Anda di halaman 1dari 3

Hipertensi Esensial

No dokumen :
No Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP Halaman :

Dinas Kesehatan
Kab.Kediri

Dr.Linda Tjahjono
TTD
NIP.19610805198901203

1. Pengertian : Hipertensi Esensial adalah Keadaan di mana tekanan darah (TD)


sama atau melebihi 140mmHg sistoilik dan/atau sama atau lebih
dari 90 mmHg diastolic pada seseorang yang tidak sedang minum
obat antihipertensi.
2. Tujuan : Memahami tatalaksana Hipertensi esensial
3. Kebijakan :
4. Referensi : Panduan Praktis Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Primer
2014
5. Prosedur/ langkah- : 1. Pasien datang ke BP /Pustu
langkah 2. Petugas mencocokkan identitas pasien dengan rekam medis
3. Dokter memanggil pasien
4. Dokter melakukan anamnesa(Subjective):
Anamnesis
a) Asimtomatis
b) Sakit atau nyeri kepala
c) Gelisah
d) Jantung berdebar-debar
e) Pusing
f) Leher kaku
g) Penglihatan kabur
h) Rasa sakit didada
i) Keluhan lain yang tidak spesifik antara lain: Tidak nyaman
pada kepala, mudah lelah, dan impotensi
j) Faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi:
 Umur
 Jenis kelamin
 Riwayat hipertensi dan penyakit kardiovaskular
dalam keluarga
k) Faktor resiko yang dapat dimodifikasi:
 Riwayat pola makan(konsumsi garam berlebihan)
 Konsumsi alcohol berlebihan
 Aktivitas fisik kurang
 Kebiasaan merokok
 Obesitas
 Dislipidemia
 Diabetus mellitus
 Psikososial dan stress
5. Dokter melakukan Pemeriksaan fisik dan
Penunjang(Objective):
Pemeriksaan Fisik
a) Pasien tampak sehat, dapat terlihat sakit ringan-berat bila
terjadi komplikasi hipertensi ke organ lain
b) Tekanan darah meningkat sesuai kriteria JNC VII
c) Pada pasien dengan hipertensi, wajib diperiksa status
neurologis dan pemeriksaan fisik jantung( tekanan vena
jugular, batas jantung, dan ronki)

Pemeriksaan Penunjang :
a) Laboratorium
 Darah lengkap
 Urinalisis (proteinuria)
 Tes gula darah
 Profil lipid
 Ureum, kreatinin

6. Dokter menegakkan diagnose(Assesment)


Diagnosis Klinis
 Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik

7. Dokter melakukan penatalaksanaan komprehensif(planning)


Penatalaksanaan
Dapat dibagi menjadi 2 yaitu
a) Non-farmakologis(Modifikasi gaya hidup)
 Penurunan berat badan
 Diet untuk hipertensi(
 Pembatasan asupan natrium
 Aktivitas fisik aerobic
 Stop alcohol
b) Farmakologis

(Obat hipertensi dengan kondisi khusus)


8. Dokter merujuk pasien dengan kriteria:
9. Dokter menentukan pasien akan rawat jalan, rawat inap, dan
dirujuk
10. Dokter merujuk pasien dengan kriteria:
a) Hipertensi dengan komplikasi
b) Resistensi hipertensi
c) Hipertensi emergensi
11. Dokter memberikan resep pada pasien
1. Unit Terkait : Unit Rawat Jalan dan Unit Gawat Darurat

Anda mungkin juga menyukai