri 叫、名字
dalam bahasa Mandarin melalui media
 Peserta didik Menyimak wacana lisan berbentuk dialog serta
mengidentifikasi bunyi Hanyu pinyinyang diperdengarkan.
Naskah Bahasa Mandarin

No Alokas
. Kegiatan Deskripsi i
Waktu
Menanya
 Peserta didikdi dalam kelompok menyimak dialog serta
mendiskusikan tentang bunyi Hanyu Pinyin
 Peserta didik mengamati ujaran informasi dari wacana yang
diperdengarkanuntuk melakukan tanya jawab.
 Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang
belum diketahui
Mencoba:

 Melalui diskusi peserta didik mengisi tabel untuk


mengidentifikasi bunyi Hanyu pinyin
 Dalam kelompok, peserta didik menentukan ujaran tentang
Identitas diri
Mengasosiasi

 Peserta didik dalam masing-masing kelompok


mendiskusikan pengelompokan bunyi Hanyu pinyin,serta
menyusun kata menjadi ungkapan tentang Identitas diri.

Mengomunikasikan

 Secara berpasangan peserta didik, mengidentifikasikan


bunyi Hanyu pinyin serta susunan kata menjadi ungkapan
sesuai data yang diperoleh dari hasil kegiatan diskusi
kelompok dan dipresentasikan oleh perwakilan masing-
masing kelompok. Kelompok lain boleh bertanya atau
menanggapi.

Penutup 1. guru bersama-sama dengan peserta didik membuat


rangkuman atau simpukan pelajaran
2. guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan
3. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pemebelajran
4. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
tugas kelompok dan menyampaikan rencana pemebelajaran
pada pertemuan berikutnya, yaitu ”Ton” guru menutup
pelajran dengan mengucapkan salam

Pertemuan Tiga
No Alokas
. Kegiatan Deskripsi i
Waktu
1. Pendahulua
n 1. Guru mengajukan pertanyaan tentang materi yang sudah
dipelajari dan terkait dengan materi yang akan dipelajri ,
2. Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai, yaitu :
1.Ucapan salam dalam bahasa Mandarin
2.LafalHannyu pinyin secara tepat
3. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan
Naskah Bahasa Mandarin

No Alokas
. Kegiatan Deskripsi i
Waktu
menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan peserta didik
untuk menyelesaikan permasalahan atau tugas pada
pertemuan ketiga.
4. Guru menyampaikan penilaian yang akan dilakukan.
Kegiatan Inti Mengamati

 Peserta didik mengamati kalimat menanyakan tempat


tinggal 住 dalam bahasa Mandarin melalui media
 Peserta didik mengamati kata tanya 哪儿、在哪儿 dalam
bahasa Mandarin melalui media
 Peserta didik mengamati angka 1 sampai dengan 10dalam
bahasa Mandarin melalui media
 Peserta didik Menyimak wacana lisan berbentuk dialog serta
mengidentifikasi bunyi Hanyu pinyinyang diperdengarkan.

Menanya
 Peserta didik di dalam kelompok menyimak dialog serta
mendiskusikan tentang bunyi Hanyu pinyin
 Peserta didik berdiskusi mengisi tabel dengan ujaran yang
dibutuhkan untuk melakukan tanya jawab.
 Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal
yang belum diketahui
Mencoba:

 Melalui diskusi peserta didik mengisi tabel untuk


mengidentifikasi bunyi shengdiao
 Dalam kelompok, peserta didik menentukan ujaran tentang
menanyakan tempat tinggal dan melafalkan angka dalam
Bahasa Mandarin
Mengasosiasi

 Peserta didik dalam masing-masing kelompok


mendiskusikan shengdiao dalam Hanyu pinyin

Mengomunikasikan

 Secara berpasangan peserta didik, mengidentifikasikan


bunyi Hanyu pinyin serta susunan kata menjadi ungkapan
sesuai data yang diperoleh dari hasil kegiatan diskusi
kelompok dan dipresentasikan oleh perwakilan masing2
kelompok. Kelompok lain boleh bertanya atau menanggapi.

Penutup 1. Guru bersama-sama dengan peserta didik membuat


rangkuman atau simpukan pelajaran
2. Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan
3. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pemebelajran
4. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
tugas kelompok dan menyampaikan rencana pemebelajaran
pada pertemuan berikutnya, yaitu ”Ton” guru menutup
Naskah Bahasa Mandarin

No Alokas
. Kegiatan Deskripsi i
Waktu
pelajran dengan mengucapkan salam

Pertemuan Empat
No. Alokas
Kegiatan Deskripsi i
Waktu
1. Pendahuluan
1. Guru memberi salam, selanjutnya menanyakan
kabar peserta didik, dengan menyampaikan
ucapan “bagaimana kabar kalian hari ini?, sudah
siapkah kalian belajar?” siapa saja yang tidak
bisa hadir pembelajaran hari ini?
2. Guru meminta peserta didik untuk mengecek
kebersihan kelas, minimal disekitar meja dan
kursi tempat duduknya
3. Guru mengajukan pertanyaan tentang materi
yang sudah dipelajari dan terkait dengan materi
yang akan dipelajri ,
4. Guru menyampaikan kompetensi yang akan
dicapai
a. Ucapan salam dalam bahasa Mandarin
b. Lafal Hannyu pinyin secara tepat
5. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi
dan penejelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan
permasalahan atau tugas pada pertemuan
keempat
6. Guru menyampaikan penilaian yang akan
dilakukan.
Kegiatan Inti Mengamati

 Peserta didik mengamati kalimat menanyakan


nomor telephone 电 话 号 码 dalam bahasa
Mandarin melalui media
 Peserta didik menulis Hanzi dengan bihua
bishun dengan tepat

Menanya
 Peserta didik di dalam kelompok menyimak
dialog serta mendiskusikan tentang bunyi
 Peserta didik mengamati ujaran informasi dari
wacana yang diperdengarkan
Peserta didik berdiskusi mengisi tabel dengan
ujaran yang dibutuhkan untuk melakukan tanya
jawab.
 Peserta didik diberi kesempatan untuk
menanyakan hal-hal yang belum diketahui
Mencoba:

 Melalui diskusi peserta didik mengisi tabel


Naskah Bahasa Mandarin

No. Alokas
Kegiatan Deskripsi i
Waktu
untuk mengidentifikasi Hanyu pinyin

Mengasosiasi

 Peserta didik dalam masing-masing kelompok


mendiskusikan pengelompokan bunyi Hanyu
pinyin serta menyusun kata menjadi ungkapan
yang tepat

Mengomunikasikan

 Secara berpasangan peserta didik,


mengidentifikasi Hanyu pinyin serta susunan
kata menjadi ungkapan sesuai data yang
diperoleh dari hasil kegiatan diskusi kelompok
dan dipresentasikan oleh perwakilan masing2
kelompok.
Penutup 1. guru bersama-sama dengan peserta didik
membuat rangkuman atau simpukan pelajaran
2. guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan
3. Guru memberikan umpan balik terhadap proses
dan hasil pemebelajran
4. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam
bentuk tugas kelompok dan menyampaikan
rencana pemebelajaran pada pertemuan
berikutnya, yaitu ”konsonan dan Vokal” guru
menutup pelajaran dengan mengucapkan salam

H. Penilaian
1. Bentuk instrumen dan jenis/teknik penilaian:
a. Bentuk instrumen berupa tes:
2. Tes tulis bentuk uraian beserta pedoman penskoran (pebilaian kompetesi pengetahuan)
3. Penugasan (nilai kompetensi pengetahuan)
a. Bentuk instrumen berupa non tes
1. Observasi beserta pedoman penskoran
2. Penilaian diri beserta pedoman penskoran
3. Penilaian unjuk kerja / praktik untuk menilai kompetensi keterampilan
4. Penilaian projek untuk penilaian kompetensi keterampilan

Bogor, 8 April 2014


Mengetahui Kepala SMA .... Guru Mata Pelajaran
Bahasa Mandarin
Naskah Bahasa Mandarin

.................................. ..................................
NIP. NIP.

Catatan Kepala Sekolah


..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................

Lampiran

a. Penilaian Hasil Belajar Kompetensi Sikap

LEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI DAN KINERJA PRESENTASI

Mata Pelajaran : Bahasa Mandarin


Kelas/Program : X/Bahasa dan Budaya
Kompetensi : KD 3.1 dan 4.1
Observasi Kinerja Presentasi
Jml
No Nama Peserta didik Santun Tgjwb Kerjsm Prnsrt Visual Isi NilaI
Skor
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Ade Supriatna 4 4 3 4 3 3 21
2.
3.
4.

Keterangan pengisian skor


4. Sangat baik
3. Baik
2. Cukup baik
1. Kurang baik

b. Penilaian Hasil Belajar Kompetensi Pengetahuan


Penilaian Akhir KD 3
Teknik : Tes Tertulis dan Tugas
Bentuk : Isian, uraian, dan portofolio
Instrumen Penilaian (terlampir 2)

Rancangan Tes Tulis


Naskah Bahasa Mandarin

Indikator Soal Bentuk No Soal Skor Penilaian


Peserta didik dapat mengisi teks Isian 1 - 5 Satu kata = 1
rumpang tentang Identitas 10 Kata = 1 x 10
diri/perkenalan, melalui sebuah dialog
diperdengarkan
Diperdengarkan sebuah dialog, tentang Uraian 6 - 10 Skor 2 apabila kalimat tanya
Identitas diri/ Perkenalan, peserta didik terbatas yang dibuat dengan struktur yang
dapat membuat pertanyaan dengan benar dan bermakna
tepat. Skor1 apabila hanya sebagian
strukturnya benar
Skor 0 apabila struktur yang
dibuat salah,
Peserta didik dapat mengisi tabel Uraian 10 - 15 No. 11 – 15 skor 1
dengan informasi umum tertentu dan Terbatas
rinci, serta dapat menjawab pertanyaan
tentang Identitas diri/ Perkenalan,
sesuai dialog yang diperdengarkan.

Jumlah perolehan
Penilaia
skor x 100
n=
Jumlah skor max

4. Penilaian Akhir Kompetensi Keterampilan


Kriteria Skor Penila
4 3 2 1 ian
Ketuntas- Semua tugas Semua tugas Sebagian Sebagian Jumlah
an tugas  tuntas dengan tuntas, tetapi besar tugas besar tugas Soal 5
sesuai sangat baik ada sebagian tuntas,namu tidak tuntas Skor
tujuan  dan sesuai kecil yang n banyak sehingga maksimal
(作业完 tujuan. salah namun kesalahan tidak sesuai 5 x 4= 20
成) tetap sesuai sehingga dengan
tujuan. tidak sesuai tujuan.
dengan
tujuan.
Struktur Penyampaian Penyampaian Penyampaian Penyampai- Jumlah
wacana(结 dengan dengan kurang runut an tidak Soal 5
构清晰) struktur struktur yang sehingga runut Skor
wacana sangat cukup runut agak sulit sehingga maksimal
runut dan dan bisa dipahami tidak bisa 5 x 4= 20
mudah dipahami dipahami
dipahami
Penyampaian Ada Penyampaia Penyampai- Jumlah
Kelancar- sangat lancar. penyampaian n dilakukan an sangat Soal 5
an(表达 yang tersendat- tersendat- Skor
流畅) dilakukan sendat, sendat, maksimal
dengan agak sehingga sehingga 5 x 4= 20
kurang lancar, makna makna tidak
namun makna kurang dapat
dapat dipahami. dipahami.
dipahami.
Kosa kata Dapat Dapat Dapat Dapat Jumlah
(用词恰 mengguna- mengguna- menggunaka mengguna- Soal 5
当) kan kosa kata kan kosa kata n kosa kata kan kosa Skor
Naskah Bahasa Mandarin

dengan sangat dengan cukup terbatas, dan kata yang maksimal


leluasa dan leluasa dan ada dapat sangat 5 x 4= 20
benar. benar. menggunaka terbatas, dan
n kosa kata banyak
yang sangat kesalahan.
terbatas, dan
ada beberapa
kesalahan
kesalahan.
Tata Dapat Dapat Hanya dapat Dapat Jumlah
bahasa mengguna- mengguna- menggunaka terdapat Soal 5
(语法准 kan tata kan tata n tata bahasa kesalahan Skor
确) bahasa dengan bahasa yang sederhana. mendasar maksimal
leluasa sesuai sering dalam tata 5 x 4= 20
kondisi. digunakan bahasa,namu
sesuai kondisi n dapat
dipahami
apa yang
ingin
diutarakan.
Pelafalan Pelafalan Pelafalan Banyak Banyak Jumlah
(发音准 sangat cukup kesalahan kesalahan Soal 5
确) baik dan baik, pada lafal, pelafalan, Skor
sangat namun namun sehingga maksimal
mudah ada masih dapat tidak dapat 5 x 4= 20
dipahami. sedikit dipahami dipahami.
kesalahan maknanya
namun
tak
menguba
h makna.
Nilai akhir=Jumlah Perolehan skor X 100
Jml skor maksimal

Anda mungkin juga menyukai