PENDAHULUAN
Persalinan merupakan proses hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah cukup bulan
atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan
bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri), yang mana dalam persalinan itu
terdapat beberapa kebijakan diantaranya : semua persalinan harus dihadiri dan di
pantau oleh petugas kesehatan terlatih, rumah bersalin dan rumah rujukan dengan
fasilitas memadai untuk menangani kegawatdaruratan obstetric dan neonatal harus
tersedia 24 jam dan obat-obatan esensial, bahan dan perlengkapan harus tersedia
seluruh petugas terlatih.
Pada akhir kehamilan ibu dan janin mempersiapkan diri untuk menghadapi proses
persalinan. Janin bertumbuh dan berkembang dalam proses persipan menghadapi
kehidupan di luar rahim. Ibu menjalani berbagai adaptasi fisiologis selama hamil
sebagai persiapan menghadapi proses persalinan dan untuk berperan sebagai ibu.
Persalinan dan kelahiran adalah akhir kehamilan dan titik dimulainya kehidupan di
luar rahim bagi bayi baru lahir.
Perawat harus meguasai faktor-faktor esensial dalam persalinan, proses persalinan
iti sendiri, kemajuan persalinan yang normal, dan adaptasi ibu dan janin. Apabila
perawat menguasai pengetahuan ini maka ia akan dapat menerapkan proses
keperawatan, baik pada wanita maupun pada keluarganya.
1
1.3 TUJUAN PENULISAN
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dalam penulisan ini adalah untuk mengetahui faktor
esensial dan proses kelahiran.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Memahami faktor esensial dan proses persalianan.
2. Menguasai faktor esensial dan proses persalinan.
3. Menerapkan faktor esensial dan proses persalinan dalam kegiatan
persalinan.
2
1.5 SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan ini disusun secra sistematis yang terdiri dari 4 BABA yaitu :
BAB I PENDAHULUAN : Latar belakang,rumusan masalah, tujuan
penulisan, manfaat penulisan, dan sistematika
penulisan.
BAB II TINJAUAN MATERI : Definisi persalinan , jenis-jenis persalinan, dan
sebab mulanya persalinan.
BAB III PEMBAHASAN : Faktor esensial dalam persalinan dan proses
persalinan.
BAB IV PENUTUP : Kesimpulan dan saran.
3
BAB II
TINJAUAN TEORI
4
Persalinan menurut wiknjosastro (2009) yang mengartikan bahwa
persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun ke
dalam jalan lahir.
( Nurasiah, Ai.dkk. 2012: 2-4)
t usia kehamilan :
5
c. Partus prematur yaitu pengeluaran buah kehamilan antara usia kehamilan 28
minggu dan kurang dari 37 minggu atau berat badan janin 1000 gram dan
kurang dari 2500 gram.
d. Partus matur atau partus aterm yaitu pengeluaran buah kehamilan antara usia
kehamilan 37 minggu dan 42 minggu atau berat badan janin lebih dari 2500
gram.
e. Partus serotinus atau partus post matur yaitu pengeluaran buah kehamilan
lebih dari 42 minggu .
6
4. Pengaruh janin yaitu hypofise dan kelenjar suprarenal pada janin
memegang peranan dalam proses persalinan, oleh karena itu pada
anencepalus kehamilan lebih lama dari biasanya.
5. Teori prostaglandin yaitu yang dihasilkan dari desidua meningkat saat
umur kehamilan 15 minggu.
6. Plasenta menjadi tua, dengan tuanya kehamilan plasenta menjadi tua, villi
coriyalis mengalami perubahan sehingga kadar progetreron dan estrogen
menurun.
7
BAB III
PEMBAHASAN
A. PENUMPANG (PASSEGER)
Karena plasenta juga harus melalui jalan lahir, ia akan dianggap sebagai
penumpang yang menyertai janin. Namun, plasenta jarang menghambat proses
persalinan pada kelahiran normal.
Karena ukuran dan sifatnya yang relatif kaku, kepal janin sangat
mempengaruhi proses persalinan. Tengkorak janin terdiri dari dua tulang
parietal, dua tulang temporal, satu tulang frontal, dan satu tulang oksipital.
Tulang- tulang ini disatukan oleh sutura membranosa : sagitalis, lambdoidalis
, koronalis, dan frontalis. Rongga yang berisi membran ini disebut fontanel,
terletak di tempat pertemuan sutura-sutura tersebut. Dalam persalinan, setelah
selaput ketuban pecah, pada periksa dalam fontanel dan sutura dipalpasi untuk
menentukan presentasi, posisi, dan sikap janin. Pengkajian ukuran janin
memberi informasi usia dan kesejahteraan bayi baru lahir.
8
2. Presentasi
Presantasi adalah bagian janin yang pertama kali memasuki pintu atas
panggul dan terus melalui jalan lahir saat persalian mencapai aterm. Tiga
presentasi janin yang utama ialah kepala (kepala lebih dahulu), sungsang
(bokong lebih dahulu), dan bahu. Bagian presentasi ialah bagian tubuh janin
yang pertama kali teraba oleh jari pemeriksa saat melakukan periksa dalam.
Faktor-faktor yang menentukan bagian presentasi janin letak janin, sikap
janin,dan ekstensi atau fleksi kepala janin.
3. Letak janin
Presentasi ini tergantung pada struktur janin yang pertama memasuki panggul
ibu.
4. Sikap janin
Sikap ialah hubungan bagian tubuh janin yang satu dengan bagian yang
lain. Janin mempunyai postur yang khas (sikap) saat berada didalam rahim.
Pada kondisi normal punggung janin sangat fleksi , kepala fleksi kearah dada,
dan paha fleksi ke arah sendi lutut. Tangan disilangkan di depan toraks dan
tali pusat terletak di antara lengan dan tungkai.
5. Posisi janin
9
Posisi ialah hubungan antara bagian presentasi (oksiput, sakrum, mentum
atau dagu, sinsiput atau puncak kepala yang difleksi/menengadah), terhadap
empat kuadran panggul ibu.
Jalan lahir terdiri dari panggul ibu yakni bagian tulang yang padat, dasar
panggul, vagina dan introitus (lubang luar vagina). Meskipun jaringan lunak ,
khususnya lapisan – lapisan otot dasar panggul, ikut menunjang keluarnya bayi,
tetapi panggul ibu jauh lebih berperan dalam proses persalinan. Janin harus
berhasil menyesuaikan dirinya terhadap jalan lahir yang relatif kaku. Oleh karena
itu ukuran dan bentuk panggul harus ditentukan sebelum persalinan dimulai. Jalan
lahir dibagi atas :
Tulang panggul dibentuk oleh gabungan ilium, iskium, pubis, dan tulang
– tulang sakrum. Terhadap empat sendi panggul, yaitu simfisis pubis, sendi
sakroiliaka kiri dan kanan, dan sendi sakrokoksigeus.
10
2. Bagian lunak : otot –otot, jaringan – jaringan, ligamen – ligament.
Jaringan lunak pada jalan lahir terdiri dari segmen bawah uterus yang
dapat meregang, serviks, otot dasar panggul, vagina, dan introitus (lubang luar
vagina). Saat persalinan dimulai, kontraksi uterus menyebabkan kontraksi
pada uteri berubah menjadi dua bagian yakni bagian atas berotot dan tebal dan
bagian bawah yang berotot pasif dan berdinding tipis. Kontraksi korpus uteri
menyebabkan janin tertekan ke bawah, terdorong ke arah serviks.
C. KEKUATAN (POWER)
His adalah gelombang kontraksi ritmis otot polos dinding uterus yang di
mulai dari daerah fundus uteri dimana tuba falopi memasuki dinding uterus,
awal gelombang tersebut didapat dari “pacemaker” yang terdapat dari dinding
uterus daerah tersebut. Pada waktu kontraksi, otot – otot polos rahim bekerja
dengan baik dan sempurna memiliki sifat :
a. Kontraksi simetris
b. Fundus dominan
c. Relaksasi
11
a. Involutir
b. Intermiten
c. Terasa sakit
d. Terkoordinasi
12
usaha volunter (mengedan) terlalu dini, dilatasi serviks akan terhambat.
Mengedan akan melelahkan ibu dan menimbulkan trauma serviks.
D. POSISI IBU
Posisi tegak juga menguntungkan curah jantung ibu yang dalam kondisi
normal meningkat selama persalinan seiring kontraksi kontraksi uterus
mengembalikan ke anyaman pembuluh darah. Posisi tegak juga membantu
mengurangi tekanan pada pembuluh darah ibu dan mencegah kompresi pembuluh
darah
Saat janin menuruni jalan lahir, tekanan bagian presentasi pada reseptor
regang dasar panggul meragsang refleks mengedan ibu. Rangsangan reseptor
regang ini akan merangsang pelepasan oksitosin dari hipofisis posterior (refleks
Ferguson). Pelepasan oksitosin menambah intensitas kontraksi uterus. Apabila
ibu mengedan pada posisi duduk atau berjongkok , maka otot-otot abdomen
bekerja lebih sinkron (saling menguatkan) dengan kontraksi rahim.
13
transisi. Selama fase laten, effacement lebih banyak mengalami kemajuan dari
pada penurunan janin. Selama fase aktif dan fase transisi, dilatasi serviks dan
penurunan bagian presentasi berlangsung lebih cepat.
Nulipara Multipara
Tahap pertama
3. Tahap ketiga persalinan berlangsung sejak janin lahir sampai plasenta lahir.
Plasenta biasa lepas setelah tiga sampai empat kali kontraksi uterus yang kuat,
yakni setelah bayi lahir. Plasenta dilahirkan pada kontraksi uterus berikutnya.
Namun, kelahiran plasenta setelah 45 menit sampai 60 menit masih dianggap
normal.
14
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
4.2 SARAN
15
DAFTAR PUSTAKA
Aprilia Y. (2014). Gentle Birth Balance: persalinan holistik mind, body and soul.
Bandung: Qanita
16